Kebijakan Skrining Hipotiroid Kongenital di Indonesia Komite Mutu 1 MENGAPA PERLU SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL? Bayi baru lahir dengan Hipotiroid Kongenital tidak menunjukkan gejala, sehingga sering tidak terdiagnosis Deteksi dini diperlukan sehingga apabila positif dapat segera diobati agar anak tumbuh dan berkembang sesuai potensi genetik 22 DASAR KEBIJAKAN kunci keberhasilan pengobatan anak dengan HK adalah dengan Neonatal Screening/deteksi dini terhadap seluruh bayi usia 48–72 jam melalui pemeriksaan laboratorium dan pengobatan sebelum anak berumur 1 bulan (HK) adalah keadaan menurun atau tidak berfungsinya kelenjar tiroid yang didapat sejak bayi baru lahir, sangat jarang memperlihatkan gejala klinis pada awal kehidupan, akan tetapi pada kasus yang terlambat dideteksi dan pengobatannya, anak akan mengalami gangguan pertumbungan dan perkembangan serta keterbelakangan mental KIA 04 03 PERCEPATAN PELAKSANAAN SHK 02 01 UU NO. 36 TAHUN 2009 Upaya Kesehatan anak merupakan bagian dari upaya secara keseluruhan. Pemerintah menetapkan standar/kriteria Kesehatan bayi dan anak. PERMENKES NO. 78 TAHUN 2014 TENTANG SKRINNING HIPOTIROID KONGENITAL PERMENKES NO. 25 TAHUN 2014 TENTANG UPAYA KESEHATAN ANAK Tugas dan tanggungjawab pemerintah, pemdaprovinsi, dan kab/kota ditujukan untuk mencegah Skrinning Hipotiroid Kongenital terjadinya hambatan merupakan bagian dari pelayanan pertumbuhan dan retardasi Kesehatan bayi baru lahir. mental pada bayi baru lahir SE Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat No. HK.02.02/B/628/2022 SE Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No. HK.02.02/II/3398/2022, tanggal 13 Oktober 2022 SE Direktur Jenderal PelayananKesehatan No. HK.02.02/III/3887/2022, tanggal 7 Desember 2022 SE Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No. HK.02.02/I/0055/2023 tanggal 6 Januari 2023 2 SKRINING BAYI BARU LAHIR Pelayanan kesehatan Bayi Baru Lahir dilaksanakan melalui: 1. pelayanan kesehatan neonatal esensial; 2. skrining Bayi Baru Lahir; 3. pemberian komunikasi, informasi, edukasi kepada ibu dan keluarganya. PERMENKES 25 TAHUN 2014 TENTANG UPAYA KESEHATAN ANAK Skrining Bayi Baru lahir: Dilakukan terhadap setiap bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan. Paling sedikit meliputi skrining hipotiroid kongenital. Skrining hipotiroid kongenital dilakukan melalui pengambilan sampel darah pada bayi usia 48 (empat puluh delapan) sampai 72 (tujuh puluh dua) jam. Apabila positif, pengobatan diberikan sebelum usia 1 bulan DASAR HUKUM 4 SKRINING BAYI BARU LAHIR SHK ditujukan untuk mencegah terjadinya hambatan pertumbuhan dan retardasi mental SHK dilakukan pada bayi usia48 s.d.72 jam. SHK harus dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pelaksanaan: Praskrining: sosialisasi, advokasi, dan evaluasi termasuk pelatihan. Proses skrining. Pasca skrining: tes konfirmasi terhadap bayi yang telah dilakukan skrining untuk menegakkan diagnosis HK pada bayi dengan hasil skrining tidak normal. Setiap fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan SHK wajib melakukan PERMENKES 78 TAHUN 2014 TENTANG SKRINING HIPOTIROID pencatatan dan pelaporan secara berjenjang KONGENITAL DASAR HUKUM 5 KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN SHK SE DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN NOMOR: HK.02.02/II/3398/2022, TANGGAL 13 OKTOBER 2022 Setiap fasilitas pelayanan kesehatan baik milik pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta yang menyelenggarakan pertolongan persalinan wajib melakukan SHK pada bayi baru lahir sebagai salah satu kegiatan pelayanan kesehatan neonatal esensial sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Kegiatan yang dilakukan,yaitu: 1. Pengambilan sampel darah tumit bayi baru lahir idealnya pada usia 48 (empat puluh delapan) sampai dengan 72 (tujuh puluh dua) jam terhitung sejak waktu bayi dilahirkan oleh TenagaKesehatan 2. Mengirim sampel darah ke laboratorium rujukan SHK Dinas Kesehatan melakukanfasilitasi Integrasi Puskesmas, RS dan Fasyankes penolong persalinan di wilayahnya, termasuk sosialisasi pencatatan dan pelaporan Koordinasi dengan OP melakukan pelatihan Melakukan monev secara berkala 1 bulan sekali Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pertolongan persalinan wajib melakukan kegiatan SHK, Menyusun SOP SHK, dan melakukan pencatatan dan pelaporan PENGECUALIAN: terdapat kondisi dimana pengambilan sampel darah tumit tidak dapat dilaksanakan pada waktu ideal, maka sampel dapat diambil pada usia bayi > 24 (dua puluh empat) jam sampai dengan 14 (empat belas) hari. 3 KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN DAN KEWAJIBAN PELAPORAN SHK SE DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN NOMOR : HK.02.02/III/3887/2022, TANGGAL 7 DESEMBER 2022 DAN NOMOR : HK.02.02/I/0055/2023 TANGGAL 6 JANUARI 2023 Perkembangan pelaksanaan SHK belum menunjukkan peningkatan yang berart i, cakupan pelayanan bersumber data laporan pemeriksaan dari fasilitas pelayanan Kesehatan yang melakukan pengambilan sampel darah dan laboratorium rujukan SHK belum mencapai target seluruh bayi baru lahir Dilakukan pengembangan pelaporan, data dari setiap fasyankes diinput melalui tautan https://link.kemkes.go.id/PelaporanSHK dan melalui RS Online secara berkala setiap minggu . Selain melakukan pengambilan dan pengiriman sampel darah bayi baru lahir, Fasilitas pelayanan Kesehatan penolong persalinan dalam angka wajib melaksanakan: a. pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium pada bayi dengan TSH tinggi, b. tes konfi rmasi pada bayi tersebut, dan c. rujukan tatalaksana HK kepada dokter spesialis anak. Hasil pelaporan SHK menjadi salah satu bahan penilaian dalam akreditasi 4 PRINSIP PELAKSANAAN SHK Kebijakan 1. Meningkatkan akses dan cakupan SHK dalam rangka meningkatkan kualitas hidup anak. 2. Menjaga kualitas penyelenggaraan SHK 3. Menjaga agar biaya pemeriksaan SHK tetap cost effective. 4. Mendorong peran serta masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah dalam penyelenggaraan SHK. PERMENKES 78 TAHUN 2014 Strategi Operasional 1. Menyediakan regulasi 2. Melakukan advokasi dan sosialisasi 3. Mendorong peningkatan akses dan cakupan melalui peran serta masyarakat, fasilitas pelayanan Kesehatan, pemerintah dan swasta, organisasi profesi, asosiasi serta penjaminan Kesehatan. 4. Melakukan koordinasi dan kerjasama jejaring SHK 5. Menyelenggarakan pelatihan/orientasi program SHK bagi tenaga kesehatan 6. Meningkatkan peran tenaga Kesehatan melakukan KIE SHK 7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi program SHK. 8 PELAKSANAAN SHK TAHUN 2022 SE DIRJEN KESEHATAN MASYARAKAT • Seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat Pertama (FKTP) dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat Lanjut (FKTL), baik pemerintah dan swasta agar melaksanakan pemeriksaan SHK sebagai bagian dari standar operasional prosedur pelayanan bayi baru lahir pada tahun 2022. • Tata laksana pemeriksaan SHK sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 78 Tahun 2014 tentang Skrinning Hipotiroid Kongenital 9 Periode pemeriksaan SHK Golden Period Terapi Usia 0 Hari Usia 3-4 Hari 48-72 Jam Bayi lahir Pengambilan Sampel Darah Tumit Bayi FKTP FKRTL Lab Rujukan SHK 3-4 Jam Pengeringan Sampel Darah Di atas Kertas Saring Maksimal 2 Hari Usia 7 Hari Maksimal 2 Hari Penyimpanan Pengiriman Sampel Sampel Untuk Dari Pengiriman Fasyankes Kolektif Ke Lab Rujukan Fasyankes Tanggung jawab Identifikasi masalah Usia 5 Hari • Bayi pulang sebelum 48 jam • Orang tua belum teredukasi SHK Fasyankes belum memiliki SOP SHK Usia 10 Hari Usia 11 Hari Usia 13 Hari Usia 14 Hari Maksimal 3 Hari 24 Jam Maksimal 2 Hari 24 Jami Pemeriksaan Sampel Di Lab Rujukan 2x Seminggu Hasil SHK Positif Diinformasikan Ke Pengirim Sampel Bayi hasil skrining TSH tinggi, Konsul Sp.A dan Tes Konfirmasi Tes konfirmasi & Diagnosis Hipotiroid Kongenital Mendapat Terapi Puskesmas Domisili Bayi RSUD Laboratorium Rujukan SHK Mekasnisme Feedback hasil dari Lab Rujukan Kesiapan tatalaksana dan monitoring bayi dengan HK Tatalaksana Hipotiroid Kongenital Re-anamnesis Hasil TSH Tinggi • Serum FT4 di bawah normal Tes Konfir- • FT4 normal, TSH > masi 20µU/ml (2 kali pemeriksaan) Pemberian Levotiroksin Pemeriksaan Fisik Sesuai klinis dan biokimia serum tiroksin dan TSH menurut umur Pemantauan berkala Pemeriksaan Penunjang Pengobatan dan pemantauan berkala dilakukan di bawah pengawasan dokter Spesialis Anak Pengobatan Hipotiroid Kongenital periode terbaik diberikan sebelum usia 14 hari untuk dapat mencegah kecacatan LAB RUJUKAN SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL No Nama Lab Rujukan Regional 1 RSUP dr. Cipto Mangunkusumo DKI Jakarta, Banten, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi 2 RSUP dr. Hasan Sadikin Jawa Barat (Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bandung Barat, Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar) 3 RSUP dr. Sardjito DIY, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Jawa Tengah (Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Kota Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Pekalongan, Kota Tegal) Jawa Timur 4 RSUD dr. Soetomo 5 RSUP dr. Wahidin Soedirohusodo 6 RSUP dr. M. Djamil Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara 7 RSUP H. Adam Malik Sumatera Utara, Aceh 8 RSUP M. Hoesin Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung 9 RSUP dr. Kariadi 10 RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Jawa Tengah (Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Kota Semarang) Bali, NTB, NTT 11 RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kep. Riau Semarang, 11 TARGET PEMERIKSAAN LABORATORIUM RUJUKAN RSHS Target: 12600 sampel/minggu NO PROVINSI TARGET PER MINGGU 1 JAWA BARAT 6201 2 SUMATERA UTARA 2901 3 SUMATERA BARAT 1063 4 NTT 802 5 SULTRA 511 6 SULBAR 206 7 GORONTALO 290 8 MALUKU 266 9 MALUKU UTARA 206 10 PAPUA 154 13 PEMBIAYAAN SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL TAHUN ANGGARAN 2022 • BMHPsampelSHKdianggarkandariAPBNDitjenKesmas • BMHPdisalurkanolehlaboratoriumrujukankeDinas Kesehatan PENGIRIMAN SAMPEL • APBNDitjenKesmas • DAK NonFisik • APBDKab/Kota • APBDProvinsi • Sumberdana lain PENGAMBILAN SAMPEL PEMERIKSAAN SAMPEL 14 RENCANA PELAKSANAAN SHK TA 2023 PEMBIAYAAN DAK NON FISIK KAB/KOTA PengirimanSampelkeLaboratoriumRujukan PemeriksaanSampeldiLaboratoriumRujukan 15 RSUP Dr. Kariadi Dr. Ria Triwardhani, SpPK (0811-2745-356) 1 2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN a. Merencanakan dan mengadakan kebutuhan program SHK agar dapat dilaksanakan pada setiap bayi yang lahir di Fasyankes. b. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota terkait kebutuhan pembiayaan pelaksanaan SHK. c. Membuat SOP pengambilan sampel dan penanganan spesimen SHK. d. Melakukan informed consent pemeriksaan SHK. Bila tindakan pengambilan sampel SHK ditolak, maka orangtua harus menandatangani formulir penolakan. e. Memastikan ketersediaan bahan medis habis pakai pengambilan sampel darah tumit sesuai estimasi jumlah persalinan di Fasyankes a. Mengirimkan sampel pemeriksaan ke laboratorium rujukan yang telah ditunjuk oleh kementerian kesehatan paling lambat 4 hari setelah sampel diambil dan melengkapi dokumen pencatatan yang dibutuhkan b. Mencatatkan pelayanan SHK melalui e-kohort atau sistem pelaporan yang berlaku, termasuk dokumen informed consent/refusal consent c. Sesegera mungkin menindaklanjuti hasil pemeriksaan pemeriksaan SHK, khususnya hasil TSH tinggi. d. Memberikan feedback hasil test konfirmasi ke dinas kesehatan kab/kota/provinsi dan laboratorium rujukan. 13 TAHUN ANGGARAN 2023 ALUR PEMERIKSAAN SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL KE LAB RUJUKAN • Stok Kertas Saring di Fasyankes/Dinkes segera digunakan/dihabiskan • Kebutuhan kertas saring akan didistribusikan ke Dinkes Kab/Kota • Selanjutnya Dinkes Kab/Kota mendistribusikan ke RS, Puskesmas,klinik. TPMB • Fasyankes menggunakan kertas saring tersebut. Sebelum kertas saring habis untuk segera menyediakan kembali PENYEDIAAN KERTAS SARING PENGIRIMAN SAMPEL • DAK Non Fisik • APBD Kab/Kota • APBD Provinsi • APBN • Sumber dana lain • Pemeriksaan di laboratorium rujukan dibayarkan oleh Dinkes Kab/Kota dan Kemenkes • Tes konfirmasi, sampel reject termasuk yang dibayarkan oleh Kemenkes. PEMERIKSAAN SAMPEL 14 KEBUTUHAN BMHP SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL BMHP yang dikirim oleh laboratorium rujukan untuk fasyankes yaitu : Wajib: 1. Keras saring (6) 2. Lancet (2) Optional: 1. Rak Pengering (7) 2. Plastik Klip 15 PELAKSANAAN SHK DI FASYANKES 2 1 • • Fasyankes menyampaikan permintaan BMHP ke Lab Rujukan/ Kemenkes MoU Kab/Kota dengan Lab Rujukan Lab Rujukan mengirimkan BMHP ke Dinkes / Fasyankes 4 Pengambilan sampel darah tumit di Fasyankes 3 Pengeringan kertas saring Pengiriman ke Lab. Rujukan 16 PELAKSANAAN SHK DI LAB RUJUKAN 6 5 Pemeriksaan di Lab Rujukan Feedback hasil ke Faskes Pengirim Spesimen diterima oleh Lab. Rujukan Pelaporan melalui RS Online 7 6 Klaim Pembayaran ke Kab/Kota atau sumber pembiayaan lainnya 17 KEBUTUHAN KERTAS SARING DAN LANCET DLM 1 TH : A = B + ( 10%*B ) A = Jumlah kertas saring dan lancet B = Jumlah target sasaran bayi yg akan diskrining. B. Pemeliharaan : Pemeliharaan sblm ms kadaluwarsa mencegah kerusakan mencegah pemborosan, mencegah kemungkinan terjadi kesalahan hsl c. Pencatatan logistik : - Jml stok - Jml pemakaian - Sisa stok - Masa Kadaluarsa d. Pencatatan logistik : utk menjamin agar logistik sll tersedia dlm kondisi baik Alur pelayanan skrining hipotiroid kongenital Pelayanan persalinan dan bayi baru lahir di FKTP/FKRTL positif Pengambilan sampel SHK dengan kertas saring di FKTP/FKRTL Pengiriman sampel SHK ke laboratorium rujukan SHK Pemeriksaan sampel SHK di Laboratorium Rujukan SHK TSH tinggi Tatalaksana SHK di FKRTL oleh Dokter Sp Anak) Tes Konfirmasi di Laboratorium terstandar di Kab/Kota/Lab Rujukan Hasil Skrining negatif FKTP FKRTL Lab Rujukan SHK TSH normal Pemantauan tumbuh kembang di FKTP Tatalaksana Pengobatan SHK di FKRTL Pemantauan tumbuh kembang di FKTP Pelaporan SHK melalui Laboratorium Pemeriksaan TSH tinggi LAB DI RS PEMERINTAH DAN SWASTA Identitas pasien dan Fasyankes pengirim Laporan RS ONLINE Pemeriksaan sampel SHK di Laboratorium Rujukan SHK LABORATORIUM KES PEMERINTAH DAN SWASTA Laporan di NAR SHK positif Tatalaksana SHK di FKRTL oleh Dokter Sp Anak) Tatalaksana Pengobatan SHK di FKRTL Tes Konfirmasi di Laboratorium terstandar di Kab/Kota/Lab Rujukan Hasil Skrining NORMAL negatif TSH normal NORMAL 19 Pencatatan dan Pelaporan SHK di RS Online Terkait pencatatan dan pelaporan SHK : SE Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan No.HK.02.02/I/0055/2023 mengamanahkan : Pencatatan dan pelaporan pelaksanaan SHK serta tindak lanjutnya melalui aplikasi RS online Pencatatan dan Pelaporan SHK melalui RS online RS dapat melakukan login melalui halaman login RS Online menggunakan username dan password yang sudah dimiliki masing-masing RS yang telah teregistrasi di Kementerian Kesehatan TERIMA KASIH