Uploaded by yoex szucks

AROMATERAPI RAMAH LINGKUNGAN (1)

advertisement
AROMATERAPI RAMAH LINGKUNGAN PADA KULIT BUAH
APEL
Disusun sebagai prasyarat untuk mengikuti kompetisi ISPO (Indonesian Science Project
Olympiad)
Oleh :
Laini Nazila dan Qadeeza Wardhana
Pembimbing :
Mohammad Adzannie Bessania
SMA Teuku Nyak Arief Fatih Bilingual School
Banda Aceh
2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin
Pertama-tama, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Kuasa atas Rahmat dan
Ridha-Nya sehingga kita dapat melakukan percobaan ini. Kedua, shalawat dan salam kita
panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Penulisan projek penelitian dengan judul
“Diffuser Ramah Lingkungan dari Zat Lilin Pada Kulit Buah Apel” ini tidak terlepas
dari bantuan dan dorongan dari berbagai sehingga pada kesempatan ini rasa syukur dan
terima kasih diucapkan kepada:
1. Mr. Cyngz Orazaliev selaku direktur sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School. 2.
Mr. Muhammad Azhar Annas selaku kepala sekolah SMP Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual
School.
3. Ms. Nadya Shifani selaku koordinator project ISPO.
4. Mr. Mohammad Adzannie Bessania selaku pembimbing projek yang sudah banyak sekali
membantu, mengarahkan dan juga memotivasi saya untuk menyelesaikan tulisan ini.
5. Semua guru dan staff sekolah Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School, yang mendukung
kami.
Penelitian ini sederhana, namun berangkat dari masalah yang sering sekali di alami
olegh semua orang. Penelitian ini dilakukan karena kondisi manusia yang tidak menentu seperti
nyeri, dan sakit pada tubuh. Hal tersebut, memberikan kami ide untuk membuat aromaterapi
dari kulit apel dan bahan yang lainnya.
Dengan dilakukannya percobaan ini, kami bertujuan untuk memperluas pengetahuan
para pembaca untuk lebih sering memanfaatkan bahan-bahan alami.
Banda Aceh, 8 November 2022
Laini Nazilla dan Qadeeza Wardhana
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah……………………………………… 2
1.2. Tujuan Penelitian……………………………………………... 2
1.3. Rumusan Masalah…………………………………………….. 2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Diffuser………………………………………………………. 3
2.2. Aromaterapi ………………………………………………… 4
2.2. Apel ……………………………………………………………5
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………………. 7
3.2. Alat dan Bahan………………………………………………… 7
3.3. Parameter Penelitian…………………………………………… 7
3.4. Prosedur Penelitian…………………………………………….. 7
3.4.1. Pembuatan minya atsiri………………………………… 7
3.4.2. Persiapan aromaterapi dari kulit apel ….......……………… 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………9
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Seiring perkembangan waktu dan pesatnya perkembangan teknologi dan
perkembangan ekonomi. Oleh karena itu, diffuser memberi banyak manfaat untuk
masyarakat seperti, berguna untuk mengusir nyamuk dan serangga, dan juga bermanfaat untuk
memperlancar pernapasan, mengontrol nafsu makan, membantu menghilangkan stres dan
mencegah penyakit. Topik yang akan dibahas adalah mengenai diffuser untuk mencegah
penyakit.
Bahan-bahan baku diffuser terdiri dari alkohol, minyak esensial yang bisa dipilih tergantung
aroma yang menarik, dan sebagainnya. Minyak esensial digunakan supaya aroma akan menjadi
lebih kuat seiring berjalannya waktu, dan melainkan dengan buah apel merupakan salah satu
buah yang tumbuh didaerah dataran tinggi . Buah apel sangat digemari oleh masyarakat
terutama buah apel dari dalam negeri karena ada disegala musim, tahan lama dan tidak mudah
busuk. Buah apel banyak memiliki kandungan vitamin, dan mineral serta unsur lainnya. Seperti
zat lilin, dan zat inilah yang membantu masyarakat sebagai diffuser sebagai kulit buah apel.
1.2
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk menguji aroma terapi ramah lingkungan dari kulit buah apel
dengan diffuser
1.3 Rumusan Masalah
Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apakah kulit buah apel bisa digunakan sebagai aromaterapi dengan diffuser?
2. Apakah aroma terapi pada kulit buah apel disukai oleh masyarakat?
2
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1
Diffuser
Diffuser adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengubah minyak esensial menjadi
uap wangi. Diffuser akan mengandung mikropartikel yang menghasilkan aroma terapi tersebut
ke udara, sehingga lebih mudah untuk dihirup. Biasanya, kehadiran benda ini di dalam ruangan
akan membuat suasana menjadi nyaman, menangkan pikiran, dan membersihkan udara
sembari memberi wewangian.
Diffuser memiliki berbagai macam jenis yaitu Diffuser lilin yang memanfaatkan suhu
panas untuk menghasilkan uap aromaterapi. Diffuser keramik berfungsi untuk menghasilkan
gelombang suara ultrasonik untuk mengubah cairan minyak esensial menjadi uap aromaterapi.
Reed diffuser ini sangat unik karena karena tidak berfungsi sebagai suhu panas atau listrik,
melainkan menggunakan batang rotan. Eliktrik diffuser bisa dikatakan mirip dengan ceramic
diffuser dan reed diffuser, karena diffuser ini tidak menggunakan energi panas. Nebulizer
diffuser bekerja dengan memecahkan minyak esensial menjadi molekul kecil sebelum
menyebarkannya ke dalam ruangan. Ultrasonic diffuser sangat bermanfaat karena diffuser ini
menghasilkan kabut halus sehingga mudah dilepaskan ke udara. Jenis diffuser ini juga memiliki
manfaat lain seperti melembapkan udara ruangan yang kering.
Pentingnya untuk diingat bahwa penggunaan diffuser tidak selalu memberikan hal
positif, tetapi diffuser juga memiliki hal negatif seperti, diffuser juga harus dibatasi karena bisa
menimbulkan efek samping, contohnya adalah iritasi pada saluran pernapasam dan
mata. Sejauh ini diffuser bermanfaat untuk mengoptimalkan manfaat minyak esensisal. Aroma
yang tersebar akan merangsang indra penciuman serta memengaruhi emosi dan sistem saraf.
Namun, hal ini tergantung jenis diffuser atau aromaterapi yang kita gunakan. Agar tetap aman,
gunakanlah diffuser sesuai dengan petunjuk penggunaan serta bersihkan setelah digunakan.
Batasi penggunaan diffuser agar tidak terlalu lama, yaitu sekitar 30 – 60 menit. Pastikan
ruangan tempat diffuser digunakan memiliki ventilasi yang baik.
3
2.2
Aromaterapi
Aromaterapi adalah penggunaan terapi minyak esensial aromatik yang berasal dari
tumbuhan untuk kesehatan fisik dan psikologis. Sejarah aromaterapi sudah berusia 5000 tahun,
berdasarkan penggunaan minyak atsiri dan tanaman aromatik lainnya dengan alat penyulingan
yang ditemukan dalam penelitian arkeologi. Tumbuhan menghasilkan dua jenis minyak
minyak tetap dan minyak esensial. Minyak tetap terdiri dari ester gliserol dan asam lemak.
Minyak atsiri adalah campuran senyawa organik yang mudah menguap yang berasal dari satu
sumber tumbuhan. Minyak atsiri sebenarnya adalah bagian dari sistem kekebalan tanaman,
mekanisme perta pertahanan terhadap ancaman lingkungan. Minyak ini diperoleh dengan
berbagai metode penyulingan, pengepresan dingin atau ekstraksi. Ada banyak penelitian dalam
literatur tentang otak manusia dan emosi bau. Studi-studi ini menunjukkan bahwa bau memiliki
efek pada fungsi neurofisiologis dan otonom, yang pada gilirannya memengaruhi kondisi fisik
dan mental kita. Berkat lokasi geografis dan karakteristik ekologi negara kita, banyak spesies
tanaman obat dan aromatik yang tumbuh secara alami.
Namun, penggunaan dan penghancuran sumber daya alam secara tidak sadar
menimbulkan masalah dalam produksi tanaman obat dan aromatik. Karena terdapat masalah
standar dan kualitas pada tahap produksi, panen dan ekspor tanaman obat dan aromatik, perlu
difokuskan pada pelatihan bagi produsen. Aromaterapi dapat digunakan dengan berbagai
aplikasi seperti penghirupan, secara internal dan eksternal, yang menurut dokter sesuai dengan
ketidaknyamanan pasien. Lalu juga bermanfaat untuk menetapkan keseimbangan antara
manfaat dan bahaya dalam aromaterapi. Meskipun efek samping dijelaskan secara minimal, ini
tidak berarti bahwa efek samping tersebut sama sekali tidak berbahaya. Oleh karena itu,
merupakan faktor penting bahwa praktisi adalah dokter dan produk diberikan di bawah
pengawasan apotek dan apoteker yang memiliki pengetahuan penuh tentang subjeknya.
4
Gambar 1. Kulit buah apel (Sumber: Liputan6.com)
2.3
Apel
Apel merupakan tanaman buah herbal yang berasal dari daerah Asia Tengah, buah ini
menyebar ke Indonesia sekitar tahun 1930-an yang dibawakan oleh orang Belanda dari
Australia kemudian ia tumbuhan tersebut di daerah Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan.
Tumbuhan ini juga tersebar ke seluruh dunia, termasuk daerah tropis dan subtropis. Karena
proses pertumbuhannya yang dapat beradaptasi di segala jenis musim. Komoditas ini bagi
Kota Batu memiliki peran penting bagi dinamika kesejahteraan dan perekonomian karena tidak
hanya bagi pelaku agribisnis tetapi juga bagi masyarakat luas.
Banyaknya tanaman seperti tanaman tahunan, apel biasanya diperbanyak secara
aseksual dengan cara mencangkok, karena kecambah apel adalah sejenis "heterozigot ekstrim",
yaitu buah apel tidak mewarisi DNA dari induknya untuk menghasilkan buah apel yang baru
dengan sifat induknya, melainkan menjadi berbeda dari orang tuanya.
Sebagian besar kultivar apel baru memulai siklus hidupnya sebagai kecambah yang
dibiakkan dengan menyilangkan kultivar yang memiliki sifat yang diinginkan. Tanaman apel
juga dapat mengalami mutasi genetik pada setiap cabang pohonnya.
5
Buah apel memberikan banyak khasiat seperti, melawan kanker, penyakit alzheimer,
menurunkan risiko stroke, membuat paru-paru lebih baik, dapat meningkankan fungsi paruparu memiliki risiko yang rendah untuk terkena asma, hal ini karena buah apel mengandung
senyawa antioksidan dan anti – inflamasi yang membantu mengatur respons imun dan
melindungi dari asma.
6
BAB 3
METODELOGI PENELITIAN
3.1
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dimulai pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret Ekstraksi
kandungan zat lilin pada kulit apel dilakukan di Laboratarium Biologi SMA Teuku Nyak Arif
Fatih Bilingual School.
3.2
Alat dan Bahan
Alat-alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: diffuser, aromaterapi,
hotplate, neraca analitik, lemari pendingin, pompa vacum, desikator, peralatan gelas, dan
pipet volume.
Bahan-bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: kulit dari buah apel, nheksana, etil asetat, dan etanol.
3.3
Parameter Penelitian
Parameter pengamatan dalam penelitian ini yaitu pembuatan minyak atsiri
3.4
Prosedur Penelitian
3.4.1 Pembuatan minyak atsiri
Kulit buah apel didapatkan dari salah satu toko buah di Banda Aceh . Kulit buah
apel yang digunakan berasal dari buah apel yang telah tua, berwarna merah tua dan bebas dari
hama. Buah apel, kemudian dicuci hingga bersih dan dipisahkan kulit buah dan isinya untuk
dilanjutkan dengan penyulingan minyak atsiri. Penyulingan dilakukan dengan metode destilasi
selama 2–3 jam. Uap yang dihasilkan pada proses destilasi mengandung cairan kondensat
berupa minyak dan hidrosol yang akan segera terpisah.
7
Minyak dari cairan kondensat kemudian ditampung dalam gelas beaker dan
ditambahkan Na2 SO4 anhidrat untuk menghilangkan sisa air. Minyak atsiri kulit buah apel
yang didapatkan setiap penyulingan 0,5 kg kulit buah apel basah sebanyak 9 ml.
3.4.2. Persiapan aromaterapi dari kulit buah apel
Minyak atsiri kulit buah apel dilarutkan dalam emulsifier hingga larut sempurna.
Campuran minyak atsiri tersebut kemudian dimasukkan ke dalam akuades hingga menjadi
konsentrasi 0,1; 0,05; 0,025; dan 0,0125% (v/v). Langkah berikutnya adalah mengaspirasi
minyak atsiri menggunakan mikropipet berturut-turut 100 µl; 50 µl; 25 µl; dan 12,5 µl yang
kemudian ditambahkan akuades hingga mencapai 100 cc. Campuran tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam aromaterapi dengan alat diffuser sebagai media untuk menguapkan
minyak atsiri.
8
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Ahmad Ramadhan*, Dian Wardana, Rizka Alfi Fadhilah, Eddiyanto. Potensi Kandungan Zat
Lilin Daun Pisang Sebagai Spray Anti Air. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan.
Cella Jakarta. Proposal penelitian bahasa dan sastra. Institutional Repository UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/39524.
dr. Verury Verona Handayani .Khasiat buah apel yang cocok untuk 7 penyakit ini.
Rianto, Alan Budi. Identifikasi Lapisan Lilin Pada Buah Apel Menggunakan Pengolahan Citra
Digital. Universitas Widya Kartika.
Andi Auliyah Warsyidah. Identifikasi Zat Lilin Pada Buah Apel yang Diperjualbelikan di Pasar
Pabaeng- Baeng Kota Makassar. Universitas Indonesia Timur.
dr. Karlina Lestari. Fungsi Diffuser yang Baik untuk Kesehatan dan Cara Pakainya.
www.sehat.q.com
Alika Kurhan. Lapisan Pada Kulit Apel Berbahayakah?. www.parenting.co.id
dr. Sienny Agustin. Kenali Jenis dan Kegunaan Diffuser Aromaterapi.
Fandy. Apa Itu Diffuser? Kenali Jenis, Manfaat, dan Efek Sampingnya. www.gramedia.com
Hiari Azhar Jauhari . Apa Itu Diffuser? Berikut 5 Manfaatnya untuk Kesehatan.
https://www.cleanipedia.com/id/manfaat-diffuser-untukkesehatan.html#:~:text=Jadi%2C%20tak%20mengherankan%20jika%20penggunaan,dan%20
peradangan%20pada%20saluran%20pernapasan.
9
Download