Uploaded by Bernadetta Indah

WEBINAR SERIES 1- IAD pptx.en.id

advertisement
Surveilans
CLABSI
Bernadetta Indah Mustikawati
HIPPII Jawa Timur
100
pasien
7
penghasilan
tinggi
15
8,9Juta
Terkena HAIs di
Eropa
menengah
rendah
1 dai 10 terkena HAIs meninggal
Tidak ada negara atau sistem
kesehatan, bahkan yang
paling maju atau canggih
sekalipun, yang dapat
mengklaim bebas dari HAIs
Secara global, ratusan juta
orang setiap tahun terkena
infeksi terkait perawatan
kesehatan (HAIs), banyak di
antaranya benar-benar dapat
dihindari
Sources:
•
Report on the burden of endemic health care-associated infection worldwide. Geneva: World Health Organization; 2011. https://apps.who.int/iris/handle/10665/80135
•
Allegranzi B, et al. Burden of endemic health-care-associated infection in developing countries: systematic review and meta-analysis. Lancet 2011;377(9761):228-41.
•
Suetens et al. Prevalence of healthcare-associated infections, estimated incidence and composite antimicrobial resistance index in acute care hospitals and long-term care facilities: results from two
European point prevalence surveys, 2016 to 2017. Euro Surveill. 2018;23(46):pii=1800516. https://doi.org/10.2807/1560-7917.ES.2018.23.46.1800516
3
Pendahuluan
• 30.100 infeksi aliran darah terkait jalur sentral (CLABSI) masih terjadi di unit
perawatan intensif dan bangsal Fasilitas perawatan akut AS.
• CLABSI adalah infeksi serius yang biasanya menyebabkan perpanjangan waktu
rawat inap , peningkatan biaya dan risiko kematian.
• CLABSI dapat dicegah melalui teknik pemasangan dan perawatan IV Line yang
tepat.
HAI dan komplikasi yang terkait dengan persiapan, pemberian,
dan pembuangan obat termasuk dalamtiga kategori utama:
a) Central line–associated bloodstream infection (CLABSI)
1. Bloodstream infection (BSI)
b) Catheter-related (or associated) bloodstream infection
(peripheral, arterial,
other noncentral line) (CRBSI)
2. Skin and soft tissue infection (SSTI)
a) Cellulitis
3. Local intravenous (IV) and
injection complications
b) Thrombophlebitis
c) Infiltration
d) Occlusion
e) Extravasation
TEORI EPIDEMIOLOGI:
Segitiga Epidemiologi untuk HAIS
HOS
T
Bakteri darah dan CVC:
Acinetobacter baumanii,
eschericia coli, klebsiella
pneumonia, MRSA, dll
AGEN
T
Data karakteristik, lama
pemakaian alat, penyakit
penyerta, penggunaan obat, dll
ENVIRONME
NT
Lingkungan yang tidak steril,
pemasangan alat yang tidak
steril, perilaku cuci tangan
petugas kesehatan, dll
PENGOLAHAN DATA SURVEILANS HAI
Variabel  informasi epidemiologi:
Variabel orang  karakter orang
yang terkena masalah kesehatan.
Mis: umur, sex, pendidikan,
pekerjaan, sosial ekonomi, perilaku,
status imunisasi, gejala sakit, dll
Variabel tempat  karakter tempat
dimana masalah kesehatan terjadi.
Mis: tempat, kec, kab, prov, pantai,
desa, kota, unit, bangsal, dll
Variabel waktu  karakter waktu
ketika masalah kesehatan terjadi. Mis:
bulan, tahun, musim, lama berobat,
lama menginap di RS, lama
pemasangan alat, dll
• Cara pengukuran:
• Ukuran frekuensi:
◦Caunt (angka mutlak)
◦Percentage (persentase)
◦Ratio
◦Rate
• Ukuran pemusatan (central
tendency):
◦Mean
◦Median
◦Modus
1
Pengertian
Surveilans
Surveilans
• Surveilans HAIs adalah cara sistematis untuk
mengumpulkan informasi (data) untuk menggambarkan
kejadian dan distribusi HAIs. Surveilans HAI meliputi
pengumpulan, kompilasi, analisis, interpretasi, dan
distribusi informasi tentang HAIs.
• Surveilans untuk infeksi terkait perawatan kesehatan
adalah biasanya dilakukan oleh profesional pencegahan
dan pengendalian infeksi terlatih atau ahli epidemiologi
rumah sakit.
7
MATERI POKOK
1
Pengertian
Surveilans
Karakteristik Surveilans Efektif
a. Surveilans didasarkan pada prinsip-prinsip epidemiologis dan
statistik yang baik
b. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan benar.
c. Informasi dibagikan secara tepat waktu kepada petugas
Kesehatan terkait untuk meningkatkan praktik PPI dan kualitas
perawatan.
d. Upaya untuk meningkatkan praktik dan menurunkan HAI
merupakan bagian penting dari rencana surveilans
8
MATERI POKOK
1
Jenis Surveilans
a. Surveilans hasil: pemantauan HAI spesifik misal Infeksi Daerah Operasi, Infeksi
Saluruan Kemih karena pemasangan kateter Urine
b. Surveilans proses: pemantauan praktik perawatan pasien, termasuk praktik PPI
(misalnya, kepatuhan dengan kebersihan tangan, waktu pemberian antibiotik
profilaksis selama operasi, penggunaan teknik aseptik untuk pemasangan catheter
Line).
Pengertian
Surveilans
9
MATERI POKOK
1
Surveilans dapat dilakukan secara terus menerus atau berkala:
a. Continuous: data dikumpulkan terus menerus secara rutin,
atau
b. Periodik: data dikumpulkan secara berkala, seperti 1 bulan
setiap kuartal atau 1 kuartal per tahun.
Pengertian
Surveilans
10
MATERI POKOK
1
Pengertian
Surveilans
Surveilans bisa aktif atau pasif:
• Aktif: identifikasi HAIs oleh personel terlatih yang secara
proaktif mencari HAIs menggunakan sumber data identifikasi
HAIs oleh personel terlatih yang secara proaktif mencari HAIs
• Periodik: identifikasi HAIs oleh penyedia layanan pasien,
seperti dokter atau perawat, yang mungkin tidak terlatih secara
formal dalam surveilans dan mungkin tidak menggunakannya
secara konsisten definisi kasus surveilans standar untuk
mengidentifikasi HAIs
11
Menggambarkan bahwa sensitivitas terkait surveilans aktif dan
pasif secara langsung sebanding dengan intensitas kegiatan
surveilans.
• Surveilans aktif tingkat sensitivitas lebih
tinggi dan direkomendasikan untuk
penemuan kasus.
• Surveilans pasif mungkin, menjadi satusatunya pendekatan yang layak untuk
kasus temuan karena keterbatasan
sumber daya. Oleh karena itu diperlukan
pelatihan terhadap perawat yang
merawat pasien untuk melakukan
identifikasi potensi infeksi dan
melaporkan.
1.
Tujuan
Surveilans
Surveilans hasil membantu tim PPI
a. Menentukan target dasar HAI
b. Mengidentifikasi terjadinya infeksi di atas angka baseline
(perkiraan).
c. Mendeteksi dan melaporkan penyakit yang dapat
dilaporkan kepada stakeholder atau pimpinan Fasyankes
d. Deteksi dan selidiki klaster, wabah, dan pajanan,
termasuk penyakit menular yang muncul
14
2.
Surveilans proses membantu tim PPI
a. Mengamati praktik petugas kesehatan untuk memastikan
kepatuhan terhadap kebijakan dan
Tujuan
Surveilans
b. praktik terbaik Memberikan informasi untuk membantu
memandu kegiatan peningkatan kinerja
c. Menilai efektivitas tindakan PPI
d. Memenuhi standar keselamatan yang disyaratkan oleh
departemen kesehatan dan badan pengatur lainnya
15
3. Surveilans untuk perencanaan alokasi sumber
daya
Tujuan
Surveilans
4. Surveilans menyediakan data yang dapat
memandu dan memengaruhi perubahan
5. Surveilans dapat digunakan untuk memantau dan
mengevaluasi upaya perbaikan
16
• Best Practices
• menggambarkan langkahlangkah yang
direkomendasikan dalam
perencanaan, pengumpulan
data, analisis,
interpretasi,tahap
komunikasi dan evaluasi
surveilans
17
Surveilans Planning
• populasi rentan pasien yang terpasang Vena Central Line ≥48 jam
seperti pasien yang menerima produk IV therapy ,hemodialisis
melalui kateter, pasien intraoperatif, dan pasien onkologi
• Selain CVC, kateter perifer jangka pendek, kateter vena sentral
yang dimasukkan secara perifer (PICC), kateter vena central, dan
kateter arteri perifer juga membawa risiko infeksi.
Surveilans central line-associated bloodstream
infection(CLABSI)
Infeksi aliran darah terkait sentral
line(CLABSI) adalah infeksi serius yang
memerlukan perawatan signifikan dan
lama tinggal di rumah sakit.
CLABSI dapat dicegah melalui teknik
pemasangan dan pemeliharaan central
line yang benar, Panduan Implementasi
surveilans mendukung proses ini.
Surveilans terus-menerus terhadap
infeksi, seperti CLABSI, di rumah sakit
merupakan kegiatan peningkatan mutu
penting yang berkontribusi pada
perawatan yang lebih aman bagi pasien
dan menginformasikan strategi untuk
meningkatkan praktik dan meminimalkan
CLABSI yang dapat dicegah.
Surveilans proses & Hasil (Outcome)
Ukuran
hasil
• Langkah-langkah ini dapat
digunakan untuk mengidentifikasi
tingkat penggunaan kateter vena
sentral (CVC) di Rumah sakit dan
tingkat CLABSI pada pasien yang
berisiko CLABSI karena
penggunaan CVC
Ukuran
Proses
• Langkah-langkah proses. Jenis
tindakan ini dirancang untuk
menilai seberapa baik Rumah sakit
menjalankan proses inti yang
terkait dengan penggunaan CVC
Memantau penggunaan praktik terbaik berbasis bukti
untuk pemasangan, perawatan, dan pemeliharaan
kateter vena sentral
Memantau kepatuhan terhadap praktik yang ditujukan
untuk pencegahan infeksi aliran darah terkait central line
(CLABSI) merupakan hal mendasar untuk perbaikan.
Ukuran proses dan hasil dapat digunakan untuk
menentukan keberadaan dan tingkat hambatan terhadap
perawatan yang aman dan efektivitas strategi perbaikan.
Surveilans Proses
Kepatuhan terhadap prosedur CVC yang
didokumentasikan pada ceklist pemasangan CVC
1.Nilai kepatuhan dengan
ceklist monitoring
pemasangan CVC di semua
unit terkait pemasangan CVC
(misalnya, ICU, ED, OK,
radiologi, unit perawatan
pasien umum).
1.Mendokumentasikan
kepatuhan menggunakan
ceklist pemasanagn CVC
dengan langkah-langkah
prosedur yang tepat dan
mengidentifikasi
kesenjangan yang harus
dikurangi.
1.Dokumentasi prosedur
pemasangan CVC sesuai
dengan kebersihan tangan
yang tepat, penggunaan
tindakan pencegahan
penghalang steril maksimal,
dan penggunaan antisepsis
kulit berbasis chlorhexidine
pada lokasi pemasangan
Penilaian kepatuhan Bundle insersi
1.Pembilang: Jumlah insersi CVC yang telah mendokumentasikan
penggunaan ketiga intervensi (kebersihan tangan, pencegahan
penghalang maksimal, dan penggunaan antiseptik kulit berbasis
klorheksidin) yang dilakukan pada saat insersi CVC.
2.Penyebut:Jumlah semua pemasangan CVC.
3.Kalikan dengan 100 sehingga hasilnya dinyatakan sebagai
persentase.
Kepatuhan terhadap dokumentasi penilaian harian terkait
kebutuhan untuk melanjutkan akses CVC.
1.Mengukur persentase pasien dengan CVC dimana ada
dokumentasi harian penilaian:
2.Pembilang:Jumlah pasien dengan CVC yang memiliki
dokumentasi asesmen harian.
3.Penyebut:Jumlah pasien dengan CVC.
4.Kalikan dengan 100 sehingga hasilnya dinyatakan sebagai
persentase.
Simulasi pemeliharaan kateter sebagai alternatif untuk
menilai kompetensi Petugas Kesehatan
1.Pembilang:Jumlah Petugas Kesehatan yang dengan benar
mensimulasikan infus aseptik obat.
2.Penyebut:Jumlah petugas kesehatan yang mensimulasikan infus
aseptik obat.
3.Kalikan dengan 100 sehingga hasilnya dinyatakan sebagai
persentase.
Surveilans CLABSI
Tentukan populasi pasien (perawatan);
Tentukan metode untuk denominator pengumpulan data:
• Menghitung jumlah pasien dengan central line pada waktu yang sama tiap harinya, denominatornya didapat
dengan menambah jumlah pasien;
• Mencatat tanggal insersi dan pelepasan CVC, denominatornya dihitung dari lama insersi tiap pasien dan
jumlahkan;
• Data manajemen (sistem digitalisasi)
Konsultasikan dengan laboratorium secara regular atau diinformasikan kultur darah yang positif;
Untuk kultur positif, konsultasikan riwayat pasien apakah kriteria LCBI telah terpenuhi, jika ya, kategorikan sebagai
CLABSI
Hitung laju CLABSI dengan rumus
26
Definisi HAIs CLABSI
• Materi CLABSI dr Bambang Wahyu P,Sp.Anc-KIC ,2021
Definisi HAIs CLABSI
• Materi CLABSI dr Bambang Wahyu P,Sp.Anc-KIC ,2021
Definisi HAIs CLABSI
• Materi CLABSI dr Bambang Wahyu P,Sp.Anc-KIC ,2021
Surveilans Outcome (Hasil)
Rate CLABSI: definisi NHSN.
1.Pembilang:Jumlah CLABSI di setiap unit yang dinilai
(menggunakan definisi NHSN).
2.Penyebut:Jumlah total hari kateter di setiap unit dinilai
(menggunakan definisi NHSN).
3.Kalikan dengan 1.000 sehingga hasilnya dinyatakan sebagai
jumlah CLABSI per 1.000 hari kateter.
PERHITUNGAN RATE INFEKSI
IADP
Jumlah IADP
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian CVC
ILI/PIVL
Jumlah ILI/PIVL
------------------------------------ X 1000
Jumlah hari pemakaian IV line perifer
Pengumpulan Data
• Sumber data. Tentukan sumber data untuk setiap ukuran yang akan
digunakan. Misalnya, saat mengukur jumlah insersi CVC yang
menggunakan penghalang steril maksimal, gunakan dokumentasi dari
daftar periksa insersi CVC.
• Periode pengumpulan data. Pilih periode waktu yang dapat dikelola
untuk mengumpulkan data dan pengukuran. Masukkan periode itu ke
lokasi yang sesuai di lembar kerja. Misalnya, memilih untuk melacak
jumlah CVC yang dievaluasi setiap hari selama satu bulan atau satu
kuartal.
Waktu periodeA
Pengukuran Hasil*
Waktu PeriodeB
NUMBER OF
clabsis
Number of line
days rate
/1,000
Rate /1,000
line days
NUMBER OF
clabsis
Number of line
days rate
/1,000
Rate /1,000 line
days
Jumlah
Total diamati
Persentase
Jumlah
Total diamati
Persentase
Tarif CLABSI per 1.000 hari jalur pusat
Pemanfaatan jalur sentral per 1.000
hari jalur sentral
Tindakan Proses: Proses Insersi
Jumlah insersi CVC di mana kebersihan
tangan dilakukan dengan sabun dan air
antibakteri atau handrub berbasis
alkohol
Jumlah insersi CVC menggunakan vena
femoralis
Jumlah insersi CVC menggunakan
chlorhexidine dengan tepat (tempat
bedah kering: gosok bolak-balik 30
detik dan keringkan 30 detik; tempat
bedah lembab: gosok 2 menit dan
keringkan 1 menit; jangan lap atau
blot)
WaktuperiodeA
Pengukuran Hasil*
WaktuPeriodeB
NUMBER OF
clabsis
Number of line
days rate
/1,000
Rate /1,000
line days
NUMBER OF
clabsis
Number of line
days rate
/1,000
Rate /1,000 line
days
Jumlah
Total diamati
Persentase
Nomor
Total diamati
Persentase
Tarif CLABSI per 1.000 hari jalur pusat
Pemanfaatan jalur sentral per 1.000
hari jalur sentral
Tindakan Proses: Proses Insersi
Jumlah insersi CVC yang menggunakan
barier steril maksimal (penutup
rambut, masker, gaun steril, sarung
tangan steril, tirai seluruh tubuh pasien
steril besar)
Jumlah pemasangan CVC yang
melengkapi daftar periksa
Waktu periodeA
Pengukuran Hasil*
Waktu PeriodeB
NUMBER OF
clabsis
Number of line
days rate
/1,000
Rate /1,000
line days
NUMBER OF
clabsis
Number of line
days rate
/1,000
Rate /1,000 line
days
Jumlah
Total diamati
Persentase
Jumlah
Total diamati
Persentase
Tarif CLABSI per 1.000 hari jalur pusat
Pemanfaatan jalur sentral per 1.000
hari jalur sentral
Tindakan Proses: Proses Perawatan dan
Pemeliharaan
Jumlah hub kateter, port injeksi, dan
konektor tanpa jarum yang didesinfeksi
dengan alkohol 70% atau tisu
klorheksidin sebelum port diakses
karena alasan apa pun
Jumlah evaluasi harian yang
terdokumentasi untuk menghilangkan
jalur sentral yang tidak penting
. Frekuensi kebersihan tangan yang
dilakukan sebelum manipulasi kateter,
akses, atau pembalutan
WaktuperiodeA
Pengukuran Hasil*
WaktuPeriodeB
NUMBER OF
clabsis
Number of line
days rate
/1,000
Rate /1,000
line days
NUMBER OF
clabsis
Number of line
days rate
/1,000
Rate /1,000 line
days
Jumlah
Total diamati
Persentase
Jumlah
Total diamati
Persentase
Tarif CLABSI per 1.000 hari jalur pusat
Pemanfaatan jalur sentral per 1.000
hari jalur sentral
Tindakan Proses: Proses Perawatan dan
Pemeliharaan
Jumlah penggantian balutan
transparan/perawatan tempat yang
dilakukan dengan antiseptik berbahan
dasar klorheksidin setiap 5 sampai 7
hari (balutan kasa setiap 2 hari) atau
lebih sering jika balutan kotor, longgar,
atau lembap
Jumlah pasien unit perawatan intensif
yang berusia lebih dari 2 bulan yang
dimandikan dengan sediaan
klorheksidin setiap hari
Jumlah perangkat
Ukuran Kinerja Hasil dan Proses
• Pengukuran Hasil
• Data pengukuran hasil dikumpulkan untuk mengukur tingkat CLABSI
pada populasi pasien
Ukuran
Perhitungan
Deskripsi/Catatan
Tarif CLABSI per 1.000 hari central
line*
jumlah kasus CLABSI di setiap unit
yang dinilai
_____________________ x 1.000
jumlah total central line– hari di
setiap unit yang dinilai
Perhatikan bahwa central line,
bukan hari-pasien, digunakan
sebagai penyebut, karena hanya
pasien dengan central line yang
berisiko terkena CLABSI.
Metodologi NHSN juga
menetapkan bahwa tidak peduli
berapa banyak central line atau
lumen setiap pasien, setiap pasien
dihitung sebagai satu hari kateter.
Ukuran Proses
• Langkah-langkah proses menilai kepatuhan terhadap praktik yang
direkomendasikan untuk mencegah CLABSI.
• Ukuran proses semuanya dikalikan dengan 100 sehingga dinyatakan
sebagai persentase. Target tingkat kepatuhan adalah 100%.
• Langkah-langkah proses yang perlu dipertimbangkan, diurutkan
berdasarkan urutan prioritas dari tertinggi ke terendah, termasuk
yang berikut ini
Ukuran
Perhitungan
Deskripsi/Catatan
Kepatuhan terhadap semua elemen
Daftar Periksa Penyisipan CVC
(kebersihan tangan yang tepat
dilakukan, tindakan pencegahan
penghalang steril maksimal digunakan,
antisepsis kulit chlorhexidine
digunakan)
jumlah insersi CVC dimana ketiga
intervensi dilakukan pada insersi CVC
______________________ x 100
jumlah insersi CVC
Dinilai dengan meninjau dokumentasi
pada daftar periksa penyisipan
(Perhatikan bahwa, di beberapa bagian
dunia di mana klorheksidin mungkin
tidak tersedia untuk digunakan,
metodologi yang sama akan berlaku
untuk mengukur penggunaan
antiseptik kulit lainnya.)
Kepatuhan terhadap dokumentasi
penilaian harian tentang kebutuhan
untuk melanjutkan akses CVC
jumlah pasien dengan CVC yang
dokumentasi penilaian hariannya
______________________ x 100
jumlah pasien dengan CVC
Dinilai dengan meninjau dokumentasi
dalam rekam medis pasien
Kepatuhan untuk membersihkan hub
kateter dan port injeksi sebelum
diakses
berapa kali hub atau port kateter
diamati dibersihkan sebelum diakses
______________________ x 100
berapa kali hub atau port kateter
diakses
Dinilai melalui pengamatan praktek
yang sebenarnya
Kepatuhan untuk menghindari situs
vena femoralis untuk pemasangan CVC
pada pasien dewasa yang tidak
digunakan untuk hemodialisis
sementara
jumlah pasien dengan CVC di vena
femoralis ______________________ x
100 jumlah pasien dengan CVC
Dinilai melalui observasi pada survei
prevalensi titik atau dengan meninjau
dokumentasi pada daftar periksa
penyisipan
Identifikasi Infeksi pada pasien terpasang vena
central di ICU ditemukan Tn X terkena CL-BSI
Lembar Pengumpul Data
CLABSI
CAUT
VAP
PIVL
IDO
FORMULIR HAIs
CLABSI
CAUTI
IDO
VAP
Alur Surveilans
Pasien terpasang alat invasif
(CVC/PICC, kateter urin,
ventilator) >48 jam, dan
operasi dgn insisi.
Observasi setiap shift: gejala
infeksi dan lakukan tindakan
pencegahan infeksi (isi form
bundle checklist) oleh PJ
pasien
Infeksi
Hub ICLN Isi
Form Dasar
diagnosa
Hubungi
IPCN,
investigasi
Tidak
infeksi
Tabulasi dan interpretasi data
oleh ICLN
Your own footer
Laporan dan Umpan Balik dari
IPCN
Your Logo
Identifikasi Infeksi pada pasien terpasang vena
central di ICU ditemukan Tn X terkena CL-BSI
Menginterpretasika
n Tingkat Infeksi
Apakah infeksi rate
akurat?
Apakah ada
penyimpangan besar
dari data
sebelumnya? Apakah
rate masuk akal?
Perbandingan rate
dengan target
Investigasi
peningkatan rate HAIs
Diskusikan
interpretasi dengan
tim PPI
45
Figure 8: Recommended steps in interpretation of surveillance
rates
46
Trend
19
2.Analisa Analisis tingkat infeksi dibandingkan dengan standar/praktik terbaik
• Data tingkat infeksi bisa
dibandingkan dengan
data PPI di sismadak
• Data dibandingkan
dengan praktik terbaik
ipcn lanjut
Membandingkan dengan praktik terbaik
dari jurnal, RS lain
Analisa dengan faktor risiko dan praktek2 mencegah infeksi
Analisa dengan faktor risiko dan praktek2 mencegah infeksi
Formulir Pengumpul data
• data demografi psn
• faktor risiko
• Data penunjang
Kemampuan IPCN
• Menemukan kasus
• investigasi
• Pengolahan data
INVESTIGASI Peningkatan HAIs Rate
▪ Investigasi menggunakan kerangka kerja konseptual
(seperti model Rantai Penularan) untuk menentukan di
area atau bagian praktik pengendalian infeksi dapat
mengurangi peningkatan HAIs rate
▪ Contoh kasus MRSA yang didapatkan pasien di rawat
Rumah sakit
52
Contoh Surveilans IADCLABSI
II.Infectioncontrol Training,Competency, and inplementation of Policy and Procedures
C .Prevention of Catheter-associated Urinary Tract Infection (CAUTI)
D.Prevention of Central Line-associated Bloodstream Infection (CLABSI)
E.Prevention of Ventilator –associated Event (VAE)
Table.2.HCAI rate RS X
HCAI
Target
2011
2012
2013
2014
2015
2016
CLA-BSI
4.3-5.5/1000
device days
0.69
2.3
3.37
3.84
2.2
1.09
CA-UTI
6.5-7.5 /1000
device days
1.26
0.33
0.46
2.12
0.51
0.4
VAP
13-15/1000
device days
27.69
12.94
9.13
8.47
2.27
0
Source: Infection control survailance data RS X
Table.3 Bundle prevention – compliance audit result
Bundle
Target
2012
2013
2014
2015
2016
CAUTI
100%
84,68
88,61
87,07
94,1
97,17
CLABSI
100%
76,16
88,54
89,11
96,45
95,14
VAE
100%
64,65
70,1
75,39
90
86,16
Metode Pengumpulan dan Presentasi Data
• Tabulasi dan analisa data bisa menggunakan Epi info
• Perhitungan insidence density (ID):
ID =
Jumlah kejadian infeksi x 1000
(Total hari pemakaian CVC)
• Gunakan presentasi ini untuk memberikan feedback
Slide 55
Kepatuhan dalam Menjalankan Bundle IADP
CLABSI Berdasarkan Jenis Kelamin pasien Periode Januari - Desember
2013
N = 150
8
Clabsi/1000 catheter days
7
6,9
6
5
4
3
2
1
0
0
Laki-laki
Perempuan
Jenis Kelamin
CLABSI Berdasarkan Lama Pemakaian Alat Periode Januari - Desember 2013
N = 150
18
16,67
CLABSI/1000 catheter days
16
14
12
10
8,33
7,14
8
6
4
2
1,61
0
0
≤ 7 hari
>7-14 hari
>14-21 hari
>21-30 hari
Lama Pemakaian (Hari)
>30 hari
CLABSI Berdasarkan Usia Pasien Periode Januari - Desember 2013
N = 150
8
7,41
CLABSI/1000 Catheter days
7
6
5
4
3
1,67
2
1
0
0
0
≤ 5 th
>5-11 th
0
0
>11-25 th
>25-45 th
Usia Pasien
>45-65 th
>65 th
CLBSI Berdasarkan Lokasi Insersi CVC
Periode Januari - Desember 2013
N = 150
16
14,29
CLABSI/1000 catheter days
14
12
10
8
5,71
6
4
1,92
2
0
0
Cephalica
Femuralis
Jugularis
Lokasi Insersi CVC
Subclavia
Hubungan Antara Disinfeksi hub. CVC
Menggunakan Alkohol 70% Dengan Kejadian CLABSI
1
0,9
0,8
Persentase (%)
0,7
0,6
0,5
0,4
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0
BSI
Tidak BSI
Hubungan Antara Kondisi Dressing Bersih & Baik
Dengan Kejadian CLABSI
1
0,9
0,8
Persentase (%)
0,7
0,6
0,5
0,4
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0
BSI
Tidak BSI
Hubungan Antara Infus Terpasang Sesuai Standar
Dengan Kejadian CLABSI
1
0,9
0,8
Persentase (%)
0,7
0,6
0,5
0,4
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0
BSI
Tidak BSI
Keapatuhan bundle & CLABSI
101,00
18
100,00
16
14
99,00
12
98,00
10
97,00
8
96,00
6
95,00
4
94,00
2
93,00
0
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
% Bundle
Juli
BSI
Agustus
September
Oktober
November
Desember
CLABSI/1000 hari
Persentase Kepatuhan Bundle
Bundle prevention CLABSI Periode Januari - Desember 2013
CLA-BSI rate dengan kepatuhan Bundle di ICU periode 2012-2016
120
CLABSI Rate/1000 device days
4
88,54
3,37
3,5
3
2,5
3,84
89,11
96,45
95,41
76,16
100
80
2,3
60
2,2
2
1,5
40
1,09
1
20
0,5
0
0
2012
2013
2014
2015
2016
Bundle CLABSI%
4,5
Kesimpulan
Pelaksanaan program surveilen yang sistematis dan terus menerus
dilaksanakan dapat menilai keberhasilan program PPI di RS
Pelaksanaan Risk assesmen pada kejadian infeksi dapat membantu
melaksanakan perbaikan mutu di rumah melalui fokus pelaksanaan program
prioritas mutu RS
Surveilen berbasis android jika difungsikan sesuai dengan kebutuhan maka
dapat menghasilan data analisa yang baik
The very first
requirement
in a hospital
is that it
should do the
sick no harm
Download