RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS/SEMESTER : XI/I MATERI POKOK : TERMOKIMIA DISUSUN OLEH: IFTITAH HAURIYAH 3315152940 SMA NEGERI 26 JAKARTA No. D, Jl. Tebet Barat IV, RT.7/RW.2, Tebet Barat, Jakarta Selatan DKI Jakarta 12810 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : : : : : SMA Negeri 26 Jakarta Kimia XI/ 1 Termokimia 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. KI3: Memahami,menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasaingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebabfenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai denganbakat dan minatnyauntuk memecahkan masalah. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi Dasar Dari KI-3 3.4. Menjelaskan konsep perubahan entalpi reaksi pada tekanan tetap dalam persamaan termokimia 3.5. Menjelaskan jenis entalpi reaksi, hukum Hess dan konsep energi ikatan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 3.4.2. Menjelaskan tentang reaksi eksoterm berdasarkan diagram tingkat energi. 3.4.4. Menjelaskan tentang reaksi endoterm berdasarkan diagram tingkat energi. 3.5.1. Menghitung ∆H reaksi berdasarkan hukum Hess, 3.5.2. Menghitung ∆H reaksi berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan standar 3.5.3. Menghitung ∆H reaksi berdasarkan data energi ikatan C. Tujuan pembelajaran 1. Memahami konsep entalpi dan perubahannya 2. Membedakan reaksi endoterm dan reaksi eksoterm melalui percobaan. 3. Menuliskan persamaan termokimia dengan benar 4. Mengetahui jumlah kalor melalui perhitungan secara kuantitatif 5. Menentukan entalpi pembentukan dari persamaan termokimia 6. Menggunakan hukum Hess dalam menentukan kalor reaksi D. Materi Pembelajaran 1. Fakta: - Kalorimeter 2. Konsep: - Hukum Hess 3. Prinsip: - Energi ikatan 4. Prosedur: - Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm - Perubahan entalpi reaksi E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran Pendekatan : Saintifik Metode : Team Games Tournament (TGT) Model : Cooperative Learning (Critical thinking, creativity, communication, collaboration, and literacy) F. Media Pembelajaran Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, Kartu Soal G. Sumber Belajar 1. Buku Kimia Kelas X (Penerbit Erlangga) 2. Internet 3. Buku/ sumber lain yang relevan. F. Tahap Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan Sintaks Langkah-langkah Kegiatan Waktu Guru memberi salam, berdoa, memeriksa kehadiran siswa dan mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan (melihat kebersihan kelas) 5’ Apersepsi : 1. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya. 2. Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Guru memberikan motivasi : Apabila materi ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh dan dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi termokimia, sistem dan lingkungan, diagram siklus, dan diagram tingkat energi Guru menjelaskan proses evaluasi dalam proses pembelajaran yang akan dilakukan. Guru menyampaikan garis besar kegiatan yang akan dilakukan Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan Inti Stimulation/ pemberian rangsangan Problem Statement/ Identifikasi masalah • Guru mengajak siswa untuk mengamati tayangan media pembelajaran (Kritis dan kolaboratif) • Siswa dengan berpikir logis mengajukan pertanyaan dari hasil mengamati presentasi yang ditayangkan, guru memberikan respon. • Guru memberikan review materi Termokimia yang telah dipelajari sebelumnya • Guru menyampaikan aturan penggunaan metode Team Games Tournament dalam pelaksanaaan pembelajaran yang akan dilaksanakan Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok belajar dan memberikan arahan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan - Tim berkumpul untuk mempelajari lembar-kegiatan atau materi lainnya. Untuk membahas permasalahan bersama, membandingkan jawaban, dan mengoreksi tiap kesalahan pemahaman apabila anggota tim ada yang membuat kesalahan. - Tiga orang siswa, yang masing-masing mewakili tim yang berbeda. Seorang siswa mengambil sebuah kertas dan 15’ 30’ harus menjawab pertanyaan sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang penantang memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban masing-masing. - Pada turnamen pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen, tiga siswa berprestasi tinggi yang akan bergantian dengan siswa dengan prestasi sedang dan seterusnya. (Critical thinking, communication, character, dan HOTS) Data Siswa yang berada pada meja turnamen Collection/ menjawab pertanyaan sesuai dengan kertas Pengumpulan yang diambil untuk mendapatkan poin. Data (Critical thinking, creativity, collaboration, character, and literacy) Generalization/ Peserta didik mengkaji ulang dan Menarik menyimpulkan hasil diskusi mengenai Kesimpulan termokimia. (Critical thinking, creativity, collaboration, dan charactery) Penutup Peserta didik menyebutkan kembali kesimpulan pembelajaran (Communication dan Character) Guru memfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk merefleksi proses dan materi pelajaran Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Jakarta, 19 Oktober 2018 Mengetahui Guru Mata Pelajaran Mahasiswa PKM Drs. Suhadi, M.Si NIP. 19631225 198903 1 006 Iftitah Hauriyah NIM.3315152940 30’ 5’ 5’ G. Lampiran I : Materi Pembelajaran Reaksi Eksoterm → Pada reaksi eksoterm terjadi perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan atau pada reaksi tersebut dikeluarkan panas. Pada reaksi eksoterm harga AH = (-) Pada reaksi endoterm terjadi perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem atau pada reaksi tersebut dibutuhkan panas.Pada reaksi endoterm harga AH = ( + ) Perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dapat ditentukan melalui berbagai cara yaitu melalui eksperimen, berdasarkan hukum Hess, berdasarkan data perubahan entalpi pembentukan (∆Hfo), dan berdasarkan energi ikatan. a. Penentuan ∆H melalui Eksperimen Perubahan entalpi reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan suatu alat yang disebut kalorimeter (alat pengukur kalor). Dalam kalorimeter, zat yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tempat reaksi. Tempat ini dikelilingi oleh air yang telah diketahui massanya. Kalor reaksi yang dibebaskan terserap oleh air dan suhu air akan naik. Perubahan suhu air ini diukur dengan termometer. Kalorimeter ditempatkan dalam wadah terisolasi yang berisi air untuk menghindarkan terlepasnya kalor. Berdasarkan hasil penelitian, untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1oC diperlukan kalor sebesar 4,2 kJ atau 1 kkal. Untuk 1gram air diperlukan kalor sebesar 4,2 J atau 1 kal. Jumlah kalor ini disebut kalor jenis air dengan lambang c. Jumlah kalor yang terserap ke dalam air dihitung dengan mengalikan 3 faktor yaitu massa air dalam kalorimeter (gram),perubahan suhu air (oC), dan kalor jenis air. Rumusnya ditulis: q = m.c.∆t q = kalor yang dibebaskan atau diserap m = massa larutan (gram) c = kapasitas kalor air (J) t = perubahan suhu (oC) b. Hukum Hess Tidak semua reaksi dapat ditentukan perubahan entalpinya secara langsung dengan kalorimeter. Reaksi seperti itu perubahan entalpinya dapat dicari secara tidak langsung. Sebagai contoh, entalpi pembakaran tidak sempurna karbon membentuk karbon monoksida (CO) tidak dapat ditentukan dengan kalorimeter. Untuk menentukan perubahan entalpi (∆H) yang terjadi padapembentukan karbon monoksida, digunakan hukum Hess yang berbunyi “Perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi tidak bergantung pada jalannya reaksi (banyaknya tahap reaksi), tetapi hanya bergantung pada keadaan awal (pereaksi) dan keadaan akhir (hasil reaksi) sistem” c. Entalpi Pembentukan Berdasarkan perubahan entalpi pembentukan standar zat-zat yang ada dalam reaksi, perubahan entalpi reaksi dapat dihitung dengan rumus: ∆H = ∑∆Hfo hasil reaksi – ∑∆Hfo pereaksi d. Energi Ikatan Pada dasarnya reaksi kimia merupakan proses pemutusan ikatan lama dan pembentukan ikatan baru. Untuk memutuskan ikatan, diperlukan energi, sedangkan pada pembentukan ikatan, dibebaskan energi. Reaksi eksoterm terjadi jika energi pembentukan ikatan lebih besar daripada energi pemutusan ikatan, sedangkan reaksi endoterm terjadi jika energi ikatan lebih kecil daripada energi pemutusan ikatan. ∆H = ∑∆HD (pemutusan ikatan) - ∑∆Hf (pembentukan ikatan) H. Lampiran II : Soal dan Jawaban Games Soal Jawaban Qreaksi = Qlarutan+Qkalorimeter Dalam kalorimeter yang telah dikalibrasi dan terbuka direaksikan 50 g alkohol dan 3 g logam natrium. Jika suhu awal campuran 30°C dan setelah reaksi suhunya 75°C. tentukan ΔH reaksi. Diketahui kalor jenis larutan 3,65 J/g°C, kapasitas kalor kalorimeter 150 J/°C, dan suhu kalorimeter naik sebesar 10°C. Tuliskan persamaan termokimia untuk reaksi-reaksi berikut : C3H8(g) dan 5O2(g) dihasilkan 3CO2(g) dan 4H2O(l) serta membebaskan kalor sebesar 223 kJ Qlarutan = mlarutan × clarutan× ΔT = 53 g × 3,65 J/g°C × (75– 40)°C = 8705,25 J Qkalorimeter = Ck × ΔT = 150 J/°C × 10°C = 1500 J Qreaksi = – (8705,25 + 1500) J = – 10205,25 J Qreaksi = ΔHreaksi = – 10,205 kJ C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(l) ΔH = 223 kJ Diketahui nilai energi ikatan: Energi total pemutusan ikatan (pereaksi): C— C = 348 kJ/mol 4 × Ei.C— H = 4 × 413 = 1652 C=C = 614 kJ/mol 1 × Ei. C=C = 1 × 614 = 614 1 × Ei. H — Cl = 1 × 431 = 431 C— H = 413 kJ/mol E.total = 2697 C— Cl = 328 kJ mol Energi total pembentukan ikatan (hasil reaksi): H — Cl = 431 kJ mol 5× Ei.CH = 5 × 413 = 2065 Tentukan ΔH reaksi 1× Ei.C — C = 1 × 348 = 348 1 × Ei.C— Cl = 1 × 328 = 328 C2H4 + HCl → C2H5Cl E.total = 2741 ΔH reaksi = E pereaksi – E hasil reaksi = (2697 – 2741) = -44 kJ/mol Jika suhu awal masing-masing larutan HCl dan NaOH adalah 25°C dan setelah dicampukan suhu menjadi 30°C. Jumlah masingmasing zat yang dicampurkan adalah 50 ml HCl 0,2 M dan 50 ml NaOH 0,2 M, kapasitas kalor bejana di abaikan dan c air = 4,2 J /g-1K-1. Berapakah perubahan entalpi (∆Hn) dari reaksi campuran tersebut. (1 mol) q = m. c . ∆T = 100 gram. 4,2 . 5 = 2.100 J = 2,1 kJ ∆H = -q = -2,1 kJ Untuk netralisasi 0,01 mol HCl 0,2 M : ∆H = -2,1 kJ Untuk netralisasi 1 mol HCl 0,2 M ∆H = x -2,1 kJ ꞊ -210 kJ : Jadi ∆Hn= -210 kJ/mol Identifikasi sistem dan lingkungan berikut: a) Campuran gula dan air dalam gelas kimia. b) Reaksi gas hidrogen dan gas oksigen membentuk uap di udara. Campuran gula dan air merupakan sistem dan gelas kimia merupakan lingkungan. Reaksi gas hidrogen dan gas oksigen merupakan sistem dan udara merupakan lingkungan. Jelaskan pengertian dari simbol ∆Hf , ∆Hd, ∆Hc ! ∆Hf entalpi reaksi pembentukan ∆Hd entalpi reaksi penguraian ∆Hc entalpi reaksi pembakaran Diketahui : ∆Hf C2H8 = -150 kj ∆Hf CO2 = -393,5 kj ∆Hf H2O = -242 kj Reaksi pembakaran etana adalah : 2C2H6 + 7O2 → 4CO2 + 6H2O Berapakah harga dH reaksi pembakaran 2 mol gas etana diatas ? Qreaksi = - ( Qlarutan + Qkalorimeter ) Sebanyak 7,5 gr kristal LiOH ditambahkan ke dalam kalorimeter yang berisi 120 gr air. Setelah kristal LiOH itu larut, ternyata suhu kalorimeter beserta isinya naik dari 23,25 C menjadi 34,9 C. maka tentukanlah entalpi pelarutan LiOH dalam air ! Dik kalor jenis = 4,2 dan kapasitas kalorimeter = 11,7 ⧍Hf CO2 = -393,5 Kj ⧍Hf H2O = -242 Kj CH4 + 2O2 → 2H2O + CO2 ⧍H = -677 Kj Maka besarnya ⧍Hf CH4 adalah..... Qlarutan= m.c.⧍T = ( 120 + 7,5 ) . 4,2 . ( 34,9 - 23,25 ) = 6238,6 j Qkalorimeter = c . ⧍T = 11,7 . ( 34,9 - 23,25 ) = 136,3 j Kalor tersebut dibebaskan pada pelarutan 7,5 gr LiOH , pada pelarutan 1 mol LiOH akan dibebaskan kalor sebanyak : Dalam suatu reaksi kimia dibebaskan 100 Kj energi. Jika kalor ini digunakan untuk memanaskan 100 ml air, maka kenaikan suhunya ialah ? ( kalor jenis air = 4,2 ) ⧍T = 100.000 / 4,2 x 100 = 100.000 / 420 = 238 C Jadi kenaikan suhunya ialah sebesar 238 C C + O2 → CO2 ⧍H = -393,5 Kj H2 + 1/2 O2 → H2O ⧍H = 283,5 Kj 2C + H2 → C2H2 ⧍H = -226,5 Kj Atas dasar diatas, maka perubahan entalpi dari reaksi dibawah ini ialah : C2H2 + 5/2 O2 → H2O + 2CO2 Kapur tohor (CaO) digunakan untuk melabur rumah agar tampak putih bersih. Sebelum kapur dipakai, terlebih dahulu dicampur dengan air dan terjadi reaksi yang disertai panas. Apakah reaksi ini eksoterm atau endoterm? Bagaimana perubahan entalpinya? Oleh karena timbul panas, artinya reaksi tersebut melepaskan kalor atau reaksinya eksoterm, ini berarti kalor hasil reaksi lebih rendah dari pereaksi. Jika reaksi itu dilakukan pada tekanan tetap (terbuka) maka kalor yang dilepaskan menyatakan perubahan entalpi ( ΔH) yang harganya negatif. Sumber :https://www.esbmptn.com/2013/12/soal-termokimiakimia-dan-pembahasan.html Sumber :https://www.esbmptn.com/2013/12/soal-termokimiakimia-dan-pembahasan.html Sumber :https://www.esbmptn.com/2013/12/soal-termokimiakimia-dan-pembahasan.html