Part 1: Public Trainer Hai sebelum kita memulai kelas ini Izinkan saya bertanya apa reaksi anda jika tiba-tiba anda diminta untuk menjadi MC atau memberikan kata sambutan atau tiba-tiba diminta untuk berpidato atau diminta untuk Mendeleev sebuah pelatihan ternyata ada dua golongan responnya golongan pertama mereka orang-orang yang suka manggung saat mereka ditawari menjadi pembawa acara berpidato memberikan sambutan atau bahkan Mendeleev sebuah trading mereka akan sangat senang sekali dan golongan kedua adalah golongan yang tiba-tiba jantungnya berdetak kencang yang tiba-tiba keringat dingin keluar dari seluruh tubuh yang tibatiba pusing yang tiba-tiba ototnya tegak anda Hai segolongan yang mana golongan pertama atau golongan kedua Kalau Anda masuk golongan kedua dengan khawatir Ternyata anda punya banyak teman yang punya gejala yang sama dengan anda orang-orang yang saat diminta untuk berdiri didepan umum berbicara di depan umum kemudian tiba-tiba tegak bahkan di dalam psikologi ada istilah yang dikenal dengan bloso fobia yaitu ketakutan yang begitu dalam saat berdiri depan umum dan kemudian diminta untuk presentasi didepan umum bahkan orangorang yang mengalami glossophobia mereka memilih mending saya mati daripada harus berbicara depan umum atau bisa jadi Anda mengalami hal yang sama mending saya diminta push up 100 kali daripada harus berpidato mending saya disuruh lari 50 Hai daripada saya harus berpidato didepan umum padahal teman-teman saat kita bisa menjadi public speaker yang bagus maka banyak sekali keuntungannya dan keuntungan-keuntungan itu tentunya saat ini sudah diterima oleh golongan yang pertama jangan khawatir Kalau anda tertarik dengan benefit benefit yang dimiliki oleh golongan pertama maka sebenarnya public speaking itu bisa dilatih dan dikembangkan kali Inilah kita akan melatih diri kita untuk menjadi public speaker yang baik Tuh belajar public speaking yang baik ini teman-teman akan melalui tiga agenda-agenda yang pertama adalah mengetahui Peran kita sebagai seorang public speaker saat kita tahu perannya maka kita tahu bagaimana caranya supaya kita bisa memenuhi peran tersebut dan itulah kemudian yang akan menjadi agenda yang kedua untuk memenuhi peran tersebut kita butuh mastering the contents kita perlu ahli membuat modul dan yang bagus dan agenda kita yang ketiga supaya kita bisa memenuhi peran tersebut maka kita perlu juga ahli Mendeleev free modul kita dan itu yang akan menjadi agenda kita yang ketiga yaitu mastering self Bagaimana caranya kita menyampaikan materi kita di kalayak umum Mari kita masuk pada agenda kita yang pertama yaitu peran sebagai seorang trainer Sebelum saya membahas peran sebagai seorang trainer tadi saya sempat menyinggung saat kita menjadi public speaker yang bagus maka kita bisa mendapatkan banyak manfaatnya apa saja benefit benefit yang diterima oleh golongan pertama golongan yang pandai atau senang tampil benefit yang pertama adalah mereka sangat lancar mempresentasikan ide-idenya mereka punya konsep mereka punya pengetahuan dan mereka punya ide-idenya maka yang terjadi berikutnya orang-orang yang mampu mempresentasikan ide-ide ini mereka akan dilihat sebagai orang-orang yang capable bisa jadi Anda selama ini dianggap sebagai orang yang tidak fmp gara-garanya cuman satu karena anda tidak bisa mempresentasikan atau menyampaikan ide anda sphere sekali saat Anda dianggap sebagai orang yang tidak capable maka tentu saja karir Anda bakal start sehingga dengan menjadi presenter yang bagus maka anda punya kesempatan untuk mendapatkan promosi jabatan yang lebih besar dibandingkan orang-orang yang tidak bisa mempresentasikan idenya dengan baik manfaat kedua saat Anda bisa mempresentasikan ide anda saat Anda bisa mempresentasikan pengetahuan Anda maka anda punya kecenderungan dikenal oleh banyak orang dan saat Anda dikenal oleh banyak orang maka tunggulah keajaiban akan terjadi Itulah kenapa di dalam agama Islam silaturahmi itu menjadi salah itupun Ci pembukaan datangnya rezeki karena dengan silaturahmi kita dikenal dengan banyak orang dan bisa jadi karena kita pandai menyampaikan ide-ide kita kita pandai menyampaikan gagasan-gagasan kita orang melihat kita capable dan tentu saja Kemudian saat ada peluang-peluang yang tercipta yang dateng pertama kali dalam pikiran teman kita adalah anda karena anda sering muncul karena anda dikenal oleh banyak orang sebaliknya saat anda tidak dikenal banyak orang walaupun Anda punya kemampuan yang luar biasa kecenderungannya peluang itu bukan untuk Anda saat Anda kemudian juga menjadi trainer yang bagus maka ingatlah ternyata ada tiga amal yang tidak akan terputus sampai kita meninggal dunia yang pertama adalah anak yang sholeh doa anak yang sholeh dan yang kedua adalah amal jariyah dan yang ke ia kemudian ilmu yang bermanfaat dengan menjadi trainer maka anda membagikan ilmu-ilmu yang bermanfaat pada trainee anda dan ini tentu saja akan menjadi amal yang tidak akan pernah terputus walaupun kita meninggal dunia dimana saat kita meninggal dunia kita sangat berharap dikembalikan ke dunia untuk bisa mengerjakan amal-amal yang lain dan tentu saja tidak akan mungkin terjadi karena temanteman menjadi trainer maka teman-teman akan terus mendapatkan amalan ilmu yang bermanfaat saat trainee Anda mengaplikasikan apa yang Anda ajarkan lihat benefitnya luar biasa sehingga Yuk kita berpindah dari golongan kedua menjadi golongan pertama untuk bisa berpindah dari golongan kedua menjadi golongan pertama kita butuh paham Apa saja peran yang perlu kita lakukan supaya kita bisa berpindah saat kita Mendeleev link materi kita di depan kelas maka sebenarnya kita melakukan proses komunikasi dan dalam proses komunikasi itu ada tiga tujuan utama yang perlu dicapai oleh seorang trainer tujuan yang pertama adalah pesan tersampaikan ini tentu saja tujuan yang sangat mudah untuk dicapai selama trainee Anda datang ke kelas kemudian trainee Anda duduk dan anda menyampaikan materi dari awal sampai akhir maka tujuan pertama tercapai Anda menyampaikan materi Anda tujuan menyampaikan materinya tercapai namun anda juga perlu mencapai tujuan yang kedua dimana tujuan kedua dari proses komunikasi adalah memahamkan free Nikita memahamkan peserta didik kita dan tentunya ini menjadi sesuatu yang challenge anda butuh skill tertentu anda butuh kehamilan tertentu untuk membuat materi Anda dipahami oleh peserta kehendak dan tujuan ketiga dari proses training yang kita lakukan adalah merubah perilaku tentu saja materi yang kita berikan tujuannya adalah supaya materi tersebut diaplikasikan di tempat kerja yang awalnya orang tidak tahu menjadi tahu yang awalnya orang tidak bisa menjadi bisa kemudian saat orang tahu orang bisa kemudian dia mempraktekkan di tempat kerja dan inilah gol yang paling tinggi dari proses training kita tujuan pertama gampang tujuan kedua agak challenge tujuan ketiga lebih Calincing lagi dan saat Anda bisa mencapai tiga tujuan tadi maka di saat itulah anda menjadi goodpreneur supaya kita bisa mencapai tiga tujuan besar tadi maka kita punya tiga peran utama peran pertama adalah mempromosikan perubahan perilaku tujuannya Apa tujuannya saya setelah selesai training orang kemudian mengaplikasikan ingat tujuan besar dari proses komunikasi tadi itu orang berubah yang tidak tahu menjadi tahu yang tidak bisa menjadi bisa kemudian dia mengaplikasikan di tempat kerja sehingga Peran kita yang pertama adalah kita mempromosikan perubahan perilaku yang kedua tujuan kedua dari proses komunikasi adalah supaya orang paham sehingga kita perlu merespon kebutuhan belajar trainee kita training kita atau peserta didik kita pengen belajar apa kita perlu mengidentifikasi awal jangan-jangan kita ngasih begitu banyak materi tapi sebenarnya materi itu tidak dibutuhkan oleh peserta didik kita sehingga di awal proses pembelajaran kita perlu mengidentifikasi anda butuh belajar apa dan materi pembelajaran yang saya sampaikan sudah tepat atau belum kemudian ternyata orang belajar lebih 10 saat berada dalam kondisi yang nyaman dan senang bandingkan saat anda belajar dengan tekanan dibandingkan dengan saat anda belajar dengan senang maka yang terjadi anda belajar lebih banyak contohnya apa masih inget waktu teman-teman di SMA kemudian guru Anda meminta Anda menghafalkan bahasa-bahasa latin dari nama-nama tumbuhan dari namanama hewan dan apa yang terjadi Kalau Anda tidak suka maka anda akan sangat sulit sekali menghafalkan hal tersebut sebaliknya walaupun kalimatnya lebih panjang paragrafnya jauh lebih banyak karena anda suka maka anda mudah untuk menghafalkan contohnya karena anda suka bernyanyi maka Kemudian Anda menghafalkan lirik-lirik lagunya tanpa disuruh dan bahkan lebih cepat menghafalkan in dan disitulah saat kita bisa menciptakan situasi yang nyaman dan menyenangkan untuk belajar nah peserta didik kita akan cenderung punya pemahaman yang lebih tinggi dibandingkan saat kita kemudian membuat ruang kelas kita menjadi ruang kelas yang menegangkan mengancam pertanyaan berikutnya bagaimana dong caranya kemudian supaya saya bisa menjadi trainer yang bagus dengan menjalankan tiga peran tadi itu maka anda akan menemukan jawabannya di agenda kita yang kedua yaitu mastering the contents dan mastering self Apa itu mastering the content mastering the contents adalah cara kita meramu program pembelajaran dari a sampai z sehingga program pelatihan yang kita lakukan itu bisa merespon kebutuhan belajar trainee kita kemudian di programnya juga menciptakan suasana belajar yang aman dan nyaman programnya juga bisa mempromosikan perubahan perilaku dan berikutnya supaya kita bisa memerankan tiga peran tersebut itu berada dalam keahlian bagi sangat kita mendeliver imateri kita dan disitulah nanti kita akan belajar mastering self Bagaimana caranya kita mempresentasikan program pembelajaran yang sudah kita rencanakan kita akan masuk pada agenda yang kedua yaitu mastering the content bagaimana perasaan anda saat anda berada dalam kelas Kemudian Anda dapat materi pembelajaran dan anda merasa kok ini materinya enggak rumput ya kok loncat-loncat Ya tentu saja Anda kemudian menjadi bingung dan disinilah seorang trainer perlu mempersiapkan materi dengan baik sebelum presentasi dan agenda kedua kita akan berbicara tentang mastering the content Bagaimana menyiapkan materi pembelajaran yang bisa merespon kebutuhan belajar trainee kita yang bisa menciptakan suasana nyaman dan aman dan yang bisa mempromosikan perubahan perilaku saat Anda mendesain sebuah learning program maka kau ingat kata kuncinya di mana kata kuncinya adalah tamu tamu2 nya merupakan singkatan dari tujuan pembelajaran hanya adalah arahan metodologi pembelajaran m-nya adalah manfaat pembelajaran dan punya adalah urutan yang logis silahkan pelajari video berikut ini untuk membuat sebuah learning program dengan mengaplikasikan tamu yg Membuat Modul Tapi Bingung bikin modul? • Gagal bikin modul mempengaruhi efektivitas pelatihan? Klo gitu buang2 waktu, tenaga, uang dan gak ada manfaatnya • Anda mengalami masalah ini? Ada caranya kok • Formula buat modul pelatihan adalah TAMU: tujuan, arahan, manfaat, urutan yang logis • Tujuan pelatihan: apa jadinya klo bangun rumah gak tahu modelnya? Minimalis, kontemporer, japan style, tropical, dst. • Formula TAMU 1 (Tujuan) • Tujuan: Klo gak tahu akibatnya gak jadi2 atau kecewa karena tidak sesuai harapan. Dari mana dapatnya: langkah pertama adalah mengetahui tujuan yang dibuat. Darimana dari hasil analisa kebutuhan pelatihan. Contoh ingin meningkatkan sales..hasil analisis tim klien gak bisa handling objection→tujuan modul adalah transfer handling objection utk tim sales. Tujuan pelatihan tidak hanya transfer skill, selain itu ada awareness (kesadaran agar dilakukan ditempat kerja, kenapa sesuatu iu penting), knowledge (mempengaruhi pengetahuan, opini, pikiran peserta->agar tahu, apa itu) • Jenis Ketiga dari tujuan modul pelatihan adalah transfer of understanding atau memindahkan pemahaman. Jika tujuan Transfer of Knowledge, opinion & attitude lebih pada “apa sesuatu itu”, maka tujuan dari transfer of understanding lebih pada “kenapa sampai muncul sesuatu itu” atau “sebab musabab pengetahuan atau skill tersebut”. Contohnya Anda membuat modul pelatihan Data Analytic. Pada tujuan transfer knowledge maka tujuannya adalah peserta tahu tool untuk menganalisa data. Namun jika Anda menggunakan tujuan transfer of understanding maka tujuan pelatihannya menjadi peserta memahami kenapa perlu menggunakan tool analisa data A bukan B. Dan jenis terakhir dari tujuan pelatihan adalah skill building atau membangun ketrampilan, sebagaimana contoh saya sebelumnya. • Mari ulangi lagi empat tujuan training; pertama Heighten Awareness, kedua Transfer of Knowledge, opinion & attitude, ketiga transfer of understanding, dan keempat skill building. Jadi apa tujuan dari modul pelatihan yang Anda buat? Lagi-lagi tergantung dari hasil analisa kebutuhan training peserta Anda. Nah, tahukah Anda tujuan pelatihan ini sangat erat kaitannya dengan huruf kedua dari TAMU, yaitu A atau Arahan metode pembelajaran. Jika tujuannya adalah skill building namun modul nya tidak ada prakteknya, maka sudah dipastikan modul yang Anda buat tidak effective. Seperti apa itu arahan metode pembelajaran? Tunggu di video berikutnya • Formula TAMU 2 (Arahan) • Pernahkah Anda saat ikut pelatihan, harapannya bisa memiliki skill baru sesuai dengan judul pelatihan, namun kenyataannya, setelah selesai pelatihan Anda merasa tidak mendapatkan apa-apa? • Jika ini terjadi pada Anda, bisa jadi salah satu penyebabnya ada di design modul pelatihan. Jika Anda mengharapkan memiliki skill baru, namun sepanjang pelatihan, Anda hanya diceramahi tentang bagaimana cara melakukan sesuatu tanpa pernah • • • diminta mempraktekan keahlian tersebut di dalam kelas. Akibatnya Anda merasa bisa melakukan, padahal Anda tidak memiliki kesempatan untuk melatih keahlian Anda dikelas. Jadi bagaimana mungkin Anda tiba-tiba bisa melakukan? Menjawab kasus seperti ini, sangat erat kaitannya dengan kata kunci design modul ke dua, yaitu “A” atau Arahan metodologi pembelajaran. Masih ingat kan, formula untuk membuat design modul adalah TAMU. Dimana T nya adalah tujuan pelatihan, A nya Arahan Metodologi pembelajaran, M nya Manfaat pelatihan dan U nya adalah Urutan yang logis Yuk kita masuk pada huruf kedua, atau Arahan metodologi pembelajaran. Apa saja metodologi pembelajaran yang familiar Anda dengar? Yup betul, ada lecturing, facilitating, Focus group discussion, simulasi, role play, experience learning, dan lain-lain. Pemilihan metode pembelajaran sangat erat kaitannya dengan kata efektif dan efisien. Dan pemilihan metode pembelajaran sangat erat kaitannya dengan tujuan pelatihan. Jika tujuan pelatihan Anda adalah awareness maka jika metode pelatihan yang dipakai adalah simulasi atau role play maka bisa dipastikan metode tersebut tidak efisien. Artinya tujuan pelatihan awareness akan tercapai atau effective, namun metode tersebut tidak effisien. Begitu juga dengan tujuan pelatihan berupa skill building, dan Anda menggunakan metode interactif dua arah. Maka yang terjadi metode tersebut tidak effective namun effisien untuk digunakan. Tidak effective nya karena tujuan pelatihan tidak akan tercapai, namun proses pelaksanaanya efisien, karena lebih cepat dilaksanakan. Jadi metode apa yang efektif dan efisien untuk tujuan pembelajaran? Dari grafik tersebut, perhatikan pada garis putih. • • • • Garis tersebut adalah garis metode pelatihan yang efektif dan efisien. Metode pelatihan dengan video, interaktif, exercise dan Work by training menjadi metode yang paling efektif dan efisien untuk tujuan pelatihan awareness dan knowledge. Metode pembelajaran video, interactive, positive modelling ataupun skill practice, tentunya familiar dengan Anda. Bagaimana dengan work by training atau WBT? Metode pembelajaran ini adalah mengajak peserta untuk jalan ke lokasi yang menjadi concern pembelajaran. Contohnya saja Anda ingin membangun awareness tentang pentingnya eliminase pemborosan, menggunakan metode pembelajaran WBT, Anda mengajak peserta untuk jalan ke lokasi yang banyak pemborosannya. Tujuannya, setelah peserta melihat secara langsung, maka peserta memiliki kesadaran tentang pentingnya mengeliminasi pemborosan. Jika metode-metode tadi menjadi metode yang efektif dan efisien untuk tujuan pelatihan awareness dan knowledge, bagaimana dengan tujuan pelatihan understanding dan skill building? Metode yang paling efektif dan efisien untuk tujuan Understanding adalah role play, positive modelling dan skill practice. Dan metode simulasi, On the job training, coaching dan mentoring menjadi metode yang paling effective untuk tujuan skill building. Ada metode pelatihan yang mirip-mirip, yaitu role play dan simulasi, Apa perbedaannya? Role play merupakan metode pembelajaran bermain peran. Contohnya saja saat Anda belajar coaching, facilitator kelas Anda membuat role play, dimana Anda menjadi seorang coach, dan kasus coachingnya sudah disiapkan oleh fasilitator Anda. Dimana bisa jadi kasus tersebut tidak related dengan pekerjaan Anda sehari-hari. Bagaimana dengan simuasi? Metode simulasi adalah memindahkan situasi real di tempat kerja ke dalam ruangan pembelajaran. Contohnya adalah, simulasi pesawat terbang. Situasi saat membawa pesawat terbang dan bertemu dengan turbulensi, dan kasus-kasus yang terjadi selama penerbangan di bawa ke dalam ruang simulasi. Sebaliknya jika yang digunakan adalah role play, maka kasus nya bisa jadi tidak related, atau alat peraganya bisa jadi tidak menyerupai aslinya. Jadi, bagaimana dengan design pembelajaran Anda, apakah sudah efektif dan efisien? Jika sudah saatnya masuk pada huruf ketiga dari TAMU, yaitu huruf M atau manfaat pelatihan. Ingat orang akan mempraktekan apa yang dipelajari di kelas jika dia merasa memiliki manfaat untuk menerapkan. Sehingga huruf ketiga ini menjadi salah satu huruf kritikal dalam penyususan design pelatihan. Seperti apa cara membuatnya, nantikan video berikutnya tentang M atau manfaat pelatihan. Penjelasan TAMU (Part M->manfaat) Tujuan dari kelas training yang kita lakukan tidak hanya menyampaikan materi, namun membuat peserta mempraktekan materi pembelajaran di tempat kerja. Jika huruf pertama dan kedua dari TAMU berfokus pada materi yang disampaikan tepat sasaran atau mudah dipahami peserta. Maka di huruf ketiga dari TAMU, fokusnya berada pada mempengaruhi peserta agar mau mempraktekan materi tersebut di tempat kerja. Masih ingat kan huruf ketiga dari TAMU adalah M yang merupakan kepanjangan dari Manfaat Penerapan Pelatihan. Idenya, orang akan melakukan sesuatu kalau dia merasa • • • • mendapatkan manfaat dengan melakukan pengetahuan atau ketrampilan yang didapat di kelas. Atau orang akan terhindar dari bahaya jika melakukan pengetahuan atau ketrampilan yang didapat di kelas. Dari ide inilah, sebagai trainer kita perlu mempersiapkan bahan untuk disampaikan ke peserta, “apa manfaatnya jika peserta mempraktekan apa yang dipelajari?” Jika Anda mengajar materi coaching, dengan tujuan training berupa skill building. Maka manfaatnya bukan “bisa mempraktekan coaching di tempat kerja”, namun saat coaching tersebut diterapkan di tempat kerja, manfaatnya apa? Salah satu manfaat penerapan coaching di tempat kerja adalah memaksimalkan performance karyawan. Manfaat lainnya adalah meningkatkan hubungan baik antara coach dengan coachee nya. Contoh lainnya adalah saat Anda mengajar materi “Defensive Driving Training” dengan tujuan peserta memiliki keahlian dalam defensive driving. Lagi-lagi manfaat dari pelatihan ini bukan hanya bisa menerapkan defensive driving, namun jika defensive driving tadi diterapkan, manfaatnya apa? Salah satu manfaatnya adalah peserta yang menerapkan defensive driving bisa terhindar dari incident. Manfaat lainnya adalah menjaga agar kendaraan kita awet. Manfaat penerapan inilah yang perlu dicari oleh facilitator, dan nantinya saat pelaksanaan training perlu di seberangkan ke peserta pembelajaran. Berapa banyak manfaat penerapan pembelajaran yang perlu disiapkan oleh facilitator? Setidaknya sebagai facilitator, Anda perlu menyiapkan setidaknya lima manfaat pembelajaran. Tujuannya, saat manfaat pertama yang Anda sampaikan tidak “dimakan” peserta, Anda masih punya manfaat penerapan kedua, ketiga dan seterusnya. Sehingga harapannya ada satu atau dua manfaat penerapan yang bisa “dimakan” oleh peserta training. Dan sampailah kita pada huruf terakhir dari TAMU, atau urutan yang logis. Saat nya menggabungkan tiga huruf pertama dalam sebuah flow modul pelatihan. Pengen tahu kelanjutannya, nantikan video berikutnya. Part TAMU 4 (Urutan Logis-Konten) Harus membuat desain pembelajaran yang benar, formulanya adalah TAMU→agar bisa bikin perubahan perilaku salah satunya buat urutan yang logis Seperti apa urutannyta; 1) why? Kenapa ini penting, ini bisa didasarkan pada manfaat yang sudah dianalisa/need analysis, misal masalah komunikasi 2) what? Lingkup bahasan • • • yang dibahas; landasan teori yang digunakan atau dibedah 3) How? Bagaimana menerapkan keilmuan tadi; best practice, tips and trick dst 4) what’s next? Merencanakan penerapan keilmuan di tempat kerja (apa hasil yang ingin dicapai? Aktivitas seperti apa? Kapan dilaksanakan?)→ini sekaligus, knowledge, understanding, skill Why?what? what if? Awareness