SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI TUGAS PITCHING RESEARCH PERTEMUAN KE-8 Judul Artikel Jurnal : Adoption of enterprise mobile systems – An alternative theoretical perspective : International Journal of Information Management (2022) Disusun oleh Dosen Pengampu : : Widyo Nurpatwikanto (22/509202/PEK/28951) Syaiful Ali, S.E., MIS., Ph.D., Ak PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA 2023 Researcher’s Name (A) Working Title (B) Basic Research Question (C) Key paper(s) (D) Motivation/Puzzle (E) Idea? Praveen K. Choudhary, Susmi Rautray, FoR Information Date Completed 2023 Parijat Upadhyay, A.K. Pani category Management Adoption of enterprise mobile systems – An alternative theoretical perspective Apakah karyawan akan menggunakan perangkat seluler meraka untuk kepentingan perushaan atau hanya sesuai keinginan mereka dan bagaimana penggunaan perangkat seluler tersebut mempengerahui keterlibatan dan kinerja? Ho, C. K., Ke, W., Liu, H., & Chau, P. Y. (2020). Separate versus joint evaluation: The roles of evaluation mode and construal level in technology adoption. MIS Quarterly, 44(2), 725–746. Kim, M. J., Chung, N., Lee, C. K., & Preis, M. W. (2015). Motivations and use context in mobile tourism shopping: Applying contingency and task–technology fit theories. International Journal of Tourism Research, 17(1), 13–24. Chen, Q., Feng, Y., Liu, L., & Tian, X. (2019). Understanding consumers’ reactance of online personalized advertising: A new scheme of rational choice from a perspective of negative effects. International Journal of Information Management, 44, 53–64. Trope, Y., & Liberman, N. (2010). Construal-level theory of psychological distance. Psychological Review, 11(7), 440– 463. Penggunaan perangkat seluler telah menjadi hal yang melekat pada masyarakat dan mengaburkan jarak antara dunia fisik dan digital. Penggunaan perangkat seluler menjadi sangat umum di organisasi, seperti dalam kondisi bekerja di rumah. Sehingga dibutuhkan alternatif teknologi yang diadopsi untuk membantu menyelesaikan tugas karyawan. Enterprise mobile system (EMS) aplikasi di organisasi yang memiliki kombinasi kompleks dari enam kemampuan solusi/perangkat seluler meliputi kedekatan, meluaskan jangkauan, koneksi, prioritas, portabilitas, dan memori yang tertanam dalam teknologi informasi seluler. Dalam kerangka EMS, empat sub-dimensi dapat disimpulkan: (1) Mobile Device Management (MDM), untuk memastikan bahwa aturan dan kebijakan perusahaan mengelola perangkat seluler di seluruh perusahaan; (2) Mobile Application Management (MAM), untuk mengelola siklus hidup seluruh aplikasi seluler yang digunakan di perusahaan; (3) Mobile Identity (MI), yang merujuk pada kontrol keamanan dan akses untuk mengotentikasi perangkat seluler; dan (4) Mobile Content Management (MCM), yang menyediakan akses yang aman melalui teknologi untuk mengakses data dan aplikasi perusahaan. Dengan menggunakan Construal Level Theory (CLT) untuk memahami bagaimana pengguna membuat evaluasi pada saat menghadapi pilihan adopsi teknologi baru, diasumsikan bahwa karyawan akan memiliki konstrual yang lebih abstrak sehingga ketika menggunakan perangkat seluler. Konstrual abstrak mencerminkan pilihan implisit individu mengenai fitur objek atau aktivitas mana yang sentral dan mana yang periferal. Karyawan menggunakan proses abstraksi, memungkinkan fitur yang relevan dengan tujuan (mengapa) menjadi pusat perhatian (misalnya, urgensi persetujuan permintaan perjalanan), sementara fitur yang lebih praktis (bagaimana) dapat memudar dari ketajaman. Menurut RCT, keyakinan karyawan tentang manfaat potensial kepatuhan dengan penggunaan aplikasi perusahaan bersinggungan dengan EMS. Kepatuhan terhadap kebijakan Cued Template taken from Faff, Robert W., Pitching Research (March 22, 2015). Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=2462059 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2462059 (F) Data? (G) Tools? (H) What’s New? (I) So What? (J) Contribution? (K) Other Considerations keamanan informasi organisasi dianggap sebagai pendekatan praktis untuk mengelola keamanan informasi. Kemudahan penggunaan SI dan pengalaman pengguna memengaruhi pandangan karyawan terhadap kepatuhan ISP, yang menjamin kepatuhan kebijakan yang lebih besar Studi kualitatif dilakukan melalui tujuh FGD dengan lebih dari 35 anggota tim pengembangan teknologi seluler. Kandidat untuk wawancara dan diskusi kelompok fokus akhir dipilih dengan hati-hati setelah menyaring profil lebih dari 200 kandidat potensial. Untuk studi kuantitatif, dipilih 330 pengguna ponsel seluler dan laptop korporat yang mungkin di enam perusahaan bisnis di sekitar pusat-pusat IT Delhi, Bangalore, dan Chennai, dengan menggunakan agensi survei data profesional dengan 205 tanggapan valid. Analisi data yang dikumpulkan melalui wawancara dan diskusi berdasarkan prosedur pengkodean terbuka dan aksial Strauss dan Corbin dan Strauss (1990). Untuk memvalidasi hubungan hipotesis, digunakan persamaan struktural PLSSEM Adopsi EMS dari perspektif CLT belum dilaporkan secara memadai dalam literatur yang diterbitkan, terutama ketika menyelidiki konteks penggunaan perangkat seluler. Penelitian yang ada tentang adopsi EMS menggunakan teori adopsi teknologi tradisional, seperti Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) dan Task Technology Fit (TTF) Diharapkan penelitian ini dapat menyimpulkan mengapa beberapa karyawan menggunakan sistem EMS pada perangkat seluler mereka untuk mengakses aplikasi resmi perusahaan. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai apakah keputusan mereka didorong oleh adopsi teknologi yang biasa atau faktor lain yang terkait dengan konteks mereka (spasial dan temporal), kesadaran kebijakan, dan niat untuk mematuhi kebijakan. Yang nantinya atas adopsi sitem EMS tersebut diharapkan partisipasi dan kinerja karyawan meningkat. Kontribusi pada penelitian ini menguji adopsi teknologi perusahaan menggunakan teori CLT dan RCT untuk menjawab apakah keputusan karyawan menggunakan teknologi baru dipengerahui oleh konstratual konteks atau kebijakan perusahaan dan bagaimana kebijakan tersebut membantu adopsi teknologi Perangkat seluler dapat menggantikan perangkat desktop dengan tingkat kritis waktu yang tinggi dan intensitas informasi yang rendah, yang sering kali menjadi konteks penggunaan khusus untuk beberapa aplikasi korporat yang sangat penting seperti sistem absensi dan persetujuan cuti. Karyawan yang cenderung menggunakan solusi EMS memiliki konteks khusus dalam berinteraksi dengan sistem TI korporat dalam waktu yang lebih singkat dengan fokus pada pengalaman utilitarian yang lebih besar. Cued Template taken from Faff, Robert W., Pitching Research (March 22, 2015). Available at SSRN: http://ssrn.com/abstract=2462059 or http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.2462059