1) Jawaban : a. Uji hipotesis untuk rata-rata kebutuhan bakar Model B tidak berbeda dengan 60 MPG : Langkah-langkah uji hipotesis : i. Hipotesis nol (H0): - Rata-rata kebutuhan bakar Model B = 60 MPG. Hipotesis alternatif (H1): - Rata-rata kebutuhan bakar Model B ≠ 60 MPG. ii. Tentukan tingkat signifikansi (α). - Misal, α = 0,05. iii. Hitung uji statistik. - t = (Sample Mean - Population Mean) / (Sample Standard Deviation / sqrt(Sample Size)). Dik : Sample Mean Model B = 25 Population Mean = 60 Sample Standard Deviation Model B = sqrt(Sample Variance Model B) = sqrt(9) =3 Sample Size Model B = 55. - t = (25 - 60) / (3 / sqrt(55)) = -86.5 iv. Hitung Degree of Freedom. - Degree of freedom = Sample Size - 1 = 55 - 1 = 54. v. Menentukan p-value menggunakan Degree of Freedom dan Uji Statistik yang dihitung. vi. Bandingkan p-value dengan tingkat signifikansi (α). - - Jika p-value < α, maka -> menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa rata-rata kebutuhan bakar Model B ≠ 60 MPG. Jika p-value ≥ α, maka -> tidak cukup bukti untuk menolak hipotesis nol, sehingga tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa rata-rata kebutuhan bakar Model B berbeda dengan 60 MPG. b. Uji hipotesis untuk rata-rata kebutuhan bakar Model A lebih besar daripada Model B: Langkah-langkah uji hipotesis: i. Hipotesis nol (H0): Rata-rata kebutuhan bakar Model A sama dengan atau lebih rendah daripada Model B. Hipotesis alternatif (H1): Rata-rata kebutuhan bakar Model A lebih besar daripada Model B. ii. Tentukan tingkat signifikansi (α). - Misal, α = 0,05. iii. Hitung uji statistik. - t = (Sample Mean A - Sample Mean B) / sqrt((Sample Variance A / Sample Size A) + (Sample Variance B / Sample Size B)) Dik : Sample Mean A = 28 Sample Mean B = 25 Sample Variance A = 16 Sample Variance B = 9 Sample Size A = 60 Sample Size B = 55. - t = (28 - 25) / sqrt((16 / 60) + (9 / 55)) = 4.6 iv. Degree of Freedom. - Degree of freedom = (Sample Variance A / Sample Size A + Sample Variance B / Sample Size B)^2 / [(Sample Variance A^2 / - (Sample Size A^2 * (Sample Size A - 1))) + (Sample Variance B^2 / (Sample Size B^2 * (Sample Size B - 1)))] Degree of freedom ≈ 110.8. v. Menentukan p-value menggunakan derajat kebebasan dan uji statistik yang dihitung. vi. Bandingkan p-value dengan tingkat signifikansi (α). - Jika p-value < α, maka -> menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa rata-rata kebutuhan bakar Model A lebih besar daripada Model B. - Jika p-value ≥ α, maka -> tidak cukup bukti untuk menolak hipotesis nol, sehingga tidak ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa rata-rata kebutuhan bakar Model A lebih besar daripada Model B. 2) Jawaban : a. Pernyataan hipotesis untuk menguji apakah ada perbedaan varians dari waktu pengiriman produk iPhone antara strategi supply chain yang lama dan yang baru adalah sebagai berikut: - Hipotesis nol (H0): Varians waktu pengiriman dengan menggunakan strategi supply chain yang lama = varians waktu pengiriman dengan menggunakan strategi supply chain yang baru. - Hipotesis alternatif (H1): Varians waktu pengiriman dengan menggunakan strategi supply chain yang lama ≠ varians waktu pengiriman dengan menggunakan strategi supply chain yang baru. b. Untuk menguji hipotesis tersebut dengan tingkat signifikansi α = 0,01, kita dapat menggunakan uji F pada dua sampel independen. i. Tentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) seperti penjelasan di atas. ii. Tentukan tingkat signifikansi - (α) = 0,01. iii. iv. v. vi. Hitung varians rasio antara varian strategi lama dan varian strategi baru: - F = Varian strategi lama / Varian strategi baru. Tentukan derajat kebebasan untuk masing-masing sampel: - df1 = n1 - 1 dan df2 = n2 - 1. - n1 adalah jumlah sampel strategi lama (n1 = 10) - n2 adalah jumlah sampel strategi baru (n2 = 7). Cari nilai kritis F dengan menggunakan tabel distribusi F atau perangkat lunak statistik untuk df1 = 9 dan df2 = 6 dengan tingkat signifikansi α = 0,01. Bandingkan nilai uji F yang dihitung dengan nilai kritis F yang sesuai. Jika nilai uji F > nilai kritis F, maka -> menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara varians waktu pengiriman dengan strategi supply chain yang lama dan yang baru. Jika nilai uji F ≤ nilai kritis F, maka -> tidak menolak hipotesis nol, sehingga tidak ada cukup bukti yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara varians waktu pengiriman dengan strategi supply chain yang lama dan yang baru. c. Kesimpulan bergantung pada hasil perbandingan antara nilai uji F yang dihitung dan nilai kritis F yang sesuai. Jika hipotesis nol ditolak, maka terdapat perbedaan yang signifikan antara varians waktu pengiriman dengan strategi supply chain yang lama dan yang baru. Namun, jika hipotesis nol diterima, maka tidak cukup bukti untuk menyimpulkan adanya perbedaan yang signifikan antara kedua strategi tersebut. 3) Jawaban : a. Berdasarkan tabel, nilai-nilai yang kosong diisi sebagai berikut: i. df Residual: 7 (Total df - Regression df = 9 - 1 = 8 - 1 = 7) ii. SS Total: 3,306.32 (Total Sum of Squares) iii. MS Regression: 3,249.72 (Mean Square Regression) iv. F-value: 6.43959E-05 (F-statistic) b. Persamaan regresi yang menggambarkan hubungan (Scores) dengan (Hours) adalah: - Scores = 5.847 + 0.830 * Hours c. Interpretasi koefisien persamaan regresi: - Intercept (5.847): Ini adalah nilai prediksi nilai akhir (Scores) ketika waktu belajar (Hours) adalah 0. Namun, dalam konteks ini, nilai tersebut tidak memiliki interpretasi yang signifikan karena waktu belajar tidak mungkin nol. - Koefisien Hours (0.830): Setiap peningkatan 1 jam dalam waktu belajar dikaitkan dengan peningkatan rata-rata 0.830 dalam nilai akhir (Scores) mahasiswa. d. Untuk menguji apakah banyaknya waktu belajar (Hours) merupakan variabel penting dalam memprediksi nilai akhir (Scores), kita dapat menggunakan uji signifikansi dengan alpha = 5%. - P-value untuk koefisien Hours adalah 6.44E-05 (0.0000644). - Karena P-value (0.0000644) lebih kecil dari alpha (0.05), kita dapat menolak hipotesis nol. - Kesimpulannya, banyaknya waktu belajar (Hours) merupakan variabel yang signifikan dalam memprediksi nilai akhir (Scores) dengan tingkat signifikansi 5%. e. Untuk memprediksi nilai akhir (Scores) seorang mahasiswa yang menghabiskan 95 jam untuk belajar mata kuliah tersebut dalam 1 semester, kita dapat menggunakan persamaan regresi: - Scores = 5.847 + 0.830 * 95 = 5.847 + 78.85 = 84.697 - Jadi, prediksi nilai akhirnya adalah sekitar 84.697. f. Nilai coefficient of determination (R^2) tidak tercantum dalam tabel. Namun, R^2 dapat dihitung dengan membagi SS Regression (3,249.72) dengan SS Total (3,306.32). - R^2 = SS Regression / SS Total = 3,249.72 / 3,306.32 = 0.9825 ≈ 98.25% - Artinya, sekitar 98.25% variabilitas dalam nilai akhir (Scores) dapat dijelaskan oleh variabilitas dalam banyaknya waktu belajar (Hours) menggunakan persamaan regresi yang diberikan. g. Nilai correlation (korelasi) antara banyaknya waktu belajar (Hours) dan nilai akhir (Scores) tidak tercantum dalam tabel. Namun, korelasi dapat dihitung sebagai akar kuadrat dari R^2. - Correlation = √R^2 = √0.9825 ≈ 0.9912 ≈ 99.12% - Artinya, terdapat korelasi positif yang sangat kuat sekitar 99.12% antara banyaknya waktu belajar (Hours) dan nilai akhir (Scores) mahasiswa.