SEKOLAH LANSIA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL OUTLINE LATAR BELAKANG VISI & MISI PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH LANSIA IMPLEMENTASI LATAR BELAKANG UU No.13 Tahun 1998, Lansia adalah seseorang yang berusia 60thn keatas penduduk lansia berjumlah 10.82% atau sekitar 29.3 Juta jiwa 2045 jumlah penduduk lansia akan mencapai seperlima dari total penduduk Indonesia tantangan utama terkait finansial dan kesehatan FUNGSI PERLINDUNGAN Keluarga memberikan perlindungan untuk lansia , memantau dan memperhatikan kebutuhan lansia sehari-hari FUNGSI CINTA KASIH Keluarga memberikan rasa aman kepada lansia dengan meningkatkan hubungan yang berkualitas Fungsi keluarga FUNGSI AGAMA keluarga mengembangkan nilai-nilai agama dan mengajak lansia beribadah bersama FUNGSI SOSIAL BUDAYA Keluarga menanamkan dasar-dasar nilai kehidupan budaya yang melibatkan lansia FUNGSI SOSIALISASI PENDIDIKAN Keluarga membentuk generasi yang berakhlak mulia FUNGSI EKONOMI Fungsi keluarga keluarga sebagai tempat membina, menanamkan nilai-nilai keuangan dan merencanakan keuangan keluarga dalam mewujudkan keluarga sejahtera FUNGSI REPRODUKSI Keluarga berperan dalam pengaturan reproduksi yang akan melahirkan generasi berkualitas FUNGSI LINGKUNGAN Fungsi keluarga Keluarga berperan dalam menjaga lingkungannya agar tetap bersih, sehat dan nyaman yang ditanamkan sejak kecil PENGEMBANGAN SEKOLAH LANSIA SEKOLAH LANSIA pendidikan non formal yang dilakukan sepanjang hayat (long life education) bagi lanjut usia sebagai upaya pemberian informasi, pelatihan tentang kesehatan, keagamaan, sosial budaya sehingga lansia dapat hidup bahagia sejahtera. JUMLAH SEKOLAH LANSIA PER JUNI 2022 sebanyak 94 Sekolah VISI VISI & MISI Integrasi Sekolah Lansia dengan Bina Keluaga Lansia (ISLBKL) adalah menjadi Pendidikan Non Formal di Bina Keluarga Lansia, untuk mewujudkan Lansia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif dan Bermartabat) dalam 7 dimensi lansia Tangguh secara utuh MISI 1 Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terintegrasi dengan kegiatan BKL 2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan profil lansia, kebutuhan masyarakat, serta potensi dan kondisi wilayah 3 4 Melaksanakan pembelajaran menggunakan kurikulum yang komprehensif untuk mewujudkan lansia SMART dalam 7 dimensi lansia tangguh Membangun kerjasama lintas disiplin dan lintas sektor untuk mendukung proses pembelajaran TUJUAN SEKOLAH LANSIA 2 1 Meningkatkan kualitas BKL dalam mewujudkan lansia tangguh 4 Meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia tentang kesehatan fisik dan mental 3 Meningkatkan pemahamanlansia tentang konsep SMART dalam lingkup lansia tangguh 7 dimensi (spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial, vokasional dan lingkungan) 5 Meningkatkan pengetahuan dan perlaku lansia tentang kehidupan sosial dan ekonomi Meningkatkan pengetahuan lansia tentang proses menua sehat dan sakit 6 Meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia tentang lingkungan yang mendukung kehidupan lansia PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH LANSIA Standar Kompetensi capaian pembelajaran atau tujuan yang dicapai melalui aktivitas pembelajaran yang mengacu pada profil lulusan sekolah lansia. berdasarkan 7 dimensi lansia tangguh kurikulum dapat dijadikan dasar ukuran kesejahteraan dan aktivitas dalam mewujudkan lansia yang SMART Standar isi kriteria minimal dari isi pembelajaran di sekolah lansia PEMBELAJARAN BERDASARKAN 7 DIMENSI LANSIA TANGGUH 01 DIMENSI SPIRITUAL 02 DIMENSI FISIK 03 DIMENSI EMOSIONAL 04 DIMENSI INTELEKTUAL 05 DIMENSI VOKASIONAL 06 DIMENSI LINGKUNGAN 07 DIMENSI SOSIAL KEMASYARAKATAN berupa materi keagamaan, meditasi, kesenian, keindahan alam dan yang membrikan rasa syukur menekankan pentingnya menjaga kesehatan dengan kebiasaan hidup secara utuh upaya memberikan kebahagiaan upaya untuk mencegah penurunan fungsi kognitif upaya untuk agar lansia tetap berkarya bagi dirinya maupun orang lain dari segi ekonomi dan sosial upaya memberikan menciptakan lingkungan yangnyaman, aman dari aspek sosial, fisik dan non fisik upaya membangun kehidupan dan kepedulian sosial Standar Proses kegiatan yang harus dilakukan untuk menciptakan situasi yang menyenangkan. 1 2 3 pembelajaran sekolah harus menggunakan pendekatan androgogi bentuk pembelajaran kontekstual/sesuai dengan situasi dan kondisi serta kearifan lokal langkah-langkah kegiatan perlu diupayakan membuat lansia senang, serta proses belajar dilakukan tatap muka maupun daring 4 model pembelajaran secara tatap muka dan daring 6 5 media pembelajaran menggunakan benda yang bernilai edukasi yang dapat menarik minat belajar alokasi waktu dibutuhkan minimal untuk masing-masing standar 6 bulan dan maksimal 12 bulan dan disesuaikan kebutuhan lansia setempat Standar Evaluasi kegiatan yang dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran yang dilakukan melalui aktivitas indikator Evaluasi partisipasi kehadiran keaktifan lansia penyerapan pembelajaran evaluasi melalui instrumen sesuai kebutuhan teknik evaluasi tertulis lisan observasi Standar Pengajar kriteria minimal pengajar di sekolah lansia adalah yang telah dipersiapkan menjadi fasilitator yang terlebih dahulu diberikan pelatihan fasilitator SL. pengajar membuat rencana pembelajaran menguasai materi dapat menggunakan dan mengembangkan materi ajar standar pengajar dapat mentransfer mata ajar kepada peserta mengajar sesuai waktu yang telah disepakati melakukan evaluasi pembelajaran Standar Sarana & Prasarana ketersediaan tempat yang memungkinkan dilaksanakannya pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi setempat. Standar Pengelolaan struktur kepengurusan SL sekretaris, bendahara, kader yang terdiri Standar pembiayaan dari: ketua, bersumber dari: APBN, APBD, ADD dan sumber lainnya yang tidak mengikat Implementasi sekolah lansia A. TAHAP PEMBENTUKAN 01 proses persiapan 02 proses penggalangan kesepakatan 03 pembentukan sekolah lansia B. TAHAP PERSIAPAN 01 menyiapkan form pendaftaran 02 menyiapkan pretest untuk melihat tingkat keberhasilan SL 03 Test Lab sedehana seperti pemeriksaan gula darah, asam urat, kholesterol C. TAHAP PELAKSANAAN LAUNCHING KEGIATAN PEMBELAJARAN EVALUASI KEGIATAN PEMBELAJARAN PEMBIMBINGAN DAN FASILITASI WISUDA PESERTA SEKOLAH LANSIA D. POKOK-POKOK KEGIATAN SEKOLAH LANSIA WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN BENTUK KEGIATAN Minimal pelaksanaan 1x sebulan dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan pengajar penyuluhan, pelatihan, keterampilan, permainan, pemeriksaan kesehatan, sharing pengalaman, kunjungan rumah, rujukan pencatatan & Pelaporan pencatatan daftar siswa dengan berbagai kondisi rencana kegiatan notulen pertemuan rekap pretest daftar hadir siswa, narsum buku tamu, buku monitoring, buku catatan siswa, kurikulum,dll pelaporan pelaporan K/0/BKL pada keterpaduan kelompok dengan mencentang KOLOM LAINNYA dilakukan oleh Kader atau pengurus SL BKL secara online apabila tersedia sarana yang memadai yang dilaporkan kedalam //newsiga.bkkbn.go.id MONEV Monitoring dilakukan secara berkala dipantau oleh guru atau pengelola SL dibuku monitoring Evaluasi evaluasi umumnya pada pertengahan atau akhir pelaksanaan SL dengan form evaluasi penjenjangann S1,2,3 kesimpulan integrasi SL BKL sebagai upaya pendidikan non formal sepanjang hayat untuk meningkatkan pengetahun, sikap dan perilaku serta keterampilan keluarga lansia dalam meningkatkan kualitas hidup lansia MAILING ADDRESS Jl. Permata No 1 Halim Perdakusuma WEBSITE www.bkkbn.go.id PHONE NUMBER 021-8098018 BERENCANA ITU KEREN TERIMA KASIH