See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/357878323 Laporan Praktikum Elektronika Modul VII - Osilator Experiment Findings · January 2022 DOI: 10.13140/RG.2.2.24588.23680 CITATIONS READS 0 3,423 1 author: Eka Putra Prasetya Universitas Islam Indonesia 135 PUBLICATIONS 0 CITATIONS SEE PROFILE Some of the authors of this publication are also working on these related projects: Laporan Praktikum Pengantar Teknik Elektro Teknik Elektro UII 2018 View project Laporan Praktikum Sistem Digital Teknik Elektro UII 2018 View project All content following this page was uploaded by Eka Putra Prasetya on 17 January 2022. The user has requested enhancement of the downloaded file. Laporan Praktikum Elektronika Modul VII – Osilator Eka Putra Prasetya/18524057 Asisten: Barry Wijaya Tanggal praktikum: 06 Desember 2019 18524057@students.uii.ac.id Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Abstrak— Osilator merupakan komponen yang sangat penting pada hampir sebagain besar peralatan elektronik. Fungsi osilator pada tiap - tiap perangkat elektronik beragam. Osilator dapat difungsikan sebagai penunjuk waktu yang tepat pada jam digital. Osilator digunakan untuk mengetahui kecepatan prosesor pada komputer. Mengingat kedepannya perangkat – perangkat tersebut akan terus berkembang, Mahasiswa Teknik Elektor harus mempelajari Osilator agar dapat berkontribusi terhadap perkembangan teknologi yang menggunakan osilator. Tujuan dari praktikum ini adalah memahami prinsip kerja dari osilator. Hasil percobaan adalah rangkiaan Osilator Geser Fase dan Jembatan Wien terbukti dapat membangkitkan tegangan sinus dengan frekuensi yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Frekuensi yang ingin dihasilkan dapat diperoleh dengan cara mengatur nilai dari resistor dan kapasitor pada jaringan RC pada tiap – tiap osilator. Nilai resistansi untuk tiap resistor dan nilai kapasitansi untuk tiap kapasitor pada jaringan RC harus sama agar mempermudah proses pengaturan frekuensi yang diinginkan. Kata kumci—Osilator; Osilator Geser Fase; Osilator Jembatan Wien; I. PENDAHULUAN Osilator merupakan komponen yang sangat penting pada hampir sebagain besar peralatan elektronik. Fungsi osilator pada tiap - tiap perangkat elektronik beragam. Osilator dapat difungsikan sebagai penunjuk waktu yang tepat pada jam digital. Osilator digunakan untuk mengetahui kecepatan prosesor pada komputer. Osilator juga digunakan sebagai pengubah sinyal DC menjadi sinyal AC berfrekuensi tinggi pada penerima radio [1]. Dengan banyaknya kegunaan osilator di berbagai komponen elektronik membuat osilator ini perlu untuk dipelajari. Mengingat kedepannya perangkat – perangkat tersebut akan terus berkembang, Mahasiswa Teknik Elektor harus mempelajari Osilator agar dapat berkontribusi terhadap perkembangan teknologi yang menggunakan osilator. Tujuan dari praktikum ini adalah dapat menjelaskan fungsi osilator pada rangkaian elektronika, menentukan frekuensi osilasi dari berbagai rangkaian osilator, membuat berbagai rangkaian osilator dan mengamati bentuk sinyal keluarannya dengan menggunakan alat ukur yang ada, dan melaporkan hasil pengamatan dari rangkaian yang telah dibuat. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gelombang Osilasi Osilasi dapat terjadi karena sebuah sistem kesetimbangan stabilnya terganggu. Osilasi sendiri dapat diartikan gelombang yang mempunyai sifat periodic atau berulang – ulang. Contoh gelombang osilasi adalah osilasi arus listrik pada televisi dan radio dan osilasi medan magnet dan medan listrik dalam gelobang elektromagnetik [2]. B. Osilator Osilator merupakan penghasil sinyal listrik yang periodik dengan amplitudo yang sama disepanjang waktu. Osilator biasanya menggunakan beberapa komponen aktif seperti transistor atau Op-Amp sebagai penguat dengan jaringan umpan balik yang terdiri dari komponen pasif seperti resistor, kapasitor, dan induktor. Gelombang ini dapat berbentuk Gelombang Gigi Gergaji (Saw Tooth Wave), Gelombang Sinus (Sinusoide Wave), dan Gelombang Kotak (Square Wave). Gelombang arus DC akan diubah oleh rangkaian osilator menjadi gelombang arus AC. Osilator dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu Osilator untuk Frekuensi Rendah, Osilator untuk Audio, dan Osilator untuk Frekuensi Radio.Osilator untuk frekuensi rendah membangkitkan frekuensi dibawah 20 Hz. Osilator Audio membangkitkan frekuensi dengan rentang 16 Hz hingga 20Khz. Sedangkan Osilator Frekuensi Radio membangkitkan frekuensi dengan rentang 100kHz hingga 100GHz [3]. C. Osilator Geser Fase Rangkaian paling mudah untuk Osilator Geser Fase adalah menggunakan rangkaian RC dan sebuah penguat tegangan dengan impedansi masukan yang tinggi dan impedansi keluaran yang rendah. Osilator Geser Fase BJT RC adalah osilator yang paling popular digunakan karena dapat membangkitkan frekuensi sinus yang rendah, mulai dari beberapa Hertz hingga 100 kHz. Bentuk rangkaian tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini [4]. seperti gambar pada lembar kerja dibuat dengan menggunakan Op-Amp. Kemudian sumber tegangan dihubungkan dengan tegangan DC +9 dan -9 Volt. Terakhir bentuk sinyal keluaran pada titik PR1 dan PR2 diamati dengan menggunakan osiloskop dan frekuensi osilasi dari rangkaian dihitung. IV. HASIL DAN ANALISIS A. Osilator Geser Fase Gambar 1 Rangkaian Osilator Geser Fase 𝑓𝑂𝑠𝑐 = 1 (1) 2𝜋𝑅𝐶√6 Gambar 3 Hasil percobaan Osilator Geser Fase Perhitungan : D. Osilator Jembatan Wien Osilator Jembatan Wien merupakan salah satu osilator yang mudah. Gambar dibawah menunjukkan rangkaian dari Osilator Jembatan Wien. 𝑓𝑂𝑠𝑐 = 𝑓𝑂𝑠𝑐 = 𝑓𝑂𝑠𝑐 = 1 2𝜋𝑅𝐶√6 1 2𝑥3.14𝑥10𝑘𝑥10𝑥10−9 √6 1 2𝑥3.14𝑥10𝑘𝑥10𝑥10−9 √6 1 𝑓𝑂𝑠𝑐 = 2𝑥3.14𝑥10−4 √6 104 = 650,11 𝐻𝑧 15.382 Percobaan Osilator Pergeseran Fase menghasilkan gelombang sinus dengan frekuensi 71.2 Mhz. Perhitungan menghasilkan frekuensi sebesar 650.11 Hz. Hasil frekuensi perhitungan dan percobaan tidak sama. Hal tersebut dikarenakan nilai R5 berbeda dari nilai R3 dan R4. Rumus tersebut mempermudah perhitungan namun memiliki syarat bahwa nilai resistansi R3, R4, R5 sama dan nilai kapasitansi C1, C2, C3 juga sama. Dalam teori menyebutkan bahwa jika nilai tiap kapasitor dan resistor berbeda perhitungan menjadi sulit. Penulis belum menemukan perhitungan untuk nilai kapasitor dan resistor yang berbeda. Walaupun nilai frekuensi berbeda, Percobaan tersebut berhasil membangkitkan sinyal sinus. Sinyal sinus ini berasal dari jaringan rangkaian RC. Semakin banyak rangkaian RC pada jaringan RC dan semakin besar nilai resistor dan kapasitor maka frekuensi yang dibangkitkan akan semakin kecil. Semakin sedikit rangkaian RC pada jaringan RC dan semakin kecil nilai resistor dan kapasitor maka frekuensi yang dibangkitkan akan semakin besar. 𝑓𝑂𝑠𝑐 = Gambar 2 Rangkaian Osilator Jembatan Wien Op-Amp digunakan untuk memperbesar sinyal dan Jembatan Wien sendiri digunakan untuk sebagai elemen umpan balik. Op-Amp digunakan dalam kondisi noninverting yang akan menghasilkan beda fase 0 derajat. Rumus frekuensi dari osilasi yang dihasilkan seperti dibawah ini [5]. 𝑓𝑂𝑠𝑐 = 1 2𝜋𝑅𝐶 (2) III. METODE PRAKTIKUM Percobaan pertama yang dilakuakan adalah Osilator Geser Fase. Pertama rangkaian geser fase seperti gambar pada lembar kerja dibuat dengan menggunakan transistor sebagaimana yang ada pada gambar. Transistor 2N2222 digunakan. Kemudian sumber tegangan dihubungkan dengan tegangan DC 9 Volt. Terakhir bentuk sinyal keluaran diamati dengan menggunakan osiloskop dan frekuensi osilasi dari rangkaian dihitung. Percobaan kedua yang dilakukan adalah percobaan Osilator Jembatan Wien. Pertama rangkaian Osilator Jembatan Wien B. Osilator Jembatan Wien Gambar 4 Hasil Percobaan Osilator Wien pada PR1 frekuensi yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Frekuensi yang ingin dihasilkan dapat diperoleh dengan cara mengatur nilai dari resistor dan kapasitor pada jaringan RC pada tiap – tiap osilator. Nilai resistansi untuk tiap resistor dan nilai kapasitansi untuk tiap kapasitor pada jaringan RC harus sama agar mempermudah proses pengaturan frekuensi yang diinginkan. Gambar 5 Hasil Percobaan Osilator Wien pada PR2 DAFTAR PUSTAKA Perhitungan: 𝑓𝑂𝑠𝑐 = 1 2𝜋𝑅𝐶 1 = 1061.6 𝐻𝑧 2𝑥3.14𝑥10𝑘𝑥15𝑥10−9 Percobaan Osilator Jembatan Wien menghasilkan gelombang sinus dengan frekuensi 1.1Khz pada PR1 dan PR2. Hasil perhitungan menghasilkan frekuensi sebesar 1061.6 Hz Hasil frekuensi yang dihasilkan dari perhitungan dan percobaan hampir sama. Perbedaan atau selisih yang kecil disebabkan oleh nilai toleransi resistansi yang dimiliki oleh resistor sehingga terkadang nilai resistansi agak berbeda sedikit dari yang tertulis resistansi yang disebutkan. Jaringan RC yang dihubungkan dengan terminal non inverting Op-Amp pada rangkaian Osilator Jembatan Wien berfungsi untuk pembangkit osilasi. Besarnya frekuensi osilasi ditentukan oleh nilai dari kapasitor dan resistor. Semakin kecil nilai kapasitor dan resistor maka frekuensi yang dibangkitkan akan semakin besar. Namun sebaliknya jika nilai resistor dan kapasitor semakin besar maka frekuensi yang dibangkitkan akan semakin kecil. 𝑓𝑂𝑠𝑐 = V. KESIMPULAN Rangkiaan Osilator Geser Fase dan Jembatan Wien terbukti dapat membangkitkan tegangan sinus dengan View publication stats [1] S. Waynandar, "Rancang Bangun Osilator Clamp dan Osilator Hartley", Politeknik Negeri Sriwijaya, 2015. [Diakses 12 December 2019]. [2] A. Ilhami, "RANCANG BANGUN BILIK AKUSTIK PADA SPEKTRUM AUDIOSONIK UNTUK KEPERLUAN EKSPERIMENTAL VIABILITAS ESCHERICHIA COLI TERHADAP BUNYI", Fakultas Teknik, Universitas Lampung., 2015. [Diakses 12 December 2019]. [3] Modul Praktikum Elektronika. Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia, 2019. [4] R. Vergas-Patron, "RC Phase-Shift Oscillators", 2018. Tersedia: https://www.researchgate.net/publication/325127555_RC _Phase-Shift_Oscillators [Diakses 12 December 2019]. [5] "Wien Bridge Oscillator", Virtual Lab Indian Institute of Technology Bombay. [Diakses 12 December 2019].