SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 50 TAHUN 2012 MANUAL SMK3 PT CAHAYA PUTRA BERSAMA NOMOR DOKUMEN REVISI KE TANGGAL BERLAKU : : : STATUS DOKUMEN STATUS DOKUMEN : CPB-M-SMK3-01 0 10 NOVEMBER 2021 MANUAL LEMBAR PERSETUJUAN Dibuat dan ditinjau oleh: Jabatan Tandatangan Tanggal MANAGEMENT REPRESENTATIVE ___________________ YULI TRI RAHAYU, SH ___________________ 10 NOVEMBER 2021 ___________________ Disetujui oleh : Jabatan Tandatangan Tanggal DIREKTUR UTAMA IRFAN KURNIAWAN 10 NOVEMBER 2021 ___________________ _______________________ __________________ Dokumen ini beserta seluruh isi dan lampirannya sepenuhnya merupakan milik PT CAHAYA PUTRA BERSAMA yang bersifat rahasia dan tidak boleh diperbanyak baik sebagian maupun seluruhnya untuk pihak lain tanpa izin tertulis dari Direktur Utama dan atau Management Representative (MR). Dokumen merupakan jenis dokumen terkendali CPB-M-SMK3-01 - R-0 2 MANUAL SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN Tanggal CPB-M-SMK3-01 - R-0 Revisi Ke Keterangan (Tuliskan sub-bab dan perihal yang diubah serta alasan perubahan) 3 MANUAL DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................................... 1 SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN .............................................................................................. 3 DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 4 1. PENDAHULUAN ................................................................................................................... 5 2. REFERENSI DAN DEFINISI ................................................................................................. 5 2.1. Referensi ........................................................................................................................... 5 2.2. Definisi ............................................................................................................................... 5 3. PROFIL PERUSAHAAN ........................................................................................................ 6 3.1. Visi dan Misi ...................................................................................................................... 7 3.2. Ruang Lingkup Sistem Manajemen K3 .............................................................................. 7 3.3. Definisi Tingkatan Manajemen ........................................................................................... 7 4. PERSYARATAN DOKUMEN SISTEM MANAJEMEN K3 ...................................................... 8 4.1. Persyaratan Umum ............................................................................................................ 8 4.2. Format Dokumen ............................................................................................................... 8 4.3. Pengesahan Dokumen ...................................................................................................... 9 4.4. Review Dokumen............................................................................................................... 9 4.5. Daftar Dokumen............................................................................................................... 10 4.6. Hirarki Dokumen .............................................................................................................. 10 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ................................................................................... 11 5.1. Komitmen Manajemen ..................................................................................................... 11 5.2. Fokus Pelanggan ............................................................................................................. 12 5.3. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ......................................................... 12 5.4. Perencanaan K3 .............................................................................................................. 13 5.5. Kewenangan dan Tanggung Jawab................................................................................. 15 5.6. Rapat Tinjauan Manajemen ............................................................................................. 16 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA ........................................................................................... 18 6.1. Penyediaan Sumber Daya ............................................................................................... 18 6.2. Sumber Daya Manusia .................................................................................................... 18 7. REALISASI PRODUK ......................................................................................................... 20 7.1. Persyaratan Umum .......................................................................................................... 20 7.2. Pengadaan ...................................................................................................................... 23 7.3. Produksi dan Penyediaan Jasa ....................................................................................... 30 7.4. Pengendalian Sarana Pemantauan dan Pengukuran ...................................................... 32 8. PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN .................................................................... 34 8.1. Umum .............................................................................................................................. 34 8.2. Pemantauan dan Pengukuran ......................................................................................... 34 8.3. Analisa Data .................................................................................................................... 35 8.4. Perbaikan ........................................................................................................................ 36 9. LAMPIRAN .......................................................................................................................... 36 CPB-M-SMK3-01 - R-0 4 MANUAL 1. PENDAHULUAN Manual SMK3 ini dibuat dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan yang dapat memenuhi persyaratan dan kepuasan semua pihak terkait dengan menerapkan Sistem Manajemen dan K3 berdasarkan SMK3 PP No.50 Tahun 2012. Direktur utama dan segenap karyawan PT CAHAYA PUTRA BERSAMA bersamasama bertekad untuk selalu berusaha menciptakan perbaikan secara terus-menerus dalam setiap proses kerja dan selalu berusaha bekerja sebaik-baiknya untuk mencapai kepuasan pelanggan, menekan kecelakaan akibat kerja demi keselamatan dan kesejahteraan semua pihak. Dengan demikian semua pihak yang terlibat harus benar-benar memahami isi dan makna yang terkandung dalam Manual Sistem Manajemen K3 PT CAHAYA PUTRA BERSAMA ini. Manual Sistem Manajemen ini merupakan dokumen yang menjelaskan proses penerapan Sistem Manajemen Mutu dan K3 perusahaan secara keseluruhan. 2. REFERENSI DAN DEFINISI 2.1. Referensi a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja. b) Pepres No. 70 Tahun 2012 Perubahan Kedua atas Keppres No. 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah. c) SMK3 PP 50 Tahun 2012 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). 2.2. Definisi a) Direktur Utama adalah pejabat tertinggi perusahaan atau pemimpin perusahaan. b) Project Manager adalah pejabat yang ditunjuk untuk memimpin dan mengelola satu atau beberapa unit kerja di perusahaan. c) Pelanggan adalah instansi yang memberikan pekerjaan kepada perusahaan dan harus dilayani dengan baik sehingga tercapai kepuasan pelanggan. d) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah kondisi dan faktor-faktor yang berdampak pada kesehatan karyawan, pekerja kontrak, personel kontraktor, tamu dan orang lain di tempat kerja. e) Sistem Manajemen K3 adalah sebagian dari Sistem Manajemen keseluruhan yang memudahkan pengelolaan risiko K3 yang terkait dengan kegiatan bisnis organisasi, perencanaan kerja, tanggung jawab, praktek, prosedur, proses, tinjauan dan pemeliharaan K3 organisasi. CPB-M-SMK3-01 - R-0 5 MANUAL 3. PROFIL PERUSAHAAN Profil perusahaan dibuat oleh jajaran manajemen perusahaan yang memuat: 1) Nama perusahaan; PT CAHAYA PUTRA BERSAMA 2) Bentuk hukum perusahaan; Perseroan Terbatas 3) Alamat perusahaan; Telpn. Fax. 4) - Bidang usaha; CPB-M-SMK3-01 - R-0 6 MANUAL 3.1. Visi dan Misi Visi : PT CAHAYA PUTRA BERSAMA Menjadi perusahaan sub distributor terdepan di Indonesia yang berkembang secara berkesinambungan dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Misi : PT CAHAYA PUTRA BERSAMA 1. Memberikan pelayanan, mutu, dan kepuasan yang terbaik kepada pelanggan. 2. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja di dalam pelaksanaan pekerjaan. 3. Membangun serta menciptakan citra terbaik perusahaan. 4. Mengusung nilai-nilai pengembangan kompetensi karyawan secara berkelanjutan 5. Turut berpartisipasi dalam pembangunan negara Republik Indonesia 3.2. Ruang Lingkup Sistem Manajemen K3 Ruang lingkup Sistem Manajemen K3 PT CAHAYA PUTRA BERSAMA sebagaimana diuraikan dalam Manual Sistem Manajemen K3 ini dibatasi hanya pada jasa konstruksi jalan dan mengembangkan usaha-usaha lainnya yang terkait. Seluruh sektor dan jenis layanan PT CAHAYA PUTRA BERSAMA tersebut di atas penyelenggaraannya harus memenuhi konsep K3 sebagaimana diatur dalam Manual Sistem Manajemen ini. 3.3. Definisi Tingkatan Manajemen Untuk mempermudah dalam penyusunan dokumendan mempertimbangkan sisi fleksibilitas dalam pembuatan dokumen maka disepakati untuk menggunakan beberapa definisi tingkatan dalam manajemen perusahaan yang didefinisikan sesuai dengan Struktur Organisasi dan digunakan pada semua Dokumen Sistem Manajemen K3 (DSMK3). • Pimpinan Tertinggi = Direktur Utama • Pimpinan 1 = MR • Originator = Pihak yang terkait langsung dengan unit kerja yg bersangkutan Jabatan-jabatan tersebut di atas dijabat oleh personel sesuai dengan Struktur Organisasi. Posisi yang ada dalam Struktur Organisasi namun tidak tercantum pada definisi tingkatan manajemen di atas, maka posisinya didefinisikan sesuai dengan label yang tercantum pada Struktur Organisasi. CPB-M-SMK3-01 - R-0 7 MANUAL 4. PERSYARATAN DOKUMEN SISTEM MANAJEMEN K3 4.1. Persyaratan Umum Untuk memenuhi persyaratan dokumen Sistem Manajemen K3 di PT. CAHAYA PUTRA BERSAMA dikembangkan dengan memperhatikan persyaratan dalam standard SMK3 PP No.50 Tahun 2012 selain itu rangkaian proses bisnis perusahaan juga telah diidentifikasikan dan ditetapkan kriterianya didalam Dokumen Sistem Manajemen (DSM) tersebut harus ditetapkan, didokumentasikan, diterapkan, dipelihara, dan secara terusmenerus ditingkatkan keefektifannya untuk memberikan manfaat secara luas bagi perusahaan. 4.2. Format Dokumen Dokumen Sistem Manajemen berupa Prosedur dan Instruksi Kerja dianjurkan dibuat dengan sistematika penulisan yang telah ditentukan sebagai berikut: a) Ruang Lingkup, menjelaskan lingkup berlakunya DSM. b) Tujuan, menjelaskan tujuan dibuatnya DSM bersangkutan. c) Definisi, menjelaskan dan terminologi yang digunakan dalam DSM. d) Referensi dan acuan, baik internal maupun eksternal yang menjadi rujukan dan terkait dengan isi DSM yang bersangkutan. e) Prosedur dan Tanggung Jawab, menjelaskan seluruh aktifitas yang aktifitas yang diperlukan, urutan aktifitas, penanggung jawab aktifitas, serta ketentuan-ketentuan yang diperlukan dalam lingkup DSM yang bersangkutan. f) Kondisi Khusus, menjelaskan hal-hal khusus yang dikecualikan dari lingkup DSM yang bersangkutan. g) Rekaman, berisi ketentuan mengenai bukti kerja atau catatan yang harus dikendalikan. h) Lampiran, berisi formulir dan standar dokumen-dokumen lainnya yang terkait dengan DSM yang bersangkutan. Untuk lebih memudahkan pemahaman DSM, dimungkinkan disertakannya diagram alir atau sketsa atau gambar-gambar yang menjelaskan seluruh rangkain proses dan ketentuan yang dicakup dalam DSM yang bersangkutan. Penulisan Dokumen Sistem Manajemen K3 dalam format lain dimungkinkan, terutama untuk jenis dokumen SMK3 yang terkait dengan gambar atau grafis dan standar eksternal. Setiap Dokumen Sistem Manajemen di PT CAHAYA PUTRA BERSAMA. Manual ini, prosedur dan instruksi kerja Sistem Manajemen K3 yang lainnya, harus dilengkapi dengan identitas pengenal berupa: CPB-M-SMK3-01 - R-0 8 MANUAL a) Nomor dokumen, harus bersifat unik untuk membedakan SMK3 satu dengan yang lain. b) Status revisi atau edisi penerbitannya. c) Tanggal penerbitan. d) Rencana review berikutnya. e) Nama dan tandatangan dari Originator dan pejabat yang berwenang untuk mengesahkan DSMK3 bersangkutan. f) Status dokumen yang menyatakan dokumen tersebut sebagai Asli, Copy, Terkendali, Tidak Terkendali, dan Kadaluarsa 4.3. Pengesahan Dokumen Setiap DSM, baik DSM baru atau revisi, dinyatakan berlaku setelah mendapatkan pengesahan dari pejabat yang ditetapkan. Pengesahan dilakukan pada Asli DSM yang bersangkutan, sebagai berikut: a) Pengesahan atas DSM yang diterbitkan oleh Kantor Pusat dan diberlakukan untuk seluruh jajaran perusahaan baik di kantor pusat, maupun proyek dilakukan oleh Pimpinan 1 yaitu Management Representative (MR). b) Pengesahan atas DSM yang diterbitkan di proyek dan diberlakukan di Lingkungan proyek bersangkutan, dilakukan oleh Pimpinan Tertinggi proyek. 4.4. Review Dokumen DSM tingkat I, II dan III yang diterbitkan harus selalu direview setiap jangka waktu tertentu,atau pada suatu waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam masingmasing DSM yang bersangkutan. Review dimaksudkan untuk selalu menjaga kesesuaian DSM dengan situasi dan kondisi terkini perusahaan.Apabila diperlukan, revisi DSM dapat dilakukan sebelum batas waktu review yang telah ditetapkan,untuk memberikan keleluasaan bagi originator dokumen dalam melakukan perbaikan dan peningkatan DSM yang diterbitkannya. Apabila sebuah DSM merupakan edisi revisi, maka isi atau bagian dokumen yang merupakan hasil revisi harus dapat dengan mudah ditemukan. Caranya antara lain melalui penandaan pada halaman DSM K3 yang memuat revisi, serta penandaan pada isi DSM K3 yang merupakan hasil revisi. CPB-M-SMK3-01 - R-0 9 MANUAL 4.5. Daftar Dokumen Seluruh DSM yang berlaku di perusahaan dimuat dalam “Daftar Induk Dokumen” dan di simpan oleh Pusat Pengendali Dokumen (PPD) di tingkatannya masing-masing. Sistem Manajemen di PT CAHAYA PUTRA BERSAMA dibuat dengan memperhatikan persyaratan SMK3 PP No.50 Tahun 2012 dan dituangkan dalam satu set dokumen yang untuk selanjutnya disebut Dokumen Sistem Manajemen K3 disingkat dengan DSM, untuk dipelihara dan dilaksanakan diseluruh Lingkungan perusahaan. 4.6. Hirarki Dokumen Sistem Manajemen K3 di PT CAHAYA PUTRA BERSAMA dibuat dan didokumentasikan dalam beberapa tingkatan Dokumen Sistem Manajemen (DSM), yaitu: a) Dokumen Sistem Manajemen tingkat I: 1. Manual ; disebut sebagai Manual K3 b) Dokumen Sistem Manajemen K3 tingkat II: 1. Prosedur Sistem Manajemen K3, disebut Prosedur. 2. Keputusan Direktur Utama tentang petunjuk operasional Sistem Manajemen K3, disebut Keputusan Direksi. 3. Safety Plan, disebut Rencana Keselamatan dan Kesehataan Kerja Kontrak (RK3) c) Dokumen Sistem Manajemen K3 tingkat III: 1. Pedoman pelaksanaan dan petunjuk pelaksanaan Sistem Manajemen K3, disebut Instruksi Kerja (IK). 2. Kumpulan formulir isian, disebut Form. 3. Standar-standar eksternal, disebut Dokumen Eksternal. d) Dokumen Sistem Manajemen K3 tingkat IV: 1. Rekaman K3 serta bukti kerja yang lain, disebut Rekaman. DSM ditingkat yang sama mempunyai kekuatan legal administratif yang sama. CPB-M-SMK3-01 - R-0 10 MANUAL Manual SMK3 Instruksi Kerja Rekaman Hirarki dokumen PT CAHAYA PUTRA BERSAMA 5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 5.1. Komitmen Manajemen Komitmen Manajemen PT CAHAYA PUTRA BERSAMA dijabarkan dalam komitmen mulai dari tingkat tingkat Direktur utama, Wakil Direktur Utama perusahaan sampai dengan seluruh pimpinan di setiap satuan kerja, yang meliputi antara lain: a) Menciptakan dan memelihara kesadaran SMK3 di seluruh jajaran perusahaan; dan perlunya untuk memenuhi harapan pelanggan termasuk pemenuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang terkait dengan produk dan layanan. b) Pembuatan Kebijakan SMK3 perusahaan yang berpihak kepada kepuasan pelanggan serta pihak-pihak yang terkait dalam seluruh rangkaian proses produksi dan layanan seperti karyawan, supplier dan sub-kontraktor. c) Menjabarkan Health, and Safety Policy PT CAHAYA PUTRA BERSAMA kedalam bentuk kongkrit pada setiap proses produksi dan layanan. d) Membuat, memelihara dan memastikan dijalankannya Sistem Manajemen K3 perusahaan, dengan melibatkan semua komponen perusahaan. e) Menyelenggarakan RTM secara rutin dan terjadwal. f) Menjamin ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk menghasilkan produk dan layanan yang terbaik. CPB-M-SMK3-01 - R-0 11 MANUAL 5.2. Fokus Pelanggan Direktur utama dan Wakil Direktur Utama/MR selalu memastikan bahwa persyaratan pelanggan telah dipenuhi dalam setiap pelaksanaan proyek dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan yaitu dengan: a) Memperhatikan dan memantau kegiatan pelaksanaan proyek dan produksi secara periodik terhadap pemenuhan kesesuaian kontrak dan spesifikasi teknis dari pemberi kerja serta peraturan dan perundangan yang berlaku. b) Selalu memantau informasi yang berkaitan dengan persepsi pelanggan dengan menggunakan metoda dan kriteria yang telah ditetapkan. Disamping itu Direktur utama dan Wakil Direktur Utama/MR harus selalu aktif melakukan komunikasi dengan pemberi kerja untuk memantau persepsi pelanggan tersebut terhadap kinerja pelaksanaan proyek dan produksi. 5.3. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Direktur Utama PT CAHAYA PUTRA BERSAMA menetapkan Kebijakan K3 yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan dengan pernyataan sebagai berikut: KEBIJAKAN K3 Dalam menjalankan bisnisnya, Direksi dan segenap Karyawan PT CAHAYA PUTRA BERSAMA selalu berupaya memberikan pelayanan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang bermutu dan profesional, memenuhi persyaratan standar dan peraturan yang berlaku, secara konsisten dan berkesinambungan memperbaiki efektifitas dalam sistem manajemen K3 yang memenuhi persyaratan di dalam PP 50 tahun 2012. Kebijakan K3 perusahaan adalah: 1. Menihilkan angka kecelakaan kerja dan meminimalisir penyakit akibat kerja. 2. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan PP 50 Tahun 2012 secara konsisten dalam kegiatan sehari-hari dilingkungan perusahaan serta berupaya mematuhi persyaratan peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3. 3. Menciptakan peningkatan efisiensi yang berkelanjutan serta profesional agar tercapai hasil kerja yang sesuai dengan spesifikasi K3 dan waktu yang efisien. 4. Meningkatkan efektifitas serta sistem kerja secara berkesinambungan agar tercapai standar harga yang paling ekonomis. CPB-M-SMK3-01 - R-0 12 MANUAL 5. Mengembangkan budaya perusahaan yang sehat berazaskan saling menghormati antar karyawan dan mitra kerja, serta mendorong kekokohan integritas pribadi dan profesionalisme. Seluruh karyawan di dalam jajaran organisasi akan mendukung secara konsekuen kebijakan ini. PT CAHAYA PUTRA BERSAMA akan meninjau kebijakan ini sesuai dengan harapan pelanggan dan perkembangan teknologi. Kebijakan ini terbuka untuk umum dan dikomunikasikan kepada karyawan dan pihak luar yang terkait. Pernyataan Kebijakan SMK3 tersebut merupakan: a) Komitmen pimpinan dan semua yang terkait di perusahaan untuk selalu memenuhi ketentuan Sistem Manajemen K3 dan secara terus menerus memperbaiki keefektifannya demi pencapaian kesejahteraan semua pihak yang terkait dengan perusahaan. b) Kerangka kerja untuk menetapkan Sasaran SMK3 dan dasar peninjauannya. c) Pernyataan dari Direktur Utama yang harus selalu dikomunikasikan kepada segenap karyawan dengan menempelkan di ruang rapat dan ruang kerja. Untuk tujuan tersebut pernyataan Kebijakan SMK3 di atas ditulis dalam lembaran tersendiri dan ditandatangani direktur dalam dokumen Visi, Misi, Kebijakan SMK3. d) Pernyataan yang harus selalu ditinjau secara berkala setiap tahun agar tetap sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan pada masa tersebut. 5.4. Perencanaan K3 5.4.1 Tujuan, Sasaran dan Program K3 Direktur utama dibantu oleh Wakil Direktur Utama dan Jajaran Direksi PT CAHAYA PUTRA BERSAMA memastikan bahwa Tujuan, Sasaran dan Program SMK3 telah ditetapkan berdasarkan target yang secara umum telah ditetapkan dalam Rapat Tinjauan Manajemen PT CAHAYA PUTRA BERSAMA di awal tahun, dan untuk setiap jajaran general manajer ditetapkan pula target-target yang relevan pada masing-masing kegiatan manajer unit, baik di kantor pusat maupun proyek. Tujuan dan Sasaran SMK3 harus terukur dan konsisten dengan Kebijakan K3 dan ditetapkan oleh Direktur Utama dalam dokumen Sasaran SMK3. CPB-M-SMK3-01 - R-0 13 MANUAL 5.4.2 Perencanaan Sistem Manajemen K3 Direktur Utama dibantu oleh Wakil Direktur Utama dan Jajaran Direksi PT CAHAYA PUTRA BERSAMA telah memastikan bahwa: a) Perencanaan Sistem Manajemen K3 dilakukan untuk memenuhi persyaratan dalam setiap kegiatan proses bisnis perusahaan, termasuk upaya pencapaian Sasaran SMK3. b) Keterpaduan Sistem Manajemen K3 harus tetap dipelihara apabila terjadi perubahan dari Sistem Manajemen yang lama ke Sistem Manajemen yang baru. Manajemen harus merencanakan dengan baik pelaksanaan perubahan tersebut dan tidak boleh terjadi kesenjangan penerapannya. PT CAHAYA PUTRA BERSAMA juga menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk: a) Mengidentifikasi bahaya secara rutin, penilaian atas risiko-risiko dan pengendalian risiko K3 yang mencakup: 1. Aktivitas rutin atau non rutin dan emergency. 2. Aktivitas seluruh personel yang mempunyai akses ke tempat kerja (termasuk sub-kontraktor dan tamu). 3. Fasilitas tempat kerja yang di sediakan baik oleh organisasi ataupun pihak lain. Adapun metode untuk identifikasi bahaya dan penilaian risikoharus: ▪ Sesuai lingkup, jenis dan waktu untuk memastikan proses identifikasi bahaya K3 yang efektif. ▪ Menyediakan tingkatan risiko dan identifikasi untuk menghilangkan atau mengandalikan risiko melalui pengukuran sasaran dan program. ▪ Konsisten dengan pengalaman operasi dan kemampuan untuk mengendalikan risiko K3 yang timbul. ▪ Memberikan masukan untuk pengadaan fasilitas, pelatihan yang dibutuhkan dan atau pengembangan pengendalian operasi. ▪ Melakukan pengendalian bahaya dan risiko K3 dengan cara yang sesuai. ▪ Melakukan pemantauan tindakan yang dilakukan untuk memastikan efektifitas dan ketepatan waktu dalam penerapan. ▪ PT CAHAYA PUTRA BERSAMA memastikan hasil Identifikasi bahaya K3,Penilaian & Pengendalian risiko K3 diperhitungkan dalam penetapan, penerapan dan pemeliharaan. CPB-M-SMK3-01 - R-0 14 MANUAL 5.5. Kewenangan dan Tanggung Jawab Perusahaan menetapkan Tugas, Tanggung jawab dan wewenang secara formal dan tertulis untuk semua jabatan dan fungsi-fungsi yang dianggap penting baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan kualitas. Tugas, tanggung jawab dan wewenang tiap bagian organisasi dengan implementasi Sistem Manajemen K3perusahaan dijabarkan dalam pasal 3.2 Manual SMK3 ini. Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab dan wewenang ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari struktur organisasi perusahaan yang dijabarkan dalam pasal 3.3 Manual SMK3. Tugas, tanggung-jawab dan wewenang tersebut, termasuk perubahanperubahan atasnya, akan disosialisasikan kepada seluruh organisasi terutama kepada para penanggung-jawabnya melalui forum sosialisasi yang terencana dengan baik. 5.5.1 Management Representative Direktur utama PT CAHAYA PUTRA BERSAMA menunjuk dan menugaskan seorang pejabat yang mewakili perusahaan yang disebut Management Representative atau Management Representative dari internal PT CAHAYA PUTRA BERSAMA yang bertanggung jawab secara khusus (disamping tanggung-jawab yang lain apabila yang bersangkutan merangkap menangani bidang lainnya) untuk: a) Memastikan bahwa seluruh proses yang diperlukan bagi Sistem Manajemen K3 ditetapkan, dilaksanakan, dipelihara, dan ditingkatkan. b) Melapor kepada Direktur Utama atas kinerja dari Sistem Manajemen K3 termasuk kebutuhan untuk meningkatkannya. c) Memastikan bahwa kepedulian atas peningkatan SMK3 untuk memenuhi kepuasan pelanggan terus-menerus diingatkan dan disosialisasikan. Disamping tanggung-jawab internalnya, Management Representative juga bertanggung-jawab sebagai penghubung dengan pihak-pihak luar pada urusan yang terkait dengan masalah Sistem Manajemen K3. Dalam menjalankan tugasnya untuk mengembangkan dan mengimplementasikan Sistem Manajemen K3, Management Representative dibantu oleh beberapa personil atau staff. 5.5.2 Komunikasi Internal Komunikasi Internal di lingkungan PT CAHAYA PUTRA BERSAMA dapat dilakukan secara konvensional (tertulis diatas kertas) dan dengan CPB-M-SMK3-01 - R-0 15 MANUAL memanfaatkan media elektronik seperti telepon, e-mail, faximile maupun media komunikasi konvensional lainnya. Seluruh komunikasi yang berhubungan dengan persetujuan atas suatu pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan media tersebut diatas namun harus dipastikan diikuti dengan prosedur secara tertulis. Untuk memastikan status suatu proses dan menghindari keputusan yang tidak jelas, semua prosedur harus menetapkan jangka waktu pengambilan keputusan secara jelas, dan dengan tegas menetapkan status ditolak, disetujui maupun ditunda (pending). Dalam hal status ditunda, harus ada kejelasan mengenai jangka waktu yang menyatakan kapan keputusan akan ditetapkan. Komunikasi internal di PT CAHAYA PUTRA BERSAMA dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Komunikasi yang diselenggarakan dalam upaya memantau kinerja dan pencapaian sasaran perusahaan dilakukan sesuai dengan jalur organisasi struktural. b) Komunikasi yang terkait dengan masalah fungsi dan disiplin layanan, Project Manager berperan sebagai simpul komunikasi atas jalur proyek-proyek dengan Kantor Pusat. c) Komunikasi yang terkait dengan masalah SDM, dilakukan dengan melibatkan HRD, dan Manajer masing-masing sebagai simpul-simpul komunikasi. d) Komunikasi dari tingkat bawah hingga ke pimpinan dilakukan melalui media yang ada misalnya usulan perbaikan sistem yang dapat diberikan kepada manajemen melalui Management Representative. Dokumen terkait: Prosedur Komunikasi dan Konsultasi dengan No.Dokumen: CPB-P-MR-SMK3-02. 5.6. Rapat Tinjauan Manajemen Untuk memastikan bahwa Sistem Manajemen K3 selalu sesuai dengan situasi dan kondisi terkini perusahaan, efektif untuk memastikan terpenuhinya standar kualitas yang ditetapkan, maka Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) dilaksanakan sekurangkurangnya sekali setiap satu tahun ditingkat pusat dan proyek. Khusus untuk proyek selain RTM terdapat pula Rapat Kerja Koordinasi Proyek yang dilakukan minimal sekali dalam 1 (satu) bulan. Hal ini dilakukan agar masalah diproyek dapat segera diselesaikanuntuk mencapai kepuasan pelanggan. RTM dilakukan untuk mengevaluasi efektifitas Sistem Manajemen K3 di PT CAHAYA PUTRA BERSAMA dan untuk mengetahui perlu tidaknya dilakukannya perubahan/penyesuaian Sistem Manajemen K3, yang mencakup Manual K3, serta DSM CPB-M-SMK3-01 - R-0 16 MANUAL lainnya baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri. RTM diatur secara lebih rinci dalam Prosedur Tinjauan Manajemen dengan No.Dokumen CPB-P-MR-SMK3-01. 5.6.1 Agenda RTM Dalam melaksanakan RTM, agenda rapat tersebut dibawah ini merupakan agenda terpenting demi terselenggaranya peningkatan SMK3 perusahaan secara berkesinambungan, yaitu: a) Membahas dan mengevaluasi tindak lanjut yang telah diputuskan oleh manajemen dalam RTM periode sebelumnya. b) Membahas hasil audit SMK3 internal yang telah dilaksanakan. c) Membahas feed back/umpan balik baik berupa usulan perbaikan maupun keluhan dari pelanggan. d) Analisa atas PTS (non-conformance) serta atas kinerja proses kerja dan layanannya. e) Membahas status tindakan koreksi dan tindakan pencegahan. f) Perubahan atau peningkatan DSM. g) Mengevaluasi kecukupan resources/sumberdaya baik yang dimiliki, yang diperlukan dan rencana kebutuhan dimasa yang akan datang. h) Perubahan kondisi dengan mengikuti perkembangan peraturan-peraturan dan persyaratan-persyaratan lain yang terkait dengan Mutu dan K3. 5.6.2 Pimpinan RTM Rapat tinjauan manajemen di PT CAHAYA PUTRA BERSAMA dihadiri oleh Direktur utama atau Wakil Direktur Utama, Management Representative, Sekretaris P2K3 dan serta seluruh pihak yang terkait dengan implementasi Sistem Manajemen K3. RTM ditingkat pusat dipimpin oleh Direktur Utama, apabila Direktur Utama berhalangan, Ketidakhadiran Direktur Utama tidak menghilangkan tanggung jawabnya atas penyelenggaraan RTM. RTM ditingkat proyek dipimpin oleh Project Manager atau pejabat yang ditunjuk oleh General Manager (GM). 5.6.3 Keluaran RTM Keluaran rapat tinjauan manajemen berupa notulen hasil keputusan rapat dengan lampiran daftar hadir RTM dan dokumen lainnya yeng terkait dengan acara RTM. Keluaran ini merupakan keputusan yang diambil dalam rapat yang berkaitan dengan: a) Perbaikan atas Sistem Manajemen K3 dan proses-prosesnya. b) Perbaikan pada produk berkaitan dengan persyaratan pelanggan. CPB-M-SMK3-01 - R-0 17 MANUAL c) Kebutuhan sumberdaya yang diperlukan dalam menjamin terpenuhinya kualitas pekerjaan. d) Tujuan, sasaran K3, serta unsur lain Sistem Manajemen K3 sesuai dengan komitmen pada perbaikan berkelanjutan. e) Hasil evaluasi pemenuhan peraturan-peraturan dan persyaratan- persyaratan lain yang terkait dengan Mutu dan K3. Notulen RTM disahkan oleh pimpinan rapat. Lembar asli notulen tersebut disimpan secara baik untuk kepentingan evaluasi tindak lanjut. Lembar lain dibagikan kepada setiap pihak yang terkait dengan hasil keputusan RTM. Pengendalian atas keputusan RTM yang memerlukan tindak lanjut dilakukan oleh Management Representative. Monitoring terhadap hasil RTM yang memerlukan tindak lanjut dilakukan dengan membedakan sebagai berikut: a) Tindak lanjut telah selesai dilaksanakan, dan masalah dinyatakan selesai. b) Masalah masih dalam penyelesaian. c) Masalah ditangguhkan, sehingga untuk sementara tidak perludilakukan tindak lanjut. d) Masalah dibatalkan/dianggap tidak ada, dan dianggap selesai. Hasil RTM dikendalikan ditingkatannya masing-masing, untuk disimpan sebagai rekaman (bukti kerja) dan didistribusikan/disampaikan kepada para pihak yang terkait dengan keputusan RTM. 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 6.1. Penyediaan Sumber Daya Manajemen PT CAHAYA PUTRA BERSAMA memperhatikan dan mempertimbangkan penyediaan sumber daya, mulai dari sumber daya manusia, infrastruktur sarana & prasarana serta Lingkungan kerja, yang diperlukan untuk: a) Menjalankan dan memelihara efektifitas penerapan Sistem Manajemen SMK3. b) Mencapai kepuasan pelanggan dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan. 6.2. Sumber Daya Manusia 6.2.1 Umum HRD yang ditunjuk oleh Direktur Utama, harus menjamin bahwa personil yang bertugas di setiap unit kerja sudah dinilai kompetensinya berdasarkan pendidikan, pelatihan, ketrampilan dan pengalaman yang sesuai. Kriteria untuk CPB-M-SMK3-01 - R-0 18 MANUAL menentukan kompetensi telah ditetapkan oleh Manager bersangkutan, yang penilaiannya dapat dilakukan oleh masing-masing atasan personil yang bersangkutan. Personil yang bekerja sebagai tenaga lepas proyek maupun personil dari subkontraktor yang bekerja di proyek harus dinilai terlebih dahulu kompetensinya dan rekamannya disimpan di proyek. 6.2.2 Kompetensi, Kesadaran, Kepedulian dan Pelatihan PT CAHAYA PUTRA BERSAMA melalui setiap atasan masing-masing bekerja sama dengan HRD harus: a) Menetapkan kriteria kompetensi sesuai bidang tugasnya bagi setiap personil yang diperlukan di unit kantor pusat maupun proyek dan industri. b) Membuat analisa kebutuhan pelatihan, merencanakan pelatihan, dan penugasan pelatihan bagi personil untuk memenuhi kriteria kemampuan yang ditetapkan. c) Menyediakan fasilitas untuk evaluasi keefektifan pelatihan terhadap penugasan personil yang harus dilakukan oleh masing-masing atasan yang bersangkutan. d) Melakukan penilaian kinerja untuk memastikan personil akan relevansi dan pentingnya kegiatan mereka bagi pencapaian Sasaran SMK3. e) Memastikan semua karyawan mempunyai kompetensi cukup dalam melakukan suatu tugas yang berdampak terhadap Mutu dan K3. Kompetensi ditetapkan berdasarkan pendidikan, pelatihan dan/atau pengalaman. f) Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan sesuai dengan pekerjaannya dan hasil Identifikasi bahaya K3 dan Matriks Kompetensi. g) Menetapkan dan memelihara prosedur pelatihan untuk memastikan setiap karyawan pada setiap fungsi dan tingkatan sadar akan: 1) Pentingnya memenuhi kebijakan dan prosedur SMK3 dengan persyaratan Sistem Manajemen K3. 2) Konsekuensi K3 yang terjadi atau berpotensi K3,aspek Lingkungan penting dan dampak nyata dari pekerjaan yang dilakukan dan manfaat peningkatan kinerja terhadap Sistem Manajemen K3. 3) Peranan dan tanggung jawab dalam mencapai kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur SMK3 serta persyaratan Sistem Manajemen K3, termasuk persyaratan kesiagaan dan tanggap darurat. CPB-M-SMK3-01 - R-0 19 MANUAL 4) Konsekuensi yang mungkin terjadi jika tidak melaksanakan prosedur yang ditentukan. Prosedur pelatihan harus memperhatikan bahwa pelatihan akan disesuaikan dengan level dari: a) Tanggung jawab, kemampuan dan pendidikan. b) Risiko Bahaya dan Aspek Lingkungan yang dihadapi. Dokumen terkait: Prosedur Pelatihan dengan No. Dokumen: CPB-P-HRD-SMK3-02 7. REALISASI PRODUK 7.1. Persyaratan Umum Untuk memastikan seluruh proses pekerjaan dapat memenuhi kriteria Sistem Manajemen K3, baik dari segi harga, spesifikasi, maupun aspek mutu dan K3, tenggang waktu sebagaimana yang telah disepakati dalam kontrak kerja, spesifikasi ataupun gambar rencana, maka terhadap setiap proses pekerjaan yang akan dilaksanakan terlebih dahulu dibuat rencana pelaksanaan pekerjaan secara detail yang untuk selanjutnya disebut sebagai Rencana K3 (Safety Plan). Proses produksi yang perlu untuk dibuatkan Rencana Mutu-nya yaitu di unit-unit kerja/proyek. Pada Rencana K3 memuat proses-proses yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dan/atau menjalankan layanan dengan selamat dan sehat. Dari seluruh rangkaian proses tersebut, bagian proses mana yang perlu dikendalikan harus diidentifikasi bahaya, sehingga terhadap proses-proses tersebut selanjutnya perlu dibuat rencana kegiatan verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi dan test sesuai keperluannya. Rencana K3 memuat daftar dokumen yang diperlukan untuk menjamin proses layanan dapat berjalan sebagaimana mestinya yang aman dan sehat dalam bekerja. Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa prosedur, instruksi kerja, checklist, lembar inspeksi, maupun bentuk dokumen lain termasuk standar-standar eksternal yang terkait dalam pelaksanaan proses pekerjaan/layanan. Sumber daya khusus yang diperlukan untuk penyelenggaraan proses layanan diidentifikasi kualifikasinya, terutama untuk proses-proses khusus dimana hasil verifikasi terhadap proses tersebut tidak dapat langsung dirasakan. Dalam Rencana K3, juga dimuat rekaman-rekaman apa saja yang diperlukan sebagai bukti bahwa proses pekerjaan dan layanan serta hasil pekerjaan/layanan telah memenuhi persyaratan pelanggan yang aman dan sehat. CPB-M-SMK3-01 - R-0 20 MANUAL 7.1.1 Dokumen Rencana K3 serta Pengesahan Sebagai dokumen perencanaan produksi dan pelaksanaan pekerjaan, Rencana K3 sebelum diberlakukan perlu mendapatkan pengesahan dari Management Representative, Direktur Operasional dan Project Manageratau pejabat terkait sebagai penanggung jawab atas isi dan implementasi dokumen Rencana K3 tersebut. Pengesahan dimaksud juga diperlukan terhadap setiap perubahan dalam Rencana K3. Khusus untuk kegiatan proyek, akan menjadi kadaluwarsa secara otomatis apabila pekerjaan di proyek yang bersangkutan telah selesai dikerjakan, telah diserahkan kepada dan diterima oleh pemberi tugas. 7.1.2 Isi Rencana K3 Isi Rencana K3 dalam kegiatan proyek dapat berupa target konstruksi yang harus dilakukan tiap bulannya, struktur organisasi proyek beserta jobdesk masing-masing personil, sumber daya alat yang diperlukan dan hal-hal lain terkait dengan pemenuhan produksi atau kontrak proyek dari pihak pelanggan/owner. 7.1.3 Penyusunan Rencana K3 Untuk memudahkan dalam penyusunan Rencana K3, maka dalam penyusunannya ditetapkan beberapa aspek yang perlu diatur dalam Rencana K3, diantaranya: a) Ruang Lingkup, menjelaskan ruang lingkup yang ada dalam proyek bersangkutan. b) Deskripsi unit produksi/Proyek, menjelaskan identifikasi proyek yang sedang dikerjakan seperti judul proyek, pemilik proyek, konsultan pengawas, lokasi proyek berikut key-plan bila ada, lama pekerjaan, dan lain-lain. c) Sasaran, menjelaskan sasaran K3 yang akan dicapai proyek, baik dari pihak PT. CAHAYA PUTRA BERSAMA maupun dari pihak pemilik proyek. d) Terdapat Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Pengendalian Risiko (HIRADC), Tiap Pengawas Proyek wajib menindaklanjuti Rencana K3 dengan pembuatan Job Safety Analisis (JSA) untuk lingkup kegiatan proyek yang menjadi tanggung jawabnya. e) Evaluasi pemenuhan peraturan perundangan terkait K3. CPB-M-SMK3-01 - R-0 21 MANUAL f) Pemenuhan kelengkapan K3 yang terkait keselamatan dan kesehatan dalan bekerja. g) Referensi, Berisi Referensi bahan acuan, baik internal dan eksternal yang dirujuk oleh dokumen Rencana K3. h) Definisi, menjelaskan definisi, istilah dan terminologi yang digunakan dalam Rencana K3. i) Tahapan Pekerjaan, berisi uraian mengenai proses pelaksanaan pekerjaan yang mencakup jenis pekerjaan dan urutannya, proses pengendalian seperti inspeksi dan test, yang dapat disajikan dalam bentuk bagan alir yang secara jelas menunjukkan keterkaitannya dengan DSM yang relevan seperti Prosedur, Instruksi Kerja dan dokumen eksternal seperti standar test. j) Daftar Dokumen, seluruh DSM yang terkait dalam proses pelaksanaan proyek yang bersangkutan dimasukkan dalam daftar dokumen yang diklasifikasikan kedalam Daftar Dokumen Sistem Manajemen K3, Daftar Instruksi Kerja, Daftar Inspeksi dan Checklist, Daftar Dokumen Eksternal. k) Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (RPP), menjelaskan jenis pemeriksaan dan pengujian, frekuensi pemeriksaan dan pengujian, periode waktu pemeriksaan dan pengujian, yang ditetapkan untuk pemeriksaan dan pengujian, metoda dan jenis alat yang digunakan untuk pemeriksaan dan pengujian, penanggung jawab pemeriksaan dan pengetesan. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian harus dibuat dalam table yang berisi butir-butir diatas dan identifikasi serta nomor kode untuk item pemeriksaan dan pengujian yang bersangkutan. l) Struktur Organisasi dan SDM Proyek, menjelaskan struktur organisasi yang diperlukan untuk memastikan proyek dapat dilaksanaan dengan baik sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, dan secara jelas menunjukkan garis komando, nama personil, jabatan serta tugas, wewenang dan tanggung jawabnya diLingkungan proyek bersangkutan. m) Rencana Kebutuhan Sumber Daya, Menjelaskan kebutuhan sumber daya utama yang diperlukan untuk kegiatan unit produksi/proyek, yang diantaranya mencakup kebutuhan sumber daya manusia, peralatan produksi dan peralatan pengendalian kualitas. 1) Kebutuhan Sumber Daya Manusia Kebutuhan sumber daya manusia harus mencakup jenis/klasifikasi sdm, jumlah yang diperlukan, pengalaman, persyaratan pendidikan, persyaratan kualifikasi, serta keterangan lain apabila ada hal-hal yang perlu dicatat. CPB-M-SMK3-01 - R-0 22 MANUAL 2) Kebutuhan Sumber Daya Peralatan Produksi Kebutuhan sumber daya peralatan produksi harus mencakup nama/jenis alat, jumlah kebutuhan, kapasitas alat (dapat berupa kapasitas engine/hp, kapasitas angkut, kapasitas muat/bucket, berat, dan lainlain), kondisi alat (dalam %), tahun pembuatan serta keterangan lain apabila ada hal-hal yang perlu dicatat. 3) Kebutuhan Sumber Daya Peralatan Pengendalian Kualitas Kebutuhan sumber daya peralatan pengendalian kualitas harus mencakup nama/jenis alat, jumlah yang dibutuhkan, akurasi danatau kapasitas alat, status kalibrasi serta keterangan lain apabila ada hal-hal yang perlu dicatat. n) Schedule Kerja dan Schedule Kebutuhan Sumber Daya, Berisi jenis aktifitas kerja yang diperlukan, urutan kerja dan rencana pelaksanaan yang menjelaskan kapan kapan aktifitas pekerjaan tertentu dimulai dan berakhir serta jangka waktu pelaksanaannya, pembobotan untuk setiap item pekerjaan, khusus pekerjaan proyek yang disajikan dalam bentuk s-curve. Schedule kebutuhan sumber daya harus mencakup nama/jenis (konsisten dengan yang digunakan dalam item 10), schedule kebutuhan yang menjelaskan kapan dan berapa lama dibutuhkan diproyek bersangkutan, serta berapa jumlah yang dibutuhkan untuk periode waktu tertentu. Untuk pekerjaan yang sifatnya mendesak dan dilaksanakan dalam waktu singkat, seperti pekerjaan penanganan bencana alam, maka Rencana Mutu dan Rencana K3 dapat dibuat secara lebih sederhana yang meliputi: a) Penanggung Jawab Pekerjaan b) Metoda kerja c) Kebutuhan Sumber Daya Pengesahan Rencana K3 untuk pekerjaan yang sifatnya mendesak dan dilaksanakan dalam waktu singkat ini dilakukan oleh yang ditunjuk untuk mewakilinya. 7.2. Pengadaan Pengadaan dibagi dalam tiga kelompok utama yaitu pengadaan material dan barang, pengadaan peralatan produksi, dan pengadaan jasa sub-kontraktor. Ketiga CPB-M-SMK3-01 - R-0 23 MANUAL kegiatan pengadaan ini merupakan kegiatan yang sangat penting dan terkait dengan kualitas, sehingga harus dikelola dengan baik untuk memastikan bahwa material dan barang, peralatan produksi dan sub-kontraktor yang digunakan dapat mendukung kegiatan produksi yang memenuhi ketentuan kualitas sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian kerja. Proses pengadaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: a) Pengadaan untuk proyek yang diadakan ditingkat proyek sendiri b) Pengadaan untuk proyekyang diadakan ditingkat kantor pusat c) Pengadaan oleh kantor pusat yang diadakan ditingkat kantor pusat Seluruh proses pengadaan diatas hanya boleh diberikan dan dilaksanakan oleh rekanan yang telah tercatat dalam Daftar Rekanan Terseleksi. Untuk itu, PT CAHAYA PUTRA BERSAMA menetapkan tata-cara proses pengadaan yang mencakup kegiatan seleksi dan evaluasi untuk penyusunan Daftar Rekanan Terseleksi, proses pengadaan dan verifikasi atas material, barang, peralatan produksi dan sub-kontraktor yang akan digunakan. Untuk menjamin bahwa bahan baku, bahan pembantu, produk dan hasil buangan telah dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip, norma-norma SMK3, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 Setiap bahan baku, bahan pembantu dan produk serta hasil buangan yang mempunyai risiko bahaya, perlu ada satu sistem dan prosedur untuk mengkomunikasikan dan menginformasikan risiko bahaya yang terdapat didalam material tersebut baik pada saat penyimpanan, penggunaan, penanganan, transportasi dan pembuangannya. 2 Setiap produk perusahaan yang dipasarkan harus dilengkapi dengan Lembar Data Keselamatan Material (MSDS) guna menginformasikan unsur yang terdapat didalam produk, aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Pengendalian Lingkungan serta tindakan yang harus dilakukan bila terjadi kondisi darurat. Lembar data ini harus diberikan kepada pengguna atau yang menangani produk. 3 Didalam kemasan setiap produk harus diberi label, simbol dan tanda peringatan untuk menginformasikan unsur-unsur yang terdapat didalam produk, bahaya dari produk, cara penggunaan, cara penanganan bahaya serta masa kadaluwarsa dengan mengacu standar yang berlaku. Dokumen terkait: Prosedur Pengadaan dengan No.Dokumen: CPB-P-PROC-SMK3-01. CPB-M-SMK3-01 - R-0 24 MANUAL 7.2.1 Seleksi dan Evaluasi Pemasok Material dan Barang Proses seleksi untuk pemasok yang ada di pusat dan luar negeri dilakukan di kantor pusat, sementara proses seleksi untuk pemasok yang ada di proyek dilakukan di proyek masing-masing. a) Seleksi dan Evaluasi Pemasok Material dan Barang Proses seleksi untuk pemasok yang ada di pusat dan luar negeri dilakukan di kantor pusat, sementara proses seleksi untuk pemasok yang ada di proyek dilakukan di proyek masing-masing. Seleksi dimaksudkan agar diperoleh pemasok yang berkualitas dan diyakini mampu memasok barang dan/atau material sesuai dengan tuntutan persyaratan Sistem Manajemen K3 pekerjaan atau mampu menunjang tercapainya kualitas akhir dari pelaksanaan pekerjaan atau produk. Aspek yang menjadi perhatian dalam seleksi untuk DRT harus mencakup: 1. Bidang usaha (kompetensi) 2. Kesediaan mengikuti sistem pengadaan dan pengendalian Sistem Manajemen K3 PT CAHAYA PUTRA BERSAMA 3. Domisili 4. Legalitas Badan Usaha 5. Rekomendasi / referensi dari pihak lain (bila ada) 6. Jenis dan kualitas material yang dipasok 7. Merk produk tertentu 8. Pengalaman sebelumnya (bila ada) 9. Kemampuan pasok 10. Waktu pengiriman 11. Sistem pembayaran 12. Persyaratan Keselamatan & Kesehatan Kerja 13. Persyaratan lain-lain. Detail dari proses seleksi dan penilaian kelayakan pemasok akan diatur lebih lanjut dalam bentuk prosedur dan/atau instruksi kerja yang berkaitan dengan proses pengadaan.Dokumen terkait dengan seleksi dan evaluasi pemasok diatur didalam Prosedur pengendalian pemasok dan subkon dengan No.Dokumen: CPB-P-PROC-SMK3-02. b) Seleksi dan Evaluasi Pengadaan Peralatan Seleksi dimaksudkan agar diperoleh pemasok peralatan proyek yang berkualitas dan diyakini mampu menyediakan peralatan proyek yang sehat dan sesuai kebutuhan proses produksi dan pelksanaan pekerjaan sehingga CPB-M-SMK3-01 - R-0 25 MANUAL dapat menunjang tercapainya kualitas akhir dari pelaksanaan pekerjaan atau produk. Aspek yang menjadi perhatian dalam seleksi pemasok peralatan produksi dapat mencakup: 1. Pengalaman hubungan kerja sebelumnya 2. Kepemilikan akan merek, jenis dan spesifikasi peralatan tertentu 3. Jumlah dan Kondisi peralatan yang dimiliki 4. Lokasi keberadaan peralatan produksi 5. Manajemen peralatan dan kepemilikan workshop 6. Harga 7. Bentuk perjanjian kerja-sama dan sistem pembayaran 8. Persyaratan K3 9. Rekomendasi dari pihak lain (bila ada) Detail dari proses seleksi dan penilaian kelayakan pemasok peralatan produksi akan diatur lebih lanjut dalam bentuk prosedur dan/atau instruksi kerja mengenai pengadaan. c) Seleksi dan Evaluasi Pengadaan Subkontraktor Seleksi Sub-kontraktor dimaksudkan agar diperoleh sub-kontraktor yang berkualitas dan diyakini mampu menyelesaikan pekerjaan yang disubkontrakkan sesuai dengan kualitas, jangka waktu dan biaya yang tetah disepakati. Aspek yang menjadi perhatian dalam seleksi Sub-kontraktor adalah: 1. Pengalaman kerjasama sebelumnya 2. Pengalaman menangani proyek sejenis 3. Aspek legalitas 4. Aspek sosial dan keamanan 5. Kemampuan sumber daya Manusia (jumlah dan kualitas) 6. Kemampuan sumber daya Peralatan 7. Kemampuan sumber daya Keuangan 8. Kemampuan manajerial 9. Harga 10. Bentuk perjanjian kerja-sama dan sistem pembayaran 11. Persyaratan K3 12. Rekomendasi dari pihak lain (bila ada) Dalam usaha meningkatkan peran serta Sub-kontraktor yang berkerja didalam Lingkungan unit kegiatan terhadap aspek Sistem Manajemen K3, maka harus dipenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut: CPB-M-SMK3-01 - R-0 26 MANUAL • Sub-kontraktor harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab SMK3 sebagaimana ditetapkan untuk pekerja perusahaan. • Sub-kontraktor untuk pekerjaan tertentu harus melengkapi pekerjanya dengan sertifikat keterampilan dari instansi yang berwenang, peralatan kerja dan alat pelindung diri yang diwajibkan, sesuai dengan peraturan perundangundangan, standar industri yang relevan dan norma-norma Sistem Manajemen K3 yang berlaku. • Setiap personil Sub-kontraktor harus mendapatkan pelatihan, penyuluhan orientasi Sistem Manajemen K3 yang diberikan oleh fungsi Safety Officer setempat atau institusi lain yang ditunjuk. • Pengalaman dan prestasi kinerja K3 yang dimiliki merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan sebagai persyaratan Sub-kontraktor. • Setiap penyelesaian pekerjaan yang telah dilakukan oleh para Sub-kontraktor, pimpinan/manajemen lini setempat dengan pertimbangan dari fungsi Safety Officer dapat memberikan rekomendasi tentang kinerja Sistem Manajemen K3 yang dicapai oleh Sub-kontraktor tersebut. Setelah dilakukan seleksi, maka bagi pemasok barang dan material, pemasok peralatan produksi, dan sub-kontraktor yang telah memenuhi persyaratan dimasukkan dalam Daftar Rekanan Terseleksi untuk pemasok dan sub-kontraktor. Pemasok dan Sub-kontraktor yang telah masuk dalam Daftar Rekanan Terseleksi, akan dievaluasi secara periodik setiap 1 (satu) tahun sekali, berdasarkan catatan kinerjanya dalam memberikan layanan terhadap PT CAHAYA PUTRA BERSAMA. Evaluasi ini dilakukan oleh bagian pengadaan ditingkatnya masing-masing berdasarkan masukan dari pengguna (user) jasa pemasok dan sub-kontraktor bersangkutan. Pemasok dan subkontraktor yang tidak memenuhi persyaratan dalam evaluasi kinerja, akan diberi catatan khusus untuk keperluan evaluasi selanjutnya dan/atau untuk keperluan pengguna jasa, dikeluarkan dari daftar rekanan terseleksi dengan konsekuensi tidak diijinkan terlibat dalam kegiatan di lingkungan PT CAHAYA PUTRA BERSAMA. Rekaman tentang pemasok dan subkontraktor harus dikendalikan sebagaimana ditetapkan dalam SMK3 tentang pengendalian dokumen/rekaman. CPB-M-SMK3-01 - R-0 27 MANUAL 7.2.2 Informasi Pengadaan Dalam setiap pembelian material harus ditetapkan informasi yang detail yang berkaitan dengan material dan barang, peralatan produksi dan subkontraktor yang diperlukan. a) Informasi Pengadaan Material dan Barang Informasi untuk material dan barang yang akan dibeli harus mencakup antara lain: 1. Jenis material 2. Merk, type. Jenis, warna material 3. Spesifikasi dan identifikasi lainnya 4. Jumlah/volume kebutuhan 5. Lokasi pengiriman 6. Waktu kebutuhan (delivery) 7. Cara pengiriman (bila ada) 8. Material Safety Data Sheet (MSDS) b) Informasi Pengadaan Peralatan Produksi Informasi untuk pengadaan peralatan produksi yang akan disewa minimal harus mencakup: 1. Jenis alat 2. Spesifikasi, kapasitas dan identifikasi lainnya 3. Tahun pembuatan (umur pakai/hour meter) dan kondisi alat secara umum 4. Jumlah unit yang diperlukan 5. Lokasi pengiriman 6. Waktu kebutuhan (mulai dan selesai) 7. Informasi lainnya yang diperlukan 8. Rambu-rambu Keselamatan (Safety Sign) c) Informasi Pengadaan Sub-kontraktor Informasi untuk pengadaan sub-kontraktor minimal harus mencakup: 1. Kualifikasi dan keahlian sub-kontraktor 2. Deskripsi pekerjaan, spesifikasi dan identifikasi lainnya 3. Jumlah/volume pekerjaan 4. Lokasi pekerjaan CPB-M-SMK3-01 - R-0 28 MANUAL 5. Schedule pelaksanaan 6. Persyaratan K3 7. Ketentuan lainnya (bila ada) 7.2.3 Verifikasi a) Verifikasi Material dan Barang Setiap transaksi pengadaan, sebelum diterima, harus dilakukan verifikasi atas material dan barang yang dibeli untuk memastikan kesesuaian dengan peryaratan pesanan. Verifikasi ini dapat dilakukan di lokasi tujuan barang sebagaimana tercantum dalam dokumen pemesanan barang, dan atau dilokasi/gudang pemasok, di lokasi dimana material dan barang tersebut diproduksi atau ditempat penyimpanan lain yang disepakati. b) Verifikasi Peralatan Proyek Setiap transaksi pengadaan peralatan proyek, sebelum diterima, harus dilakukan verifikasi atas kondisi dan kelengkapan lainnya dari peralatan proyek terkait keselamatan dalam penggunaannya. Verifikasi ini dapat dilakukan di lokasi tujuan peralatan proyek sebagaimana tercantum dalam dokumen perjanjian pengadaan peralatan proyek, dan/atau dilokasi pemilik peralatan produksi, atau ditempat lain yang disepakati. c) Verifikasi Sub-kontraktor Untuk pengadaan sub-kontraktor, verifikasi bisa dilakukan dalam bentuk inspeksi atas sarana dan prasarana produksi yang dimiliki sub-kontraktor, Rencana Sistem Manajemen K3 Pekerjaan yang akan dilaksanakan dan hal-hal lain yang dianggap perlu untuk memastikan kesiapan dan kesanggupan sub-kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan dengan standar Sistem Manajemen K3 yang ditetapkan. Seluruh proses yang menyangkut pengadaan material dan barang, pengadaan peralatan produksi dan pengadaan sub-kontraktor, tugas, wewenang dan tanggung jawab personil yang terlibat dalam pengambilan keputusan, akan diatur secara lebih detail dalam Prosedur Proses Pengadaan. Organisasi untuk bagian pengadaan, ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab, pihak-pihak yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan, serta proses pengambilan keputusannya harus disusun dengan baik untuk memastikan tidak terjadinya benturan kepentingan (conflic of interest) yang dapat mengakibatkan proses pengambilan keputusan yang tidak fair dan mengganggu kulitas pekerjaan. CPB-M-SMK3-01 - R-0 29 MANUAL 7.3. Produksi dan Penyediaan Jasa 7.3.1 Pengendalian Operasi Semua aktifitas dan proses produksi harus dikendalikan dengan baik. Pengendalian yang harus dilakukan mencakup: a) Ketersediaan informasi mengenai Karakteristik Produk Pengendalian ini mencakup ketentuan untuk memastikan adanya informasi yang berhubungan dengan karakteristik atau spesifikasi yang ditetapkan untuk aktifitas dan produk baik yang mencakup kualitas (spesifikasi), gambar, metoda kerja, jumlah dan target waktu penyelesaian. Ketersediaan informasi ini juga berlaku untuk aktifitas operasional seharihari yang dapat dituangkan dalam bentuk job-order. b) Ketersediaan Instruksi Kerja Pengendalian ini mencakup ketentuan untuk memastikan adanya Dokumen Instruksi Kerja yang mampu menjelaskan bagaimana proses produksi dapat dilaksanakan dan diselesaikan dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dipastikan bahwa produk /pekerjaan yang dilaksanakan akan menenuhi ketentuan kualitas sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi. c) Penggunaan peralatan yang sesuai Pengendalian ini mencakup ketentuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kebutuhan peralatan, baik yang mencakup jenis, kapasitas, jumlah alat dan peralatan keselamatan serta schedule yang diperlukan agar proses produksi dapat dilaksanakan dan diselesaikan sehingga dapat menenuhi ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi. d) Ketersediaan Peralatan pemantauan dan pengukuran Pengendalian ini untuk memastikan bahwa peralatan pemantauan dan pengukuran yang diperlukan harus selalu tersedia di lokasi dan siap digunakan di semua tahapan kegiatan pemantauan dan pengukuran. Pengendalian yang dilakukan juga harus mencakup ketentuan untuk memastikan bahwa peralatan pemantauan dan pengujian yang digunakan harus selalu dalam kondisi baik dan kalibrasinya masih berlaku. e) Pelaksanaan program pemantauan dan pengukuran Pengendalian ini mencakup ketentuan untuk memastikan bahwa kegiatan pemantauan dan pengukuran dilaksanakan disemua tahapan yang mencakup pengadaan dan pelaksanaan. Ketentuan untuk melakukan kegiatan pemantauan dan pengukuran pada tahap pengadaan dilakukan CPB-M-SMK3-01 - R-0 30 MANUAL sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam prosedur purchasing dan ketentuan yang ditetapkan dalam dokumen spesifikasi. Ketentuan untuk melakukan kegiatan pemantauan pada tahap pelaksanaan harus sesuai dengan dokumen rencana pemeriksaan dan pengujian yang tercakup dalam Rencana Mutu dan Rencana K3. f) Program pelepasan, pengiriman atau penyerahan dan pemeliharaan. Produk atau bagian dari produk hanya dapat dilepaskan, dikirimkan atau diserahterimakan memastikan hanya bahwa setelah produk dilakukan telah kegiatan memenuhi verifikasi kualitas untuk sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi. Guna menunjang kelancaran operasi diperlukan kinerja yang aman, sehat, handal, dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pengendalian operasi dan pemeliharaan pada fasilitas operasi, berupa: • Pengendalian Keselamatan Kerja ➢ PT CAHAYA PUTRA BERSAMA menyusun dan memelihara prosedur Keselamatan Kerja Operasi yang mempertimbangkan aspek Keselamatan Kerja untuk setiap kegiatan yang berada di dalam wilayah kerjanya. ➢ Prosedur Keselamatan Kerja Operasi disusun atas dasar identifikasi bahaya dan analisis dampak/risiko kegiatan, yang dilakukan melalui analisis keselamatan pekerjaan (job safety analysis), harus dimengerti oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. ➢ Prosedur Keselamatan Kerja Operasi harus selalu dimutakhirkan dan direvisi secara periodik atau apabila terjadi perubahan/modifikasi proses kegiatan. ➢ Upaya keselamatan kerja berupa ketentuan penggunaan alat keselamatan harus dilakukan sesuai standar keselamatan nasional maupun intemasional yang berlaku. Penyediaan peralatan merupakan kewajiban perusahaan maupun subkontraktor yang bermitra dengan unit kegiatan yang bersangkutan. ➢ Prosedur Keselamatan Kerja Operasi tersebut harus ditaati oleh setiap personil yang berperan dalam kegiatan operasi yang bersangkutan. • Pengendalian Kesehatan Kerja ➢ Aspek Kesehatan Kerja adalah aspek dalam pelaksanaan operasi yang memiliki dampak terhadap kesehatan pekerja dan pekarya pada jangka waktu yang panjang (kronis). ➢ Manajemen PT CAHAYA PUTRA BERSAMA perlu memahami potensi bahaya terhadap kesehatan kerja para pekerja dan pekerjaan yang terdapat pada setiap tahapan dan unsur kegiatan operasi yang dilakukan. CPB-M-SMK3-01 - R-0 31 MANUAL ➢ Meskipun dampaknya tidak dapat dilihat segera setelah paparan (exposure) terjadi, upaya yang diperlukan untuk menghindarinya harus dilaksanakan secara konsisten. Upaya tersebut antara lain menyediakan peralatan pelindung dalam jumlah yang cukup dan memenuhi standar industri nasional maupun internasional yang berlaku. ➢ Setiap karyawan dan subkontaktor harus mematuhi peraturan perusahaan yang ditujukan untuk perlindungan terhadap bahaya kesehatan kerja. 7.4. Pengendalian Sarana Pemantauan dan Pengukuran Seluruh peralatan pengukuran dan pemantauan harus dipelihara secara terencana dan terpadu untuk memastikan bahwa keakuratan serta kemampuan pengukuran dan pemantauannya sesuai dengan kebutuhan akan pengukuran dan pemantauan. Pengendalian peralatan pengukuran dan pemantauan dilakukan melalui pelaksanaan kalibrasi, baik yang dilakukan secara internal diLingkungan PT CAHAYA PUTRA BERSAMA maupun oleh lembaga kalibrasi eksternal. Peralatan yang telah dikalibrasi harus diberi identifikasi dan label status kalibrasi untuk menunjukkan masa berlakunya kalibrasi. Hasil kalibrasi dilengkapi dengan laporan kalibrasi, kemudian dilakukan verifikasi atas hasil tersebut apakah masih layak atau sudah tidak layak (out of calibration). Peralatan yang sudah diluar batas toleransi atau out of calibration, tidak boleh digunakan untuk pekerjaan apapun dan harus diberi tanda khusus dan dikendalikan sedemikian rupa sehingga terhindar dari kemungkinan penggunaan secara tidak sengaja. Atas seluruh pekerjaan yang telah selesai, yang pemantauan dan pengukuran kualitasnya dilakukan dengan menggunakan peralatan tersebut, akan dilakukan pemantauan secara ketat untuk dapat mengambil tindakan bila ditemukan gejala yang menunjukkan adanya penyimpangan kualitas. Project Manager bertanggung jawab atas pengelolaan Sarana Pemantauan dan Pengujian. Pengelolaan ini mencakup pembuatan daftar alat yang dikelompokkan sesuai dengan jenis, nomor kode alat, kapasitas pemantauan dan pengukuran, akurasi dan toleransi, schedule kalibrasi dan data-data lainnya yang diperlukan. Untuk memastikan bahwa peralatan pemantauan dan pengukuran yang akan digunakan masih layak dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka harus selalu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a) Dikalibrasi atau diverifikasi setiap jangka waktu tertentu yang ditetapkan atau sebelum dipakai, dicocokkan dengan peralatan yang diyakini masih akurat dan memenuhi syarat. CPB-M-SMK3-01 - R-0 32 MANUAL b) Distel atau distel ulang seperlunya. c) Diperiksa status kalibrasinya. d) Dilindungi dan dihindarkan dari penyetelan yang akan mengganggu akurasi dan toleransinya. e) Dilindungi dari kerusakan dan penurunan kualitas selama dalam penyimpanan, pengiriman dan penggunaan. PT CAHAYA PUTRA BERSAMA menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur pemantauan dan pengkuran dengan cara: a) Memantau dan mengukur kualitas dan kuantitas karakteristik operasi yang dapat menimbulkan dampak lingkungan, risiko K3 sesuai dengan kebutuhan perusahaan. b) Memantau pencapaian sasaranSistem Manajemen K3 dan pemenuhan program Sistem Manajemen K3, kriteria operasi dan persyaratan undang-undang dan persyaratan lain. c) Memantau dampak dari aspek lingkungan, kecelakaan, sakit, kejadian dan bukti sejarah kinerja K3. d) Melakukan pencatatan data dan hasil pematauan dan pengukuran untuk proses tindakan perbaikan dan pencegahan. PT CAHAYA PUTRA BERSAMA memastikan peralatan yang digunakan untuk pemantauan dan pengukuran telah dikalibrasi atau diverifikasi dan menyimpan catatan hasil kalibrasi atau verifikasi. Beberapa metode dapat digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran dari pelaksanaan K3: a) Laporan Kinerja Mingguan dan analisanya. b) Pengukuran Lingkungan kerja, misal: bahan kimia, kebisingan, pencahayaan, kadar debu, dan lain-lain. c) Inspeksi tempat kerja. d) Inspeksi peralatan kerja. e) Evaluasi terhadap Identifikasi Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko, Aspek Lingkungan. f) Studi banding dengan organisasi lain dalam hal penerapan Lingkungan dan K3. CPB-M-SMK3-01 - R-0 33 MANUAL 8. PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN 8.1. Umum Seluruh kegiatan di Lingkungan PT CAHAYA PUTRA BERSAMA,baik yang secara langsung maupun tidak langsung, berpengaruh terhadap kualitas dan kepuasan pelanggan, harus dibuatkan rencana, ketentuan dan metoda yang dapat digunakan untuk mengukur dan menganalisa kinerjanya, baik proses maupun hasil akhirnya, untuk dipergunakan bagi peningkatan kinerjanya secara terencana dan berkelanjutan. Kinerja yang diukur dapat berupa jangka waktu pelaksanaan, kepuasan pelanggan eksternal maupun internal, kesesuaian terhadap spesifikasi yang ditetapkan, dan lain-lain. Apabila dimungkinkan, analisa statistik harus dipergunakan. Untuk proyek, ketentuan mengenai pengukuran dan analisa yang berhubungan dengan kinerja dan kualitas pekerjaan dapat dimasukkan dalam Rencana Sistem Manajemen K3 Proyek dan harus dikaitkan dengan komitmen dan usaha untuk melakukan perbaikan dan peningkatan secara terencana dan terus-menerus. Kualitas dan kinerja yang berhubungan dengan pelaksanaan Sistem Manajemen K3 dilakukan secara teliti dalam program Audit Sistem Manajemen K3 Internal dan melalui pengukuran secara langsung kepada pelanggan. Hasil dari pengukuran dan analisa terhadap Sistem Manajemen K3 ini akan menjadi masukan dalam Rapat Tinjauan Manajemen. General Manager di Lingkungan PT CAHAYA PUTRA BERSAMA, baik di Head Office maupun proyek, bertanggung jawab sepenuhnya untuk menyusun, mengelola dan mengendalikan semua kegiatan yang berhubungan dengan program pengukuran dan analisa atas kinerjanya dan menetapkan langkah-langkah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan secara terencana dan terus-menerus atas proses kerjanya. 8.2. Pemantauan dan Pengukuran 8.2.1 Audit Internal Sistem Manajemen K3 Untuk memenuhi persyaratan Sistem Manajemen K3 ini, maka audit internal di Lingkungan PT CAHAYA PUTRA BERSAMA dilakukan 1 (satu) kali setiap tahun untuk memastikan bahwa: a) Sistem Manajemen K3 telah diterapkan sesuai yang direncanakan memenuhi SMK3 PP No.50 Tahun 2012 dan persyaratan Sistem Manajemen K3 yang telah ditetapkan perusahaan. CPB-M-SMK3-01 - R-0 34 MANUAL b) Sistem Manajemen K3 telah diterapkan dan dipelihara secara efektif di semua unit yang terkait. Program audit tahunan dibuat dengan mempertimbangkan status dan pentingnya proses dan unit yang diaudit. Kriteria, ruang lingkup, frekuensi dan metode audit harus diterapkan sesuai prosedur yang berlaku. Pemilihan auditor dalam pelaksanaan audit harus dipastikan keobyektifannya dan auditor tidak boleh mengaudit pekerjaannya sendiri. Tanggung Jawab perencanaan, pengelolaan dan pelaporan hasil audit dilakukan oleh Manajemen Representative. Pejabat yang diaudit (auditee) tanpa menunda-nunda harus segera melaksanakan tindakan perbaikan untuk menghilangkan ketidaksesuaian berikut penyebabnya. Kegiatan melaksanakan tindak lanjut mencakup verifikasi tindakan yang dilakukan dan pelaporan hasil verifikasi. 8.3. Analisa Data Seluruh data yang berkaitan dengan implementasi Sistem Manajemen K3 akan dikumpulkan dan dianalisa secara periodik dan menjadi bagian dari pelaksanaan Sistem Manajemen K3. Seluruh data yang dikumpulkan diperlakukan sebagai rekaman Sistem Manajemen K3 dan dikendalikan sesuai dengan Prosedur Pengendalian Rekaman dengan No.Dokumen CPB-P-PPD-SMK3-02. Data yang diperlukan harus mencakup seluruh data yang berkaitan dengan proses produksi, baik yang mempengaruhi SMK3 secara langsung maupun tidak langsung, yang dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi keefektifan Sistem Manajemen K3 yang telah dikembangkan dan diimplementasikan, serta dapat digunakan untuk peningkatan Sistem Manajemen K3. Pengumpulan data dan metoda analisanya harus dikembangkan sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi kebutuhan untuk: a) Mengevaluasi persepsi dan kepuasan pelanggan atas pekerjaan/produk yang dihasilkan perusahaan. b) Kesesuaian pekerjaan dengan persyaratan. c) Karakteristik dan kecenderungan proses pekerjaan yang dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan tindakan pencegahan. d) Mengevaluasi Pemasok dan Sub-kontraktor, dalam kaitannya dengan kinerjanya dan kepuasannya. CPB-M-SMK3-01 - R-0 35 MANUAL 8.4. Perbaikan 8.4.1 Perbaikan dan Peningkatan Berkelanjutan Peningkatan secara terus-menerus dan berkesinambungan merupakan salah satu falsafah PT CAHAYA PUTRA BERSAMA dan tertuang secara jelas baik dalam Kebijakan Mutu, K3 dan Lingkungan maupun dalam Sasaran SMK3 yang hendak dicapai oleh perusahaan. Peningkatan secara terus-menerus dan berkesinambungan terhadap keefektifan Sistem Manajemen K3 dapat dilakukan dengan menjalankan secara konsisten melalui: a) Penetapan komitmen perusahaan dan manajemen puncak yang tertuang dalam Kebijakan SMK3. b) Penetapan sasaran yang terukur yang tertuang dalam Kebijakan SMK3. c) Program review Dokumen Sistem Manajemen K3 yang harus ditentukan jadwalnya dalam semua Dokumen Sistem Manajemen K3. d) Penyelenggaraan Audit Internal yang dilaksanakan secara rutin, periodik maupun insidental untuk memelihara dan meningkatkan kualitas DSM maupun untuk meningkatkan efektifitas pelaksanaannya. e) Pengendalian Produk Tidak Sesuai yang harus disimpan rekamannya dan dianalisa serta dievaluasi untuk perbaikan dan peningkatan DSM maupun implementasinya. f) Penyelenggaraan Rapat Tinjauan Manajemen baik ditingkat pusat, maupun proyek, yang salah satu agendanya adalah program-program yang berkaitan dengan komitmen untuk melakukan peningkatan dan perbaikan secara terus-menerus dan berkesinambungan. g) Ketentuan mengenai pengendalian Produk Tidak Sesuai yang harus disertai tindakan perbaikan dan peningkatan. h) Ketentuan mengenai tindakan perbaikan dan peningkatan untuk pencegahan kemungkinan terjadinya ketidaksesuaian. 9. LAMPIRAN 9.1 Kebijakan K3 9.2 Struktur Organisasi Perusahaan 9.3 Tugas dan Tanggung Jawab CPB-M-SMK3-01 - R-0 36 KEBIJAKAN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA Dalam menjalankan bisnisnya, Direksi dan segenap Karyawan PT CAHAYA PUTRA BERSAMA selalu berupaya memberikan pelayanan dengan mengutamakan kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang bermutu dan profesional, memenuhi persyaratan standar dan peraturan yang berlaku, secara konsisten dan berkesinambungan memperbaiki efektifitas dalam sistem manajemen K3 yang memenuhi persyaratan di dalam PP 50 tahun 2012 Dalam upaya memenuhinya persyaratan tersebut perusahaan senantiasa berkomitmen untuk berusaha agar: 1. Memastikan dilakukannya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) sesuai dengan PP 50 Tahun 2012 secara konsisten dalam melakukan pekerjaan di PT CAHAYA PUTRA BERSAMA. 2. Memenuhi peraturan dan persyaratan lainnya yang berhubungan dengan kontraktor mekanikal elektrikal, jasa penyediaan tenaga kerja serta keselamatan dan kesehatan kerja. 3. Berupaya untuk mengurangi dan menghilangkan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kondisi-kondisi lain yang mempunyai dampak bagi keselamatan dan kesehatan kerja. 4. Mensosialisasikan kepada seluruh karyawan dan memastikan bekerja dengan aman dan membudayakan keselamatan kerja dalam bekerja. 5. Meningkatkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara berkelanjutan dan menyeluruh. Makassar, 10 November 2021 Ditanda tangani oleh, IRFAN KURNIAWAN Direktur Utama Hal 1 dari 5 Dok.: CPB-KBJ-SMK3-01/00 VISI DAN MISI Visi : PT CAHAYA PUTRA BERSAMA Menjadi perusahaan sub distributor terdepan di wilayah Indonesia yang berkembang secara berkesinambungan dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Misi : PT CAHAYA PUTRA BERSAMA 1. Memberikan pelayanan, mutu, dan kepuasan yang terbaik kepada pelanggan. 2. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja di dalam pelaksanaan pekerjaan. 3. Membangun serta menciptakan citra terbaik perusahaan. 4. Mengusung nilai-nilai pengembangan kompetensi karyawan secara berkelanjutan 5. Turut berpartisipasi dalam pembangunan negara Republik Indonesia Makassar, 10 November 2021 Ditanda tangani oleh, IRFAN KURNIAWAN Direktur Utama Hal 2 dari 5 Dok.: CPB-KBJ-SMK3-01/00 KEBIJAKAN MINUMAN BERALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT CAHAYA PUTRA BERSAMA dalam mengelola usahanya menetapkan kebijakan tentang obat-obatan dan minuman keras di tempat kerja untuk memelihara keselamatan, kesehatan dan lingkungan kerja yang produktif bagi karyawan dan personil lainnya yang melaksanakan pekerjaan di PT CAHAYA PUTRA BERSAMA Penggunaan obat-obat terlarang atau mengkonsumsi minuman beralkhohol dan zat-zat lain yang tidak sesuai pemanfaatannya akan mengakibatkan bahaya yang serius terhadap personil dan properti. Penggunaan dan penjualan minuman beralkhohol dan obat-obatan terlarang merupakan larangan yang diikat dalam kebijakan ini. Seluruh karyawan diharapkan juga turut mendukung kebijakan bebas terhadap obat-obatan terlarang dan minuman beralkohol ini. Bilamana adanya karyawan ditemukan terlibat atau menggunakan minuman beralkohol atau obat-obat terlarang di dalam fasilitas PT CAHAYA PUTRA BERSAMA atau lingkungan kerja klien, maka perusahaan akan mengambil tindakan disiplin internal berupa teguran keras sampai ke pemutusan hubungan kerja dan tindak lanjut dengan sanksi tegas secara hukum pemerintah yang berlaku. Semua Lini Manajer dan Pengawas akan meyakinkan kebijakan ini dijelaskan kepada klien/costumer untuk mendapat pemahaman dan mematuhi persyaratan ini. Makassar, 10 November 2021 Ditanda tangani oleh, IRFAN KURNIAWAN Direktur Utama Hal 3 dari 5 Dok.: CPB-KBJ-SMK3-01/00 KEBIJAKAN DISIPLIN PT CAHAYA PUTRA BERSAMA Menetapkan Pelanggaran Berat terhadap : 1. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik perusahaan; 2. Memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan; 3. Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja; 4. Melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja; 5. Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja; 6. Membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan; 7. Dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan; 8. Dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam keadaan bahaya di tempat kerja; 9. Membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara; atau 10. Melakukan pelanggaran lainnya di lingkungan perusahaan yang diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih. Makassar, 10 November 2021 Ditanda tangani oleh, IRFAN KURNIAWAN Direktur Utama Hal 4 dari 5 Dok.: CPB-KBJ-SMK3-01/00 KEBIJAKAN KESELAMATAN LALU LINTAS PT CAHAYA PUTRA BERSAMA memiliki komitmen untuk menjamin keselamatan para tenaga kerjanya dalam hal mengemudi dan senantiasa berupaya untuk mematuhi regulasi pemerintah mengenai safety riding. Adapun point kebijakan dalam hal keselamatan dalam mengemudi adalah sebagai berikut : • Tidak boleh mengemudi melebihi kecepatan yang telah ditentukan. • Tidak boleh mengemudi dalam kondisi fisik yang tidak fit, mengantuk, dalam pengaruh obat • Tidak boleh bercanda dengan pengemudi • Patuhi rambu lalu lintas dan peraturan di jalan raya • Pakailah sabuk keselamatan dengan baik dan benar, selama di dalam kendaraan • Tidak diperkenankan, dalam mobil, melebihi kapasitas dan berat yang telah ditentukan • Periksa kondisi kendaraan sebelum mengoperasikannya • Jangan merokok dalam kendaraan, jagalah kebersihan demi kesehatan bersama • Tidak diperkenankan mengemudi sambil menggunakan HP. PT CAHAYA PUTRA BERSAMA akan melaksanakan kebijakan ini dan akan mensosialisasikan kepada tenaga kerja, sebagai upaya perusahaan untuk peduli terhadap keselamatan dan berupaya untuk mencapai nihil kecelakaan dalam berlalu lintas Makassar, 10 November 2021 Ditanda tangani oleh, IRFAN KURNIAWAN Direktur Utama Hal 5 dari 5 Dok.: CPB-KBJ-SMK3-01/00 Struktur Organisasi K3 DEWAN DIREKSI MR – SMK3 Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan Kerja (P2K3) YULI TRI RAHAYU, SH Lokasi : Makassar Sesuai PER.04/MEN/1987 SEKERTARIS P2K3 Kantor Pusat DEDEN MUCHTARMAN UNIT K3 Alamat : Jl. Dg. Tata I Blok A2 No. 1 Makassar TIM TANGGAP DARURAT Ketua : DEDEN MUCHTARMAN Petugas Evakuasi : SYAFARUDDIN, SE Petugas Damkar NESKEN MARTHEN : ADRIAANZS Petugas P3K : CHAERUL IDRIS Ditetapkan di : Makassar Pada Tanggal : 10 – 11 – 2021 PT. CAHAYA PUTRA BERSAMA No.Dokumen : CPB-M-SMK3-L01 Revisi : 00 HENDRIK TEKTONA