KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI PENGEMBANGAN PANAS BUMI INDONESIA Oleh: Direktorat Panas Bumi Juli 2020 I. Kebi Kebijak jakan an Pengemba engembang ngan an EBT ▪ ▪ Bauran Energi Primer BBerdasarkan erdasarkan KEN…………………………………. 4 Skenario Pengembang Pengembangan an EBT sesuai RUEN & KEN ………………………….. 6 2 PERAN PANAS BUMI DALAM PENCAPAIAN TARGET RUEN 2050 2025 MTOE MTOE % % Energi Baru dan Terbarukan Minyak Bumi Gas Bumi Batubara 194 MTOE 24% 23% 22% 25% 25% 30% 24,6% Minyak bumi 204 19,8% Gas bumi 90 22,1% Gas bumi 246 23,8% 123 30,3% Batubara 260 25,3% 93 23,1% EBT 321 31,1% 405 100% Batubara E BT 20% 2017 2025 2050 Total Pembangkit Listrik 60,3 GW 135 GW 444 GW Pembangkit EBT 9,6 GW (15%) 45 GW (34%) 99 31% 1.031 MTOE 412 MTOE Minyak bumi Total Total Pembangkit 135 GW 169 GW (38%) Pembangkit EBT 45 45 GW Pembangkit Fosil 90 GW 100% Pembangkit 444 44 4 GW Peran Pabum: 16,08% Panas Bu Bumi 1.031 2 015 20 16 201 7 201 8 2 019 20 20 20 25 Pembangkit EBT 169 GW Pembangkit Fosil 275 Peran GW Pabum: 203 0 Satuan: MW 2 040 2 050 1.438,5 1.653,5 1.908,5 2.133,5 2.493,5 3.109,5 7.241,5 9.300 13.423 17.546 Air & Mikrohidro 5.024 5.119 5.236 5.491 7.008 7.889 20.960 25.844 35.611 45.379 Bioenergi 1.740 1.886 2.093 2.359 2. 674 3.024 5.532 9.651 17.887 26.123 Surya 79 2 29 42 9 679 979 1.379 6.379 14.103 29.551 45.000 Angin 7 57 107 207 307 507 1.807 7.167 17.887 28.607 3 72 1.860 1.860 1.860 1.861 1.863 3.128 3.779 5.081 6.383 8.660 10.804 11.728 12.939 15.807 18.475 45.044 69.843 119.440 169.038 EBT Lainnya Total 10,38% 3 TARGET RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL 30% 25% 9% 31% 23% 37% 34% Target 2025 2019 20% EBT Minyak bumi Gas Batubara 1. P Pe embangkit : 69,1 GW 2. Kons Konsum umsi si Ener Energi gi : 0,8 TO TOE/ E/ka kapit pita a 3. Konsu Konsumsi msi Lis Listrik trik : 1.0 1.084K 84Kwh wh/ka /kap p 22% Target 2050 25% Energi Baru dan Terbarukan 20% 24% Energi Baru dan Terbarukan Minyak Bumi Minyak Bumi Gas Bumi Gas Bumi Batubara Batubara 1. Pemban Pembangki gkitt : 1 115 15 GW 2. Konsu Konsumsi msi En Energ ergii : 1, 1,4 4 TO TOE/k E/kap ap 3. Konsums Konsumsii Listrik : 250 2500 0 Kwh/k Kwh/kap ap 1. Pemban Pembangkit gkit : 430 430 GW 2. Konsu Konsumsi msi En Energ ergii : 3, 3,2 2 TO TOE/k E/kap ap 3. Konsums Konsumsii Listrik : 7000 K Kwh/k wh/kap ap 4 PERTUMBUHAN PORSI EBT DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL 2019 9.15 8.55 9% 6.47 5.41 4.37 2008 4.96 4.35 6.34 37% 5.33 3.77 4.38 3.92 2009 2010 2011 34% 2012 20% 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 EBT MINYAK GAS BATUBARA 5 OPTIMALISASI BAURAN ENERGI PRIMER PEMBANGKIT LISTRIK TAHUN 2019 Bauran Baur an En Ener ergi gi Pr Prim imer er pemban pem bangki gkitt listri listrik k Pangsa BBM dalam baur Pangsa bauran an energi prime primerr pemban pem bangki gkitt semaki semakin n menuru menurun n 11,81% 7% 8,58% 6,96% 6,00% 6,04% 31% 4,03% 4,03% 2,91% t e g r a T i s a s ila e R 2019 t e g r a T 15% 47% Batuba ra EBT 6 ROADMAP PENGEMBANGAN EBT (MTOE) 7 ROADMAP PENGEMBANGAN EBT (MW) (Status: Mei 2020) 35,000.00 29,315.1 30,000.00 24,502.2 25,000.00 25,646.5 30,448.2 31,587.5 26,760.8 19,084.3 20,000.00 16,204.5 14,321.8 15,000.00 10,300.3 10,984.6 2019 2020 12,057.4 10,000.00 5,000.00 0.00 2021 PLTP 2022 PLTA/M/MH 2023 PLT Bio 2024 PLTS 2025 2026 PLT Bayu 2027 2028 EBT Lain Total 2029 2030 Catatan: 1. Rincian PLTP menggunakan data Roadmap; Roadmap; 2. Rincian PLTBio menggunakan data Roadmap; Roadmap; dan 3. Belum mempe mempertimbangkan rtimbangkan status Pembangkit berikut 8 ROADMAP PENGEMBANGAN EBT (MW) (Status: Mei 2020) Rencana Pengembangan ((M MW) PLT PLT Bio PLTS 2019 2020 2021 2022 2023 2.130,70 2.270,70 2.285,70 2.335,70 2.6 .65 55,70 PLTA/M/ MH 5.976,00 6.141,20 6.581,50 7.500,10 7.7 .74 45,80 1.889,90 2.028,90 2.088,90 2.445,90 2.4 .49 95,90 149,4 227,40 446,40 575,40 735,40 2024 20 2025 25 20 2026 26 20 2027 27 20 2028 28 20 2029 29 20 2030 30 2.870,70 9.682,30 3.35 3.352, 2,70 70 12 12.7 .756 56,3 ,30 0 4.26 4.262, 2,70 70 12.9 12.905 05,3 ,30 0 4.79 4.797, 7,70 70 13 13.3 .391 91,3 ,30 0 5.74 5.742, 2,70 70 14 14.8 .868 68,3 ,30 0 6.87 6.872, 2,70 70 14 14.8 .868 68,3 ,30 0 8.00 8.007, 7,70 70 14 14.8 .868 68,3 ,30 0 2.598,90 2.6 .617 17,9 ,90 0 2.6 .622 22,9 ,90 0 2.6 .637 37,9 ,90 0 2.6 .672 72,9 ,90 0 2.6 .672 72,9 ,90 0 2.6 .672 72,9 ,90 0 739,40 989, 89,40 989 89,,40 991, 91,40 993, 93,40 993, 93,40 993, 93,40 Tahun ahun PLT PLTP Penciptaan Pasar 1 15 54,30 154,30 184,30 544,30 804,30 EBT Lain 0 0,,00 0,00 7,00 7,00 7,00 10.300,30 10.822,50 11.593,80 13.408,40 14.44 .444,10 854,30 1.0 1.004, 04,30 1. 1.0 004 04,,30 1.0 1.004, 04,30 1.0 1.009, 09,30 1.0 1.009, 09,30 1.0 1.009, 09,30 7,00 7,00 7,0 7, 7,0 00 7,0 7, 00 7,0 7, 00 7,0 7, 00 7,0 7, 00 16.752,60 20 20.7 .727 27,,60 21.7 21.791 91,,60 22 22.8 .829 29,,60 25 25.2 .293 93,,60 26 26.4 .423 23,,60 27 27.5 .558 58,,60 PLT PLT Ba Bayu yu Total PLTA/M/M PLT Bio H 0 0 0,00 27,54 0,00 163,14 37,30 247,64 188,60 506,30 203,50 903, 903,50 50 903, 903,50 50 903, 903,50 50 903, 903,50 50 903, 903,50 50 903, 903,50 50 674,65 732 32,,60 812, 12,90 889 89,,20 979 79,,50 982 82,,60 986 86,,90 0 134,60 300,50 628,50 956,50 0 0,00 0,00 0,00 109,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 Road Map + Pasar 0 10.300,30 162 10.984,64 464 12.057,44 913 14.321,84 1.760 16.20 .204,50 1.284,50 1.78 1.784, 4,50 50 1.78 1.784, 4,50 50 1.78 1.784, 4,50 50 1.78 1.784, 4,50 50 1.78 1.784, 4,50 50 1.78 1.784, 4,50 50 169,00 354, 54,00 354, 54,00 354, 54,00 354, 54,00 354, 54,00 354, 54,00 0,00 0,0 0,00 0,00 0,00 0,0 0,00 0,0 0,00 0,0 0,00 0,0 0,00 2.332 3.7 3.775 3.85 3.855 5 3.9 3.931 4.0 4.022 4.0 4.025 4.0 4.029 PLTS PLT Bayu EBT Lai Lain Total 19.084,25 24 24.5 .50 02, 2,2 20 25.6 25.646 46,5 ,50 0 26 26.7 .76 60, 0,8 80 29 29.3 .31 15, 5,1 10 30 30.4 .44 48, 8,2 20 31 31.5 .58 87, 7,5 50 Catatan: 1. Rincian PLTP menggunakan data Roadmap; Roadmap; 2. Rincian PLTBio menggunakan data Roadmap; Roadmap; dan 3. Belum mempe mempertimbangkan rtimbangkan status Pembangkit berikut 9 ROADMAP PENGEMBANGAN EBT (MW) (Status: Mei 2020) Rencana Pengembangan (MW) Tahu ahun n 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 PL PLTP TP PLTA/M/ PLT PLT Bi Bio o MH 140 15 50 320 215 482 910 535 945 1.130 1.135 5.877 165 440 919 246 1.937 3.074 1 14 49 4 48 86 1.477 0 0 8 8..892 139 60 357 50 103 19 5 15 35 0 0 783 PLTS PLTS PLT Bayu 78 219 129 160 4 250 0 2 2 0 0 844 Catatan: 1. Rincian PLTP menggunakan data Roadmap; Roadmap; 2. Rincian PLTBio menggunakan data Roadmap; Roadmap; dan 3. Belum mempe mempertimbangkan rtimbangkan status Pembangkit berikut 0 30 360 260 50 150 0 0 5 0 0 855 Penciptaan Pasar EBT Lain Total 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 522 771 1.815 1.036 2.309 3.975 1.064 1.038 2.464 1 1..130 1 1..135 17.258 PLTA/M/ PLT PLT Bio Bio MH 0 0 37 151 15 700 0 0 0 0 0 904 28 1 13 36 85 259 168 58 80 76 90 3 4 987 PLTS PLTS 135 166 328 328 328 500 0 0 0 0 0 1.785 PLT PLT Ba Bayu yu EB EBT T Lain Lain 0 0 0 109 60 185 0 0 0 0 0 354 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Total otal 243 258 493 698 553 1 1..685 0 0 0 0 0 3.929 Road Map + Pasar 765 1.029 2.308 1 1..733 2.861 5. 5 .660 1.064 1.038 2.464 1.130 1.135 21.187 10 RASIO ELEKTRIFIKASI TAHUN 2019 Dalam 5 tahun terakhir t erakhir rasio elektrifikasi meningkat 14,54%, dari tahun 2014 sebesar 84,35% menjadi menj adi 98,89% tahun 2019 Realisasi 2019 99% 99% 98,89 99% 99% 99% 98% 97% 99% 99% 99% 99% 97% Target 2020 100 99% 94% 99% 99% 99% 98% 99% 94% 99% 99% 99% 94% 98% 99% 99% 99% 99% 98% 100% 99% 85% 92% Keterangan : : >95% : 90-95% : 80-90 80-90% % : <80% |29 provinsi | 4 provinsi | 1 prov provinsi insi | 0 provinsi 11 PROYEKSI KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK PADA RUPTL 2019-2028 (TWh) (TWh) (TWh) 75 11 38 (TWh) 22 23 11 3 5 83% 78% 79% (TWh) 76% 307 184 (TWh) 433 57% 245 64% Sumber : RUPTL PLN 2019-2028 Indonesia 12 LANDASAN HUKUM PERENCANAAN KETENAGALISTRIKAN UU 30/2007 ENERGI UU 30/2009 KETENAGALISTRIKAN KEN (PP 79/2014 79/2014 ttg KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL) • • • Kebijakan pengelolaaan energi yang berdasarkan berdasarkan prinsip keadilan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan guna terciptanya tercip tanya kemandiria kemandirian n energi energi dan ketahanan ketahanan energi energi nasional Disusunoleh DEWANENERGI NASION NASIONAL AL (DEN) PEMERINTAH Ditetapkan persetujuan DPR-RI setela set elah h men mendap dapatk atkan an DEWANENERGI NASIONAL NASIONAL (DEN) • Ke tua : Presiden • Wakil Ke Ke tua : Wa Wakil Pr Presiden • Ke tua H Ha arian :Me en nteri E ES SD M Pemerintah: • AnggotaUnsur Pemerintah: Ment Menter erii Ke Keua uang ngan, an, Ment Menter erii PP PPN/ N/Ba Bapp ppen enas as,, Ment Menter erii Perhubungan, Perhub ungan, Menteri Menteri Perindustria Perindustrian, n, Menter Menterii Pertanian, Pertanian, MenteriRistekDikti,MenteriLH Ment eriRistekDikti,MenteriLH danKehutanan danKehutanan • AnggotaUnsur PemangkuKepentingan: PemangkuKepentingan: Dr. Tumi Tumira ran, n, Dr. Pudji Pudji Un Unto toro, ro, Ir. Ir. Ac Achdi hdiat at At Atma mawi wina nata ta,, Prof. Prof. Dr. Syams Syamsir ir Ab Abduh duh,, Prof. Prof. Ri Rinal naldy dy Da Dali limi mi,, PhD, PhD, Ir. Ir. Abadi Aba di Poe Poerno rnomo, mo, Dr.Sonny Ker Keraf af,, Ir. DwiHary Soeryad Soeryadi, i, MMT • • Kebijakan pem Kebijakan pemeri erinta ntah h pu pusat sat men mengen genai ai rencan rencana a pengelolaan energi tingkat nasional yang merupakan pe penj njabar abaran an dan rencan rencana a pelaks pelaksana anaan an KEN KEN yang yang bers bersifat ifat lintassektor untu untukk mencapai mencapai sasaran KEN Disusunoleh PEMERINTAH dan ditetapkan oleh DEN RUED RENCANA UMUM ENERGI DAERAH Disusun oleh PEMDA berdasarkan RUEN dan ditetapkan dengan PERATUR PERATURANDAERAH ANDAERAH *) RUK: RUKN dan RUKD KEGIATAN USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK RUKN RUEN (PERPRES (PERP RES 22/201 22/2017 7 ttg RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL) PP 14/2012 jo PP 23/2014 (RENCANA UMUM KETENAGALISTRIKAN NASIONAL) • • • RUPTL Rencana Rencana pen pengemb gembangan angan sistem penyediaan penyediaan tenaga listri listrikk yang yang disus disusun un oleh oleh pe pemer merint intah ah pu pusat sat yan yang g meliputi bidang pembangkitan, transmisi, dan distribusi ten tenaga aga listri listrikk yang yang diperl diperluka ukan n un untu tukk memen memenuh uhii kebutuhan tenaga tenaga listrik nasional Disusunoleh MENTERI berdasarkan KEN Ditetapkan oleh MENTERI setelah berkonsultasi dengan DPR-RI RUKD RENCANA RENCA NA UMUM KETENAGALISTRIKA KETENAGALISTRIKAN N DAERAH Disusun oleh PEMDA berdasarkan RUKN dan ditetapkan Disusun oleh GUBERNUR setelahberkon setelahberkonsultasidengan sultasidengan DPRD • • • • (PLN DAN NON PLN) Dasar pelaksanaan pelaksanaan usaha pen penyediaa yediaan n tenaga tenaga listrik untuk kepen kepentingan tingan umum Disusun Disu sun oleh BA BADA DAN N US USAH AHA A yang memiliki memiliki WILAYAHUSAHA Disu Disusun sun den dengan gan memperhat memperhatikan ikan RENCANA UMUMKETENAGALISTRIK UMUMKETENAGAL ISTRIKAN(RUK) AN(RUK)*) Disah Disahkan kan oleh oleh MENTERI/GUBERNUR sesuai kewenangannya 13 SUBSTANSI SUBST ANSI DRAFT RUKN 2018-2037 Kebijakan Penyediaan Tenaga Tenaga listrik meliputi: Potensi energi primer, Bauran energi primer, Investasi tasi ketenagalistrikan, ketenagalistrikan, Perizinan keten ketenagalistrikan, agalistrikan, Tarif tenaga listrik, l istrik, Jual beli tenaga Kebijakan Ketenagalistrikan Inves listrik, perlindungan konsumen dan program listrik perdesaan; Nasional • Ke Kebi bija jaka kan n Kete Ketekn knik ikan an dan dan Perl Perlin indu dung ngan an Ling Lingku kung ngan an melip meliputi uti:: Ke Kesel selama amata tan n ketenag ket enagalis alistrikan trikan,, Stan Standaris darisasi asi ket ketenag enagalist alistrikan, rikan, Kela Kelaikan ikan tekn teknik ik ket ketenag enagalis alistrika trikan, n, Perli Pe rlind ndun unga gan n lin lingk gkung ungan, an, Pe Penin ningk gkata atan n pe pengg nggun unaan aan ko kompo mpone nen n dal dalam am ne nege geri ri dan pengawasan keteknikan; • Rencana Pengembangan Penyediaan Tenaga Listrik Meliputi peningkatan rasio elektrifikasi, Pembangkitan tenaga listrik, Transmisi tenaga listrik, Distribusi Distribu si tenaga listrik, Operator sistem tenaga tenaga listrik, Listrik pedesaan dan Smart Grid Kondisi Penyediaan Tenaga Listrik Saat Ini Meliputi kondisi penyediaan listrik per pulau/ kepulauan besar, Perkembangan komsumsi Proyeksi Kebutuhan Tenaga Listrik tenaga listrik, perkembangan kapasitas pembangkit dan perkembangan rasio elektrifikasi Meliputi proyeksi Nasional dan proyeksi per- provinsi 14 ARAH PENGEMBANGAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK KETER ETERSEDI SEDIAAN AAN TENAGA LISTR L ISTRIK IK MENJAMIN K JUMLAH CUKUP KUALITAS BAIK PEMBANGKIT EBT minimum 23% tahun 2025 • Pembangkit BBM hanya untuk daerah 3T (T (Terdepan, erdepan, Tertinggal da dan n • Menyalurkan tenaga listrik ke sentra bisnis dan industri (KEK, Pariwisata, dan Kawasan Industri) 1 GI untuk setiap kabupaten / kota • Penambahan trafo GI apabila pembebanan telah mencapai sekitar 70% • LISDES GRID DAN SMART Perluasan akses llistrik istrik di daerah terpencil dan tersebar • Tahun 2020 Smart grid mulai diterapkan di Jawa • • • Terluar) • PLTG/GU/MG/MGU platform di sistem kecil • Pemanfaatan sumber energi primer setempat • Pemanfaatan energi nuklir sejalan dengan KEN GARDU INDUK TRANSMISI • HARGA TERJANGKAU Transmisi HVDC untuk evakuasi daya jarak jauh (point to point point antar pulau) Gas (GIS) Pembangunan Insulated Substation untuk lahan terbatas Penurunan nan susut dan • Penuru rehabilitasi rehabilit asi jaringan tua Bali. 15 LANGKAH-LANGKAH LANGKAHLANGKAH “RESTRUCTURING “R ESTRUCTURING AND REFOCUSING” PROGRAM EBTKE EBTKE Isu strategis: Gap antar antaraa tar targe gett kebutu kebutuha hann kapasi kapasitas tas PLT PLT EBT un untuk tuk penca pencapa paian ian EBT 223% 3% tah tahun un 202 20255 den denga gann tar targe gett kap kapasi asitas tas PLT PLT EBT pa pada da RUPTL RUPTL P PLN LN tah tahun un 2025 2025:: • Untuk mencapai target EBT 23% tahun 2025 diperlukan kapasitas PLT EBT berkembang menjadi 27.687 MW pada tahun 2025, namun RUPTL PLN hanya menargetkan 23.578 MW. Sehingga ada gap kapasitas PLT EBT sekitar 4.109 MW. • Hasil evaluasi project pipeline PLN ada yang mundur terutama panas bumi, sekitar 2.000 MW. Dengan demikian total gap kapasitas PL PLT T EBT menjadi 6.109 MW pada tahun 2025 listri k PLN baru bisa menampung 1000 MW EBT yang bersifat intermintent • Infrastruktur jaringan listrik Tujuan “restructuring and refocusing program EBTKE ”: Menciptaka Menci ptakann system energi energi masa depa depann yang bersi bersihh dan berk berkesina esinambun mbungan gan berb berbasis asis EBTKE sambi sambill mendoron mendorongg pert pertumbu umbuhan han ekon ekonomi, omi, menciptaka menci ptakann lapa lapanga ngann kerja dan menin meningkatk gkatkan an kesej kesejahte ahteraan raan masya masyaraka rakatt di dae daerah-d rah-daerah aerah 1. Kebi Kebijakan jakan un untuk tuk memban membangun gun a level playing playing field field unt untuk uk EBT EBT:: Merevi Merevisi si pera peraturan turan dan perundang-undangan perundan g-undangan untuk mendukung pengemban pengembangan gan EBT; Rperpres EBT (cost reflective price) 2. Roadmap pengemba pengembangan ngan EBT dengan berbaga berbagaii terob terobosan osan dala dalam m ra rangka ngka penciptaan pasarpasar EBT yang baru 3. Fasi Fasilitasi litasi pend pendana anaan an mura murahh untuk untuk investasi investasi EBTKE 4. Me Memb mban angu gunn DJEB DJEBTK TKE E sebag sebagai ai “Centre of Excellence” peng pengemba embangan ngan EBTKE, yaitu pusa pusatt inovas inovasii strateg strategii da dann implem implement entasi asi EBT EBTKE: KE: • Perbaikan dan pemutakhiran Sistem Informasi Manajemen EBTKE • Sistem monitoring dan evaluasi sebagai “information clearing house” pengembangan pengembangan EBT 16 PERAN DJEBTKE SEBAGAI CENTRE OF EXCELLENCE PENGEMBANGAN EBTKE DECISION SUPPORT FACILITY, konsolidasi dan menganalisis data dan informasi baik ge geografis ografis maupun maupun teknis, pemantauan pemantauan dan evaluasi evaluasi proye proyek, k, mempersiapkan mempersiapk an datase datasett geos geospasial, pasial, demografi dan statistik DECISION SUPPORT GEOGRAPHIC ANALYSIS TECHNICAL INFORMATION MONITORING AND EVALUATION DECISION SUPPORT COLLABORATIVE COLLAB ORATIVE SUPPORT SUPPORT FACILITY, ffasilitasi asilitasi kolabora kolaborasi si antara keahlian dan pemangku kepentingan kepentingan baik nasional maupun internasional, internasional, dalam rangka perkuatan perkuata n program dan implementasi implementasi EBTKE CENTRE OF EXCELLENCE COLLABORATIVE SUPPORT BUSINESS MODELLING BASIC SCIENCE TECHNOLOGY INNOVATION PROGRAMME PROGRAM ME SUPPORT FACILITY, dukungan dukungan evaluasi kelayaka kelayakan n fifinans nansial ial dan teknis, penjelasan mengenai insentif, insentif, kebijakan dan peraturan, pengembangan pengemba ngan value chain yang mencakup pembuatan teknologi terbarukan dan pengolahan bioenergi. PROGRAMME SUPPORT FEASIBILITY ASSESSMENTS INVESTMENT AND FINANCING MANUFACTURE AND PROCESSING COLLABORATIVE SUPPORT PROGRAMME SUPPORT 17 STRATEGI PENGEMBANGAN EBT 2025 St Stra rateg tegii un untuk tuk pe penc ncap apai aian an ta targe rgett denga dengan n mengi mengisi si ga gap p ka kapas pasit itas as PL PLT T EB EBT T 01 • • • Pengembangan PL PLTS TS secaraa masif: secar Pengembangan PLT Surya Atap selara sel arass den dengan gan pem pemba bangu ngunan nan peruma per umahan han raky rakyat at mel melalu aluii sine sinerg rgii dengan KPUPR, Peru Perum m Peru Perumnas, mnas, BTN, BT N, BUMN, BUMN, dan swasta Pengembangan Pengemba ngan Proyek Energ Energii Surya Atap Nusanta Nusantara ra melalui melalui sinerg sin ergii den dengan gan Kementerian/ Kement erian/Lemba Lembaga ga terkai terkait, t, BUMN/BUM BUMN /BUMD, D, dan swasta 02 • • • Pengembangan Pengemban gan proye proyek k PLT PLTS S untuk untuk cold storage storage melalui melalui siner sinergi gi dengan KKP KKP,, BUMN (LEN, (LEN, PLN) dan swasta • Pengembangan Pengemban gan proye proyek k pengad pengadaan aan PLTS PL TS skala masif; beker bekerja ja sama dengan den gan ADB 03 Pengemba Penge mbang ngan an bio biomas masaa se secar caraa masif Pengembangan Pengemban gan pro proyek yek pelet biomas bio masa a deng dengan an mema memanfa nfaatk atkan an lahan-lahan lahanlahan sub-op sub-optimal timal untuk cofiring PLTU PLTU batubara batubara (target 3-5%) 3-5%) Pengembangan Pengemban gan pro proyek yek PLT biomas bio masa a untu untuk k meng menggan gantik tikan an PL PLTD TD di berbag berbagai ai daerah Pengembangan Pengemban gan pro proyek yek pellet biomas bio masa a untu untuk k meng menggan gantik tikan an LPG dan da n mi mita tan n di sekt sektor or ru ruma mah h ta tang ngga ga golong gol ongan an eko ekonom nomii mene menenga ngah h kebawah Pengembangan Pengemban gan PL PLT T EBT melal melalui ui sinergi dengan rencana pembangunan ecotourism: Flores Geothermal Island enge gemb mban anga gan n 04 Pen modell mode resour reso urce ce based ba sed ren renewa ewabl ble e ene energ rgy y dev devel elop op ment untuk EBT skala besar: • Pemanfaatan PLTA skala besar di Sula Su lawes wesii de deng ngan an pe peny nyel eles esai aian an ja jari ring ngan an tran tr ansm smis isii di Su Sula lawe wesi si un unttuk bi bisa sa me meny nya a lur kan li list stri rik k ke ind ndus ustr trii sm smel elte terr 05 Pengembangan biofuel dan greenfuel 06 07 Pengembangan dan modernisasi sistem jaringan infrastruktur listrik nasional Perbaikan Tata Kelola Pengembangan EBT dengan melibatkan seluruh K/L terkait agar harga PLT EBT lebih kompetitif 18 II.. Ga II Gamb mbar aran an Umum Umum Panas anas Bu Bumi mi ▪ ▪ ▪ ▪ Pengertian Panas Bumi ………………………………………… 15 Sistem Panas Bumi……………………………………………….. 16 Skema Operasi PLTP……………………………………………… 18 Kara arakte kterist ristik ik Ene Energ rgii Panas Panas Bum Bumii……………………………………... 19 ▪ ▪ Pengembangan Panas …………………………………… PRisiko erban erbanding dingan an Emis Emisii PL PLTP TP danBumi Pemban embangkit gkit Lainn Lainnya ya………………………. 20 21 19 PENGERTIAN PANAS BUMI • • PANAS ANA S BUMI B UMI AT ATAU GEOTH GEOTHERMAL ERMAL ADAL ADALAH AH : Berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan thermal yang berarti panas, jadi secara umum geothermal adalah sumber energi yang berasal dari panas alamiah di dalam bumi. HOCHSTEIN DALAM HOCHSTEIN DALA M ENCYCLOPEDIA VOLCANEOUS 2000 : • Mendiskripsika Mendiskripsikan n sebagai proses transfer panas dari tempat tertentu dari kerak bumi yang berasal dari sumber panas (heat source) source) ke permukaan • BERDASA RKAN UU NO. 21/2014 BERDASARKAN 21/2014 TENT TENTANG ANG PANAS BUMI: • bahwa energi panas bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, serta batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi. • 20 SISTEM PANAS BUMI SISTEM & MODEL PANAS BUMI 21 SISTEM PAN SISTEM PANAS AS BUMI BUMI BERTAHAP,, sistem tertutup dan BERKELANJUTAN, BERTAHAP menjaga keseimbangan keseimbangan fluida fluida dan panas Air Permukaan ± 50 m & Air bawah tanah ± 150 m ? ? Impermeabel clay cap alteration ? Sumur Panas Bumi ± 2 km ? ❖ Energ Energii Panas Bumi ber bersumber sumber dari energi panas yang terkandu terkandung ng dalam perut bumi dan pada umum umumny nya a berasosiasi dengan keberadaan gunung api. Air yang bersumber diantaranya dari hujan, akan meresap ke dalam batuan di bawah tanah hingga mencapai batuan reservoir reser voir yang umumny umumnya a pada kedalaman 2 km. Air ini kemudian terpanaskan oleh magma yang menjadi sumber panas utama sehingga berubah menjadi air panas atau uap panas (fluida thermal). ❖ Aktifitas peng Aktifitas pengebora eboran n (drilling) dilaku dilakuka kan n unt untuk uk men menemb embus us batuan batuan res reserv ervoir oir dan men menemu emukan kan batuan batuan permeable perme able sehingg sehingga a fluid fluida a thermal thermal dapat diek diekstr strak ak kep kepermuk ermukaan. aan. Flui Fluida da thermal thermal tersebut selanju selanjutny tnya a ❖ dialirkan ke turbin dan memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik. Setelah digunakan, Fluida thermal selanjutnya di injeksikan kembali kedalam reservoir melalui sumur reinjeksi untuk menjaga keseimbangan fluida dan panas sehingga sistem panas bumi berkelanjutan. 22 SKEMA OPERASI PLTP Fluida yang diperoleh dari sumur produksi akan dialirkan ke dalam separator untuk dipisahkan antara uap dan air. Fluida cair (brine) direinjeksikan ke dalam bumi reinjeksi agar sistem panas bumi tetap berkelanjutan, sedangkan uap dialirkan dial irkan ke pemb pembangkit angkit untu untukk memut memutar ar turbi turbin n untu untukk mengh menghasilk asilkan an listri listrik. k. Listri Listrikk ters tersebut ebut diali dialirkan rkan menuju menuju transformer dan kemu emudia dian n ditra ditransm nsmisi isikan kan.. Uap yan yang g telah telah mel melalu aluii tur turbin bin dik dikond ondens ensasi asikan kan menjad menjadii air pad pada a kondensor, dan selanjutnya diiinjeksikan ke dalam bumi. 23 KARAKTERISTIK ENERGI PANAS BUMI Sumber energi Sumber energi bersih, ramah lingkungan, terbarukan Bebas dari Bebas dari re resik siko o kenaika ken aikan n harga bahan baha n bakar bakar fosil fosil Tidak ter tergantun gantung cuaca, sup supplier plier,,g ketersediaan fasilitas pengangkutan pengan gkutan dan bongkar bong kar muat dal dalam am pas pasoka okan n bahan baha n bak bakar ar Tid Tidak ak dapat dapat Diekspor Tidak memerlukan lahan lah an yang yang luas 24 PERUBAHAN PARAMETER PENETAPAN WILAYAH KERJA Acuan Penetapan WKP Acuan Penetapan WKP Permen Perm en ESDM ESDM 11/2008 Perme Per men n ES ESDM DM 37/2017 3G n la a g a g e K e s a t e srn e P 3G (+ MT) 3G (+MT) + LS i m u B s a n a P r u m u S Sumber: Sumbe r: S. Sudarman (2009) Keterangan: • Pe Perm rme en ES ESDM DM 11/ 1/2 200 008 8 te tent ntan ang g Tata Car ara a Pe Pene neta tapa pan n Wilay Wil ayah ah Ke Kerj rja a Pe Pert rtam amba bang ngan an Pa Pana nas s Bu Bumi mi • Permen ESDM 37/2017 tentang Wi Willayah Ker erjja Panas Bumii unt Bum untuk uk Pem Pemanf anfaat aatan an Ti Tidak dak Lan Langs gsung ung • 3G 3G/G /Geo eosa sain ins s : Ge Geol olog ogi, i, Ge Geok okim imia ia da dan n Ge Geof ofis isik ika a • MT MT:: Magnet Magnetotellurik otellurik KETERSEDIAAN KETERSEDIA ANEKSPLORASI DAT DATA 3G SEBELUM S EBELUM PENGEBORAN • Ketersedi Keter sediaan aan data 3G (+M (+MT) T) dan Landaian Suhu (LS) dapat menurunkan kegagalan kegag alan pengebor pengeboran an menjadi 50%. • Survei LS memberik memberikan an informasi informasi gr gradien adien temperatur dan litologi batuan bawah permukaan untuk mengidentifikasi keberadaan suatu sistem panas bumi. • Keberhasilan Keberhasil an peng pengemban embangan gan panas panas bumi bu mi ak akan an men menin ingk gkat at seca secara ra sign signif ifik ikan an setela set elah h dilaku dilakukan kan pen pengeb gebora oran n eksplo eksploras rasii (drilling success ratio dari 40-50% menjadi 70-80%). 25 RISIKO PENGEMBANGAN PLT PANAS BUMI 95% P R O DAMP DA MPAK AK PELAKSA PELAKSANAA NAAN N PROGRAM PROGRAM EKSPLO EKSPLORAS RASII PANAS ANAS BUMI BUMI 90% • J E C T 50% data subsurface sebe sebelum lum pen pengeb gebor oran an ekspl eksplor orasi asi,, nam namun un belum dapat mengurangi risiko pengembangan. 45% R I S K • Risiko p pengembangan engembangan panas bum bumii pada akhir tahap tahap eksplorasi meli me lipu puti ti su surve rveii geos geosai ains ns rinc rinci, i, berki berkisar sar anta antara ra 90 90-95 -95%, %, sehingga tidak signifikan untuk menurunkan harga listrik yaitu sebesar 0,01 0,01 - 0,4 0,4 se sen n US USD/ D/kW kWh h. • Risik Risiko o peng pengemban embangan gan pada akhir tahap eksp eksplora lorasi si (melip (meliputi uti survei geosains & pengeboran eksplorasi 2 slim hole dan 1 standard stan dard hole) tu turun run hingg hingga a 50 50% % (ter (terga gant ntun ung g pada pada hasi hasill pengeboran), sehingga dapat menurunkan harga listrik panas bumi secara signifikan signifikan yaitu sebesar 0,42 0,42 -2 -2,5 ,53 3 sen sen US USD/ D/kWh kWh. 20% 10% 1 2 3 4 Kegia Kegiatan tan akuisi akuisisi si dat data a 3G merupakan bagian dari konfirma konfirmasi si 5 6 PA R AM E TE R K U NC I 1. Tahap survei pendahuluan: studi regio regional nal & survei tinjau. 2. Taha ahap p eksplorasi: eksplorasi: survei geosa geosains ins rinci (3G term termasuk asuk MT & survei landaian suhu) 3. Tahap penge pengebora boran n eksplo eksplorasi: rasi: pembang pembangunan unan infras infrastruktur truktur,, pengeboran & uji sumur sumur.. P R OF IL 4. Tahap studi kelayak kelayakan an (FS): kalkulasi keek keekonomian onomian proy proyek ek & FEED dipengaruhi oleh beberapa aspek risiko, yaitu: hulu 5. Taha ahap p eksp eksplo loit itasi: asi: pen pengeb gebor oran an sumu sumurr pro produks duksi-r i-rein einjek jeksi, si, pembangunan fasilitas produksi dan pembangkit. (sumber day (sumber daya), a), pen penyeles yelesaian aian pek pekerjaa erjaan, n, off-taker, supply-demand, harga, operasi operasi dan regulasi. R I S I K O penge pengemba mbang ngan an pan panas as bu bumi mi 6. Tahap Pema man nfaatan: uj i (PLTP)/commisioning & O&M ke la layakan pemb mban ang gkit Sumber: ESMAP World Bank, 2012 26 RINCIAN KEGIATAN PADA TAHAPAN PENGEMBANGAN PANAS BUMI Preliminary survey Activities required ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ Time requ required ired Costs required (USD/MW) Power market analysis (power purchase agreements/PPA) Other possibilities for geothermal utilization Infrastructure Regulation, political, environmental and social issue Required Requ ired perm permiting iting Issues relating to political and financial stability Remote sensing or aerial survey data Information from available geoscientific data Information from previous explorations or wells Preliminary geoscientific survey 1 year Exploration survey • • • • • • • Detailed geoscientific survey: ✓ Geolo Geology gy study (volcanostratigraphy, structural mapping, identification thermal features) ✓ Geochemistry (thermal features measurement, sampling, samp ling, fluid geothermometry, soil sampling and gas flux) ✓ Geophysics (heat flow, gravity, resistivity, magneto telluric, passive seismic, temperature gradient and conductive heat flow) Geotechnical study Environmental study Temperature gradient well Project review and feasibility Exploration / test drilling • • • • • • • Exploration infrastructure construction 2-3 wells drilling drilling Well logging Well testin testing g Refining of conceptual model Determinatio Determ ination n of well productivity for production Design for development well • • • • • • • Location and design of development pads and other civil works Development drilling targets and well design Forecasts of reservoir performance Power plant and transmission design Project budget and revenue projections PPA finalization Environmental social assessment Field development • • • • • • Infrastructure construction Development drilling (production and reinjection) Well logging Well testing testing Update of conceptual model Update of reservoir model Power plant construction and commissioning • • • • Engineering Procurement Construction Commissioning Operation • • • • • Operation and maintenance Well intervention Make up well drilling Annual inspection Major overhaul Conceptual model Resource estimation Pre-feasibility study 1-2 years EBTKE (2019) (2019) : 30,000 30,000 – 90,000 ESMAP (2012) : 20,000 – 80,000 Pro Project ject risk High (100-95%) High (95-90%) Funding source Government, grant, private equity Government, grant, private equity 1 - 2 years 1 – 3 years EBTKE (2019) : 1.5 – 2 million EBTKE ESMAP (2012) : 0.32 – 0.8 million 2 years 1 – 3 years 20 – 30 years EBTKE (2019) : 1.1 – 2.7 million ESMAP (2012) : 0.9 – 2 million EBTKE (2019) : 1.4 – 3 million ESMAP (2012) : 1.5 – 2.5 million EBTKE (2019) : 18 – 30 USD/KWh/yr ESMAP (2012) : 35 USD/KWh/yr High to moderate (90-50%) Moderate (5045%) Moderate ( 45 45-35%) Moderate-low (35-20%) Low ( 1 10 0%) Private equity Private equity Commercial loan Commercial loan Commercial loan 27 PERBANDINGAN EMISI PLTP DAN PEMBANGKIT LAINNYA [Kg /MWh] PLTP K Ko onvensional PLTP Binary PLTG PLTU CO2 27,1339 0 390,5881 997,9024 CH4 0 0 0,0076 0,1144 PM2.5 0 0 0,0499 0,2676 PM10 0 0 0,0544 0,3266 SO2 0,,0001 0 0 0,0020 8,5049 N2O 0 0 0,0008 0,0166 Estimasi Level Emisi Berdasarkan Sumber Energi Pembangkit Listrik Sumber: Climate Registry 2012, EIA 2013, EPA 2009, EPA 2011, NRC 2010 28 III. II I. Su Sumb mber er Da Dayya Pan anas as Bu Bumi mi di Ind ndon ones esia ia ▪ ▪ ▪ ▪ Peta Seba Sebaran ran Sumbe Sumberr Daya Pan Panas as Bumi Bumi Indon Indonesia esia………………… Sumberr Daya Pa Sumbe Panas nas Bumi Per Pulau………………………….... Sumber Sumb er Day Dayaa Pan Panas as Bu Bumi mi Per PPro rovinsi vinsi…………………………. Kapa apasita sitass Terp erpasa asang ng PL PLTP TP Saa Saatt Ini…………………………….. 23 24 25 26 Panas Bumi pada Sistem ▪ Kontribusi Ketenagalistrikan ………………………………..………… 27 28 ▪ Pemanfaatan Energi Panas Bumi Global…………….………….... 29 PETA SEBARAN SUMBER DAYA PANAS BUMI INDONESIA Sumberr : Bada Sumbe Badann Geolo Geologi gi Kemen Kementeria teriann ESDM, 2019 30 KLASIFIKASI SUMBER DAYA DAN CADANGAN ENERGI PANAS BUMI (SNI 6009:2017 Klasifikasi Sumber Daya dan Cadangan Energi Panas Bumi Indonesia) SUMBER DAYA (RE S O U RCE S) CADANGAN (RESERVES ) SPEKULATIF (SPECUL TIVE ) HIPOTETIK (HYPOTHETIC ) MUNGKIN (POSSI Geologii dan Geolog Geokimia Geologi, Geokim Geologi, Geokimia, ia, & Geofisika (3G) LE ) 3G dan/atau Landaian Suhu Landaian (3G &/atau &/atau LS) TERDUGA (PRO LE ) 3G &/atau &/atau LS dan sumurr ekspl sumu eksplorasi orasi ≥1 TERBUKTI (PROVEN ) 3G &/atau &/atau LS dan sumur eksplo eksplorasi rasi ≥3 Data Ilmu Kebumian Semakin Detail Pela Pe laks ksana anaan an ak akui uisi sisi si dat data a geos geosai ains ns ol oleh eh Bad Badan an Geo Geolo logi gi ma masi sih h dal dalam am ta tahap hapan an un untuk tuk mengkonf meng konfirm irmasi asi cad cadangan angan mungk mungkin in 31 SUMBER DAYA PANAS BUMI INDONESIA Sumber Su mber Da Daya ya (M (MW) W) No Pu l au No. Lokasi Sp ek ek ul ul at at if if Hi po po te tet ik ik Cadangan Mu n g k i n Ter d u g a Ter b u k t i Total Kapasitas Terpasang (MW) 1 Sumatera 101 2.276 1.557 3.735 1.040,7 1.070,3 9.679 744,4 2 Jawa 73 1.265 1.190 3.414 418 1.820 8.107 1.253,8 3 Bali 6 70 21 104 110 30 335 0 4 Nusa Tenggara 31 190 148 892 121 12.5 1.363,5 12,5 5 Kalimantan 14 151 18 13 0 0 182 0 6 Sulawesi 90 1.365 362 1.041 180 120 3.068 120 7 Maluku 33 560 91 497 6 2 1.156 0 8 Papua 3 75 0 0 0 0 75 0 9.696 1.875,7 3.054,8 23.965,5 2.130,7 5.952 3.387 To t al 351 14.626,5 23.965,5 Badan Geologi Kementerian Kementerian ESDM, 2019 32 SUMBER DAYA PANAS BUMI PER PROVINSI 2019 Jumlah Titik Sumber Daya Spekulatif 19 1 8 19 4 9 5 7 7 13 324 2 50 471 45 352 134 100 225 375 228 3 88 579 87 0 5 230 40 7 125 161 Jawa Tengah D.I. Yogyakarta Jawa Timur 41 14 1 11 1015 80 70 15 16 17 Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur 6 3 28 70 190 18 19 20 21 Kalimantan Barat Kalimantan Timur Kalimantan Utara Kalimantan Selatan 5 2 4 3 65 17 20 49 22 23 24 25 26 27 Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Selawesi Selatan Sulawesi Tenggara 9 5 29 13 21 13 55 129 401 321 259 200 28 29 30 Maluku Utara Maluku Papua Barat 15 18 3 190 370 75 469 1555 270 622 10 290 862 Bali - Nusa Tengga Tenggara ra 21 104 6 169 142 723 Kalimantan 0 0 0 0 17 13 1 0 Sulawesi 73 410 11 20 61 368 53 32 139 118 25 93 – 7Maluku Papua 379 84 118 0 0 No . Pr o v i n s i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Aceh S um atera Utara Sum atera Barat Riau Jam bi Bengkulu Bangka Belitung Sum atera Selatan Lam pung 10 Banten Jawa Barat Sumber Daya (MW) Ter d ug a Ter b u k t i (MW - %) Kapasitas Terpasang (MW) 631 7 30 495 319 299 363 898 525 4,7 50 76 389 221 225 45-3,3 85 0 110 202 220 1.208 1 .876 ((5,04%) 7,83%) 1.680 (7,01%) 45 (0,18%) 834 (3,48%) 932 (3,88%) 105 (0,44%) 1.241 (5,19%) 1.758 (7,33%) 384,4 85 55 220 365 - - 651 (2,72%) - 174 130 114 1580 240 0 4.793 (19,99%) 1.342 (5,59%) 10 (0,04%) 1.336 (5,57%) 1.193,8 60 - 110 121 30 12.5 335 (1,39%) 175 (0,73%) 1.188,5 (4,96%) 0 12.5 0 0 0 0 0 0 0 0 65 (0,27%) 17 (0,07%) 50 (0,20%) 50 (0,20%) - 180 0 0 - 120 0 0 - 828 (3,45%) 160 (0,67%) 830 (3,46%) 406 (1,69%) 516 (2,15%) 318 (1,33%) 120 - 0 6 0 0 2 0 576 (2,40%) 580 (2,42%) 75 (0,31%) - Cad an g an Hipotetik Mu n g k i n Sumatera To t al Jawa 11 12 13 14 TOTAL 351 5.952 3.387 9.696 1.875,7 3.054,8 23.965.5 2.130,7 33 KAPASITAS TERPASANG PLTP SAAT INI No . W K P, L o k as i PL TP Pengembang/ Operator Kapasitas Kapa sitas Turbin Tahun Ta hun CO COD D Kapasitas Total (MW Total (MW)) 1 Sibayak – Sinabung, SUMUT Sibayak PT. Pertam ina Geotherm al Energy 1 x 10 MW; 2 MW (monoblok) (monoblok) 2008 1998 12 2 Cibeureum – Parabakti, JABAR Salak Star Energy Geothermal Salak, Ltd 2x 6 60 0 MW; 1 x 60 MW; 3 x 65,6 MW 1994 1997 1997 376.8 Pangalengan, JABAR Wayang Windu Star Energy Geothermal Wayang Windu 1 x 110 MW; 1 x 117 MW 2000 2009 227 Patuha PT Geo Dipa Energi 1 x 55 MW 2014 55 Kamo moja jan ng PT. Pe Pert rta ami min na Geot othe herm rma al En Energ rgy y 1 x30 MW; 2 x 55 MW; 1 x 60 MW; 1 x 35 MW 1983 1988, 88 2008 2015 235 Darajat Star E En nergy Geothermal D Da arajat, L Lttd 1 x 55 MW; 1 x 94 MW; 1 x 121 MW 1991 2000 2007 270 2002 60 3 4 Kamojang – Darajat, JABAR 5 Dataran Tinggi Dieng, JATENG Dieng PT. Geo Dipa Energi 1 x 60 MW 6 Lahendong Lahendong PT. Pertam ina Geotherm al Energy 6 x 20 20 MW – Tom paso, SULUT 2001, 07, 09, 11, 120 7 W aypanas – LAMPUNG Ulubelu PT. Pertam ina Geotherm al Energy 4 x 55 MW 16, 16 2012, 12, 16, 17 8 Ulumbu - NTT Ulum bu PT. PLN (Persero) 4 x 2,5 MW 2013, 13, 14, 14 10 9 Mataloko - NTT Mataloko PT. PLN (Persero) 1 x 2,5 MW 2013 2,5 10 Sibual-Buali - SUMUT Sarulla Sarulla Operation Ltd. 3 x 110 MW 2017, 17, 18 330 11 Karaha Bodas - JABAR Karaha PT. Pertam ina Geotherm al Energy 1 x 30 MW 2018 30 12 13 Lumut Ba B alai SUMSEL Sorik Marapi – SUMUT Lum ut Balai Sorik Marapi PT. Pertam ina Geotherm al Energy PT Sorik Marapi Geotherm al Power 1 x 55 MW 1 x 42,3 MW 2019 2019 55 42,4 220 – 14 Muara Laboh – SUMBAR Muara Laboh PT Suprem e Energi Muara Laboh 1 x 85 MW 2019 TOTAL 85 2.130,7 PENGEMBANGAN PANAS BUMI OLEH BUMN NO NAMA BUMN 1 PT PLN (PERSERO) 2 PT PERT PERTAMINA AMINA (PERSERO) a. OPER OPERASI ASI SEND SENDIRI IRI OLEH: PT. PT. PERTAMINA GEOTHERMAL ENERGI b. KONTRAK KONTRAK OPERASI BERSAM BERSAMA A (KOB) 3 PT GEO DIPA ENERGI (PERSERO) TOTAL KAPASITAS JUMLAH SUMBER TERPASANG WKP DAYA (MW) (MW) RENCANA PENGEMBANGAN POTENSI TAMBAHAN PENGEMBANGAN UNTUK SESUAI RUPTL SESUAI 2019 – 2028 MENCAPAI TARGET ROADMAP S.D. 20 2025 2026 - 20 2030 11 1.442,5 12,5 367 - 140 10* 3.563 672 775 50 470 5* 2.547 1.203,8 235 110 440 4* 1.210 115 615 10 55 28 8.762,5 2.003,3 2.047 170 1.105 * Keteran Keterangan gan : Kamojang-Darajat jat Area Kamojang dikelola sendiri oleh PT PGE dan Area Darajat dikelola melalui KOB PT PGE dengan • WKP Kamojang-Dara Star Energy Geothermal Darajat II, Ltd. • WKP Pangalengan Area Wayang Windu dikelola melalui KOB PT PGE dengan Star Energy Geother Geothermal mal Wayang Windu, Ltd. dan Area Patuha dikelola oleh PT Geo Dipa Energi. 34 35 KONTRIBUSI PANAS BUMI PADA SISTEM KETENAGALISTRIKAN 0% 0 MW Kontribusi Kontri busi Panas Panas Bumi pada Sistem Ketenagalistrikan Kapa Kapasitas sitas Terpasang Terpasang Listr Listrik ik Panass Bumi Pana 955 MW 1 10, 10,1 1% 342 MW 3.384 MW 2 Tota Totall Kapasitas Kapasitas Terpasang Terpasang 0% 3 0 MW 1.356 MW 0% 881 MW 621 MW 1.235 MW 5 0% 0 MW 1.098 MW 1,7 % 55 MW 3.109 MW Wilayah kelistrikan: 0% 1.Aceh 0 MW 2. Sumatera Ut Utara ara 6.946 MW 3.Riau 4. Sumatera Ba Barat rat 5. Sumatera Selata Selatan, n, Jambi, Bengkulu (S2JB) 6. Bangka Belit Belitung ung 7. Lampung 8. Banten 9.DKI 10.Jawa Barat 11.Jawa Tengah 12.Jawa Timur 13.Bali 14.Kalimantan Barat 15.Kalimantan Selatan dan Tengah 16.Kalimantan Timur 17.Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat 18. Sulawesi Utara danGorontalo 19.Nusa Tenggara Barat 0% 0 MW 9 85 9,71 9,71 % 120 MW 1.236 MW 5 15 6 21,34 % 220 MW 1.031 MW 5 18 5 16 14 7 20.Nusa Tenggara Timur 21.Maluku 22.Papua 0% 0 MW 0 MW 351MW 4 0% 0 MW 0% 0 MW 3.748 MW 10 14,3 % 1.193,8MW 1.193 ,8MW 8.302 MW 11 21 5 17 0% 0 MW 1.557 MW 0,83 % 60 MW 7.214 MW 12 0% 0 MW 9.451 MW 5 13 0% 0 MW 1.360 MW 19 0% 0 MW 489 MW 20 3,21 % 12,5 MW 389 MW Ko Kontr ntribus ibusii Pana Panass Bum Bumii pada Sistem Ketenagalistrik Ketenagalistrikan an Tahun 2017 di Indonesia adalah sebesar 3,51% 0% 0 MW 384 MW 5 22 0% 0 MW 337MW 36 PEMANFAATAN ENERGI PANAS BUMI GLOBAL NO NEGARA 1 AMERIKA SERIKAT 2 INDONESIA 3 SUMBER DAYA (MW) KAPASITAS KAPASIT AS TERPASANG (MW) RASIO 30.000 25,38% 3.639 26,23% 12,13% 23.965,5 20,28% 2. 2 .130,7 15,36% 8,39% FILIPINA 4.000 3,38% 1.916 13,81% 47,90% 4 TURKI 4.500 3,81% 1.347 9,71% 29,93% 5 SELANDIA BARU 3.650 3,09% 1.005 7,24% 27,53% 6 MEKSIKO 4.600 3,89% 951 6,85% 2 20 0,67% 7 ITALIA 3.270 2,77% 944 6,80% 28,87% 8 ISLANDIA 5.800 4,91% 755 5,44% 1 13 3,02% 9 KENYA 15.000 12,69% 646 4,66% 4,31% 10 JEPANG 23.400 19,80% 542 3,91% 2,32% 118.185,5 100% 13.876 100% 11,86% TOTAL *Total pengembangan di negara lainnya: 925 MW (6,35%) Sumber: ThinkGeoEnergy, 2019 dengan modifikasi 37 IV.. RRegulasi IV egulasi di Bidang PPanas anas Bumi Regul gulasi asi Bid Bidang ang Pa Panas nas Bum Bumii…….…………………… ▪ Overview Re Matriks ks Perba erbandin ndingan gan UU No. No. 27/2003 27/2003 dengan UU No No.. 21/2014 21/2014 Tent Tentang ang Pa Panas nas ▪ Matri ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ 30 Bumi…………………………………………………………. 33 Per ermen men ES ESDM DM No. No. 36 Tahun ahun 201 20177………………………………… 35 Per ermen men ES ESDM DM No. No. 37 Tahun ahun 201 20177………………………………… 36 Per ermen men ES ESDM DM No. No. 44 Tahun ahun 201 20166………………………………… 38 Per ermen men ESD ESDM M No No.. 53 Tahun 2018………………………………… 39 Per ermen men ES ESDM DM No. No. 21 Tahun ahun 201 20177………………………………… 43 Per ermen men ES ESDM DM No. No. 23 Tahun ahun 201 20177………………………………… 44 Permen Per men ESDM No No.. 33 Tahun 2018………………………………… 46 Permen Per men ESDM No No.. 37 Tahun 2018………………………………… 48 Progress Penyusunan Peraturan Pemerintah Bidang Panas Bumi …………………………….. 53 Pengaturan Pemanfaatan Panas Bumi pada Kawasan Hutan………………………………... 54 Pa Parad radigma igma K3LL Pa Panas nas Bumi………………………………………. 56 38 KEBIJAKAN PENGUSAHAAN PENG USAHAAN PANAS PANAS BUMI UU 21/2014 tentang Panas Bumi UU 30/2007 tentang Energi Tahun 2025 PP 79/2014 tentang KEN 7.241,5 MW Perpres 22/2017 tentang RUEN Panas Panas Bumi Bumi Perpres Perpr es 14/2017 jo. Perpres Perpres 4/2016 tentan ten tang g PIK Perpres Perp res 56/2018 jo Per Perpr pres es 3/20 3/2016 16 tentang PSN 4.607 MW RUPTL PLN 201 5 201 6 2 017 20 18 201 9 20 20 20 25 (2019-2028) Satuan: MW 20 30 204 0 2 050 Panas Bu Bumi 1. 439 1.654 1.909 2.134 2.494 3.110 7.242 9.300 13.423 17.546 Air & Mikrohidro 5.024 5.119 5.236 5.491 7.008 7.889 20.960 25.844 35.611 45.379 Bioenergi 1. 740 1.886 2.093 2.359 2.674 3.024 5.532 9.651 17.887 26.123 79 2 29 4 29 67 9 979 1.379 6.379 14.103 29.551 45.000 7 372 57 1.860 107 1.860 207 1.860 307 1.861 507 1.863 1.807 3.128 7.167 3.779 17.887 5.081 28.607 6.383 Surya Angin EBT Lainnya Total 8.660 10.804 11.728 12.939 15.807 18.475 45.044 69.843 119.440 169.038 39 Overview Regulasi Bidang Panas Bumi UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2014 TENTANG PANAS BUMI Peraturan Pemerintah 1. PP 9/2012 tent tentang ang Jenis dan T Tarif arif atas Jenis PNBP yang Berlaku pada KESDM 2. PP 7 79/2014 9/2014 ten tentang tang KEN 3. PP 28/2 28/2016 016 tentan tentang g Bonus Produksi Produksi 4. PP 7/2017 tent tentang ang Panas Bumi untu untukk Pemanfaatan Tidak Langsung Peraturan Presiden 1. Perpres 56/ 56/2018 2018 jo Perpres 3/2 3/2016 016 tentan tentang g Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional 2. Perpres 14/ 14/2017 2017 jo Perpres 4/2 4/2016 016 tentan tentang g Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan 3. Perpres 22/2017 ttentang entang RUEN PERATURAN MENTERI 1. Per men ESDM ESDM 11/2009 tentang tentang Penyelenggaraan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Panas Bumi 2. Per men ESDM 17/2014 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari PLTP dan Uap Panas Bumi untuk untuk PLTP oleh PT PLN 3. Per men ESDM ESDM 40/2014 tentang Perubahan Keempat Kee mpat atas Per men 15/2010 Tentang Tentang Daftar Proyek Percepatan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Menggunakan Energi Terbarukan, Batubara dan Gas Bumi serta Transmisi Terkait PP 79/2014 tentang KEN 4. Per men ESDM ESDM 44/2016 tentang Bentuk dan Tata Tata Cara Penempatan Serta Pencairan Komitmen Eksplorasi Panas Bumi 5. Per men LHK 46/2016 tentang Pemanfaatan Jasa Lingkungan Lingkungan 6. Permen ESDM 21/2017 21/2017 tentang Pengelolaan Limbah Lumpur Lumpur dan Serbuk Bor pada Pemboran Panas Bumi 7. Permen ESDM 23/2017 tentang Tata Tata Cara Rekonsiliasi, Penyetoran dan Pelaporan Bonus Produksi Panas Bumi 8. Permen ESDM 36/2017 tentang Tata Tata Cara PSP dan PSPE Panas Bumi 9. Permen ESDM 37/2017 tentang Wilayah Kerja Panas Bumi untuk Pemanfaatan Tidak Langsung 10.Permen ESDM 49/2017 tentang Perubahan Atas Permen ESDM 10/2017 tentang Pokok-Pokok Dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik 11.Permen ESDM 53/2018 jo Per men ESDM 50/2017 tentang Pemanfaatan Sumber EBT Untuk Penyediaan Tenaga Listrik 12.Per men ESDM 33/2018 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Data dan Informasi Panas Bumi untuk Pemanfaatan Tidak Langsung 13.Per men ESDM 37/2018 tentang Penawaran Wilayah Kerja Panas Bumi, Pemberian Izin Panas Bumi dan Penugasan Pengusahaan Panas Bumi PROGRES PENYUSU PENYUSUNAN NAN PERATURAN PERATURAN PEMERIN PEMERINT TAH BIDANG PANAS BUMI Hal -h al Po k o k RPP Pemanfaatan Langsung − Penyelengga Penyel enggaraan raan panas bumi untuk peman pemanfaata faatan n langsu langsung ng − Izin peman pemanfaat faatan an langs langsung ung Harga Har ga ene energi rgi pan panas as bum bumii unt untuk uk pem pemanf anfaat aatan an lan langsu gsung ng − − Kewajiban Kewaji ban peme pemegang gang izin peman pemanfaaan faaan langsu langsung ng − Tata cara pengen pengenaan aan sanksi admi administra nistratif tif St at u s Saat In i • • • • Tel Telah ah dis disusu usun n dra draff RPP Pe Pengu ngusah sahaa aan n Pan Panas as Bum Bumii untuk Peman Pemanfaata faatan n Langs Langsung ung Draf Permen telah disampaikan ke Menkumham, melalui Surat Sekjen ESDM a.n. MESDM tanggal 31 Des 2018, untuk selanjutnya diharmonisasi. Rapat Pleno Harmonisasi dan Pemantapan Konsepsi RPP telah dilaksanakan pada tanggal 23 Jan 2019 Rapat Rap at lanjut lanjutan an dil dilaks aksana anakan kan pada tangga tanggall 11 Feb 2019 dan dan 13 Feb 2 2019 019 RP RPM M Kes Kesela elama mata tan n da dan n Kes Keseha ehata tan n Kerja − Penera Pen erapan pan K3L K3LL L dan Ket Ketekn eknika ikan n Pana Panas s Bum Bumii ole oleh h Pel Pelaks aksana ana PSPE PSPE atau Pemegang Pemeg ang IPB − Penyelengga Penyel enggaraan raan Usaha Penunj Penunjang ang Panas Bumi oleh Perusa Perusahaan haan Usaha Penunj Pen unjang ang Pan Panas as Bum Bumii − Pembin Pem binaan aan dan Pen Pengaw gawasa asan n K3L K3LL L dan Ket Ketekn eknika ikan n Pan Panas as Bum Bumii ole oleh h Menter Menterii mel melalu aluii Direkt Direktur ur Jen Jender deral al • Tel Telah ah dis disamp ampaik aikan an kon konsep sep RPM d dari ari Dir Dirjen jen EBT EBTKE KE ke Mente Menteri ri ESD ESDM M me melal lalui ui Not Nota a Di Dinas nas No. 01/06/DJE/20 01/06/D JE/2019 19 tangga tanggall 2 Januari 2019 terkai terkaitt penyampaian penyam paian RPM ESDM RP RPM M Pe Pembinaa mbinaan n dan Penga Pengawasa wasan n • Penyiapan draf di iintern Penyiapan nternal al Subdit Pengawa Pengawasan san Eksplo Eks ploras rasii dan Eks Eksplo ploita itasi si Pan Panas as Bum Bumii 40 41 SUBSTANSI UU 21/2014 UNDANG-UNDANG NO. 21 2 1 TAHUN TAHUN 2014 TENT TENTANG ANG PANAS BUMI 1. Pan anas as Bumi Bumi buk bukan meru merupa paka kan n akti aktivi vittas pe pert rtam amba bang ngan an,, se sehi hing ngg ga da dapa patt dikembangkan dalam kawasan hutan konservasi. konservasi. 2. P Panas anas bumi bumi untuk untuk pemanf pemanfaat aatan an tidak tidak lan langsun gsung g sep sepenuh enuhny nya a berada berada di baw bawah ah wewenang Pemerintah Pusat, sedangkan untuk pemanfaatan langsung dilakukan sesuai kewenangan (Pemerintah Pusat, Provinsi, atau Kabupaten/Kota) 3. Adanya pengenaan bonus produksi yang didasarkan pada persentase pendapatan kotor kot or unit produksi yang diberikan kepada Pemerintah Daerah 4. Pemer Pemerint intah ah dapat dapat melaku melakukan kan Eksplo Eksplora rasi, si, Eks Eksplo ploita itasi si dan/a dan/atau tau Pe Peman manfa faat atan an den de ngan memb member erik ikan an penu penuga gasa san n kepad epada a BUM BUMN/ N/BL BLU U untu untukk mela melakkukan ukan pengembangan panas bumi 5. Peng Pengatu aturan ran pengemb pengembang angan an pana panass bumi bumi lebih lebih rinci rinci dib dibaha ahass dal dalam am Pe Pera ratur turan an Pemer Pe merint intah ah te tent ntang ang Panas Panas Bumi untuk untuk Pe Pemanf manfaat aatan an Langsun Langsung g mau maupun pun Tid Tidak ak Langsung 6. Izin Panas Bumi, lelang, serta pembinaan dan pengawasan pengawasan pengembang pengembangan an panas bumi merupakan kewenangan kewenangan Pemerintah Pusat 42 MATRIKS PERBANDINGAN UU No.27/2003 DENGAN UU No.21/201 No.2 1/2014 4 TENT TENTANG ANG PANAS PANAS BUMI (1/2) NO URAIA N 1 Istilah pertambangan/ penambangan dalam kegiatan usaha panas bumi Ada Dihilangkan (sinkronisasi dengan UU No. 5/1990 & UU No. 41/1999) Sebagian Seba gian besar Pasa Pasall 2 Peng Pengat atur uran an pem pemanfa anfaat atan an ener energi gi pana panas s bumi untuk pemanfaatan langsung dan pemanfaatan tidak langsung Belum rinci Diatur lle ebih rriinci Pasal 11 11 s s..d P Pa asal 23 23 3 Pemanfaatan panas bumi di kawasan hutan lindung, lindun g, p produks roduksii dan konse konservasi rvasi Belum diatur ▪ Pemanfaatan panas bumi Pasal 24 Pengalihan kepemilikan saham Belum diatur 4 UU NO. 27/2003 UU No .21/ 2014 K et er an g an di kawasan kawasan hutan produk produksi si dan lind lindun ung g me melalu laluii izin pinjam pakai, ▪ Pemanfaatan panas bumi di kawasan hutan konservasi konse rvasi melalui melalui izin pemanfaat pem anfaatan an jas jasa a lingkungan Diatur (setelah selesai eksplorasi) Pasal 27 43 MATRIKS PERBANDINGAN UU No.27/2003 DENGAN UU No.21/201 No.2 1/2014 4 TENT TENTANG ANG PANAS PANAS BUMI (2/2) NO URAIA N UU NO. 27/2003 UU No .21/ 2014 K et er an g an 5 Penu Penuga gasa san n ke kepa pada da Bada Badan n Laya Layana nan n Um Umum um atau BUMN Panas Bumi untuk melakukan kegiatan eksplorasi, eskploitasi dan/atau pemanfaatan Belum diatur Diatur Pasal 28 6 Kew Kewpembatalan enan enanga gan n Mente en teri ripanas dala dalam mbumi penc pencab abut utan an dan izin Belum diatur Diatur Pasal 33 s.d Pasal 37 7 Pemberia rian bonus prod roduksi (production bonus) kepada Pemerintah Daerah yang wilayahadministratifnya wilayahadm inistratifnya meliputi wilayah kerja yang bersangkutan berdasarkan persen per sentas tase e tert tertent entu u dar darii pen pendap dapata atan n kot kotor or sejak seja k unit pertam pertama a berpro berproduksi duksi secara komersial. Belum diatur Diatur Pasal 53 8 Kete Ketent ntua uan n pera peralih lihan an terk terkai aitt m mas asa a kon kontra trak, k, masa berlakunya kuasa, perpanjangan izin untuk WKP eksisting Belum diatur detail Ditetapkan masa berlakunya dan ketika berakhir mengikuti ketentuan UU ini Pasal 78 44 PENGATURAN PENUGASAN SURVEI PENDAHULUAN DAN EKSPLORASI Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) adalah penugasan yang diberikan oleh Menteri untuk melaksanakan kegiatan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi. Eksplorasi. 45 PENYIAPAN WK DARI HASIL SP, SPE, PSP, & PSPE 46 PENYIAPAN WK DARI WK YANG IPBNYA TELAH BERAKHIR 47 PENEMPATAN DAN PENCAIRAN DANA KOMITMEN EKSPLORASI 48 PEMANFAATAN EBT UNTUK PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK 1 BPP Regional 11,14 max 11,14 2 ▪ 9,77 max 9,77 ▪ 10,98 3 5 17 max 10,98 12,64 13 max 12,64 7,25 4 B-B Pembelian dari PLTP dan PLTSa B-B (Kesepakatan (Kesepakatan Para Pihak) 5 15 5 14 11,07 max 11,07 13,00 max 12,75 5 6 7,18 14,10 max 14,10 8,58 Max 8,58 B-B 6,99 7 Wilayah kelistrikan: 1. Aceh 2. Sumatera Ut Utara ara 3.Riau 4. Sumatera Ba Barat rat 5. Sumatera Selata Selatan, n, Jambi, Bengkulu (S2JB) 6. Belitung 7. Lampung 8.DKI 9.Jawa Barat 10.Jawa Tengah 11.Jawa Timur 12.Bali 13.Kalimantan Barat 14.Kalimantan Selatan dan Tengah 15.Kalimantan Timur 16.Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat 17.Sulawesi Utara dan Gorontalo 18.Lombok 19.Nusa Tenggara Tenggara Timur (Flores BagianBarat / Flores Bagian Timur) 20.Maluku danM aluku Utara (Ambon (Ambon)) 21.Papua (Jayapura) 5 20 16 7,28 B-B B-B B-B 6,81 10 9 6,81 B-B B-B 11 6,83 B-B 5 12 6,81 B-B 18 13,90 max 13,90 19 5 21 13,78 max 13,78 6,81 8 20,00 max 20,00 17,72 max 17,72 17,72 16,49 max 16,49 16,49 Keterangan: - Berdasarkan Berdasarkan BPP Tahun 2017 (Kepmen (Kepmen ESDM No.1772 No.1772 K/20/MEM/2 K/20/MEM/2018) 018) - BPP Nasional 7,66 cent US$/kWh 49 PEMANFAATAN EBT UNTUK PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK Kepmen ESDM Nomor 55K/20/MEM/2019 Wilay Wil ayah ah dengan dengan pembel pembelian ian harga harga tenag tenaga a listri listrik k 100% BPP* | PLT PLT Panas Panas bumi “ Untuk menc apai target EBT 23%, 23%, dip erlukan pembangunan pembanguna n pembangkit EBT pada sist em JawaBali yang mempunyai mempunyai k ebutuhan listrik yang paling besar di Indone Indonesia. sia. *Apabila *Apabi la BPP setem setempat pat < BPP nasional nasional,, maka B to B Ak an t etap i, BPP Akan B PP di Sis tem Jaw a-B a-Bali ali san gat rendah karena banyaknya PLTU yang yang beroperasi Harga Beli Listrik | cent/kWh BPP Nasio Nasio nal: 7,86 cent/kWh Harga Beli Listrik 100% BPP* BPP Setempat 1 .9 6 1 .9 6 1 .9 6 1 .9 6 1 .9 6 r a b a J n e t n a b ta r a k a J g n e t a J il a B 4 .9 6 9 .2 7 3 .4 7 5 .4 7 5 .2 8 im t a J g n u p m a L r a b m u S B J 2 S r a lb e ls u S 8 1 0 . 1 8 5 . 0 1 0 7 . 1 0 1 6 . 1 4 7 . 1 0 8 . 1 t u m u S a r a t m it l a K r a b l a K u a i R h e c A g n e tl e sl a K 3 8 . 9 1 6 4 . 3 1 2 7 . 5 1 7 7 . 6 1 6 8 . 7 1 9 2 . 8 1 o g g n e tt u l u S l e b a B B T N a u p a P a r T T a t N U u k u l a M 5 0 . 1 2 u k u l a M 50 50 PERBANDINGAN BPP 2018 & PERBANDINGAN BPP 2019 PT PLN (Persero) Sesuai denga Sesuai dengan n Surat Direk Direktur tur PT PLN (Pers (Persero) ero) No 0326/KEU.02.02/0 0326/KEU.02.02/010000/ 10000/2020 2020 “ Wilay Wil ayah ah dengan dengan pembel pembelian ian harga harga te tenag naga a li listr strik ik 100% BPP* | PL PLT T Panas Panas bumi 4 0 . 5 1 9 3 . 3 1 Harga Beli Listrik | cent/kWh 1 7 . 6 7,86 cent/kWh BPP Nasional 2018: 2018:7,86 1 7 . 6 1 7 . 6 1 7 . 6 5 7 . 6 1 7 . 6 2 4 . 7 0 3 . 7 0 9 . 9 6 5 . 9 3 6 . 7 3 .0 1 1 6 9 . 9 7 2 . 0 2 5 5 9 . 1 9 5 . 5 1 0 0 . 5 1 7 9 . 7 1 2 1 . 7 1 8 .7 0 1 1 .5 9 2 7 . 5 1 7 7 . 6 1 6 8 . 7 1 5 .0 1 2 3 .8 9 1 9 2 . 8 1 Usulan BPP Na Nasional sional 2019 2019:: 7,67 cent/kWh 1 9 . 6 1 9 . 6 1 .9 6 1 9 . 6 5 .4 7 3 .4 7 9 .2 7 4 .9 6 1 9 . 6 8 5 . 0 1 8 1 . 0 1 5 2 . 8 1 .6 1 1 .7 0 1 4 .7 1 1 6 4 . 3 1 8 . 1 1 BPP Setempat a rt a k a J n e t n a B r a b a J g n e t a J li a B im t a J g n u p m a L r a b m u S B J 2 S BPP BP P 201 2018 8 *Apabila *Apabi la BPP setemp setempat at < BPP nasional nasional,, maka B to B r a b l e sl u S t u m u S a r im tl a K r a b l a K u a i R h e c A g n e tl e sl a K Usulan Usu lan BP BPP P 201 2019 9 PT PLN (Pe (Perse rsero) ro) o g g n e tt u l u S l e b a B B T N a u p a P t lu a M T T N u k u l a M 51 TATA CARA PENGELOLAAN LUMPUR DAN SERBUK BOR Badan Usa Badan Usaha ha menya menyampa mpaikan ikan renca rencana na kpd Me Menteri nteri cq. Dirjen Dirjen EB EBTKE TKE ya yang ng terdir terdirii dar darii : 1. Id e en n titi tta as d a an n i nf nf or or ma mas i s u um mu urr ; 2. K om ompos posii si (ba (baha han n dasa dasarr dan dan baha bahan n adi titi f ) l umpur umpur bor; bor; 3. Pe Perkir rkiraa aan n volum volume e tim timbula bulan n limba limbah; h; 4. Je Jenis nis dan dan spesifi spesifika kasi si ke kenda ndara raan an penga pengangkut ngkut tim timbula bulan n limba limbah; h; 5. Re Renca ncana na pena penampun mpunga gan n se seme menta ntara ra;; dan dan 6. Re Renca ncana na penge pengelola lolaanuntuk anuntuk pema pemanfa nfaat atan an dan/a dan/ata tau u penimb penimbuna unan. n. Pemberat; Pengental; • Pengatur pH; dan • Bahan Tambahan Lain. • • Bahan Dasar Bahan Aditif Lumpur Bor Detil Detil sebagaim sebagaimanaLampira anaLampiran n I s.d s.d Lam Lampiran piran III III reuse Pengeboran Pengeb oran PanasBumi Evaluasi Rencan Evaluasi Rencana a dan Tanggapan Tangg apan Hasil Evaluasi Evaluasi Rencana Direktur Jende Direktur Jenderal ral EBTKE EBTKE cq. Dire Direktur ktur Panas Panas Bumi Badan Bada n Usaha melakukan pengelolaan pengelolaa n dan menya menyampaika mpaikan n la lapora poran n has hasil il pen pengel gelola olaan an sesuai sesuai denga den gan n Lam Lampira piran n IV Alat Pengontrol Padatan Serbuk Bor Sisa Lumpur Bor Cutting Cutti ng Box Mud Pond LimbahLumpur Bor Pengangkutan Pengangkutan Evaluasi Evalu asi Pelak Pelaksanaa sanaan n Pengelo Pengelolaan laan Pemanfaatan In Situ Laporan Pengelol Laporan Pengelolaa aan n dari Badan Usa Usaha ha sebagaima sebagaimana na 1. I nspe nspeks ksii Rut in; in; a att au au 2. I nspe nspeks ksii Inside nsident nt al al Ex Situ reuse Limbah Limba h Cair Tempat Penyimpanan Sementara Direktur Jende Jenderal ral EBT EBTKE KE cq. Direktur Direktur Panas Panas Bumi Air Udara Penimbunan 51 Materiall Konst Materia Konstruksi ruksi Lampiran Lampi ran IV 52 TATA CARA REKONSILIASI REALISASI PENJUALAN UAP /LISTRIK ❑ Persentase Bagi Hasil I S A I L I S N O K E R ❑ ❑ Menteri melalui Direktur Jenderal melakukan rek rekonsiliasi onsiliasi untuk menghitung persentase Daerah Penghasil berdasarkan parameter dan bobot penilaian. Parameter dan bobot penilaian meliputi: a. luas Wilay Wilayah ah Kerja dengan bobot sebesar 2 20%. 0%. b. infras infrastruktur truktur pr produksi oduksi dengan bobot sebesar 30 30% % c. infras infrastruktur truktur p penunjang enunjang d dengan engan bobot sebesar 20% d. realisasi produ produksi ksi deng dengan an bobot sebesar 30% Sumber Data : a. tahunksi sebelumn sebelumnya ya tau listrik b. SPOP Data produ produksi uap dan/atau dan/a listrik dari PLTP PLTP Realisasi penjualan atas produksi uap dan/atau Listrik Sebelum UU No 21/2014 Setelah UU No 21/2014 ▪ Wajib Waji b me meny nyam ampa paika ikan n real realis isas asii prod produk uksi si uap/listrik triwu iwulanan kepada Menteri melalu mel aluii Dir Direkt ektur ur Jen Jender deral al ▪ Rekonsiliasi triwulan ▪ Wajib Waji b me meny nyam ampa paika ikan n real realis isas asii prod produk uksi si uap/listrik tahun sebelumnya kepada Mente Me nteri ri mel melalu aluii Dir Direkt ektur ur Jen Jender deral al ▪ Rekonsiliasi tahunan dilaksanakan dilaksanakan secara secara 53 TATA CARA PENYETORAN BONUS PRODUKSI Berdasarkan Kepmen ES Berdasarkan ESDM DM Besaran Besara n Bonp od JOC, Kuasa Rekening kening Kas Umum Re Daerah Diterima Rekening Kas Umum Daerah Daerah rah Pemerintah Dae Penghasil membuat Tanda Terima Setoran Bonus Produksi 1 bulan sejak Kepmen Penetapan Bonp rod untu k tahun 20152015-201 2016 6 **) 1 4 hari kerja sejak Kepmen Penetapan Bonprod untu k per triwulan tiap tahunnya**) Rekening K as Umum Rekening Daerah IPB 1 bulan sejak Kepmen Penetapan Bonp rod unt uk tahun 2015 2015-20 -2016 16 ***) ***) 1 4 hari kerja sejak K epmen Penetapan Bonprod untuk tiap tahunnya** tahunnya**** **)) *) **) JOC, Kuasa Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan atas Bonus Produksi dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pengelolaan keuangan daerah Pemerint ah Dae Pemerint Daerah rah Penghasil membuat Tanda Terima Setoran Bonus Produksi IPB Pemegang kontrak operasi Pemegang operasi bersama bersama dan kuas kuasa a pengusahaan pengusahaan ya yang ng telah berproduks berproduksii sebelum UU No 21 Tahun 2014 2014 wajib membayar Bonus Produks Produksii sejak tanggal 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2016 dan dibayarkan paling lambat 1 (satu) bulan sejak penetapan besaran bonus produksi oleh Menteri melalui Direktur Jenderal mengenai besaran Bonus Produksi Pemegang Pemegang kontrak operasi operasi bersa bersama ma dan kuasa pengus pengusahaan ahaan yang telah berproduksi berproduksi sebelum sebelum UU No 21 Tahun 2014 wajib membayar Bonus Produksi Produksi tiap triwulan untuk tahun berjalan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah penetap penetapan an besaran besaran bonus produksi oleh Menteri melalui Direktur Jenderal. merupakan n BUMN penerima penugasan penugasan pengusahaan pengusahaan panas bumi yang telah berproduksi berproduksi sebelum penugasan penugasan yang berlaku ***) Pemegang Izin Panas Bumi merupaka sebagai seba gai izin panas bumi wajib membayar Bonus Produks Produksii paling lambat 1 (satu) bulan sejak pen penetapan etapan besaran besaran bonus bonus produksi produksi oleh Menteri melalui Direktur Jenderal. ****) IPB wajib membayar Bonus Produksi paling lamba14 hari kerja sejak penetapan besaran bonus produksi oleh Menteri 54 PENGELOLA AN & PEMANFAA PENGELOLAAN P EMANFAAT TAN DATA DAN INFORMASI PANAS BUMI Pengelolaan Pemanfaatan Badan Geologi SP 1. 2. 3. 4. SPE perolehan; pengadministrasian; • pengolahan; • penataan; • penyimpanan; • pemeliharaan; dan • pemusnahan data. • penyusunan renc rencana ana usaha pen penyediaan yediaan tenaga listrik; penge pengembanga mbangan n ilmu penge pengetahu tahuan an dan tekno teknologi logi Panas Bumi; penyusunan renc rencana ana tata ruang wilayah wilayah;; dan pemanfaatan lainnya den dengan gan izin Men Menteri. teri. • PSP Direktur Jenderal Sumber PSPE Harga Penambahan Dataa pada WKP Dat IPB Data & Informasi DENGAN PERMOHONAN Mentah Olahan Jenis TERBUKA Umum Pengguna Interpretasi Umum Terintegrasi Terintegra si dengan dengan IGIS (Indonesia Geothermal Harga Harga data data ada adalah lah 0 (nol) (nol) kecuali dari skema Government Drilling • Harga Harga Kompen Kompensa sasi si Dat Data a & Informasi hasil Government Drilling ditet di tetap apkan kan ol oleh eh Menter Men terii dan diaudi diauditt ol oleh eh lembaga neg a ara ra atau auditor independen. Besaran Besar an Kompens Kompensasi asi Harga • Me Meng ngur uran angi gi komi komitm tmen en eksplorasi, apabila ko komp mpen ensa sasi si < ko komi mitm tmen en eksplorasi • Dibayarkan oleh BU, apabi apabila la kompensasi ≥ komitmen eksplorasi • Pemerintah Kementerian/Lembaga Badan Usaha Pemegang IPB Akademisi Perguruan Tinggi Information and Service ) Pelaksana PSPE Pemerintah Daerah Lembaga Penelitian Pelaksana PSP HARGA DATA DAN INFORMASI PANAS BUMI – GOVERNMENT DRILLING Kompensasi Harga Data dan Informasi Panas Bumi Diberikan kompensasi apabila WKP yang telah dilakukan government Tidak ada kompensasi apabila WKP ditetapkan dari hasil PSPE drilling Apabila lebih kecil dari Komitmen Eksplorasi Kompensasi mengurangi Komitmen Eksplorasi Apabila lebih besar atau sama dengan Komitmen Eksplorasi, maka Komitmen Eksplorasi sebesar harga Data dan Informasi Panas Bumi Komitmen Eksplorasi berdasarkan Pasal 41 ayat (2) PP 7 Tahun 2017 dengan ketentuan keten tuan paling sedikit sebesar: a. US$ US$ 10.0 10.00 00.0 .000 00 (sep (sepu uluh luh ju jutta dolla ollarr Am Amer erik ika a Se Seri rikkat at)) un untu tukk pengembangan kapasitas lebih dari atau sama dengan 10 MW; atau b. US US$ $ 5. 5.00 000. 0.00 000 0 (lim (lima a ju jutta doll dollar ar Amerik Ame rika a Seri Serika kat) t) unt untuk uk ka kapas pasit itas as kurang dari 10 MW (sepuluh mega watt); atau 55 56 PENAWARAN WILAYAH KERJA Pengumuman PemenangLelang Pelelangan WK hasil Pelelangan Survei Pendahuluan Pendahuluan ata atau u PSP PELELANGAN WILAYAH KERJA Penunjukan Penunjuk an Langsung Langsung Pelelangan Terbat Pelelangan Terbatas as WK hasil hasil PSPE Catatan: 1. 2. 3. 3. PENETAPAN PEMENANG LELANG Kewajiban Penyetoran Komitmen Eksplorasi Ya Tidak 1. Gugur, Jaminan Jaminan Le Lelang lang Me Menjadi njadi Penerimaan Negara Bukan Pajak 2. Urutan Beriku Berikutnya tnya menj menjadi adi Pemenang Lelang Penawaran Penawaran Wilaya Wilayah h Ke Kerja rja d dilakuk ilakukan an d dengan engan cara lelan lelang; g; Menteri menetapkan besaran data dan informasi panas bu bumi mi pada WKP hasil pengeboran eksplorasi oleh pemerintah. Syarat Syarat penda pendaftaran ftaran menja menjadi di peserta peserta lelang: lelang: 1. Penyerahan Penyerahan formulir formulir penda pendaftara ftaran n dan keleng kelengkapan kapannya; nya; 2. Penyetoran Penyetoran Jamina Jaminan n Lelang Lelang Pelelangan Pelelangan dilakukan dilakukan dalam dalam 2 tahap: tahap: 1. Tahap Tahap Kesat Kesatu u untuk untuk menentuka menentukan n Pesert Peserta a Lelang Lelang yang memenuhi memenuhi kuali kualifikasi. fikasi. Penilaian Penila ian terhadap terhadap administratif, teknis, dan keuangan. 2. 4. Diikuti 1 peserta Tahap Tahap Ke Kedua dua untuk untuk memilih Peserta Lelang yang yang akan diber diberikan ikan IPB. Penilaian Penila ian terhadap terhadap proposa proposall pengembangan pengembangan proyek dan pernyat pernyataan aan kesanggupan kesanggupan penempa penempatan tan Komi Komitmen tmen Eksplorasi. Komitm Komitmen en Eks Eksplo ploras rasi: i: a) Ditempatkan Ditempatkan dalam bentu bentukk escrow account di bank BUMN. b) Mi Mini nima mall USD 10.000.000 untuk pengembangan PLTP > 10 MW. Minimal USD 5.000.000 untuk pengembangan PLTP < 10 MW. c) Dalam jangka waktu 5 tahun tidak melakukan pengebo pengeboran ran 1 (satu) sumur Eksp Eksplorasi lorasi maka 5% dari Komitmen Eksplorasi menjadi milik negara. PEMBERIAN IPB 57 TAHAPAN PELELANGAN WKP Pendaftaran Pelelangan Tahap Tah ap Kesatu Kesatu Pelelangan Tahap Tah ap Ked Kedua ua ▪ Menentukan Badan Usaha yang memenuhi kualifikasi pengusahaan Panas Bumi ▪ Dokumen Lelang Tahap K Kesatu: esatu: a. Persyaratan administratif b. Kualifikasi aspek teknis c. Kualifikasi aspek keuangan ▪ Memilih Peserta lelang yang akan diberikan IPB berdasarkan Dokumen Penawaran yang terdiri dari 2 sampul: a. Sampul 1 (satu): Proposal pengembang pengembangan an proyek b. Sampul Sampul 2 (dua): Pen PenawaranKomitm awaranKomitmen en Eksplorasi Sistem Gugur Persyaratan administrati f Tidak Sampul1 Sampul1 Proposal Pengembangan Proyek Ya Kualifikasi aspek keuangan Ya Sampul2 Samp ul2 Penawaran Komitmen Eksplorasi Ya Tidak Tidak Tidak Lolos Tidak Kualifikasi aspek teknis PelelanganTahap PelelanganTahap Kedu Kedua a Tidak Lolos Penetapan Penetapa n Peringkat Peringkat Pemenang Lelang Ya 58 PROSEDUR PELELANGAN (1/2) Pengambilan Dokumen Lelan Dokumen Lelang g Tahap I Pengumuman Pelelangan 2 HK Rapat Penjelasan Dokumen Lelang Tahap I Pendaftaran Peserta 20 HK Pemasukan Dokumen Penawaran Tahap I 10 HK 1 HK Penetapan Peserta 0 HK Pembukaan Dokumen Penawaran Tahap I Evaluasi Dokumen Penawaran Tahap I hanya 1 hanya peserta Pesert a Lolos Tahap hanya hanya 1 peserta yang lolos ≥ 2 peserta/ 1 peserta apabila lelang lela ng ulan ulang g Penetapan hasil evaluasi Tahap I 2 HK Pengumuman Hasil Evaluasi Tahap I Pelelangan diulang 5 HK I 59 PROSEDUR PELELANGAN (2/2) Pembukaan Dokumen Penawaran Tahap II Sampul 1 40 HK 10 HK Peyampaian Dokumen Penawaran Tahap II Evaluasi Dokumen Penawaran Tahap II Sampul 1 3 HK Penetapan hasil evaluasi sampul 1 5 HK 5 HK Pengumuman hasil evaluasi sampul 1 Rapat Penjelasan Dokumen Lelang Tahap II 5 HK 5 HK SANGGAHAN ADA Dokumen Lelang Tahap II sanggahan benar` Durasi Penunjukkan Langsung serupa dg lelang umum Penentuan Peringkat Calon Pemenang Lelang 4 BULAN Pelelangan Pelelanga n diulang 15 sanggahan tidak benar HK Penetapan Pemenang oleh Menteri Pengumuman Pemenang Lelang Pemenang 10 HK Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul 2 Evaluasi dan klarifikasi Dokumen Penawaran Sampul 2 Pengambilan Dokumen Penunjukkan Langsung Penetapan hasil evaluasi Dokumen Penawaran Sampul 1 Penetapan Calon Pemenang Lelang Rapat Penjelasan Dokumen Penunjukkan Langsung Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul 1 Penyampaian hasil pelelangan kepada Menteri Pemasukan Dokumen Penawaran Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul 1 Penetapan Pemenang Lelang oleh Menteri 5 HK 1 peser peserta ta telah lelang ulang Evaluasi Dokumen Penawaran Tahap II Sampul 2 Penyampaian Hasil Lelang kepada Menteri TIDAK ADA PROSES SANGGAHAN >2 peserta Peserta Lolos Tahap I Penerbitan Izin Panass Bumi Pana 5 HK Pengambilan 5 HK 1 HK Pembukaan Dokumen Penawaran Tahap II Sampul 2 sanggahan tidak benar/tidak ada Pemenang memenuhi kewajiban kewajiba n sebagai Pemenang Lelang Pengumuman Pengumu man Pemenang 60 ALUR PENUGAS PENUGASAN AN WKP KEPADA KEPADA BLU/BUMN BLU/BUMN Evaluasi Permohonan oleh ol eh KESD KESDM M Permohonan Penugasan Diterima Penyampaian Data dan Informasi Info rmasi Kepad Kepada a Pemohon Penyam Penyampaian paian Program Progra m Kerja dan Pernyataan Perny ataan Komitmen Komit men Eksplo Eksplorasi rasi oleh ole h Pemo Pemohon hon Ditolak Kriteria Penugasan dalam Permen No. 37/2018 tentang Penawaran WKP, Pemberian IPB & Penugasan Penug asan Pengus Pengusahaan ahaan Panas Bumi : 1. Telah dilakukan Eksplorasi oleh BUMN atau Pemerintah; 2. Telah dioperasikan oleh BUMN atau Pemerintah; 3. Wilay Wilayah ah Kerja yang dikembalikan dikembalikan oleh Badan Usaha; 4. Untuk percepatan percepatan penyed penyediaan iaan dan pemanfaatan pemanf aatan energi dari Panas Bumi 5. Untuk peningkat peningkatan an rasio elektrifikasi di sekitar Wilayah Keija; dan/atau 6. Telah dilakukan Pelelangan Pelelangan namun tidak menghasilkan Pemenang Lelang. Evaluasi Progra Evaluasi Program m Kerja dan Komi Komitmen tmen Eksplor Eksp lorasi asi ol oleh eh KES KESDM DM Diterima Ditolak • • Penugasan kepada BUMN berlaku sebagai IPB BUMN dalam melakukan Eksplorasi, Eksploitasi dan/atau pemanfaatan pada Wilayah Kerja dapat bekerja sama dengan BLU * Bagi BUMN yang belum pernah melakukan Eksplorasi Eksplorasi Panas Bumi diharuskan menempatkan komi komitmen tmen Eksplorasi SK PENUGASAN 61 PENGATURAN PEMANFAATAN PANAS BUMI PADA KAWASAN HUTAN UU 21/2014 tentang Panas Bumi Pasa sall 5: • Pa “Penyelenggaraan Panas Bumi oleh Pemerintah dilakukan terhadap Panas Bumi untuk Pemanfaatan Tidak Langsung yang berada di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kawas Kawasan an Hut Hutan an Produ Produks ksi, i, Ka Kawa wasa san n Hut Hutan an Lin Lindung dung,, Ka Kawa wasan san Hut Hutan an Ko Konse nserva rvasi si dan wila wilaya yah h la laut ut. UU 41/1999 tentang Kehutanan • Pas Pasal al 24: “Pemanfaatan k kawa awasan san hut hutan an dapa dapatt dila dilakuka kukan n pada semua kaw kawasan asan hutan hutan kecuali pa pada da huta hutan n caga cagarr al alam am se sert rta a zo zona na inti inti da dan n zo zona na rimb rimba a pa pada da ta tama man n nasi nasion onal al” PP 105/2015 jo. PP 24/2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan • Pa Pasa sall 4: ”Pe Peng nggun gunaa aan n Kaw awas asan an Ke Kehu huta tana nan n untu untukk ke kepe pent ntin inga gan n pe pemb mban angu guna nan n me meli lipu puti ti kegiatan inst instal alas asii pe pemb mba ang ngki kit, t, tra transmi nsmisi si,, da dan n dist distri ribu busi si list listri rik k se sert rta a te tekn knol olog ogii en ener ergi gi baru ter terbaruk barukan an” PP 108/ 108/201 2015 5 jo. PP PP 28/201 28/2011 1 tent tentang ang Peng Pengelo elolaa laan n Kawas Kawasan an Suaka Suaka Alam Alam dan Kawas Ka wasan an Peles Pelesta taria rian n Alam Alam • Pas Pasal al 35, pas pasal al 36, pa pasal sal 37: nasi nasion onal al,, Tam aman an Hut Hutan an Raya Raya dan dan Tam aman an Wi Wisa sata ta Alam Alam dapat dimanfaatkan dimanfaa tkan untuk kkegiatan egiatan penyimpanan dan/at dan/atau au pen penyerapan yerapan energi panas bumi” “Tam aman an Perme Pe rmen n LHK LHK P.50 P.50/20 /2016 16 te tent ntang ang Pedom Pedoman an Pinjam Pinjam Pakai Pakai Kawas Kawasan an Hutan Hutan Permen LHK P.4/2019 P.4/2019 tentang tentang PJLPB pada kawasan Taman Taman Nasional, Tahura, Tahura, dan TWA TW A 62 SKEMA PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN Cagar Alam Hutan Suaka Alam N A T U H N A S A W K A Suaka Margasatwa Taman Nasional Hutan Pelestarian Alam Taman Hutan Raya Taman Buru Taman Wisata Alam IPJLPB (jasa lingkungan lingkungan pada zona/blok zona/blok pemanfaatan) Hutan Lindung IPPKH Hutan Produksi (Tetap, (Tetap, Terbatas, Konversi) (kerja sama) 63 PARADIGMA KESELAMATAN KERJA PANAS BUMI INSTALASI INSTAL ASI PANAS BUMI YANG AMAN, ANDAL DAN AKRAB LINGKUNGAN (PRINSIP 3A) VISI PENGATURAN DAN PENGAWASAN KETEKNIKAN DALAM DAL AM KEGIATAN KEGIATAN USAHA PANAS BUMI REGULASI NI WAJIB, SKKNI DAN SNI & STANDAR WUJUD PERLINDUNGAN PENCEGAHAN • • • • PERSYARATAN • • • • • • • KESELAMATAN PEKERJA KESELAMATAN UMUM KESELAMATAN LINGKUNGAN KESELAMATAN INSTALASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN PEKERJA KESELAMATAN MASYARAKAT UMUM LINGKUNGAN SEKITAR I NSTALA NSTALASI SI INSTALASI PANAS BUMI KECELAKAAN KERJA KECELAKAAN MASY.UMUM PENCEMARAN KERUSAKAN INSTALASI STANDARDISASI KOMPETENSI TEMPAT KERJA LINGKUNGAN KERJA PROSEDUR KERJA (SOP) NILAI AMBANG BATAS (NAB) ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TANDA PERINGATAN/LARANGAN PEMERIKSAAN KESELAMATAN KERJA SERTIFIKAT PERALATAN BERBAHAYA TANDA KESELAMATAN PRODUK SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN • • • • • PENYULUHAN BAHAYA PANAS TANDA PERINGATAN/ LARANGAN SERTIFIKAT KELAIKAN SERTIFIKAT KOMPETENSI TANDA KESELAMATAN PRODUK • BAHAN DAN BAH BAHAN AN KIMIA YANG DIGUNAKAN DALAM DALAM KEGIATAN PANAS BUMI DESAIN PERALATAN TEKNOLOGI (OPER (OPERASI, ASI, PENGELOLAAN LINGKUNGAN) MATERIAL Y YANG ANG DIGUNAKAN PERALATAN, BAHAN DAN BAHAN KIMIA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENCEMARAN LINGKUNGAN BAKU MUTU LINGKUNGAN SDM SISTEM TANGGAP DARURAT • SISTEM MANAJE MANAJEMEN MEN LINGKUN LINGKUNGAN GAN • • • • • • • • • • • • • • PROSEDUR OPERASI DAN PERAWATAN SERTIFIKAT KELAIKAN PERALATAN DAN INSTALASI SERTIFIKAT KOMPETENSI TANDA KESESUAIAN SNI KESIAPAN ALAT PEMADAM LATIHAN PEMADAMAN TANDA KESELAMATAN PRODUK 64 KERANGKA KETEKNIKAN PANAS BUMI KETEKNIKAN PANAS BUMI Aspek ▪ Produk ▪ Instalasi ▪ Bahan ▪ Instrumentasi ▪ Peralatan ▪ Spesifikasi Alat ▪ Standardisasi ▪ Pemeriksaan Teknis ▪ Seleksi ▪ Sertifikasi ▪ Uji Fungsi ▪ Audit ▪ Akreditasi Sasaran Teknologi Kualitas Handal Efisien Kaidah Keteknikan yang Baik Tenaga Teknik ▪ standardisasi ▪ Sertifikasi ▪ Akreditasi Kompeten 65 PENINGKATAN KESELAMATAN PANAS BUMI KLUSTER SUMBER DAYA PENYEDIAAN HULU PEMANFAATAN HILIR Pemanfaatan di Sektor Komersial PROSES/ TAHAPAN Sumber Energi Pencarian (Eskplorasi) Pemroduksian (Eksploitasi) Handal, Aman, Akurat, Efisien, Efisien, Efffek Ef ekti tiff da dan n Ak Akra rab b Lingkungan Penerapan Kaidah Keteknikan dan Keselamatan Panas Bumi Penerapan Sanksi Yang Tegas dan Penghargaan Monitoring dan Pelaporan Pengolahan Pembangkitan Penyaluran Penyimpanan Pendistribusian Pemanfaatan di Sektor Rumah Tangga Pemanfaatan di Sektor Transportasi Pemanfaatan di Sektor Industri ZERO ACCIDENT 66 V. PPeng engemb embang angan an Panas Bum Bumii ▪ ▪ ▪ ▪ Kondisi Kondisi Saat Ini…………………………………………. Statistik Capaian ……………………..………………... Rencana Pengembang engembangan an Pana Panass Bumi………………. Peta Lokasi Pengemban engembangan gan 64 WKP da dann 13 WPSPE…………………….. WPSPE…………………….. engembangan an Panas Bumi …………...… ▪ Rencana Pengembang ▪ Flores Geotherm Geothermal al Island……….… Island……….……………............. …………............. 60 61 63 66 69 73 67 KONDISI PENGEMBANGAN PANAS BUMI SAAT INI Kapasitas Terpa Terpasang sang Sumberr Da Sumbe Daya ya Pana Panass Bumi Bumi 23.96 23. 965, 5,5 5mber2019 MW Badan Bada n Geol Geologi ogi,, Dese Desember2019 2.13 2. 130,7 0,7 • 16 PLTP PL TP pada pa da 1MW 4 WK WKP P Pemanfaata nfaatan n 89% dari dari total sumbe sumberr daya • Pema • Target 2020: 2.270,7 MW Wilayah Wilaya h Pengembangan Pengembangan Panas Bumi 64 WKP 14 WPSPE Produksi Produ ksi Listri Listrikk 19 9 WKP Eksis Eksisting ting • 1 • 45 WK WKP P Ba Baru ru • Investasi • (Q1 202 2020) 0) 24,46 24 ,46% dariGWh i targ target et 202 2020 0 (1 (16.0 6.005GWh) 05GWh) 3.91 3.9 1%6dar 14 1 4 WPSP WPSPE E USD 0, 0,1 163 Mil Milia iarr (Q12020) Produksi Produ ksi Uap 28,2 28 ,2 Ju Juta ta Ton (Q1 202 2020) 0) • 15, 15,52%dari 52%dari targ target et 202 2020 0 (USD (USD 1,0 1,05 5 M) 25,06 06 % dar darii targ target et 202 2020 0 (1 (112, 12,53 53 jut juta a To Ton) n) • 25, Regulasi • • • • • • • UU 21/2014 → Panas Bumi PP 7 Tahu Tahun n 2017 → Pemanfaatan Tidak Langsung Permen Perm en ESDM No. 21/2017 → Limbah Lumpur dan Sumu Sumurr Bor Permen ESDM No. 23/2017 → Bonus Produksi Permen ESDM No. 36/2017 → PSPdan PSP PSPE E Permen ESDM No. 37/2017 → WKP Permen ESDM No. 33/2018 → Data & Informasi PNBP Rp 0, 0,26 261 1 Tri rili liun un (Q1 2020) • 17,6 7,66% 6% dar darii targ target et 202 2020 0 (Rp 1, 1,4 478 Tr Trili iliun) un) • Permen ESDM No. 37/2018 Permen 37/2018 → Penawaran WKP dan Pemb Pemberia erian n IPB 68 STATISTIK CAPAIAN PENGEMBANGAN PANAS BUMI KAPASITAS TERPASANG (MW) PRODUKSI LISTRIK (GWh) 2270,7 12,464 14,011 13,962 16,005 9,332 2013 BONUS PRODUKSI (JUTA RUPIAH) 5.5 2015 2016 2017 2018 2019 62,364 0 2014 2015 2016 2020 92,645 93,860 525 2013 2014 10,632 SETARA PRODUKSI MINYAK (JUTA SBM) 74,000 58,701 9,651 9,964 2017 2018 2019 REALISASI PNBP (MILYAR RUPIAH) 2013 20 13 5.49 2014 20 14 5.68 2015 20 15 5.86 6.42 2016 20 16 2017 20 17 8.61 2018 20 18 9.55 2019 20 19 10.95 2020 20 20 REALISASI INVESTASI (JUTA USD) 2280 867 756 883 932 933 1927 1478 877 594 349 1133 1152 1214 1050 828 2013 13 20 2014 14 20 2015 15 20 2016 16 20 2017 17 20 2018 18 20 2019 19 20 2020 20 20 201 013 3 2014 20 14 2015 20 15 2016 20 16 2017 20 17 2018 20 18 2019 20 19 2020 20 20 69 RENCANA PENGEMBANGAN PANAS BUMI 2020 –2030 PERLU DIDUKUNG DENGAN CREATING DEMAND SD: 3.068 MW RP: 330 MW RUPTL: 75 MW SD: 1.156 MW RP: 197 MW RUPTL: 47 MW SD: 182 MW RP: RUPTL: SD: 9.679 MW RP: 3.080 MW RUPTL: 1.960 MW SD: 8.442 MW RP: 2.005 MW RUPTL: 2.345 MW SD: 1.363,5 MW RP: 265 MW RUPTL: 125 MW Tota otall Sumber Day Daya a (SD): 23.965 23.965,5 ,5 MW Total Rencana Pengembangan (RP): 5.877 MW Tota otall Rencana Rencana dalam RUPTL : 4.607 4.607 MW SD: 75 MW RP: RUPTL: - Perlu penciptaan demand di Sumatera, Sumater a, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku untuk Mencapai Target RUEN 70 ROAD MAP PENGEMBANGAN PANAS BUMI INDONESIA 12000 10000 )W (M 8000 g n a s a p r 6000 e T s a ti s 4000 a p a K 2500 Pencapaian Pengembangan 10 GW bergeser setel setelah ah Tahun 2030 10,002 2000 8,587 7,772 7,046 5,743 4,798 4,263 2,133 2,131 2,273 2,271 182.1 140 2,353 2,286 2,485 2,336 2000 15 50 2021 2022 2,785 3,150 2,871 6,873 6,511 6,310 3,353 8,008 1130 1500 1135 945 1000 910 2,656 320 535 215 482 2024 2025 500 0 0 2019 2020 Roa oad d Ma Map p Se Sebe belu lumn mnya ya Pengembangan Road Map Proyek MW Belum PPA Proyek MW 2020 s.d. 2025 46 4 6 1.222 14 2026 s.d. 2030 1 31 31 4.655 102 Total 177 5.877 117 2023 2026 Road Ro ad Ma Map p 20 2020 20-2 -203 030 0 (M (MW) W) 2027 2028 2030 Peng Pe ngem emba bang ngan an pe perr Ta Tahu hun n (M (MW) W) Keterangan Dari 14 proy m empunyai PPA: proyek ek yang belum mempunyai 285 a. 12 Pro Proye yek k (21 (210 0M MW) W) merupakan pengembangan ekspansi b. Han Hanya ya 2 proy proyek ek (75 MW MW)) yang merupakan pengembangan baru; Dari 102 proyek yang belum mempunyai mempu nyai PPA: 3.210 a. 25 Proyek Proyek )900 MW) yang merupakan pengembangan ekspansi b. 77 Proyek Proyek (2.31 (2.310 0 MW) yang merupakan pengembangan baru 3.570 2029 60% Rencana Pengembangan PLTP PL TP s.d. 2030 Belum memilik mem ilikii PP PPA A ) M (W n u h a T r e p n a g n a b m e g n e P Ket: 21 Proyek PLTP yang dikembangkan oleh PT PLN (Persero) dengan kapasitas 442 MW diasuumsikan telah memiliki PPA 71 PERBANDINGAN TARGET PENGEMBANGAN PANAS BUMI 2019-2025 8000 2500 7241.5 7000 6310.5 6242.5 2000 6000 ) W (M5000 g n sa a p r 4000 e T s a ti s 3000 a p a K 5067.5 1500 4417.5 3551.5 3559.5 2493.5 2138.5 3352.6 3191.5 3109.5 2891.5 2289.5 2870.6 2270.6 1000 2655… 2436.5 2335.6 2285.6 2130.6 2000 500 320 1000 182.1 215 482 140 15 50 0 0 2019 RUEN 2020 RUPTL 2019 19--20 202 28 2021 2022 Road Ma Map p 20 202 200-2 203 030 0 (MW) 2023 2024 2025 Road Ma Map p Peng nge emb mba anga gan n pe perr Ta Tah hun ) W (M n u h a T r e p n a g n a b m e g n e P www.ebtke.esdm.go.id @djebtke Lintas EBTKE @djebtke 72 PERBANDINGAN TARGET PENGEMBANGAN PANAS BUMI 2019-2030 10000 2500 9300 8888.3 9000 8476.6 8064.9 8000 8007.6 2000 7653.2 7241.5 7000 ) W (M6000 g n a s a p r 5000 e T s a ti s 4000 a p a K 3000 6355.5 6242.5 6500.5 6555.5 6872.6 6310.5 5742.6 5067.5 4797.6 1130 4417.5 3109.5 2289.5 3191.5 2436.5 1135 4262.6 3559.5 2493.5 2138.5 1500 2891.5 2655.6 3551.5 945 910 1000 3352.6 2870.6 535 2000 2130.6 2270.6 2285.6 2335.6 500 320 1000 215 182.1 482 140 15 50 0 0 2019 2020 RUEN 2021 2022 RUPTL 2019 19--20 202 28 2023 2024 2025 2026 Road Ma Map p 20 202 200-2 203 030 0 (MW) 2027 2028 2029 2030 Road Map Pengemb mban ang gan pe perr Ta Tah hun ) W M ( n u h a T r e p n a g n a b m e g n e P *data RUEN Tahun 2026-2029 merupakan interpolasi karena belum ada rencana detil www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke PENGEMBANGAN PANAS BUMI INDONESIA PLTP COD PERIODE TAHUN 2014 - 2019 1. Tah ahu un 2014 = Total 60 MW a. PLTP Patuha Unit 1 (55 MW) oleh PT Geo Dipa Energi b. PLTP PLTP Ulumbu Unit 3 dan 4 (2x2.5 MW) oleh PT PLN (Per (Persero) sero) 2. Tah ahu un 2015 = Total 35 MW PLTP PL TP Kamoja Kamojang ng Unit 5 (35 MW) oleh PT Pertamina Geo Geothermal thermal Energy 3. Tah ahu un 2016 = Total 205 MW a. PLTP PLTP Sar Sarulla ulla Unit 1 ((1 110 MW) ol oleh eh Sarulla Sarulla Oper Operatio ation n Limit Limited ed b. PLTP PLTP Lahen Lahendong dong Unit 5 da dan n 6 (2x20 (2x20 MW) oleh PT Pertamina Geother Geothermal mal Energy c. PLTP PLTP Ulu Ulubelu belu Unit 3 ((55 55 MW) oleh PT P Perta ertamina mina Geo Geother thermal mal Energ Energii 4. Tah ahu un 2017 = Total 165 MW a. PLTP PLTP Ulubelu Unit 4 (55 MW) oleh PT Pertamina Geo Geothermal thermal Energy b. PLTP PLTP Sar Sarulla ulla Unit 2 ((1 110 MW) ol oleh eh Sarulla Sarulla Oper Operatio ation n Limit Limited ed 5. Tah ahu un 2018 = Total 140 MW a. PLTP PLTP Sar Sarulla ulla Unit 3 ((1 110 MW) ol oleh eh Sarulla Sarulla Oper Operatio ation n Limit Limited ed b. PLTP PLTP Kar Karaha aha Unit 1 (3 (30 0 MW) oleh PT Pertamina Pertamina Geo Geother thermal mal Ener Energi gi 182,4 4 MW 6. Tahun 2019 = Total 182, a. PLTP PLTP Lumut Balai Unit 1 (55 MW) oleh PT Pertamina Geothermal Geothermal Energi 73 b. PLTP PLTP Sorik Mara Marapi pi Unit 1 (42,4 MW) oleh PT Sorik Marapi Marapi Geothermal c. PLTP PLTP Muar Muara a Laboh Unit 1 (85 MW) oleh PT Supre Supreme me Energy Muara Laboh 74 RENCANA PENGEMBANGAN PANAS BUMI S.D. TAHUN 2025 BERDASARKAN RUEN (PERPRES NO.22/2017) oad mappengembangan panas bumi s.d. Tahun 2025 dapat diuraikan dalam tabel berikut: Rencana Pengembangan Tambahan Kapasitas (MW) Investasi (Juta USD) Serapan Tenaga Kerja (Orang) Setara Produksi Minyak (BOE/YEAR) CO2 Reduction Status 2018 RencanaPengembanga RencanaPengemb angan n (MW) 201 5 20 16 201 7 2 018 20 19 202 0 20 21 202 2 2 023 20 24 20 25 Total 1..948,5 1 35 205 165 140 185 145 118 380 310 385 3,771 7,242 7.794 140 820 660 560 740 580 470 1,520 1,240 1,540 15,084 28,968 5.846 105 615 495 420 555 435 353 1,140 930 1,155 11,313 21,726 8.6 8.605. 05.20 208 8 160 160,0 ,060 60 937, 937,495 495 754, 754,56 569 9 640, 640,241 241 846, 846,03 032 2 663 663,1 ,106 06 53 537, 7,345 345 1,7 1,737 37,7 ,796 96 1,4 1,417, 17,676 676 1, 1,76 760, 0,66 662 2 17,2 17,245 45,3 ,342 42 32 32,8 ,813, 13,169 169 891, 891,286 286 1, 1,177, 177,771 771 923, 923,118 118 748 748,044 ,044 2,41 2,419,2 9,205 05 1,973, 1,973,562 562 2,451 2,451,03 ,037 7 24,007, 24,007,430 430 45, 45,679, 679,573 573 11.979.4 11.979.405 05 222,822 222,822 1,305 1,305,098 ,098 1 1,05 ,050,4 0,444 44 Keterangan: 1 MW = USD 4 Juta 1 MW = 3 Orang Tenaga Kerja 1 SBM = 1,628.2 KWh Penurunan Emisi CO2 = Produksi Penurunan Produksi Listrik(MWh) x Faktor Faktor Emisi Jaringan Jaringan Faktor Emisi (tonCO2/MWh) Sistem Kelistrikan 2010 Sistem Interkoneksi Jawa - Madura Bali Sist Sistem em Inte Interk rkon onek eksi si Suma Sumate tera ra Sistem Interkoneksi Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo Maluku, Nusa Tenggara dan Papua Sumber: Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan 2011 2012 2013 0,730 0, 0,74 749 9 0,778 0, 0,72 724 4 0,823 0, 0,68 687 7 0,855 0, 0,66 668 8 0,332 0,800 0,480 0,600 0,737 0,717 75 WILAYAH PENGEMBANGAN PANAS BUMI (64 WKP & 14 WPSPE) ACEH2 WKP dan1 WPSPE WPSPE ▪ ▪ ▪ Jaboi Seulawah Agam Gn. Geureu Geureudong dong SUM SUMUT UT 4 WKPdan1 WPSPE WPSPE ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ JATIM7 JATIM7 WKP ▪ Sibayak – Sinabung Sibual – Buali Sipaholonn Ria-ria Sipaholo Sorik Mara Marapi pi Simbolon Samosir ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ Blawan – Ijen Gn. Iyang Argopuro Tela Telaga ga Ngebel Arjuno Welirang Gunung Pandan Gunung Wilis Songgoriti SULUT 2 WKP dan 1 WPSP WPSPE E ▪ Kotamobagu Lahendong-Tompaso ▪ Klaba Klabatt Wineru ▪ JAMBI1 WKP dan1 WPSPE WPSPE ▪ ▪ MALUT3 WKP dan1 WPSPE WPSPE GORONTALO GORONTAL O 1 WKPdan 1 WPSPE Sungai Penuh Graho Nyabu ▪ Jailolo Songa Wayaua ▪ Gn.Hamiding ▪ ▪ Suwawa ▪ Pentadio SUM SUMSE SEL L 2 WKP ▪ ▪ Rantau LumutBala Rantau LumutBalaii ▪ Rantau Rantau Dedap SUMBAR 3 WKPdan 3 WPSPE WPSPE ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ Gn Talang Talang-Bukit -Bukit Kili Likii Pina Lik Pinangawa ngawann Muar Muarala alaboh boh Bonjol Sumani Cubadak Tandikat Singgalang SULAWESI SULAW ESI TENGGARA TENGGARA 1 WKP ▪ Lainea BANTEN2 BANTEN2 WKP ▪ BENGKULU BENGKUL U 2 WKPdan 2 WPSPE WPSPE ▪ ▪ Hululais ▪ Kepahiang ▪ Tanjung Sakti ▪ Lawang Malintang Kaldera Danau Banten Gn. Endut SULT SULTENG ENG 2 WKP BALI BALI 1WKP ▪ ▪ Tabanan ▪ Marana Bora Pulu LAMPUNG LAMPUNG 4 WKP dan dan 1 WPSPE WPSPE ▪ Gn. Rajabasa Sekincau ▪ Way Panas ▪ Danau Ranau ▪ Way Ratai ▪ Telaga Ranu MALUKU 2 WKP dan 1 WPSPE WPSPE JABA JABAR R 11WKP ▪ Cibeureum-Parabakti ▪ Cibuni ▪ Cisolok Cisukarame Cisukarame ▪ Gn. Tampomas ▪ Gn. Tgkuba Tgkubann Perahu ▪ Kamojang-Darajat ▪ Karaha Cakrabua Cakrabuana na ▪ Pangalengan ▪ Gn. Ciremai ▪ Gn. Gede Pangrango ▪ Gn. Galunggung ▪ JATENG6 JATENG6 WKP ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ Baturaden Dataran Tinggi Dieng Guci Gn. Ungaran Candi Umbul Telomoyo Gunung Lawu ▪ Tulehu Wapsalit NTB 1 WKPdan 1 W WPSP PSPE E ▪ ▪ Sembalun Hu’u Daha NTT8 WKP ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ Atadei Sokoria Ulumbu Mataloko Oka Ile Ange GunungSirung Waesano Nage Keterangan: WKP Eksissting ting Sebeluum m UU 27/2003 WKP Seteelah lah UU 27/2003 WPSPE www.ebtke.esdm.go.id @djebtke Lintas EBTKE @djebtke 76 DAFTAR WILAYAH KERJA PANAS BUMI DI INDONESIA 1 2 3 Tulehu Cibuni Sibayak - Sinabu ng ngN Maluku Jawa Barat Sumatera Utara 1997 2008 2012 Sumber Daya (MWe) 31 140 38 4 5 6 7 8 Cibeur eu eu m - Par ab ab a ak kt i Pangalengan Kamojang - D ar araj at Datar an an Tinggi Di Dieng La Lah hen endo dong ng - Tompa pas so Jawa B ar ar at at Jawa Barat Jawa Barat Jawa Tengah Sulaw es es i Ut a ara ra 2012 2012 2012 2012 2012 706 464 691 352 300 9 Sibual- buali Sumater a Utara 2012 610 10 Ulubelu 2012 353 11 Lu Lumu mutt Ba Ballai 2012 554 12 Kar ah ah a - Cakrab ua uan a Lampung Sumatera Selatan Jawa B Ba ar at at 2012 174 13 14 15 16 17 Hululais Sungai Penuh Iyang Argopuro Tabanan Ulumbu Bengkulu Jambi Jawa Timur Bali NTT 2012 2012 2012 2012 2016 618 195 295 276 86 18 Cisolok Cisukarame Jawa Barat 2007 45 19 20 Gn. Tampomas Gn. Ungar an Jawa Barat Jawa Tengah 2007 2007 100 150 21 Jailolo Maluku Utara 2007 75 22 23 24 25 26 27 28 Tel Telaga aga Nge Ngebel bel Seulawah Seulawah Agam Agam J Ja aboi Bl Blaw awan an - Ijen Ijen Atadei Songa Songa Wayau Wayaua a Marana Liki Pinangawan Muaralaboh Gn. Raj abas a Kaldera Kaldera Dan Danau au Banten Banten Suwawa Jawa Timur Aceh NAD Jawa Timur NTT Maluku Utara Sulawesi Tengah 2007 2007 2008 2008 2008 2008 2008 120 345 132 209 40 42 70 Sumatera Barat 2009 310 2009 2009 2009 283 270 70 No 29 30 31 32 Wilayah Kerja Pana Pa nas s Bum Bumii Provinsi Lampung Banten Gorontalo Tahun Ditetapkan Ket. WKP Existing (Sebelum Terbit UU No.27 Tahun 2003) WKP Setelah UU No. 27 Tah Tahun un 2003 No. Wilayah Kerja Pana Pa nas s Bum Bumii 35 Guci 36 Danau Ranau 37 Provinsi Tahun Ditetapkan Sumber Daya (MW Daya (MWe) e) 2010 100 2011 210 Mataloko Jawa Tengah Lampung dan Sumatera Selatan NTT 2011 52,5 38 39 40 Gn. Endut Sokoria W ay ratai Banten NTT Lampung 2011 2012 2012 180 80 330 41 Umbul telomoyo Jawa Tengah 2012 92 42 Bora 2012 123 43 Gn.Lawu 2012 332 44 45 46 Sembalun Oka ile ange Kepahiang Sulawesi Tengah Jawa Tengah-Jawa Timur NTB NTT Bengkulu 2012 2012 2012 100 50 254 47 Gn. Arju rjuno no-W -We elirang rang Jawa T im ur ur 2014 302 48 Gn. Pandan Jawa T Tiimur 2014 60 49 50 51 52 53 54 55 56 Gn. Gn. Gede Gede Pang Pangra rang ngo o Telaga Ranu Songgor iti Gn.T Gn.Ta alang lang-B -Buk ukit it Ki Kili li Gunung W ilis Gunu Gunung ng Galunggung Galunggung Gn. Ciremai Laenia Jawa Jawa Ba Bara ratt Maluku Utara Jawa Ti Timur Suma umatera tera Bara Baratt Jawa Timur Jawa Jawa Bara Baratt Jawa Barat Sulawesi Tenggar a 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2016 2016 160 72 58 90 50 289 60 66 57 58 59 Gunung S Siirung Sumani W aesano NTT Sumater a Barat NTT 152 100 151 60 Sip Sipaholo aholon n Ria-Ria Ria-Ria Sumatera Utara 61 Sorik MarapiRoburan-Sampuraga Sumatera Utara 62 Tangkuban Perahu Jawa Barat 2016 2017 2017 2018 (perubahan 2008) 2019 (perubahan 2008) 2019 (perubahan – pulu 2007) 60 301 375 Ket. WKP Setelah UU No. 27 Tahun 2003 33 34 Ran Rantau tau De Dedap dap Baturaden Sumatera Selatan Jawa Tengah 2010 2010 63 64 411 258 Kotamobagu Nage Sulawes i Utara NTT To t al 2019 2019 185 39 13.340,5 77 DAFTAR WPSPE No Rencana/Usulan WKP Provinsi Tahun Ditetapkan Sumber Daya (MWe) 1. Cubadak Sumatera Barat 2017 66 2. Gunung Geureudong Aceh 2018 260 3. Huú Daha NTB 2018 69 4. Pentadio Gorontalo 2018 25 5. Tanjung Sakt Saktii Bengkulu 2018 80 6. Hamiding Maluku Utara 2018 175 7. Sekincau Lampung 2018 403 8. 9. Simbolon Samosir Graho Nyabu Sumatera Utara Jambi 2018 2018 150 425 10. Klabat Wineru Sulawesi Utara 2018 20 11. Bonjol Sumatera Barat 2018 188 12. Tandikat Singgalang Sumatera barat 2019 49* 13. Lawang Malintang Bengkulu – Sumatera Selatan 2019 78* 14. Wapsalit Maluku 2019 26 TOTAL * P-50 hasil PSP 2.004 78 Rencana Ren cana Pen Pengem gembang bangan an 14 WKP 20 WKP 8.007,7 MW (2030) Beroperasi 2.130,7 MW Rencana Renc ana ekspansi 1.725 MW Sibayak Ulubelu Cibeureum-Parabakti Pangalengan Kamojang-Darajat Dieng Lahendong-Tompaso Ulumbu Mataloko Sibual-Buali Karaha Cakarabuana Lumut Balai Sorik Marapi Muaralaboh (12 MW) / (20 MW) (220 MW) / (100 MW) (376,8 MW) / (70 MW) (282 MW) / (170 MW) (505 MW) / (75 MW) (60 MW) / (245 MW) (120 MW) / (95 MW) (10 MW) / (40 MW) (2,5 MW) / (40 MW) (330 MW) / (260 MW) (30 MW) / (55 MW ) / (230 MW) (42,3 MS) / (245 MW) Eksploitasii dengan Rencana Eksploitas Rencana Pengembangan Pengembang an 632 MW 7 WKP Sungai Penuh Hululais Cibuni Tabanan Tulehu Rantau Dedap Sokoria (115 MW) (185 MW) (10 MW) (65 MW) (7 MW) (220 MW) (30 MW) Arjuno Welirang Atadei Baturaden (55 MW) (10 MW) (220 MW) Jaboi Kaldera Danau Banten Kepahiang (65 MW) (110 MW) (165 MW) Blawan Ijen Candi Umbul Telomoyo Danau Ranau Gn. Lawu Gn. Rajabasa Gn. Sirung Gn. Talang- Bukit Kili Gn. Tangkuban Perahu Gn. Gn. Ungaran (110 MW) (55 MW) (40 MW) (55 MW) (220 MW) (5 MW) (20 MW) (60 MW) (55 MW) Oka-Ile Ange Seulawah Agam Songa Wayaua Telaga Ngebel Way Ratai (10 MW) (110 MW) (10 MW) (55 MW) (55 MW) 17 Area WKP Persiapan Penawara Penaw aran n WKP dan Government Drilling dengan Rencana Pengembangan 825 MW Rencana Pengembangan Pengembangan 920 MW (85 MW) / (135 MW) Eksploras Ekspl orasii dengan Rencana Rencana Pengemban Pengembangan gan 1.485 1.485 MW 22 14 WPSPE Area prospek prospek lain: Wilayah Wilayah Gn. Hamiding Graho Nyabu Sekincau Selatan Simbolon Samosir (120 MW) (110 MW) (220 MW) (110 MW) Tanjung Sakti Huú Daha Geureudong Cubadak Pentadio Klabat Wineru Bonjol Tandikat Singgalang Lawang Malintang (40 MW) (20 MW) (170 MW) (20 MW) (10 MW) (10 MW) (40 MW) (20 MW) (20 MW) prospek lainnya www.ebtke.esdm.go.id Wapsalit Terbuka 290 MW @djebtke Lintas EBTKE (10 MW) @djebtke KARATERISTIK TERISTIK PROYEK-PROYEK PANAS BUMI KARA RENCANA RENCAN A PENGEMBANGAN 2020-2030 Kelaya Kela yaka kan n pr proy oyek ek da dan n ta tari riff be berrga gant ntun ung g pad pada KA KARA RAKT KTER ERIS ISTI TIK K SU SUMB MBER ER DA DAY YA, LO LOKA KASI SI dan KAPASITAS REN RE NCA CANA NA PEN ENGE GEM MBA BANG NGAN AN,, baik pada PENGEMBANGAN PROYEK BARU maupun pada PENGEMBANGA PENGEMB ANGAN N PROYEK EKSISTI EKSISTING NG Berdas Be rdasark arkan an karak karakte teris ristik tik Sumb Sumber er Day Dayaa a. Tempera emperatur tur Tinggi > 225˚C : 131 Proyek→ 4.995 MW b. Tempera emperatur tur sed sedang ang 125˚C - 225˚C : 46 Proyek → 882 MW Berda Be rdasa sark rkan an Lok Lokas aso o da dan n Ko Kondi ndisi si Geogr Geograf afii a.Ind .Indonesia sia ba bagia iann ba barat( rat(Su Suma mate tera ra,, Ja Jaw wa, B Baalili)) b.Indon b.Ind ones esia ia bagi bagian an titimu murr (Sula (Sulawe wesi, si, Nusr Nusra, a, Ma Malu luku ku)) : 11116 Pro Proye yekk → 5.085 MW : 61 Pr Proy oyek ek → 792 MW Berda Be rdasar sarkan kan Ren Rencan canaa Pen Pengem gemban bangan gan (Kapa (Kapasi sitas tas Terp erpasa asang) ng) a. b. c. d. Kapa Kapasit sitas as ≤ 10 MW Kapasita itas 10 - 50 MW Kap Kapasi asitas tas 50 - 100 100 MW Kapa Kapasit sitas as ≥ 100 MW : 63 Proyek→ 532 MW : 53 Pro Proyek → 1.515 MW : 56 Pro Proyek yek → 3.260 MW : 5 Proyek → 570 MW Berdasark Berda sarkan an Kara Karakte kterist ristik ik Proyek a. Peng Pengem emba bang ngan an proy proyek ek eksis eksistiting ng : 104 104 P Pro roye yekk → 3.492 MW b. Pengembangan proyek baru : 7 9 Proyek → 2.385 MW 79 www.ebtke.esdm.go.id Lintas EBTKE @djebtke @djebtke PEMERINT MERINTAH AH DALAM PENGEMBANGAN PE NGEMBANGAN PANAS PANAS BUMI PROGRAM PE • Fast Fa stkaTr Trac ack Pr Prog ogra m (FTP) II (51 proyek) yek) Jang Jangka Wa Wakt ktu uks. s.d. d. 20 2025 25ram • • • • Pengem Peng emba bang ngan an La Lapa pang ngan an Eksis Eksisti ting ng yan ang g Suda Sudah h Be Berp rpro rodu duks ksii : 405 405 MW Peng Pe ngem emba bang ngan an La Lapa pang ngan an Eksis Eksisti ting ng yan ang g Belu Belum m Be Berp rpro rodu duks ksii : 1.5 1.520 20 MW Pengembangan W KP Baru : 2.900 MW To t al Pen g em b an g an P Pa an as B Bu umi 4.825 M MW W Program 35 GW (11 proyek) Jangka Waktu Jangka Waktu:: 2020-20 2020-2025 25 • Perencanaan • Kontrak Belum Konstruksi • Konstruksi To t al Pen g em b an g an Pan as B Bu um i • : 55 MW : 195 MW : 131 MW 381 MW 7 GW Program (11 projec ectts) Jangk Jangka a Wak Waktu: tu: 20 2015 15 - 201 2019 9 • Konstruksi • Commercia Comm erciall Operatio Operation n Date To t al Dev el o p m en t : 110 MW : 530 MW 640 MW 80 81 AFTAR AR PROYEK PROYEK PLTP PLTP YANG YANG MASUK MASUK DALAM DALAM DAFT CRASH PROGRAM 10.000 MW TAHAP II NO. NAMA PR PROYEK PE PEMBA NG NGKI T PROVI NS NSI 1 P LTP Sungai Penuh 2 P PL LTP Hululais Jambi Bengkulu 3 PLTP Kotamobagu Sulawesi Utara 4 PLTP Sembalun 5 PL P LTP Tulehu 6 PLTP Tangkuban Perahu I ESTIMASI KAPASITAS (MW) 2x55 2x55 RENCANA KAPASITAS TARGET COD TERPASANG 110 2025 110 2022 80 (Total) 80 Nusa Tenggara Barat Maluku Jawa Barat 2x10 2x10 2x55 20 20 110 2029, 2030, 2031, 2032 2032 2021, 2022 2024, 2025 7 PLTP Kamojang 5 Jawa Barat 1x30 30 2015 8 P LTP Ijen Jawa Timur 2x55 110 2023, 2024 9 PLTP Iyang Argopuro Jawa Timur 1x55 55 2025 Jawa Timur 3x55 165 2022, 2025 10 PLTP Wilis/ Ngebel MA P RO RO YE YEK P EM EMB AN ANGKI T NO . NA MA PR OV OVI NS NS I ESTIMASI RENCANA KAPASITAS KAPASITAS TARGET COD (MW) TERPASANG 2x55 110 2024, 2025 28 PLTP Sarulla 2 Sumatera Utara 29 PLTP Umbul Telumoyo Jawa Tengah 1x55 55 30 PLTP Simbolon Samosir Sumatera Utara 2x55 110 31 PLTP Sipoholon Ria-Ria Sumatera Utara 20 (Total) 20 32 PLTP Sorik Marapi Sumatera Utara 240 (Total) 240 2019, 2020, 2021, 2022, 2023 33 PLTP Muaralaboh Sumatera Barat 2x110 220 2019, 2024 34 PLTP Bonjol 35 PLTP Lumut Ba Balai Sumatera Barat Sumatera Selatan 60 (Total) 4x55 60 220 2025 2019, 2021, 2023, 2027 36 PLTP Rantau Dadap Sumatera Selatan 2x110 220 2020, 2025 37 PL PLTP Rajabasa Lampung 2x110 220 2025 2025 2024, 2029 2030 11 P PL LTP Gunung Endut Banten 40 (Total) 40 2025 12 PLTP Rawa Dano Banten 1x110 110 2022 13 PLTP Cibuni 14 PLTP Cisolok- Cisukarame Jawa Barat Jawa Barat 1x10 1x50 10 50 2022 2025 38 PLTP Ulubelu 3 dan 4 Lampung 2x55 110 2016, 2017 15 PLTP Karaha Bodas 16 P PL LTP Patuha Jawa Barat Jawa Barat 1x30 2x55 3x55 140 165 2016, 2025 2014, 2022, 2024 39 PLTP Suoh Sekincau Lampung 4x55 220 40 P PL LTP Wai Ratai Lampung 1x55 55 2025, 2026, 2029 2023 41 P PL LTP Danau Ranau Lampung 2x55 110 42 PLTP Lahendong 5 dan 6 Sulawesi Utara 2x20 40 43 PLTP Bora Pulu Sulawesi Tengah 40 (Total) 40 2030 44 PLTP Marana/ Masaingi Sulawesi Tengah 2x10 20 2029 45 P LTP Hu'u Nusa Tenggara Barat 2x10 20 2030 46 PLTP Atadei Nusa Tenggara Timur 2x2,5 5 2026, 2028 47 PLTP Sokoria Nusa Tenggara Timur 30 (Total) 30 48 PLTP Mataloko Nusa Tenggara Timur 20 (Total) 20 2019, 2020, 2022, 2023 2024, 2025 49 PLTP Oka Ile Ange Nusa Tenggara Timur 10 10 2026, 2028 50 P PL LTP jailolo Maluku Utara 10 10 2027 51 P PL LTP Songa Wayaua Maluku Utara 1x5 5 2023 17 P PL LTP Tampomas Jawa Barat 1x45 45 2025 18 PLTP Tangkuban Perahu II Jawa Barat 19 PLTP Wayang Windu Unit 3 dan 4 Ja J awa Barat 2x30 2x110 60 220 2025 2024 20 PL P LTP Gunung Ciremai Jawa Barat 2x55 110 2025 21 P LTP Baturaden 22 PL P LTP Dieng 23 PLTP Guci Jawa Tengah Jawa Tengah Jawa Tengah 2x110 1x55 1x60 1x55 220 115 55 2022, 2025 2022, 2024 2025 24 PL PLTP Ungaran Jawa Tengah 1x55 55 2025 25 P PL LTP Seulawah Agam Aceh 110 110 2023, 2025 26 PLTP Jaboi Aceh 2x5 10 2020, 2022 27 PLTP Sarulla 1 Sumatera Utara 3x110 330 2016, 2017, 2026 2016, 2017 2018 TOTAL RENCANA KAPASITAS TERPASANG 4825 82 EVALUASI PENGEMBANGAN PROYEK PLTP YANG TERMASUK PROGRAM 35 GW NO PROVINSI PENGEMBANG NAMA PROYEK 1 Sumsel PT Supreme Energy Rantau Dedap Rantau Dedap #1 2 Sumut PT Sorik Marapi Geothermal Power Sorik Marapi #2 RENC. PENG. TARGET FASE PROYEK RUPTL COD (REALISASI) (MW) 86 2020 Konstruksi 45 2020 Konstruksi 3 Aceh PT Sabang Geothermal Energy Jaboi #1 5 2020 4 Jabar PT Geo Dipa Energi Patuha #2 55 2022 PGE (Hulu) 5 Beng Bengku kulu lu Hululais 55 2022 Dieng #2 55 2022 PLN (Pembangkit) 6 Jateng PT Geo Dipa Energi RINGKASAN AKTIVITAS/MILESTONE TERAKHIR Konstruksi (1. Steam Turbine Generator-1 Generator-1 : Install rebar, welding tie-rod, install template for table top 2. Steam Turbine Turbine Generator-2 : Install rebar CC1 stage-3 and install install formwork F17 wall 3) -Progres overall 81,68% -FC tercapai tgl 9 September 2019 -Proses konstruksi Fase 2 (15 & 25 MW) Pengembang telah menyelesaikan menyelesaikan pemboran 3 sumur eksplorasi. - EPC k ontraktor menunggu FC. Pengembang sedang pembahasan Kontrak Belum amandemen untuk Efective Date PPA. Konstruksi - Perijinan AMDAL sedang dalam proses. - FS dalam proses persetujuan oleh MESDM - Diperkirakan Diperkirakan COD mundur ke tahun 2023 - Kegiatan Kegiatan di lapang lapangan an sepert sepertii kontruksi kontruksi sipil, lelang lelang pekerjaan, pekerjaan, dan Kontrak Belum proses perizinan perizinan IPPKH terkendala terkendala oleh Pandemi COVID-19 Konstruksi - Diperkirakan COD mundur mundur ke ta tahun hun 2023 - Penyediaan uap di kepala sumur oleh PT PGE telah mencuku mencukupi pi untuk pengembangan 2x55 MW Perencanaan -Pengadaan EPC Pembangkit : finalisasi PQ dan Bid Doc Pembangkit dan (Pembangkit) Transmisi - Loan assessmentJICA assessment JICA untuk EPC pembangkit. pembangkit. Kegiatan di lap lapangan angan seperti ko kontruksi ntruksi sipil, lelang pekerjaan, dan dan Kontrak Belum penyusunan AMDAL terkend terkendala ala oleh Pandemi Pandemi COVID-19 Konstruksi - Diperkirakan Diperkirakan COD mundur ke tahun 2023 83 EVALUASI PENGEMBANGAN PROYEK PLTP YANG TERMASUK PROGRAM 35 GW NO PROVINSI PENGEMBANG NAMA PROYEK RENC. PENG. TARGET FASE PROYEK RUPTL COD (REALISASI) (MW) 7 Aceh PT Sabang Geothermal Energy Jaboi #2 5 2023 8 NTT PT PLN Ulumbu #5 20 2024 9 Jabar PT Geo Dipa Energi Patuha #3 55 2025 TOTAL P PE ENGEMBANGAN (MW) 381 RINGKASAN AKTIVITAS/MILESTONE TERAKHIR Pengembang telah menyelesaikan menyelesaikan pemboran 3 sumur eksplorasi. -EPC kontraktor menunggu FC. Pengembang sedang pembahasa pembahasan n Kontrak Belum amandemen untuk Efective Date PPA. Konstruksi -Perijinan AMDAL sedang dalam proses. -FS dalam proses persetujuan oleh MESDM - Kegiatan Kegiatan lapan lapangan gan terken terkendala dala pandemic pandemic COVID-19 COVID-19 infrastruktur akses jalan, dan Kontrak Belum - Progres: proses studi UKL-UPL, re-design infrastruktur pengadaan penga daan kegiat kegiatan an pengeboran& pengeboran& pemba pembangkit ngkit Konstruksi - Diperkirakan COD mundur mundur ke ta tahun hun 2025 Kontrak Belum - Kegiatan Kegiatan survei g geosai eosains ns sedang sedang dilaku dilakukan kan untu untukk menambahdata dan Konstruksi konfirmasi sumber daya panas panas bumi Update DJ EBTKE EBTKE dari data Monev DJK 84 FLORES GEOTHERMAL ISLAND Penetapan Pulau Pulau Flores sebagai Pulau Panas Bumi berdasarkan berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 2268 K/30/MEM/2017 18 Lokasi denga gan n Lokasi den Sum Sumber ber Day Daya a : 735,5 735,5 MWe MWe 1. Ulumbu: 86 MWe 2. Wai Pesi: 54 MWe 3. Wae Sano: 151 Mwe 8. Nage : 30 MWe 4. Mapos: 50 MWe 5. Rana Masak: 20 MWe 6. Rana Kulan: 7 MWe 7. Ulugalung: 5 MWe 9. Gou-inelika: 37 MWe M We 10. Mataloko: 52.5 Mwe 11. Mangeruda: 5 Mwe 17. Oka Ile Ange: 50 MWe 18. Oyang Barang: 37 MWe 12. Komandaru: 11 MWe M We 13. Ndetusoko: 10 MWe 14. Sokoria: 80 MWe 15. Jopu: 5 MWe 16. Lesugolo: 45 Mwe 85 PENUGASAN WKP TAHUN 20152 015- 2018 No Wi Wila laya yah h Ker Kerja ja / Pro Provi vins nsii BUMN Pengembang SumberDaya (MWe) Rencana Pengembangan Rencana Investasi (USD Juta) 1 Mataloko - NTT P LN 52,5 Unit 2: 10 MW (2022) 92 2 U lumbu - NTT P LN 86 Unit 3: 10 MW (2023) Unit 5: 20 MW (2021) Unit 6: 20 MW (2026) 186 3 So Song nga a Wa Waya yaua ua – Maluku Utara P LN 42 Gn. Ta Tangk ngkuba uban n Perahu Perahu – Jawa Barat P LN Atadei - NTT P LN 4 5 375 40 Progress ▪ Dalam pembahasa pembahasan n Loan-Agreement dengan KFW ▪ Unit 1: 5 MW (2023) Unit 2: 5 MW (2023) 50 Unit 1: 20 MW (2023) Unit 2: 20 MW (2024) 287 Finalisasi studi AMDAL untuk Studi Kelayakan Pengeboran10 Pengeboran10 sumur penge pengembang mbangan an akan dimulai 2019 ▪ Persiapanskema kemitra kemitraan an ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ Unit 3: 20 MW (2024) Unit 1: 5 MW (2025) Unit 2: 5 MW (2027) 58 ▪ ▪ 6 Gn Gn.. Un Unga gara ran n – Jawa Tengah P LN 150 55 MW (2025) 184 7 Kepahiang - Bengkulu Ke P LN 254 55 MW (2024) 440 8 Oka Ile Ange, NTT P LN 50 10 MW (2025) 50 9 Gn. Sirung, NTT P LN 152 5 MW (2025) 50 10 Danau Ra Ranau, Lampung P LN 210 40 MW (2025) 186 Pengadaan konsultasi pra studi kelayakan Persiapanskema kemitra kemitraan an Pengadaan konsultasi pra studi kelayakan Persiapanskema kemitra kemitraan an Pengadaan konsultasi pra studi kelayakan Persiapanskema kemitra kemitraan an ▪ Pengadaan konsultasi pra studi kelayakan ▪ Persiapanskema kemitra kemitraan an ▪ ▪ Pengadaan konsultasi pra studi kelayakan Persiapanskema kemitra kemitraan an ▪ Pengadaan konsultasi pra studi kelayakan ▪ Persiapanskema kemitra kemitraan an Pengadaan konsultasi pra studi kelayakan ▪ Persiapanskema kemitra kemitraan an ▪ ▪ ▪ 11 Gn. Arjuno Welirang Geo Dipa Energi 302 Binary: 5 (2023) Unit 1: 55 (2025) Unit 2: 60 (2030) 927 ▪ Pengadaan konsultasi pra studi kelayakan Persiapanskema kemitra kemitraan an Persiapan pelaksanaan survei untuk kegiatan eksplorasi 12 Candi Umbul Telomoyo Geo Dipa Energi 92 Unit 3: 60 (2034) Binary: 5 (2021) Unit 1: 40 (2023) 481 ▪ Persiapan pelaksanaan survei untuk kegiatan eksplorasi Unit 2: 45 (2026) TOTAL 1.805,5 595 595 MW 2.991 VI.. KKeegiat VI giatan an Pengus engusah ahaan aan Pan anas as Bu Bumi mi ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ engusa usahaa haann Pa Panas nas Bum Bumii…………………………………... 67 Overview Peng Pola Pola Pengusa engusahaa haann Pa Panas nas Bum Bumii………………………………………. 68 Proses Pengusahaan Panas Bumi……………………………………... 69 Penerapan Teknologi Panas Bumi di Indonesia…………………………... Indonesia…………………………... 78 Perizina erizinann dan Non Non-P -Periz erizina inann Pa Panas nas Bum Bumii……………………………….. 79 86 87 OVERVIEW PENGUSAHAAN PANAS BUMI OVERVIEW ▪ Peng Pe ngus usa aha haan an pana panas s bumi bumi da dapa patt beru berupa pa pema pemanf nfaa aata tan n lang langsu sung ng dan dan pema pemanf nfaa aata tan n ti tida dak k langsung; ▪ Kegiata Keg iatan n usah saha pana anas bu bum mi me meli lipu puti ti Su Surrvei Pe Pen ndah ahu ulua luan, Pe Pene neta tap pan dan dan Pe Pele lela lan ngan Wilayah Wila yah Ker Kerja, ja, Eksplor Eksplorasi asi,, Studi Studi Kel Kelay ayaka akan, n, Eksp Eksploi loitas tasi, i, da dan n Pema Pemanfa nfaata atan; n; ▪ Pemerrintah dapat memb Peme membe erikan Pe Pen nugasan Survei Pendahuluan (PSP PSP) kepada BLU BLU, Perrguruan Tinggi, dan/atau Pe tau Lembaga Penelitian dan mem memberikan Pe Pen nugasan Survei Pend Pe ndah ahul ulua uan n & Eks Ekspl plor oras asii (P (PSP SPE) E) ke kepa pada da Ba Bada dan n Us Usah aha; a; Pengusulan Wil Wilayah Survei Pendahuluan dapat dilakukan oleh Menteri, Gubernur, dan/atau dan/a tau Bupat Bupati/Wali i/Walikota kota;; ▪ ▪ Ment Me nter erii mela melaku kuka kan n pe pena nawa wara ran n WK se seca cara ra lela lelang ng;; ▪ Peme Pe merrintah dapat memb membe erikan penugasan langsung kepada BUMN se seb bagai IPB dan ▪ BLU dala BLU dalam m rang rangka ka pe pena namba mbaha han n da data ta un untu tuk k peng pengem emba bang ngan an pa pana nas s bu bumi; mi; IPB dite diterb rbit itka kan n ol oleh eh Me Ment nter eri. i. 88 POLA PE PENGUSAHAAN NGUSAHAAN PANAS PANAS BUMI No . Ur ai an WKP Sebe Sebelum lum UU WKP Setelah WKP Setelah No.27/2003 JOC dan ESC UU No.27 Tahun 2003 Izin Usaha Pertambangan Panas Bumi (IUP) Izin Usaha Ketenagalistrikan Ketenagalistr ikan untuk Umum (IUKU) UU No.21 Tahun 2014 Iz Izin in Pan Panas as Bum Bumii (IPB) (IPB) Pola Pengusahaan Total project dan Partial project Total project Total project 3 Bagian Pemerintah 34% dari Net Operating Income (NOI) termasuk semua pajak-pajak kecuali pajak perseorangan Bagian Pemerinta Bagian Pemerintah h beru berupa pa pajak dan PNBP Bagian Pemerint Bagian Pemerintah ah beru berupa pa pajak dan PNBP 4 Manajemen Proyek Pertamina (JOC) PLN (ESC) Pemegang IUP Pemegang IPB 1 Struktur Pengusahaan 2 89 PROSES PENGUSAHAAN PANAS BUMI BERDASARKAN PP 59/2007 jo 75/2014: PSP Swasta Swasta Eksplorasi: 3+1+1 Tahun Dan 2 Tahun FS + 10 bulan 30 Tahun Penetapan WKP Pelelangan WKP Hargaa) (Lelang Harg SP Pemerintah / Pemda Pemda Penerbitan IPB Penerbitan Penugasan IUPTL kepadaa PLN kepad utk membe membelili PJBL Pemanfaatan FS Tidak dilanjutkan dilanjutkan karena harga PJBL karena tidak ekonomis ekonomis SP = Surv Survey ey Pendah Pendahulua uluann PSP = PenugasanSurv Survey ey Penda Pendahulua huluann IPB = Izin Izin Panas Panas BBumi umi IU IUPTL PTL = Izin Usa Usaha ha Peny Penyedi ediaan aan TTenag enagaa Li List stri rikk PJBL = Perj Perjanj anjia iann Jual Beli Beli Lisstri trikk FS = FFeasi easibil bility i ty Study Study BERDASARKAN PP 7 TAHUN 2017 PSP: Lembaga/Institusi Lembaga/Institusi Penelitian PSPE: Swasta Penetapan WKP PelelanganWKP: PelelanganWKP: • Pelela Pelelangan ngan Terbatas (Survei oleh Swasta) • Pe Pelelangan lelangan Terbuka (Survei oleh Pemerintah) Penugasan Kepada BUMN SP & SPE Eksplorasi: 5+1+1 Tahun Penerbitan IPB 30 Tahun FS Penerbitan Penugasan IUPTL kepadaa PLN kepad utk membeli membeli PJBL Pemanfaatan Pemerintah Penugasan Kepada BLU Tidak dilanjutkan dilanjutkan krn tid tidak ak eko ekonom nomis is 90 PROSES PELELANGAN DAN PJBL • Penyiapan PJBL Penetapan BPP • Pelelangan Pelel angan WKP Tahap I Tahap II Model PJBL, PTA dan Harga Harg a yang diset disetujui ujui Menteri IPB Eksplorasi FS disetujui Menteri Tarif disetujui Menteri Pe Penentuan nentuan Harga Harga 85% BPP setempat (Jawa (Jawa-Bali, -Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Sulawe si, pulau Lombok) 100% 100 % BPP set setempa empatt dilua diluarr sistem sis tem ter terse sebu butt di ata atas s Penandatanganan PJBL PTA PLN akan membeli sesuai sesu ai dengan dengan keekonomia keek onomian n wajar Pe Penugasan nugasan pembelian te tena naga ga lis listri trik k ke PL PLN N Saat ini Keb Saat Kebija ijakan kan Harga Harga EBT EBT term termasu asuk k Panas Panas Bum Bumii meng engacu acu Per Perm men ES ESDM DM 50 50/20 /2017 17 d deng engan an ket ketent entuan uan:: a. Me Meng nggu guna naka kan n BPP BPP sisi sisitem tem setem setempa patt dan dan rata rata-ra -rata ta BPP Nasio Nasiona nall yang yang dit ditet etap apka kan n oleh oleh Me Ment nteri eri berd berdas asar arka kan n us usul ulan an PLN PLN b. 85% BPP BPP sis sistem tem set setem empat pat (Ja (Jawa wa-Ba -Bali, li, Suma Sumater tera, a, Kalim Kalimant antan, an, Sul Sulaw awesi esi,, pu pulau lau Lom Lombok bok)) c. 100% 100% BPP sist sistem em se sete tem mpat pat di dilu luar ar sist sistem em di atas atas,, EPCC & COD 91 PROSES PENGUSAHAAN ALUR PROSES PENGUSAHAAN PANA PANAS S BUMI Potensi/ Stadium STADIUM PENGUSAHAAN (S-X) (S-X) STADIUM PENGUSAHAAN Potensi Panas Bumi Instansi Kementerian ESDM (S-0) Peta Potensi Survei Pendahuluan/ SP Pendahuluan/ Survei Pendah Survei Pendahuluan uluan dan Eksplorasi/ Ekspl orasi/ SPE (S-1) (S-2) Biaya APBN Lap. Biaya APBN Penetapan WKP Penawaran WKP (S-3) (S-4) Evaluasi Laporan Hasil SP SP atau SPE (Bageol/ Ditjen Ditjen EBTKE EBTKE// Ditjen Ditjen Gatrik) Gatrik) Penerbitan IPB (S-5) Penugasan WKP Eksplor Eks plorasiasi- FS (S-6) PPA (S-7) Eksploitasidan Eksploitasidan Pemanfaatan Keterangan (S-8) Penugasan pembelian dan pengaturan harga listrik oleh Ditjen Ditjen Gatrik Persetujuan FS Pelelangan WKP WKP Pemda Prov. Prov.// Kab./Kota Biaya APBD Lembaga/ Institusi Penelitian Biaya Pihak Lain Badan Usaha PLN (off taker) Biaya Pihak Lain IPB n a d i s tia lo p s k E S F i s a r o l p s k E PPA n a t a a f n a m e P - PLN: 85% BPP (Perm (Permen en 53/2018 100% BPP) - Amandem Amandemen en PPA mensyaratkan mensyara tkan 85% BPP (lebih rendah dari harga PPA sebelumnya sehingga sebelumnya negosiasi alot) - Penetapan H Harga arga oleh Menteri 92 PENGEMBANGAN BANGAN LAPANGAN LAPANGAN PANAS PANAS BUMI BUM I PROSES PENGEM Sumber : AsosiasiPanas AsosiasiPanas Bumi Indonesia Indonesia 93 TIME TABLE PANAS BUMI (2X55 MW) PENGEMBANGAN PANAS Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5 Year 6 Year 7 0. Sosiali Sosialisasi sasi dan Periz Perizinan inan 1. Survei, UKL/UPL, Jl Jln n & Cluste Clusterr 2. Bor E/P E/P/R /R + Uji pro produk duksi si 3. FS, Amda Amdall & Laha Lahan n 4. HoA/PPA 5. EPC (PLTP + PH, Fasprod) 6. Uji Uji Coba & Co Commis mmisioni ioning ng 7. Produksi 55 110 94 PENAWARAN PSP DAN PSPE Pene Peneta tapa pan n Wila Wilaya yah h Pend Pendah ahul ulu uua uan n Bupati/Walikota Pihak Lain (WPS (WPSP) P) at atau au Wila Wilayyah Penu Penug gasan asan Su Surv rvei ei Pen enda dahu hulu luan an dan Ek Eksp splo lora rasi si (W (WPS PSPE PE)) dila dilaku kuka kan n deng dengan an Menteri Gubernur Penu Penuga gasan san Su Surv rvei ei mengusulkan ketentuan: Penetapan Wilayah Penugasan a. apab apabil ila a su suat atu u wila wilaya yah h di dipe perki rkira raka kan n terdap ter dapat at sum sumber ber da daya ya Panas Bumi untuk unt uk pemanf pemanfaat aatan an tidak tidak langsu langsung ng; dan b. setelah setelah be berk rkoor oordin dinasi asi den dengan gan Badan Penetapan WPSP Penetapan WPSPE Penawaran WPSP Penawaran WPSPE Penugasan Survei Pendahuluan Perguruan Tinggi dan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Geologi. Lembaga Penelitian Badan Usaha 95 MEKANISME PSP ▪ Penugasan Survei Pendahuluan yang selanjutn selanjutnya ya disingkat PSP adalah penugasan yang diberikan oleh Menteri untuk melaksanakan kegiatan Survei Pendahuluan. ▪ Kegiat Kegiatan an PSP meliputi: a. sur survei vei geo geolog logi; i; b. sur survei vei geo geokim kimia; ia; c. sur survei vei geo geofis fisika ika;; dan d. eva evalua luasi si te terpa rpadu. du. Dalam hal diperlukan, terhadap kegiatan PSP dapat dilakukan survei landaian suhu. ▪ 1 (satu) WPSP dapat dilak dilakukan ukan PSP oleh lebih da dari ri 1 (satu) pergurua perguruan n tinggi atau lembaga peneitian. ▪ PSP dilaksanakan ata atass biaya perguruan tinggi atau lembaga penelitian dan tidak diberikan penggantian. penggantian. Penyiapan WILAYAH TERBUKA Wilayah Kerja Menteri Menugasi Pihakk Lain Piha Perguruan Tinggi, Lembaga ▪ ▪ Sur vei Pendahuluan; Survei Pendahuluan; dan Surveii Pendahu Surve Pendahuluan luan dan Eksplora Eksplorasi. si. Penelitian (Berbadan (Berbad an Hukum Indonesia Indonesia)) Penuga Penu gasan san Survei Pend Pendahu ahulua luan n 96 MEKANISME PSP Perguruan Tinggi Lembaga Penelitian Permohonan PSP Dokumen Persyaratan dilengkapi Dokumen Persyaratan Perguruan tinggi atau lembaga penelitian mengajukan perm permoh ohon onan an kepada epada Me Ment nter erii mel melal alui ui Dire Direkt ktur ur Jenderal dengan dilengkapi: Menteri melalui Direktur Jenderal Tidak Evaluasi terhadap Permohonan PSP 1. Persyaratan administratif tterdiri erdiri atas: a. identitas pemohon; b. profil pemohon; dan 3 hari kerja Lengkap c. struktur organisasi. 2. Pers Persyara yaratan tan tteknis eknis ter terdiri diri ata atas: s: a. program kerja untuk pelaksanaan PSP; dan b. memp mempuny unyai ai ten tenaga aga ahli ahli di bidang bidang geo geolo logi, gi, geokimia, dan geofisika. 4. Pers Persyara yaratan tan kkeuangan euangan terdiri terdiri atas: a. surat surat per pernya nyataa taan n kepemi kepemilik likan an dana untu untukk kegiatan PSP; dan b. surat dukungan pendanaan untuk kegiatan PSP PSP.. Penetapan Penetapa n Pelaksana PSP 7 hari kerja • Selain berdasarkan penawaran Wilayah Penugasan, perguruan tinggi atau lembaga penelitian dap dapat at mengaj mengajuka ukan n permoh per mohonan onan PSP untuk wilayah yang merupakan Wilayah Terbuka Panas Bumi dan bel belum um ditet ditetapk apkan an sebaga sebagaii WPSP WPSP. • palin ing g la lama ma 1 (s (sat atu) u) ta tahu hun n dan dapat dipe diperpa rpanj njang ang palin paling g lama lama 6 (e (ena nam) m) bula bulan n. PSP diberikan u untuk ntuk jangka waktu pal 97 MEKANISME PSPE ▪ Penugasan Survei P Pendahuluan endahuluan dan Eksplorasi yang sselanjutnya elanjutnya disingka disingkatt PSPE adalah penugasan yang diberikan oleh Menteri untuk melaksanakan kegiatan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi. ▪ Kegiat Kegiatan an PSPE meliputi: a. survei geologi, geokimia, geofisika, dan evaluasi terpadu; b. pengeb pengebora oran n Sumur Eks Eksplor plorasi; asi; dan c. perhi perhitung tungan an cadangan cadangan Pan Panas as Bumi Bumi.. ▪ Dalam hal diperlukan, terhadap kegiatan PSPE dapat dilakukan survei landaian suhu. 1 (satu WP WPSPE) SPE) hanya dilakukan P PSPE SPE oleh 1 (sa (satu) tu) Badan Usaha. ▪ PSPE dilaksanak dilaksanakan an atas biay biaya a Badan Usaha dan tidak diberikan penggantian. WILAYAH Penyiapan Wilayah Kerja Menteri TERBUKA ▪ ▪ Survei Pendahulua Pendahuluan; n; dan Survei Pendahulua Pendahuluan n dan Eksplo Eksploras rasi. i. Menugasi Pihak Lain Pihak (Badan (Bada n Usaha) Usaha) Penugasan Survei Penda Penugasan Pendahulu huluan an dan Eksplorasi Mekanisme Kontes 98 MEKANISME PSPE Menteri Usulan Usula n Peringk Peringkat at Calon Pelaksana Pelaksana PSPE Panitia Paniti a Pemiliha Pemilihan n Penetapan Calon Penetapan Pelaksana Pelaks ana PSPE Pengumuman Penawaran WPSPE Penawaran Badan Usaha Penandatanganan Perjanjian Rekening Bersama Bersa ma (Escro (Escrow w Account Agreement) Pengambilan Dokumen Pemilihan Oleh MESDM 12 hari Penandatanganan perjanjian atas Standby Letter Of Credit Permohonan Pembukaan Rekenin Pembukaan Rekening g bersama bersa ma ke Kementerian Keuangan 1 bulan PenjelasanDokumen PenjelasanDokumen Pemilihan Lolos PenempatanDana Penemp atanDana Komitmen Eksp Komitmen Eksplorasi lorasi Dokumen Permohonan Penugasan 88 hari Dalam halhanya terdapat dari 1 (satu) pemohon Verifikasi kelengkapan Dokumen Permohonan Evaluasi Dokumen Permohonan Penugasan Perbaikan Perbaik an untuk untuk pemenuhan persyaratan 7 hari kerja 3 hari hari kerja Peneta Penetapan pan Pelaks Pelaksana ana PSPE Dalam hal hal terda terdapat pat lebih dari 1 (satu) pemohon Oleh BKPMa.n. Menterii ESDM Menter 7 hari Tidakk lolos Tida PSP PSPE dilaksanak anakan an pal paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat d ipea)rpkali anlijama ng singpamasin ling ing nylama ama k 2 (dua) (du ka masi ng-mas gbase sela 1 (satu) (sat u) tahu tahun. n. 99 OKUMEN EN PERSY PERSYARA ARAT TAN PSPE DOKUM Dokumen Dok umen Persy Persyara aratan tan Badan Usaha mengajukan mengajukan permohonan kkepada epada Menteri melalui Direktur Jenderal dengan dilengkapi: 1. Persy Persyaratan aratan administr administratif, atif, paling sedikit meliputi: a. akta pendiri pendirian an Badan Usaha da dan/at n/atau au akt akta a perubah perubahan an Bada Badan n Usaha tera terakhir; khir; b. Nomo Nomorr P Pok okok ok Wajib Wajib Pajak (NPWP); (NPWP); dan c. pr profi ofill Per Perusa usahaa haan. n. 2. Persy Persyaratan aratan teknis, paling sedikit meliputi: a. prog program ram K Kerja erja untuk pelaks pelaksanaan anaan PSPE p paling aling sedikit meliput meliputi: i: 1) 2) 3) 4) 5) 6) b. c. tata ana waktu pelaksanaan PSPE; renc rencana pembia pembiayaan yaan pelaks pelaksanaan anaan PSPE; rencana desain Sumur Eksplorasi; renc rencana ana juml jumlah ah peng pengeboran eboran Sumur Ekspl Eksploras orasi; i; rencana uji sumur; dan rencana penerapan kaidah kketeknikan eteknikan yang baik dan benar benar,, keselamatan dan kesehat kesehatan an kerja serta perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. kemampuan kemampuan teknis o operas perasional ional de dengan ngan m menunjuk enunjukkan kan peng pengalaman alaman d dii bidang Panas Bumi. mempuny mempunyai ai tenaga ahli di bidang Panas Bumi. 3. Persy Persyaratan aratan kkeuangan, euangan, paling sedikit meliputi: a. laporan keu keuangan angan tahunan untuk 3 (tiga) ttahun ahun terakhir dari Badan Usaha, atau induk p perusahaan erusahaan yang telah diaudit oleh akuntan publik dengan dengan opini minimum wajar; dan b. surat pern pernyataan yataan kkesanggupan esanggupan menyediak menyediakan an pendanaan untuk melaksanakan PSPE paling sedikit sebesar US$10.000.000 (sepuluh sebagai ai Komitmen Komitmen Eksplora Eksplorasi. si. juta dolar Amerika Serikat) sebag (lima perse persen) n) da dari ri Komit Komitmen men Ekspl Eksplor orasi asidalam dalam bentuk rek rekeni ening ng bersa bersama ma escrow esc ( row account account) atau Sebagian Komitmen Eksplorasi sebesar 5 (lima pada bank yang berst berstatus atus badan usaha milik negara yang berk berkeduduk edudukan an di Jakarta. sta standb ndby y letter letter of credit credit pada bank yang berst berstatus atus badan usaha milik negara yang berk berkeduduk edudukan an di Jakarta. 100 Dry Steam Cycle • Si Sikklu luss pe peng ngem emb ban ang gan paling sederhana & dibangun; Single-flash Steam Cycle yang cepat Uap Ua p lan langsu gsung ng mas masuk uk ke tur turbin bin tanpa dipisahkan; Han nya bi bisa sa di digu gun nakan pa pad da • Ha la lapa pan ngan de den ngan dryness 99,995%; • Contoh: • Uap dipisahkan terlebih dahulu sebelum masuk turbin; Siklus us pe peng ngem emba ban ngan gan yan ang g • Sikl pa pali ling ng ba ban nyak di digu guna nakkan di Indonesia; emb but utuh uhkkan uap uap de den ngan • Mem tem empe perratu turr ting tinggi gi (> 15 150 0oC) • (DiPippo,2015) • Contoh: Double-flash Steam Cycle Ua Uap p dipis ipisa ahk hkan an ter erle lebi bih h dahulu sebanyak 2 kali atau lebih sebelum masuk turbin; • Efisiensi cukup tinggi (5-15%) (Zarrouk & Moon,2012); Membut butuhk uhkan an uap uap den dengan gan • Mem tempe emperratur tur sang sanga at ting tinggi gi (> 180oC) (DiPippo,2015); • Contoh: • a. PL PLTP TP Sibayak b.PLTP Ulumbu c. PL PLTP TP Mataloko Mataloko a. PL PLTP TP Kamoja Kamojang-Dar ajat b.PLTP Wa Wayan yang gng-Darajat Windu, c. PL PLTP TP Salak, Salak, dll a. PL PLTP TP Kyushu (JP) b.PL b. PLTP TP Mindanao (PHP) c. PL PLTP TP Nga Awa Purua (NZ) 101 Binary Cycle • Teknolog eknologii PLTP ini dapat diaplikasika diaplikasikan n untuk jenis lapangan dengan dengan suhu/entalp suhu/entalpii rendahmenengah; • Bekerja dengan menggunakan Flui Fluida da Sekun Sekunder der (Butana / Pentana); • Zero-emission, siklus tertutup, seluruh fluida diinjeksikan kembali ke dalam bumi Combined Cycle • Teknologi PLTP yang baru yang mulai banyak digunakan; • Gabungan dari teknologi Dry-steam dan Binary; • Teknologi ini diaplikasikan pada PL PLTP TP Sarulla (3 x 110 MW); Efisiens Efisiensii sangat tinggi 7-25%* (Zarrouk & Moon Moon,2012) ,2012); • 102 Hybrid Hybri d Power Power Plant Plant • Merupakan gabungan pemanfaatan energi dengan energi lain (Hidro, Surya, Angin, dll);panas bumi • Sumber energi sekunder digunakan untuk untuk meningkatkan efisiensi PLTP, memenuhi parasitic-load (own-use), dan menjaga stabilitas output listrik PLTP; • Contoh aplikasi aplikasi tek teknologi nologi ini: a. Cove-Fort (G (Geothermal-Hidro: eothermal-Hidro: 23 MW MW,, USA, b byy ENEL); b. Tungs Tungsten ten (Geothermal-Sur (Geothermal-Surya: ya: 24 MW MW,, USA, by Ormat); Enhanced Enha nced Geothermal Geothermal System System (EGS (EGS)) • Merupaka Merupakan n tek teknologi nologi pengembang pengembangan an dari lapangan panas bumi hidrotermal. Fluida geothermal direkayasa dengan menggunakan air permukaan; • Dapat diaplikasikan dimanap dimanapun un tetapi membut membutuhkan uhkan pengeboran yang relatif relatif lebih dalam dan proses stimulasi sumur; Masih bersifat pilot-project di seluruh dunia; Mengg Menggunakan unakan PLTP binary sehingga Zero-emission; • • 103 ALUR PROSES PERIZINAN INVEST INVESTASI ASI SEKTOR PANAS BUMI MELALUI PELELANGAN WILAYAH KERJA PANAS BUMI (WKP) PROSES BISNIS ESDM INVESTOR (KONSOR SIUM) LELANG WKP PTSP BKPM Izin Prinsip Penanaman Modal (3 HK HK)) KEMKUMHAM PT PLN Pengesahan Pendirian Badan Usaha (3 HK) HK) Izin Panas Bumi(IPB) PEMDA BPN Pertimbangan Teknis SPKT (3 HK) KLHK KEMENDAG 1. IPPK IPPKH* H* Huta Hutan n 1. Iz Izin in Lok Lokas asii Lindung/ (14 HK) Produksi 2. Izin Lingkung Lingkungan an (33HK) (UKL/UPL) IPJLPB*Hutan B*Hutan 3. Izin Gangguan Gangguan 2. IPJLP Konservasi (HO) (24HK). 4. Izin Pendi Pendirian rian 3 . Izi n Bangunan (IMB) Lingkungan 5. SIPA / SIPPAT SIPPAT 1 . A ng ng ka ka Pengenal Impor Impor (API (API)* )* (5 HK) 2. IP Bes Besii Baj Baja* a* (7 HK) KEMENKEU 1. Per Perset setetu etujua jua n Pembebasan Bea Masuk (14 HK) 2. No Nomo morr Indu Induk k Kepabeanan 3. PDRI PDRI (14 (14 HK HK)) 4. Per Perset setuju ujuan an Tax Allowance KEMENKO PEREKONOMIAN Persetujuan Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN)* LELANG TERBUKA WK PANAS BUMI (Setelah UU 21/2014) 21/2014) Keterangan: Harus dipenuhi Dapat Paralel *) Biladiperlukan Singkatan: IUPTL : IzinUsaha Penyediaan Listrik PJBL : Perjanjian Perjanjian JualBeli Listrik Studi Kelayakan IUPTL Sementara (7 HK) SJKU IPPKH : Izin Izin Pinjam Pakai KawasanHutan PJBL/ PPA IPJLPB : IzinPemanfaatan JasaLingkungan JasaLingkun gan Pana Panass Bumi PDRI : Pajak Pajak Dalam Financial Close 1. 2. 2. 3. IUPTL (7 HK) Iz Izin in Lok Lokasi asi AMDA AMDALL HO IMB Rangka Impor Rangka Impor AMDAL : Analisis MengenaiDampak Lingkungan 1. IPPK IPPKH H 2. IPJL IPJLPB PB SJKU : Surat Jaminan Kelayakan Kelayaka n Usaha SLO SLO : Sertifikat Sertifikat Laik Operasi KONSTRUKSI COD EKSPLOITASI EKSPLORASI (5 + 1 + 1 Tahun) UU 21/2014 PJBL dilaksanakan setelah setel ah ekspl eksplorasi orasi 104 ALUR PROSES PERIZINAN INVEST INVESTASI ASI SEKTOR PANAS BUMI MELALUI PENUGASAN SURVEI PENDAHULUAN DAN DAN EKSPLORASI (PSPE) PROSES BISNIS ESDM INVESTOR PTSP BKPM Izin Prinsip (3 hari) KEMKUMHAM PT PLN BPN Pengesahan Badan Usaha Usaha (3 HK) PENAWARAN PSPE SK PSPE Pertimbangan Teknis SPKT (3 HK) Penetapan WKP PEMDA KLHK 1. IPPK IPPKH* H* Huta Hutan n 1. Iz Izin in Lok Lokas asii Lindung/ (14 HK) Produksi 2. Izin Lingkung Lingkungan an (33HK) (UKL/UPL) IPJLPB*Hutan B*Hutan 3. Izin Gangguan Gangguan 2. IPJLP Konservasi (HO) (24HK). 4. Izin Pendi Pendirian rian 3 . Izi n Bangunan (IMB) Lingkungan 5. SIPA / SIPPAT SIPPAT KEMENDAG 1 . A ng ng ka ka Pengenal Impor Impor (API (API)* )* (5 HK) 2. IP Bes Besii Baj Baja* a* (7 HK) KEMENKEU 1. Perse Persetetuj tetujuan uan Pembebasan Bea Masuk (14 HK) 2. No Nomo morr Indu Induk k Kepabeanan 3. PDRI PDRI (14 (14 HK HK)) 4. Per Perset setuju ujuan an Tax Allowance KEMENKO PEREKONOMIAN Persetujuan Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN)* PSPE PANAS BUMI (Setelah UU 21/2014) 21/2014) Keterangan: Harus dipenuhi Dapat Paralel *) Biladiperlukan Singkatan: IUPTL : IzinUsaha Penyediaan Listrik PJBL : Perjanjian Perjanjian JualBeli Listrik IPB IPPKH : Izin Izin Pinjam Pakai KawasanHutan LELANG TERBATAS IPJLPB : IzinPemanfaatan JasaLingkungan JasaLingkun gan Pana Panass Bumi Studi Kelayaka Kelayakan n IUPTL Sementara SJKU Financial Close 1. 2. 2. 3. IUPTL ( 7 HK) SLO KONSTRUKSI COD PDRI : Pajak Pajak Dalam PJBL/ PPA Iz Izin in Lok Lokasi asi AMDA AMDALL HO IMB Rangka Impor Rangka Impor AMDAL : Analisis MengenaiDampak Lingkungan 1. IPPK IPPKH H 2. IPJL IPJLPB PB SJKU : Surat Jaminan Kelayakan Kelayaka n Usaha SLO : Sertifikat Sertifikat Laik Operasi EKSPLOITASI SP & EKSPLORASI (5 + 1 + 1 Tahun) UU 21/2014 PJBL dilaksanakan setelah setel ah ekspl eksplorasi orasi 105 ✓ ✓ ✓ ✓ HPT (10-55 MW = 85% BPP; > 55 MW = 80% BPP). HPT tersebut tersebut belum memenuhi aspek keekonomian untuk pengembangan panas pan as bum bumii di Pul Pulau au Sumatera Sum atera dan Jaw Jawa. a. 3 Proyek: Jailolo MALUT 10 MW; Sokoria Sokor ia NTT 30 MW; ✓ PT PLN (Persero) wajib waj ib me memb mbuat uat Harga Perkir Perkiraan aan Sendiri Sendi ri (HPS (HPS). ). ✓ Feed-in Tariff (FiT) per wilayah wilayah (10-17 sen US US$/k $/kWh) Wh) ✓ Dalam pelaksanaa pelaks anaannya nnya PT PLN (Persero) kesulitan kesulit an me menghitun nghitung g✓ HPS untuk PLTP PLTP sebelum dilakukannya eksplo eks ploras rasii dan studi studi kelayakan. ✓ HPT: 9,7 sen US$/kWh (Permen ESDM 32/2009 & ✓ ✓ FiT FiT tidak tidak se sesu suai ai dengan mekanisme pelelangan pelela ngan WKP 2/2011) yang hargaberdasarkan terend terendah ah Harga hasil lelang sesuai sesua i PP 59/2 59/2007. 007. bersifatt final da bersifa dan n tanpa negosiasi negos iasi dan men menjadi jadi acuan acu an PJB PJBL L (Pe (Perm rmen en ESDM 2/2011) HPT belum memenuhi ✓ ✓ HPT ditetapka ditetapkan n per wi wilay layah ah dan tah tahun un COD (11,8-29,6 sen US US$/k $/kWh). Wh). 3 Proyek: Way Ratai LAM LAMPUN PUNG G 55 MW; Talang-Kili ✓ SUMBAR 20 MW; Gn. Lawu, JATENG 110 MW ✓ Harga Harga listrik listrik PLTP: PLTP: 100% BPP setempat (BPP setempat ≥ rata-rata BPP nasional) dan B to B (BPP setempat ≤ rata-rata BPP nasional). PT PLN (Persero) menyatakan kemam kem ampuan puan beliny belinya a hanya 85% B BPP PP setempat. Harga Harga lis listri trik k ini tidak tidak menarik me narik bagi Jaboi SAB SABANG ANG 10 MW. keekonomian untuk wilayah Indonesia bagian bag ian tim timur ur ata atau u pengembangan skala kecil. investor karena belum me meme menuhi nuhi keekonom keeko nomian ian proyek PLTP 106 1. Pe Perrme men n ESD SDM M 14/2008 dan 269-12/2 /26 6/6 /60 00.3/2008: Harga Patoka tokan Terti rtingg nggii (HPT) penjualan tena te naga gakan lilist stri rik k dari da ri PLT PLT pa pel pel=elang la WK WKP be asar BPP BPBPPTPe)ga gang ngan an n, Tra ran sm isirseb pa pada sist siste em kelistri keli strikan sete setempat mpat (1P0-pada 55da MW 8ngan 5%anB P P; P> berd 55rdas M Warka =kan 8n0% . Namu Na mun, HnPsmi T te ter se bda ut belum meme me menuh nuhii ke kee ekonomia konomian n untuk untuk penge pengemba mbanga ngan n pana panas s bumi bumi di Pula ulau u Sumate umatera ra dan dan Ja Jawa wa.. rga a Perk rkir ira aan Sendir ndirii (HPS) 2. Permen ESDM 05/2009: PT PLN (Persero) wajib membuat Harg seba se baga gaii ac acua uan n yang yang dihi dihitu tung ng be berd rdas asar arka kan n jeni jenis s pe pemb mban angk gkit, it, loka lokasi si pe pemba mbang ngki kit, t, besa besara ran n kapa kapasi sita tas, s, fa fakt ktor or ka kapa pasi sita tas s dan dan kh khus usus us un untu tuk k PLTP PLTP di dita tamb mbah ahka kan n ac acua uan n biay biaya a ek eksp splo lora rasi si da dan n peng pengem emba bang ngan an). ). Namun, Namu n, dala dalam m pe pela laks ksan anaa aann nnya ya PT PLN PLN (Per (Perse sero ro)) ke kesu sulit lita an da dala lam m me meng nghit hitung ung HPS unt untuk uk PL PLTP TP sebe se belum lum dilakuka dilakukanny nnya a eksplora ksplorasi si dan dan studi kela kelay yakan. kan. 3. Permen ESDM 32/2009: HPT dit diteta etapka pkan n seb sebesa esarr 9,7 sen sen US$/kWh kWh . Namun, tidak ada klausul bah ba hwa harg harga a lis istr triik pana panas s bumi dari ari ha hasi sill lelan elang g WKP WKP me men njad adii ha harrga dasa sarr dalam lam penjua njuallan list stri rik k kepa ke pada da PT PLN PLN (Per (Perse sero ro)) se seba baga gaii pe pembe mbelili.. 4. Permen ESDM 02/2011: HPT diteta tetapk pka an seb sebes esa ar 9, 9,7 7 sen sen US$ S$//kWh dan har arga ga pemb pembel elia ian n te ten naga lilist stri rik k hasil asil lela lelang ng be bers rsif ifa at fi fina nall da dan n ta tanp npa a nego negosi sia asi yang menj menja adi acu cua an dalam lam Pe Perrjanj janjia ian n Ju Jua al Beli Listrik (PJBL) dengan PT PLN (Persero). Namun, HPT tersebut be belu lum m meme memen n uhi uhi kee ke ekon konomia omian n untuk untuk wila wilay yah Indone ndonesia sia bagia bagian n tim timur ur ata tau u penge pengemba mbanga ngan n skala skala kecil kecil.. ➢ Hasil pe pellelan ang gan WKP WKP yang menga gac cu Permen ESDM 32/20 /2009 dan dan 2/2011, yaitu itu 14 Pr Proy oye ek 1.9 1.970 MW (Gn. Unga ngara ran n 55 MW, Ba Batu turrad aden en 22 220 0 MW, Gu Guci ci 55 MW, Sor Sorik Marap arapii 240 240 MW, Liki Liki Pina Pinang ngaw awan an Muara aralabo laboh h 220 220 MW, Rantau Dedap 220 MW, Gn. Rajab jabasa 220 MW, Kaldera Dana anau Banten ten 110 MW, Blawan Ijen 110 MW, Telag elaga a Ngeb Ngebel el 16 165 5 MW,Atade W,Atadeii 5 MW, Hu’u Da Daha ha 20 MW, Suo Suoh Se Seki kinc ncau au 220 MW, Seu Seulaw lawah Ag Aga am 110 MW) 107 5. Permen ESDM 22/2012: Fe Fee ed-in Tariff (FiT) per wilayah (Sumate materra 10 sen US$/ S$/kWh; Wh; Jawa 11; Sulawesi Bag. Selatan 12; Sulawesi Bag. Utara 13; NTT-NTB 15; Maluku-Papua 17). Namun, Permen ini t i d ak s es u ai d en g an m ek an i s m e p el el an g an WK P yan g b er d as ar k an h ar g ga a terendah se sesu suai ai PP 59/2 59/200 007. 7. er w ilil a ay yah d an an t a ah h u n COD berki berkisar sar antar antara a 11,8-29,6 6. Permen ESDM 17/2014: HPT ditetapkan p er sen se n US$/kWh kWh dan untuk proyek PLTP yang sudah PPA sebelum Permen ini terbit dapat melakukan melaku kan ren renego egosia siasi si harga harga listri listrik k setela setelah h men menye yeles lesaik aikan an FS. 7. Surat KPK terkait pengatur turan harga listrik dari pembangkit listrik EBT untuk tidak me men nggunakan FiT. 8. Permen ESDM 50/2017: ha harg rga a tena tenaga ga lilist stri rik k ditet itetap apka kan n 100% BPP BPP sete setempa mpatt (B (BPP PP se sete tempa mpatt ≥ ra rata ta-r -rat ata a BPP BPP nasi nasion onal al)) dan dan B t o B (BP (BPP P setem setempat pat ≤ ra rata ta-r -rat ata a BPP BPP na nasi sion onal al). ). Seme Sement ntar ara, a, PT PLN PLN (Persero) (Perse ro) men menya yatak takan an ke kema mampu mpua an belin beliny ya hany hanya a 85% BPP BPP sete setempa mpatt . Harga tenaga listr triik ini tida tid ak me mena narik rik bagi bagi inv inve estor stor ka kare rena na be belu lum m meme memenu nuhi hi ke keek ekon onom omia ian n pr proy oyek ek PLTP PLTP.. 108 No 1. Isu Strategis Usulan Solusi Keterangan Harg Harga a jual jual tena tenaga ga lilist stri rik k untu untuk k PL PLTP TP yang menga mengacu cu Perme Permen n ESDM 50/2017 50/201 7 tentan tentang g tentan tentang g Pemanfaat Peman faatan an Sumb Sumber er Energi Terbarukan Terbar ukan untuk Penyed Penyediaan iaan Tenaga Listri Listrik k berdas berdasarkan arkan Biaya Diusulkan regu regulas lasii ba baru ru dalam bentuk Pe Peraturan raturan Pres Presiden iden (Perpres) ter terkai kaitt Pembel Pembelian ian Ten Tenaga aga Listr Listrik ik dan Har Harga ga Pat Patoka okan n Pembelian Pembe lian Tenaga Listr Listrik ik oleh PT PL PLN N (Per (Persero) sero) yang mempertimba mem pertimbangkan ngkan harga keekonomi keekonomian an PLTP. Hal ini ses sesuai uai den dengan gan a. Pa Pasa sall 22 22,, U UU U 21 21/2 /201 014 4 te tent ntan ang g Pana Panas s Bumi Bumi,, m men enye yebu butk tkan an - Sa Sam mpai pai saatini saatini belu belum m ada ada PP PPA A ya yang ng mengac men gacu u kep kepada ada Per Permen men ESD ESDM M 50/2017 Pokok Penyed Penyediaan iaan (BPP) Pembang Pem bangkit kitan an bel belum um men menari arik k bagi inv invest estor or kar karena ena bel belum um mencermin menc erminkan kan harga keekon keekonomian omian.. Harga ene Harga energi rgi Pan Panas as Bum Bumii unt untuk uk Pem Pemanfa anfaata atan n Tidak Tidak Langsung Langsun g diteta ditetapkan pkan oleh Pemer Pemerintah intah dengan mempertimba mem pertimbangkan ngkan harga keekonom keekonomian ian.. Permen Perme n ESDM 50/2 50/2017 017 - Sura Suratt PT PLN PLN y yan ang gm men enya yata taka kan n kemamp kem ampuan uan day daya a beliny belinya a han hanya ya 85% BPP khususnya khususnya untuk Jawa, Bali, Sumatera. Sumat era. Pada kenyat kenyataanya aanya,, sumb sumber er da daya ya Pana Panas s Bumi Bumi bany banyak ak terdapat terdap at di w wilayah ilayah Jawa dan Sumatera b. c. d. Pa Pasa sall 10 106, 6, ay ayat at (1 (1), ), PP 7/ 7/20 2017 17 te tent ntan ang g Pema Pemanf nfaa aata tan n Pana Panas s Bumi Tid Bumi Tidak ak Lan Langsu gsung, ng, men menyeb yebutk utkan an bah bahwa wa harga harga ene energi rgi panas pana s bum bumii unt untuk uk pem pemanfa anfaata atan n tid tidak ak langsu langsung ng diteta ditetapka pkan n oleh Ment Menteri eri ESDM dengan mem mempertimba pertimbangkan ngkan harga keekonomian pa pana nas s bu bumi mi da dan n ma manfa nfaat at bag bagii kepe kepenting ntingan an nasional.. nasional Pa Pasa sall 10 106, 6, ay ayat at (3 (3), ), Men Mente teri ri ES ESDM DM d dal alam am me mene neta tapk pka an har harga ga ene energi rgi pan panas as bum bumii be berkoordina rkoordinasi si den dengan gan Ment enteri eri yang menye menyelengga lenggarakan rakan urusan Pemer Pemerintaha intahan n di Bidan Bidang g Keuangan.. Keuangan Pa Pasa sall 10 106, 6, ay ayat at (4 (4), ), Har Harga ga Ke Keek ekon onom omia ian n Pa Pana nas s Bu Bumi mi pali paling ng sedikit memp sedikit mempertim ertimbangk bangkan an bia biaya ya produks produksii uap dan dan/a /ata tau u listrik dan da daya ya tari tarik k inve investa stasi si - Bebe Bebera rapa pa PP PPA A yang yang dire direvi viu u ul ulan ang g oleh PT PLN mengi mengikuti kuti aturan - Pe Perb rbai aika kan n re regu gula las si ini akan akan memberikan memb erikan dampa dampak k penam penambaha bahan n kapasitas kapasi tas terpas terpasang ang menj menjadi adi 6,3 GW pada tahun 2025 - Pelu Peluan ang g PN PNBP BP d dan an B Bon onus us P Pro rodu duks ksii sebesa seb esarr Rp 3,05 3,05 Trili Triliun un 109 REKAPITULASI PELAKSANAAN BERUSAHA DI SEKTOR PANAS BUMI EBTKE DJK BKPM PEMDA KLHK POLRI KEMENKEU KEMENDAG KEMENAKER JUMLAH Izin 2 0 4 7 6 6 0 0 2 27 Dispensasi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Rekomendasi 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 Setifikasi 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 Persetujuan 2 0 0 0 1 0 1 3 0 7 Lainnya 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 JUMLAH 7 1 4 8 7 6 1 3 2 39 110 PERIZINAN DAN NON PERIZINAN SUB SEKTOR PANAS BUMI NO 1 INSTANSI Ditjen EBTKE JUMLAH PERIZ JUMLAH PERIZINAN INAN// NON PER PERIZI IZINAN NAN 7 KETERANGAN Perizinan 1. Izin Pengg Penggunaan unaan Gudang Bahan Peledak Panas Bumi 2. Penug Penugasan asan SSurvei urvei Penda Pendahuluan huluan Non-Perizinan : 1. Penandasahan Rencana IImpor mpor Barang (Masterlist) (Masterlist) Panas Bumi 2. Rekomendasi Pemusnahan Bahan Peledak 3. Persetujuan Studi K Kelayakan elayakan (FS) 4. Verifik Verifikasi asi BKP BKP/JKP /JKP (Badan Ken Kena a Pajak/Jasa Ke Kena na Pajak) 5. Persetujuan Perpanjangan Jangk Jangka a Waktu Eksploras Eksplorasii 2 Ditjen Ketenagalistrikan 1 Non-Perizinan : 1. Sertifikat Layak Operasi (SLO) Pembangkit Listrik 3 BKPM 4 Perizinan : 1. 2. 3. 4. Penug Penugasan asan Survei Pendah Pendahuluan uluan dan Eksplorasi Eksplorasi Panas Bumi Bumi Izin P Panas anas B Bumi umi Izin Usaha Pen Penyediaan yediaan Tenaga Lis Listrik trik (IUPTL) Izin P Prinsip rinsip Penanama Penanaman n Modal 111 PERIZINAN DAN NON PERIZINAN SUB SEKTOR PANAS BUMI NO INSTANSI JUMLAH PERI JUMLAH PERIZINA ZINAN/ N/ NON PERIZ PERIZINAN INAN KETERANGAN 4 Pemda 8 Pe rizinan : 1. Izin LLokas okasii 2. Izin Pemanfaatan Ruang 3. Izin Masuk Wilayah Hutan 4. Izin Mendi Mendirikan rikan Bangun Bangunan an (IMB) 5. Izin Pengambilan Air dan Peng Penggunaan gunaan Daerah Aliran Sung Sungai ai (DAS) 6. UKL-UPL atau Izin Lingkungan (untuk kawasan hutan di luar hutan konservasi dan untuk kegiatan eksplorasi) 7. Izin AMDAL dan Izin Lingkungan (untuk kawasan hutan di luar hutan hutan konservasi dan untuk kegiatan eksplorasi) eksplorasi) Non-Perizina Non-Per izinan n: 1. Rekomendasi Izin Pinjam Pakai K Kawasan awasan Hutan 5 Kementerian Lingkungan Hidup Hidu p dan Kehutanan 7 Pe rizinan : 1. SIMAKSI (Surat Izin Masuk Kaw Kawasan asan Konservasi) untuk kkegiatan egiatan survei 2. UKL-UPL dan Izin Lingkungan (untuk kawasan hutan konservasi konservasi dan taman nasional) untuk kegiatan eksplorasi 3. Izin AMDAL dan Izin Lingkungan (untuk (untuk kawasan hutan konservasi dan taman nasional) untuk kegiatan eksploitasi 4. Izin Pengelolaan Limbah B3 5. Izin T Tempat empat Penyimpanan Sementara Limbah B3 6. Izin Pinjam Pakai K Kawasan awasan Hutan Hutan (IPPKH)/ Izin Pemanfaatan Jasa Lingkung Lingkungan an Panas Bumi (IPJLB) untuk Hutan Konservasi Non-Perizina Non-Per izinan n: 1. Persetujuan Prinsip P Penggunaan enggunaan Kawasan Hutan 112 PERIZINAN DAN NON PERIZINAN SUB SEKTOR PANAS BUMI NO INSTANSI JUMLAH PERIZ JUMLAH PERIZINAN INAN// NON PER PERIZI IZINAN NAN KETERANGAN 6 Mabes POLRI 6 Pe rizinan : 1. Izin Pembelian dan pengg penggunaan unaan Bahan Peledak (P2) 2. Izin Pemilikan, Peng Penguasaan uasaan dan Penyimpanan Bahan P Peledak eledak (P3) 3. Izin Penggunaan Sisa Bahan Peledak (P1) 4. Izin T Transportasi ransportasi Bahan Peledak 5. Izin Alih Guna Bahan Peledak 6. Izin Pemusnahan Bahan Peledak 7 Kemenkeu 1 Non-Perizinan : 1. Persetujuan Pembebasan Bea Masuk dan Pajak dalam Rangka Impor 8 Kemendag 3 Non-Perizinan : 1. Persetujuan Angk Angka a Pengenal Importir P Produsen rodusen 2. Persetujuan Nomor Pengenal Importir Khusus (NPIK) 3. Persetujuan IP-Baja 9 Kemenaker 2 Pe rizinan : 1. Izin Rencana Penggunaan T Tenaga enaga Kerja Asing (RPTKA) 2. Izin Mempergunakan T Tenaga enaga Asing (IMT (IMTA) A) JUMLAH 39 113 VII. VI I. PPelu eluan angg In Invves esta tasi si dan Peneri enerima maan an Neg Negara ara ▪ ▪ ▪ ▪ ▪ eluang Inv Invest estasi asi Panas anas Bum Bumii………………………………... 86 Overview Peluang Rencana Penaw enawaran aran WKP 2019……………………………………….. 88 Rencana Penaw enawaran aran WPSPE 2019……………………………………… 89 ………………………………... Inse In sent ntif if dala dalam m Pen engu gusa saha haan an Pan anas as Bumi Bumi dari Pengusahaan Panas Bumi ……... 90 Mekanisme Perhitungan Bagian Pemerintah 91 sesuai KEPP sesuai KEPPRES RES 49 49/1991 /1991 dan PP NNoo. 9/201 9/20122 sesu sesuai ai UU 21 21/201 /20144 ▪ Pengenaan dan Perhitungan Bonus Produksi……………………………... 93 114 OVERVIEW 1. PELUANG INVESTASI PANAS BUMI Pemerintah memberikan insentif fiskal bagi pengembangan panas bumi berupa fasilitas pajak jak allowa owance nce) da pengha pen ghasil silan an (tax all dan n fa fasi sililita tas s be bea a ma masu suk k dan dan paja pajak k dala dalam m rang rangka ka impo imporr (bea (bea ma masu suk, k, PP PPN N da dan n PPNB PPNBm, m, PP PPh h at atas as impo impor) r).. 2. Menerbitkan Per men ESDM No. 50 Tahun 2017 dengan spirit penyediaan listrik yang efisien se sehi hing ngga ga subs subsid idii lilist stri rik k ti tida dak k me memb mbeb eban anii APBN APBN da dan n masy masyar arak akat at me mend ndap apat atka kan n tari tariff list listri rik k yang ang lebi lebih h baik termasuk peng ngu usah aha aan Pan ana as Bu Bum mi harus lebih efisi isien agar harga listrik Panas Bum Bumi dapat bersaing. 3. Unt Untuk men mencap apa ai targe argett terseb rsebut ut,, di dib butu utuhkan kan du duku kun ngan gan inte intern rnas asio iona nall dala dalam m kont konte eks pemb pembia iay yaan, aan, te tekn knol olog ogi, i, su sumb mber er da day ya manu manusi sia a da dan n ba bant ntua uan n te tekn knis is;; 4. Kepemilikan saham asing dalam bisnis panas bumi di perbolehkan hingga 95% pada tahap eksplorasi; 5. Kes Kesem emp patan tan pen engu gus sah ahaa aan n la lain in da dala lam m bid ida ang pa pan nas bum umi: i: • Pemanf Pem anfaat aatan an langsu langsung ng panas panas bum bumi; i; • Sumb Su mber er da day ya pa pana nas s bu bumi mi en enta talp lphi hi rend rendah ah;; • • 6. Pembangki Pemban gkitt lis listri trik k kap kapasi asitas tas kec kecil; il; Serv Se rvic ices es co comp mpan any y un untu tuk k mend menduk ukun ung g usah usaha a in inti ti pana panas s bumi bumi.. Aks Akses peng ngus usa aha haan an pa pana nas s bu bumi mi dapa apat mel melal alui ui ta tah hap apan an:: • Penu Pe nuga gasa san n Surv Survei ei Pe Pend ndah ahul ulua uan n pa pana nas s bu bumi mi da dan n PSP PSP + Ekspl Eksplor oras asi; i; • Part Pa rtis isip ipas asii me mela lalu luii pr pros oses es le lela lang ng WKP Pa Pana nas s Bumi Bumi.. 115 ESTI ESTIMASI MASI BIA BIAY YA INVEST I NVESTASI ASI PANAS BUMI Pengembangan Unit PLTP 55MW Asumsi Biaya Pengeboran 6 juta USD/Sumur BIAYA A EKSPLORA EKS PLORASI (3 SUMUR) ESTIMASI BIAY Biaya Investasi (juta (ju ta USD USD)) Persentase NO JENIS KEGIATAN ESTIMAS I BIAY ESTIMASI BIAYA A (US$) (US $) juta juta 1. Kegiatan Eksplorasi 52 19,77 % 1. Survey Geologi, Geofisika, (meneNtukan tapak bor) Geokimia 7 2. Pengembangan Lapangan 102 38,78 % 2. AMDAL, SIPPA, IPPKH 3. Pembebasan lahan 1 4. Welll Pad + Jalan Ma Wel Masuk suk 5 Item 3. Konstruksi Pembangkit during 4. IDC (Interest construction ) Total Biaya Investasi per MW Sumber: JICA, 2016 95 14 0,1 36,12 % 5 5,,32% 263 4,78 (juta USD/MW) (Asumsi 6 km) 5. Sumur 21 TOTAL 34,1 Sumber : diolah diol ah dari PT Pertamina Geothermal En Energy ergy 2013 115 Sumber : diolah diol ah dari PT Pertamina Geothermal En Energy ergy 2013 116 INSENTIF INSE NTIF PENGU PENGUSAHA SAHAA A N PANAS PANAS BUMI TAX FASILITAS BEA PEMBEBASAN ALLOWANCE MASUK PBB 1. Per Peratu aturan ran Pemeri Pemerinta ntahh No 78 Tahu Tahunn 20 2019 19 2. PMK No. No. 35 Tah Tahun un 20 2018 18 Fasilitas: 1. Pe Peng ngur uran anga gann PP PPhh Neto Neto 30% 30% dari nilai investasi selama 6 tahun (investment tax credit) 2. Pen Penyus yusuta utann dan amorti amortisas sasii dipercepat 3. Pe Peng ngen enaa aann PP PPhh Di Divi vide denn 10% 10% 4. Ko Komp mpen ensa sasi si Ke Keru rugi gian an 5-10 5-10 tahun Panass Bumi: KBL Pana KBLII 062 06202 02 Min. Investasi: Investasi: Rp 100 Milyar PMK No. No. 218 218 Tah Tahun un 201 20199 tent tentang ang Pembebasan Bea Masuk M asuk dan/atau Tidak Dipungut Pajak Dalam Rangka Impor Atas Impor Barang untuk Kegiatan Penyelenggaraan Panas Bumi. Pembebasan bea masuk untuk kegiatan penyelenggaraan panas bumi dapat berikan kepada: a. KKOB KKOB;; atau atau b. Bada Badann Usah Usahaa (peme (pemegang gang kuasa pengusahaan sumber daya panas bumi; pemegang izin pengusahaan sumber daya panas bumi; pemegang Izin Panas Bumi; atau pelaku PSPE) PMK No 172 172 Tahu Tahunn 2016 2016 Pengurangan Penguran gan PBB at atas as tu tubu buhh bumi bumi samp sampai ai 100% untuk untuk tah tahap ap Eksplorasi Fasilitas Fasili tas dapa dapatt dipero diperoleh leh untuk untuk pemeg pemegan angg IPB selama 5 tahun dan perpanjangan 2 tahun Dimulai Dimul ai tahu tahunn 2017 TAX HOLIDAY 1. PMK No 150 150 Tah Tahun un 201 20188 2. Perka Perka BKP BKPM M No 1 T Tah ahun un 20 2019 19 117 MEKANISME PERHITUNGAN BAGIAN PEMERINTAH DARI PENGUSAHAAN PANAS BUMI WKP EKSISTING: (KEPPRES 49/1991) 49/1991) SESUAI UU NO NO.. 21/2014 PENERIMAAN BIAY BIA YA OPERASIONA OPERASIONALL PENERIMAAN BERSIH Bonus Produksi 66% PENGEMBANG 34% PEMERINTAH PBB Penerimaan Bersih Pengembang Catatan : (+) Reimbursement PPN Pengembalian Bonus Produksi (-) PNBP Pehitungan Bonus Produksi Uap List Listri rikk : 1% * Gross Revenue : 0, 0,5% 5% * Gro Gross Reve venu nue e 118 PROPORSI PENERIMAAN NEGARA DARI PENGUSAHAAN PANAS BUMI (UU NO. 21/2014) WKP IPB: 119 PENGENAAN DAN PERHITUNGAN BONUS PRODUKSI No 1. 2. 3. ❑ ❑ DESKRIPSI A wal mulai perhitungan EKSISTING IP B • T elah lah Be Berp rpro rodu duks ksiberlaku) i (sebelum UU No. 21 : Tahun 2014 mulai mula mu laii ta tang ngga gall 1 Janua Januari ri 20 2015 15 sejak pertama berproduksi secaraunit komersial • Belum Belu m Be Berpr rprod oduk uksi si (pada saat UU No.21 Tahun 2014 mulai berlaku) sejak sej ak un unit it per pertam tama a ber berpr produ oduksi ksi sec secara ara komersial Penjualan Penjuala n Ua Uap: p: 1% dari dari Pen Pendap dapata atan n Kot Kotor or Penjualan Penjuala n Ua Uap: p: 1% dar darii Pen Pendap dapata atan n Kot Kotor or Penjualan Penjuala n Listrik: 0, 0,5% 5% dari dari Pen Pendap dapata atan n Kot Kotor or Penjualan Penjuala n Listrik: 0,5% 0,5 % dari Pen Penda dapat patan an Kot Kotor or Periode Dilakukan secara triwulan menyesuaikan menyesuaikan Dila Dilaku kuka kan n seca secara ra tahu tahuna nan n dan dan Perhi Perhitung tungan an Bonu Bonus s Produksi dengan deng an per periode iode Se Setora toran n Bagia Bagian n Pemer Pemerinta intah h (SBP) dihi di tung ng seja sejak k 1 Janu Januar arii s. s.d. d. 31hitu Desember Besaran Bonus Produksi Eksis Eksi stin ing g ad adal ala ah pe peme mega gang ng ku kua asa pe peng ngu usa saha haan an sumb umber day aya a panas anas bumi bumi,, Ko Kont ntrrak Op Oper eras asii Be Berrsama sama pe peng ngus usah ahaa aan n su sumb mber er da day ya pa pana nas s bu bumi mi,, da dan n pe peme mega gang ng izin izin peng pengus usah ahaa aan n sumb sumber er day daya pana panas s bumi bumi.. Pend Pe ndap apat atan an ko koto torr da dari ri pe penj njua uala lan n ua uap p pa pana nas s bu bumi mi di dihi hitu tung ng juml jumlah ah uap uap pana panas s bumi bumi seta setara ra list listri rik k yang ang terj terjua uall (k (kililo o Wa Watt tt ho hour ur)) di dika kalilika kan n de deng ngan an ha harg rga a ju jual al ua uap p pa pana nas s bumi bumi.. ❑ Pendap Pend apat atan an ko koto torr dari ari pe penj njua uala lan n ten enag aga a li list strrik dih ihiitu tung ng jumla umlah h pro produks duksii tena tenaga ga list listrrik yang ang terjua rjuall (kil (kilo o Watt Wa tt ho hour ur)) di dika kalilika kan n de deng ngan an ha harg rga a ju jual al te tena naga ga lilist stri rik. k. 120 120 Tot otal al Bon Bonus us Pr Prod oduk uksi si Pa Panas nas Bum Bumii 2014 2019 sebesar Rp 382 Mily lya ar telah ditetapkan ditetapkan dan wajib diset disetorkan orkan Pengembang Panas Bumi kepada Pemerintah Daerah Penghasil Besaran Besar an Bonus Produksi Produksi 2014 201 4 - 20 2019 19 Dieng2% Die ng2% Sibayak 0% Sarulla 5% Lahendong7% Lahend ong7% Patuha4% Karaha 0% Ulubelu Ulubel u 9% Ulumbu Ulumb u 0% Wilayah Kerja/Area yang merupakan proyek PLTP PLTP ke-7 pengembang tersebut Mataloko Matalo ko 0% Wayang Wayan g Windu 14% Pengembang berkewajiban menyetor Bonus Produksi Panas Bumi Salak 27% Kabupaten/Kota Kabupaten/K ota sebagai Daerah Penghasil yang telah menerima Bonus Produksi Kabupaten Bandung penerima terbesar yaitu Rp 125 125 Milya Milyarr Kamojang Kamoj ang 18% Darajat 15% Salak Darajat Kamojang Wayang Windu Ulubelu Lahendong Dieng Patuha Sibayak Sarulla Masyarakat sekitar Wilayah Kerja/Area PLTP Ulumbu Mataloko Karaha yang diprioritaskan menerima Bonus Produksi *) Padatahun 2014, 2014, Kewajiban Kewajiban menyet menyetorkanbonus orkanbonus produksihanya produksihanya dari PT Geo GeodipaEnergi dipaEnergi untukPLTP Patuha Patuha sesuai sesuai PP 28/20 28/2016 16 121 MANFAAT BONUS PRODUKSI PANAS BUMI 1. Manfaat Bonus Produksi: a. Meningk Meningkatkan atkan Pendapatan Asli Daerah sebagai manfaat langsung yang dirasakan oleh Pemda dan Masyarakat; b. Mendorong terben terbentuknya tuknya program-program peningkatan kesejahteraan di daerah penghasil; c. Mendorong tumbuhn tumbuhnya ya rasa memiliki masyarakat terhadap proyek panas bumi. d. Menci Mencipta ptakan kan sinergi yang kondusif antara Pemerintah, masyarakat dan pengembang panas bumi. 2. Kewajiban penyetoran bonus produksi terhadap 7 pengembang panas bumi pada 12 area/WKP dan disetorkan kepada 27 Pemerintah Kabupaten/Kota Penghasil; 3. Saat ini Pemerintah Daerah yang mendapatkan Bonus produksi terbesar adalah Kabupaten Bandung dengan nilai Rp 58,3 Milyar. 122 REALISASI BONUS PRODUKSI PANAS BUMI No Pengembang Panas Bumi Area/WKP Kabupaten/ Kota Tomohon Minahasa Minahasa Minaha sa Utara 1. P PT T PGE Lahendong Minahasa Selatan Minahasa Tenggara Manado 2. P PT T PGE Kamojang 3. P PT T PGE Ulubelu 4. 5. PT PG E SOL Sibayak Sarulla PT G DE Dieng 7. P PT T G DE Patuha 8. 9. P PT T PLN P PT T PLN Ulumbu Mataloko 10. SEGS 11. SEGD II Salak Darajat 0 2015 2.95 2.957.9 7.984 84.42 .428 8 2016 2.0 2.004. 04.794 794.52 .523 3 2017 2018 0 0 1. 1.65 658. 8.33 332. 2.43 430 0 154.744.622 1. 1.15 150. 0.68 680. 0.88 880 0 105.775.648 4.000 4.000.72 .721.5 1.536 36 2.104 2.104.60 .602.6 2.676 76 20 204. 4.65 658. 8.42 425 5 0 18.318.678 12.251.728 24.227.477 0 4.280.705 3.295.192 6.375.651 0 26.513.876 18.123.553 35 35.0 .066 66.0 .086 86 1.346.43 1.346.433.21 3.218 8 10.740.040.918 10.740.040.91 8 8.508 8.508.35 .351.0 1.094 94 Garut Bandung 0 1.3 1.388 88.3 .366 66.8 .875 75 1. 1.32 322. 2.52 523. 3.30 303 3 0 10.31 10.317. 7.93 930. 0.55 551 1 10 10.4 .401 01.97 .974. 4.06 065 5 Tanggamus Tanah Karo Langkat 0 0 0 5. 5.40 407. 7.34 345. 5.02 025 5 47.666 2.346 5.4 5.485 85.2 .207 07.1 .106 06 0 0 Deli Serdang Simalungun Tapanuli Tapanu li Utara Tapanuli Selatan Banjarnegara 0 0 0 4.021 36 0 0 0 0 0 0 0 0 611.528.546 477.122.229 Temanggung 0 0 218.504.605 3.732.084 170.574.144 2.912.241 Batang 0 18.660.418 14.561.207 Pekalongan 0 28.612.640 22.327.185 1.052.198.698 376.167.534 6.422.372 32.111.862 49 49.2 .238 38.1 .189 89 0 52 525. 5.36 362.0 2.079 79 0 7.553.026 2. 2.02 023. 3.52 523. 3.12 129 9 0 5.893.822 2. 2.21 215. 5.89 893. 3.19 198 8 184.979.455 12 12.9 .997 97.6 .659 59 2.160 2.160.57 .579.1 9.139 39 29 293. 3.15 153. 3.90 908 8 0 0 0 10 10.3 .370 70.5 .555 55.1 .152 52 0 9. 9.50 508. 8.54 543. 3.64 647 7 0 Sukabumi 0 8. 8.83 834. 4.17 176. 6.61 611 1 8. 8.40 408. 8.44 440. 0.80 802 2 Bandung Garut 0 559.076.695 556.621.322 0 9.5 9.514 14.3 .377 77.2 .263 63 9. 9.43 436. 6.58 580. 0.15 151 1 Wonosobo 6. Besaran Bonus Produksi (Rp) 2014 Kendal Bandung Manggarai N Ng gada Bogor 0 0 0 0 3.563.20 3.563.205.31 5.317 7 348.536.167 8.654.63 8.654.632.00 2.002 2 8.206.13 8.206.135.58 5.585 5 61 612. 2.87 877. 7.46 464 4 9.550.92 9.550.927.92 7.923 3 11 11.51 .515.5 5.583. 83.88 882 2 7.689 7.689.36 .361.3 1.367 67 64 643. 3.77 774. 4.45 459 9 Keterangan 2019 Bonprod od Tahun2017 = 2.5 2.529. 29.92 928.2 8.225 25 Bonpr Telah Bayar 4.2 4.271. 71.47 473.4 3.425 25 227. 227.99 991. 1.84 848 8 2015 & 2016 = Belum Bayar 75.940.060 26,989. 69 690 19.515.279 11 110. 0.30 304. 4.03 036 6 1.514.22 1.514.226.32 6.322 2 12.189.179.318 7.667 7.667.28 .283.9 3.961 61 0 0 7.102.551 39 39.0 .064 64.0 .023 23 12, 12,394 394,047 ,047,86 ,869 9 1,467,989,789 9, 9,79 797, 7,142 142,3 ,307 07 0 0 0 0 20.593.7 20.593.796.3 96.353 53 0 0 10, 10,739 739,067 ,067,44 ,448 8 TelahBayar 2.01 2.014. 4.38 389. 9.34 346 6 1.112.419.210 398.007.299 6.791.340 33.956.703 52 52.0 .066 66.9 .945 45 1, 1,05 050, 0,44 445, 5,61 614 4 1,094,137,717 TelahBayar 407,969,928 6,753,936 33,769,683 51 51,,78 780, 0,17 179 9 13 13.7 .744 44.3 .380 80 2.315 2.315.65 .659.6 9.688 88 0 0 9.817.35 9.817.350.83 0.839 9 9.149.71 9.149.710.28 0.288 8 61 614. 4.85 858. 8.38 381 1 9.615.73 9.615.730.31 0.316 6 13 13,6 ,668 68,6 ,681 81 2, 2,32 322, 2,022 022,8 ,880 80 387 387,5 ,554 54,9 ,900 00 BelumBayar 0 10, 10,944 944,495 ,495,60 ,608 8 TelahBayar 10, 10,843 843,910 ,910,07 ,077 7 734, 734,36 369, 9,87 874 4 10, 10,308 308,786 ,786,14 ,142 2 12. 12. SEG SEGWWL WWL Wayang Windu 0 4. 4.57 577. 7.22 222. 2.81 817 7 10 10.8 .854 54.9 .958 58.4 .405 05 12.110.575.598 0 0 0 0 0 0 0 Majalengka 0 0 0 0 0 0 Sumedang 0 0 525.362.079 58.701.394.245 Bandung Garut 13. PT PGE Karaha TOTAL Tasikmalaya Ciamis 0 0 12 12.51 .518.3 8.377. 77.50 503 3 12 12,5 ,587 87,6 ,667, 67,44 440 0 497.684.858 520 5 20.8 .875 75.5 .595 95 415,580,425 38 386, 6,13 138, 8,31 311 1 19 1 9.762.916 9,179,986 0 22 2 2.559.324 9,680,924 0 0 12 1 2.243.142 6,446,077 62.364.033.806 74.000.236.498 92.352.663.513 93.861.882.779 VIII VI II.. Tan anta tang ngan an dan dan Up Upay ayaa Terob erobos osan an Tantangan Pengembang engembangan an Panas Bumi ▪ Tantangan ▪ Upaya Terobosan Pengembangan Panas Bumi 97 98 123 124 TANTANGAN UTAMA PENGEMBANGAN PANAS BUMI Area Prospek pada Kawasan Hutan Konsevasi dan Tropical Rainforest Heritage of Sumatra (TRHS) Isu Sosial & Perizinan Kelayakan Proyek Panas Bumi untuk Tariff Listrik kepada Masyarakat Tari Cadangan Panas Bumi Akses Pendanaan sebelum FS tidak sesuai Perencanaan dan Keterbatasan Demand Kelistrikan Setempat 125 PENCAPAIAN AIAN TARGET TARGET KENDALA PENCAP 1. Pertum rtumbu buha han n ekon onom omi, i, perk rkem emba bang nga an kebu buttuh uha an lis listr trik ik,, se sert rta a pr pro ogr gres es h re rend ndah ah dari perkiraan RUPTL PT lebih pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan lebi PLN (Persero) 2. Keti tida dak kpas pasti tian an waktu aktu dalam proses birokrasi dan negosiasi harga listrik dengan PT PLN (Persero) 3. Penu enuga gasan san pen penge gemba mbang ngan an WKP kep epada ada PT PT.. PLN (P (Pers ersero ero)) yan yang g tertunda karena proses pencarian mitra 4. Pen Penyelesaian yelesaian isu pengembang pengembangan an proyek PL PLTP TP di kaw kawasan asan T Tropical ropical Rainf Rainforest orest Heritage of Sumatera (TRHS) yang ba baru ru menc mencap apai ai kesep esepah aham aman an int interna ernall peme pemeri rint ntah ah pada Februari 2020 jian an de deti till da dan n waktu 5. Pena Penataan taan zonasi pada kaw kawasan asan hutan kkonservasi onservasi meme memelukan lukan kaji yang cuk uku up pa pan njang pada internal Kementerian LHK senhingga menggeser target COD beberapa proyek PLTP di lokasi Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam. 6. Ke Ketidak tidaksesua sesuaian ian ant antara ara ca cada dang ngan an pana panass bumi bumi dengan perencanaan pengembangan yang disertai dengan keterbatasan demand kelistrikan di wilayah setempat. 126 UPAYA TEROBOSAN PENGEMBANGAN PANAS BUMI Pengembangan Panas Panas Bumi di Wilayah Timur Penugasan Kepada BUMN Penyederhanaan Perizinan Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi Geothermal Fund Eksplorasi Panas Bumi oleh Pemerintah 127 GEOTHERMAL FUND Fasilitas pembiayaan untuk penyediaan data dan informasi Panas Bumi melalui kegiatan eksplorasi panas bumi untuk memitigasi risiko hulu, ada 2 konse konsep p: Geothermal Energy Upstream Development Project (GEUDP) Geothermal Resource Risk Mitigation (GREM) Dilakukan oleh Pemerintah (Penugasan kepada PT SMI) Ditawarkan kepada BUMN dan Swasta Sumber Dana APBN (PISP, 49.5 jt USD) dan hibah World Bank (49 jt USD) Sumber Dana terdaftar dalam bluebook (pinjaman World Bank, 150 jt USD tahap 1) Disediakan loan forgiveness contigent guarantee (utk penggantian biaya eksplorasi, bila gagal) Hasil Government Drilling ditawarkan kepada pengembang dgn mengganti mengganti kompensasi 128 MEKANISME PELAKSANAAN GOVERNMENT DRILLING OLEH PT SMI Dasar Hukum: 1 PMK Nomor Nomor 62/PMK.08/2017 62/PMK.08/2017 tentang tentang Pengelolaan Pengelolaan Dana Pembiay Pemb iayaan aan Inf Infras rastru truktu kturr Sekt Sektor or Panas Panas Bumi Bumi Pada Pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Multi Infrastruk Infra struktur tur (PT SMI) Mengusulkan lokasi Govt Drilling Meneruskan Usulan untuk di Nota Kesepahaman ESDM-KEU (MoU-7/MK.08/2017 dan 2 17Pj/05/MEM/2017) tentang Kerjasama Penyelenggaraan Fasilitasi Penyediaan Data dan Informasi Panas Bumi Untuk Mendukung Percepatan Pemanfaatan Panas Bumi Dalam Rangka Penyediaan Infrastruktur Ketenagalistrikan PISP + GCF Mengevaluasi (due diligence) usulan evaluasi advice Mengembalikan ke ESDM NO Lolos ? YES Pembahasan dan Komite Bersama keputusan di komite n a r o p a L P e n g a w a s a n Tenaga Ahli Independen DJPRKN + DJEBTKE + BAGEOL Penerbitan Penugasan oleh Kemenkeu Pelaksanaan oleh PT SMI Pelaksanaan Kegiatan Penyediaan Data dan Informasi Hasil Penentuan harga data oleh Komite Bersama Pelelangan oleh ESDM DATA 129 Geothermal Resources Risk Exploration Mitigation SUMBER DANA (JUTA USD) GREM PEMBIA PEMB IAY YAAN PROYEK Maks 50% + biaya pinjaman** dibayar dari PISP P ISP WB (IBRD) PISP 150 325 100% GAGAL Eksplorasi BUMN 100% + biaya pinjaman** dibayar oleh BU GREM SUKSES LOAN Min 50% + biaya pinjaman** dibayar oleh BU 372.5 Instrument Min 50% + biaya pinjaman** dibayar oleh BU 122.5 100% + biaya pinjaman dibayar oleh BU *** Total 655* 40 32.5 SUKSES 90 7.5 50% GAGAL 50% CTF LOAN INSTRUMEN GCF Note: Eksplorasi SWASTA Maks 50% Diampuni *) Termasuk PISP (sbg dana penjamin) dan dan a hibah TA sebesar 10 **) Biaya pinjaman LIBOR+ ***)Termasuk Success Fee dari komponen instrumen HAMBATAN PENGGUNAAN DANA PISP DAN GREM UNTUK KEGIATAN GOVERNMENT DRILLING (OLEH BADAN GEOLOGI ) BADAN GEOLOGI) PISP: ❑ Dan Dana a PIS PISP P sud sudah ah menjad menjadii Pen Penye yert rtaan aan Modal Nega Negara ra pada PT SM SMII (me (menja njadi di modal usaha yan yang g memerlukan pengembalian pengembalian untuk kelangsungan kelangsungan usaha PT SMI). ❑ Dalam PMK Nomor 62/PMK.0 62/PMK.08/201 8/2017 7 juga diseb disebutk utkan an bahwa dala dalam m keg kegiat iatan an penyed penyediaan iaan dat data a dan informasi panas bumi atau pada pembiayaan BUMN, terdapat skema bahwa PTdaya SMI akan mendapatkan biaya pengganti dari APBNeksplorasi dalam hal oleh eksplorasi tidak mendapatkan sumber panas bumi. ❑ Un Untuk tuk saat ini PISP kemu kemungk ngkina inan n hanya hanya dapa dapatt dig digun unak akan an un untuk tuk me mend ndan anai ai seme sement ntar ara a kegiatan government drilling oleh Badan Geologi agar tidak memerlukan penganggaran multi years (apabila menggunakan APBN), untuk selan selanjutnya jutnya setela setelah h selesai total biay biaya a dibayarkan dibayarkan kembali dar darii APBN. GREM: ❑ GREM pada dasarn dasarnya ya adala adalah h pinjaman pinjaman,, meskip meskipun un di dala dalamny mnya a terda terdapat pat instr instrumen umen deriskin derisking g (loan covertible hibah bila terjadi kegagalan) ❑ Sesuai loan agreement, GREM diperuntukkan bagi pendanaan eksp spllorasi oleh BUMN dan badan usaha sw usaha swast asta a, sehingga apabila diperluas untuk government drilling maka terlebih dahulu diperlukan re-negosias re-neg osiasii loan dengan World Bank. 131 KEGIAT TAN GOVERNMENT G OVERNMENT DRILLING LOKASI KEGIA 2 3 1 No. 1. 2. Area Prospek Wae Sano Jailolo Lokasi Nusa Tenggara Timur Maluku Utara 4 Sumber Daya (MW) 151 75 Status Wilayah WKP WKP 3. 4. Bituang Nage Sulawesi Selatan Nusa Tenggara Timur Total 54 30 310 Wilayah Terbuka Wilayah Terbuka 132 PENAMBAHAN DATA GEOSAINS DAN EKSPLORASI PANAS BUMI OLEH PEMERI PEMERINT NTAH AH • Potens Potensii cukup besar (23,9 GW), tetapi pemanfaa pemanfaatan tan baru 8,9% (2.130,7 MW). • Peng Pengembangan embangan panas bumi pada tahap eksplorasi memiliki profil risiko yang tinggi: 1. Risi Risiko ko penge pengembang mbangan an panas bumi masih sang sangat at tinggi karena ket keterba erbatasa tasan n dat data a geos geosains ains dan eksplorasi panas bumi. Saat ini risiko eksplorasi ditanggung oleh Badan Usaha yang menyeba men yebabkan bkan har harga ga kee keekon konomiann omiannya ya tinggi atau wilay wilayah ah panas bumi yang dita ditawarkan warkan belum menarik investasi. 2. Menurut kajian World Bank (2012), penge pengeboran boran eksplor eksplorasi, asi, uji produ produksi, ksi, dan pemu pemutakhiran takhiran model konseptual sistem panas bumi dapat menurunkan risiko pengembangan dari 90% hingga 50%. Hal ini diantaranya disebabkan oleh meningkatnya drilling success ratio dari 4050% menjadi 70-80% (Sudarman, 2009). • Peningkatan kualitas data geosains dapat dilaksanakan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM melalui penambahan dan pemutakhiran data subsurface hingga pengeboran eksplorasi. • Dalam rangka mendukung pencapaian target Road Map Panas Bumi dan target Bauran Energi (KEN), Menteri ESDM mengarahkan agar Kementerian ESDM melaksanakan kegiatan eksplorasi 132 Panas Bumi untuk meningkatkan competitiv competitiveness eness harga listrik Panas Bumi. 133 PRIORITAS WILAYAH UNTUK PROGRAM EKSPLORASI PANAS BUMI OLEH OLE H PEMERINT P EMERINTAH AH No. Area Prospek Lokasi Sumber Sum ber Day Daya a Rencana Renc ana Peng Pengemban embangan gan Status Wilayah (MW) (MW) WKP 45 20 1 Cisolok Cisukarame Jawa Barat 2 3 4 5 Jailolo Nage Bittuang Ciremai Maluku Utara Nusa Tenggara Timur Sulawesi Selatan Jawa Barat WKP WKP Wilayah Terbuka WKP 75 39 28 60 30 20 20 55 6 7 8 9 10 11 Bora Polu Gunung Endut Tampomas Sembalun Guci Sipoholon Ria-Ria Sulawesi Tengah Banten Jawa Barat Nusa Tenggara Barat Jawa Tengah Sumatera Utara WKP WKP WKP WKP WKP WKP 123 180 100 100 100 60 40 40 45 20 55 20 12 13 14 15 16 Marana Lokop Limbong Maritaing Gunung Batur-Kintamani Sulawesi Tengah Aceh Sulawesi Selatan Nusa Tenggara Timur Bali WKP Wilayah Terbuka Wilayah Terbuka Wilayah Terbuka Wilayah Terbuka 70 41 20 190 58 20 20 5 30 40 17 18 19 20 Gunung Galunggung Papandayan Banda Baru Sajau Jawa Barat Jawa Barat Maluku Kalimantan Utara Total WKP Wilayah Terbuka Wilayah Terbuka Wilayah Terbuka 289 195 54 17 1.844 110 40 40 13 683 134 MILESTONES PELAKSANAAN PROGRAM EKSPLORASI PANAS BUMI OLEH OLE H PEMERINT P EMERINTAH AH 2020 Kegiatan: ✓ Perencanaan ✓ Penyiapan regulasi dan SOP pelaksanaan program ✓ Pem Pemili ilihan han lok lokasi asi pro prosp spek ek ✓ Sosialisasi dan koordinasi ✓ Perizinan (Izin Lingkungan, UKLUPL, SIPA, SIPA, Izin Lokasi, dll) 2021 Kegiatan: ✓ Akuisisi data geosains geosains pada 8 prospek ✓ Penyiapan infrastruktur (land acquisition, road, well pad, water pond, WPS) di 3 prospek untuk persiapan pengeboran eksplorasi masingmasing 2 slim hole pada 3 prospek (total 6 slim hole) ✓ Pengujian sumur (PTS) ✓ Well test & completion ✓ Pengeboran ✓ Mo Monit nitori oring ng dan eva evalua luasi si 2022 Kegiatan: ✓ Penyiapan infrastruktur (land acquisition, road, well pad, water pond, WPS) di 7 prospek untuk persiapan persiapa n peng pengebor eboran an ✓ Pengeboran eksplorasi: ▪ 2 slim hole pada 4 prospek (total 8 slim hole) ▪ 7 standard hole pada 7 prospek ✓ Pengujian sumur (PTS) ✓ Well test & completion ✓ Akuisisi data geosains geosains pada 8 prospek ✓ Penyiapan infrastruktur (land acquisition, road, well pad, water pond, WPS) di 8 prospek untuk persiapan pengeboran ✓ Monitoring dan evaluasi 135 MILESTONES PELAKSANAAN PROGRAM EKSPLORASI PANAS BUMI OLEH OLE H PEMERINT P EMERINTAH AH Kegiatan: 2023 eksplorasi masingmasing 2 slim hole dan 1 standard hole pada 8 prospek (total 16 slim hole dan 8 standard hole) Kegiatan: 2024 ✓ Pengeboran ✓ Pengeboran ✓ Pengujian sumur (PTS) ✓ Well test & completion ✓ Pengujian sumur (PTS) ✓ Well test & completion ✓ Akuisisi ✓ Evaluasi hasil data geosains geosains pada 4 prospek ✓ Penyiapan infrastruktur (land acquisition, road, well pad, water pond, WPS) di 4 prospek untuk persiapan pengeboran ✓ Monitoring dan evaluasi eksplorasi masingmasing 2 slim hole dan 1 standard hole pada 4 prospek (total 8 slim hole dan 4 standard hole) pelaksanaan Program Eksplorasi Panas Bumi oleh Pemerintah 136 TAHAPAN DAN METODE KEGIATAN PENAMBAHAN DATA GEOSAINS DAN EKSPLORASI PANAS BUMI OLEH PEMERINTAH Ak Akui uisi sisi si Da Data ta Ge Geos osai ains ns Pa Pana nass Bu Bumi mi Survei penginderaan jauh (remote sensing) dengan metode survei LiDAR Inte In tegr gras asii Da Datta Ak Akui uisi sisi si Geosains Evaluasi well targeting dan peer review (Badan Geologi – Swakelola) (Badan Geologi – Pihak Ketiga) Perencanaan dan Evaluasi Hasil Akuisisi Evaluasi Data Geosains Analisis Konseptual Model dan Simulasi Numerik (Badan Geologi – Pihak Ketiga) Survei Geologi (Badan Geologi – Swakelola) (Badan Litbang – Pihak Ketiga) (Ditjen EBTKE – Swakelola) Survei Geokimia (Badan Geologi – Swakelola) Survei Geofisika (Gravity + MTTDEM) (Badan Geologi – Swakelola) Pembangunan Infrastruktur (Badan Geologi – Pihak Ketiga) Pengeboran Eksplorasi (Badan Geologi – Pihak Ketiga) Survei Landaian Suhu (Badan Geologi – Swakelola) Penyusunan Dokumen Studi Kelayakan Komplesi Sumur dan Uji Produksi (Badan Geologi – Swakelola) (Badan Geologi – Pihak Ketiga) 137 MANFAAT PENGEBORAN EKSPLORASI OLEH PEMERINTAH (1/3) A. Perekonomian Lokal dan/atau Nasional No. Potensi Manfaat Deskripsi 1 Perekonomian skala lokal 2 Perekonomian skala nasional - Penyerapan Penyerapan penggunaan tenag tenaga a kerja lokal pada pelaksanaan kegiatan kegiatan survei geosains dan pengeboran eksplorasi oleh Pemerintah sampai dengan eksploitasi/pemanfaatan. - Pembangunan infrastuktur (jalan, jembatan) men menuju uju wellpad - Pemberdayaan Pemberdayaan ekono ekonomi mi masyarakat melalui kegiatan kegiatan CSR - Pendapatan daerah daerah dalam ben bentuk tuk Bonus Produksi Produksi setelah pro proyek yek panas bumi beroperasi - Meningkatkan Meningkatkan rasio elek elektrifikasi trifikasi wil wilayah ayah set setempat empat Meningkatkan an invest investasi asi Badan Usaha Dalam Negeri - Meningkatk harga arga listrik p panas anas bumi - Menurunkan h Penggunaan an material konstruksi dalam negeri - Pengguna Penggunaan an T Tenaga enaga Kerja Indonesia - Pengguna Pemerintah tah dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Bukan Pajak - Pendapatan Pemerin (PNBP) Meningkatkan an kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Panas Panas Bumi - Meningkatk - Tercapainya kebutuhan listrik nasional sesuai dengan target bauran energi 137 3 Inte In tern rnas asio iona nall - Meningkatkan investasi Badan Usaha Asing Penggunaan an material tenaga kkerja erja asing untuk posisi Penggunaan pro proyek yek dari luar penempatan negeri (material dantertentu alat-alat - Pengguna pengeboran) 138 MANFAAT PENGEBORAN EKSPLORASI OLEH PEMERINTAH (2/3) B. Lapangan Pekerjaan Outsourcing, Total kebutuhan tenaga kerja untuk pelaksanaan kegiatan akuisisi data geosains dan pengeboran eksplorasi panas bumi adalah 483 orang per wilayah atau 9.660 orang untuk 20 wilayah 150 Tenaga Ahli, 3 Swakelola, 91 Tenaga Lokal, 239 C. Pendapatan Negara PNBP Iurantetap eksplor eksplorasi asi (2 USD/Ha/thn) Jangkawaktu eksplorasi(7 tahun) eksplorasi(7 USD 11,9 juta (Rp 172,7 miliar) miliar) Proyeksi estimasi PNBP yang dihasilkan dari pengusahaan panas bumi setelah Iurantetap eksploitasi tasi (4 USD/Ha/Thn) Jangka wakt waktu u eksploitasi(30 tahun) eksploitasi(30 USD 102,8 juta (Rp 1,5 triliun) triliun) Iuranproduksi (2,5% dari dari revenue) selama eksploi eksploitasidan tasidan Jangka wakt waktu u eksploitasidan eksploitasidan pemanfaatan diselesaikannya kegiatan eksplorasi oleh Pemerintah adalah sebesar USD 446,4 juta (Rp. 6,4 triliun) dan Bonus Produksi sebesar USD 66,3 66,3 juta (Rp 0,9 triliun) triliun) USD 331,6 juta (Rp 4,7 triliun) triliun) Bonus Produksi pemanfaatan (30 tahun) Bonus produksi (0,5% dari dari revenue) selamaeksploitasii dan selamaeksploitas pemanfaatan Jangkawaktu eksploitasidan pemanfaatan (30 tahun) USD 66,3 juta (Rp 955,1 miliar miliar)) 139 D. Penghematan Harga Jual Listrik (2/3) MANFAAT PSN EKSPLORASI PANAS BUMI OLEH PEMERINTAH Diharapkan dengan masuk Diharapkan PSN, pemanfaat pemanfaatan an panas bumi meningkat 683 MW untuk mendukung pencapaian target EBT sekaligus berkontribusi dalam penurunan emisi GRK yang telah menjadi komitmen Indonesia secara global. Penghematan harga har ga listrik listrik Kapasitas PLTP Penghematan tariflistr tarif listrik ik Wilayah s.d10 MW 2,53 sen USD/kWh 1 wilayah >10-50 MW 1,98 sen USD/kWh 16 wilayah >50-100 MW 0,73 sen USD/kWh 2 wilayah >100 MW 0,42 sen USD/kWh 1 wilayah Penghematan Penghema tan selama jangka eksploitasi dan pemanfaatan USD 2.473,9 juta (Rp 35,6 triliun) triliun) Hasil pemodelan keek keekonomian onomian proyek menunjukkan bahwa terdapat penghematan harga listrik panas bumi yang diperoleh setelah dilakukannya kegiatan eksplorasi panas bumi oleh Pemerintah dengan kisaran sebesar 0,42-2,53 sen USD/kWh Estimasi manfaat yang diperoleh selama jangka waktu Perjanjian Jual Beli Listrik sepanjang 30 tahun adalah sebesar USD 2.473,9 juta (Rp 35,6 triliun) 140 Teri erima ma Kasih Go Green Indonesia ! energi ene rgi hij hijau, au, ene energi rgi mas masa a dep depan an KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI Jalan Pegangsaan Timur Timur No. 1 Jakarta 10320; Telp/Faks Telp/Faks : 021-39830077/ 021-31901087 w w w. e b t k e . e s d m . g o . i d w w w. e n e r g i t e r b a r u k a n . n e t w w w. k o n s e r v a s i e n e r g i . n e t STRATEGI PERCEPATAN 1. Peny Penyia iapa pan n skem skema a insentif atau pengaturan fixed tarif yang mempertimbangkan keek keekonomian onomian proyek PLTP PLTP.. 2. pening ngka kata tan n ku kual alit itas as da datta wilayah Me Mela lakkuk ukan an eksplorasi panas bumi hingga pengeboran dalam rangka peni panas bumi yang akan ditawarkan kepada badan usaha. 3. Sin Sinerg ergii BUM BUMN N dalam pengembangan panas bumi. 4. Optimalisasi sumber daya panas bumi pada WKP yang telah berproduksi dengan pengembangan ekspansi dan pengembangan pembangkit skala kecil yang menerapkan teknologi organic rankine cycle (ORC) atau binary bottoming unit dan well head power plant. 5. Mengembang Mengembangkan kan sumber day daya a pana panass bumi di wila wilayah yah Indone Indonesia sia bag bagian ian ti timur mur. 6. Penciptaan demand pada daerah yang memiliki sumber daya panas bumi tinggi namun demand nya rendah melalui: pengembangan cluster ekonomi, pembangunan smelter, peningkatan daya saing industri perikanan, 7. pariwisata, dll. pariwisata, /resist sistensi ensi dala dalam m Sine Sinerrgi de deng nga an ma masy syar arak aka at da dan n Pe Peme meri rin ntah Da Daer erah ah un untu tukk mengelola isu sosial/re pengembang penge mbangan an pana panass bumi . 8. Monito Moni tori ring ng da dan n ev eval alua uasi si pelaksanaan proyek panas bumi secara Nasional yang melibatkan KESDM (Badan 141 Geologi, DJ EBTKE, DJ Ketenagalistrikan), KLHK, Kemenkeu, Bappenas, Kemen Perindustrian, BKPM, Pemda, dll. 9. Join study dan knowledge sharing antar stakeholders dalam pengembangan panas bumi. 142 ISU STRATEGIS PANAS BUMI INDONESIA ❑ Pote Potensi nsi cukup besar (25,3 GW), tet tetapi api pemanfaat pemanfaatan an baru 7% (1.948 MW); ❑ Pemanf Pemanfaatan aatan panas bumi pada saat ini setara dengan pemakaian BBM domest domestik ik sebesar 32.000* BOE per hari (= 92.000 BOE p per er hari minyak mentah) atau sekitar 81.200 BOE* per harii BBM har BBM domes domestik tik pada pada tahun tahun 2025 2025 jika target target RUPTL sebesar 6.31 6.310 0 MW ter tercapai; capai; ❑ Pemanfaatan panas bumi tidak ttergantung ergantung kepada bahan bakar tidak seperti Pembangk Pembangkit it Energi Fosil yang kecenderungannya harga tidak stabil dan mengikuti perkembangan harga minyak dunia; ❑ Panas bumi bersif bersifat at ramah lingkungan (menurut da data ta IEA, emisi CO2 panas bumi hanya sekitar 75 gram/kWh; emisi CO2 BBM sekitar 772 gram/kWh; emisi CO2 PLT batubara 955 gram/kWh). ❑ Pembangkit panas bumi dapat dioper dioperasikan asikan sampai 95% dari kapasitas kapasitas terpasang denga dengan n waktu operasi yang dapat mencapai lebih dari 30 tahun; ❑ Penge Pengembangan mbangan panas bumi berperan penting dan berkontribusi dalam pengembangan pengembangan infrastruktur daerah dan perekonomian di wilayah sekitar; ❑ WK Panas Bumi akan se selalu lalu menjaga kkonservasi onservasi hutan-hutan di sekitar potensi potensi panas bumi, agar siklus air terjaga keberlangsunganny keberlangsungannya; a; ❑ Tetapi, Pengembangan panas bumi memerlukan insentif dan perbaikan tata kkelola elola pengusahaan panas bumi. Asumsi: 1 MWh PLTP = 0.613 SBM (HESSI, KESDM, 2018)143