Uploaded by TBLF KRD

Rizky Dian Pratama Tugas Haki

advertisement
TINJAUAN ATAS KEBIJAKAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL DI
INDONESIA
RIZKY DIAN PRATAMA
Hukum Hak Kekayaan Intelektual
Kelas A
FAKULTAS HUKUM UNDIP 2023
I.
PENDAHULUAN
Hak Kekayaan Intelektual adalah terjemahan resmi dari Intellectual Property
Rights (IPR) dan dalam Bahasa Belanda disebut sebagai Intellectual Eigendom.1
Hak kekayaan intelektual adalah hak yang berkenaan dengan kekayaan yang timbul
atau lahir karena kemampuan intelektual manusia yang berupa penemuanpenemuan di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Secara luas, hak
kekayaan intelektual terdiri dari dua hal, yakni kekayaan industry dan hak cipta.
Kekayaan industry terdiri atas paten, merek, varietas tanaman, rahasia dagang,
desain industry, dan tata letak sirkuit terpadu. Hak cipta terdiri atas pengetahuan,
seni, sastra. Selain itu, hak kekayaan intelektual memiliki 3 unsur yakni
mengandung hak ekslusif yang diberikan oleh hukum, hak tersebut berdasar usaha
manusia pada kemampuan intelektual, kemampuan intelektual tersebut memiliki
nilai ekonomi.2
Konsepsi kekayaan intelektual didasarkan pada pemikiran karya intelektual yang
dihasilkan manusia yang memerlukan pengorbanan tenaga, waktu, dan biaya.
Adanya pengorbanan tersebut menjadikan karya yang dihasilkan memiliki nilai
ekonomi karena manfaat yang dinikmati. Berdasarkan konsep tersebut maka
mendorong kebutuhan adanya penghargaan atas hasil karya berupa perlindungan
hukum bagi kekayaan intelektual.3
Perlindungan hukum terhadap haki prinsipnya diberikan perlindungan pada
pencipta. Di Indonesia sendiri telah mengenal 7 cabang hak kekayaan intelektual,
yaitu:
1
-
Hak cipta
Hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak
mengurangi pembatasan pada undang-undang yang berlaku. Pengaturan Hak
Cipta di Indonesia diatur dalam Undang-undang No. 28 Tahun 2014 Tentang
Hak Cipta.
-
Paten
Paten adalah Hak Ekslusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atau
hasil Invensinya dibidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri Invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya
Sophar Maru Hutagalung, Hak Cipta Kedudukan dan Peranannya di dalam Pembangunan, Sinar Grafika,
Jakarta, 1956, hlm. 87.
2
Arus Akbar Silondae dan Andi Fariana, Aspek Hukum dalam Ekonomi dan Bisnis, Mitra Wacana Media,
Jakarta, 2010, hlm. 155-156.
3
Bambang Kesowo, “Pengantar Umum mengenai KI di Indonesia”, makalah pada Pelatihan teknis Yustisial
Peningkatan Pengetahuan Hukum bagi Wakil Ketua Hakim Tinggi se-Indonesia yang diselenggarakan di
semarang, Tgl 20-24 Juni 1995, hlm 206
kepada pihak lain untuk melaksanakannya. Pengaturan Paten di Indonesia diatur
dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2016 Tentang Paten.
-
Merek
Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-undang Merek dirumuskan bahwa merek adalah
tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata,
huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk 2 (dua) dimensi dan/atau 3 (tiga)
dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari 2 (dua) atau lebih unsur tersebut
untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan
hukum dalam kegiatan perdagangan barang dan/atau jasa.4
Undang-undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis
merupakan dasar hukum yang terbaru tentang Merek di Indonesia. Revisi
Undang-undang Merek dilakukan untuk memenuhi kewajiban Indonesia
sebagai anggota the World Trade Organization (WTO) melalui kebijakan
menyesuaikan substansi Undang-undang nasional dengan standar Internasional
perjanjian Trade Related Aspect of Intellectual Property Right (TRIPs).
4
-
Desain Industri
Desain industri adalah hak yang diberikan di berbagai negara berdasarkan suatu
sistem pendaftaran untuk melindungin fitur-fitur orisinal, ornamental dan nonfungsional pada suatu produk yang dihasilkan dari aktivitas desain. Pengaturan
Desain Industri di Indonesia diatur dalam Undang-undang No. 31 Tahun 2000
Tentang Desain Industri.
-
Design tata letak sirkuit terpadu
Hak ekslusif yang diberikan oleh Negara Republik Indonesia kepada pendesain
atas hasil kreasinya, untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau
memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hal
tersebut. Pengaturan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu di Indonesia diatur
dalam Undang-undang No. 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit
Terpadu.
-
Rahasia dagang
Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam
kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiannya oleh pemilik Rahasia Dagang.
Pengaturan Rahasia Dagang di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor
30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang.
-
Perlindungan varietas tanaman
Perlindungan Varietas Tanaman adalah perlindungan khusus yang diberikan
negara, yang dalam hal ini diwakili oleh pemerintah dan pelaksanaannya
dilakukan oleh Kantor Perlindungan Varietas Tanaman terhadap Varietas
Tanaman yang dihasilkan oleh Pemulia Tanaman melalui kegiatan pemuliaan
Pasal 1 Angka 1 UU No. 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.
tanaman. Pengaturan Perlindungan Varietas Tanaman di Indonesia diatur dalam
Undang-undang Nomor 29 Tahun 2000.
II.
ISI
Berangkat dari dasar teoritis menurut teori sistem hukum yang dikemukakan oleh
Lawrence M. Friedman bahwa efektivitas penegakan hukum tergantung atas 3
unsur, yakni substansi hukum, struktur hukum dan budaya hukum. Saat ini
susbtansi hukum peerlindungan haki di Indonesia telah memadai dengan berbagai
peraturan perundang-undangan yang hadir. Akan tetapi dilihat dari sisi struktur
hukum berkaitan dengan aparat penegak hukum juga belum terlalu mengenal HaKI.
Kadar pengetahuan dan jumlah aparat penegak hukum di bidang HaKI belum
memadai, dan sisi budaya hukum, masyarakat belum memiliki kesadaran atas
pentingnya perlindungan hak kekayaan intelektual.
Perlindungan hukum HKI diperoleh melalui sistem konstitutif dan sistem deklaratif.
Sistem pendaftaran konstitutif (first to file system) mengatur bahwa pendaftaran
adalah bentuk perlindungan hukum yang menimbulkan kepastian hukum. Sistem
konstitutif berlaku untuk Paten, Merek, Desain Industri, Tata letak Sirkuit Terpadu.
Sistem pendaftaran deklaratif (first to use system) merupakan sistem perlindungan
yang tidak mewajibkan pendaftaran (voluntary registration) HKI untuk
memperoleh 33 perlindungan hukum karena meskipun tidak didaftarkan
perlindungan hukum bagi pencipta/pemilik/inventor pertama telah dijamin oleh
undang-undang. Sistem konstitutif berlaku untuk Hak Cipta dan Rahasia dagang.
Perlindungan HKI menyangkut dua hal: pertama, terkait hasil ide, hasil pemikiran
dan kreatifitas manusia dan kedua, terkait kehendak orang untuk melindungi ide,
hasil pemikiran dan kreatifitas tersebut sehingga secara umum tujuan dari sistem
HKI adalah melindungi pencipta dan juga memberikan sebuah aturan kepada pihak
di luar pencipta untuk dapat mengakses ciptaan tersebut.
Perlindungan hukum HKI bertujuan untuk mendorong timbulnya inovasi,
pengalihan dan penyebaran teknologi seta diperolehnya manfaat bersama antara
penghasilan dan penggunaan pengetahuan teknologi, untuk menciptakan
kesejahteraan sosial dan ekonomi serta keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Perlindungan hukum dapat memberikan rasa aman kepada pemilik untuk
memanfaatkan karya intelektualnya demi menghasilkan manfaat ekonomi. Hal ini
sekaligus merupakan upaya preventif tindakan merugikan yang dilakukan oleh
pihak lain khususnya apabila produk tersebut telah beredar di pasaran.
Singapura melalui Copyright Act (Chapter 63, Revised Edition 2006), mengatur
mengenai hak cipta dan menyatakan bahwa pencipta memiliki hak ekslusif. Apabila
terdapat pelanggaran hak cipta maka pemilik hak cipta dapat melakukan tindakan
atas pelanggaran hak cipta secara perdata berdasarkan Pasal 119 ayat (1) Copyright
Act (Chapter 63, Revised Edition 2006). Sedangkan pada ayat (2) (d) menyebutkan
jenis-jenis tindakan yang diberikan pengadilan akibat adanya pelanggaran hak
cipta, dimana penggugat telah memilih untuk memberikan ganti rugi berdasarkan
hukum, ganti rugi yakni sebesar: (i) tidak lebih dari $10.000 (sepuluh ribu dolar
singapura) atau setara dengan Rp100.0000 (seratus juta rupiah) untuk setiap karya
atau subjek yang terkait dengan hak cipta yang dilanggar; tapi (ii) tidak lebih dari
$200.000 (dua ratus dolar singapura) atau setara dengan Rp2.000.000.000 (dua
miliar rupiah) secara keseluruhan kecuali penggugat membuktikan bahwa kerugian
aktualnya dari pelanggaran tersebut melebihi $200.000 (dua ratus dolar singapura)
atau setara dengan Rp2.000.000.000 (dua miliar rupiah).
III.
PENUTUP
Hak kekayaan intelektual adalah hak yang berkenaan dengan kekayaan yang timbul
atau lahir karena kemampuan intelektual manusia yang berupa penemuanpenemuan di bidang teknologi, ilmu pengetahuan, seni, dan sastra. Secara luas, hak
kekayaan intelektual terdiri dari dua hal, yakni kekayaan industry dan hak cipta.
Perlindungan hukum HKI diperoleh melalui sistem konstitutif dan sistem deklaratif.
Sistem pendaftaran konstitutif (first to file system) mengatur bahwa pendaftaran
adalah bentuk perlindungan hukum yang menimbulkan kepastian hukum.
Perlindungan hukum HKI bertujuan untuk mendorong timbulnya inovasi,
pengalihan dan penyebaran teknologi seta diperolehnya manfaat bersama antara
penghasilan dan penggunaan pengetahuan teknologi, untuk menciptakan
kesejahteraan sosial dan ekonomi serta keseimbangan antara hak dan kewajiban.
DAFTAR PUSTAKA
UU No. 20 tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis
Hutagalung, Sophar Maru. 1956. Hak Cipta Kedudukan dan Peranannya di dalam
Pembangunan. Jakarta: Sinar Grafika.
Silondae, Arus Akbar dan Andi Fariana. 2010. Aspek Hukum dalam Ekonomi dan
Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Kesowo, Bambang. 1995. Pengantar Umum mengenai KI di Indonesia. Makalah
pada Pelatihan teknis Yustisial Peningkatan Pengetahuan Hukum bagi Wakil Ketua
Hakim Tinggi se-Indonesia yang diselenggarakan di Semarang.
Download