Uploaded by TBLF KRD

9.-Bentuk-Bentuk-Dan-Jenis-Atau-Type-L-C

advertisement
Hukum Jual Beli Perusahaan - 09

Secara umum, terdapat tiga jenis Letter of
Credit (L/C):
1. Revocable L/C
2. Irrevocable L/C
3. Irrevocable and Confirmed L/C


Letter of Credit yang dapat secara sepihak
diubah isinya atau dibatalkan tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu/persetujuan
dari eksportir.
Letter of Credit ini sangat beresiko bagi
eksportir, karena bisa saja barang sudah
dikirimkan tapi L/C kemudian dibatalkan,
atau memberikan kesulitan bagi eksportir
untuk menerima pembayaran.

Letter of Credit yang tidak dapat dirubah dan
dibatalkan, kecuali oleh karena persetujuan
dari kedua belah pihak.
Letter of Credit ini digunakan untuk memberikan
jaminan ganda bahwa pembayaran pasti akan
dilakukan. Umumnya digunakan jika terdapat
keraguan terhadap integritas suatu sistem
perbankan.
 Confirmed L/C diperoleh dari bank yang umumnya
terdapat di negara eksportir, bahwa pembayaran
akan tetap dilakukan meskipun terdapat masalah di
negara yang bersangkutan (misal: krisis, kudeta,
dst).


Menurut sifat pembayarannya, terdapat tiga
jenis Letter of Credit (L/C):
1. Sight L/C
2. Usance L/C
3. Red Clause L/C


Pembayaran terhadap suatu Letter of Credit
dilakukan ketika seluruh kewajiban yang
telah dilakukan telah selesai, dan
pembayaran dilakukan ketika
penyelesaiannya telah terlihat (sight).
Pembayaran harus dilakukan saat itu juga,
atau paling lambat 7 (tujuh) hari setelahnya.

Pembayaran terhadap Letter of Credit
dilakukan pada tanggal jatuh tempo, yaitu
suatu tanggal beberapa hari sesudah tanggal
dikapalkannya barang tersebut (biasanya
tanggal Bill of Lading).


Pembayaran dilakukansebelum barang
dikapalkan.
Red Clause L/C umum dilakukan pada
transaksi dengan perusahaan kecil, karena
pembayaran yang dimaksud akan dijadikan
modal untuk membuat barang yang
dimaksud (maka sering juga disebut sebagai
‘Loan’).

Menurut persyaratannya, terdapat enam
jenis Letter of Credit (L/C):
1. Open L/C (sering disebut Negotiable L/C)
2. Restricted L/C
3. Documentary L/C
4. Revolving L/C
5. Back-to-back L/C
6. Transferable L/C

Letter of Credit ini memberikan kebebasan
kepada pihak eksportir (beneficiary) untuk
menegosiasikan dokumen-dokumen
persyaratan kepada bank manapun yang
ditunjuk eksportir.

Kebalikan dari Negotiable L/C, di mana
pembayaran Letter of Credit dibatasi pada
bank yang telah tercantum pada Letter of
Credit.


Letter of Credit ini mensyaratkan bahwa bank
akan membayar eksportir (beneficiary) jika
dan hanya jika seluruh dokumen
perdagangan yang menyertainya telah
diberikan kepada bank.
(maka nama jenis letter of credit ini adalah
‘documentary’).



Jenis Letter of Credit ini sering digunakan ketika kedua
pihak (eksportir dan importir) sering terlibat dalam
perdagangan secara reguler (berulang-ulang/teratur).
Dengan sistem ini, seluruh perdagangan secara reguler
tersebut dapat menggunakan hanya 1 (satu) Letter of
Credit (1 L/C yang berlaku untuk keseluruhannya); dan
Setelah Letter of Credit tersebut diklaim
pembayarannya, akan kembali berlaku dengan jumlah
yang sama.

Back-to-back Letter of Credit merupakan suatu
bentuk pembayaran yang khas. Dalam pembayaran
ini, pihak eksportir berada di tengah-tengah dua
proses perdagangan:
1. eksportir menjual barangnya kepada seorang
pembeli (importir);
2. eksportir juga melakukan pembelian dari suatu
penyedia (supplier) barang.


Back-to-back L/C sering digunakan ketika
kedua kegiatan tersebut terjadi tidak dengan
pembuat (manufacturer), penjual dan
pembeli tidak melibatkan pembuat
barangnya.
Jenis L/C ini juga sering digunakan oleh
penengah (intermediary) dengan modal
sedikit, sehingga “dana masuk” (L/C yang
dibayarkan) langsung “diputar” untuk
membayar barang yang dibeli.

Jenis Letter of Credit yang dapat
dipindahtangankan kepada satu beneficiary
lain. Perlu dicatat bahwa perpindahan
tersebut hanya dapat terjadi satu kali, kecuali
terdapat kesepakatan lain.

Keuntungan pemakaian Letter of Credit dalam transaksi
perdagangan internasional:
1.
Berguna bagi eksportir dan importir yang belum
mengenal secara baik, artinya letter of credit
menyediakan suatu jaminan legal bahwa proses
pembayaran akan diselesaikan hingga tuntas.
2.
Eksportir dapat mempercayai bahwa pembayaran akan
betul-betul diselesaikan. Misal: dalam penggunaan sight
L/C, pembayaran akan segera dilakukan ketika seluruh
tanggung jawab diselesaikan.
3.
Importir dapat melakukan impor barang dengan dana
yang minim, setidaknya memberi waktu untuk
memenuhi kewajibannya sampai barang selesai
dikirimkan kepada importir.
4.
Importir dapat diyakinkan bahwa pembayaran akan
dilakukan hanya jika seluruh persyaratan dipenuhi (a.l.
dokumen-dokumen perdagangan internasional)

Kerugian digunakannya Letter of Credit:
1. Bank tidak terlibat dalam pemeriksaan barang, sehingga
meskipun persyaratan dokumen dapat dipenuhi
seluruhnya, sangat mungkin terjadi bahwa kondisi
barang tidak sesuai yang dijanjikan.
2. Penggunaan L/C memakan biaya yang cukup banyak,
terutama mulai dari permintaan diterbitkannya L/C
sampai klaim pembayaran dari L/C.
3. Terdapat banyak waktu yang dibuang dalam proses
pembayaran menggunakan L/C.
Download