SAYA UNTUK ANAK PEDALAMAN INDONESIA Di pedalaman yang terpencil, terdapat anak-anak yang bersemangat untuk belajar dan tumbuh. Mereka adalah anak-anak pedalaman, yang hidup dalam keterbatasan akses terhadap pendidikan. Anak-anak pedalaman Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan menjadi pemimpin masa depan. Namun, pendidikan bagi mereka masih menjadi tantangan yang perlu diperjuangkan. Tanpa pendidikan yang memadai, anak-anak pedalaman akan sulit menggapai cita-cita dan keinginan mereka kelak. Meskipun perjuangan untuk menuntut ilmu sangat berat, semangat anak-anak pedalaman tak pernah pudar untuk meraih cita-citanya. Sebagai seorang anak pedalaman, Mereka memiliki potensi yang besar untuk berkembang dan menjadi pemimpin masa depan. Namun, pendidikan adalah kunci untuk menggapai cita-cita dan keinginan mereka kelak. Meskipun tantangan untuk menuntut ilmu sangat berat, jangan pernah kehilangan semangat untuk meraih cita-citamu. Kurangnya Fasilitas Pendidikan Bangsa Indonesia telah dijajah puluhan tahun, dan merdeka pada tahun 1945. Dengan hal itu, masyarakat Indonesia harusnya dapat menikmati kemerdekaan dan kebebasan dalam apapun. Kebebasan dalam berpendapat, kebebasan dalam berpolitik, kebebasan dalam memilih presiden, dan bebas dalam mendapatkan pendidikan yang layak. Di beberapa daerah, masih banyak sekolah-sekolah yang belum memiliki fasilitas dan sarana prasarana yang belum memadai. Mungkin karena jarak yang harus ditempuh cukup jauh dan sulit di jangkau, maka pendidikan di daerah pedalaman jarang mendapatkan perhatian khusus, terutama di bidang pendidikan. Padahal, anak bangsa yang berprestasi, merupakan suatu aset yang berharga bagi Negara di bidang pendidikan. Pendidikan dengan sarana yang berkualitas, hanya bisa didapatkan di perkotaan dengan akses yang mudah. Dan pendidikanpendidikan dengan kualitas seperti itu, hanya bisa didapatkan di kota-kota besar. Berbeda kondisinya dengan anak-anak yang hidup di pedalaman, yang harus mempertaruhkan nyawanya demi mencicipi sebuah pendidikan. Kurangnya tenaga pengajar yang mumpuni di daerah pedalaman, juga menjadi salah satu faktor kurangnya fasilitas dalam dunia pendidikan di arah pedalaman. Tenaga pengajar yang ada pun, terkadang memberikan pengetahuan yang terbatas bagi murid-muridnya. Untuk mendapatkan fasilitas air bersih, pakaian layak, dan makanan yang bergizi, mereka pun kesulitan, apalagi untuk mendapatkan fasilitas buku-buku pendidikan. Saya memiliki banyak impian yang ingin dicapai dalam hidup ini. Salah satunya adalah dengan berkarya di lingkungan yang dinamis, penuh tantangan, diisi oleh orang-orang yang cakap dan agamis, serta menyimpan banyak kesempatan baru untuk dijelajahi. Menurut saya, hal tersebut bisa saya dapatkan melalui dunia pendidikan. Pendidikan adalah kegiatan penting untuk mentransfer ilmu kepada masyarakat luas guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Ilmu sendiri adalah salah satu senjata manusia untuk menjalani kehidupannya. Pendindikan yang saya tempuh selama masa perkuliahan yaitu pendindikan kimia yang dimana berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari bahwa manusia hidup tidak bisa lepas dari unsur dan senyawa kimia. Sebagai contoh, manusia hidup pasti bernafas, apa definisi bernafas tersebut? Bukan sekedar menghirup udara, tetapi lebih spesifik menghirup Oksigen. Sedangkan Oksigen itu adalah unsur kimia dengan lambang unsur O, jika membentuk senyawa mempunyai rumus O2. Kemudian, saat manusia mengeluarkan nafas berupa Karbon dioksida, yang mempunyai rumus senyawa CO2 dan juga masih banyak contoh yang berkaitan erat dengan pendindikan kimia. Saya ingin mengenalkan materi kimia yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kepada anak-anak pedalaman. Selain belajar dan mengajar teori, saya bisa mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam kehidupan untuk kesejahteraan masyarakat luas. Apabila saya mendapatkan kesempatan untuk menjadi guru pedalaman saya ingin menjadi guru yang bisa mewujudkan impian anak-anak pedalaman. Dengan ilmu yang saya peroleh saya bisa memanfaatkan sumber daya alam yang ada di daerah pedalaman, seperti tanaman, hewan, dan lingkungan alam sekitar, untuk memperkaya materi pelajaran dan memberikan pengalaman belajar yang berbeda. Ada banyak tantangan yang dihadapi anak-anak pedalaman dalam mewujudkan impian mereka untuk itu diperlukan kolaborasi dan keterlibatan semua pihak terkait. Pemerintah, organisasi non-pemerintah, masyarakat lokal, dan para pendidik harus bekerja bersama. Semoga dengan adanya yayasan Tangan Pengharapan pendindikan di negara Indonesia semakin berkembang terkhusus anak-anak pedalaman dan juga menghasilkan generasi emas penerus bangsa.