CRITICAL JOURNAL RIVIEW (CJR) PENGANTAR EKONOMI MAKRO (Dosen pengampu: Thamrin, Drs., M. Si., Dr.) Disusun Oleh: Nama: Tri Nazwa Nafira NIM:7221260004 Kelas: A Mata Kuliah: Ekonomi Mikro PROGRAM STUDI KEWIRAUSAHAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2023 DAFTAR ISI DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 2 KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 3 BAB I ........................................................................................................................................................ 4 1. 1. Latar Belakang......................................................................................................................... 4 1. 2. Tujuan penulisan critical journal review(cjr)........................................................................... 4 1. 3. Manfaat penulisan critical journal review (cjr) ....................................................................... 4 BAB II ....................................................................................................................................................... 5 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 14 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang Maha Esa atas Hikmat dan BerkatNya,saya dapat menyelesaikan tugas KKNI yang berjudul Critical Jurnal Riview (CJR) mata kuliah Kewirausahaan yang bertujuan sebagai salah satu tugas perkuliahan “Ekonomi Makro”. Saya berterima kasih kepada Bapak Thamrin, Drs., M. Si., Dr. Yang telah memberikan bimbingannya. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak kekurangan dalam riviewini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan Saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan riview ini. Semoga dengan penulisan riviewini Dapat bermanfaat dan menjadi panduan bagi seluruh pembaca. Medan, 17 Mei 2022 Tri Nazwa Nafira BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Critical Journal Review yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan dari jurnal 1 DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI DI INDONESIA DAN RESPON KEBIJAKAN YANG DITEMPUH dan Jurnal 2 DAMPAK EKONOMI MAKRO BENCANA : INTERAKSI BENCANA DAN PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL penulis akan memberikan laporan singkat berbentuk makalah. Dalam critical journal review ini penulis akan memaparkan masalah tersebut lewat pembahasan berikut semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan bagi penulis khususnya. 1. 2. Tujuan penulisan critical journal review(cjr) Mengkritik jurnal ini di buat untuk menambah wawasan pembaca dan juga penulis dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi bahan pertimbangan dan juga untuk penyelesaian salah satu tugas mata kuliah. 1. 3. Manfaat penulisan critical journal review (cjr) a. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah jurnal atau karya tulis ilmiah secara ringkas b. Mengetahui kelebihan dan kekurangan jurnal yang di kritik BAB II REVIEW JURNAL Judul : Jurnal 1 : DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP PERKEMBANGAN MAKRO EKONOMI DI INDONESIA DAN RESPON KEBIJAKAN YANG DITEMPUH Jurnal 2 : DAMPAK EKONOMI MAKRO BENCANA : INTERAKSI BENCANA DAN PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL Volume : Vol 16, No 2 (2020) Tahun : April, 2020 Penulis : A. Ika Fahrika, Juliansyah Roy Reviewer : Tri Nazwa Nafira 2. 1. Hasil Review PERBANDINGAN JUDUL JURNAL 1 Dampak pandemi covid JURNAL 2 19 terhadap DAMPAK EKONOMI MAKRO BENCANA : perkembangan makro ekonomi di indonesia INTERAKSI BENCANA DAN dan respon kebijakan yang ditempuh PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL Sumber https://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/INOVASI/article/view/8255 http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/semnasif/article/view/1279 Latar Belakang Penyebaran virus corona atau COVID-19 telah Pelaporan memiliki dampak signifikan kerugian bencana perlu terhadap menyajikan informasi yang melampaui perekonomian Indonesia. Sektor perdagangan, penilaian penggantian prasarana fisik. investasi, dan pariwisata terkena imbasnya. Dampak sistemik bencana terhadap Banyak kegiatan produksi yang terhenti akibat perekonomian regional atau nasional juga kurangnya permintaan, sehingga harus diperhitungkan. Pendekatan menyebabkan peningkatan pengangguran dan ontologis dalam ilmu bencana mencakup penurunan pertumbuhan ekonomi. Sektor semua aspek kehidupan dan membahas pariwisata terdampak berat dengan penurunan dampak bencana secara komprehensif, jumlah wisatawan, okupansi hotel yang termasuk menurun drastis, dan berkurangnya devisa lingkungan, dampaknya pada infrastruktur, manusia, dan sistem negara. Selain itu, sektor investasi juga ekonomi. Bencana memiliki potensi untuk terpengaruh karena kecemasan investor dan mengganggu penundaan investasi akibat Indonesia menghancurkan kurangnya berbagai fungsi dan lembaga secara permintaan. Dalam situasi ini, Bank Dunia dan serentak, Bank atau serta menyebabkan krisis memproyeksikan masyarakat yang lebih luas atau sistemik. pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat Oleh karena itu, penanganan darurat secara signifikan. bencana harus mempertimbangkan semua aspek dan memerlukan penanganan Dampak lain dari pandemi COVID-19 terlihat berkelanjutan yang dapat menyelaraskan dalam berbagai peristiwa ekonomi. Terjadi perkembangan kebutuhan pasca kondisi pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 1,5 darurat. juta pekerja pada bulan April 2020, terutama di sektor formal penerbangan dan informal. mengalami Sektor Laporan kerugian akibat bencana alam saat penurunan ini terbatas pada nilai infrastruktur fisik pendapatan yang signifikan, terutama akibat dan tidak mempertimbangkan dampak berkurangnya Wisatawan penerbangan turun drastis, dari China. sistemik yang mengakibatkan perekonomian lebih luas terhadap daerah atau nasional. penurunan okupansi hotel, penurunan devisa Beberapa peristiwa yang dapat memicu pariwisata, dan dampak negatif pada sektor gangguan sistem adalah bencana alam ritel. Selain itu, sektor investasi, perdagangan, (seperti gempa bumi dan banjir), kekerasan dan usaha mikro, kecil, dan menengah (perang atau konflik bersenjata), peristiwa (UMKM) juga terdampak, sementara inflasi teknologi (ledakan pabrik atau limbah meningkat dan harga beberapa bahan makanan berbahaya), dan kerusakan sosial atau naik. Produksi dan ekspor juga menurun lingkungan. Bencana yang tiba-tiba karena ketergantungan pada China sebagai (seperti angin topan, gempa bumi, dan importir terbesar. Kondisi ini menyebabkan banjir) cenderung menghancurkan modal kekhawatiran investasi dan penundaan produktif dan infrastruktur. Bencana yang investasi karena kurangnya permintaan. terjadi secara perlahan (seperti kekeringan dan banjir) memiliki efek yang lebih luas dan berjangka panjang, seperti penurunan tabungan publik, investasi, permintaan domestik agregat, dan kapasitas produksi. Bencana aktivitas yang kompleks gunung berapi) (misalnya dapat menyebabkan krisis kemanusiaan yang kompleks. Artikel ini mengkaji beberapa pendekatan holistik atau ekonomi makro terhadap pemikiran dan kesiapsiagaan bencana, dengan fokus pada interaksi bencana dengan proses pembangunan. Persamaan Persamaan latar belakang antara kedua jurnal adalah kedua latar tersebut membahas tentang dampak bencana terhadap perekonomian, baik dalam konteks pandemi COVID-19 maupun bencana alam. Keduanya menyoroti perlunya melibatkan aspek sistemik dan menyeluruh dalam mengkaji dan melaporkan kerugian akibat bencana. Perbedaan Perbedaan latar belakang antara kedua jurnal adalah sebagai berikut. Dampak COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia: Menyoroti penyebaran virus corona dan dampaknya terhadap sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata. Fokus pada terhentinya kegiatan produksi, peningkatan pengangguran, dan penurunan pertumbuhan ekonomi. Menekankan penurunan jumlah wisatawan, okupansi hotel yang menurun drastis, dan berkurangnya devisa negara sebagai dampak pada sektor pariwisata. Mengaitkan kecemasan investor dan penundaan investasi dengan kurangnya permintaan akibat pandemi. Mengutip proyeksi Bank Dunia dan Bank Indonesia tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dampak bencana alam terhadap perekonomian: Berfokus pada pelaporan kerugian bencana dan kebutuhan untuk menyajikan informasi yang melampaui penilaian penggantian prasarana fisik. Menyoroti dampak sistemik bencana terhadap perekonomian regional atau nasional yang perlu diperhitungkan. Menjelaskan pendekatan ontologis dalam ilmu bencana yang mencakup semua aspek kehidupan dan membahas dampak bencana secara komprehensif. Menekankan bahwa bencana memiliki potensi untuk mengganggu atau menghancurkan berbagai fungsi dan lembaga secara serentak, serta menyebabkan krisis masyarakat yang lebih luas atau sistemik. Menyoroti pentingnya penanganan darurat bencana yang mempertimbangkan semua aspek dan memerlukan penanganan berkelanjutan. Perbedaan lainnya termasuk fokus pada pemutusan hubungan kerja, sektor penerbangan, penurunan okupansi hotel, peningkatan inflasi, dan penurunan produksi dan ekspor dalam konteks dampak COVID-19. Sementara itu, perbedaan dalam konteks bencana alam mencakup variasi peristiwa yang memicu gangguan sistem, efek yang berbeda tergantung pada jenis bencana, dan pendekatan holistik atau ekonomi makro terhadap pemikiran dan kesiapsiagaan bencana. Tinjauan Pustaka Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan Tinjauan pustaka ini membahas dampak kegiatan bencana terhadap sistem sosial ekonomi dan perekonomian yang meningkatkan produksi barang dan jasa dalam masyarakat. metode yang digunakan untuk mengukur Indikator penting untuk mengukur pertumbuhan dampak tersebut. Metode yang diusulkan oleh ekonomi adalah Produk Domestik Bruto (PDB) ECLAC membagi dampak bencana menjadi atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). tiga kelompok: kerusakan langsung, kerusakan Pengukuran PDB atau PDRB dapat dilakukan tidak langsung, dan efek sekunder. Dampak melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan langsung mencakup kerusakan fisik dan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. kerugian harta benda akibat bencana. Dampak tidak langsung terkait dengan gangguan Konsumsi adalah pembelanjaan rumah tangga ekonomi yang berlanjut, seperti kekurangan untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap pasokan dan gangguan dalam sistem produksi. barang dan jasa. Ini mencakup pembelian Efek sekunder mencakup dampak pada kinerja makanan, pakaian, dan barang konsumsi lainnya. ekonomi agregat. Dalam penilaian dampak Inflasi adalah kenaikan harga umum yang bencana, penting untuk memperhitungkan baik disebabkan oleh ketidakseimbangan antara arus kerugian yang berwujud maupun tidak barang dan arus uang. Inflasi diukur menggunakan berwujud. Kerugian yang berwujud meliputi persentase perubahan Indeks Harga Konsumen kerusakan fisik dan ekonomi, sedangkan kerugian yang tidak berwujud termasuk (IHK) dari waktu ke waktu. dampak sosial, psikologis, dan lingkungan. oleh Penilaian dampak langsung dapat dilakukan perusahaan untuk membeli barang modal dan dengan memperkirakan kerusakan fisik dan perlengkapan produksi guna meningkatkan nilai properti yang terkena dampak. Namun, Investasi adalah penanaman modal produksi di masa depan. Investasi dapat dibedakan beberapa dampak langsung sulit dinilai dalam menjadi investasi riil (barang modal) dan investasi istilah moneter, seperti kematian dan finansial (surat-surat berharga). kerusakan properti budaya. Kebijakan pemerintah untuk mengatasi masalah Dampak ekonomi melibatkan kebijakan fiskal tidak langsung dari bencana dan melibatkan gangguan ekonomi yang terjadi kebijakan moneter. Kebijakan fiskal melibatkan dari waktu ke waktu. Gangguan ini dapat perubahan dalam sistem pajak dan pengeluaran menyebar melalui jaringan ekonomi dan pemerintah, sementara kebijakan moneter mempengaruhi melibatkan langkah-langkah yang diambil oleh distribusi, bank sentral untuk menjaga stabilitas uang. sektor dan keseluruhan. manufaktur, perekonomian Metode survei jasa, secara dan model ekonomi seperti model input-output dan Computable General Equilibrium (CGE) dapat digunakan untuk memperkirakan kerugian tidak langsung. Dampak bencana juga mempengaruhi variabel makroekonomi seperti Produk Domestik Bruto (PDB), investasi, neraca pembayaran, keuangan publik, inflasi, dan lapangan kerja. Negara-negara dengan tingkat melek huruf yang lebih tinggi, institusi yang lebih baik, dan cadangan devisa yang lebih tinggi cenderung lebih mampu menahan dampak bencana. Dampak makroekonomi juga tergantung pada jenis dan skala bencana. Dalam skala daerah atau negara, bencana dapat mempengaruhi peningkatan pembangunan pengeluaran publik melalui untuk mitigasi bencana dan penurunan potensi pembangunan akibat penurunan kegiatan ekonomi. Bencana juga dapat mempengaruhi minat investor dan kemampuan pemerintah untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan. Persamaan Persamaan tinjauan pustaka antara kedua jurnal adalah sebagai berikut. 1. Dalam kedua pasangan tinjauan pustaka tersebut, terdapat penjelasan tentang dampak bencana atau masalah ekonomi terhadap sistem sosial ekonomi. 2. Kedua pasangan kalimat juga menguraikan metode atau pendekatan yang digunakan untuk mengukur dampak tersebut. 3. Mereka juga membahas tentang kerugian fisik dan ekonomi yang terjadi akibat bencana atau masalah ekonomi. 4. Kedua pasangan kalimat membahas tentang gangguan ekonomi yang terjadi sebagai dampak tidak langsung dari bencana atau masalah ekonomi. Perbedaan tinjauan pustaka antara kedua jurnal adalah sebagai berikut. Perbedaan 1. Pasangan tinjauan pustaka pertama lebih fokus pada pendekatan yang digunakan untuk mengukur dampak bencana, sementara pasangan kalimat kedua lebih fokus pada dampak tidak langsung dari bencana. 2. Pasangan tinjauan pertama menekankan pembagian dampak bencana menjadi tiga kelompok (kerusakan langsung, kerusakan tidak langsung, dan efek sekunder), sedangkan pasangan kalimat kedua menyebutkan metode survei dan model ekonomi yang dapat digunakan untuk memperkirakan kerugian tidak langsung. 3. Pasangan tinjauan pertama membahas pentingnya memperhitungkan kerugian yang berwujud dan tidak berwujud dalam penilaian dampak bencana, sedangkan pasangan kalimat kedua lebih berfokus pada pengaruh bencana terhadap variabel makroekonomi. 4. Pasangan tinjauan pertama lebih berfokus pada dampak bencana terhadap masyarakat dan lingkungan, sedangkan pasangan kalimat kedua membahas pengaruh bencana terhadap pembangunan, minat investor, dan kemampuan pemerintah untuk berinvestasi. Hasil Penelitian Pada tahun ini, pemerintah Indonesia mengambil Hasil Penelitian tidak dinyatakan dengan langkah-langkah untuk mengatasi dampak jelas pandemi Covid-19 dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui stimulus fiskal dan kebijakan lainnya. Stimulus tersebut meliputi percepatan belanja pemerintah, perluasan Kartu Sembako, perluasan subsidi bunga perumahan, relaksasi pajak penghasilan, simplifikasi proses eksporimpor, dan kebijakan lainnya. Langkah-langkah tersebut juga melibatkan jaring pengaman sosial dan ekonomi seperti program keluarga harapan, program sembako, kartu pra-kerja, diskon tarif listrik, dan insentif fiskal dan non-fiskal. Meskipun terjadi perlambatan akibat pandemi, sektor industri pengolahan masih tumbuh positif. Industri makanan dan minuman, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, serta industri batu bara dan pengilangan migas mengalami pertumbuhan positif. Pada kuartal pertama 2020, realisasi investasi mencapai Rp. 210,7 triliun atau meningkat 8,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Meskipun konsumsi swasta mengalami kontraksi, sektor jasa keuangan, kesehatan, dan informasi dan komunikasi mencatat pertumbuhan yang tinggi. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini mengalami penurunan, namun ekonomi Indonesia diproyeksikan tetap tumbuh positif. Indeks keyakinan konsumen dan penjualan ritel mengalami penurunan, sementara cadangan devisa meningkat. Dampak penyebaran virus Corona memberikan pengaruh signifikan terhadap ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun ini, namun sejumlah sektor masih mengalami pertumbuhan. Poin penting: Pemerintah mengambil langkah-langkah stimulus fiskal dan kebijakan lainnya untuk mengatasi dampak pandemi Covid19 dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor industri pengolahan masih tumbuh positif, terutama industri makanan dan minuman, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional, serta industri batu bara dan pengilangan migas. Realisasi investasi pada kuartal pertama 2020 meningkat 8,0% dibandingkan tahun sebelumnya. Konsumsi swasta mengalami kontraksi, namun sektor jasa keuangan, kesehatan, dan informasi dan komunikasi mencatat pertumbuhan tinggi. Proyeksi IMF menunjukkan penurunan pertumbuhan ekonomi global, namun ekonomi Indonesia diproyeksikan tetap tumbuh positif. Kesimpulan Pada kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi Dalam jangka pendek pasca bencana, Indonesia mencapai 2,97%, dipengaruhi oleh dampak langsung dan tidak langsung dapat penyebaran virus Corona yang mempengaruhi diatasi sebagian melalui bantuan yang semua aspek kehidupan dan perekonomian. Meskipun demikian, terdapat beberapa faktor yang memberikan kontribusi pertumbuhan, seperti positif peningkatan terhadap industri pengolahan, nilai investasi, dan cadangan devisa yang meningkat. Konsumsi rumah tangga tetap diberikan. Namun, kerugian yang terjadi secara sistemik dan sekunder beberapa waktu setelah bencana tidak sepenuhnya terkompensasi. mengintegrasikan Penting kerentanan untuk terhadap menjadi motor utama pertumbuhan, diikuti oleh bencana dalam perencanaan pembangunan ekspor barang, PMTDB, dan konsumsi untuk menghadapi konsekuensi yang pemerintah. Penurunan konsumsi swasta, kontraksi terjadi. Dalam jangka panjang, analisis sektor riil, dan perubahan inventori menjadi faktor indikator ekonomi makro menjadi penting negatif terbesar. Dalam mengatasi masalah sebagai dasar pembuatan kebijakan makro ekonomi akibat pandemi Covid-19, pemerintah pasca bencana. Selain itu, pemilihan model telah mengimplementasikan jaring pengaman sosial dan jaring pengaman ekonomi, serta kebijakan stimulus fiskal dan non-fiskal. yang komprehensif dalam mengestimasi dampak ekonomi makro pasca bencana sangat diperlukan untuk memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat. Persamaan Persamaan kesimpulan antara kedua jurnal adalah Kedua kesimpulan menyebutkan langkah- langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mengatasi dampak ekonomi akibat pandemi, seperti implementasi jaring pengaman sosial dan ekonomi, serta kebijakan stimulus fiskal dan non-fiskal. Perbedaan Perbedaan kesimpulan antara kedua jurnal adalah sebagai berikut. 1. Pasangan kesimpulan pertama memberikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2020 sebesar 2,97% dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tersebut, seperti peningkatan industri pengolahan, nilai investasi, dan cadangan devisa yang meningkat. Sementara itu, pasangan kalimat kedua lebih umum membahas penanganan dampak pasca bencana secara umum, tanpa memberikan angka pertumbuhan ekonomi yang spesifik. 2. Pasangan kesimpulan pertama menyebutkan konsumsi rumah tangga, ekspor barang, PMTDB (Pembentukan Modal Tetap Bruto Domestik), dan konsumsi pemerintah sebagai faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2020. Sementara itu, pasangan kalimat kedua tidak memberikan rincian mengenai faktor-faktor pendukung pertumbuhan ekonomi pasca bencana. 3. Pasangan kesimpulan pertama mencatat penurunan konsumsi swasta, kontraksi sektor riil, dan perubahan inventori sebagai faktor negatif terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2020. Sementara itu, pasangan kalimat kedua tidak membahas faktor-faktor negatif yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi pasca bencana. 4. Pasangan kesimpulan pertama lebih fokus pada dampak pandemi Covid-19 terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2020, sedangkan pasangan kalimat kedua lebih umum membahas tentang penanganan dampak pasca bencana secara jangka pendek dan jangka panjang. DAFTAR PUSTAKA Artiani, Listya Endang. 2011. “Dampak Ekonomi Makro Bencana : Interaksi Bencana Dan Pembangunan Ekonomi Nasional.” Jurnal Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta 1(5):67–74. Fahrika, A. Ika, and Juliansyah Roy. 2020. “Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Perkembangan Makro Ekonomi Di Indonesia Dan Respon Kebijakan Yang Ditempuh.” Inovasi 16(2):206–13.