Pharmace utical Developme nt OPV Process Validation Pemahaman Komprehensif Kualifikasi dan Validasi CPOB (PRESISI) VALIDASI PROSES Herny Prasetya 4 Mei 2023 BPOM 1 AGENDA Pendahuluan Tahap 1 Pengembangan Produk dan Proses Tahap 2 Proses Validasi Tahap 3 Verifikasi Proses ongoing Ringkasan BPOM 2 REGULASI CPOB 2018 BPOM 3 CPOB 2018 BAB 12 KUALIFIKASI dan VALIDASI Prinsip Umum Pengorganisasian dan Perencanaan Kualifikasi dan Validasi Dokumentasi, Termasuk RIV Tahap Kualifikasi untuk Peralatan, Fasilitas, Sarana Penunjang dan Sistem Spesifikasi Kebutuhan Pengguna (SKP) / URS Kualifikasi Desain (KD) Factory Acceptance (FAT)/Site Acceptance Test (SAT) Kualifikasi Instalasi (KI) Kualifikasi Operasional (KO) Kualifikasi Kinerja (KK) Kualifikasi Ulang BPOM Validasi Proses Umum Validasi Konkuren Validasi Proses Tradisional Validasi Proses Kontinu Pendekatan Hibrida Verifasi Proses On-going Selama Siklus Hidup Produk Verifikasi Transportasi Verifikasi Pengemasan Kualifikasi Sarana Penunjang Validasi Metode Analisis Validasi Pembersihan Pengendalian Perubahan 4 VALIDASI PROSES - DEFINISI Tindakan pembuktian yang didokumentasikan bahwa proses yang dilaksanakan dalam batas parameter yang ditetapkan dapat secara efektif dan berulang menghasilkan produk jadi yang memenuhi spesifikasi dan atribut mutu yang ditetapkan sebelumnya. BPOM 5 VALIDASI PROSES Verifikasi Proses on-going (OPV) sepanjang siklus hidup BPOM 6 JENIS VALIDASI PROSES Validasi Konkuren : Validasi yang dilakukan pada kondisi di luar kebiasaan, dtifikasi berdasar manfaat besar bagi pasien, dimana pelaksanaan protokol validasi dilakukan bersamaan dengan bets validasi yang akan dipasarkan. Validasi Prospektif : Validasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan produksi rutin/skala komersial dari produk yang akan dipasarkan. BPOM 7 VALIDASI KONKUREN Hanya dalam kondisi di luar kebiasaan, ketika ada rasio manfaatrisiko yang besar bagi pasien Harus dijustifikasi Harus disetujui oleh Badan POM Didokumentasikan secara jelas dalam RIV dan disetujui oleh Kepala Pemastian Mutu Bila telah diadopsi : Tersedia data yang memadai untuk mendukung kesimpulan bahwa tiap bets produk yang dihasilkan seragam dan memenuhi kriteria keberterimaan Hasil dan kesimpulan didokumentasikan secara formal dan tersedia bagi Kepala Pemastian Mutu untuk pelulusan bets. BPOM 8 VALIDASI KONKUREN Jadi Validasi Konkuren diterapkan pada produk2 : masuk pada kategori life saving hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil atau sangat kecil (orphan drug) obat baru yang dibutuhkan karena pandemic sehingga dibutuhkan kecepatan ketersediannya Dan bukan karena : masalah pemasaran perubahan sumber bahan perubahan proses perubahan lokasi pembuatan perubahan2 lain yang dapat memengaruhi mutu produk Validasi Prospektif BPOM 9 VALIDASI PROSES Validasi retrospektif tidak dapat diterima lagi Produk tervalidasi sebelum diedarkan---- prospektif Fleksibilitas bagi industri untuk memilih pendekatan validasi proses Pembuktian kapabilitas dan ketangguhan proses produksi yang menjamin produk memenuhi persyaratan mutu secara konsisten Penggunaan perangkat statistik BPOM 10 RUANG LINGKUP VALIDASI PROSES Validasi produk baru : semua kekuatan produk yang akan dipasarkan dan lokasi pembuatan. Validasi bila terjadi perubahan Produk transfer – transfer lokasi pembuatan Verifikasi on-going (OPV) sepanjang siklus hidup Diperlukan pengembangan produk dan proses yang tangguh agar validasi proses berhasil BPOM 11 PROCESS VALIDATION A LIFECYCLE APPROACH FDA & WHO Stages Nomenclature 1 Nomenclature PIC/S and CPOB 2018 Process Design Pharmaceutical Development 2.1 Qualification of Utilities and equipment Qualification 2.2 Process Validation : # Traditional Process Performance # Continuous Process Verification Qualification (PPQ) (CPV) # Hybrid 3 Continued Process Verification (CPV) BPOM Ongoing Process Verification during lifecycle (OPV) 12 PROCESS VALIDATION A LIFECYCLE APPROACH Tahap 2 – Validasi Proses: Semua desain proses dievaluasi untuk Tahap 1 – Pengembangan memastikan Produk & Proses kapabilitas dan Mendefinisikan atibut mutu dan keberulangan produk yang akan dipasarkan saat produksi skala dan proses produksinya serta komersial semua pengendalian berdasar Traditional,CPV, pemahaman yang diperoleh Hibrida. saat pengembangan dan scale up Tahap 3 – Verifikasi proses Ongoing sepanjang siklus hidup: Kelangsungan pemastian bahwa proses selalu terkendali didapat dari produksi rutin BPOM 13 TAHAP 1 PENGEMBANGAN PRODUK & PROSES BPOM 14 BPOB 2018 Bab 12 Butir 12.37 Pengembangan produk : Secara tradisional atau pendekatan verifikasi kontinu. Referensi : ICH Q8 (R2) 2009 Part II Annex BPOM 15 Tahap I: PENGEMBANGAN PROSES (1) 1. Pendekatan secara tradisonal - : pengembangan dilakukan secara empiris terhadap satu variable tiap kali; cara pembuatan yang tetap, validasi dilakukan pada skala penuh (komersial, pengawasan dalam proses dilakukan secara off-line); pengawasan mutu dilakukan pada produk antara, ruahan dan produk jadi; dan penentuan CQAs dan CPPs. BPOM 16 PENGEMBANGAN PROSES (2) 2. Pendekatan secara verifikasi kontinu / penerapan quality by design (QbD) : berdasarkan kajian risiko dan pendekatan saintifik yang: mengaitkan pemahaman akan atribut mutu kritis dari bahan dan parameter proses dengan atribut mutu produk; konsep strategi pengendalian untuk menghasilkan proses yang robust; proses produksi yang dapat disesuaikan dalam rentang design space; proses kontrol menggunakan PAT (Process Analytical Technology), tracking dan trending dari proses operation untuk mendukung perbaikan berkelanjutan pasca persetujuan registrasi; dan pengawasan mutu digeser ke depan, dilakukan saat proses berlangsung Design space yang memungkinkan proses fleksibel BPOM 17 Profil Target Mutu Produk QTPP ICH Q8 Pharmaceutical Development ICH Q9 Quality Risk Management Pengembangan Produk Identifikasi Atribut Mutu Kritis = CQA Identifikasi MQA : BAO & Eksipien •Paramenter Proses Kritis/CPP Tetapkan Parameter Pengawasan Material& Proses Atribut Mutu CQA MQA & Parameter Proses CPP CQAs/CPPs Control Strategy Dampak Atribut Mutu Terhadap Pasien Dampak Variasi Terhadap CQA (FMEA) Sumber Variasi (FMEA) Transfer/Validasi Proses PP & PQMS ICH Q10 PQS – SMIF Bab 1 Butir 1.4 h) & i) BPOM 18 MRM MRM diterapkan pada seluruh mata rantai pengembangan untuk mengidentifikasi formula dan proses yang mempunyai potensi risiko tinggi dan untuk menentukan studi apa saja yang perlu dilakukan untuk mengerti produk dan proses yang dikembangkan untuk memformulasi control strategy Tiap risiko dikembangkan lebih lanjut setelah tahap pengembangan, untuk mengurangi risiko yang telah diidentifikasi untuk menambah pengertian akan proses dan perbaikan berkelanjutan pada produk. BPOM 19 Quality Target Product Profile (QTPP) “A prospective summary of the quality characteristics of a drug product that ideally will be achieved to ensure the desired quality, taking into account safety and efficacy of the drug product”. (ICH Q8) Define the Quality Target Product Profile (QTPP) 20 BPOM Quality Target Product Profile (QTPP) Profil Target Mutu Produk QTPP merupakan dasar untuk mendesain pengembangan produk. Pertimbangan QTPP termasuk antara lain, : Indikasi, rute administrasi, bentuk sediaan, sistem pelepasan&penghandaran dll. Dosis, kekuatanmisal disolusi, kinerja erodinamis) yang sesuai Wadah, kemasan Pelepasan, pengantaran dan atribut bahan aktif yang memengaruhi kinerja farmakokinetik (misal disolusi, sifat erodinamis) yang diperlukan ada pada bentuk sediaan produk yang dikembangkan Atribut mutu produk lain (misal sterilitas, kemurnian, stabilitas, dan pelepasan banah aktif, dll.) yang sesuai untuk produk yang akan dipasarkan BPOM 21 CRITICAL QUALITY ATTRIBUTES (CQA) ATRIBUT MUTU KRITIS “Suatu set atribut mutu baik fisis, kimiawi maupun biologis dan mikrobiologis, mempunyai batasan, rentang atau distribusi yang akan menentukan mutu produk” (ICH Q8) Identify the CQAs BPOM 22 Penetapan CQAs Contoh Pengembangan Tablet Acetriptan (1) Spesifikasi Quality Attribute of the DP Target CQA? Justification Identification Positive for acetriptan Yes* Though identification is critical for safety and efficacy, this CQA can be effectively controlled by the quality management system and will be monitored at drug product release. Formulation and process variables do not impact identity. Therefore, this CQA will not be discussed during formulation and process development Assay 100% w/w of label claim Yes Assay variability will affect safety and efficacy. Process variables may affect the assay of the drug product. Thus, assay will be evaluated throughout product and process development. Content Uniformity (CU) Conforms to USP <905> Uniformity of Dosage Units Yes Variability in content uniformity will affect safety and efficacy. Both formulation and process variables impact content uniformity, so this CQA will be evaluated throughout product and process development. Dissolution NLT 80% at 30 minutes in 900 mL of 0.1 N HCl with 1.0% w/v SLS using USP apparatus 2 at 75 rpm Yes Failure to meet the dissolution specification can impact bioavailability. Both formulation and process variables affect the dissolution profile. This CQA will be investigated throughout formulation and process development. BPOM 23 Penetapan CQAs Contoh Pengembangan Tablet Acetriptan (2) Quality Attribute of the DP Target CQA? Justification Degradatio n Products ACE12345: NMT 0.5%, Any unknown impurity: NMT 0.2%, Total impurities: NMT 1.0% Yes Degradation products can impact safety and must be controlled based on compendial/ICH requirements or RLD characterization to limit patient exposure. ACE12345 is a common degradant of acetriptan and its target is based on the level found in near expiry RLD product. The limit for total impurities is also based on RLD analysis. The target for any unknown impurity is set according to the ICH identification threshold for this drug product. Formulation and process variables can impact degradation products. Therefore, degradation products will be assessed during product and process development. Residual Solvents USP <467> option 1 Yes* Residual solvents can impact safety. However, no solvent is used in the drug product manufacturing process and the drug product complies with USP <467> Option 1. Therefore, formulation and process variables are unlikely to impact this CQA. Water Content NMT 4.0% w/w No Generally, water content may affect degradation and microbial growth of the drug product and can be a potential CQA. However, in this case, acetriptan is not sensitive to hydrolysis and moisture will not impact stability. Microbial Limits Meets relevant pharmacopoei a criteria Yes* Non-compliance with microbial limits will impact patient safety. However, in this case, the risk of microbial growth is very low because roller compaction (dry granulation) is utilized for this product. Therefore, this BPOM CQA will not be discussed in detail during formulation and process development. 24 Penetapan CQAs Contoh Pengembangan Suspensi Produk ABCD Quality Attribute of the DP Target Identification CQA? Justification Positive for API Yes* Though identification is critical for safety and efficacy, this CQA can be effectively controlled by the quality management system and will be monitored at drug product release. Formulation and process variables do not impact identity. Therefore, this CQA will not be discussed during formulation and process development Assay 100% w/w of label claim Yes Assay variability will affect safety and efficacy. Process variables may affect the assay of the drug product. Thus, assay will be evaluated throughout product and process development. Content Uniformity (CU) Conforms to Phamacopoeia Yes Variability in content uniformity will affect safety and efficacy. Both formulation and process variables impact content uniformity, so this CQA will be evaluated throughout product and process development. Release rate Conforms to Pharmacopoeia Yes Failure to meet the dissolution specification can impact bioavailability. Both formulation and process variables affect the dissolution profile. This CQA will be investigated throughout formulation and process development. BPOM 25 Penetapan CQAs Contoh Pengembangan Suspensi Produk ABCD Quality Attribute of the DP Target Viscosity As internal specification developed by R&D Sedimentation Rate Meet relevant limit Resuspendability Meet relevant limit set by R&D Microbial count/sterility Meets relevant pharmacopoei a criteria CQA? Justification BPOM 26 QRM (Risiko) Bahan Aktif Chemical Stability Flow Properties Process Impurities Degradation Products Low Medium Low Low Low High Medium Low High Low Low Low Low High High High Low Low Low Low Low Medium Low Low Low Low High Low Solubility Dissolution Hygroscopicity Content Uniformity Particle Size Distribution Assay Solid State Form DP CQAs High Risk is unacceptable. Further investigation is needed to reduce the risk. Medium Risk is acceptable. Further investigation may be needed in order to reduce the risk. Low Broadly acceptable risk. No further investigation is needed. BPOM 27 VARIABILITAS BAHAN Critical Material Atribut : atribut yang akan memengaruhi mutu ptoduk maupun manufacturability, misal antara lain Ukuran partikel Bentuk dan/atau distribusi partikel Kemurnian, kelarutan Zeta potential (untuk suspensi) Untuk produk biologi ---- > CPOB Aneks 2 Pembuatan Bahan dan Produk Biologi untuk Penggunaan Manusia Bagian B : Pedoman Spesifik untuk Jenis Produk Tertentu BPOM 28 CPP = Critical Process Parameter Parameter Proses Kritis = suatu parameter proses yang variabilitasnya memengaruhi CQA, oleh sebab itu harus dipantau atau dikendalikan untuk memastikan proses akan menghasilkan produk dengan mutu yang sudah ditentukan. BPOM 29 Contoh : Matrix Risiko Penentuan CPP BPOM 30 Low risk Process Development Contoh Medium risk High risk Penilaian risiko Drug substance particle size Mixing Dispersing In vivo performance Dissolution Assay Degradation Content uniformity Appearance Stability content Stability physical BPOM 31 Final mixing Fillind Sumber Variasi – Diagram Tulang Ikan (DAT) Pertanyaan : why, where, who, when, how Material Measure Man bahan aktiftraining SamplingPenangan bahan pembantu- metode - kualifikasi sampel uji inline/off-line pengalaman KESERAGAMAN kalibrasi - - desain akurasi -- kualifikasi Machine muatan- waktu kelembaban- KADAR - Suhu - kecepatan Milleu Method/Procedure BPOM 32 CONTROL STRATEGY Untuk memastikan proses selalu terkendali Dirancang dan dibuat dari pengetahuan tentang produk dan proses yang memastikan kinerja proses dan mutu produk yang sesuai Pengendalian ini dapat termasuk : Parameter dan atribut dari BAO atau sumber bahan (dalam hal produk=BAO) dan bahan2 lain Contoh virus,placenta Kondisi operasional fasilitas dan peralatan, Pengawasan dalam proses, Spesifikasi obat jadi dan metode analisis terkait Frekuensi dari monitoring dan pengendalian BPOM 33 CONTROL STRATEGY Merupakan dasar untuk menetapkan kriteria PP&PQMS suatu produk (salah satu elemen SMIF) Dikembangkan selama pengembangan produk, dimodifikasi saat transfer teknologi dan dikonfirmasi salama validasi proses, terus diperbaiki selama Produksi skala komersial. Pertimbangan terpenting adalah : Atribut kritis dari produk Parameter proses dan atribut material yang memengaruhi atibut kritis produk BPOM 34 TAHAP 2 VALIDASI PROSES BPOM 35 PRASYARAT VALIDASI PROSES (1) Menetapkan CQAs dan CPPs CQA : suatu set atribut mutu baik fisis, kimiawi maupun biologis yang paling memengaruhi mutu, khasiat dan keamanan suatu produk. CPP : parameter proses yang variabilitasnya berdampak pada CQA dan karena itu perlu dimonitor dan/atau dikendalikan untuk memastikan bahwa proses akan menghasilkan mutu yang dikehendaki. Dasar penetapan kritis atau tidak kritis didokumentasikan dengan jelas, dengan mempertimbangkan hasil penilaian risiko.(12.41) BPOM 36 PRASYARAT VALIDASI PROSES (2) Ukuran bets sama dengan bets yang dimaksudkan untuk skala komersial dan penggunaan ukuran bets lain hendaklah dijustifikasi. (12.42) Peralatan, fasilitas, sarana penunjang, dan sistem yang digunakan untuk validasi proses sudah dikualifikasi. (12.43) Metode pengujian divalidasi sesuai tujuan penggunaannya.(12.43) Pemahaman proses dari studi pengembangan dapat diakses oleh bagian pembuatan (12.44) Pelatihan personil (12.45) Pemasok bahan telah dikualifikasi (12.46) BPOM 37 PROTOKOL VALIDASI (1) Menjelaskan : (12.55) parameter proses kritis/critical process parameter (CPP), atribut mutu kritis/critical quality attribute (CQA) dan kriteria keberterimaan terkait yang hendaklah berdasarkan pada data pengembangan atau pemahaman proses yang terdokumentasi. Cakupan protokol : 12.56 BPOM 38 PROTOKOL VALIDASI (2) a)penjelasan singkat tentang proses dan mengacu Prosedur Pengolahan Induk; b)fungsi dan tanggung jawab; c)ringkasan CQA untuk diinvestigasi; d) ringkasan CPP dan batasan yang terkait; e)ringkasan atribut dan parameter lain (tidak kritikal) yang akan diinvestigasi atau dipantau selama kegiatan validasi, dan alasan penyertaannya; f) daftar peralatan/fasilitas yang akan digunakan (termasuk alat ukur/alat pantau/alat perekam) termasuk status kalibrasi; g)daftar metode analisis dan validasi metode, yang sesuai; h)usulan parameter pengawasan selama-proses dengan kriteria keberterimaan dan alasan pemilihan masing-masing pengawasan selama-proses; i) pengujian tambahan yang akan dilakukan, dengan kriteria keberterimaan; j) pola pengambilan sampel dan alasannya; k)metode mencatat dan mengevaluasi hasil; dan l) proses pelulusan bets dan sertifikasi bets (bila diperlukan). 39 BPOM Jumlah bets tergantung pada beberapa factor, termasuk : variabilitas proses kompleksitas dari produk/proses makin banyak variabilitas >>>makin banyak makin kompleks >>> makin banyak pemahaman proses yang didapat selama pengembangan data pendukung yang diapat saat transfer teknologi pengalaman yang dari produk/proses yang sejenis BPOM 40 VALIDASI PROSES – KRITERIA KEBERTERIMAAAN Pemenuhan persyaratan sesuai CPOB, antara lain : Bahan awal dari pemasok yang terkualifikasi Peralatan dan sistem terkualifikasi Metoda pengujian tervalidasi Proses pembersihan tervalidasi Hasil analisa memenuhi persyaratan spesifikasi produk yang sesuai dengan Ijin Edar Persyaratan nilai kapabilitas proses (process capability-Cpk) dan kinerja proses (process performance-Ppk) terpenuhi, yang menunjukkan keberulangan proses -- inti dari validasi BPOM 41 Validasi Proses - Tool Process Capability Index/ CpK = Indeks Kemampuan Proses CpK merupakan ukuran sebenarnya dari kemampuan proses : X LSL CpK 3s atau USL X 3s LSL = Batas Spesifik Bawah (Lower Spesification Limit) USL = Batas spesifik Atas (Upper Specification Limit) X = rata-rata s = Deviasi Standar CpK : hasil bagi selisih antara nilai rata-rata proses dan batas spesifikasi terdekat dengan setengah dari variasi proses atau 3 sigma. BPOM 42 Process Capability Index/ CpK BPOM 43 PENDEKATAN VALIDASI PROSES : Tradisional Verifikasi Proses Kontinu (CPV) Hibrida BPOM 44 VALIDASI PROSES TRADISIONAL Sejumlah bets produk diproduksi dalam kondisi rutin untuk memastikan reprodusibillitas. Jumlah bets dan jumlah sampel : didasarkan pada prinsip manajemen risiko mutu, memungkinkan dibuat rentang variasi normal dan tren serta menghasilkan cukup data untuk dievaluasi -- populasi justifikasi untuk memberikan tingkat kepastian yang tinggi bahwa proses mampu menghasilkan produk yang bermutu secara konsisten Pada umumnya 3 bets berturut turut dalam kondisi rutin Data dari 3 bets dapat ditambahkan pada data yang diperoleh dari bets berikutnya sebagai bagian dari pelaksanaan verifikasi on-going BPOM 45 PROSES PRODUKSI – GRANULASI BASAH supermixer Penimbangan bahan Fluidized bed dryer Cone Mill Pencampuran kering, pembasahan, granulasi Pengeringan Penyalutan Tablet Tablet kempa Pengisian kapsul Pencampuran akhir BPOM 46 SAMPLING Contoh yang akan ditemui di IF VP Tradisional Pencampuran MA2X ■ Homogenitas pada proses blending – kunci mutu! ■ Strategi pengambilan sample ■ Lokasi pengambilan sampel, label, wadah ■ Penyimpanan ■ Transportasi ■ Alat untuk sampling MA1X MT2X MT1X MT3X MT4X MB1X MA3X MB3X MA3X Keterangan : - X menyatakan lot : X = 1 untuk lot ke 1. X = 2 untuk lot ke 2. - M : Menunjukkan sampel diambil pada fase mixing. - A : Sampel yang diambil dari bagian atas - T : Sampel yang diambil dari bagian tengah . - B : Sampel yang diambil dari bagian bawah / dasar Pengambilan sampel • Risiko pada keseragaman campuran • Risiko pada integritas sampel • Risiko pada penyiapan sampel uji BPOM 47 PROSES PRODUKSI – SUSPENSI Desain mixer Memasukkan API Penimbangan bahan or Final mixing Pelarutan & Pencampuran Latrutan pembawa atau Pengisian BPOM 48 PENGISIAN – INJEKSI SUSPENSI Larutan suspensi Rubber stoppers Jumlah jarum pengisi 49 BPOM Rencana Pengambilan Sample – Larutan, suspensi, semi solida Pengambilan contoh proses pencampuran Larutan vs suspensi : jumlah contoh beda berdasar analisa resiko Lokasi : tangki pencampuran vs transfer ke wadah penampungan Pengambilan contoh pada tangki vs pengisian Pengambilan contoh pengisian Sampling plan berdasar frekuensi/ waktu Bagaimana jaminan homogenitas saat pengisian, saat istirahat, ada masalah mesin dll. BPOM 50 VERIFIKASI PROSES KONTINU (1) Pendekatan alternatif terhadap validasi proses dengan melakukan pemantauan dan penilaian kinerja proses produksi secara kontinu. Untuk produk yang dikembangkan berdasarkan pendekatan quality by design (QbD) proses pengembangan telah ditetapkan secara ilmiah, strategi pengendalian, yang memberikan tingkat kepastian mutu produk yang tinggi Memerlukan antara lain : personel yang memahami prinsip QbD, sistem dan prosedur yang komprehensif perangkat statistik, dukungan manajemen (contoh: penggantian pemasok bahan aktif dan eksipien tidak dapat serta merta), BPOM 51 VERIFIKASI PROSES KONTINU (2) Pengendalian proses dan mutu produk secara in-line, online atau at-line (mana yang sesuai) secara ekstensif pada tiap bets mencakup evaluasi strategi pengendalian proses secara regular, dapat menggunakan : Process Analytical Technology (PAT) dan pengendalian proses secara statistik multivariate Jumlah bets ditentukan dan dijustifikasi untuk menunjukkan tingkat kepastian yang tinggi bahwa proses mampu menghasilkan produk yang bermutu secara konsisten. BPOM 52 IN-LINE, ON-LINE, AT-LINE & OFF-LINE In-line : peralatan analisis langsung ditempatkan pada bahan/produk yang sedang diproses On-line : sampel dialihkan/dialirkan dari wadah proses melalui peralatan analisa dan dikembalikan At-line : sampel diambil dari peralatan proses dan dianalisa di area proses Off-line : sampel diambil dari proses, dibawa ke laboratorium untuk dilakukan BPOM 53 STRATEGI PENGENDALIAN CONTROL STRATEGY Validasi Proses bertujuan membuktikan bahwa penerapan control strategi yang dibuat saat pengembangan dapat menghasilkan ; Keberulangan proses Mengurangi variabilitas Pemenuhan CQA Dapat : Atribut mutu bahan yang perlu dikendalikan In-process controls Parameter proses kritis diidentifikasi saat pengembangan Usulan rentang operasional pada produksi skala komersial Merupakan dasar penting untuk Validasi Proses BPOM 54 CONTROL STRATEGY – FINAL BLENDING & LUBRICATION Attributes or Parameters Factor Actual data for the exhibit batch Range Studied Proposed range for commercial scale Purpose of control Final Blending and Lubrication Process Parameter Number of Revolution Blend uniformity* Blender Fill Level Lubrication 100 (25 rpm, min) 100 revolutions 100 revolutions +/- 38% (1 kg in 4 L +/- 56% (50 kg in 150 +/- 50% ( 150 kg in blender) +/- 49% L blender) 500 L blender ( 5 kg in 15 L blender) Number of Revolution 75 (25 rpm 3 mins) Blender Fill Level 4 75 (25 rpm 3 mins) To ensure consistent mixing of granules and talc 75 (25 rpm 3 mins) +/- 38% (1 kg in 4 L +/- 56% (50 kg in 150 +/- 50% ( 150 kg in blender) +/- 49% L blender) 500 L blender ( 5 kg in 15 L blender) To ensure lubricant is well distributed and to void over lubrication Final Blending and Lubrication Process In-Process Controls Blend Uniformity % RSD < 5% Blend Assay 95.0-105.0% w/w In-line NIR method BPOM 55 PAT = PROCESS ANALYTICAL TECHNOLOGY ICH Q8 : sistem untuk mendesain, menganalisis dan mengendalikan pembuatan produk (API/Obat) melalui pengukuran atribut mutu kritis dan kinerja proses pada saat proses berjalan, dari bahan, produk dalam proses dan proses dengan tujuan pemastian mutu produk akhir. Tujuan PAT untuk menambah pemahaman tentang proses yang dapat memfasilitasi pengembangan proses yang robust/handal yang memastikan pembuatan ptoduk yang secara konsisten memenuhi persyaratan. Menggunakan peralatan antara lain near infrared spectroscopy (NIRS); biosensors, Raman spectroscopy, focus beam reflectance measurement dan lain2 yang sesuai. Rujukan : FDA Guidance for Industry - PAT - A Frameworuntuk k for Innovative Pharmaceutical Development, Manufacturing, and Quality Assurance, Sept 2004 ICH Q8 (R2) Pharmaceutical Development BPOM 56 Multipoint NIRS BPOM 57 PENDEKATAN HIBRIDA Hibrida dari pendekatan tradisional dan verifikasi proses kontinu, digunakan : proses telah tervalidasi dengan pendekatan tradisional sudah diperoleh pengetahuan dan pemahaman yang tinggi mengenai produk dan proses yang diperoleh dari pengalaman pembuatan mempunyai data riwayat bets perubahan dengan pendekatan QbD Dapat digunakan untuk kegiatan validasi pasca perubahan atau selama verifikasi proses on-going meskipun meski pada awalnya divalidasi dengan menggunakan pendekatan tradisional. Biasa digunakan untuk revalidasi (bukan untuk produk baru) BPOM 58 JIKA BETS VALIDASI akan DIPASARKAN prosedur pelulusan ditetapkan lebih dulu kondisi produksi sepenuhnya memenuhi persyaratan CPOB, memenuhi kriteria keberterimaan validasi, dan kriteria verifikasi proses kontinu (jika digunakan), serta sesuai dengan dokumen Izin Edar atau dokumen Uji Klinik yang disetujui. BPOM 59 TAHAP 3 VERIFIKASI PROSES ONGOING BPOM 60 Verifikasi Proses On-going selama Siklus Hidup Produk Tindakan pembuktian yang didokumentasikan bahwa proses selalu dalam keadaan terkendali selama produksi skala komersial. Berlaku untuk semua pendekatan : tradisional, CPV dan hibrida Untuk memantau mutu produk memastikan bahwa keadaan terkendali dipertahankan sepanjang siklus hidup produk dengan evaluasi tren proses yang relevan Pemantauan lebih sering dari PMP (Butir 12.63) untuk mendapatkan data yang cukup untuk melakukan analisis tren dari bets yang diproses menggunakan perangkat statistik yang cocok. Luas dan frekuensi dikaji secara berkala, produk baru dilakukan lebih sering OPV dilakukan terhadap CPPs dan CQAs untuk membuktikan process capabilities and robustness Selama tidak ada perubahan : OPV dapat menggantikan revalidasi berkala BPOM 61 Verifikasi Proses On-going selama Siklus Hidup Produk Butir 12.65 : Dilakukan berdasarkan protokol terpisah yang disetujui Laporan untuk mendokumentasikan hasil yang diperoleh. Gunakan perangkat statistik yang sesuai untuk mendukung Kesimpulan tentang variabilitas dan kapabilitas proses untuk memastikan keadaan terkendali. Butir 12.66 : Mendukung PMP terkait status validasi produk. OPV bukan PMP Pertimbangkan perubahan dan kebutuhan tindakan tambahan BPOM 62 Bagaimana Produk Legacy(Existing) Langsung ke Tahap III (OPV) Menentukan CQAs Menentukan MQAs Menentukan CPPs Protokol OPV Pemantauan sepanjang siklus hidup BPOM 63 RINGKASAN BPOM 64 VALIDASI PROSES Pengembangan Validasi Proses • CQA • CPP • Strategi pengendalian SEVERITY Verifikasi Proses On-going • Memonitor kinrja proses (process Performance) dan variabilitas sepanjang siklus hidup • 3 pendekatan • Pembuktian efektivitas strategi pengendalian • Menentukan sumber variabilitas X OCCURANC E X DETECTABILITY REPRESENT RISK TO PATIENTS BPOM 65 BPOM 66 CONTROL STRATEGY Strategi pengendalian Sumber variasi Bahan CPPs Dapat sebagai in-process control Dapat sebagai atribut mutu, misal viskositas Memastikan proses dapat terkendali untuk secara berulang menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan – aman, berkahsiat dan bermutu BPOM 67 VALIDASI PROSES • Pendekatan retrospektif tidak bisa diterima • Fleksibilitas bagi industri untuk memilih pendekatan validasi proses • Produk tervalidasi sebelum diedarkan • Pembuktian kapabilitas dan ketangguhan proses produksi yang menjamin produk memenuhi persyaratan mutu secara konsisten BPOM 68 VERIFIKASI PROSES ONGOING OPV pembuktian status tervalidasi/terkendali sepanjang siklus hidup produk Aktivitas permanen yang secara konstan memonitor proses pembuatan, sigap & tanggap nenghadapi perubahan dan selalu mencari peluang untuk perbaikan OPV mendukung PMP 69 BPOM