Pondasi berfungsi untuk mentranser beban yang dipikul oleh pondasi tersebut dan kemudian disalurkan ke tanah. pada umumnya pondasi yang digunakan untuk bangunan bertingkat tinggi adalah pondasi tiang, pondasi tiang meneruskan beban hingga mencapai tanah keras. Pemilihan pondasi tiang akan menjadi tidak ekonomis apabila kedalaman tanah keras tidak jauh dari permukaan. pada bangunan bertingkat tinggi dan tanah dengan daya dukung rendah serta letak tanah keras tidak terlalu dalam, pondasi dangkal yang digunakan adalah pondasi rakit. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan satu alternative desain yang disarankan untuk mendapat perencanaan yang efisien dari segi mutu, waktu, dan biaya pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan pondasi yang efisien digunakan pada studi kasus “Gedung Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera” dengan membandingkan mutu, waktu pelaksanaan, dan biaya pelaksanaan antara pondasi tiang bor dan pondasi rakit. gedung ini memiliki panjang 56 meter dan lebar 24 meter serta berjumlah 4 tingkat. Pondasi tiang bor yang direncanakan ialah berdiameter 0.5 meter dengan kedalaman mencapai 10 meter. Pondasi rakit yang direncanakan memiliki panjang dan lebar 58x26 meter dikedalaman 1 meter dibawah permukaan tanah. Hasil dari penelitian ini yakni pada pondasi tiang bor memiliki daya dukung aksial sebesar 121.464 Ton dan daya dukung lateral sebesar 8.157 Ton dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp. 2.205.259.175,11 dan waktu pelaskanaan selama 100 hari dan pada pondari rakit memiliki daya dukung sebesar 1053.20 kN/m2 dengan biaya pelaksanaan sebesar Rp. 3.934.046.702,76 dan waktu pengerjaan selama 195 hari. dengan demikian pondasi yang efisien digunakan pada Gedung Laboratorium Teknik 1 Institut Teknologi Sumatera dari segi mutu, waktu, dan biaya pelaksanaan adalah pondasi tiang bor. Kata Kunci : Pondasi Tiang Bor, Pondasi Rakit, Mutu, Waktu Pelaksanaan, Biaya Pelaksanaan, efisien.