Clinical decision support system (CDSS): memberi nakes atau individu lain dengan pengetahuan dan indormasi khusus orang disaring secara cerdas atau disajikan pada waktu yang tepat, untuk meningkatkan kesehatan dan perawatan kesehatan. Alat CDDS: peringatan dan pengingat terkomputerisasi untuk penyedia layanan dan pasien; pedoman klinis; condition-specific order sets; laporan dan ringkasan data pasien terfokus; template dokumentasi; dukungan diagnostik; dan informasi referensi yang relevan secara kontekstual di antara alat lainnya. Sistem yang dibuat bagi nakes utk membantu membuat keputusan. Komponen penyusun: 1) Knowledge based, menyimpan kumpulan ilmu dan informasi soal medis (gejala) 2) Inference engine, penggunaan aturan dan algoritma utk menganalisis data di knowledge based, kemudian memberikan rekomendasi diagnosis/perawatan. 3) User interface, komponen yang menjadi media interaksi antara pengguna sistem kesehatan & sistem. 4) Communication module, modul yg membuat CDSS bisa berkomunikasi dgn sistem kesehatan lain (EHR). Klasifikasi CDSS: 1) Knowledge-based, sistem berbasis pengetahuan menggunakan aturan pernyataan IF-THEN. Mengambil data utk mengevaluasi aturan & menghasilkan keluaran. (berbasis literatur/praktik) Ex. memberikan rekomendasi penanganan masalah pasien. 2) Non-knowledge, memanfaatkan AI, ML, atau pola statistik untuk menghasilkan rekomendasi dan ketersediaan data. Menyediakan rekomendasi Communication system: telemedis (dokter-pasien) Hybrid system: gabungan knowledge dan non. Forward chaining :salah satu metode dalam sistem AI yang digunakan untuk menemukan solusi atau kesimpulan berdasarkan aturan dan fakta yang diberikan. Metode ini bekerja dengan mengambil fakta yang ada, mencocokkan dengan aturan-aturan yang ada, dan kemudian menghasilkan kesimpulan atau solusi berdasarkan kombinasi dari fakta dan aturan tersebut. Dalam proses forward chaining, sistem akan memulai dengan fakta-fakta yang diketahui dan mencari aturan yang cocok dengan fakta-fakta tersebut. Kemudian, sistem akan menerapkan aturan tersebut untuk menghasilkan kesimpulan atau solusi baru, dan terus melakukan proses ini sampai tidak ada lagi aturan yang cocok untuk diterapkan. Manajemen: proses pencapaian tujuan individu, organisasi, perusahaan melalui penggunaan dan pengalokasian sesumber yang dimilikinya. Pengambilan keputusan: proses memilih alternatif terbaik u/ mencapai tujuan dgn pendekatan sistematis dan mempertimbangkan faktor2 yang relevan. Tujuan: untuk memperbaiki pencapaian tujuan melalui solusi yang tepat terhadap masalah/ konflik. Keputusan: serangkaian tindakan yang harus diambil untuk memecahkan masalah/memanfaatkan kesempatan, dengan tujuan menghindari atau mengurangi dampak negatif serta memaksimalkan hasil yang diinginkan. Macam2 keputusan: 1. Structured, keputusan yg rutin dilakukan&memiliki prosedur pengambilan keputusan yang jelas (manajemen tk. bawah, penagihan piutang) 2. Semi-structured, sebagian keputusan dpt ditangani oleh komputer dan sebagian lainnya harus dilakukan oleh pengambil keputusan (evaluasi kredit, jadwal produksi, pengendali ketersediaan). 3. Unstructured, kompleks dan memerlukan pengalaman serta sumber eksternal. Biasanya diambil oleh manajemen tingkat atas, seperti pengembangan teknologi baru, bergabung dengan perusahaan lain, atau perekrutan eksekutif. Proses Pengambilan Keputusan: Definisi masalah, Klasifikasi masalah, Membuat pemodelan yang dapat memberikan penjelasan secara nyata, Menemukan solusi potensial dari pemodelan masalah dan mengevaluasinya, Memilih & merekomendasikan satu solusi dari masalah. Konsep awal SPK: Menciptakan sistem aplikasi komputer u/ mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem pendukung keputusan: suatu sistem interaktif yg mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif-alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model. EHR: Kumpulan sistematis informasi kesehatan elektronik ttg pasien indvidu/populasi. Format digital dapat dibagikan ke berbagai pengaturan perawatan kesehatan tanpa tatap muka. Menurut ISO: info kesehatan subjek dpt diproses komputer. Menurut HIMSS: elektronik longitudinal dr info kesehatan dr lebih dari 1 pertemuan termasuk cakupan EHR. EHR mengotomastiskan dan merampingkan alur kerja dokter. Cakupan EHR : demografi, riwayat medis (catatan lengkap pertemuan pasien), mediasi dan alergi, status imunisasi, hasil tes laboratorium, gambar radiologi, tanda vital, statistik pribadi, info penagihan. 8 prior kegunaan EHR: 1) Dokter memberikan perawatan yg berkualitas tinggi. Komunikasi dan keterlibatan yang efektif (pasien-dokter) penting u/ EHR. 2) Mendukung perawatan berbasis tim. Desain dan konfigurasi EHR harus: memfasilitasi staf klinis untuk pekerjaannya sesuai lisensinya, me-mungkinkan dokter mengalokasikan dan men-delegasikan pekerjaan scr dinamis ke anggota tim perawatan (sesuai kebijakan dan diijinkan institusional. 3) Mempromosikan koordinasi keperawatan. EHR dapat melacak rujukan & konsultasi, dokter yg merujuk dpt mengikuti perkembangan pasien. 4) Menawarkan modularitas dan konfigurasi produk. Dpt menghasilkan EHR dg fleksibilitas untuk individu. Kontributor terpenting : App Program Interfaces. 5) Mengurangi beban kerja kognitif. EHR mengambil keputusan dengan data ringkas, peka konteks, dan realtime. aliran info sesuai konteks. 6) Mendorong Likuiditas Data. dpt mengekpor dan menggabungkan data eksternal tapi harus melakukan penguncian data HER. 7) Memfasilitasi Keterlibatan Pasien Secara Digital dan Seluler. 8) Mempercepat Input Pengguna ke dalam Desain Produk dan Umpan Balik Pasca Implementasi. Relasi antara EHR, PHR, dan EMR EHR: terdapat EMR dan PHP. EMR: berada di kantor/hospital. PHR: pengumpulan informasi kesehatan dr pasien. Faktor pendorong EHR : Kebutuhan peningkatan efisien dan produktivitas, keamanan pasien dan kualitas perawatan, Ekspektasi publik, Ekspektasi pemerintah, Hemat biaya, Kemajuan teknologi, Metode lama lebih komplicated untuk mengatur keperawatan pasien. Informatika Kesehatan: penggunaan informasi dan teknologi untuk berkomunikasi, mengelola pengetahuan, mengurangi kesalahan, dan mendukung pengambilan keputusan. Manfaat: u/ meningkatkan penyampaian perawatan kesehatan berkualitas dengan Menyediakan waktu nyata terkini informasi tentang kondisi pasien yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, Meminimalkan kesalahan dengan catatan kesehatan elektronik (EHR), Mempromosikan penggunaan teknologi catatan kesehatan elektronik (EHR), Sementara penggunaan EHRs dapat sangat meningkatkan keputusan dan keselamatan perawatan pasien, portabilitas informasi kesehatan dan berbagi data elektronik menciptakan risiko potensial terhadap privasi dan kerahasiaan.penggunaan teknologi media sosial menciptakan peluang yang memungkinkan untuk pertukaran pasien-penyedia (melalui SMS, email, atau tempat lain) namun menimbulkan kekhawatiran baru terkait dokumentasi dan kerahasiaan. PRIVASI: berkaitan dengan hak pasien untuk martabat & rasa hormat, dan untuk informasi pribadi. untuk diadakan secara pribadi. Kerahasiaan: pengungkapan informasi dengan persetujuan pasien untuk tujuan perawatan kesehatan atau bila diperlukan secara hukum. HIPAA: seperangkat aturan untuk rumah sakit dan perawatan kesehatan penyedia untuk memastikan bahwa rekam medis, tagihan medis, dan akun pasien memenuhi standar konsisten tertentu untuk penanganan, dokumentasi, dan privasi. Aturan privasi HIPAA: Mendefinisikan informasi kesehatan terlindung yg dapat diidentifikasi (PHI), Menetapkan bagaimana informasi ini dpt digunakan. Konsekuensi: diharuskan mematuhi peraturan HIPAA serta mematuhi kebijakan pemberi kerja, Kegagalan untuk melakukannya dapat mengakibatkan a teguran, sanksi, denda, atau pencabutan izin oleh pemerintah atau dewan keperawatan negara bagian dan/atau pemutusan hubungan kerja. Mitos umum HIPAA: melarang diskusi tentang kondisi pasien melalui telepon, mencegah perawat dan dokter mendiskusikan kondisi pasien atau perawatan di ruangan semiprivat dengan tirai ditarik, melarang menampilkan tandatanda perawatan pasien seperti diet diabetes” di pintu, tidak mengizinkan meninggalkan pesan untuk pasien di rumah mereka, melarang meninggalkan grafik pasien di samping tempat tidur/di luar kamar pasien. Lima Hak CDS: Informasi yang tepat (panduan berbasis bukti). Kepada orang yang tepat. Dalam format intervensi yang tepat. Melalui saluran yang tepat. Pada waktu yang tepat dalam alur kerja. Diagnostic Decision Support System (DDSS): Algoritma berbasis komputer yang membantu dokter dengan satu atau lebih langkah komponen dari proses diagnostik. DDSS dapat memecahkan masalah yang tidak jelas dengan masukan minimal atau bahwa DDSS dapat membantu dokter dalam memahami bagai-mana suatu penyakit telah mempengaruhi gaya hidup pasien. DDSS adalah jenis CDS yang diperlukan dalam genomik untuk melengkapi kekurangan dokter terlatih dan mengatasi kompleksitas yang melekat pada diagnosis genomik. Case Based Reasoning (CBR): metodologi penyelesaian masalah yang didasarkan pada pengalaman atau kasus-kasus sebelumnya untuk menyelesaikan masalah yang serupa di masa depan. 4 tahap Case Based Althoff: 1. Retrieve, sistem mencari kasus-kasus serupa yang ada dalam case base. 2. Reuse, sistem menggunakan solusi dari kasuskasus serupa tsb sebagai dasar untuk menyelesaikan masalah baru. 3. Revise, memperbaiki solusi yg diusulkan atau menyesuaikan solusi dg kasus yg baru. 4. Retain, solusi untuk masalah baru disimpan dalam case base untuk digunakan kembali di masa depan. Similarity Measure: menyatakan derajat kesamaan antara kasus baru dgn kasus yg sudah tersimpan (numerik). Caranya adalah dgn memberikan query pada case base, menginduksi urutan parsial pada set deskripsi masalah dan juga akibatnya. Rule-based expert system: suatu sistem yang meniru AI dgn menggunakan expert knowledge dan mengubahnya menjadi rule. Sistem meliputi: a set of facts (current world state), a set of rules (expert knowledge), dan inference mechanisms (combining). Production system model (kiri) memproduksi output dari input yang dimiliki, menyatakan hubungan antara input dan output. Gambar di kanan adalah struktur dasar dari RBES. Medical data: informasi yang diperoleh melalui pengamatan, pengukuran, atau percobaan dan digunakan sebagai dasar perhitungan atau inferensi. Dikumpulkan sebagai riwayat pasien, hasil tes biokimia, EKG, gambar medis, MRI, dll. 4 basic elemen medical data: 1. Rujukan ke pasien, 2. Mengacu pada parameter yang diamati/diukur, 3. Nilai parameter, 4. Waktu pengamatan. Juga meliputi informasi tambahan: jenis instrumen & pengukuran, aktivitas sebelum dan selama pengukuran, posisi pasien. Standar medical data penting dalam perawatan kesehatan yang dirancang untuk diagnosis, layanan medis, dan peralatan kesehatan jadi kode alfanumerik. Tipe medical data: 1. Narrative (textual data) 2. Pengukuran numerik (tanda vital, hasil lab, berbagai pengukuran) 3. Sinyal yang direkam (ECG, electronic record) 4. Gambar (MRI, radiology images) Penggunaan utama medical data: bentuk catatan pasien, dapat digunakan dalam komunikasi antara penyedia layanan kesehatan, memberikan catatan hukum, prediksi masalah kesehatan. Digunakan dalam: perawatan, diagnostik, prognosa, studi , uji klinis, penelitian kedokteran. Pengujian diagnostik: menyediakan layanan kesehatan untuk mendiagnosis, memantau, dan mengobati kondisi perubahan status kesehatan individu. Tujuan: membantu mengevaluasi keparahan penyakit, memperkirakan prognosis, memantau perjalanan penyakit, mendeteksi kekambuhan, memilih obat. Tipe Tes diagnostik: 1. Invasif, melibatkan menusuk kulit atau memasuki tubuh (pengambilan sampel darah). 2. Non-invasif, tidak melibatkan luka di kulit. Tes diagnostik: 1. Patologi, melibatkan pemeriksaan sampel jaringan dan cairan tubuh. 2. Pencitraan medis, melibatkan pengambilan gambar struktur internal tubuh (x-ray, USG, CT -scan, MRI). Patologi: Studi ttg penyakit, penyebab, perkembangan Terdiri dari: patologi kimia, hematologi, patologi anatomi, sitopatologi, patologi genetik & forensik. Tujuan: Skrining penyakit, mencari potensi risiko kesehatan, mendiagnosis suatu penyakit, memberikan prognosis, mempersiapkan perawatan, memantau penyakit atau pengobatan. Pemeriksaan fisik: tes rutin yang dilakukan nakesuntuk memeriksa kesehatan secara keseluruhan. Elektroensefalografi (EEG): metode untuk merekam aktivitas elektrik pada kulit kepala yang mewakili aktivitas makroskopik di bawahnya. Biasanya noninvasif, dengan elektroda diletakkan di kulit kepala. Elektrokardiogram (EKG): merekam sinyal listrik di jantung. Tidak menyakitkan, dapat mendeteksi dengan cepat dan memantau kesehatan jantung. Sensitivitas mengukur seberapa baik tes dapat menghasilkan hasil positif ketika kondisi yang sedang diuji benar-benar ada. Sedangkan, spesifitas mengukur seberapa baik tes dapat menghasilkan hasil negatif ketika kondisi yang sedang diuji tidak ada. Gold standard adalah standar atau acuan yang digunakan untuk membandingkan hasil tes atau alat diagnostik dengan keadaan sebenarnya pada individu yang diuji. In vitro diagnostic (IVD) adalah jenis alat diagnostik medis yang digunakan untuk mendeteksi kondisi medis pada sampel biologis di laboratorium, seperti darah, urine, atau jaringan. Tujuan: membantu dokter dalam mendiagnosis, memantau, dan mengobati kondisi medis, serta memprediksi risiko terjadinya kondisi medis tertentu.