Uploaded by Fahmi Cahya

12-Article Text-44-1-10-20200929 (1)

advertisement
Jurnal Revenue, Vol. 01, No. 01, Juni, 2020
DOI Issue : 10.46306/rev.v1i1
p-ISSN : 2723-6498 e-ISSN: 2723-6501
Doi Artikel : 10.46306/rev.v1i1.12
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO
(LDR) DAN NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP RETURN ON
ASSET (ROA) PADA SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
,
,
,
ABSTRACT
This research was conducted to determine the effect of Capital Adequacy Ratio
(CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) and Non Performing Loans (NPL) on
Return On Assets (ROA) both partially and simultaneously in the Banking Sector
on the Indonesia Stock Exchange 2014-2018. . The research method is to use the
causal associative method, with a quantitative approach. Data collection
techniques using secondary data. The sampling technique used purposive
sampling technique, the sample was 16 companies which are the annual reports
of the banking sector on the Indonesia Stock Exchange (BEI).
The results of the study using the t test and f test show that partially the Capital
Adequacy Ratio (CAR) has a significant negative effect on Return on Assets
(ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR) has no significant effect on Return On
Assets (ROA), Non-Performing Loan (NPL) has no significant effect on Return
On Asset (ROA) and simultaneously Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to
Deposit Ratio (LDR) and Non Performing Loan (NPL) have a significant
positive effect on Return On Assets (ROA).
Keywords: Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non
Performing Loans (NPL) and Return On Assets (ROA).
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) Terhadap
Return On Asset (ROA) baik secara parsial mapun simultan Pada Sektor
Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2018. Metode Penelitiannya
yaitu menggunakan metode asosiatif kausal, dengan pendekatan kuantitatif.
Teknik pengumpulan data menggunakan data sekunder. Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik purposive sampling, sampelnya berjumlah 16
perusahaan yang merupakan laporan tahunan sektor perbankan di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
Hasil penelitian dengan menggunalan uji t dan uji f menujukkan bahwa secara
parsial Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap
Return On Asset (ROA), Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak berpengaruh
signifikan terhadap Return On Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) dan secara simultan
Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non
Performing Loan (NPL) berpengaruh positif signifikan terhadap Return On
Asset (ROA).
Received Mei 8th, 2020, 1st Revision Juni 18th, 2020, Accepted for
publication June 29th, 2020.
Copyright ©2020 Published by LP2M Bina Bangsa University
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Non Performing
Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Sektor Perbankan Di Bursa Efek
Indonesia | Hal 125-132
PENDAHULUAN
Dunia perbankan dianggap sebagai nyawa untuk menggerakkan roda perekonomian suatu negara
dan merupakan bagian dari sistem moneter yang memiliki kedudukan strategis sebagai penunjang
pembangunan ekonomi. Kinerja bank di Indonesia pada era saat ini selalu fluktuatif dan hasil yang
diperoleh tidak dapat dengan mudah diprediksi begitu saja. Profitabilitas dianggap mampu menjadi
indikator dari kinerja bank. Dimana tingkat profitabilitas bank tersebut sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor internalnya (Hidayat, Ardi; Rohaeni, Nani; Nuraeni, 2020).
Penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA) pada profitabilitas untuk mengukur kinerja
keuangan, sehingga dengan meningkatkan ROA berarti laba yang ada pada suatu perusahaan meningkat
yang memberikan dampak pada peningkatan profitabilitas itu sendiri. Rasio profitabilitas merupakan
rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Intinya adalah penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir, 2018).
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Statistik Perbankan Indonesia (SPI) pada
Maret 2019 mencatat bahwa Rasio Profitabilitas bank masih relatif tinggi, tercatat Return On Asset (ROA)
perbankan mencapai 2,56% atau lebih tinggi dari periode Maret sampai Desember 2018 yang stabil
2,50%. Dilihat dari tahun 2018, hal ini dapat mengartikan bahwa kinerja perbankan kurang optimal dalam
menghasilkan keuntungannya dibandingkan Return On Asset (ROA) pada tahun 2019. Rasio Capital
Adequacy Ratio (CAR) perbankan sangat tinggi mencapai 23,84%. Dan pada Maret 2018 sebesar 22,71%.
Dilihat dari tahun 2018, hal ini mencerminkan kemampuan perbankan yang kurang optimal dalam
menghadapi kemungkinan risiko kerugian dibandingkan Capital Adequacy Ratio (CAR) pada tahun
2019. Loan to Deposit Ratio (LDR) mengalami penurunan sebesar 93,27% dibandingkan dengan periode
sebelumnya Desember 2018 yaitu sebesar 94,04%. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan yang
diperoleh perbankan tahun 2018 dan 2019 dikatakan kurang baik. Non Performing Loan (NPL) ada di
level 2,51%. Posisi tersebut lebih rendah dibandingkan periode Maret 2018 yang berada di level 2,75%.
Dilihat dari tahun 2018 dan 2019, hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kreditnya baik.
(www.ojk.go.id).
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah Capital Adequacy
Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) berpengaruh terhadap
Return On Asset (ROA) baik secara parsial maupun simultan pada sektor perbankan di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2014-2018 ?
KAJIAN TEORITIK
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Menurut Warsha dan Mustanda (2016) Capital Adequacy Ratio (CAR) atau yang biasa disebut
dengan rasio kecukupan modal yaitu rasio yang mencerminkan kemampuan bank untuk menutup risiko
kerugian dari aktivitas yang dilakukannya dan kemampuan bank dalam mendanai kegiatan
operasionalnya. Sesuai dengan penilaian rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) berdasarkan Peraturan
Bank Indonesia No.15/12/PBI/2013 untuk nilai Capital Adequacy Ratio (CAR) sendiri yaitu minimal 8%.
Perhitungan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) sesuai dengan standar Bank Indonesia adalah sebagai
berikut :
CAR =
x 100%
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Menurut Kasmir (2018), Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang bertujuan untuk
mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan
modal sendiri yang digunakan. Rasio ini juga digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara
membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Sedangkan yang termasuk
dana pihak ketiga sendiri terbagi menjadi 3 yaitu :
a) Giro, yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikkannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
126
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Non Performing
Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Sektor Perbankan Di Bursa Efek
Indonesia | Hal 125-132
b) Deposito atau simpanan berjangka, yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikkannya
hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dan bank
yang bersangkutan.
c) Tabungan masyarakat, yaitu simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikkannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
Pengukuran pada rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah semakin tinggi rasio ini, maka
menandakan semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan
suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Sebaliknya, semakin rendah rasio Loan to
Deposit Ratio (LDR) maka akan menunjukkan kurang efektivitasnya bank dalam menyalurkan kredit
sehingga hilangnya kesempatan bank untuk memperoleh keuntungan.
Menurut PBI No. 17/11/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015, standar Loan to Deposit Ratio (LDR)
yaitu sebesar 78% - 92%. Adapun pengukuran Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat dirumuskan sebagai
berikut:
LDR=
x 100%
Non Performing Loan (NPL)
Menurut Kasmir (2018), pengertian Non Performing Loan (NPL) adalah kredit yang didalamnya
terdapat hambatan yang disebabkan oleh 2 unsur yakni dari pihak perbankan dalam menganalisis maupun
dari pihak nasabah yang dengan sengaja atau tidak sengaja dalam kewajibannya tidak melakukan
pembayaran.
Berdasarkan PBI No. 17/11/PBI/2015 tanggal 25 Juni 2015, Bank Indonesia menetapkan standar
Non Performing Loan (NPL) maksimal sebesar 5%, jika melebihi maka akan mempengaruhi penilaian
tingkat kesehatan bank yang bersangkutan, yaitu akan mengurangi nilai yang diperolehnya. Rasio Non
Performing Loan (NPL) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
NPL=
x 100%
Return on Asset (ROA)
Menurut Kasmir (2018), Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas
jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan. Return on Assets (ROA) sendiri merupakan salah satu
rasio yang ada pada rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan pada masa lalu untuk kemudian diproyeksikan di masa yang akan datang. Asset
yang dimaksud disini adalah keseluruhan harta perusahaan yang didapatkan dari modal sendiri maupun
dari modal asing yang telah diubah perusahaan menjadi aset-aset perusahaan yang digunakan untuk
kelangsungan hidup perusahaan.
Return on Assets (ROA) merupakan perbandingan antara after tax dengan total asset. Satuan untuk
pengukuran Return on Assets (ROA) adalah dalam bentuk persentase (%) yang ditunjukkan oleh laporan
keuangan pada sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Semakin besar kemampuan sebuah bank
untuk memperoleh Return on Assets (ROA), maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang mampu
diperoleh suatu bank. Selain itu, nilai Return on Assets (ROA) yang semakin tinggi mencerminkan
kemampuan suatu bank dalam menggunakan aset. Menurut SE BI Nomor 13/24/DPNP tanggal 25
Oktober 2011, Return on Assets (ROA) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
ROA=
x 100%
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe metode penelitian asosiatif kausal dengan
pendekatan kuantitatif. Pengertian dari asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan menganalisis
hubungan sebab akibat antara variabel independent (variabel yang mempengaruhi) dan variabel
dependent (variabel yang dipengaruhi) (Kusuma & Hamidah, 2020).
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode asosiatif kausal dengan pendekatan
kuantitatif yaitu metode yang bertujuan untuk mencari tahu serta menguraikan hubungan antara satu
127
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Non Performing
Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Sektor Perbankan Di Bursa Efek
Indonesia | Hal 125-132
variabel dengan variabel lain yang bersifat sebab akibat dengan cara mengumpulkan data, mengolah,
menganalisis dan juga menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik. Penulis menggunakan
metode tersebut karena penelitian ini ditujukan untuk menganalisis hubungan sebab akibat secara jelas
bagaimana pengaruh variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Debt Ratio (LDR) dan Non
Performing Loan (NPL) terhadap Return on Asset (ROA).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah laporan keuangan dan annual report pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014-2018.
Kemudian untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling,
dimana pengambilan sampel dalam hal ini berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2017). Berikut ini kriteria perusahaan sektor perbankan selama periode 2014-2018 yang digunakan
sebagai sampel penelitian :
Tabel 1 :Kriteria Sampel Penelitian
Perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
40 Sampel
periode 2014-2018.
Perusahaan perbankan yang tidak memiliki laporan keuangan yang lengkap
15 Sampel
selama periode 2014-2018.
Perusahaan perbankan yang tidak memiliki ROA positif selama periode 20149 Sampel
2018.
Perusahaan perbankan yang dijadikan sampel dalam penelitian.
16 Sampel
Sumber : www.idx.co.id
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Uji t (Parsial)
Menurut Ghozali (2018) uji t-test digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel
independen yang digunakan untuk penelitian ini secara individual dalam menerangkan variabel dependen
secara parsial. Dasar pengambilan keputusan digunakan dalan uji t adalah sebagai berikut:
Berdasarkan nilai signifikansi (Sig.) :
1) Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka hipotesis di tolak. Hipotesis di tolak mempunyai arti
bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
2) Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka hipotesis diterima. Hipotesis tidak dapat di tolak
mempunyai arti bahwa variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Berdasarkan perbandingan nilai t dihitung dengan t tabel :
1) Jika signifikan t hitung < t tabel pada α 0.05, maka H1 ditolak.
2) Jika signifikan t hitung > t tabel pada α 0.05, maka H1 diterima.
Untuk mencari nilai t tabel menggunakan rumus :
t tabel = (a/2; n-k atau df residual)
a
= alpha 5% atau 0,05
n
= jumlah data
k
= jumlah variabel independen dan dependen
Tabel 2 : Uji t (Parsial)
Model
1
(Constant)
CAR_X1
LDR_X2
NPL_X3
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 22
T
Sig.
2.783
-2.568
-.998
.186
.007
.013
.322
.853
Berdasarkan tabel 2 diatas, maka dapat disimpulkan nilai thitung dengan ttabel dan tingkat signifikansi
dapat diketahui sebagai berikut :
128
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Non Performing
Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Sektor Perbankan Di Bursa Efek
Indonesia | Hal 125-132
1.
2.
3.
Nilai thitung variabel CAR (X1) sebesar -2,568 dan ttabel sebesar 2,005 dan tingkat signifikansinya
0,013. Karena nilai thitung -2,509 > ttabel 2,005, dengan tingkat signifikansinya < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel CAR (X1) berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel ROA (Y).
Nilai thitung variabel LDR (X2) sebesar -0,998 dan ttabel sebesar 2,005 dan tingkat signifikansinya
0,322. Karena nilai thitung -0,998 < ttabel 2,005, dengan tingkat signifikansinya > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel LDR (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA (Y).
Nilai thitung variabel NPL (X3) sebesar 0,186 dan ttabel sebesar 2,005 dan tingkat signifikansinya
0,853. Karena nilai thitung 0,186 < ttabel 2,005, dengan tingkat signifikansinya > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa variabel NPL (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA (Y).
Uji F (Simultan)
Menurut Ghozali (2018) uji pengaruh bersama-sama (joint) digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama atau joint mempengaruhi variabel dependen. Untuk menguji
hipotesis ini menggunakan statistik F dengan pengambilan keputusan sebagai berikut :
Berdasarkan nilai signifikansi (Sig.) :
1) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka variabel independen (bebas) secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen (terikat).
2) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka variabel independen (bebas) secara bersama-sama tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
(terikat).
Berdasarkan perbandingan nilai F hitung dengan F tabel dapat dilihat sebagai berikut :
1) Jika F hitung < F tabel pada α 0.05, maka H1 ditolak.
2) Jika F hitung > F tabel pada α 0.05, maka H1 diterima.
Untuk mencari nilai F tabel menggunakan rumus sebagai berikut :
F tabel = (k; n-k)
a
= alpha 5% atau 0,05
n
= jumlah data
k
= jumlah variabel independen
Tabel 3 : Uji F (Simultan)
Model
1
Regression
Residual
Total
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 22
F
Sig.
3.253
.029b
Hasil dari uji F sebagi berikut :
Berdasarkan perbandingan nilai Fhitung dengan Ftabel. Berdasarkan tabel 3 diatas dapat diketahui nilai Fhitung
sebesar 3,253 dan Ftabel sebesar 2,73 dan tingkat signifikansinya 0,029. Karena nilai Fhitung 3,253 > Ftabel
2,73 dengan tingkat signifikansinya < 0,05 maka dapat disimpulkan variabel CAR (X1), LDR (X2) dan
NPL (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA (Y).
Hasil Koefisien Determinasi
Hasil uji koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4 : Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.391a
.153
.106
.23885
a. Predictors: (Constant), SQRT_X3, SQRT_X1, SQRT_X2
b. Dependent Variable: SQRT_Y
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 22
Nilai koefisien determinasi Adjusted R Square sebesar 0,106 atau 10,6% hal ini berarti bahwa
variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) (X1), variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) (X2) dan Non
Performing Loan (NPL) (X3) secara simultan berpengaruh terhadap variabel Return On Asset (ROA) (Y)
129
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Non Performing
Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Sektor Perbankan Di Bursa Efek
Indonesia | Hal 125-132
sebesar 10,6% dan sisanya sebesar 89,4% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Maka sesuai
pengambilan keputusan koefesien determinasi penelitian ini memiliki pengaruh yang rendah tapi pasti.
Pembahasan
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Return On Asset (ROA)
Berdasarkan hasil uji secara parsial yang sudah dilakukan bahwa (CAR) (X1) berpengaruh negatif
signifikan terhadap variabel Return On Asset (ROA) (Y). Hal ini memiliki arti bahwa semakin tinggi nilai
Capital Adequacy Ratio (CAR), maka mengakibatkan semakin rendah nilai Return On Asset (ROA).
Semakin tinggi kemampuan permodalan bank dalam menjaga kemungkinan munculnya risiko kerugian,
belum tentu secara nyata berpengaruh terhadap peningkatan Return On Asset (ROA). Karena bank yang
memiliki modal yang cukup besar namun belum dapat mengalokasikan modalnya secara efektif untuk
menghasilkan keuntungan, maka modalpun belum berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset
(ROA). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya keselarasan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sumarlin (2016) serta pada penelitian yang dilakukan oleh Almunawwaroh dan Marliana
(2018).
Pengaruh Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Return On Asset (ROA).
Berdasarkan hasil uji secara parsial yang sudah dilakukan bahwa (LDR) (X2) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel Return On Asset (ROA) (Y). Hal ini memilki arti bahwa semakin rendah nilai
Loan to Deposit Ratio (LDR) maka semakin rendah pula keuntungan yang yang diperoleh bank dari
aktivitas usahanya. Hal ini dikarenakan kredit yang disalurkan oleh bank memberikan kontribusi yang
besar terhadap profitabilitas Return On Asset (ROA) yang diperoleh dari bunga kredit yang diberikan
kepada debitur. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya keselarasan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Pudjowanti (2015) serta pada penelitian yang dilakukan oleh Wityasari dan Pangestuti
(2014).
Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA)
Berdasarkan hasil uji secara parsial yang sudah dilakukan bahwa (NPL) (X3) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel Return On Asset (ROA) (Y). Hal ini mengindikasikan bahwa dilihat dari
banyaknya nilai Non Performing Loan (NPL) yang rendah yaitu dikarenakan proporsi kredit bermasalah
pada bank-bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak begitu besar sehingga belum
mempengaruhi Return On Asset (ROA). Kemudian nilai Non Performing Loan (NPL) < 5% artinya risiko
kreditnya juga kecil, risiko kredit yang kecil belum berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA), karena
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018 memiliki modal yang tinggi,
sehingga risiko tersebut dapat di cover dengan modal yang dimiliki oleh bank-bank tersebut. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya keselarasan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Negara dan Sujana (2014) serta pada penelitian yang dilakukan oleh Simatupang dan Franzlay (2016).
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR)
dan Non Performing
Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA)
Berdasarkan hasil uji secara simultan yang sudah dilakukan bahwa CAR (X1), LDR (X2) dan NPL
(X3) secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap variabel dependen ROA (Y). Hal ini
mengindikasikan bahwa perusahaan perbankan meskipun memiliki modal yang tinggi, namun belum
dapat dikatakan efektif dalam menutupi risiko kerugian dari aktivitas operasionalnya untuk memperoleh
keuntungan. Karena didalamnya terdapat jumlah kredit yang disalurkan relatif besar, sehingga potensi
jumlah kredit macet akan semakin tinggi. Meskipun jumlah kredit yang disalurkan relatif besar, namun
hal tersebut masih dapat diatasi dengan peningkatan piutang yang disebabkan oleh besarnya pemberian
kredit. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya keselarasan dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Avrita dan Pangestuti (2016) serta pada penelitian yang dilakukan oleh Suminar et al.
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 16 perusahaan pada sektor perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018, maka dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy
Ratio (CAR) berpengaruh negatif signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
130
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Non Performing
Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Sektor Perbankan Di Bursa Efek
Indonesia | Hal 125-132
2.
3.
4.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 16 perusahaan pada sektor perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018, maka dapat disimpulkan bahwa Loan to Deposit
Ratio (LDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 16 perusahaan pada sektor perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018, maka dapat disimpulkan bahwa Non Performing
Loan (NPL) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 16 perusahaan pada sektor perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2018, maka dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy
Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif
signifikan terhadap Return On Asset (ROA).
Saran
1. Bagi pihak manajemen perusahaan diharapkan selalu menjaga tingkat modalnya, sehingga akan
meningkatkan kinerja keuangan bank tersebut dan agar mampu meningkatkan profitabilitasnya.
Dengan melihat variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) diharapkan perusahaan mampu
menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan risiko
kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank.
2. Bagi pihak manajemen perusahaan diharapkan menstabilkan dan menjaga rasio Loan to Deposit
Ratio (LDR) di posisi ideal serta memperhatikan kualitas kredit yang disalurkan untuk menghindari
terjadinya kredit yang bermasalah sehingga dapat memperoleh keuntungan dari kredit yang
disalurkan bagi bank.
3. Bagi pihak manajemen perusahaan diharapkan menstabilkan dan menjaga nilai rasio Non
Performing Loan (NPL) dari tahun ke tahun, maka bank harus mempunyai prinsip kehati-hatian
untuk diterapkan pada kredit yang bermasalah.
4. Bagi pihak investor hendaknya dapat dijadikan acuan dalam memilih investasinya, karena dengan
mengetahui tingkat kesehatan bank maka investor akan lebih nyaman dalam menginvestasikan
dananya. Selain itu, kesehatan bank juga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat mengenai
kinerja dari bank tersebut.
5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan variabel-variabel lain diluar variabel ini,
agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang dapat menggambarkan hal-hal apa saja yang
dapat berpengaruh terhadap Return On Asset (ROA) dan dapat memperpanjang periode pengamatan,
serta disarankan untuk memperluas cakupan penelitian tentang pengaruh rasio keuangan terhadap
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan dengan
menggunakan rasio-rasio lain selain rasio yang dipakai pada penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Avrita, Risky, Diba dan Pangestuti, Irene, Rini Demi. 2016. Analisis Pengaruh CAR, NPL, LDR, NIM
dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank. Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016, Halaman 1-13, ISSN
(Online): 2337-3792.
Almunawwaroh Medina dan Marliana Rina. 2018. Pengaruh CAR, NPF dan FDR Terhadap Profitabilitas
Bank Syariah di Indonesia. Volume 2, Nomor 1, Januari 2018, Halaman 1-18.
Dewi, Nyoman, Triana dan Wisadha, I Gede, Suparta. 2015. Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif, CAR,
Leverage dan LDR Pada Profitabilitas Bank. 12.2 (2015): 295, ISSN: 2302-8556.
Dr. Kasmir. 2018. Analisis Laporan Keuangan. Jl. Raya Leuwinanggung, Kota Depok: Penerbit
Rajagrafindo Persada.
Edo, Delsy Setiawaty, Ratu dan Wiagustini, Ni Luh, Putu. 2014. Pengaruh DPK, NPL, CAR Terhadap
LDR dan ROA Pada Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia. 3.11 (2014) : 650-673, ISSN :
2337-3067.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Update PLS
Regresi. Edisi Ketujuh, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hidayat, Ardi; Rohaeni, Nani; Nuraeni, Y. S. (2020). EFFECT OF CAPITAL STRUCTURE AND
COMPANY SIZE ON FIRM VALUE WITH PROFITABILITY AS A MODERATOR
VARIABLE IN METAL SECTOR MANUFACTURING COMPANIES AND THE LIKE LISTED
ON THE INDONESIA STOCK EXCHANGE (IDX) PERIOD 2013-2017. LèKTORAS, 2(01), 35–
54. http://lektoras.idribanten.or.id/index.php/jurnal/article/view/19
Kusuma, J. W., & Hamidah, H. (2020). PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
131
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Non Performing
Loan (NPL) Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Sektor Perbankan Di Bursa Efek
Indonesia | Hal 125-132
DENGAN PENGGUNAAN PLATFORM WHATSAPP GROUP DAN WEBINAR ZOOM
DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA MASA PANDEMIK COVID 19. JIPMat,
5(1). https://doi.org/10.26877/jipmat.v5i1.5942
Negara, I Putu, Agus Atmaja dan Sujana, I Ketut. 2014. Pengaruh CAR, Penyaluran Kredit dan NPL Pada
Profitabilitas. 9.2 (2014): 325-339, ISSN: 2302-8556.
Pranata, A.A Alit, Wahyu Dwi. 2015. Pengaruh CAR, LDR dan Ukuran Perusahaan Pada Profitabilitas
Bank di Bursa Efek Indonesia. 11.1 (2015): 235-251, ISSN : 2302-8556.
Pranata, Apriani dan Franzlay, Denis. 2016. CAR, NPF, BOPO dan FDR Terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah di indonesia. Vol.4, No.2, Desember 2016, 466 – 485, P-ISSN: 2337-6694 EISSN: 2527-9769.
Pratiwi, Luh Putu, Sukma Wahyuni dan Wiagusti, Ni Luh, Putu. 2015. Pengaruh CAR, BOPO, NPL dan
LDR Terhadap Profitabilitas. Vol. 5, No. 4, 2015: 2137-2166, ISSN : 2302-8912.
Putri, Ni Made, Inten Uthami dan Mustanda, I Ketut. 2016. Pengaruh CAR, LDR dan NPL Terhadap
ROA Pada Sektor Perbankan di Bursa Efek Indonesia. Vol. 5, No. 5, 2016: 2842 – 287, ISSN :
2302-8912.
Putrianingsih, Dwi, Indah dan Yulianto, Arief. 2016. Pengaruh NPL dan CAR Terhadap Profitabilitas.
ISSN 2252-6552.
Sugiyono. 2017. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D Bandung. Alfabeta.
Sumarlin. 2016. Analisis Pengaruh Inflasi, CAR, FDR, BOPO dan NPF Terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah. Volume 6, Nomor 2, Desember 201, Halaman 296-313.
Suminar, Febriyanti, Dian. Qomari, Nurul dan Pudjowanti, Juliani. 2015. Analisis Pengaruh CAR, NPL
dan LDR Terhadap ROA Pada Bank BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ISSN ; 2407
– 8239.
Supranto. 2013, Statistik Teori dan Aplikasi, Jakarta, Erlangga.
Ulin Nuha Aji Setiawan dan Astiwi Andriani (2016) Pengaruh DPK, CAR dan NPF Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah dengan Pembiayaan Sebagai Variabel Intervening. Volume 5, Nomor
4, Tahun 2016, Halaman 1-11, ISSN (Online): 2337-3792.
Wityasari, Meryta dan Pangestuti, Irene, Rini Demi.2014. Analisis Pengaruh CAR, DPK, NPL dan LDR
Terhadap Profitabilitas Perbankan dengan LDR sebagai Variabel Intervening. ISSN (Online):
2337-3792.
132
Download