Uploaded by Tito Ananta

jurnal terbaru[1] FIX FIX

advertisement
Proses Pengolahan Bahan Galian Mengunakan Uji Kominusi ,
Settling Test , Panning , Sluicing , dan Floatasi di Laboratorium
Teknologi Mineral Dan Batubara
(Mineral Processing Process Using Comminution Test, Settling Test,
Panning, Sluicing, And Floatation At The Mineral And Coal Technology
Laboratory)
Adit Ajie Nugraha1,Ainun Reski Taufiq2,Arya Lawing Sembiring3,Anandyta Suci
Ramdani4,Muhammad Ikshan Hamsyah5,Ryan Andreas Saragih6,Satria Nur Ramadhan7,Tito
Arie Ananta Mahendra 8
PROGRAM STUDI. S1 TEKNIK PERTAMBANGAN. FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN.
Titoananta94@gmail.com
Abstrak
Batubara merupakan salah satu jenis batuan sedimen yang mengalami pelapukan selama jutaan tahun yang dimana
barubara ini tersusun atas unsur-unsur karbon,belerang,dan oksigen . batubara sendiri memiliki beberapa jenis
mulai dari lignite yang memiliki kualitas terendah lalu ada bituminous dan sub-bituminous yang memeliki kualitas
menengah serta anthracite yang memiliki kualitas paling tinggi,batubara memiliki unsur pengotor(tailing) dimana
pengotor ini dapat dipisahkan melalui Pengolahan Bahan Galian yaitu proses Floatasi sehingga nantinya akan di
dapatkan konsentrat batubara itu sendiri
Kata kunci : Batubara,Floatasi,Pengolahan Bahan Galian
Abstract
Coal is a type of sedimentary rock that has weathered for millions of years where coal is composed of
the elements carbon, sulfur and oxygen, coal itself has several types starting from lignite which has the
lowest quality then there are bituminous and sub-bituminous which have medium quality and anthracite
which has the highest quality, coal has impurities (tailings) where these impurities can be separated
through Mineral Processing, namely the Flotation process so that later the coal concentrate itself will
be obtained
Keyword: Silted clay, physical properties, soil mechanics
PENDAHULUAN
dari material hasil penambangan sehingga nilai jual
Pengolahan bahan galian mineral processing adalah
bijih semakin tinggi Beberapa kegiatan dari
salah satu bidang disiplin ilmu pertambangan yang
pengolahan bahan galian ini seperti kominusi, yaitu
mempelajari tentang bahan galian khususnya teknik-
proses reduksi ukuran butir sesuai target keinginan.
teknik dalam meningkatkan kadar bijih pada suatu
Settling test, yaitu pemisahan material berharga dan
material hasil penambangan. Proses ini memiliki
tidak berharga melalui pengendapan. Sluicing,
tujuan utama untuk meningkatkan kadar suatu bijih
merupakan
proses
pemisahan
mineral
yang
memiliki berat jenis berbeda menjadi mineral yang
tinggi, maka liberasi atau kominusi yang baik adalah
terpisah oleh pengaruh gaya gravitasi dalam media
hal yang penting dilakukan.
air. Panning, proses pemisahan mineral berharga
dengan pengotornya berdasarkan perbedaan berat
jenis pada aliran fluida horizontal menggunakan alat
Feed Terbesar
LRR = π‘ƒπ‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜ π‘‡π‘’π‘Ÿπ‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿ………..…........................(1)
ARR =
0,85 x πΊπ‘Žπ‘π‘’
dulang. Serta floatasi merupakan metode fisika
kimia
untuk
memisahkan
mineral
Setting
………………..........................(2)
dengan
memanfaatkan sifat permukaan mineral yaitu sifat
Lubang ayakan umpan
RR=π‘™π‘’π‘π‘Žπ‘›π‘” π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘˜π‘Žπ‘› π‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜.…...…………..........…(3)
hidrofilik dan hidrofobiknya.
WRR =
Feed Terbesar
𝑋
…..……...................….....(4)
Oleh karea itu dilakukannya praktikum pengolahan
bahan galian ini adalah untuk menentukan nilai
Recovery =
Total Produk
Total Umpan
x 100% ...…...….……..(5)
kominusi , sluicing , settling test , panning , dan
floatasi
Keterangan :
LRR = Limiting Reduction Ratio
Kominusi
ARR = Apperent Reduction Ratio
Kominusi adalah suatu proses untuk mengubah
WRR = Working Reduction Ratio
ukuran suatu bahan galian menjadi lebih kecil, hal
(Dea, 2019).
ini bertujuan untuk memisahkan atau melepaskan
bahan galian tersebut dari mineral pengotor yang
Sluicing
melekat bersamanya. Kominusi terbagi dalam 3
tahap, yaitu primary crushing (menggunakan jaw
Dalam kegiatan pengolahannya endapan placer
crusher), secondary crushing (menggunakan jaw
memiliki banyak ragam jenis pengolahan, tetapi
crusher) dan tertiary crushing (menggunakan cone
umumnya memanfaatkan sifat fisik dari bahan
crusher) (Wills, 2006).
galian tersebut dengan metode gravitasi yang
merupakan
metode
pemisahan
mineral
yang
Liberasi mineral berharga dari gangue adalah
didasarkan kepada perbedaan massa jenis antara
tercapai nya dengan reduksi ukuran atau kominusi,
material konsentrat dan material pengotor. Metode
yang melibatkan penghancuran dan penggilingan
gravitasi akan lebih efektif apabila dilakukan pada
sedemikian rupa sehingga didapat produk, produk
material dengan diameter yang seragam, karena
adalah campuran partikel mineral dan gangue yang
pada perbedaan diameter besar perilaku material
relatif bersih, yaitu mineral bijih yang dibebaskan
ringan (massa jenis kecil) akan sama dengan
atau bebas. Tujuan kominusi adalah liberasi di
material berat dengan diameter kecil. Sehingga
ukuran partikel yang paling kasar. Jika tujuan itu
sebelum dilakukan proses pengolahan (separation),
tercapai, maka tidak hanya energi yang dapat
tahap awal harus dilakukan proses screening terlebih
dihemat tetapi juga dengan mengurangi jumlah
dahulu menggunakan trommel screen ataupun sieve
pengeluaran
tahapan
shaker. Setelah itu baru masuk kedalam alat
tahapan menjadi lebih mudah dan lebih murah untuk
pengkonsentrasian. Salah satu alat yang dapat
dioperasikan. Jika diperlukan produk padat bermutu
dilakukan untuk pengkonsentrasian dengan metode
pemisahan.
Berikutnya
gravitasi yang paling sederhana adalah alat sluice
melakukan pemisahan. Ukuran partikel, bentuk dan
box. Sluice box merupakan salah satu alat
densitas semua mempengaruhi efisiensi pemisahan.
pengolahan yang masuk kedalam bagian pemisah
Pemisahan Media Padat (DMS) terjadi di media
(separation). Alat ini biasa digunakan pada tambang
fluida dengan kepadatan antara fraksi ringan dan
semprot untuk lapisan alluvial. Dimana lapisan
berat
alluvial ini disemprot dengan air bertekanan tinggi
tergantung pada kepadatan saja. untuk mendapatkan
menggunakan pompa sederhana untuk melepaskan
data
butiran material berharga dengan fragmen alluvial.
menggunakan berat jenis dengan bantuan media air
Selanjutnya aliran lumpur alluvial ini disemprotkan
dapat menggunakan beberapa persamaan seperti
ke dalam sluice box tersebut untuk dilakuan proses
berikut :
yang
akan
ataupun
dipisahkan.
hasil
dari
Pemisahannya
pengujian
dengan
pemisahan awal
Berat padatan = % Solid × Berat Air (gr)…......(12)
( tπ‘Žπ‘–π‘™π‘–π‘›π‘” × BJ π‘‘π‘Žπ‘–π‘™π‘–π‘›π‘”)
𝑑 = (π‘‘π‘Žπ‘–π‘™π‘™π‘–π‘›π‘” × π΅π½ π‘‘π‘Žπ‘–π‘™π‘™π‘–π‘›π‘”) + (π‘˜onsentrasi × π΅π½ π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘–) × 100% ..(6)
Tinggi tabung =
𝑐=(
( π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘– ×𝐡𝐽 π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘–)
π‘‘π‘Žπ‘–π‘™π‘™π‘–π‘›π‘” × π΅π½ π‘‘π‘Žπ‘–π‘™π‘™π‘–π‘›π‘”) + (π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘– × π΅π½ π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘–)
F×f
× 100%
π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘Žπ‘–π‘Ÿ + π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ π‘ π‘œπ‘™π‘–π‘‘
𝑃π‘₯𝐿
..(7)
Volume Endapan = P × L × Tinggi Endapan…(14)
= C × c + T × t…...……..........................(8)
Kecepatan Endapan =
% recovery =
𝐢 ×𝑐
𝐹 ×𝑓
..………..(13)
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 πΈπ‘›π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘›
𝑑
…….........(15)
100%...................…....……..(9)
Volume endapan =
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π‘‡π‘Žπ‘–π‘™π‘–π‘›π‘”
π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠
…….………..(16)
F
K = 𝐢 .........…………………….………….…...(10)
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Ž π΄π‘–π‘Ÿ
Volume air = π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 π‘Žπ‘–π‘Ÿ …...…………….….(17)
Dimana :
F : Feed
Volume Total = Volume padatan + volume air..(18)
f : Kadar feed
Luas = P × L ………………..............................(19)
C : Konsentrat
c : Kadar konsentrat
𝑑𝑖𝑙𝑒𝑠𝑖 =
T : Tailing
π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘Žπ‘–π‘Ÿ
π‘€π‘Žπ‘ π‘ π‘Ž π‘†π‘Žπ‘šπ‘π‘’π‘™
× 100% …………..........(20)
t : Kadar tailing
Dimana
Coc =
𝐡𝐽 π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘ π‘– − 𝐡𝐽 π‘Žπ‘–π‘Ÿ
𝐡𝐽 π‘‘π‘Žπ‘–π‘™π‘™π‘–π‘›π‘” − 𝐡𝐽 π‘Žπ‘–π‘Ÿ
…..............…….......(11)
P = Panjang
L = lebar
(Riki, 2018).
t = Waktu pengendapan
(Metso , 2015).
SettlingTest
Panning
Pemisahan
gravitasi
memanfaatkan
laju
pengendapan berbagai partikel dalam air untuk
Panning adalah proses pemisahan mineral berharga
untuk memisahkan mineral dengan memanfaatkan
dengan pengotornya berdasarkan perbedaan berat
sifat permukaan mineral yaitu sifat hidrofilik dan
jenis pada aliran fluida horizontal lebih condong
hidrofobik nya. Pada proses floatasi diperlukan
secara manual karena menggunakan alat dulang.
bahan kimia tambahan berupa zat kolektor. Kolektor
Panning merupakan salah satu cara pengambilan
merupakan reagen yang memiliki permukaan
sampel dalam eksplorasi, yaitu digunakan untuk
selektif, karena mempunyai gugus hidrofobik dan
mengetahui jumlah penyebaran mineral berharga
hidrofilik. Salah satu bahan kimia yang dapat
yang tertransportasi oleh aliran sungai dari batuan
digunakan sebagai zat kolektor adalah bahan kimia
induknya. Panning memiliki keterbatasan dalam
yang mengandung surfaktan seperti deterjen. Selain
jumlah konsentrat yang dapat terambil, sehingga
lebih ekonomis, deterjen memiliki kemampuan
metode ini tidak digunakan dalam skala besar atau
seperti zat kolektor yaitu dapat mengubah sifat
skala
perusahaan.
mengetahui
Panning
jumlah
mineral
digunakan
untuk
kompleks ion dari hidrofilik menjadi hidrofobik.
berharga
yang
Selain itu deterjen dapat juga berfungsi sebagai
tertransport oleh aliran air dari batuan induknya.
pembuih.
Ada dua macam dulang panning yang diketahui
yaitu dulang emas dan dulang batu (Suryani, 2021).
F = C+T…………………………......................(27)
𝑇 × π΅π‘— π‘‡π‘Žπ‘–π‘™π‘–π‘›π‘”
% kadar T = (𝑇 ×𝐡𝑗 π‘‡π‘Žπ‘–π‘™π‘–π‘›π‘”)+(𝐢×𝐡𝑗
× 100% ....(21)
πΆπ‘œπ‘›π‘π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘)
Abu batubara
𝐢 × π΅π‘— πΆπ‘œπ‘›π‘π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘
% kadar C = (𝑇 ×𝐡𝑗 π‘‡π‘Žπ‘–π‘™π‘–π‘›π‘”)+(𝐢×𝐡𝑗
× 100%….(22)
πΆπ‘œπ‘›π‘π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘)
% feed =
𝐢𝑐+𝑇𝑑
𝐹
% Recovery =
× 100 %..................................(23)
=
𝐴𝑏𝑒 π΅π‘Žπ‘‘π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž
π΅π‘Žπ‘‘π‘’π‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž
x 100%.............(28)
Dimana :
F = Feed
C = Konsentrat
𝐢×𝑐
𝐹×𝑓
× 100 %...........................(24)
T = Tailling
(Idiawati, 2013).
𝐹
π‘›π‘–π‘ π‘π‘Žβ„Ž π‘˜π‘œπ‘›π‘ π‘’π‘›π‘‘π‘Ÿπ‘Žπ‘‘ = 𝐢 …................................(25)
METODOLOGI
𝐡𝑗 𝐢−𝐡𝑗 π΄π‘–π‘Ÿ
π‘π‘œπ‘ = 𝐡𝑗 𝑇−𝐡𝑗 π΄π‘–π‘Ÿ..................................…….......(26)
Lokasi pengambilan berada di daerah Di jalan
Dimana:
C = Konsentrat
c = Kadar konsentrat
F = Feed
f = Kadar feed
T = Tailling
T = Kadar tailing
(Suryani, 2021).
Wanyi, Sempaja Utara Kec. Samarinda Utara, Kota
Samarida,
Timur.
Dengan
titik
koordinat X :518303 Y : 9953509 dengan jarak
kurang lebih 7,4 km dan waktu tempuh kurang lebih
25 menit dengan Fakultas Teknik sebagai titik awal,
Universitas Mulawarman. ketika kelapangan cuaca
cerah dan terik. Tempat pengambilan sampel ini
berada
Floatasi
Kalimantan
di
sekitaran
permukiman.
lokasi
pengambilan sampel ini tidak jauh dari permukiman
warga kondisi pengambilan sampel ini dalam
Salah satu metode untuk memisahkan timbal adalah
floatasi. Floatasi merupakan metode fisika kimia
keadaan kering.
Studi Literatur
Gambar 1 Lokasi Pengambilan
Kegiatan pengujian ini meliputi studi literatur dan
percobaan di laboratorium. Studi literatur digunakan
dari awal pengujian hingga analisis dan penarikan
kesimpulan. Percobaan langsung di laboratorium
meliputi pengujian kominusi, settling test, panning,
sluicing dan flotasi. Setelah pengujian selesai, data
yang terkumpul kemudian diolah dengan melakukan
perhitungan dari data yang telah di dapat dari
laboratorium.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kominusi
Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan Ayakan
No
Gambar 2 Peta Kesampaian Daerah
Ukuran
ayakan(mm)
1
2
9,5
4,76
0
397,5
0
56,83
0
56,83
Under
size
%
100
43,17
3
2,38
44,2
6,32
63,15
36,85
4
1,68
18,2
2,60
65,75
34,25
5
1,19
10,6
1,51
67,26
32,74
229
32,74
100
0
699,5
100
6
pan
Total
Size Fraction
Gram
%
Oversize
%
Tabel 4.2 Data Hasil Pengamatan Jaw Crusher
Total Umpan
Total Produk
Feed Terbesar
Produk Terbesar
Gape
Settling
Gambar 3 Peta Geologi Regional
Diagram Alir Penelitian
700 gr
699,5 gr
4,5 cm
4 cm
8,5 cm
2 cm
Persiapan
Mengumpulkan Artikel Tentang Batuan
Settling Test
Tabel 4.3 Data hasil Pengamatan
Pengambilan Sampel Batuan
Penelitian Di Laboratorium
Pengujian Yang Dilakukan :
Kominusi, Settling Test, Sluicing,
Panning , Floatasi
Tabu
ng
A
B
Hasil Dan Analisa
Selesai
Gambar 4 Diagram alir
C
D
Konsent
rat
2%
Solid
2%
Solid +
5 Gram
Kapur
5%
Solid
5%
Solid +
Waktu
Men Deti
it
k
256
35
5
Tebal
C
m
M
Kecepata
n
Endapan
1
0,01
0,000003
89
41
115
1,
3
0,01
3
0,000007
58
63
56
25
2,5
0,0
25
0,00000
444
81
10
90
3,
5
0,0
35
0,00000
321
5 Gram
Kapur
10 %
Solid
E
18
48
90
0,0
48
4
Working Reduction Rasio (WRR) yaitu 0,23
dan nilai Recovery (%) yaitu 99,92%.
0,00000
259
2.
Berdasarkan pengujian Settling Test dari
sampel yang diuji, volume endapan pada
tabung A,B,C,D,dan E berturut turut yaitu
2,058 m3, 2.674 m3, 5.145 m3, 7,203 m3, 9.878
m3kecepatan endapan pada tabung A, B, C, D,
dan E berturut-turut adalah 0,00000389 m/s,
0,00000758 m/s ,0,00000444 m/s, 0,000000321
m
/s 0,00000259 m/s Volume padatan pada
tabung A,B,C,D,E berturut turut adalah
0,00779 cm3 , 0.01311 cm3 , 0.00888 cm3 ,
0.04816 cm3 , 0.05411 cm3 . serta nilai volume
total tabung A,B,C,D,E berturut turut adalah
2.000.00779
cm3,
2.000.1311
cm3,
3
3
2.000.00888
cm ,
2.000.04816cm
,
2.000.04816cm3
3.
Berdasarkan pengujian Panning dari sampel
pasir yang di uji dengan berat konsentrat
47,1gr , tailling 160 gr , dan berat feed 207,1gr
, maka diperoleh % kadar tailling 67,62 % ,
kadar konsentrat 32,37% , % feed 61,72% ,
Perhitungan % Recovery 11,92% , Nisbah
Konsentrat 4,39 dan Criteria Of Concentration
2,006
4.
Berdasarkan Pengujian Sluicing dengan berat
konsentrat 33,8 gr , feed 600 gr , tailling 566,2
gr . maka diperoleh % kadar tailling 91,15% ,
% kadar konsentrat 8,849 , % kadar feed
86,51% , % recovery 0,575% , nisbah
konsentrat 17,75 dan criteria of concentration
2,006
5.
Berdasarkan pengujian Floatasi, dengan berat
solid yaitu 300 π‘”π‘Ÿ, berat air yaitu 2700 π‘”π‘Ÿ,
solar 6 π‘”π‘Ÿ, dan detergen 10 π‘”π‘Ÿ. Maka diperoleh
berat konsentrat 279,1gr , % abu batubara 6,9
%
Panning
Tabel 4.4 Data Hasil Pengamatan
No
Konsentrat
1
2
Pasir Besi
Pasir
Silika
Total
Berat
Jenis
4,31
2,65
Berat
47,1 gr
160 gr
207,1 gr
Sluicing
Tabel 4.5 Data Hasil Pengamatan
No
Konsentrasi
Berat
Jenis
Berat
MulaMula
1
2
Pasir Besi
Pasir Silika
4,31
2,65
100 gr
500 gr
Berat
Setelah
di
Oven
33,8 gr
566,2
gr
Floatasi
Tabel 4.6 Data Hasil Pengamatan
Berat
Solid
300
Berat Air
(gr)
2700
Solar
(gr)
6
Detergen(gr)
10
Pada pengujian kominusi LRR 1,12,ARR
3,61,RR80 19,07 settling test m3kecepatan endapan
pada tabung A, B, C, D, dan E berturut-turut adalah
0,00000389 m/s, 0,00000758 m/s ,0,00000444 m/s,
0,000000321 pengujian panning , tailling 566,2 gr
. maka diperoleh % kadar tailling 91,15% , % kadar
konsentrat 8,849 , % kadar feed 86,51% , % recovery
0,575% , nisbah konsentrat 17,75 dan criteria of
concentration 2,006 dan flotasi ini didapatkan berat
konsentrat 279,1 gr,% abu batau bara 6,9 %
DAFTAR PUSTAKA
Sukandarrumidi, 1998. Bahan Galian Industri.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang di peroleh dari hasil
selama kegiatan berlangsung antara lain :
1.
Berdasarkan pengujian Kominusi daari sampel
batu yang diuji, didapatkan nilai Limiting
Reduction Rasio (LRR) yaitu 1,12, nilai
Apperent Reduction Rasio (ARR) yaitu 3,61,
nilai Reduction Ratio 80 yaitu 19,07, nilai
UGM Press. Yogyakarta
Wills,
B.A.
Munn.
N.J.T.
2006.
Mineral
Processing Technology. Elsevier Science
& Technology Books
Metso. 2015. Basics in Mineral Processing. Metso
Corporation. Helsinki. Finland
Kabupaten
Sintang”.
Universitas
Tanungpura. Pontianak
Riki Ludiansyah, Hersenanton Catur Widiatmoko,
Sriyanti.
2018.
“Rancangan
Alat
Sluice Box Berdasarkan Kemiringan dan
Ukuran Butir Guna Memperoleh Nilai
Recovery Optimal pada Hematit (Fe2o3) di
Pesisir Pantai Cibobos Kecamatan Bayah
Kabupaten Lebak Provinsi Banten” Vol. 4
No. 2. Fakultas Teknik. Universitas Islam
Bandung
Suryani, Dewi. 2021. “Pengolahan Bahan Galian
Metode
Panning”.
Fakultas
Teknik.
Universitas Negeri Padang
Idiawati Nora, Annisa Triante, Nelly Wahyuni.
2013. “Pemisahan Timbal (Pb) dalam
Galena
dengan
Metode
Flotasi
Menggunakan Deterjen”. Vol. 3 No. 1 : 0105.
Fakultas
Mipa.
Universitas
Tanjungpura
Dea Hartika Asri, Sutarto Yosomulyo, Yoga
Herlambang. 2019. “Analisis Efektifitas
Penggunaan Crusher Shan Bao PE-400 dan
PEX ( 250 X 1000) Pada Pabrik
Peremukkan Andesit Untuk Mencapai
Target Produksi sebesar 225 Ton perhari di
Lapangan X PT. Bukit Labu Mining
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam penyusunan Tugas Besar Praktikum
Pengolahan Bahan Galian ini tidak terlepas
dukungan dari berbagai pihak. Penyusun secara
khusus mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang telah membantu.
Penyusun banyak menerima bimbingan, petunjuk
dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak baik
yang bersifat moral maupun material. Pada
kesempatan ini penyusun menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
(1) Tuhan YME dengan segala rahmat serta karuniaNya yang memberikan kekuattan bagi penyusun
dalam menyelesaikan Tugas Besar Praktikum
mekanika tanah ini,
(2) kepada kedua orang tua tercinta yang selama ini
telah membantu penyusun dalam bentuk perhatian,
kasih sayang, semangat, serta doa yang tidak hentihentinya mengalir demi kelancaran dan kesuksesan
penyusun dalam menyelesaikan Tugas Besar
Praktikum mekanika tanah ini,
(3) kepada Bapak Ir. Windhu Nugroho, ST.,MT.
selaku dosen mata kuliah Pengolahan Bahan Galian
(4) Dan kepada Sokkia Sokisha dan Reza Ferdyan
selaku asisten pendamping kelompok 5 serta asisten
praktikum yang telah membantu berjalannya
praktikum Pengolahan Bahan Galian
(5) kepada teman-teman kelompok 5 yang selalu
bersemangat untuk melakukan kegiatan Tugas Besar
Pengolahan Bahan Galian
(6) seluruh teman- teman Teknik Pertambangan
2021 yang selalu merangkul satu sama lain dalam
kegiatan praktikum dan tugas besar
Download