KULIAH 1 Fungsi Periodik dan Rerata Fungsi A. Pendahuluan Enam perkuliahan pertama membahas deret Fourier. Perkuliahan pertama tentang fungsi periodik dan penentuan nilai rerata fungsi pada suatu interval. Kedua topik ini merupakan konsep dasar penting untuk menentukan nilai koefisien deret Fourier. Oleh karena itu di akhir perkuliahan pertama, Saudara diharapkan mampu menentukan periode dari fungsi periodik, menggambar sket fungsi periodik, dan menuliskan persamaan fungsi periodik berdasarkan sket/grafik. menentukan nilai rata-rata suatu fungsi pada interval tertentu Agar mudah mengikuti perkuliahan ini, Saudara memiliki pemahaman tentang fungsi, grafik fungsi, dan integral. Saudara diharapkan membaca kembali keterampilan persyaratan ini dari buku-buku teks kalkulus. B. Fungsi Periodik Deret Fourier adalah deret tak hingga dari fungsi sin dan cos atau eksponensial dari fungsi periodik. Deret Fourier diperlukan karena beberapa alasan antara lain, banyak permasalahan fisika seperti gelombang bunyi, radio, cahaya, arus listrik a-c, dan sebagainya terdiri dari gabungan berbagai frekuensi dan memiliki bentuk sin atau cos; fungsi periodik lebih tepat bila dikembangkan dalam deret dari fungsi yang periodik (sin dan cos merupakan fungsi yang periodik); deret pangkat tidak menampung fungsi yang diskontinyu dan fungsi yang tidak dapat didiferensialkan. Bentuk umum dari deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi periodik dengan periode 2l adalah 1 n n f x a0 an cos x bn sin x 2 l l n1 sedangkan deret Fourier bentuk eksponensial kompleks adalah f x c e i n x l n n - dengan an ,bn ,cn disebut sebagai koefisien Fourier. Untuk menentukan koefisien Fourier, fungsi periodik dan rerata fungsi pada suatu interval harus dikuasai dengan baik. Fungsi periodik didefinisikan sebagai berikut Fungsi f (x) disebut fungsi periodik jika f ( x p ) f ( x) untuk setiap x; dengan p adalah periode fungsi f (x) . Contoh: sin x memiliki periode 2 , 4 , 6 , …. karena sin x 2 sin x ; sin x 4 sin x ; sin x 6 sin x , dan seterisnya (lihat grafik y sin x di bawah). Periode sin x adalah 2 karena 2 adalah nilai periode yang terkecil. sinx 2n sin x Deret Fourier Fisika Matematika II 1 cos x memilki periode 2 , 4 , 6 , …. karena cos x 2 cos x ; cos x 4 cos x ; cos x 6 cos x ; dan seterusnya (lihat grafik y cos x di halaman berikutnya). Periode cos x adalah 2 karena 2 adalah nilai periode terkecil. cos x 2n cos x 2 n sin x + sin 2 x memiliki periode 2 . Periode dari fungsi hasil penjumlahan fungsi-fungsi yang periodik adalah periode yang terbesar di antara fungsi-fungsi yang dijumlahkan. sin 2 x memiliki periode 1 karena sin 2 x 1 sin 2 x x x x sin memiliki 2l karena sin x 2l sin 2 sin l l l l nx 2l n 2l nx nx cos memiliki periode karena cos x cos 2 cos l n l n l l sin nx atau cos nx memiliki periode e i n x l memiliki periode i 2l karena e n n x 2 l l n e i nx l periode periode Pada umumnya, fungsi periodik diberikan pada satu periode dan dituliskan sebagai 0, x 0 f ( x) 1, 0 x Fungsi periodik ini memiliki periode 2 . Sket grafik f (x) ditunjukkan oleh gambar di bawah. 1 -3 Deret Fourier -2 - 0 Fisika Matematika II 2 3 2 Soal – soal 1.1 Tentukan apakah fungsi berikut periodik dan jika ya tentukan periodenya (periode terkecil atau disebut juga sebagai.periode fundamental). n x 2 n x 1. sin 5 x cos 2 x 2. cos 3. sin cos nx 4. sin nx cos nx l k n 1 2 n x 2 n x 5. sin 6. 3 cos 5t 7. 2 sin 4t 1 cos k k 8. 0.5 cos( t 8) 9. 5 sin t 10. 2 sin 3t cos 3t 11. 3 sin 2t 8 3 sin 2t 8 12. sin t sin 2 t sin 3 t 13. cos 2 t cos 4 t cos 6 t 14. Jika f (x) dan g (x) adalah fungsi periodik dengan periode p maka tunjukkan bahwa h( x ) a f ( x) b g ( x) juga periodik dengan periode p. x 15. Jika f (x) adalah fungsi periodik dengan periode p maka tunjukkan bahwa f dan a g (bx) dengan a dan b konstanta (tidak sama dengan nol) juga periodik dengan masingp masing periode ap dan . b Gambarkan grafik fungsi periodik berikut (fungsi diberikan pada satu periode) 1, x x 0 0, 2 16. f ( x) 17. f ( x) x sin x, 0 x 1, 2 0, x 0 0, x 2 18. f ( x) 1, 0 x 19. f ( x) 2k , 2 x 2 2 0, 2 x 0, 2 x 0, 12 x 0 x / 2, 0 x 2 20. f ( x) 21. f ( x) 1 2 x3 1, x, 0 x 2 22. f ( x) x 2 , 1 x 1 2x, 0 x 3 24. f ( x ) 0, 3 x 0 22. f ( x) x, 0 x 2 x, 4 x 0 23. f ( x) x, 0 x 4 2 x, 0 x 4 25. f ( x ) x 6, 4 x 8 Tuliskan persamaan fungsi dari sket grafik fungsi periodik berikut ini 26. 27. 1 - -/2 0 /2 Deret Fourier - 28. a 0 Fisika Matematika II - 0 3 29. 30. 31. /2 - -/2 0 /2 32. 0 - - 33. 0 34. /2 - -/2 0 /2 0 - 0 - - 35. 36. 37. Vo 2 0 2 0 0 2 2 C. Nilai Rerata Fungsi Rerata dari satu set bilangan diperoleh dengan menjumlahkannya dan membagi dengan banyak bilangan. Dengan cara yang sama maka rerata fungsi f (x) pada interval (a, b) (lihat f ( x1 ) f ( x2 ) ... f ( xn ) Gambar 1.1) adalah f ( x) . n f ( x1 ) f ( x2 ) ... f ( xn ) f ( x) n y y = f(x) x1=a x2 x3 xn=b x Figure 1.1 Deret Fourier Fisika Matematika II 4 Jika jarak antar xn dan x n 1 adalah sama yakni x, maka rerata f (x) pada interval (a, b) menjadi n f ( x) f ( x1 ) f ( x2 ) ... f ( x n )x f ( x ) x i i 1 dengan nx = b – a nx nx Jika n dan x0 maka sehingga diperoleh rerata fungsi f (x) pada interval (a, b) b f ( x) dx f ( x) a (1.1) ba Untuk fungsi periodik, biasanya rerata f (x) ditentukan pada interval periodenya. Pada kasus tertentu, rerata fungsi periodik ada yang bernilai nol, misalnya rerata sin x atau cos x pada interval periodenya (–, ) atau (0, 2). Berikut adalah contoh-contoh cara menentukan rerata suatu fungsi 1. Rerata sin 2 x dan cos 2 x pada interval satu periode Rerata sin 2 x pada satu periode yakni pada interval , π π 1 1 1 cos 2 x 1 2 1 2 = = sin x dx dx = ( x 12 sin 2 x) 4 2 2π π 2π π 2 4 Rerata cos 2 x pada satu periode yakni pada interval , 1 2 2 cos x dx = 1 2 1 cos 2 x 1 2 1 = dx = ( x 12 sin 2 x) 4 2 2 4 Cara lain yang juga mudah adalah dengan menggunakan fakta bahwa luas daerah di bawah kurva sin 2 x dan cos 2 x untuk seperempat periode adalah sama. sin2 x cos2x 0 2 2 sin x dx cos x dx atau 0 2 2 2 sin nx dx cos nx dx untuk n 0. Karena sin 2 nx cos 2 nx 1 maka sin 2 nx cos2 nx dx 2 dx 2 sehingga 2 2 2 2 sin nx dx cos nx dx . Jadi rerata sin x dan cos x pada satu periode adalah 1 2 2 sin nx dx = Deret Fourier 1 2 cos 2 nx dx = 1 2 Fisika Matematika II (1.2) 5 b. Menentukan rerata sin mx cos nx pada satu periode Cara 1: Menggunakan hubungan trigonometri 2 sin 12 (C D) cos 12 (C D) sin C sin D 1 2 1 4 sin mx cos nx dx = sin( m n) x sin( m n) x dx 1 1 1 cos(m n) x cos(m n) x 4 m n mn = = 0 karena cos(k ) cos k Cara 2: Menggunakan formula Euler yakni sin kx e ikx 1 2 dx (1.3a) eikx e ikx eikx eikx ; cos kx ; dan 2i 2 1 ik (e e ik ) 0 karena eik e ik cos k sebab sin k = 0 ik 1 2 sin mx cos nx dx = 1 2 =0 = eimx e imx einx e inx 2i . 2 dx ei ( m n ) x ei ( m n ) x e i ( m n ) x e i ( m n ) x dx 4i (1.3b) Dengan cara yang sama, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut 1 2 sin mx cos nx dx 0 0, m n sin mx sin nx dx 12 , m n 0 0, m n 0 0, m n 1 cos mx cos nx dx 12 , m n 0 2 1, m n 0 1 2 (1.4) Soal-soal 1.2 1. Buktikan bahwa 1 2 sin mx dx 0 dan 2 1 2 cos mx dx 0 2 2. Buktikan bahwa 1 1 sin mx dx 0 dan cos mx dx 0 2 0 2 0 3. Buktikan bahwa 1 m 1 m sin x dx 0 dan cos x dx 0 2l l l 2l l l l Deret Fourier l Fisika Matematika II 6 0, m n sin mx sin nx dx 12 , m n 0 0, m n 0 0, m n 1 cos mx cos nx dx 12 , m n 0 2 1, m n 0 0, m n l 1 m n sin x sin x dx 12 , m n 0 2l l l l 0, m n 0 0, m n 1 m n cos x cos x dx 12 , m n 0 2l l l 1, m n 0 0,m n 2l 1 m n cos x cos x dx 12 ,m n 0 2l 0 l l 1,m n 0 1 4. Buktikan bahwa 2 5. Buktikan bahwa 6. Buktikan bahwa 7. Buktikan bahwa 8. Buktikan bahwa 2l 9. Buktikan bahwa 1 m n sin x cos x dx 0 2l 0 l l l 1 m n 10. Buktikan bahwa sin x cos x dx 0 2l l l l 2l 11. Buktikan bahwa 1 m n sin x cos x dx 0 2l 0 l l m0 0, l m n 12. Buktikan bahwa sin x cos x dx 0, m, n genap atau m, n ganjil l l 0 l 2m m 2 n 2 , m genap, n ganjil atau sebaliknya Tentukan rerata fungsi berikut pada interval yang dicantumkan di belakangnya 13. sin x 2 sin 2 x 3 sin 3 x ; (0, 2) 14. 1 e x ; (0, 1) 15. sin x ; (0, ) 16. cos 2 12 x ; (0, /2) 18. sin 2 x ; ( 6 , 76 ) 17. cos x ; (0, 3) 20. x cos 2 6 x ; (0, /6) 21. sin x + sin2 x; (0, 2) 3 2 23. x 3 sinh 2 x sin x cos 3x at 5, 5 24. 2 sin 2 3 x 4 cos x 5 x cosh 2 x x cos 2 x at , b 19. sin 2 3 x ; (0, 4) 22. cos2 7x/2; (0, 8/7) b 1 (b a ) jika k(b – a) kelipatan 2 a a Gunakan no 25 untuk menentukan integral berikut: 4 / 3 3 / 2 11 / 4 2 3x x x 26. a. sin 2 dx b. cos2 dx 27. a. cos2 x dx b. sin 2 dx 3 2 2 0 / 2 1/ 4 1 25. Buktikan bahwa Deret Fourier 2 2 sin kx dx cos kx dx Fisika Matematika II 7 2 / 28. a. sin 0 2 2 t dt b. cos2 2t dt 0 29. Simpangan partikel yang bergerak harmonik sederhana terhadap posisi setimbang memiliki bentuk y A sin t atau y A sin( t ) bergantung pada pemilihan syarat awal. Tunjukkan bahwa rerata energi kinetik partikel yang bermassa m (pada satu periode) sama untuk kedua formula di atas. Tentukan rerata energi kinetik untuk y A sin( t ) dengan dua cara: (a) pemilihan batas integral sehingga pengubahan variabel dapat menyederhanakan integral ke dalam bentuk sin t ; (b) menderetkan sin( t ) dengan penjumlahan trigonometri. Deret Fourier Fisika Matematika II 8 KULIAH 2 Deret Fourier Bentuk Sin – Cos A. Pendahukuan Pada perkuliahan kedua ini, Saudara akan mempelajari deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi periodik dengan periode 2l dengan l adalah bilangan real. Saudara akan mempelajari bagaimana menentukan koefisien Fourier a0 , an , bn dan setelah menemukan nilainya kemudian mensubstitusikannya ke dalam bentuk umum deret Fourier, maka Saudara akan mendapatkan deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi tersebut. Oleh karena itu, di akhir perkuliahan kedua ini Saudara diharapkan mampu menentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi periodik dengan periode sembarang. Untuk memudahkan proses perkuliahan kedua ini, Saudara diharapkan menyiapkan keterampilan dasar tentang integral fungsi sin atau cos dan integral sin atau cos dikalikan dengan fungsi x. Saudara diharapkan membaca kembali keterampilan persyaratan ini dari buku-buku teks kalkulus. B. Deret Fourier Bentuk Sin – Cos Fungsi periodik f (x) dengan periode 2l dapat dideretkan ke dalam deret Fourier bentuk sin – cos yang memiliki bentuk umum sebagai berikut a n n f x 0 an cos x bn sin x (2.1) 2 n 1 l l an dan bn disebut sebagai koefisien Fourier. Menentukan a0 Rerata fungsi pada sisi kiri dan setiap fungsi pada sisi kanan persamaan (2.1) pada satu periode dalam interval l , l adalah l l l l / 1 1 1 1 1 n f x dx 12 a0 dx a1 cos x dx ... b1 sin x dx ... bn sin x dx ... (2.2) 2l l 2l l 2l l l 2l l l 2l l l Berdasarkan persamaan (1.3a) dan (1.3b) pada KULIAH 1, maka dapat diperoleh bahwa seluruh suku pada sisi kanan persamaan (2.2) sama dengan nol kecuali suku pertama sehingga diperoleh l a0 1 f(x)dx l l (2.3) Menentukan a1 Setiap suku pada persamaan (2.1) dikalikan dengan cos x kemudian ditentukan nilai l reratanya pada interval l , l l l l l 1 1 1 1 n f x cos x dx 12 a0 cos x dx a1 cos 2 x dx ... an cos x cos x dx ... 2l l l 2l l l 2l l l 2l l l l l l 1 1 n b1 sin x cos x dx ... bn sin x cos xdx ... (2.4) 2l l l l 2l l l l Berdasarkan persamaan (1.4) pada KULIAH 1, maka seluruh suku pada sisi kanan persamaan (2.4) sama dengan nol kecuali suku pertama sehingga dapat diperoleh l a1 1 f x cos x dx l l l Deret Fourier (2.5) Fisika Matematika II 9 Menentukan an Seluruh suku pada kedua sisi persamaan (2.1) dikalikan dengan cos n x kemudian l ditentukan nilai reratanya pada interval l , l l l l l 1 n 1 n 1 n 1 n f x cos x dx 12 a0 cos x dx a1 cos x cos x dx an cos 2 xdx 2l l l 2l l l 2l l l l 2l l l l l 1 n 1 n n b1 sin x cos x dx ... bn sin x cos xdx ... 2l l l l 2l l l l (2.6) Berdasarkan persamaan (1.4) pada KULIAH 1, maka dapat ditentukan maka seluruh suku pada sisi kanan persamaan (2.6) sama dengan nol kecuali suku yang mengandung cos kuadrat sehingga dapat diperoleh l 1 n an f x cos x dx l l l (2.7) Menentukan bn Seluruh suku pada kedua sisi persamaan (2.1) dikalikan dengan sin n x kemudian l ditentukan nilai reratanya pada interval l , l l l l l 1 n 1 1 n 1 m n 1 m n f x sin x dx a sin x dx am cos x sin xdx bm sin x sin x dx 2 0 2l l l 2l l l l l 2l l l l m 1 2l l (2.8) Berdasarkan persamaan (1.4) pada KULIAH 1, maka dapat ditentukan maka seluruh suku pada sisi kanan persamaan (2.8) sama dengan nol kecuali suku ketika m = n sehingga dapat diperoleh l bn 1 n f x sin x dx l l l (2.9) Dengan demikian dapat dirangkum bahwa Deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi periodik dengan periode 2l adalah a n n f x 0 an cos x bn sin x 2 n 1 l l l dengan an l 1 n 1 n f x cos x dx and bn f x sin x dx l l l l l l 0 , x 0 Contoh 1, tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari f x 1, 0 x Fungsi ini memiliki periode 2 , sehingga l Menentukan a0 a0 π 0 1 1 f(x)dx 0 dx dx 1 π π 0 Deret Fourier Fisika Matematika II 10 Grafik fungsi ini ditunjukkan oleh Gambar 2.1 1 –3 –2 0 – 2 3 Gambar 2.1 Menentukan a n an π 0 π 1 1 f(x) cos nx dx 0 . cos nx dx 1. cos nx dx π π π π 0 an π π 1 cos nx dx 1 . 1 sin nx 0 ,n 0 π n π0 0 a n = 0 kecuali n = 0 karena telah ditentukan sebelumnya bahwa a 0 = 1 Menentukan bn bn π 0 π 1 1 f(x) sin nx dx 0 . sin nx dx 1.sin nx dx π π π π 0 bn π 0 , n even 1 1 cos nx π 1 1n 1 atau bn 2 , n odd sin nx dx π0 π n 0 nπ n Dengan demikian deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi tersebut adalah 1 2 sin nx 1 2 sin x sin 3 x sin 5 x sin 7 x f x atau f x ... 2 π n 1,odd n 2 π 1 3 5 7 Sket/grafik deret Fourier ini dapat dilihat pada Gambar 2.2 . -6 -4 1 1 0.8 0.8 0.6 0.6 0.4 0.4 0.2 0.2 -2 2 4 6 -6 -4 -2 2 suku 2 4 6 3 suku 1 1 0.8 0.8 -6 -4 -2 0.6 0.6 0.4 0.4 0.2 0.2 2 4 6 -6 -4 -2 2 4 6 4 suku 501 suku Gambar 2.2 Grafik n suku pertama dari deret Fourier Deret Fourier Fisika Matematika II 11 1, x 0 Contoh 2, tentukan deret Fourier sin – cos dari g x 0 , 0 x Periode fungsi adalah 2 , maka l Menentukan a 0 π 1 a0 f x dx π π 0 1 dx 0dx 1 0 Menentukan a n π 0 π 1 1 f x cos nx dx cos nx dx 0 dx π π π π 0 0 0 1 an cos nx dx 1 . 1 sin nx 0 ,n 0 π n π an an 0 keculai n 0 karena a 0 = 1 Menentukan bn π 0 π 1 1 bn f x sin nx dx 1. sin nx dx 0. sin nx dx π π π π 0 0 1 1 cos nx 0 1 n bn sin nx dx 1 1 π π n nπ 0, n genap bn 2 n , n ganjil Deret Fourier sin – cos dari fungsi tersebut adalah 1 2 sin nx g x 2 π n 1,odd n 1, x 0 Contoh 3, tentukan deret Fourier sin – cos dari h x 1, 0 x Menentukan a 0 π a0 1 f x dx π π 0 1 dx dx 0 0 Menentukan a n π 0 π 1 1 f x cos nx dx cos nx dx cos nx dx π π π π 0 1 sin x 0 sin nx an 0 π n n 0 an Menentukan bn π 0 π 1 1 f x sin nx dx 1 . sin nx dx 1. sin nx dx π π π π 0 0 1 1 cos nx 0 cos nx 1 n n bn sin nx dx 1 1 1 1 π π n n 0 nπ bn Deret Fourier Fisika Matematika II 12 0 , n even bn 4 n , n odd Deret Fourier sin – cos dari fungsi tersebut adalah 4 sin nx h x π n 1,odd n Deret Fourier sin – cos pada contoh 3 dapat diperoleh dari deret Fourier contoh 1 dikurangi deret Fourier contoh 2 karena h x f x g x . Deret Fourier sin – cos pada contoh 3 dapat juga ditentukan dari contoh 1 karena dapat diperoleh bahwa h x 2 f x 1 . Dengan 0 , x 2 menggunakan ide ini, maka deret Fourier sin – cos dari l x 2 dapat diperoleh 3 1, 2 x 2 dari deret Fourier contoh 1 yang digeser sejauh ke kiri atau l x f x 2 dan deret 2 Fourier nya adalah (mengganti x dengan x 2 pada contoh 1 l x 1 2 sin nx 2 π n 1 n 2 1 2 2 1n 1 cos2n 1x n 1 2n 1 odd Soal-soal 2 Setiap fungsi di bawah ini adalah fungsi periodik dengan periode 2. Gambar grafik fungsi tersebut untuk beberapa periode kemudian tentukan deret Fourir bentuk sin – cos 0, x 0 0, x 1, x 0 2 1. f ( x) 2. f ( x) 1, 0 x 3. f ( x) 2 0 , 0 x 1 , x 2 0, 2 x 0, x 0 1, x k , x 0 2 4. f ( x) 5. f ( x) 6. f ( x) 1, 0 x 2 k, 0 x 1, 2 x 1 , x 2 1, x dan 0 x 1, x 2 2 2 2 7. f ( x ) 8. f ( x ) 3 0 , 2 x 0 dan 2 x 0 1, 2 x 2 0, x 0 9. f ( x) 2, 0 x 0, x 2 10. f ( x) 2k , 2 x 2 x 0, 2 12. f ( x) x, x 13. f ( x) 1 x, x x 0 0, 15. f ( x) sin x, 0 x 4 x, x 0 17. f ( x) 4 x, 0 x Deret Fourier 0, x 0 11. f ( x) x, 0 x x , x 0 14. f ( x) 0, 0 x x , x 0 16. f ( x) x, 0 x 18. f ( x) x 2 , x Fisika Matematika II 13 19. f ( x) x 2 , 0 x 2 20. f ( x) e x , x 21. f ( x) cosh x, x x2 , x 2 2 22. f ( x) 1 2 , 2 x 3 2 4 V0 cos x, x 2 2 23. f ( x) x 3 0, 2 2 25. f ( x) 1 x, 0 x 2 27. f ( x) e x , x V (1 x 2 ), x 0 24. f ( x) 0 0, 0 x 26. f ( x) x x 2 , x 28. f ( x) x 3 , x 29. Tunjukkan bahwa f ( x) x , x dapat dituliskan sebagai f ( x) 2 4 cos(2n 1) x n0 2n 12 30. Tunjukkan bahwa f ( x) sin x , x dapat dituliskan sebagai f ( x) 2 4 cos 2nx n 0 4n 2 1 Masing-masing grafik berikut ini diberikan untuk satu periode. Tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari setiap grafik berikut ini. 31. 33. 32. 1 - -/2 0 /2 34. - a 0 35. - 0 36. /2 - -/2 0 /2 37. - 0 38. - 0 39. /2 - -/2 0 /2 - 0 - 0 - Deret Fourier Fisika Matematika II 14 40. 41. 42. 2 0 Vo 2 0 2 0 2 Soal – soal no 43 – 84 adalah soal-soal no 1 – 42 tetapi dengan periode 2l (–l, l). Hal ini berarti diganti dengan l atau /2 diganti dengan l/2. Tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari setiap fungsi tersebut. Fungsi=fungsi pada soal – soal no 85 – 88 diberikan untuk satu periode. Sket grafik fungsi untuk tiga periode dan tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari setiap fungsi tersebut. 85a. f x x 2 , – < x < ; b. f x x 2 , 0 < x < 2 86a. f x e x , – < x < ; 87a. f x 2 x , –2 < x < 2; 88a. f x sin x , –1/2 < x < 1/2; b. f x e x , 0 < x < 2 b. f x 2 x , 0 < x < 4 b. f x sin x , 0 < x < 1 89. Fungsi f x x diberikan pada interval – 1 < x < 1. Sket grafik fungsi tersebut jika periodenya 2 dan tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi tersebut. Masing-masing grafik berikut ini diberikan untuk satu periode. Sket grafik fungsi untuk tiga periode dan tentukan deret Fourier bentuk sin – cos dari fungsi-fungsi tersebut. 0, 1 x 0 90. f x x , 0 < x < 2 91. f ( x) 1, 0 x 3 92. f x x 2 , 0 < x < 10 0, 12 x 0 93. f ( x) 1 x, 0 x 2 x / 2, 0 x 2 94. f ( x) 2 x3 1, Deret Fourier Fisika Matematika II 15 KULIAH 3 Deret Fourier Bentuk Eksponensial Kompleks A. Pendahuluan Saudara akan mempelajari deret Fourier bentuk eksponensial kompleks dari fungsi periodeik dengan periode 2l dengan l adalah bilangan real, pada perkuliahan ketiga ini. Saudara juga akan mempelajari bagaimana menentukan koefisien cn dan menemukan deret Fourier bentuk ekpsonensial kompleks dari suatu fungsi periodik setelah mensubstitusikan nilai koefisien Fourier cn ke dalam bentuk umum deret Fourier bentuk ekpsonensial kompleks. Oleh karena itu, di akhir perkuliahan ketiga ini, diharapkan Saudara mampu menentukan deret Fourier bentuk ekpsonensial kompleks dari fungsi periodik dengan periode sembarang/bebas. Agar mampu mengikuti perkuliahan ini dengan baik, sebaiknya Saudara menyiapkan diri dengan penguasaan integral eksponensial atau integral eksponensial kali dengan fungsi x. Saudara diharapkan membaca kembali keterampilan persyaratan ini dari buku-buku teks kalkulus. B. Deret Fourier Bentuk Eksponensial Kompleks Formula Euler menyatakan bahwa fungsi sin dan cos dapat dituliskan sebagai fungsi eksponensial kompleks sebagai berikut i n i x n x i n i x n x n e l e l n e l e l sin x dan cos x l 2i l 2 Dengan demikian deret Fourier bentuk sin – cos (persamaan (2.1) pada KULIAH 2) dapat dituliskan sebagai deret Fourier bentuk eksponensial kompleks sebagai berikut n n f x 12 a0 an cos x bn sin x l l n 1 f x a0 ... a2e 1 2 1 2 i 2 x l a b f x 12 a0 1 1 e 2 2i f x c0 c1e f x ... c 2e f x c e i x l 2 i x l 1 2i b2e i x l c1e i x l c1e i 2 x l ae a b 1 1 e 2 2i c 2e i x l i 2 x l 1 2 1 i x l c0 c1e 1 2i 1 be i x l a b 2 2 e 2 2i c2 e i x l i x l i 2 x l 1 2 a1e 2 i x l i x l 1 2i i x l 1 be a b 2 2 e 2 2i 2 i x l 1 2 a2e i 2 x l ... ... ... c2e i 2 x l ... n i x l (3.1) n n cn is Fourier coefficient Menentukan c0 Rerata setiap suku pada kedua sisi persamaa (3.1) pada satu periode l , l adalah l l l l l i x i x i 1 1 1 1 1 f x dx c0 dx c1e l dx c1e l dx c2 e 2l l 2l l 2l l 2l l 2l l Deret Fourier Fisika Matematika II 2 x l l 2 i x 1 dx c2e l dx ... (3.2) 2l l 16 l k x l l ik e e ik 0 maka seiap suku pada sisi kanan persamaan (3.2) ik l berharga nol kecuali suku pertama, sehingga dapat diperoleh Karena e i dx l 1 c0 f x dx 2l l (3.3) Menentukan cn Rerata setiap fungsi pada kedua sisi persamaan (3.1) setelah dikalikan dengan e periode l , l adalah n l l -i x i 1 1 f x e l dx cm e 2l l m 2l l l Karena e i k x l dx l m n x -i x l l e i n x l pada satu dx l ik e e ik 0 kecuali k = 0 (hal ini terjadi pada saat m = n) maka ik dapat diperoleh n l cn -i x 1 f x e l dx 2l l (3.4) Dengan demikian dapat dirangkum bahwa Deret Fourier bentuk eksponensial kompleks dari fungsi dengan periode 2l dalam interval (–l, l) adalah f x cn e i nπ x l l dengan cn n n -i x 1 f x e l dx 2l l 0 , π x 0 Contoh 3.1. Tentukan deret Fourier bentuk eksonensial kompleks dari f x 1, 0 x π (contoh pada KULIAH 2). Menentukan c0 Fungsi tersebut memiliki periode 2 , sehingga l π c0 π 1 1 1 f x dx dx 2π π 2π 0 2 Menentukan c n π 0 π 1 1 inx f x e dx 0 dx einx dx 2π π 2π π 0 1 , n ganjil 1 einx π 1 cn e iππ 1 in 2π in 0 2πin 0 , n genap 0 cn Substitusikan koefisien ini ke dalam persamaan (3.1) untuk menemukan deret Fourier bentuk eksponensial kompleks sebagai berikut f x 1 1 inx e 2 n , in (3.5) ganjil Deret Fourier Fisika Matematika II 17 Dapat dibuktikan bahwa deret Fourier bentuk ekpsonensial kompleks ini sama dengan deret Fourier bentuk sin – cos sebagaimana pada contoh pada KULIAH 2. Dengan menggunakan formula Euler, persamaan (3.5) dapat diuraikan dan dikumpulkan sebagai berikut 1 e ix e 3ix e5ix 1 1 eix e3ix e5ix ... 2 iπ 1 3 5 3 5 n iπ 1 ix ix 3ix 3ix 5 ix 5 ix 1 2 e e e e e e f x ... 2 π 2i 2i.3 2i.5 f x cn einx f x 1 2 sin x sin 3 x sin 5 x ... sebagaimana pada contoh pada KULIAH 2. 2 π 1 3 5 Contoh 3.2, menentukan deret Fourier bentuk ekpsonensial kompleks dari Find the complex 0, 0 x l . f ( x) 1, l x 2l Grafik fungsi ini ditunjukkan oleh Gambar 3.1 di bawah ini. 1 –3l –2l –l 0 l 2l 3l Gambar 3.1 Menentukan c0 c0 1 2l 2l l f x dx 0 1 1 0 dx 2l 0 2l 2l 1 dx 2 l Menentukan cn cn cn cn 1 2l 2l f x e i nπ x l l dx 0 1 e inx / l 2l in / l 2l l 1 1 0 dx 2l 0 2l 2l e i nπ x l dx l 1 (e 2in e n ) 2in 1 0, n even 0 ( 1 e n ) 1 2in in , n odd 1 1 eix / l e ix / l e3ix / l e 3ix / l ... n 2 i 1 1 3 3 n 1 2 sin πx/l sin 3πx/l f x ... 2 π 1 3 f ( x) c e inx f x Soal-soal 3. Soal-soal no 1 – 94 adalah soal-soal no 1 – 94 dari Soal-soal 2. Untuk setiap soal, tentukan deret Fourier bentuk eksponensial kompleks. Buktikan dengan menggunakan formula Euler bahwa jawaban setiap soal sama dengan jawaban yang ditemukan pada KULIAH 2. Deret Fourier Fisika Matematika II 18 95. Simbol x berarti bilangan bulat terbesar kurang dari atau sama dengan x (contoh, [3] = 3, [2.1] = 2, [–4.5] = –5). Tentukan deret Fourier bentuk eksponensial kompleks dari 1 fungsi x x dengan periode 1. 2 96. Tentukan deret Fourier bentuk eksponensial kompleks dari f (t ) e i t dengan periode 2 pada interval , Deret Fourier Fisika Matematika II 19 KULIAH 4 Deret Sin dan Deret Cos A. Introduction Sebelum membahas deret Fourier sin yang sering disebut sebagai deret sin atau deret cos, definisi fungsi genap dan ganjil serta akibatnya pada nilai koefisien Fourier diberikan sebagai konsep dasar. Saudara akan menemukan bahwa koefisien Fourier bn 0 untuk fungsi genap, sehingga mendapatkan deret cos atau sebalikanya bahwa keofisien Fourier an 0 untuk fungsi ganjil sehingga mendapatkan deret sin. Dengan demikian, di akhir perkuliahan keempat ini diharapkan Saudara mampu menentukan deret Fourier bentuk sin (deret sin) dari suatu fungsi periodik deret Fourier bentuk cos (deret cos) dari suatu fungsi periodik Agar Saudara tidak mengalami kesulitan mengikuti perkuliahan keempat ini, sebaikanya Saudara menguasai karakteristik fungsi genap dan ganjil, integral fungsi sin atau cos dan integral sin atau cos dikalikan dengan fungsi x. Saudara diharapkan membaca kembali keterampilan persyaratan ini dari buku-buku teks kalkulus. B. Fungsi Genap dan Ganjil 1. Even Functions. f x merupakan fungsi genap jika f x f x or grafik f x untuk –x adalah cermin dari grafik untuk x terhadap sumbu y Contoh: 2 f x x 2 , karena f x x x 2 f x (lihat Gambar 4.1) f x cos x , karena f x cos x cos x f x (lihat Gambar 4.1) Figure 4.1 2. Fungsi Ganjil. f x merupakan fungsi ganjil jika f x f x Contoh: f x x , karena f x x f x f x sin x karena f x sin x sin x f x Beberapa fungsi adalah fungsi genap, beberapa fungsi lain adalah fungsi ganjil dan beberapa fungsi lain bukan fungsi genap dan bukan fungsi ganjil (contoh, f x e x ). Akan tetapi setiap fungsi dapat dituliskan sebagai jumlah fungsi genap dan fungsi ganjil, yakni 1 1 f ( x) f ( x) f ( x) f ( x) f ( x ) dengan bagian pertama fungsi genap dan bagian 2 2 kedua adalah fungsi ganjil. Deret Fourier Fisika Matematika II 20 Contoh: 1 1 e x e x e x e x e x 2 2 Integral fungsi genap pada interval simetrik, seperti (–, ) atau (–l, l), dapat disederhanakan, l seperti l 2 2 x dx 2 x dx . Integral fungsi ganjil pada interval simetrik akan bernilai nol, seperti l 0 l sin x dx 0 . Jadi dapat dirangkum bahwa l l l jika f ( x) ganjil 0, l f ( x) dx 2 f ( x)dx, jika f ( x) genap 0 C. Deret Fourier Cos dan Deret Fourier Sin 1. Deret Fourier Cos Jika f x merupakan fungsi genap, maka f ( x) cos nx merupakan fungsi genap sehingga: l l 2 nx dx an f x cos Jika f x genap maka l 0 l b 0 n Deret Fourier cos dari fungsi genap adalah f x 12 a0 an cos n1 l dengan a0 nπ x l l 2 2 nx f ( x )dx dan an f ( x) cos dx l 0 l 0 l 2. Deret Fourier sin Jika f x merupakan fungsi ganjil, maka f ( x) sin nx merupakan fungsi ganjil sehingga: l an 0 , l 2 Jika f x ganjil maka bn f x sin xdx l 0 Deret Fourier sin dari fungsi ganjil adalah f x bn sin n 1 nπ x l l 2 nx dengan bn f ( x ) sin dx l 0 l Deret Fourier Fisika Matematika II 21 Dengan demikian jika suatu fungsi f x didefinisikan pada (0, l) maka ia dapat : dideretkan sebagai deret Fourier sin – cos atau ekponensial dengan periode l, yakni l l nπ nπ f(x) 12 a0 an cos x bn sin x ; an 1 f(x)cos nπ x dx ; bn 1 f(x)sin nx dx l l l l l l l l n 1 atau f(x) c e n i nx l 2l l n l ; cn 1 -i f(x) e nx l dx dideretkan sebagai deret Fourier cos dengan menjadikan f x fungsi genap dengan l nπ 2 periode 2l yakni f x a0 an cos x dengan a0 f ( x )dx dan l l 0 n1 1 2 l 2 nx an f ( x) cos dx l 0 l dideretkan sebagai deret Fourier sin dengan menjadikan f x fungsi ganjil dengan l nπ 2 nx periode 2l; yakni f x bn sin x dengan bn f ( x ) sin dx l l 0 l n 1 1, 0 x 12 Contoh: Tentukan f ( x) dalam (a) deret Fourier bentuk sin; (b) deret Fourier 1 0 , x 1 2 bentuk cos; dan (c) deret Fourier bentuk sin – cos Jawab: (a) f x dijadikan fungsi ganjil; periode = 2 1 -1 -1/2 1/2 1 l nπ 2 nx Untuk fungsi ganjil, f x bn sin x dengan bn f ( x ) sin dx l l 0 l n 1 1/ 2 2 2 n 2 4 2 ; b3 ; b4 0 , … bn cos nx (cos 1) b1 ; b2 2 3 n n 2 0 2 sin 2x sin 3x sin 5x Jadi diperoleh f x sin n ... 2 3 5 (b) f x dijadikan fungsi genap; periode = 2 1 -1 Deret Fourier -1/2 1/2 Fisika Matematika II 1 22 l nπ 2 nx Untuk fungsi genap f x a0 an cos x dengan an f ( x) cos dx l l 0 l n 1 1 2 1 1/ 2 2 a0 f ( x) dx 2 dx 1 10 0 1 1/ 2 2 2 an f ( x) cos nxdx sin nx 10 n 0 an 2 n sin n 2 Jadi diperoleh f(x) 1 2 cos x cos 3x cos 5x ... 2 1 3 5 (c) f x sebagaimana adanya; periode = 1 1 -1 -1/2 1/2 1 Deret Fourier bentuk eksponensial cn e f(x) i nx l l dengan cn n 1 c0 1 f(x) dx 1 0 1/ 2 dx 0 -i 1 f(x) e 2l l nx l 1 dx 1 1 ; cn f(x) e-2inx dx 2 10 1/ 2 e - 2 inx dx 0 1 e in 1 (1) n in1 , n ganjil 2in 2in 0, n genap 0 1 1 e6ix e 6ix 1 2 sin 6x Jadi diperoleh f ( x) e2ix e 2ix ... ... f x sin 2x 2 i 3 3 2 3 cn Soal-soal 4 Tulislah masing-masing fungsi berikut sebagai jumlah fungsi genap dan ganjil 1a. einx b. xe x 2a. ln 1 x b. 1 x sin x cos x 3a. x 5 x 4 x3 1 b. 1 e x Fungsi-fungsi berikut diberikan pada satu periode. Sket untuk beberapa periode, tentukan sebagai fungsi genap atau ganjil dan tentukan deret Fourier yang sesuai. 1, x 0 1, l x 0 4. f ( x) 5. f ( x) 1, 0 x 1, 0 x l 1, 1 x 1 6. f ( x ) 0 , 2 x 1 dan 1 x 2 8. f ( x) x 2 , 1 / 2 x 1 / 2 10. f ( x) cosh x, x Deret Fourier 7. f ( x) x, / 2 x / 2 9. f ( x) x , / 2 x / 2 x 1, 1 x 0 11. f ( x) x 1, 0 x 1 Fisika Matematika II 23 8, 0 x 2 12. f x 8 , 2 x 4 x , 4 x 0 13. f x x, 0 x 4 2x, 0 x 3 14. f x 0 , 3 x 0 15. f x cos x , 0 x cos x , 0 x 17. f x x 2 x, Fungsi berikut diberikan pada interval 0 < x < b. Sket beberapa periode dari fungsi genap dengan periode 2b, fungsi ganjil dengan periode 2b dan fungsi dengan periode b. Tentukan deret Fourier dari ketiga jenis fungsi tersebut. 1, 0 x 1 / 2 18. f ( x) 19. f ( x) cos x , 0 x 1, 1 / 2 x 1 16. f x x10 x , 0 x 10 x, 0 x 1 20. f ( x) 2 x, 1 x 2 1, 0 x 1 21. f ( x) 0, 1 x 3 10, 0 x 10 23. f ( x) 20, 10 x 20 22. f ( x) x 2 , 0 x 1 24. f x x , 0 x 2 x, 0 x 1 25. It’s given a function of f ( x) 2, 1 x 2 a. Sketch at least three periods of the graph of the function represented by the sine series for f x . Without finding any series, answer the following questions. b. To what value does the sine series in (a) converge at x = 1; x = 0; x = – 1; x = 2? c. If the given function is continued with period 2 and then is represented by a complex exponential series c e n in x , what is the value of n c 2 n n x, 0 x 1 26. Given f ( x) 2, 1 x 2 a. Sketch at least three periods of the graph of the function represented by the cosine series for f x . b. Sketch at least three periods of the graph of the function represented by the exponential Fourier series of period 2 for f x . c. To what value does the cosine series in (a) converge at x = 0; x = 1; x = 2; x = – 2? d. To what value does the exponential series in (b) converge at x = 0; x = 1; x = 3/2; x = – 2? 27. Find an appropriate Fourier for f (t ) x with period of 2 on the interval , . x, 0 x 1 28. Find the three Fourier series of f ( x) . 2, 1 x 2 x, 0 x 1 29. Find the three Fourier series of f ( x) 2, 1 x 2 Deret Fourier Fisika Matematika II 24 KULIAH 5 Teorema Dirichlet dan Parseval A. Introduction Pada perkuliahan kelima ini, Saudara akan mempelajari dua teorema penting yang sangat berguna pada fisika statistik yakni teorema Dirichlet dan Parseval. Teorema Dirichlet merupakan pernyataan tentang kekonvergenan fungsi f x pada titik diskontinyitas atau titik lompat sedangkan teorema Parseval mengajarkan tentang bagaimana menentukan jumlah deret takhingga. Oleh karena itu, di akhir perkuliahan kelima ini, Saudara diharapkan mampu menerapkan persyaratan Dirichlet untuk menentukan kekonvergenan fungsi periodik teorema Parseval untuk menentukan jumlah suatu deret Agar Saudara mengikuti perkuliahan ini dengan mudah sebaiknya Saudara menguasai sket grafik fungsi, integral fungsi sin atau cos atau eksponensial dan integral sin atau cos atau eksponensial dikalikan dengan fungsi f x . Saudara disarankan untuk membaca kembali persyaratan ini pada buku-buku teks kalkulus. B. Dirichlet theorem Jika f (x) merupakan fungsi periodik; bernilai tunggal dan kontinyu; memiliki jumlah nilai maksimum dan minimum terbatas dalam satu periode; memiliki jumlah diskontunitas yang terbatas dan f ( x) dx bernilai terbatas (konvergen) maka deret Fourier dari fungsi tersebut konvergen pada f (x) pada seluruh titik di mana f (x) kontinyu dan deret Fourier konvergen pada titik tengah nilai diskontinyuitasnya pada titik diskontinyu. Contoh, gunakan teorema Dirichlet untuk menentukan nilai kekonvergenan deret Fourier dari 0 , x 0 3 pada x sama dengan 0, , , , 2 f(x) 2 2 1, 0 x 1 –3 –2 – 0 2 3 Fungsi ini memenuhi persyaratan Dirichlet karena merupakan fungsi periodik dengan periode 2 ; memiliki nilai tunggal; memiliki nilai maksimum dan minimum yang terbatas; memiliki jumlah diskontunitas yang terbatas dan f x dx dx Deret Fourier 0 Fisika Matematika II 25 Oleh karena itu kekonvergenan deret Fourier ditunjukkan oleh tabel di bawah ini. 0 x –2 –3/2 – –/2 /2 3/2 2 0.5 1 0.5 0 0.5 1 0.5 0 0.5 f(x) Pada contoh dalam KULIAH 2 telah diperoleh bahwa deret Fourier bentuk sin dari 0 , x 0 1 2 sin nx f x adalah f x 2 π n 1,odd n 1, 0 x Dengan menggunakan kekonvergenan nilai deret Fourier pada tabel di atas, diperoleh bahwa f x 1 pada x . Jika disubstitusikan x pada deret Fouirer sin di atas maka 2 2 dapat diperoleh bahwa 1 2 1 2 π n1 2n 1 n 1 1 1n1 2n 1 4 atau 1 1 3 5 1 7 atau 1 ... n 1 4 Soal-soal 5.1 I. Untuk setiap fungsi periodik pada Soal – soal 2 nomor 1 – 42, gunakan teorema Dirichlet untuk menentukan nilai kekonvergenan deret Fourier pada x = 0, , , 2 3 , 2 2 II. Untuk setiap fungsi periodik pada Soal – soal 2 nomor 43 – 84, gunakan teorema Dirichlet untuk menentukan nilai kekonvergenan deret Fourier pada x = l/2; l; 3l/2; 2l. III. Untuk setiap fungsi periodik pada Soal – soal 2 nomor 90 – 94, gunakan teorema Dirichlet untuk menentukan nilai kekonvergenan deret Fourier pada x = 1/2; 2; 5/2; 3. x, 0 x 1 95. Diberikan fungsi f ( x) 2, 1 x 2 a. Buat grafik deret cos dari fungsi di atas untuk tiga periode b. Buat grafik deret Fourier kompleks dari fungsi di atas untuk tiga periode c. Berapa nilai konvergensi deret cos pada x = 0; x = 1; x = 2; x = – 2 ? d. Berapa nilai konvergensi deret Fourier bentuk eksponensial pada x = 0; x = 1; x = 3/2; x=–2? C. Parseval’s Theorem Teorema Parseval terkait dengan hubungan antara rerata kuadrat f (x) dan koefisien l dalam deret Fourier dengan asumsi bahwa f x 2 dx adalah terbatas. Rerata dari masing- l masing kuadrat suku dari deret Fourier dari fungsi periodik dengan periode 2l adalah f x 2 12 a0 an cos n1 l Rerata f x adalah 2 Deret Fourier nπ nπ x bn sin x l l 1 f ( x)2 dx ; Rerata 2l l 2 2 1 2 a0 adalah Fisika Matematika II 12 a0 2 ; 26 2 2 n n 1 1 2 2 Rerata an cos x adalah an ; Rerata bn sin x adalah bn l 2 l 2 n nx n m Rerata 2. 12 a0bn sin x atau 2. 12 a0 an cos x atau 2.anbm cos x sin x adalah nol. Oleh l l l l karenanya teorema Parseval dinyatakan oleh persamaan l 1 2 2 2 2 1 1 1 = + a + bn f ( x ) dx a n 2 2 2 0 2l l n 1 n 1 Dengan cara yang sama maka dapat diperoleh l 1 2 2 = cn f ( x ) dx 2l l n 1, x 0 1 1 2 ... dengan deret f ( x) . 2 3 5 1, 0 x f (x) merupakan fungsi ganjil sehingga Contoh, tentukan jumlah 1 0 ,n genap 2 2 2 n bn f ( x ) sin nxdx sin nx dx ( 1 ) 1 0 0 n n4 ,n ganjil 0 1 1 2 2 Rerata kuadrat f(x) adalah f ( x) dx (1) dx 12 dx 1 2 2 0 Berdasarkan teorema Parseval 1 2 2 f ( x) dx = 1 2 ganjil 2 bn atau 1 = 1 2 4 2 n . ganjil 2 1 2 1 1 atau = 1 ... 2 32 52 8 8 n ganjil n Jadi Soal-soal 5.2 1 2 2 = cn f ( x ) dx 2 n Gunakan teorema Parseval dan deret Fourier dari fungsi yang diberikan pada interval di sampingnya pada soal-soal nomor 2 – 20 berikut ini. 1 2. f ( x) x, 1 x 1 untuk menentukan 2 n n 1 1 1 3. f x x 2 , x untuk menentukan 4 2 2 n 1 n 1 4. f ( x) 1 x, x untuk menentukan 2 n 1 n 1 5. f ( x) x , / 2 x / 2 untuk menentukan 4 n 1,odd n x 0 0, 1 1 1 6. f ( x) untuk menentukan jumlah dari 2 2 2 ... 3 15 35 sin x, 0 x 1. Buktikan bahwa x, 7. f x x , Deret Fourier 0 x2 untuk menentukan 2 x0 1 n 4 n1 Fisika Matematika II 27 8. f x x x , 0 x untuk menunjukkan bahwa 9. f x x x , 0 x untuk menunjukkan bahwa 1 2 2 6 n 1 n 1n 1 2 n2 n 1 12 n 1 10. f x x x , 0 x untuk menunjukkan bahwa 1 3 3 32 n 1 2n 1 11. f x x x , 0 x untuk menunjukkan bahwa n 1 4 n 1 4 90 1 6 6 945 n 1 n 12. f x x x , 0 x untuk menunjukkan bahwa 1 1 1 2 8 ... 12.32 32.52 52.7 2 16 n 1 2 1 14. f x x 2 , 1 x 1 untuk menunjukkan bahwa n2 12 n 1 13. f x sin x , 0 x untuk menunjukkan bahwa 15. f x x 2 , 1 x 1 untuk menunjukkan bahwa 1 2 2 6 n 1 n 16. f x x 2 , 1 x 1 untuk menunjukkan bahwa n 1 4 n 1 17. f x x 2 , 1 x 1 untuk menunjukkan bahwa 4 90 1n 1 3 n 1 2n 1 3 32 18. Gunakan teorema Parseval untuk menunjukkan bahwa 1 1 1 1 1 1 33 2 ... 13 33 53 73 93 113 128 1 4 1 6 19. Tunjukkan bahwa dan 4 6 96 960 n 1 2n 1 n 1 2n 1 1 1 1 42 39 ... 12.22.32 22.32.42 32.42.52 16 x 21. (a) Tentukan deret sin dengan periode 2 dari fungsi f (t ) pada 0, ; 2 1 (b) Gunakan hasil (a) untuk menghitung 2 n 2 22. (a) Tentukan deret Fourier dengan periode 2 dari fungsi f (t ) x 1 pada 0, 2 ; 1 (b) gunakan hasil (a) untuk menghitung 4 n x, 0 x 1 23. Diberikan fungsi f ( x) 2, 1 x 2 a. Buat grafik deret sin dari fungsi di atas untuk tiga periode b. Berapa nilai konvergensi deret sin pada x = 1; x = 0; x = – 1 ? c. Jika fungsi diberikan di atas kontinyu dengan periode 2 dan dideretkan ke dalam deret 20. Tunjukkan bahwa Fourier bentuk kompleks cn e in x maka berapa nilai dari n Deret Fourier Fisika Matematika II c 2 n ? n 28 KULIAH 6 Aplikasi Deret Fourier pada Fisika A. Pendahuluan Pada akhir perkuliahan tentang deret Fourier, Saudara akan mempelajari penerapan atau aplikasinya pada bidang Fisika. Saudara akan menemukan bahwa deret Fourier merupakan keterampilan matematika yang penting untuk menganalisis permasalahan fisika. Pada perkuliahan keenam ini, kita hanya mendiskusikan aplikasi deret Fourier pada gelombang bunyi dan listrik. Akan tetapi, Saudara dapat mengembangkannya pada aplikasi pada bidang Fisika yang lain. Oleh karena itu di akhir perkuliahan keenam ini, diharapkan Saudara mampu menerapkan deret Fourier untuk menyelesaikan permasalahan fisika yang terkait. Agar Saudara tidak mengalami kesulitan mengikuti perkuliahan keenam ini, sebaiknya Saudara menguasai materi perkuliahan kedua sampai dengan perkuliahan kelima. Saudara disarankan untuk membaca kembali materi perkuliahan KULIAH 2 sampai dengan KULIAH 5 serta membaca buku teks kalkulus untuk penguasaan ketarampilan matematika yang terkait. B. Aplikasi Deret Fourier pada Fisika Besaran-besaran fisika seperti gelombang bunyi, radio, cahaya, arus AC, dan lain-lain merupakan contoh aplikasi deret Fourier karena besaran fisika tsb terdiri dari gabungan berbagai frekuensi. Gelombang bunyi akan mengganggu udara ketika gelombang bunyi melaluinya. Gangguan ini diwakili dengan perubahan tekanan udara terhadap waktu. Sebagai contoh, perubahan tekanan ditunjukkan oleh gambar di bawah. p(t) 1 1 7 7 8 8 1 524 1 1048 -1 1 1048 7 8 1 524 1 262 t (s) -1 Sebagaimana disebutkan di depan bahwa gelombang bunyi terdiri dari banyak frekuensi. Selanjutnya, untuk perubahan tekanan terhadap waktu yang ditunjukkan oleh gambar di atas, berapa frekuensi gelombang bunyi? Frekuensi berapa yang terdengar paling keras? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, langkah pertama adalah menderetkan fungsi tekanan terhadap waktu pt ke dalam deret Fourier. pt merupakan fungsi ganjil dengan periode 1 262 detik sehingga l = 1 524 . Dengan demikian deret sin dari fungsi pt adalah p(t ) bn sin nl t bn sin 524nt n 1 1 524 bn 2 1 524 n 1 p(t ) sin 524n t dt 0 1 524 11048 cos n2 1 7 cos n cos n2 bn 1048 sin 524nt dt 78 sin 524nt dt bn 1048 524 n 8 524n 1 0 1048 2 15 7 bn cos n2 1 cos n n 8 8 Deret Fourier Fisika Matematika II 29 2 7 1 1 8 4 ; b2 2 1 1 b4 0 ; b5 ; 4 5 b1 2 p( t ) 7 15 15 8 1 8 4 ; 1 15 b6 ; 4 3 2 7 1 1 1 3 8 4 3 1 1 b7 ; b8 0 4 7 b3 1 sin 524 t 30 sin 524.2 t sin 524.3 t sin 524.4 t 4 1 2 3 4 sin 524.4 t sin 524.5 t 30 sin 524.6 t ... 4 5 6 Intensitas gelombang bunyi adalah sebanding dengan kuadrat amplitudo dari fungsi tekanan udara terhadap waktu. Dengan demikian perbandingan intensitas untuk setiap frekuensi ditunjukkan pada tabel berikut ini. n frekuensi Intensitas relatif 1 262 2 524 3 786 4 1048 5 1310 1 225 1/9 0 1/25 6 7 8 1572 1834 2096 25 1/49 0 Berdasarkan tabel di atas, gelombang bunyi terdiri dari frekuensi 262 Hz, 524 Hz, 786 Hz, 130 Hz dan seterusnya. Frekuensi 524 Hz (harmonik kedua) merupakan frekuensi yang terdengar paling keras karena intensitasnya paling besar Soal-soal 6 Berikut adalah grafik kelebihan tekanan udara akibat gelombang bunyi yang diberikan untuk satu periode. Tentukan frekuensi yang terpenting dan perbandingan intensitasnya. 1. p(t) 1 1 220 1 330 1 660 1 660 1 330 1 220 t (s) -1 p(t) 2 3 1 1 262 -1 1 786 1 393 1 262 t (s) -3 Deret Fourier Fisika Matematika II 30 3. p(t) 3 2 1 220 1 440 1 220 –2 –3 t (s) 1 440 Berikut adalah signal listrik (arus listrik atau tegangan listrik) yang periodenya 1/60 detik. Tentukan deret Fourier yang sesuai dan selanjutnya tentukan frekuensi yang terkandung pada setiap signal dan perbandingan intensitasnya. 4. fungsi sin 5. fungsi sin 100 100 1 120 1 60 1 120 t (s) 6. 100 7. 1 120 1 60 1 60 t (s) 10 1 60 1 120 t (s) t (s) – 10 8. 9. 100 100 1 120 1 60 t (s) 1 120 - 100 1 60 t (s) 10. Berapa nilai frekuensi yang paling jelas (kuat) terdengar dari gelombang bunyi yang cos 60n t diwakili oleh p (t ) ? 2 n 1 100( n 3) 1 Deret Fourier Fisika Matematika II 31 Daftar Rujukan 1. Mary L. Boas, ‘Mathematical Methods in the Physical Sciences’, 3rd edition, John Wiley & Son, 2005. 2. K.F. Riley, M. P. Hobson, S. J. Bence, ‘Mathematical Methods for Physics and Engineering’, 3rd edition, Cambridge University Press, 2006. 3. K.T. Tang, ‘Mathematical Methods for Engineers and Scientists 1, 2, 3’, Springer Verlag, Berlin, 2006. 4. Arfken & Weber, ‘Mathematical Methods for Physicist’, Elsevier Academic Press, California, USA, 2005 Deret Fourier Fisika Matematika II 32