MOMENTUM,IMPULS & TUMBUKAN Drs. Agus Purnomo aguspurnomosite.blogspot.com Momentum dan Impuls 2 PERUBAHAN MOMENTUM IMPULS LENTING SEMPURNA TUMBUKAN LENTING SEBAGIAN TIDAK LENTING SAMASEKALI SATU DIMENSI DUA DIMENSI Berlaku hukum kelestarian Momentum dan energi kinetik Berlaku Hukum: 1. Kekekalan Momentum (ada energi yang dibebaskan setelah tumbukan) Berlaku hukum kelestarian momentum. Setelah tumbukan kedua benda menyatu Pada benda bergerak, dideskripsikan dengan besaran-besaran yang telah dipelajari antara lain • • • • • • • • • Posisi Jarak Kecepatan Percepatan Waktu tempuh Energi kinetik Perpindahan Laju Gaya total Ada yang merupakan besaran vektor ada yang merupakan besaran skalar 4 Besaran yang merupakan ukuran mudah atau sukarnya suatu benda mengubah keadaan geraknya (mengubah kecepatannya, diperlambat atau dipercepat) momentum Definisi momentum : Hasil kali massa dan kecepatan p= m v Momentum besaran vektor , satuannya kg.m/s 5 Contoh Soal : • • • Berapa besar momentum burung 22 g yang terbang dengan laju 8,1 m/s? Gerbong kereta api 12.500 kg berjalan sendiri di atas rel yang tidak mempunyai gesekan dengan laju konstan 18,0 m/s. Berapa momentumnya? Jika suatu peluru memiliki massa 21,0 g ditembakkan dan memiliki laju 210 m/s, berapa momentumnya? 6 Laju perubahan momentum sebuah benda sama dengan gaya total yang diberikan padanya p F F mv m mv0 v t t m v v0 t ma Hk. Newton II t 7 Contoh Mencuci mobil: perubahan momentum dan gaya. Air keluar dari selang dengan debit 1,5 kg/s dan laju 20 m/s, dan diarahkan pada sisi mobil, yang menghentikan gerak majunya, (yaitu, kita abaikan percikan ke belakang.) Berapa gaya yang diberikan air pada mobil? 8 Penyelesaian Kita ambil arah x positif ke kanan. Pada setiap sekon, air dengan momentum px = mvx = (1,5 kg)(20 m/s) = 30 kg.m/s berhenti pada saat mengenai mobil. Besar gaya (dianggap konstan) yang harus diberikan mobil untuk merubah momentum air sejumlah ini adalah F p t p a k h ir pa w a l t 0 3 0 k g .m /s 30 N 1 ,0 s Tanda minus menunjukkan bahwa gaya pada air berlawanan arah dengan kecepatan asal air. Mobil memberikan gaya sebesar 30 N ke kiri untuk menghentikan air, sehingga dari hukum Newton ketiga, air memberikan gaya sebesar 30 N pada mobil. 9 BEBERAPA PENGGUNAN PRINSIP MOMENTUM • Dua buah balok A dan B yang bermassa mA dan mB, yang dihubungkan oleh sebuah pegas dan terletak di atas meja horisontal tanpa gesekan. Pegas kita regangkan dengan menarik kedua balok kesamping seperti pada gambar y A O B x Balok yang satu bermomentum positif ( A bergerak dalam arah +x) dan balok yang lain bemomentum negative (B bergerak dalam arah –x) dari hokum kekekalan momentum kita peroleh: Momentum awal = momentum akhir 0 mBvB mBvB m Av A Atau vA mB mA vB m Av A DEFINISI IMPULS • Besaran vektor yang arahnya sama dengan gaya total • Hasil kali antara gaya yang bekerja pada benda dengan lamanya waktu interaksi DEFINISI IMPULS Impuls dari gaya total konstan yang bekerja untuk selang waktu dari t1 sampai t2 adalah I = ΣF (t 1 – t 2) Hubungan rumus momentum dan impuls ΣF = ∆p ∆t 2– p =p 1 t 1 – t2 ΣF (t 1 – t 2) = p 2 – p 1 (1.3) (1.4) HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM • Jika ΣF = 0, maka berlaku hukum kekekalan momentum. Σpawal = Σpakhir • Hukum kekekalan momentum berlaku pada peristiwa tumbukan, benda pecah menjadi beberapa bagian, dan penggabungan beberapa benda. Kekekalan Momentum , Tumbukan Momentum total dari suatu sistem bendabenda yang terisolasi adalah konstan Sistem Sistem terisolasi sekumpulan benda yang berinteraksi satu sama lain suatu sistem di mana gaya yang ada hanyalah gaya-gaya di antara benda-benda pada sistem itu sendiri 15 TUMBUKAN sebelum selama setelah Jenis Tumbukan (berdasar kekal-tidaknya energi kinetik selama proses tumbukan) • Lenting (tenaga kinetik kekal) • Tidak Lenting (energi kinetik total setelah tumbukan selalu lebih kecil dari tenaga kinetik total sebelum tumbukan) 17 Koefesien Tumbukan Merupakan perbandingan antara selisih kecepatan benda-benda setelah tumbukan dengan selisih kecepatan awalnya sebelum terjadi tumbukan. v ' 2 v '1 v2 e v1 18 Tumbukan Lenting Sempurna : • • • • Berlaku Hukum Kekekalan Momentum Koefesien Restitusi e = 1 Setelah Tumbukan Bergerak Terpisah Berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik 1 2 2 m 1v 1 1 2 2 m 2v 2 1 2 m 1v 2 '1 1 2 m 2v 2 '2 19 Tumbukan Lenting Sebagian : • Berlaku Hukum Kekekalan Momentum • Koefesien Restitusi 0<e<1 • Setelah Tumbukan Bergerak Terpisah • Tidak Berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik 20 Tumbukan Tidak Lenting Samasekali : • Berlaku Hukum Kekekalan Momentum • Koefesien Restitusi e = 0 • Setelah Tumbukan Bergerak Bersama, bergabung atau menempel • Tidak Berlaku Hukum Kekekalan Energi Kinetik 21 BANDUL-BALISTIK h V’ v Gambar 6.5 Bandul-Balistik untuk menentukan kecepatan peluru Jika massa peluru adalah m dan massa bandul adalah M, dengan kelestarian momentum diperoleh mv (m M )v ' energi sistem akan berubah menjadi energi potensial peluru bersama bandul hingga sampai pada puncak ayunan pelurubandul 1 (m M )v ' 2 (m M ) gh Atau 2 v' Jika persamaan dalam kotak kuning digabung diperoleh : v m M m 2 gh 2 gh Contoh Bola bilyar dengan massa m yang bergerak dengan laju v bertumbukan dari depan dengan bola kedua yang massanya sama dan sedang dalam keadaan diam (v2 = 0). Berapa laju kedua bola setelah tumbukan, dengan menganggap tumbukan tersebut lenting? Penyelesaian Hk Kekekalan Momentum : mv 2 2 v '1 2 v '2 m v '1 m v ' 2 v v '1 v ' 2 v v '1 Hk Kekekalan Energi Kinetik: 1 1 1 2 2 2 mv 0 m v '1 m v '2 2 2 2 v 0 v (1) v '2 2 v 2 '1 v 2 '2 (2) 24 Persamaan (2) dapat ditulis :v Gunakan Persamaan (1) : Diperoleh : v v '1 v '2 v '1 v '2 v v 2 v '1 v '2 2 v '1 v '2 (3) v Persamaan (1) = Persamaan (3) v '1 v 2 v '1 v '1 v '1 0 0 Kemudian dari persamaan (1) (atau (3)) diperoleh v '2 v Bola 1 diberhentikan oleh tumbukan, sementara bola 2 mendapat kecepatan awal bola 1. 25 Contoh Sebuah gerbong kereta 10.000 kg yang berjalan dengan laju 24,0 m/s menabrak gerbong lain yang sejenis yang sedang dalam keadaan diam. Jika kedua gerbong tersebut tersambung sebagai akibat dari tumbukan, berapa kecepatan bersama mereka? hitung berapa besar energi kinetik awal yang diubah menjadi energi panas atau bentuk energi lainnya ! 26 Penyelesaian Momentum total sistem sebelum tumbukan p1 m 1v 1 m 2v 2 (1 0 .0 0 0 k g )(2 4 ,0 m /s)+ (1 0 .0 0 0 k g )(0 m /s) 2, 4 0 10 5 k g m /s Kedua gerbong menyatu dan bergerak dengan kecepatan yang sama, misal v. Momentum total sistem setelah tumbukan p2 ( m1 m2 ) v p1 2, 4 0 10 5 k g m /s Selesaikan untuk v, ketemu V = 12 m/s 27 Energi kinetik awal : EK1 1 2 2 m 1v 1 2, 8 8 1 0 (1 0 .0 0 0 k g ) 2 4 ,0 m /s 2 2 10 6 J Energi kinetik setelah tumbukan : EK 2 1 2 m1 1, 4 4 m2 10 6 v 2 1 2 0 .0 0 0 k g 1 2, 0 m /s 2 2 J Energi yang diubah menjadi bentuk lain : 2, 8 8 10 6 J 1, 4 4 10 6 J 1, 4 4 10 6 J 28 Ketika terjadi tumbukan, gaya biasanya melonjak dari nol pada saat kontak menjadi nilai yang sangat besar dalam waktu yang sangat singkat, dan kemudian dengan drastis kembali ke nol lagi. Grafik besar gaya yang diberikan satu benda pada yang lainnya pada saat tumbukan, sebagai fungsi waktu, kira-kira sama dengan yang ditunjukkan oleh kurva pada gambar. Selang waktu Δt biasanya cukup nyata dan sangat singkat. Gaya, F Tumbukan dan Impuls 0 Waktu, t 29 F p kedua ruas dikalikan dengan Δt t F t p Im p u ls p e ru b a h a n m o m e n tu m Gaya rata-rata F yang bekerja selama selang waktu Δt menghasilkan impuls yang sama (F Δt) dengan gaya yang sebenarnya. 30 Tenaga Pendorong Roket • Momentum awal roket P1=mv • Pada saat t+dt kecepatan roket bertambah v+dv.Misal massa yang menyembur per satuan waktu. Massa roket tinggal mdt, massa bahan bakar yang dilepaskan dt. • Jika vr kecepatan roket relatif terhadap bahan bakar yang menyembur. – v’=v-vr – Momentum akhirnya adalah (m- dt)(v+dv) – Momentum bahan bakar yang tersembu adalah v’ dt Maka berlaku : -mgdt=((m- dt)(v+dv)+v’ dt)-mv Jika m sangant besar maka Maka: mdv=vr dtdv dapat diabaikan dt-mgdt\ dm=- dt, sehingga diperoleh: dv vr dm gdt m Dengan mengintegrasikan diperoleh: v=-vrlnm-gt+C Jika modan vo massa dan kec saat t=0 maka vo=-vrlnmo+C Dan v=vo-gt+vrln(mo/m) Kasus Neutrino • Jika dua benda terbang terpisah dg kecepatan v1 dan v2 maka energi kinetiknya juga terpisah : Q=K1 + K2 =1/2 m12 +1/2 m22 Momentum kedua partikel harus sama dengan nol sehingga: m1v1 = -m2v2 Jika kedua persamaan dikuadratkan dan di bagi dua maka diperoleh: 1/2m12v12=1/2m22v22 m1K1=m2K2 Jika persamaan ini dikombinasikan dengan persamaan di atas diperoleh: K1 m2 m1 m 2 Q K2 m1 m1 m 2 Q Tumbukan Pada Dua atau Tiga Dimensi Kekekalan momentum dan energi juga bisa diterapkan pada tumbukan dua atau tiga dimensi, dan sifat vektor momentum sangat penting. Satu tipe umum dari tumbukan yang tidak berhadapan adalah di mana sebuah partikel yang bergerak (disebut proyektil) menabrak partikel kedua yang diam (partikel "target"). Ini merupakan situasi umum pada permainan seperti bilyar, dan untuk eksperimen pada fisika atom dan nuklir (proyektil, dari pancaran radioaktif atau akselerator energitinggi, menabrak inti target yang stasioner). y m1 p’1 m1 ’1 p1 m2 ’2 p’2 x m2 35 Kekekalan momentum pada tumbukan 2 dimensi Pada arah sumbu-x: p1 x p2 x m 1v 1 p '1x p '2 x m 1v '1 c o s '1 m 2v ' 2 c o s '2 Karena pada awalnya tidak ada gerak pada arah sumbu-y, komponen-y dari momentum adalah nol p1y 0 p2 y p '1y m 1v '1 sin p '2 y '1 m 2 v ' 2 sin '2 36 Contoh Tumbukan bola bilyar pada 2-dimensi. Sebuah bola bilyar yang bergerak dengan laju v1 = 3,0 m/s pada arah +x (lihat gambar) menabrak bola lain dengan massa sama yang dalam keadaan diam. Kedua bola terlihat berpencar dengan sudut 45° terhadap sumbu x (bola 1 ke atas dan bola 2 ke bawah). Yaitu, '1 = 45° dan '2 = -45°. Berapa laju bola-bola tersebut (laju keduanya sama) ? y m1 p’1 m1 ’1 p1 m2 ’2 p’2 x m2 37 Penyelesaian Sumbu-x : m v1 m v '1 co s 4 5 Sumbu-y : 0 m v '1 sin 4 5 m v ' 2 co s 4 5 m v ' 2 sin 45 m saling menghilangkan. Dari persamaan untuk sumbu-y : sin 4 5 v '2 v '1 sin 45 sin 4 5 v '1 sin 4 5 v '1 Setelah tumbukan, kedua bola mempunyai laju yang sama 38 Dari persamaan untuk sumbu-x : v1 v '1 co s 4 5 v '1 v '2 v ' 2 co s 4 5 v1 2 co s 4 5 2 v '1 co s 4 5 3, 0 m /s 2,1 m /s 2 0, 7 0 7 39 Soal-soal 1. Bola Sofbol dengan massa 0,220 kg dengan laju 5,5 m/s bertabrakan dari depan dan lenting dengan bola lain yang sedang diam. Setelah itu, bola pertama terpantul kembali dengan laju 3,7 m / s. Hitung (a) kecepatan bola target setelah tumbukan, dan (b) massa bola target. 2. Dua bola bilyar dengan massa yang sama mengalami tumbukan dari depan yang lenting sempurna. Jika laju awal salah satu bola pada adalah 2,00 m/s, dan yang lainnya 3,00 m/s dengan arah yang berlawanan, berapa laju kedua bola tersebut setelah tumbukan? 40 4. Bola dengan massa 0,440 kg yang bergerak ke timur (arah +x) dengan laju 3,70 m/s menabrak bola massa 0,220 kg yang sedang diam dari depan. Jika tumbukan tersebut lenting sempurna, berapa laju dan arah masing-masing bola setelah tumbukan? 41 5. Bola bilyar dengan massa mA = 0,4 kg bergerak dengan laju vA = 1,8 m/s menabrak bola kedua, yang pada awalnya diam, yang memiliki massa mB = 0,5 kg. Sebagai akibat tumbukan tersebut, bola pertama dibelokkan dengan membentuk sudut 30° dan laju v'A = 1,1 m/s. (a) Dengan mengambil sumbu x sebagai arah awal bola A, tuliskan persamaan-persamaan yang menyatakan kekekalan momentum untuk komponen x dan y secara terpisah. (b) Selesaikan persamaan-persamaan ini untuk mencari v'B, dan sudut, ', dari bola B. Jangan anggap tumbukan tersebut lenting. 42 Ok kawan.... Selamat Belajar ya .... aguspurnomosite.blogspot.com