Chemical
WATER AND WASTE WATER TREATMENT CHEMICAL
The Power Behind Water
Removing
harmful pollutans
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
Protecting the
environment
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
Keeping
people healty
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
Complying with
regulations
The Power of Behind Water
METODE AKTIF/ CHEMICAL TREATMENT merupakan metode yang
paling EFEKTIF dalam proses pengolahan air limbah tambang namun
kurang EFISIEN, besarnya BIAYA yang dibutuhkan untuk BAHAN
KIMIA dan ENERGI EKSTERNAL yang diperlukan.
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
Coagulant
Acid Mine Drainage
Floculant
Mine Waste Water
pH Adjuster
Mine Slury
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
COAGULANT
Koagulan merupakan bahan kimia yang dibutuhkan untuk membantu proses pengendapan
partikel – partikel kecil yang tidak dapat mengendap dengan sendirinya ( secara grafitasi ).
ALUMINIUM SULFATE
Biasanya disebut tawas, bahan ini
sering dipakai karena efektif untuk
menurunkan kadar karbonat. Tawas
berbentuk kristal atau bubuk putih,
larut dalam air, tidak larut dalam
alkohol, tidak mudah terbakar,
ekonomis, mudah didapat dan mudah
disimpan. Penggunaan tawas memiliki
keuntungan yaitu harga relatif murah
dan sudah dikenal luas oleh operator
water treatment. Namun Ada juga
kerugiannya, yaitu umumnya dipasok
dalam bentuk padatan sehingga perlu
waktu yang lama untuk proses
pelarutan.
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Rumus molekul: Al2(SO4)3
Berat molekul: 342,15 gr/mol (anhidrat); 666,42 gr/mol
(oktadekahidrat)
Penampilan: Kristal padat putih, higroskopik
Densitas: 2,672 gr/cm3 (anhidrat);1,62 gr/cm3
(oktadekahidrat)
Titik leleh: 77,0 °C (terurai, anhidrat); 86,5 °C (oktadekahidrat)
Kelarutan dalam air: 31,2 gr/100 mL (0 °C);36,4 gr/100 mL (20
°C);89,0 gr/100 mL (100 °C)
Kelarutan dalam pelarut lain: Sedikit larut dalam alkohol dan
asam mineral encer
Keasaman (pKa): 3,3-3,6
Indeks Refraksi (nD): 1,47
Struktur Kristal: Monoklin (hidrat)
Entalpi pembentukan standar, ΔfHo298: -3440 kJ/mol
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
COAGULANT
PAC adalah suatu persenyawaan anorganik komplek, ion
hidroksil serta ion alumunium bertarap klorinasi yang berlainan
sebagai pembentuk polynuclear mempunyai rumus umum
Alm(OH)nCl(3m-n).
POLY ALUMINIUM CHLORIDE
•Kualitas air olahan poly aluminium chloride
adalah lebih baik dibandingkan dengan yang
menggunakan Ferric Trichloride dan
Alluminium Sulfate, disamping biaya
perawatan yang lebih rendah.
•Flok dapat terbentuk dengan cepat sehingga
butuh waktu yang cukup singkat untuk
bereaksi dan mengendap jika dibandingkan
dengan Ferric Trichloride dan Alluminium
Sulfate.
•Pelarutan PAC lebih baik dari Ferric
Trichloride dan Alluminium Sulfat (Tawas).
•Kadar Aluminium dan garam yang tersisa di
air yang diolah dengan PAC lebih rendah
(Daya Konduksi rendah) , yang akan
Colour
Odour
pH Value
: Amber - Light Pale Yellow
: Odourless
: 2.3 ± 0.3 (3.5 ± 0.5 of 5% aqueous solu on) (at g/l H2O) at 20 degree C
Density
: 1. 2 ± 0.05 - G/Cm3 at 20 degree C
Molecular Weight : Formula {Aln (OH)m Cl3n-m}x
containing 9.5 W/W
Chemical
Al2O3 minimum
Characteris cs
: Olygomer, Aluminium Poly Chloride Compound.
: Highly soluble, miscible in all propor on
Solubility
:Mel ng Point
: (-)10 degree C
Freezing Point
: Non Flammable
Flash Point
: Not Applicable
Igni on Temperature
menguntungkan pada proses Demineralized
(Demin) dan persiapan untuk Proses RO.
ti
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
ti
ti
ti
ti
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
COAGULANT
Karena instalasi pengolahan air berusaha untuk memenuhi standar yang lebih ketat, banyak yang
beralih ke aluminium chlorohydrate (ACH) untuk meningkatkan kualitas air jadi, mengontrol biaya,
dan meningkatkan e siensi. Koagulan khusus ini juga dapat membantu mengurangi penggunaan zat
padat kimia dan alkali sambil membantu operasi pabrik.
ALUMINIUM CHLOROHYDRATE
Aluminium Chlorohydrate Solution (ACH) adalah larutan
polyaluminum hydroxychloride yang sangat pekat; Hal ini dicirikan
dengan memiliki konsentrasi aluminium tertinggi (23% Al203) dari
setiap larutan berbasis aluminium yang tersedia secara komersial.
Kebasaan ACH pada 83% juga yang tertinggi tersedia untuk setiap
larutan berbasis polialuminum. Basa mengacu pada tingkat
netralisasi asam dan juga mewakili ukuran seberapa tinggi
terpolimerisasi aluminium dalam “ACH.
Spesies aluminium yang sangat terpolimerisasi dalam ACH
memiliki muatan kationik yang jauh lebih tinggi daripada
aluminium dalam garam standar seperti tawas atau aluminium
klorida, dan bahkan produk polialuminum lainnya. Oleh
karena itu, ACH dapat menawarkan tingkat kinerja yang lebih
tinggi dan dosis keseluruhan yang lebih rendah. Tingkat
netralisasi asam (kebasaan) yang tinggi juga berarti bahwa
efek pada pH saat menerapkan ACH akan diabaikan. ACH
juga secara efektif mengental pada kisaran pH yang lebih
luas (setinggi 9,5) dibandingkan garam logam tradisional dan
PAC kebasaan lebih rendah.
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
fi
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
No.
Appearance
1
Molecular Weight
2
Molecular formula
3
Appearance
4
Al203 Content, w/w%
5
Density g/ml ( Ambient temp)
6
Water insolubels
7
Basicity. W/w %
8
Chloride (Cl), w/w%
9
Atomic ratio ( Al : Cl )
Water Treatment Grade
Powder
Liquid
210.48g/mol
Al2(OH)5Cl·2H2O
white
powder
Clear, Coloress Liquid
≥46
≥23
1.30-1.35
1.30-1.38
≤0.1
≤0.1
80-85
<19
<9.0
1.90:1~2.10:1
10 Iron ( Fe ) ppm
≤200
≤100
11 SO42+ ppm
≤500
≤250
12 Cr6 + ppm
≤2.0
≤1.0
13 As ppm
≤2.0
≤2.0
14 Heavy metal ( As Pb ) ppm
≤20.0
≤10.0
15 Ni ppm
≤2.0
≤1.0
16 Cd ppm
≤2.0
≤1.0
17 Hg ppm
≤0.1
≤0.1
100%pass
100mesh
90%pass
200mesh
100%pass
200mesh
90%pass
325mesh
3.0 - 5.0
3.0 - 5.0
18 Particle size
19 pH value ( 15% aqueous )%
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
FLOCCULANT
Flokulasi adalah suatu proses aglomerasi (penggumpalan) partikel-partikel terdestabilisasi
menjadi flok dengan ukuran yang memungkinkan dapat dipisahkan oleh sedimentasi dan
filtrasi. Dengan kata lain proses flokulasi adalah proses pertumbuhan flok (partikel
terdestabilisasi atau mikroflok) menjadi flok dengan ukuran yang lebih besar (makroflok).
Aplikasi Produk ( Bidang aplikasi ) :
1. Sebagai okulan untuk pengolahan air
2. Agen penebalan untuk pencetakan dan pelapisan
teks l
3. Pencucian batubara dan sedimentasi
4. Wet penguatan agent, resident agent untuk
pembuatan kertas
5. Pengeringan lumpur
6. Pengeboran adi f lumpur untuk ladang minyak
7. Pengilangan Gula dan klari kasi jus
8. Kontrol kehilangan cairan
9. Pelumasan
10. Stabilisasi serpih
11. Penambangan
12. Stabilizaiton Tanah
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
fi
ti
fl
ti
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
Air limbah tambang
TAMBANG BATU BARA
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
Air limbah tambang
TAMBANG BATU BARA
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
Air limbah tambang
WASHING PLANT
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
Air limbah tambang
TAMBANG BAUKSIT
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
Air asam tambang
Before treat
pH 3
pH 4
After treat
pH 7
TAMBANG BATU BARA
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
pH 7
Dampak Pasca treatment
Pasca treatment baik air limbah tambang dengan problem TSS maupun
problem pH rendah adalah terbentuknya endapan. Untuk air limbah tambang
dengan problem tss, total endapan tergantung total nilai TSS awal sedangkan
air limbah tambang dengan problem pH rendah endapan terbentuk
bergantung nilai pH awal dan bahan kimia yang digunakan. Dan pada
umumnya treatment air asam tambang menggunakan kapur. Endapan yang
terbentuk pada proses pengolahan air asam tambang adalah akumulasi dari
terurainya logam berat dan endapan dari material kapur yang tidak terurai.
Volume endapan lumpur pada
proses treatment air limbah
tambang per liter dengan TSS
72.000 mg/l
Volume endapan Kapur pada
proses treatment air asam
tambang dengan ph 3 - 4
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
Dampak Pasca treatment
1. AIR LIMBAH TAMBANG PROBLEM TSS
Penanganan air limbah tambang dengan problem TSS umumnya
menggunakan koagulan ( Alumunium Sulfate ), karena faktor
kemudahan aplikasi dan ketersediaan aluminium sulfate serta harga
sehingga produk ini menjadi pilihan utama hampir disetiap pengolahan
air limbah tambang dengan problem TSS.
Tetapi perlu dipertimbangkan dalam penggunaan aluminium sulfate
adalah karakteristik dari alumunium sulfate yaitu bersifat asam.
Semakin tinggi TSS semakin besar dosis aluminium sulfate, Dampaknya
adalah pH air olahan akan turun sehingga dibutuhkan produk
penyangga pH. Problem lainnya adalah jika kelebihan dosis proses
treatment tidak optimal, air hasil proses treatment bisa keruh kembali
dan dosis yang tinggi, air yang dihasilkan kaya dengan kandungan
aluminum , berpotensi menimbulkan dampak bagi kesehatan terlebih
jika air hasil treatment dialirkan kebadan sungai dimana air sungai
digunakan untuk air baku berbagai macam kebutuhan oleh
masyarakat termasuk pdam.
Penurunan pH pada peroses treatment
air limbah tambang TSS Extreme
LOKASI : PT. JEMBAYAN MUARA BARA
No
Nama Chemical
TANGGAL : 18 JANUARI 2018
DATA AWAL
DOSIS CHEMICAL
pH
TSS
FORMULASI A
FORMULASI B
HASIL TREATMENT
pH
TSS
1
FORMULASI 1
8,7
72,000
4
140
4,5
15
2
FORMULASI 2
8,7
72,000
6
160
4,5
20
3
FORMULASI 3
8,7
72,000
5
140
4,5
24
4
FORMULASI 4
8,7
72,000
8
120
4,5
30
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
Visual
KETERANGAN
The Power of Behind Water
Dampak Pasca treatment
2. AIR LIMBAH TAMBANG PROBLEM pH
Pasca treatment air limbah tambang dengan problem pH rendah
endapan terbentuk dari 3 unsur :
2.1. Total Suspended Solid.
Endapan Lumpur
terbentuk jika air asam
tambang yang dipompa
dari PIT , nilai TSS tinggi.
pH 3
pH 4
2.2. Terurainya kandungan logam berat, jumlah
endapan tergantung nilai pH air asam
tambang. Semakin rendah pH air asam
tambang volume endapan semakin banyak.
pH 7
Air Baku pH 4 sebelum treament TSS 25
mg/ l, setelah treatment TSS 184 mg/ l
Air Baku
Endapan AAT pH 4
setelah treatment.
Endapan AAT pH 2-3
setelah treatment.
pH 7
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
Dampak Pasca treatment
2.3. Endapan yang terbentuk dari sisa Kapur yang tidak terurai.
Faktor Utama yang menyebabkan terbentuknya endapan ini
adalah METODE dan PROSES aplikasi kapur, Faktor lain
adalah kualitas kapur.
Endapan terjadi karena perbandingan antara
volume air baku yang ditreatment dengan
volume larutan kapur kurang terukur, jika dilihat
dari perubahan warna air volume larutan kapur
lebih pekat.
Pada metode aplikasi ini, selain hasil yang fluktuatif dan penggunaan kapur
kemungkinan lebih banyak, dampak terhadap pekerja yaitu terpapar debu
kapur/ paparan terhadap sistim pernapasan. Partikel – partikel kapur
bersifat iritan namun tidak tergolong karsinogen. Efek utama debu kapur
terhadap tenaga kerja berupa kelainan paru ik bersifat akut dan kronis.
Penerapan JSEA sangat membantu dalam pelaksanaan metode ini.
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
Dampak Pasca treatment
Volume endapan kapur tergantung pada
proses pengenceran
1. Sample A
A
B
Volume botol sample 250 ml
Volume kapur 15%
Lama proses 5 jam
Total endapan kapur 50%
2. Sample B
Volume botol sample 250 ml
Volume kapur 20%
Lama proses 5 jam
Total endapan kapur 60 - 70%
3. Sample C
3
Volume botol sample 250 ml
Volume kapur 20%
Lama proses 5 jam
Total endapan kapur 60 - 70%
Sedimentasi yang terbentuk dari endapan kapur dengan menerapkan salah
satu metode aplikasi pada hal. 14.
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
Dampak Pasca treatment
PENDANGKALAN
Metode pengolahan air dengan cara sedimentasi, baik yang lakukan
dengan proses gravitasi maupun dengan proses koagulasi dan
flokulasi menyebabkan pendangkalan. Dan pendangkalan yang
terjadi bergantung dari kualitas air baku yang diproses tetapi pada
proses pengolahan dengan chemical treatment baik air limbah
tambang dengan TSS tinggi maupun pH rendah dapat direncanakan
titik pendangkalan yang diharapkan hal ini dikarenakan proses
koagulasi dan flokulasi memerlukan waktu yang memungkin
prosesnya dapat rencanakan.
Salah satu contoh proses koagulasi pada proses pengolahan air asam
tambang dengan pH 4, TSS 25 mg/l dengan dosis kapur yang tepat
dan terukur, endapan kapur bisa berkurang lebih dari 50%,
sedangkan endapan dari terurainya logam berat menyebabkan TSS
naik menjadi 184 mg/l.
pH 4
TSS 25 mg/l
D a r i pro s e s ko a g u la s i , j i ka
langsung dilakukan proses
flokulasi, dibutuhkan waktu 2
menit untuk proses pengendapan.
Penentuan titik proses koagulasi
dan flokulasi dapat direncanakan
untuk meminimalisir dampak
pendangkalan
yang bisa
memperpanjang duransi
maintenance kolam sedimentasi.
pH 7
TSS 184 mg/l
Pada kasus proses treatment air asam
tambang bisa dilakukan di outlet jika
TSS setelah treatment masih dalam
rentang baku mutu, dengan metode
aplikasi yang tepat , dosis yang
terukur. Baku Mutu dapat dicapai
dengan hasil konstant dan endapan
sisa material kapur yang tidak terurai
dapat diminimalisir.
2 menit
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
Dampak Pasca treatment
Dampak dari pendangkalan yang cepat adalah durasi maintenance
kolam yang singkat dan biaya penanganan Lumpur meningkat.
Proses treatment yang optimal dan terencana memiliki peran yang
cukup besar dalam pengendalian sedimentasi, khususnya sedimentasi
yang terbentuk dari proses chemical treatment. Tentunya akan
berdampak pada penurunan biaya penanganan endapan lumpur.
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
METODE APLIKASI
Salah satu strategi untuk mengurangi biaya dalam proses treatment
air adalah Metode aplikasi.
Selain metode aplikasi, kami mampu mengimplementasikan apa yang
menjadi perencanaan dan target pelanggan kami dalam proses
pengolahan air limbah tambang
Untuk menentukan metode yang tepat serta perhitungan penggunaan
bahan kimia dan biaya external dalam proses pengolahan air limbah
tambang yang sesuai dengan perencanaan dan target, kami
memerlukan data awal dan proses analisa/ jartest serta survey lokasi.
Produk formulasi khusus, metode aplikasi, perhitungan debit air baku,
penentuan dosis yang tepat adalah sistim kerja kami yang
memungkin pengguna produk dan jasa kami mendapatkan efisiensi
biaya, waktu dan tenaga.
Sebagai produsen, kami dipastikan dalam setiap kontrak kerja
mendapatkan profit tetapi yang terpenting bagi kami adalah
konsumen kami menerima manfaat yang lebih besar dari hasil kerja
kami.
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER
RECOVERY
IMPROVE FRESHWATER RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
User
REDUCE CHEMICAL
TREATMENT
IMPROVE FRESHWATER
RECOVERY
REDUCE WASTE
VOLUME
HARVEST METALS FROM
The Power of Behind Water
Cetral Bussiness District ( CBD ) BSD City
Bidex Blok I no. 6 - 8
Kota Tangerang Selatan 15321
Banten Indonesia
Jl. MT. Haryono HJ 19
Balikpapan - Kalimantan Timur
Chemical
admin@ionchemicalindonesia.com
ionchemicalindonesia@gmail.com
+62 813 4858 7514