Uploaded by Myke Abhortned

Training Material 2G and 3G Drivetest an

advertisement
Training Material
2G & 3G Drivetest and Methodology
Our Product and Service
Learning Center
Research and Development
Industrial Product
www.floatway.com
Agenda
Introduction to RF Engineer
Drivetest Preparation
2G Drivetest KPI
3G Drivetest KPI
Methodology
Update Supporting Data
Reporting With Map Info
Reporting With Actix
INTRODUCTION TO
RF ENGINEER
4
What is RF Engineer?
RF Engineer atau
Radio Frequency
Engineer adalah
seseorang yang
bertanggung jawab
segala sesuatu hal
pada jaringan seluler
yang berhubungan
dengan sisi radio.
di sisi radio kita dapat
mengetahui user
perception atau “rasa”
yang dialami oleh
pengguna jaringan
operator
RF Planning
Planning Team
Planning Tools
Site Data (Engineering
Parameter)
Planning Tools :
NetAct Planner (NSN)
Unet (Huawei)
TEMS Cell Planner
(Ericsson)
Asset3G (Aircom)
Map Tools :
MapInfo
Google
Earth
Necto
SiteSee
Common
Map Tools
Site Data dari Planning
(Engineering Parameter)
Untuk OSS tim
Digunakan oleh
RF Optimization
team dan
Drivetest team.
OSS Engineer or Database Engineer
Site Data dari Planning
(Engineering Parameter)
OSS Tools
Parameter
Database
Node B
RNC
3G Network
Capacity and
Utilization
Database
Digunakan
oleh Planning
Team salah
Alarm
satunya untuk
Database
membuat map
dengan relasi
adjacent
Site Data dari Planning team dan
Parameter Database digunakan
untuk membuat Drivetest Cell File
OSS Engineer
Performance
Database
OSS Tools :
NetAct OSS (NSN)
M2000 (Huawei)
LMT (Huawei)
Citrix (Ericsson)
WINFIOL (Ericsson)
Batrana (Siemens)
Ms Access & Ms Excell
Data-data dari OSS digunakan
oleh RF Optimization untuk
proses optimisasi
Drivetest Engineer
Site Data dari Planning team dan
Parameter Database digunakan
untuk membuat Drivetest Cell File
Drivetest team
mengambil
data user
experience
dengan
Drivetest Tool
Drivetester
Team
Drive Test
Cell File
Drivetest Tools
Drive Test
Logfile
RF Optimization
Team
Drivetest Tools :
TEMS
Investigation
Nemo
Probe
Data Logfile digunakan
RF Optimization untuk
dianalisis.
Logfile dari
Drivetester
Untuk RF
Optimization
Rigger Team
Site Audit Tools
Site Audit Data/
Physical Data
Data-data physical
seperti antenna height,
antenna downtilt,
azimuth dan panoramic
picture diambil oleh
tim Rigger.
Site Audit Tools :
Kompas
GPS
Kamera
Meteran
Tilt meter
Rigger Team
Physical data selain
digunakan oleh RF
Optimization, juga
oleh Planning Team
untuk mengupdate
Site Data.
RF Optimization
Performance
Statistik dari OSS
Logfile dari
Drivetester
Measurement
Analysis Tools
Drivetest Post
Processing Tools
Physical site
data dari rigger
atau dari
planning team
Proposal and
Reporting
Parameter CR
Neighbour CR
Physical CR
Alarm Clearance
RF Optimization Team
Parameter Change Request akan dieksekusi oleh
tim OSS, Physical Change oleh tim Rigger,
Hardware clearance akan diekskalasi ke tim BSS.
DRIVETEST
PREPARATION
11
Info Element Preparation
Serving and Neighbour
menunjukkan informasi seperti Cell
name, BSIC, ARFCN, RxLev, C1, C2,
serving cell dan juga enam neighbour
list dengan Rxlevel terbagus.
Radio Parameter menunjukkan
informasi kondisi radio saat ini seperti
RxLevel, RxQual, FER, SQI, TA dll
Current Channel menunjukkan
informasi yang berkaitan dengan
channel yang digunakan. Disini akan
didapatkan informasi mengenai CGI,
BSIC, BCCH ARFCN dan juga Time
Slot yang dipergunakan.
2G
Info Element Preparation
C/A menunjukkan level interferensi
dari adjacent channel.
C/I diartikan Carrier-to-interference
ratio yang menunjukkan rasio antara
kuat sinyal bit-bit informasi dan kuat
sinyal bit-bit interference yang tidak
diinginkan. C/I disebabkan karena
adanya interferensi yang disebabkan
karena penggunaan frequensi yang
sama oleh cell carrier dan juga cell
yang lain.
Current Channel menunjukkan
informasi yang berkaitan dengan
channel yang digunakan. Disini akan
didapatkan informasi mengenai CGI,
BSIC, BCCH ARFCN dan juga Time
Slot yang dipergunakan.
2G
Info Element Preparation
WCDMA Serving/Active Set +
Neighbors menunjukkan informasi
Cell name, Scrambling Code, Cell ID,
UARFCN DL, CPICH Ec/No dan
CPICH RSCP untuk Active Set/Serving
Cell (AS), Monitored Neighbors (MN),
dan juga Detected Neighbors (DN).
WCDMA Radio Parameters
menunjukkan informasi kondisi radio
saat ini seperti TxPower, UTRA
Carrier RSSI, Target SIR, SIR, SQI MOS
dan RRC State.
Events menunjukkan Event-event
yang terjadi saat dilakukannya
drivetest. Kita bisa mentrace adanya
kejadian seperti Drop Call atau
Missing Intra-frequency Neighbors
dengan melihat pada jendela Events ini.
3G
Refreshing !
1.
2.
Apa yang dimaksud dengan C1 dan C2 pada jendela dibawah
ini ?
Apa perbedaan pengukuran dengan menggunakan Sub value
dan Full value ?
3.
4.
Jelaskan TRX apakah dan timeslot nomer berapa yang menserving ms saat ini ?
Jelaskan nilai-nilai 17 dan 22 pada kolom C/I ?
2G DRIVETEST KPI
17
Rx Level vs Rx Qual
RxLev dipergunakan
untuk mengukur kuat
sinyal yang diterima
oleh MS (dalam satuan
dBm).
RxQual menunjukkan
kualitas sinyal yang
diterima oleh MS.
Diukur dari Bit Error
Rate sinyal yang
diterima. Skala yang
digunakan pada
RxQual adalah 0
sampai 7.
Rx Qual
Rx Qual dan relasinya dengan BER
ditunjukkan dengan tabel berikut.
RxQual
Bit Error Rate (BER)
0
BER < 0, 2 %
1
0,2 % < BER < 0,4 %
2
0,4 % < BER < 0,8 %
3
0,8 % < BER < 1,6 %
4
1,6 % < BER < 3,2 %
5
3,2 % < BER < 6,4 %
6
6,4 % < BER < 12,8 %
7
12,8 % < BER
CSSR & DCR
Call Setup Success Rate (CSSR)
Call Setup Successful Rate (%) = ((Total number of successful setup)/
(Total number of calls attempt))*100
Total number of successful setup = Jumlah mobile originating calls yang berhasil
menempati kanal trafik (TCH).
Total number of calls attempt = Jumlah total percobaan attempt untuk melakukan
mobile orginating call.
Dropped Call Rate (DCR)
Dropped Call Rate, dikenal juga sebagai TCH drop rate
Dropped Call Rate (%) = ((Call set-up Success) – (number of completed
calls)) / (Call set-up Success)*100
HOSR
Handover Success Rate (HOSR)
Handover Success Rate (%) = ((Total number of successful handovers) /
(Total number of handover attempts))*100
Handover per Call
Handover per call = (Total number of Handover success / total number of
call setup success)
Rx Qual vs SQI
SQI (Speech Quality Index)
Adalah pengukuran quality yang mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan RxQual.
Berikut beberapa kelemahan RxQual :
BER yang berfluktuasi (tinggi ke rendah atau sebaliknya) menyebabkan perceived quality lebih
rendah daripada BER yang konstan. Sedangkan RxQual hanya mengukur rata-rata dari BER dan
tidak dapat mengukur fluktuasi (deviasi) ini.
RxQual tidak memperhitungkan Frame Erasure Rate (FER).
Saat terjadi handover selalu mengakibatkan hilangnya sebuah frame, yang dapat menyebabkan
menurunnya kualitas di sisi user. Hal ini tidak terlihat pada RxQual.
Pemilihan speech code, level kualitas akan bervariasi setiap speech codec. Dimana setiap
speech codec memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sedangkan pengukuran SQI juga memperhitungkan :
BER (bit Error Rate)
FER (Frame Erasure Rate)
Handover events
Komputasi yang berbeda untuk setiap speech codec
Speech Coding
FR, HR, EFR and AMR
Voice
Speech
Coding
(FR, HR,
EFR)
Modulasi
GMSK
Full Rate (FR), speech coding dengan bit rate : 13 kbit/s
Half Rate (HR), speech coding dengan bit rate : 5.6 kbit/s,
kapasitasnya dapat dua kali full rate
Enhanced Full Rate (EFR),speech coding dengan bit rate :
12,2 kbit/s. Ada peningkatan kualitas dibandingkan dengan Full
Rate dengan adanya noise free
Adaptive Multi Rate (AMR), speech codec bersifat adaptif
Burst
3G DRIVETEST KPI
24
RSCP vs Ec/No
RSCP atau Received Signal Code Power
dipergunakan untuk mengukur kuat
sinyal yang diterima oleh UE (dalam
satuan dBm). Analogi dengan Rx Lev
pada GSM.
Ec/No menunjukkan kualitas sinyal yang
diterima oleh UE. Ec/No adalah
perbandingan antara energi setiap chip
sinyal informasi terhadap sinyal
interferensi atau sinyal derau (noise)
yang menyertainya. Pada intinya adalah
perbandingan antara kuat sinyal yang
dikehendaki terhadap kuat sinyal yang
tidak dikehendaki. Skala yang digunakan
pada Ec/No adalah 0 sampai -25.
RSCP and Ec/No Analysis
Setiap analisis drivetest weak spot harus diketahui
kategori problemnya. Apakah termasuk dalam Poor
Coverage atau Pilot Pollution. Setiap sampel hasil drivetest
dapat diplot ke dalam sebuah Scatter Grafik dan dilihat
untuk persentase terbesar sampel dalam kuadrant.
Gambar berikut membedakan problem menjadi empat
kuadrant yaitu
METHODOLOGY
27
Drivetest Methodology
Important Point (1)
Metode Drivetest
Deskripsi
Benchmark Drivetest
Memperbandingkan kualitas drivetest
beberapa operator
Regular Drivetest (Monthly,
Weekly)
Memperbandingkan beberapa hasil
drivetest dari waktu ke waktu di area
tertentu
Swap Drivetest
Verifikasi setelah swap site selesai
dilakukan
New site Drivetest
Verifikasi setelah new site on air
Rehoming
Verifikasi setelah dilakukan aktifitas
Rehoming
Poin Penting
Functionality OK, tidak
adanya swap sektor, tidak
adanya missing
neighbour
Functionality OK, tidak
adanya swap sektor, tidak
adanya missing
neighbour
Tidak adanya handover
dan LAU fail di beberapa
border area, functionality
test OK
Drivetest Methodology
Important Point (2)
Metode Drivetest
Reparenting
VIP Complaint
Troubleshooting
Missing neighbour check
Interference check (2G)
Pilot Pollution (3G)
Overshooting check
Low coverage check
Deskripsi
Poin Penting
Tidak adanya handover
Verifikasi setelah dilakukan aktifitas
dan LAU fail di beberapa
Reparenting
border area, functionality
test OK
Investigasi langsung
Mengambil informasi untuk mengetahui kepada customer
penyebab munculnya komplain
(Coverage problem, drop
call dan data throughput)
Mendeteksi adanya missing neighbour
Mendeteksi adanya interferensi yang
menyebabkan drop call atau bad Rx
Qual
Mendeteksi adanya interferensi yang
menyebabkan drop call atau bad Ec/No
Mendeteksi adanya overshooting
coverage
Mendeteksi sinyal yang lemah di area
yang berdekatan dengan site
Lakukan frequency
scanning onsite
UPDATE
SUPPORTING DATA
30
Cellfile
Cellfile adalah suatu
file rujukan cell pada
map yang data-datanya
berisi suatu data lokasi
cell dalam sebuah
jaringan dan juga berisi
data identitas sebuah
cell.
Pada cellfile
terdapat data-data
longitude, latitude,
azimuth dan
beamwidth sebuah
cell untuk dipetakan
ke dalam map.
How to input
cellfile
Pada cellfile juga juga
terdapat data identitas
cell seperti LAC, CI,
MCC, MNC, BSIC dan
ARFCN yang digunakan
untuk memperlihatkan
serving cell dan
neighbouring cell.
Cellfile
Update 2G and 3G Cellfile (1)
1. Untuk mempermudah proses analisis on the spot, Cellfile haruslah update. Pada cellfile 2G
bagian seperti BCCH dan BSIC haruslah update
2. Pada cellfile 3G bagian seperti Scrambling Code (SC) haruslah update
3. Cara meng-update adalah dengan mempersiapkan Cellfile dan database update yang terbaru.
Pada Excell gunakanlah vlookup untuk mengupdate cellfile.
Cellfile
Update 2G and 3G Cellfile (2)
4. Update BCCH Frequency dan BSIC untuk cellfile berikut. Cell name sengaja kami
hilangkan. Dan file ini hanya digunakan untuk keperluan pendidikan saja.
5. Update Scrambling Code untuk cellfile berikut. Cell name sengaja kami hilangkan. Dan
file ini hanya digunakan untuk keperluan pendidikan saja.
Refreshing !
1.
Perhatikan snapshoot dibawah mengapa terdapat 2 cell id yang sama
namun berbeda Rx Level. Apakah terdapat kesalahan pada cell file
atau ada permasalahan yang lain. Diskusikan problem ini dengan
teman Anda ?
Sumber : Forum
Drivetester Engineer
Indonesia
REPORTING WITH
MAP INFO
35
Introduction to Map Info
Creating Site in Map Info (1)
1. Gunakan Cell File Berikut. Buka dengan Excel
2. Pada Excel buatlah orientasi sektor :
Sector Longitude = Site Longitude in decimal + 0.0025*SIN(Antenna_Alignment*PI()/180)
Sector Latitude = Site Latitude in decimal + 0.0025*COS(Antenna_Alignment*PI()/180)
3. Buka file Excel di Map Info. Pilih Other… Rubah A1 menjadi A2 pada jendela Other
Range. Dan centang pada Use Row Above Selected Range for Column Titles
Introduction to Map Info
Creating Site in Map Info (2)
4. Pastikan Longitude, Latitude, Sector Longitude, Sector Latitude dalam tipe Float
5. Pada menu bar pilih Table  Maintenance  Table Structure  Centang
Indexed pada beberapa field yang ingin ditampilkan  Centang Table is Mappable
 klik OK
Introduction to Map Info
Creating Site in Map Info (3)
6. Pada menu bar pilih Option  Show Mapbasic Window
7. Kemudian pada Mapbasic Window ketik command berikut, lalu klik Enter
Update (File name) set
obj=createline(Site_Longitude,Site_Latitude,Sector_Longitude,Sector_Latitute)
Introduction to Map Info
Creating Site in Map Info (4)
8. File *.tab telah tercreate. Tutup semua jendela dan buka file *.tab maka gambar site akan
muncul. Jika data disimpan dengan nama Sector.xls maka akan muncul file baru dengan nama
Sector.tab
Introduction to Map Info
Labeling (1)
1. Dari site yang telah terbuat tersebut kita dapat menampilkan label nama site. Caranya klik
kanan pada jendela mapinfo mana saja kemudian klik Layer Control…
2. Maka muncul jendela Layer Control centang pada
dan klik pada Label…
Introduction to Map Info
Labeling (2)
3. Maka akan muncul jendela Label Options, pilih label yang akan dikeluarkan di Label with
misalnya apabila ingin menampilkan nama site kita pilih CELL
4. Kita dapat mengubah style huruf dengan klik pada Styles, dan mengatur posisi label dengan
Anchor Point
Introduction to Map Info
Labeling (3)
4. Klik OK semua jendela maka pada setiap site akan terdapat label nama site
Introduction to Map Info
Edit Object (1)
1. Site yang kita buat tadi dapat kita edit ketebalannya dan warnanya. Caranya klik kanan pada
jendela mapinfo mana saja kemudian klik Layer Control… Maka muncul jendela Layer
Control centang pada
dan klik pada Display…
Introduction to Map Info
Edit Object (2)
2. Akan muncul jendela Display Options, centang pada Style Override dan klik pada tombol
silang. Jika ingin meperbesar pixel klik pada Pixels dan pilih besaran yang diinginkan. Setelah
selesai klik OK pada semua jendela.
Introduction to Map Info
Edit Object (3)
3. Maka site akan tampak lebih tebal dari sebelumnya
Introduction to Map Info
Inserting Map Layer (1)
1. Kita dapat memasukkan background peta. Caranya klik File  Open… contohnya kita ingin
menampilkan juga jalan raya. Maka kita pilih peta digital jalan dan untuk Preferred View pilih
pada Current Mapper.
Introduction to Map Info
Inserting Map Layer (2)
2. Maka tampilan pada jendela akan muncul peta jalan juga
Introduction to Map Info
Customize Map Layer (1)
1. Untuk mengatur posisi layering. klik kanan pada jendela mapinfo mana saja kemudian klik
Layer Control… Maka muncul layer Sector yang berisi gambar site beserta layer-layer lain
yang menunjukkan gambar jalan. Untuk menempatkan layer Sector dapat langsung di drag
atau klik pada Reorder dan klik Up.
Drag Or
Klik
Introduction to Map Info
Create Drivetest Route (1)
1. Untuk membuat Drivetest Route, anda harus membuat layer baru. Caranya adalah klik
File  New Table. Centang pada Add to Current Mapper lalu klik Create…Pada
jendela New Table Structure beri nama Route lalu centang pada Indexed lalu klik pada
Create…
Introduction to Map Info
Create Drivetest Route (2)
2. Simpan dengan nama Rute_drivetest.tab lalu klik OK.
3. Pada Layer Control pastikan Rute_drivetest editable. Dengan mencentang pada
Introduction to Map Info
Create Drivetest Route (3)
4. Gunakan Polyline
untuk menggambar rute. Non aktifkan layer site dll sehingga hanya
nampak layer jalan saja untuk mempermudah menggambar rute. Rute dapat diedit dengan double
click di rute tersebut.
5. Setelah rute jadi Rute_drivetest.tab dapat diserahkan ke drivetester sebagai panduan melakukan
drivetest.
Reporting
Exporting Logfile (1)
Export Log-file.
Setelah drivetest selesai dilakukan perlu
adanya reporting. Reporting hasil
drivetest bisa dibuat diberbagai macam
software bisa juga menggunakan TEMS
Route Analysis. Software Map Info juga
sering dipergunakan untuk reporting
hasil drivetest. Oleh sebab itu
diperlukan peng-eksport-an data logfile
menjadi data Map Info dalam bentuk
*.tab
Apabila ingin melakukan post
processing dalam Map Info klik
Format dan pilih Format dalam
MapInfo Tab-file. Kemudian klik Browse
file... dan masukan logfile yang ingin
dilakukan Post Processing. Beberapa
logfile dapat dipilih dan digabungkan
menjadi sebuah output dengan
mencentang pada pilihan Merge
output.
Reporting
Exporting Logfile (2)
Klik Setup... maka akan
muncul jendela seperti
disamping ini. Jendela ini
berfungsi untuk menampilkan
data apa saja yang akan
diekspor kedalam bentuk map
info tab file. Misalkan data
yang yang akan dikeluarkan
adalah Cell id, Latitude,
Longitude, RxQual Sub,
RxLevel Sub (dBm),TA
dan ARFCN BCCH maka
akan tampil seperti gambar
disamping ini.
Kita juga dapat menyimpan
setingan untuk ekspor data
dalam format *.mex dengan
mengklik pada tombol Save.
Reporting
Data Query (1)
1. Gunakan Log file yang telah digabung berikut. Buka dengan test_uii.tab
dengan Map Info. Berikut hasilnya, data berikut adalah gabungan antara 2G dan
3G.Yang kita butuhkan adalah memisahkan antara data 2G dan 3G.
Reporting
Data Query (2)
2. Cara memisahkannya adalah dengan menggunakan Data Query. Klik Query 
SQL Select…. Untuk mendapatkan data 3G kita masukkan Select Columns
* from Tables test_uii where Condition RxLevSubdBm = 0
Reporting
Data Query (3)
3. Maka akan muncul hasil query dimana tidak terdapat data 2G.
Reporting
Data Query (4)
4. Hasil Query ini dapat kita simpan dengan File  Save Query. Misalkan kita beri nama
3GOnly.tab. Maka apabila dibuka hasilnya adalah seperti berikut.
Reporting
Data Query (5)
5. Untuk mendapatkan data 2G kita masukkan Select Columns * from Tables
test_uii where Condition RxLevSubdBm <> 0
Reporting
Data Query (6)
6. Maka akan muncul hasil query dimana tidak terdapat data 3G.
Reporting
Data Query (7)
7. Hasil Query ini dapat kita simpan dengan File  Save Query. Misalkan kita beri nama
2GOnly.tab. Maka apabila dibuka hasilnya adalah seperti berikut.
Reporting
Thematic : Rx Level (1)
1. Dalam reporting logifle dipresentasikan dalam bentuk thematic Rx Level dan Rx Qual
(dalam 2G), atau RSCP dan Ec/No (dalam 3G). Berikut cara untuk melakukan thematic map.
2. Pada menu klik Map  Create Thematic Map  pilih Type Ranges  Point Ranges
Default  Next
Reporting
Thematic : Rx Level (2)
3. Pada jendela Create Thematic Map – Step 2 of 3 pilih layer yang akan di-thematic,
untuk thematic Rx Level maka pilih Table : 2GOnly, Field : RxLevSubdBm. Lalu centang
pada Ignore Zeroes or Blanks klik Next
4. Akan muncul jendela Create Thematic Map – Step 3
of 3 klik pada Ranges untuk mengubah Ranges klik pada
Styles untuk merubah style.
Reporting
Thematic : Rx Level (3)
5. Klik pada Ranges… maka akan muncul jendela Customize Ranges. Pilihlah Method
Custom dan # of Ranges 5. Lalu buatlah ranges seperti pada gambar klik Recalc lalu klik
OK.
Reporting
Thematic : Rx Level (4)
5. Klik pada Styles… maka akan muncul jendela Customize Ranges Styles. Pilihlah Auto
Spread None dan buatlah Ranges Styles seperti pada gambar lalu klik OK.
6. Template Thematic ini dapat disimpan dengan klik Template Save As. Sehingga sewaktuwaktu kita dapat menggunakan thematic yang sama.
Reporting
Thematic : Rx Level (5)
5. Klik pada Styles… maka akan muncul jendela Customize Ranges Styles. Pilihlah Auto
Spread None dan buatlah Ranges Styles seperti pada gambar lalu klik OK.
6. Template Thematic ini dapat disimpan dengan klik Template Save As. Sehingga sewaktuwaktu kita dapat menggunakan thematic yang sama.
Reporting
Thematic : Rx Level (6)
7. Berikut Hasil tampilan Thematic Rx Level. Untuk menampilkan jendela legenda klik pada
Tools  Tool Manager  Legend Manager  centang pada Loaded dan Autoload.
Kemudian klik Tools  Thematic Legend Manager  Show floating thematic
legend Window
Legend
Manager
Reporting
Inserting Scale Bar (1)
Pada saat reporting skala peta harus ditampilkan. Untuk menampilkan skala peta klik pada
Tools  Tool Manager  ScaleBar  centang pada Loaded dan Autoload. Kemudian
klik Tools  ScaleBar  Draw ScaleBar. Akan muncul jendela berikut pilih unit dalam
kilometers.
Reporting
Inserting Scale Bar (2)
Berikut tampilan jendela dengan ScaleBar
Buatlah
thematic untuk
Rx Qual, RSCP
dan Ec/No !
Reporting
Thematic : RSCP
Reporting
Thematic : Ec/No
REPORTING WITH
ACTIX
71
Actix Preparation
Actix adalah salah satu software post processing untuk analisa logfile drivetest.
Dengan menggunakan Actix Anda dapat melakukan beberapa analisis global
seperti CPICH RSCP, CPICH Ec/No, Pillot Pollution dll.
Actix Preparation
Setelah muncul window seperti berikut. Pilihlah Analyzer Classic
Actix Preparation
Pastikan Cell Ref sudah benar. Untuk melihat Cell
Ref yang digunakan klik  Preferences...
Actix Preparation
Untuk load cell ref klik Cells  Network Explorer
Actix Preparation
Untuk load cell ref klik Cells  Network Explorer
Logfile Handling
Untuk load logfile klik kanan kemudian Open Logfile
Logfile Handling
Setelah logfile ter-load secara sempurna maka langsung dapat plot RSCP, EcNo
dll. Berikut adalah contoh untuk me-load logfile dalam bentuk map. Logfile dapat
ditampilkan dengan meng-klik kanan, atau langsung di drag ke jendela Map.
Logfile Handling
Tampilan RSCP pada Map
Logfile Handling
Tampilan Ec/No pada Map
Layer Control
Layer Control digunakan untuk memilih layer yang dapat
ditampilkan atau disembunyikan. Sama seperti pada TEMS
logfile trail dapat juga ditampilkan pada Actix.
Layer Control
Tampilan Trail
Superstream
Superstream digunakan agar data lofile yang dianalisis lebih ringkas dan
ringan karena hanya file yang dipilih saja yang akan dianalisis. Berikut cara
untuk membuat Suprestream. Tools  Create Superstream
Maka akan muncul window seperti dibawah ini. Untuk membuat
SuperStream harus disesuaikan untuk tiap MS. Misalkan untuk MS1 maka
semua logfile untuk MS1 dicentang.
Superstream
Setelah Superstream selesai maka langsung dapat plot RSCP, EcNo dll.
Berikut adalah contoh untuk me-load logfile Superstream dalam bentuk
map.
Thank You
Download