-4 hV:--' '^-T. -MffAS Komp. Ambengan Plaza B: 33-36--37 i t: JI.Nfjernpfak 30, P.O. . lafes sby SURASAYA - 3.-,:= ;k '031) 5319635-7, 54537„-.JL 5314827 Fax. i62)-i31! u^: Badan Standardisasi Nasional - BSN — -4 o /"• r n n nrr j 1 j rs Ub ARANG 1- RUANG AKTIF TEKNIS LINGKUP •Standar inl meliputi ^definisi, syarat pengambiian contoh, cara-uji', cara mutu, cara pe'ngemasan *dan syarat penandaan arang aktif teknis. 2- DEFINISI Arang aktif teknis adalah arang yang telah diaktif- kan sehingga niempunyai daya serap yang tinggi terhadap warna, bau, zat-zat beracun dan zat-zat kimia lainnya yang tidak digunakan untuk bahan baku obat. 3. SYARAT MUTU - Syarat f- dibawah mutu arang aktif teknis seperti \ pada tabel ini: Tabel Syarat Mutu Arang Aktif Teknis persyaratan u No. r a 1 a 'jSatuan j• n I Butiran j Easian yang hilang pada I pemanasan 950°C,% j j - j maks. 15 j maks. 25 j maks. 4,4 j maks. 15. I Air, % I j Abu , % I I Bagian yang tidak terarang j - I rcaks. 2,5 j maks. 10 ITidak ter -jTidak ternyata I I j Daya serap tsrhadap I t ) Serbuk ny^ta Eg/g I min. 750 | rain. 750 i min. SO j min. 65 I Karbon akrif mumi, % j Daya serap terhadap I min. 25 I benzena, % I Daya serap terhadap biru iiDSti lena 9. 10. I Kerapatan jenis curah il/g g/ml min. min.120 0,30-0,35 min, Lolos ukuran mesh 325% 11. I Jarak mesh, % 90 12. I Kekerasan, % SO jLomP-Ambengan 60 0,45-0,55 p. SURAQAVA - . (G-iU 6319535-7, 540-'. • 35-36 •-i. 3. • 90 CARA PENGAMBILAN CONTOH -ara penaarnbilan contoh arang aktif teKnis sesuai denaan SNI . 19-0428-1989, petunjuk pengambilan Contoh padatan. persiapan contoh. - _ . , . -j u i.. Contoh butiran sebelum diuji- dihaluskan dahulu .=iampai kehalusan ± 325 mesh, Kecuali contoh untuk uji Kerapatan jenis curah daya serap terhadap benzena dan kekerasan tidak dihaluskan. Sebelum^ uji dikeringkan terlebih dahilu paaa 115 - = C selama 3 jam, simpan di deslkator, kecuali contoh untuk penetapan air, abu dan yang hilang pada pema- nasan 950''C. 5.1. Bagian Yang Hilang Pada Pemanasan 950 C -Zat-^-a-t—er-^ni^K-yan-g-re-cUiat dalarr. arang akan rii-^nguap pada pemanasan tanpa oksigen pada 950 C. Kehilangan bobot contoh dihitung sebagai bagian yang hilang pada pemanasan 950 C. - cawan porsel. n - N - Dssikator - T e a r n a u c a r 5.3.1. Prosedur Timbang 1-2 g contoh kecialam cawan i:-.orseien Vdiig s'JClah diketahui bobotnya, diaras cawan n^rc-eou'c ieLakkan lagi cai-;<in i a :l n yang ' diketahui bobotnya, sehingga contoh D==raa.i diantara kedua cawan luU. Panaskan cawan can controh sarr^pai 950°C d^Um lanur, seteUh 3urru --•'K:_-mp."Ambenqan HIaza I-ja--so'-J' jl.Ngemplak 30, P.O.Box.-.34» SovJsURABAYA - u02/2 'S: (U3U 5313535-7, 54537J4-fc), i^2x.(62)-(3i) 531^)63-'. Lercapai luarKan cawan dan clan isinya dinginkan biarKan dalam dingin, desikator ke- kemudian timbang. Perhitungan : Bagian yang hilahg pada .pemanasan 950'C,% . ( W1 - W2 ) = X 100 W1 Dimana : = Bobot contoh semula, gram W2 = Bobot contoh setelah pemanasan, gram 5.2. Air \ 5.2.1. Prinsip Air fitenguap suhu di atas .100*^C. keliilangan bobot contoh setelah pemanasan pada 115'C dlhitung sebagai air yang terdapat dalam contoh. r>.2.2. peralatan - Sotol tinibang - N e r a c ; a -Oven - Desikator S .7.3. prosed.ur Tirnbang teliti 1 g contoh dalam botol timbang, vang telah diketahui bobotnya. Ratakan contoh kemudian masukkan ke dalam oven yang "telah diatur suhunya (115" ± 5'C) seiama 3 jam. Waktu pemanasan, tutup botol timbang -dibuka. Dinginkan dalam desikator keniudian timbang sampai bobot tetap. Komp.Ambengon Plaza 8:35-36-37 JI.Ngsmpiak 30, P.O. Box.1345 Sby. SLIRA3AYA - ':0272 "2 (031) 53'!363'3-7,- 54r:r/34-6/ i3id82" Fax. {0;.>i31) perhitLingan: X K4dar Air,?; = 100 Dimana: W-j^ = Kehilangan bobot contoh, gram = Bobot contoh, 5-3- gram Abu 5-3-i. prinsip Contoh diabuKan pada suhu tinggi, sisa pengabuan dihitung sebagai abu dalam contoh. 5.3.2. peralatan ~ H e r a c - Desikator a -Oven - Ca';Ta"n~~p"l'S'tTna - G e T a g n e u p r prosedur Timbsngan 2-3 g' contoh Ke dalam cawan piatina yang telah diketahui bobotnya. Atjkan contoh pelan-pe]an, setelan semua arang hilang, nyaia diperbesar atau dipindahKan ke dalam tanur (800900^C) selariia 2 .iarti, Bila seluruh contoh teiah meniadi timbang. abu, cawan Eiiia sartipai boli'ot perliitungan peilu clinginkari diabukan dalam desikst:or, kembali, timbartg tetap. : <adar Abu,1i = x 100 Komp. Ambengan Plaza 8'• 35-36-37 Jl. Ngctnplak 30/P.0. Box.1345 Sby. SURABAYA - R0272 •2 (031) 531ii635-7, 5453734 - S, :• i • Dimana: Wj_ = Sisa piiar, gram W2 = Bobot contoh, gpam Bagian yang TidaK Terarang 5-4-1. prinsip Bagian yang tidak diperarang dapat dibedakan dari arang secara visual. 5.4.2. prosedur — pemsriksaan dilakukan secara visual. 5.5. Oaya Serap terhadap lodium \ 5.5.1. prinsip Arang rnernpunyai 'daya menyerap larutan Berkurangnya kepekatan 0, 1 N larutan dipsrhitunakan sehingga mendapatkan daya serap terhadap I2- -5tSt2 r-Per-Teaf^s-i - Larutan lod 0,1 N - Larutan natrium tio-sulfat 0,1 N - Larutan Kanji 15 5.5.2.1. Larutan lod 0,1 M Larutan 25,0 g KI dengan 30 ml air ke daiam labu ukur 1.000 ml, tarotaahkan 13 g I2 ke'dalan, larutan tadi kocok sampai larut. jadikan l.OO'J ml volumenya dengan air. larutan aisiapkan ---e-oara sebelum digunakan. Oisimpan di tempat yang sejuk dan gelap. Larutan lod ini hanys ^^ol^'h dip^rgijn?Kan sanif:>ai 10 hai iStandarisasi: •c'ip-u 25 n,l larutan dan titar dengan larutcUi natrium tio sulfat 0,1 N. Bila warna kunino (j-..-i rarutan nienjadi san.ar, tambah 1 n,l iaru- tan kanji 1% sebagai indikator. Titar dengan teratur sampai. warna biru dari larutan hilang. Batas N larutan lod yang antara 0,09001 0, 10999. boleh digunakan 5-5.2.2. Larutan natrium tio-sulfat 0,1 N Larutkan 26 g tambahkan ± yang bebas natrium ti-suflat(5 hidrat) 0,2 Na2C03 dengan•1 liter air asam karbonat. Tambahkan ± 10 ml isoamil alkohol dan kocok larutan dengan baik. Tut up botol dengan baik dan biarkan. se'lama ha r i - . Standarisasi: 2 ' ' Pahaskan KIO3 selama 1,5 sampai 2 jam di dalam oven (130 ± "l0"C) dan dinginkan dalarn desikator- Timbang 1-1,5 g KIC3 dan larutkan dalam air. Pindahkan larutan ke dalam labu ukur 250 ml dan tambah air sehingga tanda garis. pipet 20 ml larutan ke dalam Erlennieyer 250 ml bertutup asah dan tambah 2 g K.I dan 5 ml H2S0^ (1 : 5). Segera tutup dan kocok Erlenraeyer -ha-t-i—hat-i-;—Oiamkan—d-i—r-uanga n-ge-l-ap gol-ama— menit. Tambahkan 100 ml air dan t i t a r , lod yang dibebaskan dengan larutan natrium tiosulfat 0,1 N. Bila warna kuning dari larutan telah samar tambah 1 ml larutan kanji 1% sebagai indikator, Titar dengan teratur sampai warna biru dari 1^r.utian hi 1ang*. perhitungan : N natrium tio-sulfat b 20 a PX LAyTA§>»3 X 100 Komp.Ambengan Plaza 35-36JI.Mgemplak 30/ P.O. Box.1345 Sbv- 250 SURABAYA - 60272 :U3.i 5319535-7/ 5453734-6, b s - 0,03567 Dlnians a • i i : Goboc c Fax. (S21-(31) 531963-1 K.I0-7, O gram Ke-niur nian = penitara.M, ml yang dic^-.^ni-.Kan sebagi baku. CjL = Blanko, ml 0,03567 = Junilah KIO3 yang sesuai dengan 1 ml larutan tio 0,1 N. 5.5.2.3. Larutan kanji 1- Tambahkan 10 ml air ,ke dalam 1 -g kanji dar. aduk hingga tercampur baik. Tambahkan 100 ml air panas, aduk dan d*idihkan larutan beberapa menit. Larutan disiapkan segar sebelum dipa- kai . 5-5.3. Peralatan Oven Sentrifugal separator Tabung sentrifugal Erlenmeyer bertutup Desikator E> u r e t p i p e i; 20 ml pipet 50 ml pipE'.t 10 nil labu ukur 1000 nil. 5.5.4. Prosedur Contoh harus dipanaskan terlebiTi dahulTi di^^n pada 115 ± 5"C selama 1 jam. Dinginkan pelanpelan desikator. Timbang teliti 0,5 g contoh dan dipindahkan ke dalam tempat berwarna gelap dan tertutupl Tambahkan dengan teliti (pipet) 50 ml larutan lod 0,1 N. Kocok dengan alat pengocck sslama 15 menit pada sunu kamar, kemudian dipin dahkan Ke dalam tabung sentrifugal dan pusingkan sampai contoh turun dan cairannya bening. Pipet 10 ml'cairan bening itu dan titar dengan larutan natrium tio-sulfat 0.1 M. Jika warna kuning dari larutan samar tambahkan larutan kanji 1% sebagai indikator. Titar kembali dengan teratur sampai i!:e Jidapa t i;an t i t i !\ a I-; hi r b i 1a wa r na b i r u 1a r uLc' n hilang. 'P.T. tAUTAJ^^ LUAS <omp. Ambengan Plaza 8 35-36-37 !; ^'o^mpla!< 30/RO. Box."1345 Sby. SURABAYA - TV -lillli. j- I IimjI.ULllJ UBiypI lg^ GO?.72 V, 5319635-7/ 5453734-6/ 'al:'4827 perhitungari: lod yang diadsorpsr,_ mg/g = .V (10 - X N — ) X 12,69 X 5 0,1 •/ \' :cw. Diniana V = Larutan' natrium tio-sulfat yang diper N = Normalitas larutan natrium tio-sulfat = Jumlah lod -sesual dehgan 1 ml larutan lukan, 12;69 ml- natrium tio-sulfat 0,1 N W = Contoh, gram 5.6. Karbon AKr.if Murni 5.6.1: Prinsi.o Oihitung dari contoh dengan niengurangi abu dan yang hilang pada pamariasan950 C. 5.6.2. Prosedur Hasil perhitungan, psngurangan 100% ternadap bagaian yang hilang pada psmanasan 950'C dan kadar abu. • -B perhitungari; Karbon Aktif murni,%= 100 - (A + 6) Dimana: ft = Yang hilang pada pemana^an 950 C S = Abu. U .1. Daya Serap terhadap Benzena Kornp. Anibengan Plaza B 3b ^'5-3/ Jl.lV9^.jriolak 30, P.O.Box.l34S 3i)y. SURABAYA - 60272 - (031) 0319635-7/ 5453734-':, Fax.(62!-(31)5310f-3-: ^ 5.7-1. Prinsip terhadap uap aktif mempunyai daya serap , ^ bobot pada arang aktif benzena, bertambahn-ya terhadap benzena." dihitung seb^gai daya serap Arang 5.7.2. Peralatan - Alat^penyerap benzena (lihat gatnbar 1) - N e r a c 3 5.7.3. Prosedur Tin,bang teliti 5-10 -g contoh r,r4 / b1"st"onr renla^n'ta^ng -nzena. tao.n. Uo.n bobot tetep- perhitungan: penyerapan contoh terhadap Leh^-na,o Cv^. + 5) = = W- X 100 «aI Oiniciiia: W2 Z Boboc pipa U + contoh + benzena yang cl i 3 01" a i>, g r a ri' i/j " V.i^ = Bobot pi pa L' Kosong, gram = Bobot conton, gran s Komp.Ambengan JI.NgeTTtpla^ 30/ SURABAYA - 103-1) 5319635-7/ 5433V3.^- ^/ «o- • 5.3. Daya Serap terhadap Biru Metilena 5-8.1. prinsip Arang aKtif mempunyi daya menyerap warna biru metil. Berkurangnya warna larutan biru metil diperhitungkan sehingga mendapatkan daya serap terhadap biru metil. 5.S.2. Pereaksi - Larutan biru metil 0,12% - - Larutan dapar 4:6 (M/15 KH2PO4 :M/15 Na2 HPO4I2 H2 0). Cara membuat pereaksi 5.3.2.1. : Larutan daoar - Timbang ukur 9,072 g 1500 ml KH2PO4 larutkan masukkan 'labu dengan air sampai tanda garis. - Timbang 23,S6S g Na^HPO^ masukkan dalam labu ukur 1000 ml dan ecerkan sampai tanda garis. Campurkan larutan KH2PO4 dan larutan Na2HP0.^.12 H^O (4:6) ,5.8.2.2. Larutan biru metil 0,12-ii Tetapkan Hitung k.?<;!ar a i r dahulu biru rfietil. biru metil yang diperlukan 0'e n g a n p e f*h i 11' n g a n: J urn j ct h b i r u metil ya ng cii pe r 1 uka n 100 VV? — s, X 100 X V - S - U' / . ^' E /ft Dimana: S - Koo'3.r bi r u mer i 1 yat ig di i ngi nka ti (0,12) £ — I'.ado.i" £ti r \ - J -"t', '•"i ^ y C' .'I; ' lo V = Volume yang diinginkan Timbangan biru metil sebanyak hasil perhitun- gan, lalu larutkan dalam larutan dapar seban yak' volume yang diinginkan (A), pipet 10 ml larutan biru metil (A) ke .dalam labu ukur-500 ml dan ecerkan dengan air suling- hingga tanda garis, kocok (B). Pip^t 5 ml larutan B masukan ke dalam labu ukur 500 ml dan eeerkan dengan air suling sampai tanda garis setelah sebe- lumnya ditambah dahulu larutan dapar (C). 5.3.3. Peralatan - Labu ukur 1500 ml - Labu ukur 500 ml - pipet - pipet 10 rn] 5 ml - N e r a - 0 V e n - B u r e c a t - Erlenmeyer bertutup asah 5.S.4. Prosedur Timbang ke dalam Erlenmeyer 250 ml 0,1 g cohtoh "y~an"g—tBt-sh—di-k-ef=^i-n@k-ai=>i;—i-envucU-a^i—tii£ic—d£LiiSim. larutan biru metil sambii sekali-kali dikocok Kuat-Kuat. Penitaran berakhir bila warns laru tan di atas conLoh sama dengan warna larutan C. per hituHvian: Jfurnlah larutan biru metil dapat diserap, m^ygram W D i Di-ii na V - Jumlah biru nietilena yang diserap (penitar an !(il). 1-1 : S-Jbot con toh, gram ?».T. LUAS <omp. Ambengan Plaza B*. 35-36-37 ,! Maamolak 30, P.0. 8ox.1345 Sby. SURA3AYA " 60272 •03 !) 5318635-775453734-6, 531482TFa.-l":,.:M3i)ri319534 // 1/ 5.9. Kerapatan Jenis Curah 5.9.1. Prinsip perbandingan berat contoh terhadap vQlume ter= tentu dihitung sebagai kerapatan jenis curah. 5.9.2. Peralatan - N e r a c - Desikator a _ Tabung untuk penetapan kerapatan — (lihat gambar 2 )- jenis ' 5.9.3. Prosedur curah • • . Isikan contoh yang teiah dikeringkan pada 120 C ke dalam tabung berisi sebanyak J/5 v/olume tabung. Ketuk pelan-pelan sanipai tinggi perrnukaan contoh tetap. .ulangi pekerjaan ini beberapa kali sampai contofi mencapai batas permukaan volume tabung itu, ratakan psrmukaan contoh dengan pinggir penggaris. Keluarkan contoh oari tabung, keringkan, dir»giriKan dan tinibang. per'hTtxrngan-: w kerapatan' jenis contoh, y Di niana: i/.j = Bobot contoh dalofii cabui>{?. gi aiu V = Volume tabung, nii. 5.10. Lo i o s 1.1 k u r a n M i-h 3 2 5 S.10.1. Prinsip Contoh yaiiO iolos ayc:..oii •- K.iran 32b nii-sn diiiit: u r'l<1 s c- li>3 o.a i 1 c 1 o s ri-l- i j- P,T. LAUTAI^ii L-UAS <<jmp. Ambengan Piaza B'• 3b-36-37 Jl.Ngemplak 30/ BO.Box.1345 Sby. SURABAYA COZTZ -•3115319635-7, 545 5/34-3, 531-1827 Fax.{62)-{3i)b3-£634 U- 5-10.2. Peralatan w - Saringan 325 mesh.dengan tmi alas penerima dan tutupnya. Alat penggetar m - 5-10-3- . , Neraca Prosedur Timbang 100 g contoh yang telah dikrringkan pada._115 ± 5*'C.' Tempatkan contoh ke dalam saringan,letakkan tutupn^ dan pasang • pada alat penggetar. Getarkan "dengan hati-hati selarna 10 menit. Timbang contoh yang ada dalam alas penerima. . * perhitungan: Kehilsngan lolos dalam ukuran mesh 325. = Wi — >: 100 W Dimana: WjL = Bobot contoh yang lolos yang ada dalam penerima,gram = Bobot contoh,gram W 5.11. Jarak Mesh 5.11.1. Prinsip JLimiah conroh yang dihitung s£b£«gai -> .11.2. tinggal cials.m tiap aycTKan jarak mesh. Pe r a late- ii - Ayakan dengan ukuran yang sesuai - A1 c! t r - ' 5<j r I:a r ~ •:! e r a - V e n 0 c a y a ka n a PX Komp.Ambengan Plaza JI.Ngemplak 30, P.O. Box.134b Sbv. SURASt^YA - 60272 •f? (031) 5319635-7/ 546373'5--5; " •• ^ F;ix. i?:v^-131) 3 / 5-11-3. Prosedur Masukkan 100 g .contoh yang telah dikeringkan ke oalam ayakan yang telah disusun sedemikian rupa rnenggunakan 6-7 ayakan, nomor ayakan vang besar berada diatas dan seterusnya hingga nomor ayakan yang keci1(misal, No.4, No,8, No.12,No.16, No30, No.35). Guncang dengan penggetar ayakan dengan kecepatan t 175 rpm (± 7 skaia pada skala penggetar ayakan) selama 10 menit. setelah 10 menit, contoh arans aktif yang jatuh pada* masing-masing ayakan diarnbil kecuali yangdalam ayakan paling atas dan yang dalam penampungan dan dikeringkan kembali hingga kandungan air hilang, kemudian dinginkan dan timbang- perhitungan: Contoh yang lolos pada tiap-tiap ayakan, WjL % = — X 100 Wo pimana : = Berat contoh yang terdapat pada tiap-tiap ayakan, gram W.-, = Berat contoh, gram Kesalahan yang diperbolehkan Kurang It-bih 2 'o 5,12. Kekerasan 5.12.1. Prinsip Contoh dipersiaDken sebag^i contoh yang lolos i:y&kan ukuran mssh terbesar (4). Kemudian digiling pacia alat penouji Kekerasan bersama bc-berapa buCir bola baja. Contoh yang tertin.3qal dalani ayakan ukuran mesh 2 tinykat lebih -I Kci-cil dan ..I ukuran mes.h tier Keci 1 , dihituncr sebi;- gai Kekerasan. Komp.Ambengan Plaza B". 35 -38-3/ Jl-Ngemplak 30, P.O. t3o)w1345 St-v. S URABAYA -60272 (031) 5319635-7, ri4,33?34-S, 6.v'Fax. iS.t) •!->!) 5313634 >i m= isggnEi. 5.12.2. Peralatan 1. Ayakan (sieve) (lihat gambar 3) 2. Alat penggetar ayakan (sieve vibrator) 3. Alat penguji kuningan) 5.12,3. kekerasan • (terbuat dari plat- Prosedur - Ayak contoh selama ayakan dengah dan terendah 10 menit dalam ukuran mesh yang pada kisar-an 2 buah tertinggi ukuran butir con toh. - - Masukkan contoh yang sudah diayak kedalam gelas ukur 250 ml sebanyak 100 ml, mampatkan sedikit kemudian timbang sampai 2 angka dibelakang koma. ^ - Masukkan kedalam alat uji kekerasan sama mm - dengan dan 0 15 bersama- buah bola baja ukuran 12,7 9,5 mm. Kocok contoh pada alat penggetar ayakan selania 30 menit. - Pisahkan bola bajanya, lalu contoh masukkan ke dalam ayakan dengan ukuran 2 tingkat lebih kecil dari ukuran ayakan terrendah pada kisaran ukuran Dutir dengan penampung dibawahnya. kocok contoh selama 3 menit. lalu timbang contoh sampai yang 2 angka tertinggal dibelakang dalam ayakan koma, tertam- pung pada penampiung. Contoh : oila ji.milah contoh o'ari ayakan dan penariy}5ung l:> e r k i sa r 2 % a t a u 1e b i h da r i co nt o ih a s a 1, lalu 'jiariiii uj i . T'erhi tungan lleKerasart, : ^ = 100 Komp. Ambengon B'-35-36-3/ Jl.Ngarnpl'il- 30/ K'nox.134a Sby. SUHABAV.- - 60272 (031) 5313(335-7/ l :. ".734-8/ 53148Fax. - 5 /5- / w•'"="Bobot contoh dalam ayaKan atau gram W2 '= Bobot contoh a'sal, gram 6- CARA PENGEMA3AN Arnna iktif teKnis dalam wadah yang tertutup rapat, aman selama transportasi dan penyimpanan. 7. SYARAT PENANOAAN Pada label harus dicantumkan ukuran , mesh untuk butiran, merk dagang, jenis niutu, kSJ p;ddvK=I. n.„ d.n kerapatan ^enis, ....rAt- dan netto dan Iain-lain sesuai ..eLcnt....n . . berlaku. I i Komp. Ambengan ®^345 sby lb lamPIRAN Ni •: ^ K, Q >r-c>c= "Vv / f" " • r M, Bi K, B2 B] R 1/ M, S jt Ganibar 1 f*-C f=J= Alat Penyerap Benzena Keterangan- r At A2 = Gulungan/spiral untuK memeliliara ten.peratur Sj B2 B3 = Peinbangkit uap larutan, diameter seoel-ah iL^r 60 mm, diperlencjKapi Botcl denaan filter g^^-la^. kosong = Botol pencampur, tipe dua bola lan.pu, rnni. D F'ipa U F = Kran oerDenruK berbentuk hi 1= Alat untuK mer.entukan aliran uap larutan. n2 — r-^ _ >"t ^ 1X cA. U Ul 1 1 I- » 1 . ii.v- . I w I • - - 1K3 f1 £tll:"£:n '.••".'c.'!.TS = -Termostat O = Salursn keluar, gas berlebihan. Q - ss.jursn udara masuK. - Sal uran keiuar, peiiibuangcn 0^0. R Uc:! i Tim . urns ;<omp. Ambengan Plaza B'-3d-36-3/ Jl.Ngemplak 30, P.O. Bo.:. 1345 Shy. SURABAYA - 6 0?.72 (;]3U5319635-7/ 54o37.J-V - 5, 5:^48? ^ Fax.(62)-(3.) b2;0-: ^ '--C persic-pan uo'ara yang mengandung uap bsn^ena. Aturan t.-rtiiostat pada tc-mperatur yang diteritukan. Masukkon larutan ke clalam uap generator 61 dan B2 sesuai gambar dan setel kran F "e arah 0. Perhitungan nilai jumlah udara kering (VI ml/menit) dengan mengatur kl=.k KI. perhitungan nilai jumlah udara kering untuk ditambahkan (V2 l/menit) dengan mengatur klek K2. Aliran kecepaan dari udara kering VI dan V2 dapat diperoleh dari: P V^- = 2 X 1/n X (1 - - . — ) . 760 P \/l = 2 X 1/n X (1 - V2 ) = 2 (1 - - VI ) n 101,3 = Kecepatan aliran udara Kering V2 " Kece::-t.?.n aliran udara Kering untuk ditam^d.ikan (i/m€?nit) 1/n p" = Kadsr Uejenuhan larutan r Tekanan uap jenuh dari larutan sebelum ui^t-nL.J kan, t«mperatur nya (rrim Hg (KPa). Sebagai contoh perhitungan dari kadar b?nz^a pada tingkat kejenuhan 1/10 dan pada temperatur 2_ C. Tekanan uap jenuh dari benzena 95 Hg (12,7 kpa) pada 25"C. ( 1 V r 2 X1/10 H( 1 - ) = 0.17S (•/n,-:-nit) 760 :r 2 K i/iO X ( 1 } = (i/rnenil:) . 101,3 V2 = 2 K (i/iO) Oinu;,a nilai - vjl SS53E? • cr - : - r, = i,oO (i/n.etiit). 3 ! -ring Hi OS" H2 0,175 t •=. U r" 1 oori 1/iO :•! 1k c : " o r i 2 ^~ ' ^ i.;-J i ' " ' - • - - - " ' -• 6 + 16 6 + 38 5,yAS •'T. AinDengan Plaza '• 35-36-37 •.nplak 30; P.O. Be :c.1345 Sby. SURASAYA - ^ 6 D272 •->313635-7/ 54537 34-5/ • ]I-ie2- -'31* 53ipf^4 V) : c e t o n Jenic C"u;-£ih /f + 203 P.T. LAUJAf^ MAS Komp. Annbengan Plaza B" ^*5-36-3/ Jl.Ngemplak 30/ P.O.Box.1345 Sby. SURABAYA - 60:1/2 (031) 5319635 -7, 54337J ^ - 3, S3U827 Fax.l52l-{311S21- :r'4 Avs ki: n