BUKU PEGANGAN LOKAKARYA Pendidikan Guru Penggerak Untuk Pengajar Praktik LOKAKARYA KESATU PENGEMBANGAN KOMUNITAS PRAKTISI PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 5 2022 KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Pemimpin sekolah, dalam berbagai literatur, disebut berperan besar dalam menentukan keberhasilan sekolah karena ia mempunyai tanggung jawab dalam mensinergikan berbagai elemen di dalamnya. Seorang pemimpin sekolah yang berkualitas akan mampu memberdayakan seluruh sumber daya di ekosistem sekolahnya hingga dapat bersatu padu menumbuhkan murid-murid yang berkembang secara utuh, baik dalam rasa, karsa dan ciptanya. Tak dipungkiri, pemimpin sekolah merupakan salah satu aktor kunci dalam terwujudnya Profil Pelajar Pancasila. Untuk dapat menjalankan peran-peran tersebut, seorang pemimpin sekolah perlu mendapatkan pendidikan yang berkualitas sebelum ia menjabat. Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP), sebagai bagian dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar episode kelima, didesain untuk mempersiapkan guru-guru terbaik Indonesia untuk menjadi pemimpin sekolah yang berfokus pada pembelajaran (instructional leaders). Melalui berbagai aktivitas pembelajaran dalam PPGP, kandidat kepala sekolah masa depan diharapkan dapat memiliki kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain, pengembangan pembelajaran, manajemen sekolah serta pengembangan sekolah. Kami memiliki harapan besar agar lulusan PPGP dapat mewujudkan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan di seluruh wilayah negeri ini, di mana keberpihakan pada murid menjadi orientasi utamanya. Upaya pemenuhan kandidat kepala sekolah yang lebih optimal menuntut penyesuaian pada desain pembelajaran PPGP. Karena itu, terhitung dari angkatan kelima durasi program diefisiensikan dari sembilan menjadi enam bulan. Selain itu, PPGP juga menerapkan diferensiasi proses untuk peserta di daerah yang memiliki akses terbatas, baik dari segi transportasi maupun telekomunikasi. Namun, terlepas dari moda penyampaian yang beragam, para Calon Guru Penggerak (CGP) di seluruh Indonesia sama-sama mempelajari materi-materi bekal kepemimpinan dengan sistem on-the-job learning dimana selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | i menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas. Pendekatan pembelajaran juga tetap menggunakan siklus inkuiri yang sarat dengan refleksi dan praktik langsung, baik bersama sesama CGP maupun rekan sejawat di sekolah. Pendampingan di lapangan juga tetap menjadi kunci dari keberhasilan implementasi konsep di kelas atau sekolah CGP. Tentu saja, seluruh upaya tersebut tidak akan berhasil tanpa peran berbagai tim pendukung yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan penyelesaian bahan ajar ini serta membantu terlaksananya PPGP. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para pengembang modul, tim digitalisasi, serta fasilitator, pengajar praktik dan instruktur. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi transformasi pendidikan Indonesia. Amin. Jakarta, Mei 2022 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Dr. Iwan Syahril, Ph.D. ii | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu DAFTAR ISI Hlm. KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN .................i DAFTAR ISI ........................................................................................................................ iii SEKILAS PROGRAM ........................................................................................................... iv JADWAL & RANGKUMAN SESI .......................................................................................... 1 GAMBARAN DETAIL SESI................................................................................................... 5 DAFTAR ISTILAH .............................................................................................................. 49 DAFTAR PERIKSA PERLENGKAPAN .................................................................................. 49 Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | iii SEKILAS PROGRAM PEMAHAMAN BERMAKNA Komunitas Praktisi sebagai wadah untuk mengembangkan kompetensi pemimpin pembelajaran dalam menggerakkan ekosistem pendidikan. PRODUK YANG DIHASILKAN ● Pemetaan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mengoptimalkan perannya sebagai guru penggerak. TUJUAN BELAJAR ● Peserta dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah ● Peserta dapat menjelaskan pentingnya dan manfaat komunitas praktisi baik untuk dirinya sendiri dan lingkungan belajar ● Peserta dapat menjelaskan konsep, filosofi dan prinsip komunitas praktisi sebagai bagian dari peran guru penggerak ● Peserta dapat mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang sudah ada ● Peserta dapat mengaitkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mewujudkan filosofi, nilai dan peran guru penggerak. INDIKATOR KEBERHASILAN ● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan definisi dan manfaat komunitas praktisi ● Calon Guru Penggerak dapat mengidentifikasi komunitas praktisi ● Calon Guru Penggerak dapat memetakan manfaat dan area kontrol di komunitas praktisi yang sudah ada AGENDA 1. Kepemimpinan dalam diri (Aktivitas untuk menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah) 2. Melakukan diskusi komunitas praktisi 3. Komunitas praktisi sekelilingku (mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi) 4. Peran guru penggerak dalam menggerakkan komunitas praktisi 5. Menggerakkan komunitas praktisi TARGET PESERTA ● 1 kelas berisi 15 calon guru penggerak PERAN TERLIBAT ● 1 kelas berisi 3 Pengajar Praktik ● Panitia dari dinas pendidikan setempat iv | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu ● BBGP/BGP sebagai tim monitoring dan evaluasi (tidak wajib) KETERANGAN TAMBAHAN Kebutuhan sarana, prasarana, bahan, dan dokumen cetak pada pelaksanaan lokakarya 1, (terlampir) Sarana dan prasarana pada kegiatan lokakarya 1: ● ● ● ● ● ● Ruangan/kelas pertemuan yang cukup nyaman bagi seluruh peserta Proyektor Layar proyektor Papan Pleno Laptop Kamera Bahan yang digunakan pada lokakarya 1: ● ● ● ● ● ● ● Kertas plano Spidol marker Pointer Poster pos tahapan Lakban kertas Pulpen Post-it Kebutuhan dokumen cetak pada lokakarya 1: ● ● ● ● Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi Lembar Pemetaan Komunitas Praktisi Lembar Peran Guru Penggerak dalam Menggerakan Komunitas Praktisi Daftar absen Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | v JADWAL & RANGKUMAN SESI NO JUDUL SESI AKTIVITAS METODE DURASI Pembukaan & Icebreaking Pleno 15’ Perkenalan Pengajar Praktik Pleno 5’ JUMLAH JP PERLENGKAPAN, MEDIA, DAN APLIKASI ● Laptop ● Proyektor 1 PEMBUKAAN Penjelasan Tujuan & Pembuatan Kesepakatan Belajar Pleno 2/3 JP ● Layar ● Papan plano 10’ ● Kertas plano Persiapan kegiatan Pleno 10 Aktivitas: Mencari Benda Pleno 20 ● Pointer KEPEMIMPINAN 2 DALAM DIRI ● Spidol marker 1 2/3 JP ● Poster pos tahapan Pembahasan aktivitas Pleno 15 ● Lakban kertas Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 1 Diskusi nilai, Peran, dan Kompetensi Guru Penggerak Aktivitas kelompok bersama pengajar ● Lembar evaluasi dalam LMS 30 ● Pulpen praktik ● Daftar absen Diskusi Komunitas Praktisi: Aktivitas kelompok Berbagi Tantangan 1 Bulan bersama pengajar Pertama ● Post-it 45’ ● Lembar Identifikasi praktik DISKUSI 3 KOMUNITAS PRAKTISI Komunitas Praktisi Refleksi Manfaat Komunitas Praktisi Pleno 10’ 1 2/3 JP ● Lembar Pemetaan Komunitas Praktisi Sekilas Materi Filosofi Komunitas Praktisi Pleno 20’ ● Lembar Peran Guru Penggerak dalam Menggerakkan Komunitas 4 ISTIRAHAT Praktisi Energizer 2 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Pleno 15’ Mengidentifikasi Komunitas KOMUNITAS 5 Praktisi yang ada 25’ praktik 1 1/3 JP Menganalisa pemetaan Komunitas Praktisi Aktivitas kelompok bersama pengajar Memahami Peran Guru Aktivitas kelompok PENGGERAK Penggerak Dalam Membuat bersama pengajar DALAM MENGGERAKKAN PRAKTISI MENGGERAKKAN KOMUNITAS PRAKTISI Komunitas Praktisi 20’ praktik PERAN GURU KOMUNITAS 6 bersama pengajar PRAKTISI SEKELILINGKU 6 Aktivitas kelompok 40’ praktik 1 1/3 JP Mennganalisa peran dalam memaksimalkan Komunitas Praktisi Wisata Belajar Melihat Potensi Komunitas Praktisi Baru Pleno dan aktivitas diskusi berdua Pleno 20’ 25’ 2/3 JP Pleno 5’ Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 3 7 PENUTUPAN Benang Merah Materi Pleno 10’ Refleksi Hasil Belajar Pleno 15’ Penutupan dan Foto Bersama Pleno 5’ TOTAL JAM PELAJARAN 4 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu 360 menit 2/3 JP 8 JP GAMBARAN DETAIL SESI PEMBUKAAN DURASI: 30 MENIT TUJUAN SESI ● Calon Guru Penggerak dapat menciptakan koneksi dengan peserta lain dan pengajar praktik ● Calon Guru Penggerak dapat memahami tujuan dan agenda pada lokakarya ini PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN: ● Laptop ● Proyektor ● Layar ● Papan plano ● Kertas plano ● Spidol marker ● Pointer PEMBUKAAN & ICEBREAKING (15’) [Tayangkan slide 2] Sesi pembukaan menjadi kunci keterlibatan peserta di pelatihan. Mulai pelatihan dengan sapaan hangat dan bersemangat. Ingat bahwa Anda menjadi role-model akan semangat peserta. Berikan ucapan: Selamat pagi, Bapak/Ibu! Apa kabarnya? Senang rasanya bisa melihat wajah Bapak/Ibu kembali di Lokakarya Pertama! Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 5 Setelah menyapa dengan semangat, berikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membuat peserta terlibat dan membentuk koneksi antar calon guru penggerak. Contoh pertanyaan yang bisa Anda ajukan: Siapa di antara Bapak/Ibu yang sebelum ke tempat ini sudah sarapan? Siapa di antara Bapak/Ibu yang sebelum ke tempat ini sudah minum teh atau kopi? Siapa di antara Bapak/Ibu yang sudah berolahraga tadi pagi? Setelah menyapa, lakukan icebreaking. Icebreaking digunakan di awal untuk membuat koneksi antar calon guru penggerak, pemandu yang membawakan kegiatan, ataupun dengan kegiatan yang dilaksanakan. Walaupun icebreaking telah diberikan juga di lokakarya sebelumnya, icebreaking kali ini digunakan untuk membuat peserta nyaman dengan peserta lain dan pengajar praktik yang tidak bertemu selama 1 bulan, dan materi yang khususnya diberikan di hari ini. Pimpin icebreaking dengan judul tembak nama. Mari Bapak/Ibu kita berdiri melingkar. (lanjutkan setelah Calon Guru Penggerak telah berdiri melingkar) Siapa yang pernah ke Amerika Bapak/Ibu? Siapa yang tahu musuh Indian pada zaman dahulu? (koboi) Siapa yang tahu perlengkapan yang digunakan oleh koboi? (tali laso, senapan) Sekarang ceritanya saya akan menjadi koboi dan memiliki senapan. Saat ada orang yang saya tembak dengan berkata ‘dor’, Bapak atau Ibu tersebut silakan jongkok. Lalu orang yang berada di sebelah kiri dan kanan dari orang yang jongkok tersebut harus beradu cepat nama orang yang ada di sebelahnya. Contoh misalnya saya tembak Bapak Budi maka Pak Budi silakan jongkok. Lalu orang yang disebelah kiri dan kanannya misalnya bernama Bu Ais dan Pak Roy 6 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu harus beradu cepat memanggil lawannya. Jika Pak Roy lebih cepat, maka Bu Ais kalah dan lingkaran kita mengecil. Apakah ada pertanyaan Bapak/Ibu? Jika tidak, kita mulai ya permainannya. Minta calon guru penggerak kembali ke tempat duduknya masing-masing. Terimakasih sudah ikut bermain. Silakan Bapak/Ibu kembali ke tempat duduknya masing-masing. PERKENALAN PENGAJAR PRAKTIK (5’) Setelah melakukan ice breaking, biasanya suasana kelas sudah lebih akrab dan terbuka, gunakan kesempatan ini untuk mengingatkan mereka akan nama Anda dan pengajar praktik yang lain. Untuk menghemat waktu dan lebih mengenal, sebutkan nama Anda dan hal terbaik yang Anda alami sebagai guru di bulan ini dalam 1 kalimat ini. Setelah Anda dan pengajar praktik lain berkenalan dengan cara ini, minta peserta juga memperkenalkan diri kembali dengan cara Anda berkenalan. Bapak/Ibu kita akan melakukan perkenalan kembali, karena mungkin saja kita lupa dengan peserta lain ataupun bahkan bisa lupa juga dengan saya atau pengajar praktik lainnya. Sebutkan nama Anda dan hal terbaik yang Anda alami sebagai guru di 1 bulan ini. Mulai dari saya, pengajar praktik yang lain, baru diikuti Bapak/Ibu. Saya mulai. Nama saya Niko (contoh). Hal terbaik yang saya alami sebagai guru adalah saat ada 1 murid saya yang memberitahukan bahwa saya telah menjadi guru yang lebih kreatif dibanding sebelumnya. Silakan dilanjutkan. (lanjut ke pengajar praktik dan peserta) Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 7 PENJELASAN TUJUAN & PEMBUATAN KESEPAKATAN BELAJAR (10’) [Tayangkan slide 3] Jelaskan tentang tujuan lokakarya pertama ini. Setelah memberitahukan tujuan lokakarya pertama. Beritahukan agenda kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tekankan bahwa materi yang akan dipelajari ini sudah tertera di buku saku pembelajaran yang mereka punya sebagai calon guru penggerak Di akhir lokakarya pertama ini, peserta dapat memetakan manfaat dan area kontrol di komunitas praktisi yang sudah ada di lingkungan Bapak/Ibu, serta peran Bapak/Ibu untuk memperbesar manfaat dari komunitas praktisi tersebut. [Tayangkan slide 4] Untuk mencapai tujuan ini, ada beberapa agenda yang harus kita pelajari dan lakukan yaitu: … (bacakan menu belajar). Semua materi belajar ini sudah ada juga di buku pembelajaran yang Bapak/Ibu punya. Setelah memberitahukan tujuan dan agenda belajar lokakarya pertama ini, beri kesempatan bertanya pada peserta. Setelah pemberian waktu untuk bertanya, ajak peserta untuk membuat kesepakatan bersama. Berikut contoh instruksi yang bisa digunakan: Untuk mencapai tujuan belajar dan membuat situasi belajar yang nyaman, mari kita membuat kesepakatan belajar untuk lokakarya pertama ini. Apakah ada ide atau saran dari Bapak/Ibu yang bisa kita masukkan sebagai kesepakatan belajar kita? 8 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu [Tayangkan slide 5] Anda dapat memberikan salah satu saran untuk kesepakatan bersama. Saat salah satu pengajar praktik, menggali saran kesepakatan belajar dari peserta, pastikan ada pengajar praktik lain yang mendokumentasikan kesepakatan belajar tersebut di flipchart atau powerpoint, yang bisa dilihat oleh peserta. Pastikan kesepakatan belajar yang dibuat mendukung suasana belajar. Setelah semua ide terkumpulkan, pemandu membacakan kembali kesepakatan yang telah dibuat dan menyepakatinya bersama dengan peserta. Terimakasih atas saran dan idenya. Saya bacakan kembali kesepakatan bersama yang sudah dibuat. (bacakan kesepakatan bersama). Apakah Bapak/Ibu setuju kesepakatan belajar ini? (jika ya) Berikan tepuk tangan untuk meresmikan kesepakatan belajar ini. Ingat kesepakatan belajar ini sudah berlaku dari sekarang hingga proses belajar selesai di sore nanti. Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 9 KEPEMIMPINAN DALAM DIRI DURASI: 75 MENIT TUJUAN SESI ● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan hubungan mindset pemimpin pembelajaran di konteks sekolah ● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan peran, nilai, serta kompetensi guru penggerak berdasarkan pemahamannya sendiri PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN: ● Laptop ● Proyektor ● Layar ● 10 Slayer/penutup mata ● Bola warna-warni (3 warna merah, 3 warna kuning, 3 warna hijau. 3 warna biru, 3 warna orange) ● Plano ● Spidol ● Lakban kertas PERSIAPAN KEGIATAN (10’) Persiapan: ● Siapkan bola warna-warni untuk disebar ke sekeliling ruangan ● Siapkan slayer/penutup mata Pelaksanaan: Tanyakan kepada peserta. Siapa diantara Bapak/Ibu yang suka naik kereta? 10 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Siapa diantara Bapak/Ibu yang pernah main kereta-keretaan waktu masih kecil? Siapa yang ingin bermain kereta-keretaan sekarang? Berikan instruksi permainan. Sekarang kita akan bermain kereta-keretaan. Berikut prosedurnya: 1. Peserta akan dibagi menjadi 5 kelompok. Tiap kelompoknya terdiri dari 3 orang. 2. Tugas tiap kelompok adalah mengumpulkan bola dari suatu yang warna yang akan ditentukan, di sekeliling ruangan ini. 3. Dalam mengumpulkan bola, kelompok perlu membuat sebagai kereta. Jadi 1 kelompok akan berbaris. Semua orang akan memegang pundak orang yang didepannya, kecuali orang yang berada di paling depan barisan. 4. Orang yang dapat mengambil bola adalah orang yang ada di paling depan barisan. 5. Jika saat mengumpulkan, barisan terputus atau tangan terlepas dari Pundak, maka pengajar praktik akan mengurangi 1 bola yang sudah dikumpulkan dan pengajar praktik akan menaruh bola tersebut di lokasi yang baru. 6. Kelompok tidak boleh mengambil warna bola yang berbeda. 7. Kelompok yang menjadi pemenang adalah kelompok yang paling cepat mengumpulkan seluruh bola dengan warna yang ditentukan. Apakah ada pertanyaan? Bagi peserta menjadi 5 kelompok yang berisikan 3 anggota tiap kelompoknya, serta beritahukan warna bola yang perlu dikumpulkan kepada tiap kelompok. Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 11 Kita akan berhitung 1-5. Orang yang mendapat angka 1 maka akan masuk kelompok pertama, dst. Kalau sudah berhitung, silakan berkumpul dengan kelompoknya. Berikut adalah pembagian warna bola yang perlu dikumpulkan tiap kelompok. 1. Kelompok 1 – warna merah 2. Kelompok 2 – warna kuning 3. Kelompok 3 – warna hijau 4. Kelompok 4 – warna biru 5. Kelompok 5 – warna orange Minta peserta untuk berbaris dan berikan aturan tambahan. Silakan tiap kelompok menentukan urutan barisannya dan berdiri sesuai dengan barisannya. Apakah sudah? Tambahannya, di permainan ini setiap kereta memiliki keterbatasan. Berikut keterbatasannya: 1. Orang pertama dan kedua paling depan akan ditutup matanya dengan slayer 2. Orang paling belakang tidak ditutup matanya, namun tidak boleh bersuara. Apakah ada pertanyaan? Jika tidak ada pertanyaan, silakan tiap kelompok mengambil penutup mata/slayer dan orang pertama dan kedua paling depan memakainya. Di saat peserta sedang memakai penutup mata, Pengajar Praktik menyebarkan semua bola ke sekeliling ruangan. 12 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Halo Bapak/Ibu! Salam jumpa dengan saya … (beritahukan nama Anda). Kita akan membahas rencana program yang dibuat di lokakarya keenam serta progressnya. Sebelum bercerita, mari kita berkenalan kembali. Silakan perkenalkan nama Anda dan sekolah tempat Anda mengajar. Silakan dari sebelah kanan saya lalu bergantian. AKTIVITAS: MENCARI BENDA (20’) Mulai kegiatan bersama-sama. Kita akan mulai bersama-sama dalam hitungan ketiga. Siap? 1-2-3! Pengajar praktik perlu memastikan beberapa hal: ● Pastikan orang di paling belakang barisan tidak berbicara/berbisik ● Jika ada barisan yang terputus, maka ambil 1 bola yang sudah dipegang ● Pastikan warna bola yang diambil sesuai, jika tidak silakan dikembalikan ● Jika ada kelompok yang selesai duluan, biarkan kelompok lain menyelesaikannya. ● Jika semua kelompok sudah selesai di dalam 5 menit pertama, maka pengajar praktik bisa mengadakan ronde kedua dengan mengubah formasi barisan tiap kelompok. PEMBAHASAN AKTIVITAS (15’) Ucapkan selamat kepada kelompok yang menang dan minta peserta duduk. Selamat kepada kelompok yang menang! Silakan duduk Bapak/Ibu. Mari kita membahas aktivitas yang tadi kita lakukan Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 13 Berikan pertanyaan-pertanyaan dengan mengikuti alur 4P untuk merefleksikan aktivitas barisan mencari bola. Pertanyaan Peristiwa: Apa kegiatan yang tadi dilakukan? Apa tugas dari tiap kelompok? Apakah terdapat tantangan atau kesulitan dalam menjalankan tugas tersebut? Apa hasilnya tadi? Kelompok mana yang menang? Pertanyaan Perasaan: Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat menjadi orang paling depan, posisi tengah, dan posisi paling belakang? (jika ada) Apa rasanya saat barisan terlepas dan bola diambil Pengajar Praktik? Apa rasanya saat tidak berhasil mengumpulkan bola? Apa yang dirasakan setelah mengumpulkan semua bola tersebut? Pertanyaan Pembelajaran: Bagaimana cara bisa mengumpulkan seluruh bola dengan cepat? Apa cara yang dilakukan oleh kelompok pemenang?? Peran mana yang paling penting di dalam permainan tadi? Posisi mana yang memimpin di dalam permainan tadi? (Poin pembelajaran: semua peranan penting dalam mewujudkan semua upaya dan tiap peran adalah seorang pemimpin di areanya) Apa kualitas seorang pemimpin yang bisa dipelajari dari aktivitas tadi? Pertanyaan Penerapan ke depan: Jadi apa hubungan peran Anda sebagai CGP dengan kualitas pemimpin? 14 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Jadi apa nilai-nilai dari CGP yang bisa membuat Anda menjadi lebih baik sebagai pemimpin? Apa yang bisa Anda lakukan sebagai CGP atau pemimpin di dalam sekolah sebagai organisasi pembelajaran? Apa yang perlu ditingkatkan dari diri Anda, jika ingin menjadi pemimpin yang efektif di organisasi pembelajaran? Apa kualitas yang sudah Anda punya sebagai pemimpin pembelajaran? DISKUSI NILAI, PERAN DAN KOMPETENSI GURU PENGGERAK (10’) Persiapan: ● Siapkan plano dan spidol untuk diskusi kelompok ● Siapkan lakban kertas untuk menempelkan lembar plano yang sudah selesai ditulis ke dinding Pelaksanaan: Tanyakan kepada peserta jika mereka masih mengingat tentang nilai, peran, dan kompetensi guru penggerak. Siapa diantara Bapak/Ibu yang masih ingat nilai Guru Penggerak? Siapa diantara Bapak/Ibu yang masih ingat peran Guru Penggerak? Siapa diantara Bapak/Ibu yang masih ingat kompetensi Guru Penggerak? Minta peserta untuk kembali ke kelompoknya dan bagi topik yang perlu didiskusikan dan dituliskan oleh tiap kelompok. Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 15 Sekarang silakan Bapak/Ibu kembali ke kelompoknya. Tiap kelompok akan mendapatkan 1 topik untuk didiskusikan dan dituliskan di kertas plano. 1. Kelompok 1 akan membahas nilai Guru Penggerak 2. Kelompok 2 akan membahas peran Guru Penggerak 3. Kelompok 3 akan membahas kompetensi Guru Penggerak Silakan bahas tiap topiknya, apa yang sudah Bapak/Ibu pelajari dari topik tersebut, contoh-contohnya atau ada yang ingin ditambahkan berdasarkan pengalaman Bapak/Ibu. Setelah dibahas, silakan dituliskan di kertas plano. Di plano bisa dituangkan dalam bentuk tulisan atau gambar, serta bisa dihias ya Bapak/Ibu. Waktu berdiskusi adalah 10 menit, setelah itu setiap kelompok mempunyai waktu maksimal 4 menit untuk mempresentasikan hasil diskusinya kepada kelompok lain. Apakah ada pertanyaan? Pengajar Praktik membagikan spidol dan plano kepada tiap kelompok. Pengajar Praktik perlu memastikan setiap kelompok mendiskusikan sesuai dengan topiknya dan memberhentikan waktu diskusi setelah 10 menit. Minta tiap kelompok bergantian mempresentasikan pembelajarannya terhadap tiap topik. Kita akan bergantian untuk presentasi. Waktunya adalah 4 menit. Kelompok lain silakan mendengarkan. 16 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Setelah semua kelompok presentasi, tutup kegiatan dengan menyatakan bahwa ketiga poin (nilai, peran, kompetensi) tersebut saling berhubungan dan berikan jembatan pembelajaran ke materi komunitas praktisi. Terimakasih tiap kelompok sudah berdiskusi dan presentasi. Apakah bisa dari ketiga poin tersebut berdiri sendiri Bapak/Ibu? Betul sekali! Ketiga poin tersebut saling berhubungan dan kita sebagai Calon Guru Penggerak perlu menguasainya untuk membuat kita menjadi pemimpin organisasi pembelajaran yang lebih baik. Sebagai pemimpin organisasi pembelajaran, salah satu aktivitas yang bisa kita lakukan adalah memanfaatkan komunitas praktisi yang sudah ada untuk mengefektifkan serta meningkatkan kualitas pembelajaran. Setelah ini, kita akan masuk kepada penjelasan dan penerapan komunitas praktisi. Apakah Bapak/Ibu siap? Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 17 DISKUSI KOMUNITAS PRAKTISI DURASI: 75 MENIT TUJUAN SESI ● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan manfaat komunitas praktisi ● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan definisi dan karakteristik komunitas praktisi PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN: ● Laptop ● Proyektor ● Layar ● Papan flipchart ● Kertas plano ● Post-it (kuning, hijau, biru) ● Spidol warna ● Spidol marker ● Pointer DISKUSI KOMUNITAS PRAKTISI: BERBAGI TANTANGAN 1 BULAN PERTAMA (45’) Persiapan: ● Siapkan papan plano dan spidol ● Pasang laptop dan sambungkan ke proyektor ● Siapkan post-it berwarna kuning, biru, dan hijau ● Tempelkan kertas plano di dinding aula Pelaksanaan: 18 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Minta peserta menuliskan permasalahan mereka di post-it berwarna kuning. Bapak/Ibu telah menjalankan pelatihan guru penggerak selama 2 bulan. Saya yakin masih terdapat beberapa permasalahan yang Bapak/Ibu alami sebagai guru di sekolah masing-masing. Sekarang, silakan Bapak/Ibu tuliskan masalah yang Bapak/Ibu alami sebagai guru di post-it berwarna kuning. 1 post-it berisi 1 masalah, sehingga jika Bapak/Ibu terdapat 3 masalah maka dituliskan di 3 postit yang berbeda. Silakan teman-teman pengajar praktik membagikan post-it tersebut dan spidol berwarna untuk peserta menulis. Pengajar praktik membagikan post-it berwarna kuning dan spidol warna kepada peserta. Jumlah post-it yang dibagikan bisa berbeda antar peserta, tergantung jumlah permasalahan yang dihadapi selama 2 bulan. Minta peserta menuliskan permasalahan mereka di post-it berwarna kuning. Jika sudah dituliskan, silakan Bapak/Ibu menempelkan post-it tersebut ke plano yang bertuliskan masalah. Pengajar praktik melakukan kategorisasi permasalahan dengan mengatur post-it yang bertuliskan masalah yang sama atau setipe menjadi berdekatan lalu menuliskan judul kategori masalah tersebut di post it berwarna hijau di atas post-it post-it tersebut. Sebaiknya masalah dibuat menjadi 3 kategori sehingga memudahkan proses selanjutnya. Beritahukan kategorisasi masalah yang dimiliki oleh peserta selama 2 bulan pelatihan. Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 19 Jika dilihat dari permasalahan yang Bapak/Ibu alami selama 2 bulan ini, terdapat 3 kategori masalah, yang adalah … (sebutkan kategori-kategori masalah) Contoh kategori masalah: 1. Relasi guru dengan siswa 2. Relasi guru dengan pihak sekolah (rekan guru, kepala sekolah, atau staf sekolah) 3. Mengajar dengan cara yang menarik Minta perwakilan peserta yang menuliskan di tiap kategori masalah untuk bercerita. Mari kita pahami permasalahan yang sudah Bapak/Ibu tuliskan. Minta tolong untuk perwakilan tiap kategori untuk menceritakan lebih dalam tentang masalah yang dialami. Kita mulai dari kategori 1 terlebih dahulu, Silakan Bapak/Ibu yang menuliskan masalah di kategori tersebut boleh berbicara. Siapa yang mau menceritakan permasalahannya? … (minta 1-2 peserta menjelaskan masalah yang telah dituliskannya) (minta peserta menceritakan mulai dari kategori 1 hingga kategori 3) Bagi peserta menjadi tiga kelompok dan tugaskan kelompok untuk membahas solusi dari 1 kategori masalah. Setelah mendalami tiap kategori masalah lebih dalam, sekarang kita akan membahas solusi untuk tiap kategori di dalam 3 kelompok. Bapak/Ibu silakan bilang ‘do’ , ‘re’ , ‘mi’ bergantian kemudian setelah ‘mi’ kembali lagi ke ‘do’. Silakan mulai … (minta peserta menyebutkan ‘doremi’). Silakan Bapak/Ibu yang mendapat ‘do’ bergabung dengan peserta lain mendapat ‘do’, begitu seterusnya. Jadi kita memiliki 3 kelompok yaitu kelompok ‘do’, kelompok ‘re’, dan kelompok ‘mi’. 20 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Tugas kelompok ‘do’ adalah membahas solusi untuk kategori masalah … Tugas kelompok ‘re’ adalah membahas solusi untuk kategori masalah … Tugas kelompok ‘mi’ adalah membahas solusi untuk kategori masalah … Jika sudah didiskusikan, silakan tuliskan tiap solusi di post-it berwarna biru, kemudian ditempelkan di samping kategori masalah. Apakah ada pertanyaan? Silakan mendiskusikan dengan anggota kelompoknya dalam waktu 10 menit. Mulai! Berhentikan diskusi peserta dan minta perwakilan kelompok untuk menceritakan solusi yang dihasilkan oleh kelompok. Waktu selesai Bapak/Ibu. Silakan kembali ke tempat duduk awal. Saya ingin minta tiap perwakilan kelompok untuk menceritakan solusi yang dihasilkan terhadap salah satu kategori masalah yang dibahas. Kita mulai dari kelompok 1, silakan … (perwakilan kelompok 1 bercerita. Selesai bercerita berikan apresiasi kepada kelompok 1) Kita mulai dari kelompok 2, silakan … (perwakilan kelompok 1 bercerita. Selesai bercerita berikan apresiasi kepada kelompok 1) Kita mulai dari kelompok 3, silakan … (perwakilan kelompok 1 bercerita. Selesai bercerita berikan apresiasi kepada kelompok 1) Tutup pembahasan permasalahan dan solusi. Minta peserta mengaplikasikan solusi terhadap permasalahan yang dimiliki. Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 21 Terimakasih Bapak/Ibu yang telah menceritakan permasalahannya dan juga bekerja keras memikirkan solusi untuk permasalahan yang dimiliki. Silakan menerapkan solusi yang disarankan oleh teman-temannya. REFLEKSI MANFAAT KOMUNITAS PRAKTISI (10’) Pelaksanaan: Lakukan refleksi praktek diskusi komunitas belajar. Berikan pertanyaan-pertanyaan dengan mengikuti alur 4P: Pertanyaan Peristiwa: Apa kegiatan yang baru kita lakukan? (identifikasi masalah dan solusi) Apa saja tahapan dalam kegiatan tadi? Apa saja permasalahan yang muncul? Apa saja solusinya? Pertanyaan Perasaan: Apa yang dirasakan saat menuliskan atau membahas permasalahan Bapak/Ibu? Apakah Bapak/Ibu merasa nyaman untuk bercerita di dalam proses diskusi? Apa yang Bapak/Ibu rasakan saat masalahnya dicarikan solusi bersama-sama? Pertanyaan Pembelajaran 1: Apakah Bapak/Ibu mengetahui apa istilah kegiatan tadi? Poin Pembelajaran 1: Diskusi tadi adalah aplikasi dalam melakukan komunitas praktisi. Seperti yang Bapak/Ibu rasakan, dalam komunitas praktisi, harapannya para peserta merasa nyaman menceritakan permasalahannya dan menemukan solusinya bersama. Pertanyaan Pembelajaran 2: Apa saja manfaat dari diskusi komunitas praktisi seperti tadi? 22 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Poin Pembelajaran 2: Betul! Dalam komunitas praktisi, kita bisa dapat belajar satu sama lain dengan rekan seprofesi kita. Kita juga membagi beban permasalahan dengan orang yang mengerti kita. Pertanyaan Pembelajaran 3: Apa yang menjadi kunci penting dalam proses diskusi tadi? Apa yang Bapak/Ibu amati dari proses saya memfasilitasi diskusi? Poin Pembelajaran 3: Bapak/Ibu nantinya akan menjadi guru penggerak yang akan berperan menggerakan komunitas praktisi dan memfasilitasi diskusi seperti yang telah saya lakukan. Seperti yang Bapak/Ibu lihat dalam diskusi tadi, buat proses komunikasi positif. Dimana setiap orang dapat mengajukan idenya dan tidak merasa dihakimi. Ingat kembali proses tadi saat Bapak/Ibu memfasilitasi diskusi komunitas praktisi Pertanyaan Penerapan ke depan: Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan jika diminta mengadakan diskusi komunitas praktisi? Apa yang perlu Bapak/Ibu tingkatkan kedepannya agar bisa mengadakan diskusi komunitas praktisi dengan baik? Berikan apresiasi kepada guru-guru tersebut yang telah mempelajari juga melakukan praktek diskusi komunitas praktisi. Karena kita sama-sama mengapresiasi diri kita karena telah belajar diskusi komunitas praktisi dengan dua kali jentik jari! (minta peserta mengikuti) SEKILAS MATERI KOMUNITAS PRAKTISI (20’) Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 23 Pelaksanaan: [Tayangkan slide 6] Ajak peserta untuk belajar filosofi komunitas praktisi. Sekarang, mari kita lihat sekilas tentang filosofi komunitas praktisi. Hal yang akan dijelaskan ini dapat Bapak/Ibu pelajari lebih jauh dari buku saku yang Bapak/Ibu punya. [Tayangkan slide 7] Bacakan pengertian komunitas praktisi. Berikut adalah alasan pentingnya komunitas praktisi bagi guru termasuk Bapak/Ibu Calon Guru penggerak, yaitu … (baca poin-poin di slide) Jadi apakah itu komunitas praktisi? [Tayangkan slide 8] Bacakan tujuan komunitas praktisi Apa saja tujuan dari komunitas praktisi? Tujuan komunitas praktisi adalah … (baca poin-poin di slide) [Tayangkan slide 9] 24 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Jelaskan karakteristik komunitas praktisi. Terdapat tiga karakteristik komunitas praktisi, yaitu … (baca poin-poin di slide) Berikut contoh komunitas praktik guru di sekolah menengah pertama [Tayangkan slide 10] Beritahukan contoh komunitas praktik. Domainnya adalah … (baca poin-poin di slide) Jadi, kira-kira apa saja jenis aktivitas yang ada di dalam komunitas praktisi dengan karakteristik seperti ini? [Tayangkan slide 11] Bacakan jenis aktivitas. Jenis aktivitas di komunitas praktisi adalah … (baca poin-poin di slide) Apakah ada pertanyaan Bapak/Ibu? ISTIRAHAT MAKAN SIANG DURASI: 60 MENIT Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 25 KOMUNITAS PRAKTISI DI SEKELILINGKU DURASI: 60 MENIT TUJUAN SESI ● Calon Guru Penggerak dapat mengidentifikasi komunitas praktisi di lingkungannya ● Calon Guru Penggerak dapat memetakan komunitas praktisi, sesuai dengan area kontrol dan manfaat untuk dirinya PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN: ● Laptop ● Proyektor ● Layar ● Pointer ● Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi ● Lembar Pemetaan Komunitas Praktisi ENERGIZER (15’) Persiapan: ● Pastikan ruangan sudah kembali bersih dari istirahat makan siang Pelaksanaan: Sambut peserta kembali setelah istirahat makan siang. Berikan pertanyaan-pertanyaan seperti: Siapa di antara Bapak/Ibu yang sudah makan siang? Siapa di antara Bapak/Ibu yang sudah kenyang? Siapa di antara Bapak/Ibu yang ingin makan lagi? 26 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Setelah makan siang biasanya kita merasa mengantuk, terutama saat kita makan makanan yang kaya akan karbohidrat atau protein. Hal ini disebabkan karena ada hormon yang dihasilkan oleh tubuh, dimana hormon ini membuat kita mengantuk. Oleh karena itu setelah istirahat makan siang, kita perlu mengadakan energizer agar peserta lebih bersemangat dan siap mengikuti sesi kembali. Pimpin energizer suit perkalian. Mari Bapak/Ibu kita melakukan melakukan suit perkalian setelah makan siang. Bagaimana caranya? Bapak/Ibu cari pasangan lalu berdiri berhadapan. Setelah berdiri berhadapan, lakukan suit. Namun suitnya diganti dengan berikan jumlah jari di tangan Bapak/Ibu. Contoh misalnya Bapak Udin menunjukkan jari berjumlah 3 dan pasangannya menunjukkan jari berjumlah 4. Setelah itu, kedua orang ini harus cepat-cepatan menebak total perkalian. Dalam contoh tadi, jawabannya adalah 12. Peserta yang menebak lebih cepat dan benar, maka dialah pemenang suit tersebut. Apakah ada pertanyaan Bapak Ibu? Nanti kita akan memainkan ini 3 ronde. Jadi setelah tiap ronde, Bapak/Ibu yang menang cari orang lain yang menang, sementara Bapak/Ibu yang kalah cari orang lain yang kalah juga. Silakan Bapak/Ibu mencari pasangannya dan berdiri berhadapan. Sudah siap semua? Kita mulai ronde pertama. Permainan dilanjutkan hingga 3 ronde. Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 27 MENGIDENTIFIKASI KOMUNITAS PRAKTISI YANG SUDAH ADA (25’) Pelaksanaan: Ajak peserta untuk belajar proses diskusi komunitas praktisi. Tadi kita sudah belajar tentang komunitas praktisi. Sekarang mari kita identifikasi komunitas praktisi yang sudah ada di lingkungan. Agar kita dapat mengidentifikasi dengan baik, peserta akan dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap orang akan mengidentifikasi komunitas praktisi yang ada di lingkungannya masing-masing. Jika ada pertanyaan atau bingung, Bapak/Ibu bisa bertanya kepada anggota kelompok lain atau bertanya kepada pengajar praktik yang mendampingi kelompok Bapak/Ibu. Bagi peserta menjadi 3 kelompok dan bagikan Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi kepada setiap kelompok. Setiap orang sekarang sudah di kelompoknya dan sudah mendapat lembar identifikasi Komunitas Praktisi. Saya ingatkan bahwa ini adalah tugas individu karena Bapak/Ibu perlu mengetahui komunitas praktisi yang ada di lingkungannya, dimana bisa berbeda dengan komunitas praktisi di daerah lain, atau sama jika komunitas praktisi tersebut memiliki jangkauan kabupaten. Sampai sini, ada pertanyaan? Jika tidak ada silakan mengidentifikasi di lembar yang dibagikan, mulai dari nama komunitas praktisi, PIC, target peserta, tujuan kegiatan, aktivitas apa saja yang dilakukan, frekuensi kegiatan. Setelah itu, analisa apa peran Bapak/Ibu di dalam kegiatan tersebut, manfaat yang dirasakan, serta seberapa besar kontrol Bapak/Ibu di komunitas tersebut. Apakah Bapak/Ibu bisa memberikan pengaruh atau mengontrol atau area kontrol hanya kecil karena hanya bisa terlibat sebagai peserta. 28 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Waktu dalam mengerjakan lembar tersebut adalah 15 menit. Pengajar Praktik dapat membantu CGP mengerjakan lembar tersebut. Dalam pengerjaannya, CGP juga diijinkan untuk bertanya kepada peserta lain terutama jika berasal dari lingkungan yang berdekatan. Setelah 15 menit, berhentikan pengerjaan secara individu dan minta CGP secara berpasangan membagikan cerita hasil penulisannya dan melengkapi lembar tersebut jika ada saran dari pasangannya. Waktu habis! Sekarang silakan berpasangan dengan salah 1 atau 2 anggota di dalam kelompoknya. Tiap orang menceritakan secara sekilas hasil yang dituliskan di lembar identifikasi komunitas praktisi. Pasangannya dapat menambahkan komunitas praktisi atau memberikan saran terhadap komunitas praktisi yang sudah dituliskan. Waktu dalam berdiskusi dan melengkapi lembar identifikasi adalah 10 menit. Waktu dimulai dari sekarang! Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 29 Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi MENGANALISA PEMETAAN KOMUNITAS PRAKTISI (20’) Pelaksanaan: Setelah mengidentifikasi komunitas praktisi yang ada di lingkungannya, minta peserta untuk memetakan komunitas praktisi yang sudah tertulis ke matrix komunitas praktisi. Tadi kita sudah mengidentifikasi komunitas praktisi yang ada di lingkungan kita. Sekarang mari memetakan komunitas praktisi tersebut! Saya dan rekan pengajar praktik lain akan membagikan lembar pemetaan komunitas praktisi dahulu. 30 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Pastikan setiap peserta mendapat lembar pemetaan komunitas praktisi dan beritahukan cara mengisi lembar tersebut. Di dalam lembar yang Bapak/Ibu dapat, terdapat sumbu X dan Y untuk memetakan komunitas praktisi. Sumbu X menandakan seberapa besar kontrol Bapak/Ibu di Komunitas Praktisi tersebut, semakin besar maka posisi komunitas praktisi tersebut semakin kekanan. Sumbu Y menandakan seberapa besar manfaat yang Bapak/Ibu bisa dapatkan di Komunitas Praktisi tersebut, semakin besar maka posisi komunitas praktisi tersebut semakin keatas. Apakah ada pertanyaan? Jika tidak ada pertanyaan, dalam waktu 15 menit silakan tuliskan komunitas praktisi yang ada di lembar identifikasi berdasarkan posisi yang sesuai. Pengajar Praktik berkeliling memastikan peserta memahami instruksi dan mengerjakannya sesuai instruksi Setelah 15 menit, berikan apresiasi kepada para peserta dan berikan jembatan kepada materi selanjutnya. Waktu habis! Tepuk tangan untuk Bapak/Ibu yang sudah mengidentifikasi dan memetakan komunitas praktisi yang ada. Jika dilihat, ternyata banyak komunitas praktisi yang ada ya di sekeliling kita. Lalu, apakah peran kita sebagai Calon Guru Penggerak di Komunitas Praktisi ini terutama untuk Komunitas Praktisi yang dapat memberikan manfaat untuk kita. Mari kita lanjut ke materi selanjutnya! Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 31 LEMBAR PEMETAAN KOMUNITAS PRAKTISI NAMA GURU PENGGERAK ASAL SEKOLAH : : SANGAT MEMBERIKAN MANFAAT SAYA TIDAK MEMILIKI PERAN/KONTROL SAYA SANGAT MEMILIKI PERAN/KONTROL SANGAT TIDAK MEMBERIKAN MA NFAAT 32 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 33 PERAN GURU PENGGERAK KOMUNITAS PRAKTISI DALAM MEMBUAT DURASI: 60 MENIT TUJUAN SESI ● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan peranan Guru Penggerak dalam menggerakan Komunitas Praktisi ● Calon Guru Penggerak dapat menganalisa perannya dalam memaksimalkan komunitas praktisi yang ada di lingkungannya PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN: ● Laptop ● Proyektor ● Layar ● Pointer ● Lembar Peran Diri dalam Menggerakan Komunitas Praktisi MEMAHAMI PERAN GURU PENGGERAK DALAM MEMBUAT KOMUNITAS PRAKTISI (40’) Pelaksanaan: [Tayangkan slide 12] Ajak peserta untuk belajar proses diskusi komunitas praktisi. Menurut Bapak/Ibu, apa saja peran Bapak/Ibu sebagai calon guru penggerak? [Tayangkan slide 13] 34 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Bacakan dengan singkat alur peranan guru penggerak. Diagram ini menjelaskan peran guru penggerak secara berurutan, dari persiapan, pelaksanaan diskusi komunitas praktisi, hingga tindak lanjut dan refleksi kegiatan. (baca poin-poin di slide) Sekarang kita akan belajar lebih detail tentang ketujuh peranan guru secara berurutan, namun kita akan belajar dengan cara berbeda. Bagi peserta menjadi 3 kelompok. Tiap kelompok bertugas untuk mempelajari salah satu strategi untuk menciptakan lingkungan belajar yang positif. Beritahukan peserta bahwa tiap orang perlu memahami strategi yang dipelajari karena setelah itu mereka akan sharing kepada anggota kelompok yang lain. Caranya adalah Bapak/Ibu akan dibagi menjadi 3 kelompok. Saya bagi dulu kelompoknya (bagi menjadi 3 kelompok). Tugas peserta di kelompok 1 mempelajari peran 1 dan peran 2: ● Menganalisis kebutuhan belajar anggota ● Memfasilitasi rencana kegiatan belajar berdasarkan hasil analisis kebutuhan Tugas peserta di kelompok 2 mempelajari peran 3 dan peran 4: ● Mencari narasumber yang relevan terkait kebutuhan belajar ● Menyelenggarakan kegiatan belajar di komunitas Tugas peserta di kelompok 3 mempelajari peran 5, peran 6, dan peran 7 ● Mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan ● Mendampingi rekan sejawat dalam mempraktikkan hasil belajar di komunitas ● Memfasilitasi evaluasi dan refleksi pembelajaran dan penerapan kegiatan Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 35 Silakan mempelajari tiap peran tersebut dari buku panduan yang Bapak/Ibu punya. Pastikan Bapak/Ibu mengerti tiap peran tersebut yang ditugaskan karena setelah ini Bapak/Ibu akan masuk ke kelompok baru dan menjelaskan peran guru penggerak yang telah dipelajari. Jika ada kebingungan dalam memahami peran tersebut, silakan bertanya kepada pemandu. Apakah ada pertanyaan? …(jawab pertanyaan jika ada) Mari masuk ke kelompok masing-masing. Waktu untuk belajar adalah 10 menit. Tiap pengajar praktik mengunjungi kelompok-kelompok. Pastikan tiap peserta mempelajari peran sesuai yang ditugaskan. Para pengajar praktik dapat memberikan pertanyaan kepada peserta di kelompok untuk memastikan peserta memahami materi yang dipelajari. Beritahukan waktu untuk mempelajari peran sudah selesai, lalu bagi peserta ke tiga kelompok yang baru. Waktu selesai Bapak/Ibu. Sekarang kita akan bergabung menjadi 3 kelompok baru. Silakan Bapak/Ibu secara bergantian berhitung 1, 2, 3 dan kembali ke 1 lagi, di dalam kelompoknya. Peserta yang mendapat no 1 dari 1 kelompok akan bergabung bersama peserta lain yang mendapat no 1 dari tiga kelompok lainnya, begitu seterusnya. Silakan bergabung dengan kelompok yang baru dan tunggu instruksi selanjutnya. Di dalam kelompok yang baru terdapat peserta dari tiga kelompok materi peran guru penggerak. Minta tiap peserta menceritakan tentang peran yang telah dipelajari di kelompok sebelumnya, secara bergantian mulai dari peran pertama hingga ketujuh. Sudah bersama dengan anggota kelompok barunya? 36 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Di dalam kelompok, sudah terdapat perwakilan dari 3 kelompok awal betul? (pastikan tiap kelompok baru terdapat perwakilan 3 kelompok awal) Sekarang, tugas Bapak/Ibu menceritakan materi peran yang telah dipelajari di kelompok awal. Mulai dari perwakilan kelompok peran pertama hingga ketujuh. Kelompok diberikan waktu 15 menit sehingga tiap perwakilan mempunyai waktu sekitar 5 menit untuk menceritakan materi yang dipelajari. Saat 1 peserta sedang bercerita, peserta yang berasal dari kelompok awal berbeda boleh bertanya untuk memperjelas materi. Sehingga di akhirnya, Bapak/Ibu dapat memahami 7 peran guru penggerak dalam membuat komunitas praktisi. Apakah ada pertanyaan? …(jawab pertanyaan jika ada) Jika tidak ada, waktu 15 menit mulai dari sekarang. Tiap pengajar praktik mengunjungi kelompok-kelompok. Pengajar praktik dapat memperjelas peran yang sedang dipresentasikan oleh seorang peserta di kelompok. Pastikan pengajar praktik hanya memperjelas dan tidak mengambil waktu terlalu banyak untuk menjelaskan materi di kelompok. Biarkan peserta yang menjelaskan, jika ada materi yang salah dan kurang, silakan pemandu membantu untuk membenarkan materi tersebut. Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 37 MENGANALISA PERAN DIRI DALAM MEMAKSIMALKAN KOMUNITAS PRAKTISI (20’) Persiapan: ● Siapkan lembar peran diri dalam menggerakkan komunitas praktisi ● Siapkan pulpen Pelaksanaan: Minta peserta menganalisis dirinya dalam peran guru penggerak untuk membuat komunitas praktisi. Setelah mengenali peran-peran dari guru penggerak, mari kita menganalisa peran diri kita masing-masing terhadap komunitas praktisi yang sudah kita identifikasi dan petakan Hal yang perlu dituliskan ada 3, yaitu: 1. Komunitas praktisi, dituliskan urut berdasarkan yang paling memiliki manfaat dan area kontrol Bapak/Ibu cukup besar 2. Peran yang bisa Bapak/Ibu lakukan di dalam komunitas tersebut 3. Hal yang perlu ditingkatkan dari diri Bapak/Ibu secara umum untuk menjalankan perannya dengan baik Apakah ada pertanyaan Bapak/Ibu? Kita akan menganalisa 3 poin tersebut di lembar yang dibagikan oleh rekanrekan saya. Silakan Bapak/Ibu menyiapkan alat tulisnya untuk mengerjakan. Pengajar praktik membagikan lembar peran diri dalam menggerakkan komunitas. Pengajar praktik membagikan alat tulis kepada peserta yang tidak membawa alat tulis. 38 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu Beri instruksi untuk peserta mulai mengerjakan. Apakah Bapak/Ibu sudah dapat lembarnya? Jika sudah, waktu untuk mengerjakan adalah 15 menit. Jika ada pertanyaan, Bapak/Ibu dapat memanggil pengajar praktik untuk membantu Bapak/Ibu mengerjakan tugasnya. Silakan dimulai. Pengajar praktik berkeliling dan memastikan peserta memahami instruksi dan mengerjakan lembar kerja yang telah dibagikan. Pengajar praktik dapat membantu memberikan contoh hal yang perlu ditingkatkan dari Calon Guru Penggerak. Setelah 15 menit, minta beberapa peserta untuk menceritakan komunitas, peran yang dilakukan, serta hal yang perlu ditingkatkan. Berikan apresiasi kepada guru-guru tersebut yang telah menganalisis peran dirinya. Berikan tos siku kepada orang sebelahnya dan katakan kepada mereka ‘mantap’. Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 39 LEMBAR PERAN DIRI DALAM MENGGERAKKAN KOMUNITAS PRAKTISI 40 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu MENGGERAKKAN KOMUNITAS PRAKTISI DURASI: 30 MENIT TUJUAN SESI ● Calon Guru Penggerak dapat menjelaskan tahapan menggerakkan komunitas praktisi PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN: ● Laptop ● Proyektor ● Layar ● Pointer ● Poster tiap pos tahapan menggerakkan komunitas belajar ● Lakban kertas ● Pulpen WISATA BELAJAR (25’) Persiapan: ● Tempelkan poster tiga pos tahapan menggerakkan komunitas belajar di sudut ruangan POSTER TIAP POS TAHAPAN MENGGERAKKAN KOMUNITAS PRAKTISI Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 41 Pelaksanaan: [Tayangkan slide 14] Bangkitkan antusiasme peserta untuk belajar tahapan menggerakkan komunitas belajar. Setelah Bapak/Ibu mengetahui komunitas praktisi yang ada di lingkungannya, Siapa di antara Bapak/Ibu yang merintis komunitas praktisi baru? Siapa di antara Bapak/Ibu yang pingin tau caranya untuk menggerakkan orang mengikuti komunitas belajar? Ajak peserta untuk belajar tahapan menggerakkan komunitas belajar dengan cara berkeliling ruangan. Sekarang, kita akan belajar tahapan menggerakkan komunitas praktisi. Kira-kira menurut Bapak/Ibu ada berapa tahapannya? … (tanya peserta) Betul sekali, ada 3! Apa saja? 42 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu [Tayangkan slide 18] Ada tahapan merintis, menumbuhkan, dan merawat keberlanjutan. Kita akan memperdalam ketiga tahapan ini dengan jalan-jalan. Siapa yang suka jalan-jalan? … (tanya peserta) Kita akan memulai pembelajaran kita dari pos merintis, menumbuhkan, lalu merawat keberlanjutan. Di tiap pos terdapat pengajar praktik yang akan menjelaskan. Waktu belajar di setiap pos adalah 5 menit. Setelah 5 menit, kita akan lanjut ke pos selanjutnya. Saat saya bilang ‘keliling’, saya bilang apa? …(tanya peserta) Silakan menuju pos merintis. Keliling! Hal yang perlu diperhatikan oleh pengajar praktik: ● Satu pengajar praktik yang memberikan instruksi akan menjadi pengingat waktu (timekeeper). Setelah 5 menit di 1 pos, pengajar praktik meminta peserta berpindah ke pos selanjutnya. ● Kedua pengajar praktik yang menjaga di pos menceritakan tentang materi tahapan tersebut. ● Pengajar praktik yang menjaga di pos merintis langsung bergerak ke pos merawat keberlanjutan, di saat peserta bergerak ke pos menggerakkan. ● Di tiap pos, pengajar praktik perlu menjelaskan dengan jelas dan padat karena durasi yang diberikan terbatas. Setelah pengajar praktik menjelaskan, pastikan berikan waktu untuk peserta bertanya ● Selesai di pos terakhir minta peserta untuk kembali ke tempatnya masing-masing Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 43 Berikan apresiasi kepada guru-guru tersebut yang telah mempelajari materi. Itulah ketiga tahapan dalam menggerakkan komunitas belajar. Apa saja Bapak/Ibu? … (tanya kepada peserta) Karena Bapak/Ibu sudah belajar materi tahapan tersebut, berikan tepuk di bahunya sendirinya dan katakan kepada diri sendiri ‘kamu keren’. MELIHAT POTENSI KOMUNITAS PRAKTISI BARU (5’) Pelaksanaan: Minta peserta untuk lebih peka melihat potensi komunitas praktisi baru di lingkungannya. Setelah mengetahui langkah-langkah merintis, menumbuhkan, serta merawat keberlanjutan dari komunitas praktisi. Mari setelah lokakarya ini lebih peka melihat potensi komunitas praktisi baru di lingkungan Bapak/Ibu. Ingat tidak perlu dipaksa untuk membuat komunitas praktisi. Yang penting dan perlu diingat adalah komunitas praktisi yang di lingkungan Bapak/Ibu perlu bermanfaat bagi diri Bapak/Ibu dan lingkungannya. Apakah itu dengan memanfaatkan atau mengefektifkan komunitas praktisi yang sudah ada atau membuat komunitas praktisi baru. Jadi untuk itu, tugas dari lokakarya ini adalah melihat apakah ada potensi komunitas praktisi baru di lingkungan Bapak/Ibu. Nantinya tugas ini akan dibahas di pendampingan individu dua. Apakah ada pertanyaan? 44 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu PENUTUPAN DURASI: 30 MENIT TUJUAN SESI ● Calon Guru Penggerak dapat mengingat kembali materi yang diajarkan ● Calon Guru Penggerak dapat mengevaluasi hasil belajar dan kegiatan lokakarya yang berlangsung ● Calon Guru Penggerak dapat mengetahui tugas yang perlu dilakukan untuk lokakarya selanjutnya PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN: ● Laptop ● Proyektor ● Layar ● Pointer ● Alat tulis ● Kamera BENANG MERAH (10’) Persiapan: ● Siapkan pulpen Pelaksanaan: Ajak peserta mengingat kembali materi yang telah dipelajari selama lokakarya pertama ini. Dengan semangat, berikan pertanyaan-pertanyaan pemantik untuk peserta mengingat materi. Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 45 Bapak/Ibu, kita telah tiba di penghujung lokakarya ini. Mari kita mengingat kembali materi yang telah kita pelajari. Apakah siap Bapak/Ibu? Kita mulai! [Tayangkan slide 16] Tanyakan kepada peserta: Apa pentingnya kita perlu komunitas praktisi? Apa artinya komunitas praktisi? Apa saja peranan kita sebagai guru penggerak di komunitas praktisi? Apa saja tahapan dalam menggerakkan komunitas praktisi? Beritahukan kepada peserta bahwa kegiatan lokakarya ini serta sharing yang dilakukan di grup facebook, grup whatsapp, juga merupakan komunitas praktisi. Bapak/Ibu, saya juga ingin memberitahukan bahwa lokakarya ini serta grup facebook antar guru, atau grup whatsapp merupakan komunitas praktisi yang telah kita pelajari hari ini. Karena komunitas praktisi memang digunakan untuk mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu guru, maka manfaatkanlah media tersebut serta lokakarya kedepannya untuk mengembangkan kompetensi Bapak/Ibu. Apresiasi peserta karena telah mempelajari materi di lokakarya pertama ini. Luar biasa, Bapak/Ibu! Karena Bapak/Ibu sudah sangat keren dalam mempelajari materi di lokakarya ini. Berikan tepuk tangan kepada diri Bapak/Ibu yang telah berusaha mempelajari materi. Kita mulai! 46 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu REFLEKSI HASIL BELAJAR (15’) Pelaksanaan: Pimpin refleksi hasil belajar dan membahas hal yang telah dipelajari dan hal yang ingin ditingkatkan dari diri. Ada pepatah yang mengatakan ‘guru terbaik adalah pengalaman’, namun kita tidak akan belajar dari pengalaman jika pengalaman tersebut tidak dimaknai. Oleh karena itu, mari kita memaknai pembelajaran 1 hari ini. Silakan Bapak/Ibu dan berdiri membuat lingkaran (jika dimungkinkan) Silakan dipikirkan 1 kalimat untuk menjelaskan hal yang telah Bapak/Ibu pelajari hari ini. Sudah dipikirkan? Mulai dari saya, kemudian dilanjutkan ke orang sebelah kanan saya, dan seterusnya hingga kembali ke saya. (proses refleksi) Silakan dipikirkan 1 kalimat untuk menjelaskan hal yang ingin Bapak/Ibu tingkatkan sebagai calon guru penggerak. Sudah dipikirkan? Mulai dari saya, kemudian dilanjutkan ke orang sebelah kiri saya, dan seterusnya hingga kembali ke saya. (proses refleksi) Terimakasih telah melakukan refleksi, boleh tepuk tangan kepada Bapak/Ibu. PENUTUPAN DAN FOTO BERSAMA (5’) Persiapan: ● Siapkan kamera Pelaksanaan: Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 47 Berikan ucapan penutupan dan minta peserta foto bersama untuk dokumentasi lokakarya pertama. Dengan ini, saya menyatakan lokakarya pertama selesai! Terimakasih atas partisipasi dan keaktifan Bapak/Ibu selama proses lokakarya ini. Di zaman sekarang ini, tidak lengkap sebuah kegiatan jika tidak ada foto bersama. Mari kita foto bersama. Pengajar praktik mengarahkan posisi Bapak/Ibu guru untuk foto bersama. Selesai foto bersama, pengajar praktik mempersilakan Bapak/Ibu guru untuk meninggalkan lokasi. Lokakarya pertama selesai. 48 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu DAFTAR ISTILAH Icebreaking Kegiatan di awal pelatihan untuk membangun koneksi antar peserta dengan peserta, peserta dengan pengajar praktik, peserta dengan lokasi kegiatan. Manfaatnya adalah peserta merasa lebih nyaman mengikuti kegiatan Energizer Kegiatan di tengah pelatihan yang bertujuan untuk membuat peserta lebih semangat dan lebih fokus mengikuti sesi Komunitas Praktisi Sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik dengan berinteraksi secara rutin DAFTAR PERIKSA PERLENGKAPAN [V] JENIS PERLENGKAPAN TOTAL Laptop 1 Proyektor 1 Layar 1 Pointer 1 Kamera 1 Papan plano 1 Kertas plano 30 Spidol marker 5 Spidol warna-warni 20 Lakban kertas 3 Pulpen 20 KETERANGAN Post-it Buku Pegangan Lokakarya Kesatu | 49 ● Kuning 60 ● Biru 60 Slayer/Penutup Mata 10 Bola warna warni 15 3 warna merah, 3 warna kuning, 3 warna hijau. 3 warna biru, 3 warna orange Lembar Identifikasi Komunitas Praktisi 20 Dicetak Lembar Pemetaan Komunitas Praktisi 20 Dicetak Lembar Peran Diri dalam Menggerakkan Komunitas 20 Dicetak Poster Pos Tahapan Menggerakkan Komunitas Praktisi 1 Dicetak Lembar Absensi 1 50 | Buku Pegangan Lokakarya Kesatu