Biokimia Air dan Air bebas Venny Agustin, M.Sc. Air • • Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H₂O. satu molekul air tersusun atas 2 atom hidrogen yang terkait secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna , tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar. Air • • Air merupakan komponen yang paling penting bagi kehidupan seluruh makhluk hidup dan fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Air berfungsi sebagai pembawa zat-zat makanan dan sisa-sisa metabolisme. • • • • Ada dua isu utama yang menekankan perlunya menjaga tubuh dengan mengkonsumsi air dalam jumlah tertentu. Pertama, air yang masuk ke dalam tubuh kita →mencegah toksin & zat kimia yang bersifat destruktif pada sel. Air membawa semua mineral & nutrisi yang dibutuhkan untuk metabolisme sel. Kedua, air terlibat dalam setiap fungsi tubuh →sebagai konduktor aktivitas elektrokimia, dengan memindahkan air dari satu sel saraf ke sel lainnya dengan lancar dan efektif. Air dalam bahan pangan & peran air bagi manusia Peran Air bagi Manusia Pembawa oksigen, nutrisi dan hasil metabolisme Peran Air dalam Bahan Makanan Mempengaruhi penampakan tekstur serta cita rasa makanan Mempengaruhi Kesegaran, Stabilitas, dan Keawetan Pangan Menentukan kualitas dan Tingkat Resiko Keamanan Pangan Untuk Reaksi Kimia Pelarut Universal untuk Senyawa kimia Mempengaruhi Aktivasi Enzim dalam Bahan Pangan Medium Pindah Panas Air Bebas 70-80 % Terdapat di seluruh permukaan tubuh ikan dan air bebas ini sering dinyatakan dengan water activity (Aw). Air Terikat Air yang terikat erat dengan komponen bahan pangan lainnya. air yang terikat secara kimia, fisik dan koloid dengan senyawa lain seperti lemak, protein dan sebagainya. Perbedaan Air bebas dan Air terikat Air Bebas Air bebas menunjukan sifat-sifat air dengan keaktifan penuh. ● Dapat dengan mudah hilang apabila terjadi penguapan dan pengeringan. ● Dapat membantu terjadinya proses kerusakan bahan makanan misalnya proses mikrobiologis, kimiawi, enzimatik, bahkan oleh aktivitas serangga perusak. ● Air Terikat Air terikat menunjukan air yang terikat erat dengan komponen bahan pangan lainnya. ● Tidak mudah hilang apabila terjadi penguapan dan pengeringan. ● Tidak menyebabkan proses kerusakan. ● Air terikat adalah air yang tidak dapat dibekukan lagi pada suhu lebih kecil atau sama dengan -4°C. ● Pengaruh Aktivitas Air (Aw) dalam Bidang Pangan • • • Menunjukkan jumlah air bebas di dalam pangan yang dapat digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya. Mikroba mempunyai kebutuhan Aw minimal yang berbeda-beda untuk pertumbuhannya. Untuk mengawetkan pangan adalah dengan menurunkan Aw bahan tersebut. Berbagai mikrobia mempunyai aw minimal agar dapat tumbuh dengan baik misalnya • • • Bakteri mempunyai aw minimal = 0,90; Khamir mempunyai aw minimal = 0,80 0,90; kapang/jamur mempunyai aw minimal = 0,60 - 0,70. “Konsentrasi garam dan gula yang tinggi dapat mengikat air dan menurunkan aw sehingga menghambat pertumbuhan mikroba.”Makanan yang mengandung kadar garam dan atau gula yang tinggi, biasanya mempunyai Aw di bawah 0,60 dan sangat tahan terhadap kerusakan oleh mikroba”. Air dan Penyimpanan Makanan ● Kandungan air dalam bahan makanan mempengaruhi daya tahan bahan makanan terhadap serangan mikroba yang dinyatakan dengan Aw. ● Makanan yang dikeringkan atau dikeringbekukan, mempunyai kestabilan tinggi pada penyimpanan, kandungan airnya sekitar 5-15%. ● Golongan makanan yang kandungan airnya menengah, seperti kurma , kue basah rentang kandungan airnya 20-40%. Air pada ikan dan hasil perairan Air bebas dan air terikat (Water bound) yang keterikatannya berbeda-beda pada masing-masing ikan. Menurut derajat keterikatannya air pada ikan dibagi menjadi 3 tipe yaitu : Air tipe 1 Air tipe 2 Air tipe 3 ● Air tipe I adalah air yang terikat pada molekul-molekul lain melalui suatu ikatan hidrogen yang besar. ● Air tipe I ini sangat sulit dihilangkan dengan pengeringan biasa. Air yang dalam keadaan terikat kuat. Ikatannya berifat ionik sehingga relatif sukar dihilangkan atau diuapkan. Air ini tidak membeku meskipun pada suhu 0° F. ● Air tipe II yaitu molekul air membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air lainnya. Penghilangan air tipe II ini akan mengakibatkan penurunan aw, bila air tipe II dihilangkan, maka pertumbuhan mikrobia dan reaksi kimia akan terhenti seperti reaksi browning, hidrolisis atau oksidasi lemak. ● Jika dihilangkan seluruhnya, maka kadar air bahan menjadi 3-7 %, sehingga kestabilan bahan akan tercapai. • Air tipe III adalah air yang secara fisik terikat dalam jaringan matrik seperti membran, serat dan air ini sering disebut dengan air bebas. Air tipe III mudah diuapkan dengan pengeringan dan dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh mikrobia untuk pertumbuhan dan media reaksi kimia lainnya. Pentingnya penentuan kadar air • • • • • Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari bahan pangan tersebut. Penentuan kadar air dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat penanganan yang tepat. Faktor mutu dalam pengawetan beberapa produk & mempengaruhi stabilitas : sayur & buah-buahan kering, susu kering, tepung telur, kentang kering. Faktor mutu untuk selai & jeli → mencegah kristalisasi gula, sirup gula dan penyiapan cereal Menurunkan kadar air digunakan u/ kenyamanan dalam pengemasan atau transportasi: susu konsentrat, gula tebu cair (67% solid), Sirup gula jagung (80% solid), Sirup glukosa (>70%). Faktor penentu kualitas air Faktor Fisika 1. 2. 3. 4. 5. Kekeruhan: air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri. Temperatur: Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic yang mungkin saja terjadi. Warna: air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan. Solid (zat padat): Kandungan zat padat menimbulkan bau, juga dapat meyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam air. Bau dan Rasa: Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya senyawa-senyawa organik tertentu. Faktor Kimia 1. 2. 3. pH (keasaman): Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH. DO (dissolved Oxygent): DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik. BOD (biological oxygen demand): BOD adalah banyaknya okigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air secara biologi.. 4. COD (chemical oxygen demand): COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik secara kimia. 5. Kesadahan: Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri (air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air. 6. Senyawa Kimia Beracun: Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat (= 0,05 mg/I). Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligan, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia (Farida, 2002). Faktor Biologi • Bakteri: Bakteri yang menimbulkan penyakit disebut disebut bakteri patogen. Dengan ukuran yang berbeda-beda dari 1-4 mikron, bakteri tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. • Organisme Coliform: secara umum untuk air yang dianggap aman untuk dikonsumsi, tidak boleh lebih dari 1 didalam 100ml air. • • Organisme Mikro Lainnya: Air dapat mengandung organisme mikroskopis lain yang tidak diinginkan berupa ganggang dan jamur. Pertumbuhan ganggang yang berlebihan dapat dicegah dengan pemakaian sulfat tembaga atau klorin. Jamur adalah tanaman yang dapat tumbuh tanpa sinar mafahari dan pada waktu tertentu dapat merajalela pada pipa-pipa air, sehingga menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak. Bahan Penyerap Air • Kapur aktif • H2SO4 • Silika gel (jenuh- merah, tidak jenuh-biru) • Aluminium oksida • KCI • K2SO4 • Barium oksida Metode Oven/Pengeringan Digunakan untuk semua bahan makanan/produk kecuali: • Produk mengandung senyawa mudah menguap. • Mengalami dekomposisi pada suhu 100 °C • Prinsip: sampel dikeringkan dalam oven 100-105°C sampai diperoleh berat tetap. Selisih berat = berat air sampel. Metode Pengeringan (Oven drying) ● ● ● ● ● Metode ini mengukur massa air dalam suatu massa yang diketahui dari sampel. Kadar air ditentukan dengan mengukur massa makanan sebelum dan sesudah air dihilangkan dengan pengeringan. Prinsip Dasar: Air memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan komponen utama lain dalam makanan seperti lipid, protein dan karbohidrat. Keuntungan: Murah, mudah digunakan, banyak sampel dapat dianalisis secara bersamaan. Kekurangan: Merusak, memakan waktu. Metode oven ● ● ● ● ● ● ● Prinsip : sampel dikeringkan dim oven 100-102 °C sampai diperoleh berat yg tetap. Peralatan: Oven dengan kisaran suhu 105° C. Cawan (porselin, stainless steel, Alumunium atau Nikjel) tempat sample. Desikator berisi bahan pengering (Silika gel) Penjepit Cawan Timbangan Analitik Metode Destilasi Digunakan u/ bahan2 yg mengandung lemak & komponen2 yg mudah menguap disamping air ● Prinsip: Air dikeluarkan dr sampel dgn caradistilasi azeotropik kontinyu dgn menggunakan pelarut "immible". ● Air dikumpulkan dim tabung penerima & volume air yg terkumpul dpt diketahui. Krn berat jenis pelarut Ibh kecil dr berat jenis air, maka air selalu berada di bawah pelarut & pelarut akan kembali ke labu didih. ● THANKS CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik