AN ANALYSIS OF FIGURATIVE LANGUAGE FOUND ON BIG HERO 6 MOVIE (2021) SKRIPSI UIN PA 1 : Dewi Kurniawati PA 2 : Ridho Kholid Abstract sebelumnya banyak penelitian tentang analysis makna kiasan seperti novel, puisi, lagu, dll. Makna kiasan dalam puisi dan lagu lebih sering ditampilkan daripada makna kiasan dalam film. Faktanya banyak makna kiasan yang dapat diitemukan dalam film. Tujuan penelitian ini : menjelaskan jenis makna kiasan dalam film dan menjelaskan makna kiasan dalam film. Pendekatannya : qualitative research approach Technique : content analysis technique. Theory : the theory of abrams (1999) Result : ditemukan 5 makna kiasan dari 23 ujaran. Ditemukan juga perbedaan makna setiap makna kiasan berdasarkan konteks dan situasi saat diucapkan. Topik masalah : ruang lingkup sastra kini telah berkembang cukup pesat dan tak terbantahkan. Sastra meliputi karya karya yang tertulis ataupun diucapkan, kata kata imajinatif maupun tidak imajinatif, menggunakan bahasa yang indah atau bahasa yang umum, dan juga menggunakan bahasa verbal ataupun bahasa non verbal. Karya sastra tidak hanya seperti pidato, esai, biografi, khotbah, surat, kritik, namun seiring perkembangan waktu komik dan film pun termasuk karya sastra. Sangat penting mempelajari bahasa kiasan bagi guru maupun siswa. Memahami perbedaan bahasa kiasan penting pada pendidikan siswa. Dengan mempelajari sastra siswa akan mempelajari pengayaan bahasa. Dalam memahami karya sastra, akan lebih mudah jika mahasiswa dapat mengkaji sebuah karya sastra, seperti novel, puisi, dan komik ataupun film sesuai dengan unsur-unsurnya. Film berkembang pesat dan menjadi hiburan masyarakat termasuk film berbahasa inggris. Komunikasi atau dialog menjadi bagian penting pada film. Komunikasi ada dua macam: verbal dan non-verbal. CHAPTER I INTRO Background study Ada banyak perbedaan antara bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan bahasa dalam sastra. Sastra adalah salah satu dari banyak cara untuk mengungkapkan perasaan, emosi, dan pengalaman. sastra tidak hanya dibatasi oleh standar karya sastra, seperti puisi atau puisi. Saat ini, ruang lingkup sastra telah berkembang secara tak terbantahkan. Hal ini tidak lagi ditekankan pada apakah atau tidak itu adalah bentuk tertulis atau lisan. Juga, itu hanya fokus pada konvensional gagasan yang mengatakan bahwa sastra harus imajinatif dan menggunakan keindahan dan bahasa yang halus. Sastra kini telah meliput karya-karya tersebut baik tertulis maupun kata-kata yang diucapkan, baik kata-kata imajinatif maupun tidak imajinatif, baik menggunakan bahasa yang indah atau bahasa yang umum, baik menggunakan bahasa verbal atau bahasa nonverbal belum. Ini mencakup cakupan yang sangat luas. Sastra mengakui karya nonfiksi seperti pidato, esai, biografi, khotbah, surat, kritik, menjadi bentuk karya sastra. Bahkan, sastra telah memasukkan komik atau film sebagai bagiannya dari itu. Sastra dibagi menjadi dua kelompok. Mereka adalah Literatur pengetahuan dan sastra (Informatif) sebagai hiburan atau sastra kekuasaan (Imajinatif). Peneliti bahasa imajinatif menggunakan kiasan bahasa dalam tulisannya. Ini memberikan perasaan dan pikiran. Dengan mempelajari bahasa kiasan, kita sebagai siswa yang akan menjadi guru bisa mendapatkan manfaat baik untuk diri kita sendiri maupun untuk siswa kita di kemudian hari. Bahasa kiasan menggambarkan sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain. Jenis deskripsi ini menghidupkan tulisan. Memahami perbedaan jenis bahasa kiasan merupakan bagian penting dari pendidikan siswa. Ada ada banyak kegiatan menyenangkan yang dapat digunakan guru di kelas untuk mengajak siswa memahami dan menciptakan bahasa kiasan. Bahasa kiasan adalah distorsi dari penggunaan bahasa oleh penutur yang memahami bahasa yang digunakan sehari-hari ((biasa), penyimpangan dari bahasa standar, atau pengertian distorsi dari kata, penyimpangan dari serangkaian kata untuk mendapatkan beberapa kata khusus artinya. bahasa kiasan terdiri dari 16 bahasa kiasan. Seorang penulis menyampaikan cara berbeda untuk mengekspresikan dan mendeskripsikan sesuatu yang disukai ide, tema, dan perasaan penulis". Penulis menggunakan situasi dan kondisi faktanya. Penulis menggunakan bahasa untuk menulis karya sastra. Dengan mempelajari sastra, siswa tidak hanya belajar tentang kemampuan bahasa seperti membaca, mendengarkan, menulis, berbicara, kosa kata, tata bahasa, pengucapan tetapi juga estetika tujuannya termasuk pengayaan bahasa. Dalam memahami karya sastra, ia akan lebih mudah jika mahasiswa dapat mengkaji sebuah karya sastra, seperti novel, puisi, dan lain-lain sesuai dengan unsur-unsurnya. Hal ini dapat membuat pembaca menjadi efek positif. Bahasa kiasan juga digunakan untuk membuat kata atau frasa menjadi gambar yang lebih indah, lebih menarik, dan memperjelas. Hiperbola, metafora, perumpamaan, personifikasi, dan ironi adalah jenis-jenis bahasa kiasan yang menggunakan kiasan. Bahasa kiasan tidak hanya digunakan dalam puisi, tetapi juga juga dalam lirik, puisi, dan skenario film. Film berkembang pesat khususnya di Indonesia. Orang tertarik menonton film dalam bahasa Inggris. Itulah alasan subjudul biasanya disediakan dalam film untuk membantu orang memahami dan memahami maksud dari film tersebut. Ada dua cara komunikasi yang berbeda: verbal dan non-verbal. Komunikasi verbal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan menggunakan kata-kata untuk bertukar informasi. Sedangkan non-verbal komunikasi tidak menggunakan kata-kata baik lisan maupun tulisan untuk bertukar informasi. Dalam komunikasi verbal dan nonverbal tentunya menyiratkan makna implisit dan eksplisit. Arti eksplisitnya secara langsung dan jelas diungkapkan atau ditunjukkan dalam teks, sedangkan makna implisitnya tidak diungkapkan atau tersirat secara ekspresif dari teks. Film adalah hiburan bagi masyarakat. Ada banyak jenis film, yaitu horor, romantis, aksi, dan kartun. Film ini tidak hanya menjadi sumber hiburan, tetapi juga dapat menjadi sumber pendidikan. Komunikasi, seperti dialog adalah yang paling bagian penting dalam film. Sir John Pollock berasumsi bahwa "Sebuah drama sebagai sebuah karya seni yang terdiri dari karya lisan atau gerak yang dilakukan oleh tokoh-tokoh yang dibayangkan dan memiliki subjek, tindakan, perkembangan, klimaks, dan kesimpulan". Film Big Hero 6 terpilih sebagai objek kajian para peneliti tertarik dengan Baymax sebagai karakter film Big Hero 6. Baymax sebagai film karakter Big Hero 6 memiliki hati untuk menyelamatkan dan peduli pada orang-orang. Dalam hal ini film, para peneliti juga menemukan beberapa bahasa kiasan yang digunakan oleh masing-masing karakter dalam film Big Hero 6. Oleh karena itu, peneliti tertarik pada menganalisis film ini. Selain itu, film ini juga mendapat banyak hal positif kritik dari media lain dan memiliki latar cerita yang bagus. Film ini menarik untuk melihat atau menganalisis. Karena minat mempelajari bahasa kiasan, penelitian ini difokuskan pada bahasa kiasan dan artinya " s yang digunakan terutama dalam Pahlawan besar 6 film. Penelitian sebelumnya tentang analisis bahasa kiasan telah dilakukan karya RinaDwiYatma (2015) berjudul " Kajian bahasa kiasan yang digunakan dalam Cerita pendek yang ditulis oleh O. Henry". Penelitiannya menjelaskan jenis-jenis bahasa kiasan dalam cerita pendek pilihan O. Henry, untuk menggambarkan makna dan pesan bahasa kiasan dalam O. Henry " s selected short cerita. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Risalatunni" mah (2015) berjudul "Bahasa kiasan ditemukan dalam lirik lagu Cristina Perry". Penelitiannya gunakan lagu-lagu Christina Perri sebagai objek penelitiannya. Yang lain sebelumnya penelitian yang dilakukan oleh Anita DwiWahyuni (2013) berjudul " Bahasa Kiasan ditemukan dalam Puisi Kahlil Gibran". Penelitiannya menjelaskan tentang figuratif bahasa ditemukan dalam puisi Kahlil Gibran"s. Perbandingan tesis ini dengan tiga jenis penelitian lainnya adalah objek penelitian. Tesis RinaDwiYatma menggunakan cerpen yang ditulis oleh O. Henry sebagai objek penelitiannya, penelitian dilakukan oleh Risalatunni " mah menggunakan lagu-lagu Christina Perry, dan tesis Anita Dwi Wahyuni menggunakan puisi Kahlil Gibran sebagai objek penelitiannya. Sementara, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan film "Big Hero 6" sebagai objek penelitian penelitian. Kesamaan tesis ini dengan ketiga tesis tersebut adalah analisis bahasa kiasan. Formulation of problem 1. Apa jenis makna kiasan dalam film big hero 6 2. Apa arti makna kiasan dalam film big hero 6 Objectives of research 1. Mengidentifikasi jenis makna kiasan 2. Menjelaskan arti makna kiasan Limitation of problem Batasannya penulis menganalisis makna kiasan dalam film big hero 6 berdasarkan Abrams MH, a glossary of literary terms,8th edition. Dialog adalah fokus utama yang akan diteliti. Use of the researh 1. Secara praktik penelitian ini berkontribusi untuk dosen dalam proses mengajarnya dan meningkatkan pengetahuan tambahan untuk mahasiswa dan dosen dalam bahasa inggris. 2. Secara theory penelitian ini untuk menambah sastra literature tentang makna kiasan. 3. Untuk memperkaya pengetahuan siswa dalam memehami makna kiasan terutama makna kiasan dalam film big hero 6. Scope of the researh 1. Subject : film big hero 6 2. Object : figurative language dalam film big hero 6 3. Waktu : 2020/2021 Significance of the study (manfaat penelitian) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk mengetahui dan memahami tentang jenis dan arti kiasan bahasa. Selain itu, diharapkan juga dapat memperkaya" pengetahuan " siswa di bidang sastra, bukalah pikiran mereka dalam menafsirkan segala jenis karya sastra, dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang bahasa kiasan. Itu bisa bantu siswa meningkatkan tulisan mereka, untuk membuat kata-kata yang mereka gunakan. Dalam komunikasi akan lebih mudah dipahami siswa saat mendengar seseorang yang menggunakan bahasa kiasan. dapat menganalisis makna tersembunyi atau pesan yang ingin disampaikan oleh pembicara. Apalagi hasil dari ini penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi para guru yang ingin ajarkan siswa mereka tentang sastra terutama penggunaan figuratif bahasa. Selanjutnya peneliti berharap agar penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh peneliti lebih lanjut sebagai acuan dalam melakukan penelitian terkait dengan topik dalam bidang sastra yang sama. CHAPTER II LITERATURE REVIEW Language Bahasa adalah komunikasi kehidupan manusia. Bahasa yang digunakan untuk berinteraksi, mendapatkan informasi, berkomunikasi dengan orang lain. Jika tidak, orang membutuhkan bahasa untuk mengungkapkan perasaan, ide, pikiran, dan imajinasi. Bahasa bisa diucapkan atau ditulis. Jurnal, surat kabar, novel, puisi, dan manuskrip didefinisikan sebagai bahasa tulisan. Juga, bahasa lisan dapat ditemukan dalam percakapan, dialog, pidato dan lagu. Bahasa adalah tulang punggung masyarakat. Ini adalah salah satu yang utama karakteristik menjadi manusia. Tanpanya kita tidak akan mengenal dunia seperti yang kita kenal sekarang. Secara harfiah segala sesuatu yang telah dicapai umat manusia tidak akan terjadi tanpa bahasa. Akibatnya, untuk mempelajari bahasa dan segala artinya dalam masyarakat merupakan salah satu tantangan utama yang Saya percaya kita ada di hadapan kita hari ini. Bahasa memberi kita semangat dan ekspresi simbolis. Bahasa memudahkan kita untuk berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu, kita dapat mengekspresikan perasaan atau gagasan dengan menggunakan bahasa. Ada banyak perbedaan antara bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan bahasa dalam sastra. Ini memiliki banyak keunikan dan ekspresi yang tidak biasa. Dalam proses komunikasi, pembicara selalu mengirim pesan ke penerima. Pengirim tidak hanya menggunakan direct ekspresi tetapi juga menggunakan ekspresi tidak langsung untuk membuat ucapan terdengar bagus dan menarik. Ungkapan tidak langsung berarti bahwa makna literal dari ucapannya berbeda dengan makna kiasan. Figuratif ini makna telah dipelajari oleh ahli bahasa dalam studi sastra. Sebuah figuratif bahasa adalah alat imajinatif dalam sastra dan komunikasi biasa itu digunakan untuk menjelaskan ucapan di luar penggunaan normal. Sebuah bahasa yang menggunakan kiasan disebut 'bahasa kiasan' dan tujuannya adalah untuk sajikan tiga elemen kejelasan, ke depan, dan keindahan dalam bahasa. Sapir menyatakan bahwa ada banyak jenis ekspresi yang tidak biasa, dan itu disebut sastra.6 Literature Sastra adalah cara untuk menemukan keindahan kata-kata para penulis hebat. Sastra mengajarkan kita kebenaran tentang hidup kita. Sastra sangat penting membaca, dan apa yang mereka katakan pasti penting. Literasi adalah hal yang penting bagian dari pendidikan kita. Sastra berarti setiap dan semua fiksi, puisi, drama, dan esai.7 Selain itu, Stanford menyatakan bahwa banyak siswa menanggapi pertanyaan "Mengapa Anda membaca Literatur?"dengan berbagai cara. The komentar berikut bersifat representatif: Elayne Mercier berkata bahwa kita membaca literatur untuk menemukan keindahan kata kata dari para penulis hebat. Sastra seperti Shakespeare dan Rick Mcdougal juga berkata sastra itu sangat penting untuk dibaca, karena para penulis itu telah bertahan lama selama bertahun-tahun, jadi apa yang mereka katakan pasti penting. Jika tidak, mereka akan dilupakan. Kita membaca literatur karena itu adalah bagian penting dari pendidikan kita. Seperti sejarah adalah satu bagian dan matematika adalah satu seni dan sastra adalah satu jalan. Ada tiga jenis atau genre utama sastra: fiksi, puisi, dan drama.9 Catatan sastra dan sadari pikiran dan perasaan seorang pria selama berabad-abad, melestarikan bagi kita pikiran orang-orang yang hidup sebelum kita, yang kita sukai dan tidak kita sukai, yang dapat kita ukur bersama kemanusiaan dan perbedaan sejarah kita. Dan ketika kita membaca cerita, puisi, dan drama orangorang sezaman kita, itu menerangi dunia kita semua berbagi. Izinkan saya memperdebatkan ini: jika sastra samar-samar atau tidak tepat; jika memang demikian mustahil untuk menentukan, dengan ketepatan ilmiah, nilai atau makna dari sebuah karya seni, ketidakeksteksian inilah harga yang harus dibayar oleh literatur mewakili seluruh manusia. Manusia itu sendiri, dalam perasaan dan pikiran, dalam pengembaraan hidup mereka yang singkat, adalah ambigu dan ambivalen, pergeseran campuran keabadian dan perubahan, arah dan kekacauan. Karena sastra itu sesuai dengan kehidupan, sesuai dengan kompleksitas perasaan manusia, orang yang berbeda akan membaca karya yang sama dengan respon yang berbeda. Dan seni sastra terkadang menegaskan bahwa hal-hal yang berlawanan sama-sama benar karena memang demikian.10 Characteristic Karakteristik menggambarkan atau mengidentifikasi kualitas atau sifat, dan seringkali menekankan sifat khas dari kualitas yang disebutkan tetapi kemungkinan juga menunjukkan bahwa mereka membedakan item yang dijelaskan.11 Definisi karakteristik menunjukkan karakter, atau kualitas atau ciri khas, dari a orang atau benda. Karakteristik pasti adalah fitur atau kualitas yang membuat seseorang atau sesuatu yang dapat dikenali, juga membedakan atau mewakili dari orang atau benda tertentu.12 Ciri ciri atau kualitas yang membedakan, Kemurahan hati adalah miliknya karakteristik utama. Fitur yang membantu mengidentifikasi, membedakan, atau mendeskripsikan dapat dikenali, sifat yang membedakan. Sifat adalah ciri pembeda atau kualitas, terutama dari sifat pribadi seseorang, sedangkan karakter adalah kelompok ciri-ciri, ciri-ciri dan ciri-ciri yang dari sifat individu beberapa orang atau benda. Karakteristik, ciri-ciri yang membedakan, kualitas, atau properti, elemen karakter, yang dicirikan. The concept of figurative language Bahasa kiasan adalah bahasa yang menggunakan kiasan. majas adalah cara untuk mengatakan sesuatu selain secara literal arti kata tersebut. Kiasan dapat dikatakan terjadi setiap kali pembicara atau penulis, demi kesegaran atau penekanan, berangkat dari denotasi kata yang biasa.13 Bahasa kiasan adalah salah satu gaya atau figur pidato yang merupakan cara untuk mengatakan sesuatu selain arti harfiah dari kata. Makna standar, berlawanan dengan maknanya dalam penggunaan kiasan, disebut arti harfiah. Istilah bahasa kiasan adalah penyimpangan yang mencolok dari apa yang pengguna bahasa memahami sebagai makna standar, untuk mendapatkan arti dan efek khusus.14 Juga dinyatakan oleh Perrine bahwa menjelaskan bahasa kiasan adalah bahasa yang menggunakan kiasan dan itu tidak dapat dipahami secara harfiah. Kiasan adalah cara apa pun untuk mengatakan sesuatu selain cara biasa, itu juga dijelaskan sebagai cara untuk mengatakan satu hal dan arti lainnya. Bahasa menggunakan berbagai tokoh pidato. Beberapa contohnya adalah perumpamaan, metafora, personifikasi, metonimi, simbol, alegori, paradoks, pernyataan berlebihan (hiperbola), meremehkan, ironi, dan kiasan.15 Ini berarti bahwa ketika seseorang mengatakan sesuatu, kadangkadang mereka tidak bersungguh-sungguh". Ada yang tersirat arti dari apa yang mereka bicarakan. Sedangkan menurut Pradopo, ada banyak macam bahasa kiasan.16 Namun, mereka memiliki satu kesamaan yang bahasa kiasan mengaitkan sesuatu dengan menghubungkannya dengan sesuatu lain. Penggunaan bahasa kiasan adalah untuk mengungkapkan suatu gagasan melalui bahasa yang menunjukkan" kepribadian " penulis. Menurut abrams bahasa kiasan terdiri dari 16 bahasa kiasan; mereka adalah aliterasi, alegori, kiasan, ambiguitas, hiperbola, citra, ironi, metafora, metonimi, onomatopoeia, paradoks, personifikasi, permainan kata-kata, perumpamaan, sinekdoke, dan pernyataan yang meremehkan.17 Sementara itu, Perrine mengasumsikan bahasa kiasan itu terdiri dari 12 jenis.18 Ada banyak figuratif bahasa yang biasanya muncul dan digunakan oleh penulis dalam bahasa mereka kerja. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kiasan bahasa membuat tulisan menjadi lebih menarik dan berharga. Kiasan atau figur retoris, atau skema (dari kata Yunani untuk "bentuk"), di mana penyimpangan dari penggunaan standar tidak terutama dalam arti kata-kata, tetapi dalam urutan pola sintaksis kata-kata. Perbedaan ini tidak terlalu tajam, juga tidak semua kritikus menyetujuinya aplikasi. Namun, untuk kenyamanan eksposisi, yang paling umum kiasan yang teridentifikasi diperlakukan di sini, dan yang paling sering diidentifikasi kiasan dikumpulkan dalam artikel tokoh retoris. Untuk baru-baru ini penentangan terhadap perbedaan mendasar antara literal dan figuratif, lihat metafora, teori.19 Types of figurative language Menurut abrams, makna kiasan punya banyak jenis seperti : a. Simile Simile adalah membandingkan 2 hal, ditunjukkan oleh beberapa penghubung, biasanya seperti, sebagai, daripada, atau kata kerja seperti menyerupai. Dalam kata-kata, perumpamaan adalah perbandingan tidak langsung dari dua hal, yang berbeda dalam pengertian mereka.21 Perumpamaan adalah ungkapan membandingkan sesuatu yang sangat berbeda. Simile adalah perbandingan dua hal, ditunjukkan dengan penggunaan kata atau frase seperti like, as, than, similar to, menyerupai atau tampak. Sedangkan perbandingan dalam metafora adalah tersirat.22 Simile adalah jenis bahasa kiasan yang paling sederhana, dan"s biasanya digunakan dalam puisi.23 contoh :" Kamu menari seperti sekolah tikus". Dalam contohnya menggunakan konjungsi seperti. Kata "menari" dibandingkan dengan tikus sekolah. Artinya menari itu indah seperti makhluk tikus diberikan pelajaran menari di sekolah. b. Metaphor Metafora menegaskan identitas, tanpa penghubung seperti "suka" atau kata kerja seperti itu muncul, dari istilah-istilah yang secara literal tidak sesuai.24 Yang satu-satunya perbedaan antara perumpamaan dan metafora adalah penggunaan penghubung kata.25 Dalam metafora istilah kiasan diidentikkan dengan literal istilah. Metafora menyiratkan perbandingan antara dua hal berbeda yang memiliki satu atau lebih poin dengan membicarakan satu hal dengan hal lain atau dengan mengidentifikasi satu hal dengan hal lainnya. Menurut pradopo perbedaan antara perumpamaan dan metafora adalah metafora yang " tidak menggunakan perbandingan kata "sebagai", "suka", dll. namun, metafora melihat sesuatu dengan perantara material lainnya.26 contoh: "kamulah tukang tampan di desaku". Artinya kamu adalah yang paling pria tampan dibandingkan dengan pria lain di desanya. c. Hyperbole Hiperbola adalah ekspresi yang dilebih-lebihkan dalam melayani kebenaran.27 sejalan dengan Perrine, Keraf menjelaskan hiperbola sebagai semacam kiasan itu melebihlebihkan dengan mengangkat suatu masalah.28 Hiperbola adalah jenis bahasa kiasan yang memiliki gaya bahasa dalam mengekspresikannya sesuatu yang berlebihan, mengandung pernyataan atau akibat yang berlebihan, bukan kebenarannya. Ini terdiri dari pernyataan berlebihan dalam jumlah seperti itu: ukuran, sifat, dan kualitas agar para pembicara ingin memberikan penekanan pada pernyataan atau situasi mereka. Hiperbola adalah pernyataan berlebihan yang berani atau berlebihan yang berlebihan fakta atau kemungkinan.29 Contoh: Anak laki-laki hanya menginginkan cinta jika itu penyiksaan.Dia tidak " tidak mengklaim bahwa pria ingin disiksa secara harfiah dalam hubungan romantis. Dia menggunakan hiperbola untuk mengklaim bahwa pria lebih suka hubungan yang sulit dan dramatis. d. Personification Personifikasi adalah ekspresi pemberian atribut manusia menjadi hewan, objek, atau konsep. Ini adalah subtipe metafora, dan perbandingan tersirat di mana istilah kiasan perbandingannya adalah selalu menjadi manusia.30 Sementara itu, Pradopo menyatakan bahwa personifikasi mengidentifikasi non-manusia dengan manusia. Objeknya adalah membuat mereka bisa berpikir, mencium, dll. inti dari personifikasi adalah untuk mengungkapkan gagasan abstrak terhadap benda mati, atau aspek alam yang digambarkan sebagai jika mereka manusia. personifikasi adalah bahasa kiasan yang menggambarkan hal-hal non-kehidupan atau abstraksi objek non-manusia dari ide-ide yang mampu bertindak seperti manusia.32 contoh: "Bintang itu tersenyum padaku". Di contohnya, 'bintang' adalah benda atau bukan manusia dan bertindak seperti manusia. Jadi, sang bintang tidak bisa tersenyum seperti manusia. e. Metonymy Metonimi adalah penggunaan sesuatu yang berkaitan erat dengan benda tersebut sebenarnya maksudnya.33 Metonimi adalah penggunaan kiasan dari kata-kata yang erat terkait dengan kata lain. Itu adalah metonimi terkait erat dengan nama benda, orang, atau dicirikan sebagai benda itu sendiri. Sejalan dengan Perrine, Keraf menjelaskan metonimi sebagai kiasan yang menggunakan a istilah untuk mengklaim istilah lain karena mereka sangat dekat korelasi.34 Metonimi adalah hubungan dekat yang menggunakan nama sesuatu, seseorang, atau karakteristik sebagai sesuatu itu sendiri. Contoh: juliet Is riding her, mio ("Juliet sedang menungganginya, Mio"). Artinya Mio adalah sepeda motor. Juliet tidak gunakan kata sepeda motor, tapi dia menggunakan label sepeda motor. f. Allegory Alegori adalah majas yang di dalamnya terdapat gagasan dan prinsip abstrak dijelaskan dalam bentuk karakter, figur, dan peristiwa. Perrine menyatakan alegori sebagai sesuatu yang memiliki makna di bawahnya dari deskripsinya. Sedangkan Keraf menjelaskan allegory adalah sebuah narasi atau deskripsi singkat itu memiliki bahasa kiasan. Artinya deskripsinya berbeda artinya dari deskripsinya. Dalam alegori, setiap elemen merupakan bagian dari sistem yang saling bergantung itu menceritakan kisah didaktik yang jelas, terpisah, dan lengkap tentang yang murni tingkat figuratif". "Masalah utama dengan alegori adalah sulitnya membuat kedua tingkatan tersebut bermakna (konkret dan kiasan) secara sama menariknya. artinya Alegori memiliki makna kiasan. Artinya cerita atau peristiwa tersebut memiliki makna yang abstrak. Perlu diketahui konteks verbal dalam memahami dengan jelas. Konteks verbal menempatkan sekitar bahasa kiasan yang memiliki pernyataan alegori. Dalam memahami Alegori, sulit untuk membuat maknanya sama konkretnya dengan acara tersebut. Contoh: Peternakan Hewan (animal farm). Permukaan dari ceritanya tentang sekelompok hewan ternak yang bangkit, mengusir orang, dan mencoba menjalankan pertanian mereka sendiri. Tindakan hewan terhadap ternak adalah digunakan untuk mengungkap keserakahan dan korupsi revolusi. Ini juga menggambarkan bagaimana orang yang kuat dapat mengubah ideologi masyarakat g. Alliteration Aliterasi adalah kemunculan huruf yang sama di awal kata-kata. Menurut Abrams, aliterasi adalah pengulangan suatu pidato suara dalam urutan terdekat.35 Aliterasi biasanya digunakan oleh perusahaan atau orang yang namanya mudah diingat. Contoh: Deep into that darkness peering, long I stood there wondering, fearing, doubting, dreaming dreams no mortal ever dared to dream before; (Jauh di dalam kegelapan itu mengintip, lama aku berdiri di sana bertanya-tanya, takut, meragukan, memimpikan mimpi yang tidak pernah berani diimpikan oleh manusia sebelumnya; ) di kutipan ini, penulis mengulangi bunyi " d " dalam " doubting", "dreaming", "dreams", "dared", dan "dreams". Kata-kata ini memiliki huruf kata awal yang sama dan menghasilkan majas aliterasi. h. Allusion Alusi adalah kiasan yang mengacu pada tempat, peristiwa, atau orang-orang. Selain itu, Abrams menjelaskan kiasan sebagai referensi yang lewat tanpa identifikasi eksplisit tidak hanya untuk orang sastra atau sejarah, tempat, atau peristiwa tetapi juga karya atau bagian sastra lainnya.36 Apalagi, menurut kiasan keraf merupakan acuan yang mengemukakan persamaan antara orang, tempat, atau peristiwa.37 Contoh: I was surprised his nose wasn’t growing like pinocchios (Saya terkejut hidung tidak tumbuh seperti Pinocchios"). Ucapan ini mengacu pada cerita Pinokio, tempat hidungnya tumbuh setiap kali dia berbohong. i. Ambiguity Ambiguitas adalah pernyataan yang mengandung lebih dari satu makna. Menurut Abrams, penggunaan ambiguitas diterapkan pada kesalahan dalam gaya.38 Ini " adalah penggunaan satu ekspresi untuk menandakan lebih dari satu referensi yang berbeda atau untuk mengungkapkan dua atau lebih sikap yang berbeda atau perasaan. Contoh: you shoul d bring wine or beer and dessert (Anda harus membawa anggur atau bir dan makanan penutup). Apa pembicara berarti kita hanya bisa membawa anggur, anggur dan makanan penutup, atau bir dan makanan penutup. j. Antithesis Antitesis adalah pernyataan di mana dua gagasan yang berlawanan diletakkan bersama-sama dalam sebuah kalimat untuk membuat efek yang kontras. Abrams mendefinisikan antitesis tersebut merupakan kontras atau pertentangan dalam arti frasa atau klausa yang saling berdekatan dan membuat paralelisme.39 Contoh: Menjadi, atau tidak, itu pertanyaannya. Apakah " lebih mulia dalam pikiran untuk menderita Gendongan dan Anak Panah Keberuntungan yang keterlaluan, Atau untuk melawan masalah Senjata lautan, Dan dengan menentang, mengakhirinya? Dari contoh ini, " Untuk menjadi, atau tidak menjadi " menjadi istilah sederhana yang memberikan arti yang berlawanan dengan mencapai efek kontras. k. Irony Ironi adalah ungkapan yang memiliki makna melampaui penggunaannya hanya sebagai kiasan. Inilah perbedaan antara penampilan dan kenyataan. Itu mungkin juga merupakan situasi yang mungkin berakhir lebih damai daripada yang biasanya diantisipasi. Ada tiga jenis ironi: ironi verbal, ironi situasional dan ironi dramatis. Ironi verbal terjadi ketika a pembicara mengatakan sesuatu yang kontras dengan maknanya yang sebenarnya. Ironi dramatis terjadi ketika penonton memiliki lebih banyak informasi daripada tokohtokoh dalam sebuah karya sastra. Ironi dari situasi ini adalah terdiri dari situasi di mana hasilnya sangat berbeda dari diharapkan.Contoh: Tapi Brutus bilang dia ambisius. Brutus adalah seorang pria terhormat . di kutipan ini, adalah contoh ironi verbal, karena Mark Antony sebenarnya menyiratkan bahwa Brutus tidak ambisius juga tidak terhormat. l. Understatement Meremehkan atau understatement adalah mengatakan kurang dari satu cara yang mungkin ada di apa yang dikatakan seseorang dan bagaimana mereka mengatakannya.40 Ini kebalikan dari pernyataan berlebihan yang memiliki arti mengatakan kurang dari kebenaran. Ini memiliki efek untuk menarik pembaca ke dalam ketenangan heroik penulis.Contoh: "Saya berpikir bahwa mereka memiliki pendapat yang berbeda tentang masalah tersebut". Artinya dua orang bertengkar sengit. m. Paradox Paradoks adalah kontradiksi yang nyata, namun demikian, sesuatu yang benar. Ini bisa berupa situasi atau pernyataan.41 Adalah tampak seperti pernyataan yang kontradiktif dan konyol tetapi mungkin termasuk kebenaran laten. Apalagi, Keraf menyatakan paradoks sebagai kiasan yang mengandung kontradiksi yang nyata dengan fakta.42 Contoh: Saya harus kejam untuk bersikap baik (I must be cruel to be kind). Dalam lakon ini, Hamlet berbicara tentang ibunya. Dia tidak ingin ibunya menjadi kekasih seorang pria yang telah membunuh ayahnya. Jadi, dia berpikir bahwa menjadi pembunuh untuk membunuhnya akan baik untuk ibunya. n. Pun Pun adalah sebuah permainan pada kata-kata untuk menghasilkan efek lucu dengan menggunakan kata yang menyarankan dua atau lebih makna atau dengan mengeksploitasi suara kata kata yang serupa yang memiliki arti berbeda. Selain itu, Abrams menyatakan pun sebagai sebuah permainan pada kata-kata yang memiliki bunyi identik (homonim) atau suara yang sangat serupa tetapi memiliki arti yang sangat berbeda.43 Selain itu, Keraf mendefinisikan bahwa pun adalah sebuah kiasan perkataan dengan menggunakan suara serupa.44 Contoh: "kamu melihat bumi membutuhkan waktu dua puluh empat jam untuk berputar bulat pada porosnya/sumbunya‟ "Berbicara tentang kapak,‟ kata Sang Duchess, "potong kepala dia !‟ Dalam contoh permainan kata-kata ini, Alice mencoba mengesankan Duchess ketika dia menggunakan kata "sumbu/poros," meskipun, Duchess membuat koneksi homofonik ke "sumbu/poros" dan panggilan untuk eksekusi Alice. o. Synecdoche Synecdoche adalah penggunaan bagian untuk keseluruhan.45 Sebagai tambahan, synecdoche adalah penggunaan sesuatu suatu hal untuk mewakili keseluruhannya atau wakil sebaliknya. Synecdoche dibagi menjadi dua bagian; yaitu Pars pro toto dan Totem pro parte. Contoh: the lady or the tiger ? his eye met hers as she sat there paler and whiter than anyone in the vast ocean of anxious faces about her (Wanita atau Harimau? Matanya bertemu dengannya sesaat dia duduk di sana lebih pucat dan lebih putih dari siapa pun di lautan luas yang penuh wajah kegelisahan tentang dia). Kata "wajah" mengacu pada orang. p. Onomatopoeia Onomatopoeia adalah menamai suatu tindakan atau sesuatu menurut bunyinya.46 contoh: thonk! Thunk! Went his feet…. Birds twittered and tweeted (“Thonk! thunk! Pergi kakinya…Burung berkicau dan berkicau). Kalimat ini termasuk onomatopoeia. “Thonk” dan “Thunk” adalah penamaan burung menurut bunyinya. Previous study Penelitian terdahulu adalah penelitian yang ditemukan oleh peneliti sebelumnya. Penulis tesis ini mencoba menyajikan beberapa kajian atau penelitian yang relevan dengan tesis ini. Hal ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan perbandingan dan pemahaman tentang bahasa kiasan. Penelitian ini mencakup tentang jenis bahasa kiasan, makna, dan pesan yang kami temukan dalam naskah film “Big Hero 6”. Penelitian sebelumnya dipaparkan oleh peneliti untuk memberikan orisinalitas penelitian ini. Terutama, penelitian ini berkaitan dengan bahasa kiasan. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh RinaDwiYatma (2015) in “A study on figurative languages used in Short stories written by O. Henry” (RinaDwiYatma (2015) dalam “Studi tentang bahasa kiasan yang digunakan dalam cerpen yang ditulis oleh O. Henry”). Penelitiannya menjelaskan jenis bahasa kiasan dalam cerpen pilihan O. Henry, untuk mendeskripsikan makna dan pesan bahasa kiasan dalam cerpen pilihan O. Henry. Penelitiannya sampai pada kesimpulan bahwa ia menemukan data simile 8, data pleonasme 6, data hiperbola 5, data retorika 5, data repetisi 4, data metafora 2, data elipsis 2, data metonimi 1, data asyndeton 1, data aptronim 1, eufemisme 1 data, dan litotes 1 data. Berdasarkan jenis bahasa kiasan yang ditemukan penulis dalam 4 cerpen karya O. Henry, penulis berkesimpulan bahwa setiap jenis bahasa kiasan memiliki makna yang berbeda berdasarkan isi cerpen, dan berdasarkan temuan penulis menemukan dua macam pesan dari 4 cerpen karya O. Henry, yaitu pesan moral dan pesan sosial. Penelitian lain dilakukan oleh by Risalatunni‟mah (2015) entitle “Figurative language found in Cristina Perry‟s lyrics of songs” (Risalatunni‟mah (2015) dengan judul “Bahasa kiasan ditemukan dalam lirik lagu Cristina Perry”.) Penelitiannya menggunakan lagu-lagu Christina Perry sebagai objek penelitiannya. Berdasarkan temuan dan analisis bahasa kiasan yang ditemukan pada lirik lagu Cristina Perry, peneliti menemukan 9 jenis bahasa kiasan. Mereka adalah (1) hiperbola, (2) retorika, (3) personifikasi, (4) repetisi, (5) paradoks, (6) alegori, (7) ironi, (8) paralelisme, dan (9) litotes. Dan hiperbola adalah bahasa yang paling kiasan dalam lagu ini. Penelitian terdahulu lainnya dilakukan oleh Anita DwiWahyuni (2013) dengan judul figurative language found in kahlil gibrans poem “Bahasa Figuratif yang Ditemukan dalam Puisi Kahlil Gibran”. Penelitiannya menjelaskan tentang bahasa kiasan yang ditemukan dalam puisi Kahlil Gibran. Dia menemukan 9 gaya bahasa. Ada (1) personifikasi, (2) metonimi, (3) repetisi, (4) simbolisme, (5) understatement, (6) metafora, (7) hiperbola, (8) pleonasme, dan (9) simile. Yang dominan dalam penelitiannya adalah personifikasi; Ada 13 baris yang ditemukan dalam Puisi Pilihan Kahlil Gibran. Selanjutnya, metonymy ditemukan 1 baris, repetisi ditemukan 4 baris, simbolisme ditemukan 8 baris, understatement ditemukan 1 baris, metafora ditemukan 5 baris, hiperbola ditemukan 10 baris, pleonasme ditemukan 2 baris, dan simile ditemukan 2 baris. Perbandingan tesis ini dengan ketiga jenis penelitian itulah yang menjadi objek penelitian. Tesis RinaDwiYatma menggunakan cerpen karangan O. Henry sebagai objek penelitiannya, penelitian yang dilakukan Risalatunni‟mah menggunakan lagu-lagu Christina Perry, dan tesis Anita DwiWahyuni menggunakan puisi Kahlil Gibran sebagai objek penelitiannya. . Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan naskah film “Big Hero 6” sebagai objek penelitian. Kemiripan tesis ini dengan ketiga tesis tersebut adalah analisis bahasa kiasan. Big hero 6 movie Film ini merupakan film animasi yang diproduksi oleh Walt Disney Animation Studios dan dirilis oleh Walt Disney Pictures pada tanggal 7 November 2014. Film ini menceritakan tentang seorang ahli robotika muda bernama Hiro Hamada yang membentuk tim superhero untuk melawan penjahat bertopeng. Ceritanya tentang bagaimana mencintai dan peduli satu sama lain, dan juga bagaimana membangun hubungan satu sama lain. Film tersebut menjadi film animasi terlaris tahun 2014. Film tersebut memenangkan Academy Award untuk Penghargaan Film Animasi Terbaik dan Pilihan Anak-Anak untuk Film Animasi Favorit. Film tersebut juga meraih nominasi untuk Penghargaan Annie untuk Film Animasi Terbaik, Penghargaan Golden Globe untuk Film Fitur Animasi Terbaik, dan Penghargaan BAFTA untuk Film Fitur Animasi Terbaik. Film ini disutradarai oleh Don Hall. Peneliti menduga bahwa ada banyak jenis bahasa kiasan dalam percakapan film ini. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menganalisis film ini. Selain itu, film ini juga mendapat banyak kritik positif dari media lain dan memiliki setting cerita yang bagus. Film ini menarik baik untuk ditonton maupun untuk dianalisis. The use of figurative language Bahasa kiasan adalah jenis karya sastra yang lebih menekankan pada makna konotatif daripada sastra. Ini adalah bahasa yang menggunakan kata atau frasa dengan makna yang berbeda dari interpretasi literal. Ini dapat ditemukan dalam sastra dan puisi di mana tulisannya menarik bagi indra. Ini dapat dilakukan dengan menetapkan kata dengan arti tertentu, dengan membandingkan dua hal sedemikian rupa sehingga kita menemukan perbandingan yang menarik, atau dengan menggunakan kata-kata yang memiliki konstruksi atau bunyi yang tidak biasa. Hal ini ditunjukkan dengan majas yang membandingkan, melebih-lebihkan, atau menunjukkan makna lain dari makna penampilan pertama. Penggunaan majas baik dalam dunia pendidikan atau lainnya diharapkan dapat membantu dalam menulis. Terutama bagi mahasiswa, baik penulis novel maupun penyair. Bahasa kiasan digunakan dalam segala bentuk komunikasi, seperti dalam percakapan sehari-hari, artikel di surat kabar, iklan, novel, puisi, dll. Ucapan bukanlah alat untuk mengungkapkan apa yang terbukti tidak benar. Memang, mereka sering mengungkapkan kebenaran yang tidak dapat dikomunikasikan dengan bahasa yang lebih sastra, mereka menarik perhatian pada kebenaran semacam itu, dan mereka memberikan penekanan. Alasan kita menggunakan bahasa kiasan adalah kita dapat mengatakan apa yang ingin kita katakan dengan lebih jelas dan kuat dengan angka daripada mengatakannya secara langsung, dan kita bisa mendapatkan lebih banyak darinya dengan pernyataan kiasan daripada dengan pernyataan literal. Bahasa kiasan menawarkan cara lain untuk menambah dimensi ekstra pada bahasa. Bahasa kiasan seringkali memberikan makna yang lebih efektif daripada pernyataan langsung. Dalam kondisi seperti ini, ada beberapa alasan efektifitas tersebut, yaitu (1) bahasa kiasan memberikan kesenangan imajinatif, (2) kiasan adalah cara untuk membawa citraan tambahan ke dalam puisi, menjadikan puisi abstrak menjadi konkret dan lebih sensual, (3 ) Kiasan adalah cara menambahkan intensitas emosional pada pernyataan informatif dan menyampaikan sikap bersama dengan informasi, (4) Kiasan adalah makna konsentrasi yang efektif, cara mengatakan sesuatu dalam jangka pendek. FIGURATIVE LANGUAGE IN THE FAULT IN OUR STAR MOVIE Jurnal unud Abstract Judul dari studi ini adalah “Figurative Language in The Fault in Our Star Movie Script”. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi jenis bahasakiasan dan untuk menganalisis makna yang direpresentasikan dari bahasa kiasan yang terdapat dalam naskah film berjudul The Fault in Our Star. Data penelitian diambil dari naskah film berjudul The Fault in Our Star.Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi. Data yang dikumpulkan dan diklasifikasikan secara kualitatif analisis berdasarkan teori dari Knickerbocker danReninger (1963) dalam buku “Interpreting Literature” dan juga didukung oleh teori dari Leech (1979) dalam buku “Semantic”. Hasil dari penelitian ini menunjukan terdapat 38 contoh bahasa kiasan yang ditemukan seperti; 9 contoh simile, 3 contoh metafora, 2 contoh personifikasi, 1 contoh metonimi, 15 contoh hiperbola, 3 contoh ironi, 1 contoh paradok dan 4 contoh ironi. Background of the study Film adalah media yang menyebarkan gambar bergerak, yaitu rangkaian gambar yang diproyeksikan pada layar untuk menciptakan ilusi (penipuan) gerak makhluk hidup. Saat ini film menjadi sebuah karya sastra karena sastra tidak memiliki batasan bagaimana melakukannya; meskipun banyak orang berpikir bahwa sastra harus diekspresikan melalui karya sastra standar misalnya. prosa atau puisi. Sastra adalah salah satu cara manusia mengekspresikan perasaan, pikiran, pengalaman, emosi, harapan, dan keyakinan mereka. Figurative Language adalah salah satu jenis karya sastra yang lebih mengutamakan konotasi daripada makna denotasi. Secara umum, bahasa kiasan adalah bahasa yang menggunakan kata-kata atau ekspresi dengan makna yang berbeda. Karena banyak bahasa kiasan dalam film yang umumnya memiliki arti yang berbeda dari makna literalnya, penulis tertarik untuk menganalisis dan mengklasifikasikan komunikasi yang digunakan dalam sebuah film ke dalam jenis bahasa kiasan itu sendiri. Salah satu film yang mengandung bahasa kiasan adalah The Fault In Our Star yang disutradarai oleh Josh Boon, yang diadopsi dari novel karya John Green. Problem of the study 1. Apa tipe makna kiasan yang digunakan dalam naskah film the fault in our star 2. Bagaimana makna dipresentasikan dalam makna kiasan di naskah film the fault in our star Aims of the study 1. Mengidentifikasi tipe makna kiasan yang digunakan dalam naskah film the fault in our star 2. Untuk menganalisis makna bahasa kiasan dalam naskah film the fault in our star Research method Data utama diambil dari naskah film the fault in our star yang merupakan film drama komedi romantis amerika 2014 yang disutradarai oleh josh boone. Data yang dianalisis menggunakan metode qualitative berdasarkan pada teory makna kiasan yang diajukan oleh knickerbocker and reninger (1963:367) yang menyatakan bahwa makna kiasan adalah terkadang disebut bahasa metaporikal. Teory makna di usulkan oleh leech (1979) yang juga digunakan. Result and discussion Makna kiasan dalam naskah film the fault in our star a. Simile …….She eats like a bird. She barely leaves the house. (p.2) Kalimat di atas secara langsung membandingkan dua ide dan memungkinkan mereka untuk tetap berbeda meskipun memiliki kesamaan dengan menggunakan kata "seperti". Ini membandingkan cara dia (Hazel) makan, yaitu seperti cara makan burung. b. Metaphor I’m a grenade. And at some point I’m gonna blow up, and everything in my wake eill be obliterated and I really…..(p.65) “I’m a grenade” dapat dikategorikan kedalam metapora karna pernyatannya membandingkan 2 hal yang berbeda; antara seorang manusia dan sebuah granat. Granat adalah sebuah bom kecil yang dilemparkan dengan tangan atau di luncurkan secara mekanik. Kata granat membuat karakter serupa dengan pembicara yang dapat meledakan dan melenyapkan apapun dari orang orang disekitarnya. c. Personification “pain demands to be felt.” (p.32) Kutipan diatas mengacu pada personifikasi karna kata “pain” adalah gambaran sebagai manusia yang menuntut untuk dirasakan. Sedangkan rasa sakit (pain) adalah kata benda, yang sangat tidak menyenangkan, sensasi fisik yang disebabkan oleh penyakit atau cedera dan kata tuntutan (demands) adalah kata kerja yang berarti permintaan yang mendesak dan ditaati. d. Metonymy ……some days she wont even get out of bed. (p.4) Karakteristik metonimi dalam kalimat diatas ditunjukan oleh “get out of bed” karna istilah ini digunakan untuk hal lain yang terkait erat dengannya. Target metonimik ini merupakan bagian dari skrip ideal dalam budaya, ketika seseorang bangun, hal pertama yang harus dilakukan adalah bangun dari tempat tidur. e. Hyperbole Gus has one eye on the road, the other on hazel. He was impressed with her before.(p.23) Kalimat one eye on the road, the other on hazel sebenarnya adalah hal yang mustahil. Mata manusia selalu segaris dan tidak dapat dialihkan terhadap berlawanan arah secara bersamaan. Kesan Berlebihan dalam kalimat di atas digunakan untuk menciptakan kesan yang kuat dari suatu tindakan. f. Irony And yours is - even though you had freaking cancer you give money to a corporation for the chance to acquire even more cancer!? Ugh. And you were doing so well. (p. 19) Kalimat di atas tergolong ironi karena digunakan pernyataan yang bertolak belakang antara apa yang tampak terjadi dan apa yang tampak dikatakan dengan kebenaran atau kenyataan yang sebenarnya. Satu sisi mengatakan bahwa "Anda memberikan uang kepada perusahaan untuk kesempatan mendapatkan lebih banyak kanker" sebagai perspektif yang buruk, dan sisi lain adalah "Dan Anda melakukannya dengan sangat baik" berarti respons positif, namun, itu benar-benar ekspresi sarkasme. Namun, memberikan kesempatan untuk mendapatkan lebih banyak kanker adalah tindakan yang merugikan. g. Paradox They don’t hurt you unless you light them. (They refers to cigarettes) (p. 19) Kalimat diatas menunjukan paradox karna terlihat tidak jelas/tidak masuk akal, tapi itu kemungkinan benar. rokok adalah silinder tipis dari tembakau yang dipotong halus yang digulung di atas kertas untuk diasapi. jika rokok tidak dinyalakan maka rokok tidak akan berbahaya. h. Allusion I’m a bit of a victorian lady, fainting-wise. (p.25) Kalimat "Aku sedikit seperti wanita Victoria" adalah semacam kiasan karena itu menunjukkan referensi ke sesuatu dari karya sastra lain atau ke karya terkenal orang dari sejarah. Wanita Victoria adalah julukan wanita pekerja keras dan memiliki kerugian baik secara finansial maupun seksual, mengalami ketidaksetaraan dalam diri mereka pernikahan dan status sosial, perbedaan hak laki-laki dan perempuan yang berbeda" yang terjadi selama era ini; oleh karena itu, pria diberi lebih banyak stabilitas, status keuangan, dan kekuasaan atas rumah dan wanita mereka. Meanings represented by the figurative language in the fault in our star movie script a. Connotative meaning Gus has one eye on the road, the other on Hazel. He was impressed with her before. (p. 23) Arti dari kalimat di atas "satu mata di jalan, yang lain di Hazel" adalah bahwa Augustus mencoba untuk fokus dengan cerita Hazel " s dan memberikan perhatian;namun syaratnya adalah mereka sedang di jalan dan Augustus sedang mengemudi dan hazel sedang duduk kursi penumpang; oleh karena itu, Augustus harus fokus untuk melihat ke depan meskipun dia ingin memperhatikan Hazel. b. Affective meaning The instructor looks at me and goes, your driving, while pleasant...is not technically unsafe. (p. 20) Pernyataan di atas menunjukkan bahwa instruktur ingin mengatakan jika Augustus"s cara mengemudi bukanlah keselamatan; namun, untuk mengucapkan kata-kata yang baik kepada Augustus, instruktur mengatakan" menyenangkan "terlebih dahulu dan kemudian"tidak aman". c. Reflected meaning Hazel and the BOY we will come to know as AUGUSTUS “GUS” WATERS (17) at out door restaurant in some magical place. [Though we DONOTSEEHISFACE, the impression we get is that the two of them look very much the perfect Hollywood couple.] (p.1) Hollywood secara harfiah adalah sebuah distrik di Los Angeles karena telah menjadi terkait dengan bisnis hiburan, selebriti, dan pembuatan film. Hazel dan Agustus terlihat sangat mirip dengan pasangan Hollywood yang sempurna berarti mereka terlihat sangat harmonis yang menikmati liburannya. d. Collocative meaning ..some days she won‟t even get out of bed. (p. 4) Bangun dari tempat tidur adalah salah satu pengelompokan kata yang sudah tidak asing lagi, terutama kata-kata yang biasanya muncul bersama dan, dengan demikian, menyampaikan makna melalui pergaulan. The arti yang diwakili oleh kalimat di atas adalah dia turun dari tempat tidurnya dari berbaring di sana beberapa waktu dan tidak akan berteman. e. Thematic meaning Hazel, listen to me... it’s gonna hurt like hell to lose you but ...you of all people know it‟s possible to live with pain. (p. 118) Pernyataan di atas menunjukkan ilustrasi abstrak untuk menunjukkan perasaan dinyatakan dengan situasi persamaan. Ini Akan sangat menyakitkan jika kehilanganmu berarti memang begitu sangat menyakitkan jika harus kehilangan putrinya yang dilambangkan dengan kata "neraka"/hell. Conclusion Dari analisis di atas dalam naskah film The Fault in Our Stars yang disutradarai oleh Josh Boone ditemukan 38 bahasa kiasan; penulis menemukan 8 jenis bahasa kiasan yang terdiri dari 9 simile, 3 metafora, 2 personifikasi, 1 metonimi, 3 ironi, 1 paradoks dan 4 kiasan dan 15 hiperbola; mereka digunakan untuk menggambarkan perasaan yang kuat dari karakter seperti perasaan bahagia, sakit dan cinta karena tema film ini adalah salah satu jenis film dramatis tentang keinginan dua kekasih yang ingin hidup normal tanpa kanker. Semua bahasa kiasan yang digunakan dalam The Fault in Our Stars dibuat deskriptif, mudah dipahami, dan dapat dibayangkan. Beberapa ekspresi kiasan dalam percakapan dan narasi digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang lucu, serius, atau tidak terduga. THE ANALYSIS OF FIGURATIVE LANGUAGE USED IN JOHNNY ENGLISH REBORN FILM Jurnal peradaban university bumiayu- brebes Abstract Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bahasa kiasan yang diwujudkan dalam film Johnny English Reborn. Penulis menggunakan deskriptif kualitatif untuk menganalisis bahasa kiasan pada film Johnny English Reborn. Temuan penelitian ini menunjukkan penghitungan bahasa kiasan, yaitu; 16 pengulangan, 11 hiperbola, 9 pernyataan meremehkan, 9 sinekdoke, 8 metafora, 4 paralelisme, 3 simile, 3 personifikasi, 2 ironi, 2 simbol, 3 tautologi, 2 litotes, 1 kiasan, 1 paradoks. Dan ada beberapa dari 21 bahasa kiasan yang tidak ditemukan dalam film Johnny English Reborn seperti; aliterasi, oxymoron, onomatopeia, antanaclasis, metonimi, apostrof, para sajak (rhyme). Dapat disimpulkan bahwa dalam menganalisis naskah selain menemukan bahasa kiasan dalam naskah, kita juga dapat memahami makna dialog dan percakapan yang mengandung bahasa kiasan. Introduction Menurut Kridalaksana dalam Chaer (2010: 3), sosiolinguistik diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jenis bahasa dan ragam bahasa, serta hubungan linguistik dan ragam fungsi bahasa dalam suatu bahasa masyarakat. “Bahasa berbeda-beda menurut kegunaannya dan juga penggunanya, menurut di mana ia digunakan dan kepada siapa, serta menurut siapa yang menggunakannya. Penerima dan konteks mempengaruhi pilihan kode atau variasi kita, apakah bahasa, dialek atau gaya” (Holmes, 2001: 223). Ada banyak jenis bahasa kiasan seperti: metafora, simile, simbol, personifikasi, apostrof, sinekdoke, metonimi, paradoks, hiperbola, understatement, ironi, aliterasi, oxymoron, kiasan, onomatopoeia, antanaklasis, repetisi, paralelisme, tautologi, litotes. Untuk mengetahui penerapan bahasa kiasan penulis memilih film Johnny English Reborn. Johnny English Reborn adalah film komedi mata-mata Inggris tahun 2011 yang memparodikan genre agen rahasia James Bond dan reboot franchise film. Film tersebut merupakan sekuel dari Johnny English (2003), dan dibintangi oleh Rowan Atkinson yang mengulangi perannya sebagai tokoh utama dan disutradarai oleh Oliver Parker. Film ini memiliki nada yang sedikit lebih gelap dari film sebelumnya tetapi tetap mempertahankan humor khas Atkinson. Film ini memenangkan beberapa penghargaan dan nominasi; Evening Standard British Film Awards 2012 dan Phoenix Film Critics Society Awards 2011 kemudian dinominasikan sebagai Blockbuster of the Year dan Best Original Song untuk "I Believe in You". Berdasarkan pemaparan di atas, penulis merasa tertarik untuk menganalisis film Johnny English Reborn melalui bahasa kiasan. Literature review Keraf (2010:129) menjelaskan majas terbagi menjadi dua kelompok. Itu adalah gaya analogi dan retoris. Gaya analogi merupakan anomali yang lebih jauh dalam aspek makna khususnya, sedangkan gaya retoris merupakan anomali dari konstruksi biasa untuk mencapai efek tertentu. Gaya bahasa atau gaya kiasan adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa khusus yang menunjukkan jiwa dan ciri khas penulis (pemakai bahasa). Kita dapat mengatakan, “Gaya bahasa atau bahasa kiasan adalah cara mengungkapkan ekspresi melalui bahasa khusus yang menunjukkan jiwa dan penulis adalah kepribadian (pemakai bahasa)”. Gaya bahasa yang baik harus memiliki tiga unsur tertentu, yaitu: ketulusan, rasa hormat, dan daya tarik (Keraf, 2010: 113). Menurut Keraf (2010: 113), ada banyak jenis bahasa kiasan seperti: metafora, simile, simbol, personifikasi, apostrof, sinekdoke, metonimi, paradoks, hiperbola, meremehkan, ironi, aliterasi, oksimoron, kiasan, onomatopoeia, antanaclasis. , pengulangan, paralelisme, tautologi, litotes, para sajak. a. metafora Sebuah metafora membandingkan dua hal yang berbeda. "my baby sisters a doll" Anda mungkin berkata, membandingkan ukuran dan kemanisan adik perempuan Anda dengan kesempurnaan sebuah boneka. Di lain waktu Anda mungkin berkata, "my brother is a rat." Ini membandingkan saudaramu dengan makhluk kecil paling menjijikkan yang dapat Anda pikirkan. Dalam kedua kasus tersebut, Anda akan membuat metafora- suatu bentuk perbandingan yang secara langsung membandingkan dua hal yang berbeda. Metafora tidak membuang waktu untuk langsung ke intinya. b. Simile Jika kamu berkata “my sister like a doll,” atau mungkin “my brother good like gold,” maka kamu membuat contoh simile – sebuah bentuk perbandingan dalam satu hal yang dibandingkan dengan hal lain yang tidak sama dengan menggunakan perbandingan kata spesifik seperti “like, as, and resembles”. Penyair mencoba menemukan metafora dan simile yang tidak biasa c. Symbol Suatu benda (bisa berupa objek, orang, situasi, atau tindakan) yang merupakan singkatan dari sesuatu yang lebih abstrak, misalnya Rantai dapat melambangkan bersatunya dua hal, Hitam digunakan untuk melambangkan kematian atau kejahatan, time is money : Ini simbolis karena ini memperingatkan Anda bahwa ketika Anda menghabiskan waktu Anda, Anda melepaskan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang lain dengan waktu itu (sama seperti ketika Anda membelanjakan uang Anda, Anda melepaskan kesempatan Anda untuk melakukan sesuatu yang lain dengan uang itu ). Selanjutnya, seperti uang, waktu tidak terbatas. d. Personification Berbicara tentang sesuatu yang bukan manusia seolah-olah memiliki kemampuan manusia dan reaksi manusia. Atau istilahnya mengumpamakan benda mati seolah olah hidup seperti manusia. contoh : the stars danced playfully in the moonlit sky. e. Apostrophe Suatu kiasan perkataan yaitu seseorang yang tidak ada atau mati atau sesuatu yang bukan manusia disapa seolah-olah itu hidup dan hadir. Contoh: Juliet can also be heard addresing to a dagger, “O, happy dagger! This is thy sheath (ini sarungmu). Jadi biarlah aku berkarat dan mati.” Perhatikan bahwa dia menggunakan "O" sebelum objek mati, cara konvensional untuk memulai apostrof untuk menunjukkan bahwa karakter atau pembicara sedang berbicara dengan seseorang atau sesuatu yang tidak benar-benar hadir atau nyata. f. Synecdoche Sebuah kiasan yang menyebutkan bagian dari sesuatu untuk menyarankan keseluruhan, misalnya, "white house" dapat merujuk pada pernyataan yang dibuat oleh individu dalam pemerintahan Amerika Serikat. g. Metonymy Penggunaan sesuatu yang berkaitan erat dengan hal yang sebenarnya dimaksud. "the pen is mightier than the sword." Pena mengacu pada kata-kata tertulis, dan pedang untuk senjata tetapi dalam kondisi ini pena lebih kuat karena Jika pedang hanya dapat menikam satu orang, berbeda dengan kata yang ditulis dari pena dapat membunuh atau menikam seratus atau bahkan ribuan orang lebih dengan lebih kekejaman melalui pengetahuan dan pemikiran. h. Paradox Pernyataan atau situasi yang mengandung unsur-unsur yang tampaknya kontradiktif dan tidak kompatibel, tetapi pemeriksaan yang tidak lebih dekat mungkin benar, contoh, Hamlet by william shakespeare "I must be cruel to be kind. "Pengumuman ini sepertinya tidak masuk akal. Bagaimana bisa seorang memperlakukan orang lain dengan baik bahkan ketika dia kejam? Namun, Hamlet berbicara tentang ibunya, dan bagaimana dia berniat membunuh Claudius untuk membalas kematian ayahnya. i. Hyperbole Pelebih lebihan yang besar digunakan untuk menekankan suatu poin, dan digunakan untuk ekspresif atau efek komik. Hiperbola tidak boleh diambil secara harfiah, misalnya,; his classmates laughed at him, saying he had a pea- sized brain (teman-teman sekelasnya menertawakan dia, mengatakan dia memiliki otak seukuran kacang polong). j. Understatement k. l. m. n. o. p. q. r. s. Adalah sebuah bahasa kiasan yang digunakan penulis atau pembicara untuk sengaja membuat situasi tampak kurang penting daripada yang sebenarnya, misalnya, "he is not too thin" Menggambarkan orang gemuk, "Tidak apa-apa." Kata siswa yang mendapat nilai tertinggi pada tes. Irony Ironi verbal adalah kiasan ucapan ketika ekspresi digunakan berlawanan dengan pemikiran dalam pikiran pembicara, sehingga menyampaikan makna yang bertentangan dengan definisi literal. Ironi dramatis adalah perangkat sastra atau teatrikal untuk memiliki karakter yang mengucapkan kata-kata yang dipahami pembaca atau penonton memiliki arti yang berbeda. Ironi dari situasi adalah ketika situasi yang terjadi sangat berlawanan dengan apa yang diharapkan. contoh “the name of britain’s biggest dog was tiny. Alliteration Alliterasi adalah pengulangan sebuah huruf tunggal pertama dalam abjad (seperti dalam “peter piper picked a peck of pickle peppers.”) atau kombinasi huruf huruf (seperti dalam “she sells seashelles by the seashore.”). ini hanya tentang bentuk pengulangan paling mudah seorang penyair dapat menggunakan. Oxymoron Sebuah makna ujaran di mana istilah yang tidak sesuai atau kontradiktif muncul di samping berdampingan, misalnya, " all the politicians agreed to disagree.” Allusion Referensi dalam sebuah karya sastra untuk orang, tempat, benda dalam sejarah, atau karya lain sastra, misalnya, Upacara ini mengingatkan saya pada proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945. Onomatopoeia Dalam bentuknya yang paling sederhana, onomatopoeia adalah diproduksi oleh satu kata yang terdengar seperti hal yang mengacu pada: "six burgers were sizzling on the grill." “a snake slithered through the grass.” Antanaclasis Ujaran kiasan berisi pengulangan kata yang sama dengan makna berbeda, contoh : Jay Z berkata “I’m not a businessman, I’m a business, man !” Repetition Mengulang kiasan kata-kata – penekanan kata, misalnya, " if you think you can do it, you can do it.” Parallelism Mengulang ujaran kiasan sebaik seperti pengulangan, disusun dalam baris yang berbeda. Misal; like father, like son Tautology Ujaran kiasan yang mendeskripsikan sesuatu menggunakan kata. kata yang punya makna yang sama(sinonim) untuk memperkuat makna. Contoh ; in hamlet by william shakespearPolonious: “what do you read, my lord?” Hamlet : words, words, words. t. Litotes Ujaran kiasan yang digunakan untuk mengecilkan realitas dengan tujuan merendahkan diri. Contoh: in a lyrics of pink floyd – another brick in the wall “we don’t need no education”. u. Para rhyme Pengualangan inisial dan akhir konsonan dalam kata atau bagian bagian lain kata kata, contoh : night/knight, laughed/loft, black/block. Method of investigation Desriptive qualitatif digunakan oleh penulis untuk menganalisis makna kiasan pada johnny english reborn film. Penulis menganalisis data secara kualitatif dan mempresentasikan hasil secara rinci. Sumber data adalah naskah film. http://eprints.umk.ac.id/1346/9/LAMPIRAN.pdf Naskah film diambil dari website : Untuk mengumpulkan data yang diminta, penulis mendownload naskah dari website dan menulis setiap kalimat menggunakan TEKNIK Simak bebas libat cakap (SLBC). Yang mana penelitian ini selesai oleh penulis tanpa terlibat dalam acara tersebut. Penulis berperan sebagai pengobservasi. Untuk memisahkan setiap bagian element klausa penulis menggunakan teknik bagi unsur langsung dengan konstruksi dibagi menjadi beberapa bagian konstituen. Langkah langkahnya : mendownload naskah film, mengelompokkan data, menulis kembali setiap kalimat, menganalisis makna kiasan, mendeskripsikan setiap analisis, menarik kesimpulan. Findings and discussion Analisis dipresentasikan dengan mengidentifikasi setiap kalimat dalam kalimat yang mengacu pada tipe makna kiasan. 1. Repetition a. There’s a good puss. There’s a good puss. b. Who’s lovely? Who’s lovely? c. No, no, no, no. Nothings matter, no. d. Mum? Mum, mum, I gotta go. Gotta go. e. Get after her, Tucker, get after her. f. This way, sir! This way! g. Well played, sir! Well played! h. I’m truly, truly sorry. i. Rich, very rich. j. All right, All right. k. No, you are. No you are! l. Agent in distress. Agent in distress. m. Hit me. Hit me! n. Good, good. o. Go, go, go! p. Well, it’s over, over, over, over, over! 2. Hyperbole a. I’m in touch with a high power. b. I’m very much atone with animal kingdom. c. Glowing reports. d. You made me a laughing stock out of this service one, English. e. We are the angels and the dreamers. f. It’s a stunning example of architectural engineering at altitude and completely impregnable. g. Sorry I’ll be with you just in a tick. h. Well the man’s god. i. The drug will kill him, but just before it does there will be a short window where he will do everything I tell him to. j. Well it’s too bloody late now. k. You couldn’t hit a barn door with a banana. 3. Understatement a. I think you will find me a real page turner. b. Well it’ll be good to have somebody to carry the bags. c. Well, she’s dead. That’s how sick she is. d. I felt a bit funny last night, but I’m ok now. e. The mighty Vortex has been slain by possession of this small key. f. Now, play ball. I’m taking a risk being here after hours. g. It’s just like riding a bike. h. Well, you’re lucky it was just a flesh wound. 4. 5. 6. 7. 8. i. The assassins collapsed and dies and the autopsy says heart failure. Synecdoche a. Strong mind can separate the body from its suffering. b. I’m sitting in the bar with White Russian in my hand. c. The president couldn’t be in safer hands. d. Pamela, I hope you’ve brushed up on your Mandarin. e. Ms Sumner your pupils diliating. f. Your cheeks are colouring. g. Eye contact deepening. h. Heart-rate rising. i. Mind must be master of the body Metaphor a. That was a balls-up with a cherry on top. b. Crystal clear, Pegasus. c. You murderous crone! d. Want anymore, you old hag? e. You swine! f. Shut her up, old chap! g. Another balls up, Johnny. h. Just about had enough of you, you old cow! Parallelism a. Work hard, Play hard. Isn’t right Barbara? b. He can’t die, he musn’t die. c. Le bastion, one way up, one way down. d. You can betray your country, you can betray your friends, but you can’t get away from Johnny English. Simile a. The nine-liter V16. Goes like the wind. b. Just like a gladiator. c. Indeed, it is that you’d think for one moment that would fall for such as steaming pile of old baloney. Personification a. It’s a pretty small object. b. Well, is often the little things that pack the biggest punch. c. Beautiful car Mr. Adams. 9. Irony a. You came here to forget your life of shame. b.His left hand was fighting the right hand. 10. Symbol a. Took his eyes off the ball in Mozambique. b. Dear god, let me not die in the hands of the Swiss. 11. Tautology a. Brilliant mind. Beautiful faces. b. A secret secretsecretsecret service, called Armittage? 12. Litotes a. Welcome to the toy cupboard b. After all, I’m just a jumped-ip grammar school nobody, aren’t I ? 13. Allusion a. Well m I has come along way since then the guns, the fast cars, and the chauvinism are all on the way out. 14. Paradox a. Mr. english please, I’m a professional. I’m not going to just snap my fingers and make you say the first thing that comes into your head. 15. Alliteration Tidak ada 16. Oxymoron Tidak ada 17. Onomatopoeia Tdak ada 18. Antanaclasis Tidak ada 19. Metonymy Not found 20. Apostrophe Tidak ada 21. Para rhyme Tidak ada Conclusion Dapat disimpulkan bahwa bahasa kiasan analisis film Johnny English Reborn hanya memiliki 14 jenis bahasa kiasan. Ada 16 pengulangan, 11 hiperbola, 9 pernyataan yang meremehkan, 9 sinekdoke, 8 metafora, 4 paralelisme, 3 perumpamaan, 3 personifikasi, 2 ironi, 2 simbol, 3 tautologi, 2 litotes, 1 kiasan, 1 paradoks. Bahasa kiasan yang paling dominan yang digunakan dalam film Johnny English Reborn adalah pengulangan. Selain itu ada beberapa dari 21 bahasa kiasan yang tidak ditemukan dalam film Johnny English Reborn seperti; aliterasi, oksimoron, onomatopoeia, antanaklasis, metonimi, apostrof, para rhyme.