STATISTIK DESKRIPTIF - SPSS Diklat Fungsional Statistisi Tingkat Ahli Angkatan 21 Budiyanto, Widyaiswara Ahli Madya Are U looking For a Statistician ??? U are Lucky I’m the one ….. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM KHUSUS Setelah mempelajari materi ini, peserta dapat : Setelah mempelajari materi ini peserta dapat mengerti dan mampu melakukan proses pengolahan, penyusunan laporan dan analisis statistik secara sederhana dengan menggunakan paket program SPSS • Memahami proses pengolahan data dengan SPSS 1 • Mengeluarkan output data pengolahan. 2 3 3 • Melakukan analisis statistik deskriptif data yang dihasilkan dari SPSS MATERI POKOK 1 2 3 4 5 4 • Menganalisis Statistik Deskriptif • Menganalisis Statistik Frekuensi • Menganalisis Statistik Eksplorasi Data • Menganalisis Dengan Cross Tab • Menganalisis Statistik Ratio 4 SOFTWARE STATISTIK PALING BANYAK DIGUNAKAN 1. SPSS. Statistical Package for the Social Sciences atau pupuler disingkat (SPSS) dirilis pertama kali pada tahun 1968. SPSS adalah program komputer yang dipakai untuk analisa statistika. Sejak tanggal 28 Juli 2009, "SPSS" disebut sebagai PASW (Predictive Analytics SoftWare). Dibeli oleh perusahaan IBM dengan harga US$1,2 milyar. 2. Minitab adalah program komputer yang dirancang untuk melakukan pengolahan statistik. Minitab mengkombinasikan kemudahan penggunaan layaknya Microsoft Excel dengan kemampuannya melakukan analisis statistik yang kompleks. 3. LISREL Linear Structural Relationship populer dikenal dengan Lisrel pada awalnya Lisrel merupakan sebuah nama model persamaan struktural yang dikembangkan oleh Karl Joreskog (1973). Pada tahap selanjutnya dikembangkan software computer yang mendukungnya oleh Joreskog dan Sorbom. Menurut Jurnal Information System Research, penggunaan SEM* dengan LISREL adalah sekitar 15% dari seluruh riset berbasis hubungan struktural, dibandingkan total penggunaan EQS dan AMOS, yang hanya sekitar 3%. 4. SAS Statistical Analysis System atau popular disebut SAS adalah suatu sistem terpadu dari produk perangkat lunak yang disediakan oleh SAS Institute Inc. SAS memungkinkan programmer untuk melakukan entri data, analisis statistik, peramalan untuk mendukung keputusan riset operasi, peningkatan kualitas pengembangan aplikasi data dan lain sebagainya. * Structural Equation Modelling (SEM) merupakan salah satu analisis multivariate yang dapat menganalisis hubungan variabel secara kompleks. Analisis ini pada umumnya digunakan untuk penelitian-penelitian yang menggunakan banyak variabel. SPSS / PASW Komputer Input Data Proses Komputer Output Data (Informasi) Statistik Input Data Proses Statistik Output Data (Informasi) SPSS Input Data dengan Data Editor Proses Statistik dengan Data Editor Output Data (dengan Output Navigator) SPSS/PASW …………………???? SPSS FOR WINDOWS SPSS - Statistical Program for Social Science merupakan paket program aplikasi komputer untuk menganalisis data statistik. Dengan SPSS kita dapat membuat laporan berbentuk tabulasi, chart (grafik), plot (diagram) dari berbagai distribusi, statistik deskriptif dan analisis statistik yang kompleks. SPSS adalah sebuah sistem yang lengkap, menyeluruh, terpadu, dan sangat fleksibel untuk analisis statistik dan manajemen data. Kepanjangan SPSS pun mengalami perkembangan berubah menjadi Statistical Product and Service Solution atau bisa juga PASW (Predictive Analytics SoftWare). Keunggulan SPSS for windows adalah : 1. diwujudkan dalam menu dan kotak-kotak dialog antarmuka ( dialog interface) yang cukup memudahkan para user dalam perekaman data (data entry) , 2. memberikan perintah dan sub-sub perintah analisis hingga menampilkan hasilnya. 3. memiliki kehandalan dalam menampilkan chart atau plot hasil analisis 4. Kemudahan penyuntingan bilamana diperlukan Data Output WINDOW SPSS Syntax Script Help Dalam menunjang kerjanya, SPSS for windows menggunakan beberapa tipe window, yaitu : SPSS Data Editor, Output Window, Syntax Window, Chart Carousel, Chart Window, Script dan Help Window. DATA EDITOR Menu : File, Edit , Data transform, Statistic, Graphs, Utilities, Window, Help. Data editor adalah window yang bersama output window pertama kali keluar pada saat pertama kali dioperasikannya SPSS for windows. Window ini berwujud kotak-kotak persegi (sel-sel ) sejenis tampilan spreadsheet yang berfungsi sebagai sarana pemasukan data, penghapusan, pengurutan dan berbagai pengolahan data aslinya Title Bar Menu Bar Tool Bar Sel Aktif Variable View : Type Width Decimal Label Values Missing Columns Align Measure Role Output Window Menu : File, Edit, Data, Transform, Statistics, Analyze, Graphs, Utilities, Window, Help. Output window adalah text window yang merupakan media tampilan dari hasil proses yang dilakukan oleh SPSS prosesor. Seluruh hasil proses pengolahan data pengolahan grafik, penganalisaan data maupun perjalanan menu utilities ditampilkan pada output window Title Bar Menu Bar Tool Bar STATISTIK DESKRIPTIF Tabulasi Data Grafik Summary Statistics Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi PEMBAHASAN MENU-MENU DALAM SPSS YANG BERKAITAN DENGAN STATISTIK DESKRIPTIF Frequencies Descriptives Descriptive Statistics Explore Crosstabs Ratio Frequencies Menu ini membahas beberapa penjabaran ukuran statistik deskriptif seperti Mean, Median, Kuartil, Persentil, Standar Deviasi dan lainnya. Data tentang tinggi badan 25 orang peserta Diklat Statistisi Ahli (dalam centimeter) yang diambil secara acak. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Tinggi 170.2 172.5 180.3 172.5 159.6 168.5 168.5 172.5 174.5 159.6 170.4 161.3 172.5 Gender Pria Pria Pria Pria Wanita Wanita Pria Pria Pria Wanita Wanita Wanita Pria No 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Tinggi 170.4 168.9 168.9 177.5 174.5 186.6 164.8 170.4 168.9 164.8 167.2 167.2 Gender Wanita Wanita Wanita Wanita Pria Wanita Wanita Pria Pria Wanita Wanita Wanita 1. 2. 3. 4. Mendefinisikan variabel Input Data Olah Data Summary Buat Folder di D: “Deskripsi Statistik_NoAbsen” – Beri Nama File “LatihanFrequensi” Pilihan Statistics meliputi berbagai ukuran untuk menggambarkan data, antara lain sebagai berikut : PercentilesValues. Untuk keseragaman klik Quartiles dan Percentile(s). Kemudian pada kotak disamping kanan Percentiles ketik 10, lalu tekan Add. Sekali lagi ketik 90 pada kotak terdahulu, dan klik lagi tombol Add. Hal ini dimaksudkan untuk membuat nilai persentil pada 10 dan 90. Dispersion atau penyebaran data. Untuk keseragaman, semua atau keenam jenis pengukuran Dispersion dipilih semua. Central Tendency atau pengukuran pusat data, untuk keseragaman pilih Mean dan Median. Distribution atau bentuk distribusi data. Untuk keseragaman, klik Skewness dan Kurtosis. Pilihan Charts…juga diklik 1. Menu Charts berkenaan dengan jenis grafik yang ingin kita pilih. Dari Chart Type, untuk keseragaman kita pilih Histogram. Lalu menu With normal curve-nya akan hidup, maka kita klik juga With normal curve. Lalu klik Continue. 2. Sekarang editor akan kembali ke tampilan editor Frequencies seperti awal, selanjutnya kita akan memilih menu Format. menu Format diklik Pada submenu Order by (data output akan disusun seperti apa ?) kita seragamkan saja dengan memilih output akan disusun naik (dari data terkecil ke data terbesar). Untuk itu pilih Ascending values. Selanjutnya klik OK. Maka semua proses pengisian dan pengolahan data telah selesai, dan kita akan lihat hasilnya (outputnya) pada editor Output. Frequencies Output Bagian Pertama (Statistics) N atau jumlah data yang valid adalah 25 buah, sedangkan data yang hilang (missing) adalah nol. Ini artinya semua data bisa diproses Mean atau rata-rata tinggi badan adalah 170,12 cm dengan standar error adalah 1,20655 cm. Penggunaan standar error of Mean adalah untuk memeriksa besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Untuk itu, dengan standar error of Mean tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95% (SPSS sebagian besar menggunakan angka ini sebagai standar), rata-rata populasi tinggi badan menjadi: Rata-rata Populasi = Rata-rata ± 2 standar error of Mean = 170,12 ± (2 x 1,20655) cm = (170, 12 - 2.4131) sampai (170, 12 + 2.4131) = 167, 7069 cm sampai 172,5331 cm (Angka 2 digunakan karena tingkat kepercayaan 95%) Median atau titik tengah data jika semua data diurutkan dan dibagi 2 sama besar. Angka median 170,20 cm menunjukkan bahwa 50% tinggi badan adalah 170,20 cm ke atas, dan 50%-nya 170,20 cm ke bawah. Standar Deviasi adalah 6,03276 cm dan variansinya adalah 36,394 cm. Penggunaan standar deviasi adalah untuk menilai dispersi rata-rata dari sampel. Untuk itu, dengan standar deviasi tertentu dan pada tingkat kepercayaan 95%, rata-rata tinggi badan menjadi: Rata-rata tingi badan = Rata-rata ± 2 x Standar Deviasi = 170,12 ± (2 x 6,03276) cm = 158,05 sampai 182.18552 cm Perhatikan bahwa kedua batas angka berbeda tipis dengan nilai minimum dan maksimum, ini artinya sebaran data adalah baik. Ukuran Skewnes adalah 0,572 cm. Untuk penilaian, nilai tersebut diubah ke angka rasio. Rasio kurtosis adalah = nilai kurtosis/standar error kurtosis = 0,572/0,902 = 0,63. Sebagai pedoman, bila rasio kurtosis berada antara -2 sampai dengan +2, maka distribusi data adalah normal. Ukuran kurtosis adalah 1,460 cm Data minimum adalah 159,60 cm sedangkan data maksimum adalah 186,60 cm Range data = Data maksimum – Data minimum adalah 27,00 cm Angka Persentil: tinggi badan 10% responden di bawah 160,62 cm tinggi badan 25% responden di bawah 167,20 cm tinggi badan 50% responden di bawah 170,20 cm tinggi badan 75% responden di bawah 172,50 cm tinggi badan 90% responden di bawah 178,62 cm Tabel Frekuensi untuk Jenis Kelamin Karena variabel gender bukan data kuantitatif namun kategori, maka tidak perlu dilakukan dskripsi statistik seperti Mean, Median, Standar Deviasi dan sebagainya. Untuk data kualitatif chart yang sesuai adalah pie chart. Desciptive Langkah-langkah penggunaan menu Desciptive: Buka kembali file latihan sebelumnya Dari baris menu, pilih menu Analyze, lalu pilih submenu Descriptive Statistics, lalu pilih lagi sumenu Descriptives (untuk menampilkan tabel frekuensi) Kolom Variables(s) harus diisi dengan jenis-jenis variabel apa yang ingin kita analisis. Karena ingin dibuat frekuensi dari variabel Tinggi, maka klik variabel Tinggi, Klik Options, Pilihan Options meliputi berbagai ukuran untuk menggambarkan data. Terlihat default dari SPSS yang memilih Mean, Standar deviasi, maksimum, minimum sebagai acuan untuk menghitung statistik deskriptif, untuk keseragaman biarkan pilihan tersebut. Kemudian klik Continue Maka akan terlihat kotak pilihan Save standardized values as variables yang telah diberi tanda akan digunakan pilihan tersebut. Hal ini berarti pilihan output SPSS mengenai deskripsi data. Lalu klik OK. Maka outputnya sebagai berikut: Analisisnya Output bagian Pertama Bagian ini membahas deskripsi statistik dari variabel tinggi yang meliputi Mean dan yang lainnya. Output bagian Kedua Bagian ini membahas penerapan z-score atau Standard Score. Dalam output SPSS, nilai z bisa dipakai untuk secara cepat melihat nilai mana yang menyimpang cukup jauh dari rata-ratanya (outlier) Jika suatu data berdistribusi normal, suatu nilai bisa distandardisasi dengan nilai z, yaitu: Dimana: xi = nilai data ke-i; = Mean data dan s = Standar Deviasi Sebagai contoh, lihat pada data pertama yaitu tinggi 170,20 cm, nilai z-nya dihitung dengan rumus adalah sbb: = 0,013 (sama dengan output SPSS) Data yang lain pun sama prinsipnya. Cross tab salah satu analisis data kualitatif yang berskala nominal (kategori) adalah dengan Crosstab. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Pekerjaan Karyawan Petani wiraswasta Petani wiraswasta Karyawan wiraswasta wiraswasta Petani Petani Karyawan Karyawan Petani wiraswasta wiraswasta Karyawan Petani Karyawan Karyawan Petani wiraswasta Petani Petani Karyawan Karyawan Pendidikan Akademi Sarjana Sma Sma Akademi Sarjana Sma Sma Akademi Akademi Sarjana Sarjana Sma Sarjana Akademi Sarjana Sma Akademi Sma Akademi Sarjana Sarjana Sarjana Sma Sma Gender Pria Pria Wanita Wanita Wanita Pria Wanita Pria Wanita Wanita Pria Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Wanita Pria Pria Pria Baris pertama, menunjukkan konsumen pertama mempunyai pekerjaan karyawan dan ia seorang pria yang berpendidikan akademi. Demikian seterusnya. Dalam SPSS otomatis no urut konsumen sudah ada, sehingga ada 3 variabel saja. Langkah penyelesaian: Buka lembar kerja baru Masukkan data. Jangan lupa definsikan variabelnya. Karena semuanya data kategori pilih Decimalsnya = 0. Untuk variabel pekerjaan, tipenya numerik, dimana: 1 = karyawan, 2= wiraswasta dan 3= petani. Untuk variabel pendidikan, tipenya numerik dengan; 1 = Sma, 2= akademi, dan 3=sarjana Variabel gender seperti sebelumnya, 1=Pria dan 2 = Wanita. Setelah data diketikan lalu simpan data tersebut dengan nama file Crosstab1.sav pada drive D, dari baris menu, pilih menu Analyze, lalu pilih submenu Descriptive Statistics, lalu pilih lagi sumenu Crosstab. Row(s) atau variabel yang akan ditempatkan pada baris (row) –untuk keseragaman, kita pilih Gender Column(s) atau variabel yang akan ditempatkan pada Kolom) –untuk keseragaman, kita pilih Pekerjaan Klik pilihan Statistics…, akan tampak dilayar gambar berikut. Karena kita akan melihat hubungan antara dua variabel, untuk keseragaman pilih Chi-Square. Pilihan yang lainnya akan digunakan pada kasus yang relevan di bagian lain. Lalu Klik Continue Kemudian Klik pilihan Cells Pilihan Count untuk menampilkan hitungan Chi-square, apakah perlu disertakan nilai Expected (nilai yang diharapkan) selain nilai observed. Untuk keseragaman klik hanya Observed Pilihan Percentage untuk menampilkan perhitungan angka pada baris dan kolom dalam persen. Untuk kasus ini biarkan saja kolom tersebut (tidak ada yang dipilih). Lalu klik Continue, Klik pilihan Format… Row Order atau penempatan nama variabel dalam baris, apakah naik atau turun. Pilih Ascending. Klik Continue. Pilihan Displayclustered bar charts dan Suppers tables biarkan kosong. Variabel Pendidikan tidak dimasukkan, karena dalam proses ini kita hanya memasukkan dua saja, tidak mesti semua, gunakan variabel pendidikan pada kasus yang lain. Klik OK Analisis Output Bagian Pertama (Case Processing Summary) Ada 25 data yang semuanya diproses (tidak ada data missing), sehingga tingkat validitasnya 100%. Analisis Output Bagian Kedua (Crosstab antara Gender dengan Pekerjaan) Terlihat tabel silang yang memuat hubungan diantara kedua variabel. Misalnya, pada baris-1 kolom-1, terdapat angka 8. Hal ini berarti ada 8 orang pria (variabel gender) yang mempunyai pekerjaan karyawan (varaibel Pekerjaan). Demikian pula untuk data yanag lainnya. Analisis Output bagian Ketiga (Uji Chi-square) Uji Chi-square untuk mengamati ada tidaknya hubungan antara dua variabel (baris dan kolom). Di dalam SPSS, selain alat uji Chi-Square juga dilengkapi dengan beberapa alat uji yang sama tujuannya. Hipotesis Hipotesis untuk kasus ini: Ho: Tidak ada hubungan antara baris dan kolom, atau antara pekerjaan konsumen dengan gender konsumen tersebut. Hi : Ada hubungan antara baris dan kolom, atau antara pekerjaan konsumen dengan gender konsumen tersebut Pengambilan Keputusan Dasar pengambilan keputusan, yaitu: Berdasarkan perbandingan Chi-Quare Uji dan angka dari Tabel Jika Chi-square Hitung < Chi-square Tabel, Maka Ho diterima Jika Chi-square Hitung > Chi-square Tabel, Maka Ho ditolak Chi-square Hitung dapat dilihat pada output bagian ketiga yaitu 7.702. Sedangkan Chi-square Tabel, dapat dilihat pada Tabel Uji-Statistik untuk Chisquare. Dalam hal ini untuk tingkat signifikansi () = 5% dan derajat kebebasan (dF) = 2 adalah 5,9915. Karena Chi-square Hitung (7.702) > Chi-square Tabel (5,9915), Maka Ho ditolak Dengan demikian dipsimpulkan bahwa ada hubungan antara baris dan kolom, atau antara pekerjaan konsumen dengan gender konsumen tersebut. Kita juga bisa menguji hipotesis dengan membandingkan nilai Probabilitas yang nilainya dapat dilihat pada bagian Asymp. Sig. (2-sided), yang dalam kasus ini sebesar 0.021. Jika nilai Probabilitas > 0,05 maka Ho diterima. Tetapi bila nilai Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Dalam kasus ini 0.021 < 0,05 artinya Ho ditolak, atau ada hubungan antara baris dan kolom, atau antara pekerjaan konsumen dengan gender konsumen tersebut. Dengan kata lain dapat saja dikatakan bahwa kebanyakan pria berprofesi karyawan sedangkan kebanyakan wanita tidak banyak yang berprofesi karyawan, mungkin banyaknya wiraswasta. Menguji Keeratan Hubungan Dua Variabel Berskala Nominal Jika tadi kita contohkan bahwa berdasarkan analisis Crosstab ditemukan terdapat hubungan antara dua variabel berskala nominal, yaitu antara gender dengan pekerjaan. Sekarang kita akan cari tahu seberapa besar keeratan hubungan tersebut. SPSS menyediakan dua cara untuk mengukur hubungan tersebut, yaitu: Symetric Measures, yaitu hubungan yang setara dan berdasarkan perhitungan Chi-square Directional Measures, yaitu hubungan yang tidak setara dan berdasarkan pada proportional Reduction In Error (PRE) Kedua cara perhitungan di atas dapat digunakan pada kasus hubungan antara Pekerjaan dengan Gender. Langkah-langkahnya: Buka lagi lembar kerja latihan crosstab Darri baris menu, pilih menu Analyze, lalu pilih submenu Descriptive Statistics, lalu pilih lagi sumenu Crosstab. Pada menu Row(s) atau variabel yang akan ditempatkan pada baris (row) –untuk keseragaman, kita pilih Gender Column(s) atau variabel yang akan ditempatkan pada Kolom) –untuk keseragaman, kita pilih Pekerjaan Klik pilihan Statistics…, akan tampak dilayar gambar berikut. Karena sudah tahu bahwa antara kedua variabel tersebut terdapat hubungan, maka sekarang tidak perlu lagi Chi-square, oleh karena itu sekarang Chi-square-nya jangan dicentak (tidak diklik). Kalau diklik, hasilnya akan seperti sebelumnya. Klik pilihan Correlations untuk mengetahui koefisien korelasi kedua variabel dengan cara Symetric Measures. Pada kolol Nominal (yang berarti khusus untuk data yang berskala Nomonal), klik semua pilihan yaitu Contingency Coefficient, Phi and Cramer’s V, lambda dan Uncertainty coefficient. Pilihan ini untuk mengetahui koefisien korelasi dengan cara Directional Measures. Lalu klik Continue. Kemudian Klik pilihan Cells…, akan tampak di layar gambar sebelah kanan. Untuk pilihan Count, ntuk keseragaman klik hanya Observed Pilihan Percentage untuk kasus ini biarkan saja kolom tersebut (tidak ada yang dipilih). Demikian pula kolom Residuals biarkan kosong. Lalu klik Continue. Klik pilihan Format. Row Order atau penempatan nama variabel dalam baris, apakah naik atau turun. Pilih Ascending. Klik Continue. Pilihan Displayclustered bar charts dan Suppers tables biarkan kosong. Selanjutnya Tekan OK untuk mendapatkan outputnya. Di sini hanya diperhatikan besar korelasi antara Nominal-Nominal. Hal ini karena kedua variabel berskala nominal, karena itu besaran Pearson dan Spearman tidak relevan untuk dibahas. Ada 3 besaran untuk menghitung korelasi antara variabel pekerjaan dengan gender, dan ketiganya mempunyai angka signifikan atau nilai Probabilitas 0,021. Karena nilai Probabilitas di bawah 5%, maka bisa dikatakan ada hubungan antara kedua variabel tersebut (seperti telah terbukti sebelumnya). Besaran korelasi (Phi dan Cramer) menghasilkan angka sama yaitu 0,555. Sedangkan koefisien kontingensi menghasilkan angka 0,485 (lebih kecil). Dari ketiga besaran itu bisa disimpulkan adanya hubungan yang cukup erat (disebut erat jika mendekati angka 1 dan tidak ada hubungan bila mendekati angka 0) antara variabel pekerjaan dengan variabel jender. Disini juga ada 3 ukuran untuk mengukur hubungan antara kedua variabel tersebut. Namun di sini ada pembedaan, yaitu satu variabel sebagai dependen sedangkan yang lainnya sebagai variabel independen. Untuk lebih jelasnya lihat besaran pada korelasi lambda. Symmetric atau kedua variabel setara (bebas), maka besar korelasinya adalah 0,393 atau cukup lemah (kurang dari 0,50). Angka signifikansinya adalah 0,045 atau di bawah 0,05 yang berarti kedua variabel memang berhubungan secara nyata. Jika ada perkataan Dependent, dipakai pedoman (berlaku untuk ketiga alat uji) berikut: Jika angka korelasi 0, maka pengetahuan akan variabel independen tidak menolong dalam usaha memprediksi variabel dependen Jika angka korelasi = 1, maka pengetahuan akan variabel independen menolong dalam usaha memprediksi variabel dependen Contoh analisis pada Lambda Gender Konsumen Dependen atau Gender sebagai variabel dependen (tergantung), dimana Pekerjaan adalah variabel independennya. Karena angka signifikansi 0,116 lebih besar daripada 0,05 (5%), maka variabel Independen/bebas yaitu Pekerjaan tidak dapat memprediksi variabel dependen yaitu Gender. Pekerjaan Konsumen Dependen atau Pekerjaan sebagai variabel dependen (tergantung), dimana gender adalah variabel independennya. Karena angka signifikansi 0,041 lebih besar daripada 0,05 (5%), maka variabel Independen/bebas yaitu Pekerjaan dapat memprediksi variabel dependen yaitu Gender. Tetapi Angka Korelasi lambdanya 0,313 < 0,50 ini artinya korelasinya lemah. Bisa dikatakan bahwa pengetahuan akan gender seorang konsumen tidak begitu menolong dalam mupaya memprediksi pekerjaan konsumen tersebut. Atau pekerjaan konseumen sebagai karyawan atau petani atau wiraswasta tidak bisa diperkirakan begitu saja karena ia seoraang pria atau wanita. Analisis pada Korelasi Goodman dan Kruskal Tau Dari angka signifikansi keduanya adalah signifikan (berbeda dengan Lambda), namun besar korelasinya juga tidak kuat. Atau variabel gender tidak bisa memprediksi secara kuat variabel Pekerjaan seorang konsumen, demikian pula sebaliknya. Analisis pada Korelasi Uncertainty Coefficient Dari angka signifikansi ketiganya adalah signifikan, namun besar korelasinya juga tidak kuat. Atau variabel gender tidak bisa memprediksi secara kuat variabel Pekerjaan seorang konsumen, demikian pula sebaliknya. Analisis pada Korelasi Asymptotic Standard Error Di sini syaratnya harus didapatkan korelasi yang signifikan. Sebagai contoh angka korelasi lambda sebesarr 0,313 yang signifikan, didapat standar error 0,137. Pada tingkat kepercayaan 95% atau ada dua standar deviasi, maka rentang korelasi adalah: 0,313 ± (2 x 0,137) atau antara 0,039 sampai 0,587 Hubungan Gender Dengan Pendidikan ….. ????? Coba ya ….. Atau Pendidikan dengan Pekerjaan ……………. ????