Uploaded by Cindy Agatha

CBR AGAMA KELOMPOK 3

advertisement
CRITICAL BOOK REVIEW
AGAMA KRISTEN PROTESTAN
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas wajib Kelompok
Dosen Pengampu : Pdt. BOIMIN S.Th., M.A., M.Th
Disusun Oleh Kelompok 3 :
Cindy Agatha Pasaribu
Kasiani Nazara
Putri C Samosir
(2213141020)
(2213341005)
(2211141013)
PENDIDIKAN SENI TARI
FAKULTAS BAHASA & SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan
Karunia-Nya kepada Penulis, sehingga critical book report ini dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu.
Adapun tujuan Penulis dalam menyusun critical book report ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen dan Critical Book Report ini juga dapat
digunakan sebagai bahan diskusi, serta dapat diaplikasikan sebagai bahan pembelajaran.
Critical book report ini Penulis susun dari berbagai bahan referensi terutama buku yang
berhubungan dengan judul critical book yang sebelumnya telah diberikan oleh dosen
pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Kristen yakni, Bapak Pdt. BOIMIN S.Th., M.A.,
M.Th penulis berusaha seobjektif mungkin dalam menyusun critical book sederhana ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan
Agama Kristen yang telah mempercayakan tugas ini kepada Penulis, sehingga mempermudah
Penulis dalam memahami materi pada perkuliahan ini. Penulis menyampaikan banyak terima
kasih karena beliau, dosen Pendidikan Agama Kristen yang telah memberikan instruktur dan
memandu Penulis, sehingga hal tersebut turut membantu Penulis dalam penyelesaian critical
book ini, serta kepada semua pihak yang turut andil dalam membantu Penulis dalam
penyelesaian critical book ini, sehingga critical book ini dapat terselesaikan dengan tepat
waktu.
Penulis menyadari bahwa critical book ini masih jauh dari kata sempurna. Segala kritik
konstruktif dan saran yang membangun selalu Penulis harapkan demi penyempurnaan critical
book ini dikemudian hari. Semoga critical book ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Medan, Desember 2022
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii
I.
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ................................................................................................. 3
1.3
Tujuan ............................................................................................................. 3
1.4
Manfaat ........................................................................................................... 3
II. BAB II ISI BUKU ................................................................................................. 4
2.1
Ringkasan Buku I ............................................................................................. 4
2.2
Ringkasan Buku II ............................................................................................ 9
III. III PEMBAHASAN .............................................................................................. 14
3.1 Keunggulan dan Kelemahan Buku I ................................................................. 14
3.2 Keungulan dan Kelemahan Buku II .................................................................. 14
IV. BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 16
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 16
4.2 Saran .................................................................................................................. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Topik ini adalah ajaran Allah tentang Alkitab. Topik ini sangat perlu karena masih
banyak orang-orang Kristen memilii konsep yang simpangsiur tentang Allah. Siapa nama Allah
dan bagaimana sifat-sifatnya masih menjadi sebuah perdebatan. Ada juga yang dibingungkan
dengan ajaran-ajaran yang tidak alkitabiah tentang Allah sehingga imannya terombang ambing.
Pemahaman yang tidak jelas tentang Allah mengakibatkan kegoncangan iman terhadap Allah.
Bahkan tidak jarang didapati mereka menjadi penganut ateisme. Hal yang dipelajari merupakan
teologi tentang Allah yang meliputipandangan-pandangan tentang Allah, argumentasi tentang
adanya Allah, nama-nama Allah, penyataan dan Sifat-sifat Allah.
Demikian pula agama Kristen, sudah tentu mempunyai konsep tersendiri tentang Allah
yang dipercayainya. Konsep tersebut didasarkan pada kesaksian Alkitab yang dipercayai
sebagai dasar untuk kepercayaan dan perilaku kristiani. Harus diakui bahwa Alkitab tentu
mempunyai ungkapan-ungkapan yang sangat kaya tentang siapakah Allah. Meskipun
kekristenan percaya akan “Satu Allah” akan tetapi Allah yang dipercayai itu menyatakan diri
dengan berbagai cara yakni sebagai Bapa, Pencipta segala sesuatu, sebagai penyelamat dalam
Yesus Kristus, dan sebagai pembaharu dalam Roh Kudus. Kekayaan penyataan diri Allah
seperti inilah yang biasanya oleh Gereja pada zaman dahulu dikenal dengan ungkapan Trinitas
(Tritunggal). Ungkapan itu bukanlah istilah Alkitab,tetapi mengandung kebenaran alkitabiah.
1.2
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan critical book report ini
untuk mengetahui lebih tentang Ajaran Allah Menurut Alkitab sebagai suatu pedoman
kehidupan, sebagai pengetahuan mengenai alkitabiah dan bagaimana prakteknya
dalam
kehidupan kita sehari-hari. Critical Book Report ini juga juga dibuat untuk memenuhi salah
satu tugas perkuliahan.
1.3 Manfaat
1. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui bagaimana Ajaran Allah Dalam Alkitab.
2. Agar pembaca dan penulis dapat bersyukur kepada Tuhan yang telah mencipta,
menyelamatkan,memelihara dan membarui ciptaan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
3
BAB II
ISI BUKU
2.1
RINGKASAN BUKU I
Judul Buku
: Pendidikan Agama Kristen
Pengarang
: Tim MPK Pendidikan Agama Kristen
Penerbit
: UNIMED PRESS
Tahun Terbit
: 2019
Tempat Terbit
: Medan
Jumlah Halaman
: 144 halaman
A. Pendahuluan
Berbicara tentang Allah maka sebenarnya ada banyak teori-teori ataupun pandanganpandangan terhadap Allah. Dari sekian banyak teori-teori tentang Allah, maka dibawah ini
akan diuraikan beberapa teori diantaranya :
1. Deism : adalah suatu paham yang mengatakan bahwa dunia ini adalah mekanisme
yang dapat mengatur dirinya sendiri.
2. Atheism : suatu ajaran yang mengingkari akan adanya Allah.
3. Skeptis : adalah orang yang ragu-ragu akan sesuatu.
4. Agnotisme : pagam yang mengatakan bahwa Allah itu tidak bias dikenal atau
dimengerti.
5. Pantheisme : paham ini mengajarkan bahwa alam semesta yang sifatnya berubahubah.
6. Polytheisme : suatu kepercayaan yang meyakini Allah itu lebih dari satu.
7. Theisme : paham yang mengajarkan suatu kepercayaan kepada Allah pencipta.
8. Monoteisme : suatu kepercayaan dan beribadah kepada hanya satu Allah saja.
4
B. Adanya Allah
Pada umunya ada dua argumentasi yang dapat diajukan untuk membuktikan bahwa Allah
itu memang benar-benar ada. Pertama dengan argumentasi Alkitabiah dan yang kedua
adalah dengan argumentasi Alaiah (Naturalistic Arguments).
1) Secara Cosmological
Merupakan hubungan cause-effect atau sebab akibat. Adanya akibat dikarenakan oleh
adanya sebab. Siapakah yang menjadi penyebab dan pengendali bumi ? jawabannya
adalah Allah itu sendiri (Mazmur 19:1).
2) Secara Teological
Secara teological menunjukkan adanya suatu tujuan akhir yang sangat jelas dibalik
tatanan yang begitu teratur dan yang berdayaguna tersebut. Tujuan akhir itu sendiri
telah ada dalam benak yang Ilahi yang orang fasik sendiri telahmenyangkalinya (Roma
1 : 18-23).
3) Secara Antropological
Hukum moral pada hakekatnya bukanlah buatan dari manusia akan tetapi buatan Allah.
Dengan demikian Alkitabiah memakai suatu alas an moral sebagai bukti bahwa Tuhan
itu ada (Roma 1 : 19-32 ; 2 : 14-16).
4) Secara Ontologycal
Dengan adanya keberadaan yang sempurna, maka manusia telah memiliki pemikiran
tentang keberadaan itu. Tak dapat disangkal bahwa harus diyakini sepenuhnya bahwa
Allah adalah sebagai keberadaan yang sempurna memang benar-benar ada.
C. Nama-nama Allah

Nama-nama Allah yang Primer
1. EOHIM : digunakan dalam perjanjian lama sebanyak 2570 kali.
2. YAHWH : berarti yang ada, yang selalu ada dan tidak pernah tidak ada (Kluara 3 :
14)
3. ADONAI : artinya Tuhan, Tuan, Pemilik (Kejadian 19 : 2 ;40 : 1; 1 Samuel 1 : 15).

Nama-nama Allah Memakai Kata Majemuk
El-Elyon, El-Olam, El-Shaddai, Yahweh Jireh, Yahweh Nissi, Yahweh Shalom,
Yahweh Sabbath, Yahweh Elohim, Yahweh Maccaddesehem, Yahweh Sammah,
Yahweh Tsidkenu, Yahweh Rapha, Yahweh Raah, Qadosh Israel.
5

Dalam Perjanjian Baru
1. Bapa : suatu sebutan untuk Allah.
2. Despostes : mengandung arti kepemilikan.
3. Theos : Allah dalam perjanjian baru.
D. Nama-nama Allah
1. Allah Adalah Roh
Dalam Yohanes 4 : 24 dikatakan bahwa Allah tu adalah Roh.
2. Allah Adalah Esa
Allah itu Esa memiliki arti bahwa Allah tidak lebih dari satu (monoteisme).
3. Allah Adalah Kekal
Sifat kekekalan Allah berarti bahwa Allahpun selalu ada dan tidak ada akhirnya.
4. Allah Adalah Pribadi
Sisi lain Allah dapat juga dipandang sebagai pribadi karena hal-hal berikut : memiliki
kata ganti untuk Allah : Mu, Engkau, Dia (Mazmur 139 : 17, 20, 21), Allah dapat
didustai (Mazmur 139:20).
5. Allah Tidak Terbatas
Jika kita katakana Allah tidak terbatas sesungguhnya Dia tidak dapat diukur dan tidak
dapat dibatasi oleh apapun (ruang, waktu, maupun gerak).
6. Allah Mahakuasa
Jika dikatakan bahwa Allah adalah mahakuasa itu berarti bahwa Allah adalag Allah
yang kuat dalam segala-galanya. Kemahakuasaan Allah sangat dapat dibuktikan atas
segala ciptaanNya dan KemahakuasaanNya tentulah tidak bertentangan dengan sifatsifatnya.
7. Allah Maha Hadir
Maha hadir sebenarnya bahwa Allah ada dimana-mana (omni present) dalam waktu
bersamaan.
8. Allah Maha Tahu
Allah mahatahu artinya Allah mengetahui segala sesuatu yang sebenarnya tidak ada
sesuatu apapun yang tersembunyi bagi Allah.
6
9. Allah Tidak Berubah
Sifat ketidakberubahan Allah tampak dalam hal dimana Dia selalu melakukan yang
benar dan Ia senantiasa menangani secara adil segala makhluk ciptaannya sesuai
dengan watak dan kelakuan mereka.
E.
Sifat-sifat Allah
1. Allah Maha Kudus
Allah maha kudus sebenarnya menunjukkan kepada kesempurnaan Allah. Dia tidak
pernah berbuat dosa bahkan kapasitas dosa tidak ditemukn dalam diriNya. Kekudusan
Allah adalah sifat yang terutama diantara semua sifat-sifat Allah.
2. Allah Maha Benar
Jika Allah maha benar maka sebenarnya Allah selalu benar dalam segala tindakanNya,
dalam segala janjinya, dalam segala FirmanNya dan dalam diri Allah tidak pernah
ditemukan suatu kesalahan.
3. Allah Maha Adil
Keadilan Allah sangat berhubungan dengan kesucian Allah. Keadilan Allah
berhubungan dengan hokum, moralitas dan peradilan. Keadilan Allah dinyatakan
dalam Mazmur 11:7 .
4. Allah Mahakasih
Dalam 1 Yohanes 4 : 8 dikatakan bahwa Allah adalah Kasih. Allah adalah kasih dengan
demikian kasih merupakan salah satu sifat pokok dari Allah. Kasih menyatakan
keadaan Allah di dalam pribadiNya yang tunggal.
5. Allah Maha Setia
Kesetiaan Allah merupakan dasar dari segenap harapan manusia akan berkat-berkat
yang akan dating. Hanya karena ia setia, maka janji-janjinya akan tetap bertahan dan
janji-janjiNya dihormati.
6. Allah Baik
Kebaikan Allah telah ditunjukkanNya dalam : kasihNya ( Yohanes 3 : 16),
kemurahanNya (Mazmur 145 : 9, 15-16) dan dalam kasih karuniaNya (Efesus 1:6).
Akibat kebaikanNya, Allah memperlakukan semua makhluk dengan lemah lembut dan
saying serta memberkatiNya dengan berlimpah-limpah.
7
F. Penyataan Allah
Penyataan (revelation) adalah suatu tindakan Allah untuk memperkenalkan diriNya
kepada manusia, dimana dengan penyataan itu sendiri manusia dapat mengenal Allah
secara khusus dapat mengalami keselamatan yang ada dalam Kristus Yesus.
Penyataan umum adalah kesaksian Allah mengenai diriNya sendiri kepada manusia
melalui alam semesta, pemeliharaan terhadap alam, pemeliharaan terhadap manusia, dan
adanya hati nurani manusia maupun sejarah.
Penyataan khusus ( specific relevation) adalah kesaksian Allah mengenai diriNya
kepada manusia dengan cara khusus pula. Yesus kristus sebagai bentuk dari penyataan
khusus merupakan suatu inkarnasi. Tidak dapat disangkal bahwa alkitab merupkan bentuk
penyataan khusus yang tertulis. Artinya bahwa Alkitab adalah perkataan Allah yang ditulis
oleh orang-orang yang dipilih oleh Allah sehingga melalui manusia dapat mengenal Allah
secara benar. Alkitab adalah kebenaran (Yohanes 17:17).
8
2.2 RINGKASAN BUKU II
Judul Buku
: Pendidikan Agama Kristen
Pengarang
: Paristiyanti Nurwadani, dkk.
Penerbit
: Direktorat Jendral Pembelajaran Dan Kemahasiswaan
Kementrian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi.
Tahun Terbit
: 2016
Tempat Terbit
: Jakarta
Jumlah Halaman
: 239 halaman
ISBN
: 978-602-70089-5-3
A. Pendahuluan
Semua agama mempercayai adanya Allah atau sejenisnya, dan kepercayaan tentang
Allah inilah yang membedakan agama dengan fenomena lainnya. Demikianpun dengan agama
Kristen (kekristenan). Demikian pula agama Kristen, sudah tentu mempunyai konsep tersendiri
tentang Allah yang dipercayainya. Konsep tersebut didasarkan pada kesaksian Alkitab yang
dipercayai sebagai dasar untuk kepercayaan dan perilaku kristiani. Harus diakui bahwa Alkitab
tentu mempunyai ungkapan-ungkapan yang sangat kaya tentang siapakah Allah. Meskipun
kekristenan percaya akan “Satu Allah” akan tetapi Allah yang dipercayai itu menyatakan diri
dengan berbagai cara yakni sebagai Bapa, Pencipta segala sesuatu, sebagai penyelamat dalam
Yesus Kristus, dan sebagai pembaharu dalam Roh Kudus. Kekayaan penyataan diri Allah
seperti inilah yang biasanya oleh Gereja pada zaman dahulu dikenal dengan ungkapan Trinitas
(Tritunggal). Ungkapan itu bukanlah istilah Alkitab, tetapi mengandung kebenaran alkitabiah.
Pokok-pokok (substansi kajian) ini akan dibahas secara lebih rinci dalam subsubpokok
bahasan berikut ini dengan memberi tekanan khusus kepada implikasi atau konsekuensinya
terhadap kehidupan Kristiani di dunia ini terutama pengembangan karakter Kristiani.
B. Menelusuri Kesaksian Alkitab Tentang Allah Yang Dipercayai Oleh Umat
Kristen
Dalam kekristenan, kita percaya bahwa Tuhan menciptakan manusia sedemikian rupa sehingga
ada kesadaran religius dalam dirinya yakni suatu kesadaran akan adanya kodrat Ilahi di atas
manusia, dengan nama yang bermacam-macam sesuai dengan kepercayaan masing-masing.
Kesadaran itulah yang kemudian mendorong manusia untuk mewujudkan relasinya dengan
9
kodrat Ilahi itu yang pada gilirannya memunculkan fenomena agama. Di atas telah dikatakan
bahwa Allah menciptakan manusia sedemikian rupa, sehingga ada kesadaran religius dalam
dirinya. Kesadaran religius (kesadaran akan adanya kodrat Ilahi) itu tak sama dengan
pengenalan akan Tuhan. Kesadaran akan adanya kodrat Ilahi melalui Penciptaan itulah, yang
biasanya disebut penyataan Allah yang umum. Penyataan umum adalah cara Allah menyatakan
diri-Nya melalui penciptaan, sejarah dunia, dan suara hati. Artinya, melalui pengamatan
manusia akan alam ciptaan yang begitu luar biasa dan teratur itu, manusia dapat tiba pada
kesadaran akan adanya Pencipta atau arsitek di balik ciptaan ini. Penyataan khusus adalah cara
Allah menyatakan diri dan kehendak-Nya melalui firman-Nya dan mencapai puncaknya dalam
diri Tuhan Yesus Kristus. Walaupun demikian, melalui penyataan Allah yang khusus pun
belum dapat membuat manusia mengenal Allah secara tuntas, oleh karena Allah lebih dari apa
yang Allah nyatakan, apakah melalui firman-Nya maupun Yesus Kristus. Karenanya, Allah
masih tetap merupakan misteri yang tidak pernah habis diselidiki dan dipahami. Hal itu
membuat kita mempunyai sikap kagum dan heran akan kebesaran-Nya.
1. Allah Sang Pencipta
Kekristenan percaya akan adanya pencipta di balik keberadaan dunia yang begitu
menakjubkan ini (lih. Kej. 1 dan 2; Mzm. 33:6). Penciptaan yang dilakukan oleh Allah jelas
berbeda dengan ciptaan atau karya manusia, karena Allah mencipta dari yang tidak ada menjadi
ada dengan firman-Nya (lih. Rm. 4:17 dan Ibr. 11:13). Menerima bahwa ada pencipta di balik
keberadaan langit dan bumi serta isinya, tak berarti menolak sama sekali bahwa ada evolusi
dari ciptaan- ciptaan itu. Allah Pencipta, adalah Sang Pribadi yang Mahakuasa. Dengan
membahas karya Allah sebagai Pencipta maka kita juga dapat tiba pada hakikat dan sifat Allah.
Salah satu simpulan yang dapat dibuat adalah bahwa Allah adalah Sang 22 Pribadi yang
Mahakuasa. Allah dalam kebijaksanaan-Nya membuat keputusan untuk menciptakan alam
semesta dan isinya termasuk manusia menunjukkan bahwa Ia adalah pribadi yang berpikir dan
membuat keputusan. Ia juga membangun relasi/hubungan dengan ciptaan-Nya, khususnya
dengan manusia. Kapasitas seperti yang digambarkan di atas menunjukkan bahwa Allah adalah
suatu pribadi dalam arti berpikir, membuat keputusan dan membangun relasi dengan pihak
lain. Silakan Anda mengamati keputusan yang diambil Allah dalam Kitab Kejadian pasal 1-2
dan Kitab Keluaran pasal 1- 15.
2. Allah Penyelamat
Dalam ajaran Kristen, ajaran tentang keselamatan dan Allah sebagai penyelamat
10
khususnya dalam Yesus Kristus mempunyai tempat yang sangat penting bahkan sentral.
Sedemikian sentralnya sehingga dalam Pengakuan Iman Rasuli, fakta Kristus, mulai dari
praeksistensi-Nya, kelahiran, pekerjaan, penderitaan, kematian, kenaikan ke surga, dan
kedatangan-Nya kembali,
mengambil tempat yang sangat banyak. Silakan Anda mengamati Pengakuan Iman Rasuli
secara saksama. Sesungguhnya agama Kristen lahir karena kepercayaan akan Allah sebagai
Penyelamat di dalam Yesus Kristus. Sebutan Kristen justru dikenakan kepada orang-orang
yang menjadi pengikut Kristus. Kepercayaan kepada Allah sebagai Penyelamat bukan berarti
bahwa orang Kristen menyembah lebih dari satu Allah, karena Allah Pencipta adalah juga
Allah yang menyelamatkan. Silakan Anda mengamati Alkitab yang memperlihatkan bahwa
Allah yang menyelamatkan umat manusia. Daftarkanlah nama kitab yang memperlihatkan
dengan jelas bahwa Allah yang menyelamatkan umat manusia.
3. Allah Pembaharu Ciptaan-Nya
Roh Kudus adalah sesungguhnya Roh Allah dan juga Roh Yesus Kristus dan dengan
demikian Ia adalah Allah itu sendiri. Karena memang Allah adalah Roh adanya. Silakan Anda
mengamati dan menafsirkan Yoh. 4:24. Roh Kudus memiliki semua ciri keilahian sama seperti
yang dimiliki oleh Allah, yakni Mahahadir, Mahatahu, dan Mahakuasa. Silakan Anda
mengamati dan menafsirkan l Kor. 2:10-16; Luk. 1:35; Kis. 1:8. Karena itu, kalau kita
menyembah Allah, sesungguhnya kita menyembah Allah yang menyatakan diri sebagai Bapa
Pencipta, Yesus Penyelamat, dan Roh Kudus Pembaharu dan Penolong. Walaupun Roh Kudus
tidak dapat kita
batasi pekerjaan-Nya dalam dunia ini, dalam kesempatan ini kita akan membatasi pembahasan
kita tentang pekerjaan-Nya di dalam kehidupan orang beriman dan persekutuan orang- orang
beriman yang kita sebut Gereja. Memang membatasi peranan Roh Kudus sebagai Pembaharu
dan Penolong juga tidak tepat, karena Ia terlibat bersama Bapa dalam karya Penciptaan dan
terlibat bersama Yesus Kristus dalam karya Penyelamatan.
Allah ini adalah juga yang membaharui hidup manusia, baik secara individu maupun
bersama-sama sebagai orang percaya, dan pada akhirnya membaharui segala sesuatu pada
akhir sejarah. Ia akan menghadirkan langit dan bumi yang baru. Ia akan menyempurnakan
pemerintahan-Nya sebagai Raja yang menghadirkan kasih, damai sejahtera, keadilan,
kebebasan, keutuhan, kesamaderajatan, dan lain-lain.
C. Implikasi Kepercayaan Kepada Allah Sebagai Pencipta, Penyelamatb dan
Pembaharu Ciptaan-Nya
11
1. Implikasi Kepercayaan kepada Tuhan sebagai Pencipta.
2. Implikasi Kepercayaan kepada Allah sebagai Penyelamat bagi
Kehidupan Praktis.
3. Implikasi Kepercayaan bahwa Allah adalah Pembaharu dalam Roh
Kudus.
D. Menggali Teologi Kristen : Isu Krusial Yang Diperdebatkan Tentang Hakikat
Allah
Ajaran yang paling sulit dimengerti dan dijelaskan adalah ajaran tentang Trinitas. Suatu
ajaran yang sudah menjadi pokok perdebatan sejak awal kehadiran kekristenan. Sesuatu
yang tidak bisa juga dihindari karena memang Alkitab sebagai dasar kepercayaan Kristen
menggambarkan Allah dengan berbagai cara. Dari aktivitas-Nya kita telah menyebutkan
bahwa Allah mencipta (dalam Allah Bapa), menyelamatkan (dalam Yesus Kristus) dan
membaharui (melalui Roh Kudus-Nya). Hal ni saja sudah menunjukkan nuansa Trinitas,
ketiga macam penyataan diri Allah yang adalah tunggal atau satu. Menurut Alister E.
McGrath “the Trinity is a remarkably difficult area of Christian Theology” (McGrath 1994,
257). Ia juga mencoba mengemukakan 4 model pendekatan terhadap isu ini baik yang
klasik maupun modern. Yang paling penting dari pendekatan klasik adalah pendekatan
Agustinus sedangkan dari model modern adalah Karl Barth. Ajaran yang paling sulit
dimengerti dan dijelaskan adalah ajaran tentang Trinitas. Suatu ajaran yang sudah menjadi
pokok perdebatan sejak awal kehadiran kekristenan. Sesuatu yang tidak bisa juga dihindari
karena memang Alkitab sebagai dasar kepercayaan Kristen menggambarkan Allah dengan
berbagai cara. Dari aktivitas-Nya kita telah menyebutkan bahwa Allah mencipta (dalam
Allah Bapa), menyelamatkan (dalam Yesus Kristus) dan membaharui (melalui Roh KudusNya). Hal ni saja sudah menunjukkan nuansa Trinitas, ketiga macam penyataan diri Allah
yang adalah tunggal atau satu. Menurut Alister E. McGrath “the Trinity is a remarkably
difficult area of Christian Theology” (McGrath 1994, 257). Ia juga mencoba
mengemukakan 4 model pendekatan terhadap isu ini baik yang klasik maupun modern.
Yang paling penting dari pendekatan klasik adalah pendekatan Agustinus sedangkan dari
model modern adalah Karl Barth.
1. Agustinus
Salah satu ciri yang paling khas dari pendekatan Agustinus terhadap Trinitas adalah
upaya mengembangkan “analogi-analogi psikologis. ”Ia berpendapat bahwa dalam
menciptakan dunia dan isinya, Allah telah meninggalkan jejak yang khas dalam ciptaanNya. Jejak itu ada pada manusia sebagai ciptaan tertinggi. Oleh karena itu, kita perlu
12
berpaling kepada kemanusiaan dalam upaya kita mencari gambaran tentang Allah.
Agustinus mengambil langkah lebih jauh yang sangat disayangkan oleh banyak pihak.
Atas dasar pandangan dunia yang dipengaruhi oleh Neo-Platonis, ia kemudian mengatakan
bahwa “pikiran (mind) manusia adalah puncak dari kemanusiaan.” Karena itu, terhadap
pikiran manusia individual, dan ke arah itulah seharusnya para teolog berpaling dalam
mencari penjelasan tentang misteri Tritunggal dalam penciptaan. Individualisme yang
radikal dari pendekatan ini, digabungkan dengan intelektualisme yang nyata, berarti bahwa
ia memilih jalan untuk menemukan Trinitas dalam dunia mental individu-individu, daripada
misalnya dalam hubungan-hubungan personal.
2. Karl Barth
Karl Barth mengemukakan pandangannya sebagai reaksi terhadap rivalnya Schleirmacher.
Bagi Schleirmacher, Trinitas adalah kata terakhir yang dapat diucapkan tentang Allah,
sedangkan bagi Barth justru Trinitas adalah kata yang harus dibicarakan sebelum kita bicara
tentang penyataan sebagai suatu kemungkinan (McGrath 1994, 261). Intisari dari pendapat
Barth bisa kita sajikan dengan lebih sederhana walaupun sulit dipahami. Kenyataan bahwa
penyataan tersebut membutuhkan suatu penjelasan. Bagi Barth, hal ini mengandung arti bahwa
manusia adalah pasif dalam proses penerimaan penyataan. Proses penyataan dari awal sampai
akhir ada di bawah kekuasaan Allah sebagai Tuhan. Jadi, untuk terwujud penyataan, Allah
harus mampu mengakibatkan penyataan diri kepada manusia berdosa, walaupun mereka
berdosa. Menurut Barth, ada hubungan yang langsung antara yang menyatakan diri dan
penyataan itu. Jika Allah menyatakan diri sebagai Tuhan, Allah mestinya adalah Tuhan lebih
dahulu dalam dirinya. Penyataan, menurut Barth, adalah pengulangan (reiteration) pada waktu
tertentu tentang apa yang sesungguhnya sudah ada dalam kekekalan. Karena itu, ada hubungan
yang langsung antara dua hal berikut. Pertama, Allah yang menyatakan diri. Kedua, penyataan
diri sendiri dari Allah.
13
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 BUKU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (UNIMED PRESS)

KEUNGGULAN BUKU
1. Isi buku ini mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang mudah di
mengerti.
2. Secara teori buku ini materi-materi pengertian dijelaskan juga sudah terperinci

KELEMAHAN BUKU
1. Buku ini memang bagus namun penjelasannya masih sedikit karena
penjelasannya masih kurang mendeteil di samping itu buku ini tidak di lengkapi
dengan gambar sehingga kurang menarik perhatian si pembaca untuk membaca
buku ini.
2. Dalam hal penulisan buku ini kurang rapi, karena ukuran tulisan huruf sama
semua sehingga dalam pembacaan si pembaca agak sukar dalam memahaminya
dan sehingga perlu sedikit perbaikan buku.
3. Dalam setiap paragraf pun ada dijumpai kalimat yang bahasanya masih belum
sesuai dengan EYD.
3.2
BUKU PENDIDIKAN AGAMA KRISRTEN (KEMENDIKTI)
 KEUNGGULAN BUKU
1. Menurut saya buku ini sudah bagus karena terdapat juga materi tentang Allah
secara Alkitabiah.
2. Buku ini cocok digunakan untuk dosen dan mahasiswa sebagai panduan dan
pedoman untuk menambah pengetahuan tentang Allah dan ajaran Allah
mengenenai Alkitab.
3. Definisi- definisi dalam setiap pokok pembahasan sangat jelas dan terperinci.
Sehingga kita sebagai pembaca dapat lebih mudah memahami setiap pokok
pembahasan yang ada dalam buku ini.
4. Di dalam buku ini terdapat rangkuman diakhir materi penjelasan disetiap Bab
nya sehingga lebih memudahkan pembaca dalam menyimpulkan materi
perkuliahan.
14
 KELEMAHAN BUKU
1. Dalam penulisan buku ini terlalu banyak materi yang di ulang-ulang dan itu-itu
saja intinya.
2. Bahasa dan kalimat yang digunakan dalam buku tersebut lumayan susah untuk
dimengerti dan dicerna, kata-katanya tidak begitu mudah untuk dipahami sehingga
harus lebih serius dan berkonsentrasi saat membacanya.
15
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Kedua buku ini bisa saling melengkapi satu sama lain, karena dari masing-masing buku
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berdasarkan kelebihan dan
kekurangan buku di atas, dapat kita ketahui bahwa buku Pendidikan Agama Kristen (
Kemendikti) memang
lebih banyak digunakan di dalam proses pembelajaran tingkat
universitas, sebab buku ini penjelasan materi mengenai Allah, Alkitab, Manusia bahkan
hal-hal lain yang mengenai Agama Kristen dibahas sedikit lebih lengkap dan terperinci
dari buku (Unimed Press), karena mengupas tuntas semua materi dan juga membahasnya
satu per satu sehingga pembaca dapat memilah-milah satu per satu dari materi tersebut.
Akan tetapi, bukan berarti buku Pendidikan Agama Kristen (Unimed Press) tidak bagus
untuk digunakan di dalam proses pembelajaran. Hanya saja buku ini tidak secara lengkap
menyampaikan pembahasan materi.
2. Saran
Untuk lebih memahami mengenai materi Ajaran Allah Mengenai Alkitab ataupun Allah
Tritunggal, sebaiknya menggunakan lebih banyak buku sehingga kita dapat lebih
mendalami lagi ilmu dan wawasan mengenai Ajaran Allah Mengenai Alkitab..
16
Download