Permasalahan Moral Etika Dalam Pelayanan Masyarakat Dan Sanksi Pelanggaran Etika DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (F2) Desi Indah 210605435 Siti Rohmawati 210605435 Erma Yuliana 210605024 Rahma Pajriani 210605117 Kartiwi 210605041 Anisa 210605554 Siti Hartika 210605077 Eka Damayanti 210605443 Pengertian Moral Dan Etika Dalam Pelayanan Masyarakat Pengertian moral adalah suatu pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moral juga berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan dan kelakuan. Moralisasi yaitu uraian (pandangan dan ajaran) tentang perbuatan serta kelakuan yang baik. Demoralisasi, yaitu kerusakan moral. Pengertian etika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan-perbuatan yang di lakukan oleh manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan ataupun pola-pola dari tingkah laku yang di hasilkan oleh akal manusia. Karena adanya etika pergaulan dalam masyarakat / bermasyarakat akan terlihat baik & buruknya. 2 “ Macam atau Jenis-Jenis Etika Memberikan gambaran & ilustrasi tentang tingkah laku manusia ditinjau dari nilai-nilai baik dan juga buruk serta hal-hal yang mana yang boleh dilakukan sesuai dengan norma etis, yang dianut oleh masyarakat. Membahas & Mengkaji Ukuran Baik, Buruknya Tindakan Manusia 3 Hubungan Antar Sesama Manusia Etika Individu Etika Profesi Etika Khusus Etika Sosial Etika Keluarga Etika Normative Etika Terapan Etika Politik Etika Umum Prinsip - Prinsip Moral Dasar 4 Faktor-Faktor yang mempengaruhi moral dan etika dalam pelayanan masyarakat Moral terbentuknya dipengaruhi keluarga dan masa lalu seseorang, sedangkan etika terbentuk dari berbagai hal bisa budaya, agama, kelompok, dan sebagainya. Moral sifatnya lebih ke individual, sedangkan etika sifatnya berlaku dalam kelompok. Moral sifarnya bisa berubaha dengan cepat, sedangkan etika dapat berubah saat dalam kelompok terjadi perubahan. Dampak Permasalahan Moral Etika Dalam Pelayanan Masyarakat Dan Sanksi Pelanggaran Etika Akhir-akhir ini karena maraknya kasus dugaan malpraktik medik atau kelalaian medik di Indonesia ditambah “ keberanian “ pasien yang menjadi korban untuk menuntut hak -hak nya, para dokter seakan baru mulai sibuk berbenah diri. Terutama dalam menghadapi kasus malpraktik. Kesibukan ini terjadi sejalan dengan makin baiknya tingkat Pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat. 6 Malpraktek pada dasarnya adalah Tindakan tenaga professional (profesi) yang bertentangan dengan standar oprating procedure (SOP), Kode etik profesi serta undangundang yang berlaku baik disengaja maupun akibat kelalaian. Kelalaian dari seseorang dokter atau perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dan mengobati dan merawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama “ ( Valentin v , La Society de Bienfaisance Mutelle de Los Angelos, Clifornia, 1956). 7 ❑ Dalam kasus ini, telah terjadi pemalsuan data tentang kondisi pasien sesuai dengan pengakuan dari pasien atau si penderita hal tersebut dinilai telah melanggar hukum administrasi, karena data yang dilaporkan dalam rekam medis pasien adalah fiktif dan tidak sesuai dengan kenyataannya, bersamaan dengan itu juga tenaga perawatan dinilai telah lalai dari kewajibannya dalam menyediakan rekam medis pasien. ❑ Dari kasus Prita ini, sangat jelas adanya pelanggaran Kode Etik oleh seorang dokter dan petugas kesehatan yang terkait, seperti perawat dan bagian administrasinya pada Rumah Sakit Omni Internasional. 8 TINJAUAN KASUS Berdasarkan Sudut Pandang Hukum Berdasarkan Kode Etik “Barangsiapa karena kealpaanya menyebabkan matinya orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau kurungan paling lama satu tahun.” Sedangkan kelalaian mengakibatkan terancamnya keselamatan jiwa seseorang dapat diancam dengan sanksi pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 360 Kitab-Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Dalam KODEKI pasal 2 dijelaskan bahwa; “seorang dokter harus Berdasarkan Undang-Undang Permenkes Berdasarkan Pasal 66 UU Kedokteran Pasal 17 Permenkes No. 749a/1989 tentang tujuan dan fungsi rekam medis yaitu sebagai dasar pelayanan kesehatan dan pengobatan, pembuktian hukum, penelitian dan pendidikan, dasar pembiayaan pelayanan kesehatan, dan statistik kesehatan. Pengaduan sebagaimana diatur dimaksud pada ayat (1) dan (2) tidak dapat menghilangkan hak setiap orang untuk melaporkan adanya dugaan tindak pidana kepada pihak yang berwenang dan / atau menggugat kerugian ke pengadilan. senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan standar profesi tertinggi”. 9 Dengan melihat faktor- faktor penyebab dan juga segala macam sanksi hukum serta segala macam pelanggaran kode etik atas kasus yang kami ambil dalan hal ini malpraktek administrasi berupa pelanggaran dalam rekam medis dan kesalahan diagnosa oleh beberapa dokter tersebut, maka pencegahan terjadinya mal praktik harus dilakukan dengan melakukan perbaikan sistem, mulai dari pendidikan hingga ke tatalaksana praktek kedokteran. Dan juga penanaman Kode Etik harus lebih diperhatikan lagi sejak dini. 10 “ Berdasarkan kasus yang telah dikaji maka dapat disimpukan bahwa sebagai tenaga medis yang profesional harus dibutuhkan adanya penanam moral dan penghayatan . terhadap Standart Operating Prosedure ( SOP ), kode etik menjunjung tinggi kejujuran dan tanggung jawab sehingga dalam penerapan keprofesian dapat dijalankan dengan sebaik mungkin tanpa adanya pihak yang dirugikan. Fungsi etika dan moralitas dalam pelayanan kebidanan adalah memberi arah bagi perilaku manusia dalam hal ini “profesi bidan” tentang apa yang baik atau buruk, apa yang benar atau salah, hak dan kewajiban moral (akhlak), apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan sehingga masyarakat akan merasa puas terhadap pelayanan kebidanan yang diberikan. 11 12