Uploaded by raflyarsyaad

Kelompok 4 Geografi

advertisement
Kelompok 4 Geografi






Al-Ayla Andiny Alhabsyi
Mikhael Larosa
Nadhira Azzahra
Nashwa Taj Khair
Rafly Arsyad Baros
Zaki Rafael
Menurut Herskovit kebudayaan menjadi bagian dari makhluk hidup yang diciptakan oleh
manusia. Kebudayaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor geografis, seperti:
1. Letak Geografis,
2. Posisi Strategis,
3. Kondisi Ekologis.
Berdasarkan pernyataan tersebut, masing-masing dari kalian sudah mendapatkan tema, dan
sudah menentukan wilayah yang kalian kaji.
Tugas kali ini silahkan kalian analsis dan diskusikan secara daring bersama kelompok
kalian “Apakah benar kebudayaan di wilayah yang kalian kaji dipengaruhi oleh faktor
geografis? Sertakan alasan dan penjelasan”
A. Sejarah Budaya Sulawesi
Sulawesi Selatan dengan segala kearifan lokal yang dimiliki dan sumber daya
manusianya menjadikannya sebagai salah satu provinsi yang patut untuk dipertimbangkan di
kancah Nasional, dengan ragam adat istiadat, budaya dan seni yang dimiliki masing-masing
daerah yang ada di Sulsel. Kesenian Sulawesi Selatan dikenal sebagai kebudayaan tinggi
dalam konteks kekinian. Karena pada dasarnya seni tidak hanya menyentuh beberapa aspek
kehidupan tetapi lebih dari itu dia mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap
lingkungan sekitar dan psikologis. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran dan sejauh mana
masyarakat mampu mengapresiasi dan menginterpretasikan hasil seni dan budaya yang ada.
Berbicara mengenai kebudayaan Sulawesi Selatan berarti mengenal adat kebudayaan
yang ada di seluruh daerah Sulawesi Selatan. Di Sulsel terdapat banyak etnis dan suku tapi
yang paling mayoritas adalah Suku Makassar, Bugis dan Toraja. Demikian juga dalam
pemakaian bahasa sehari-hari, ketiga etnis tersebut lebih dominan. Bahkan Kebudayaan yang
paling terkenal hingga keluar negeri ialah Budaya dan adat Tana Toraja yang khas dan
menarik. Selain itu, untuk rumah adat di Sulsel yang berasal dari ketiga daerah Makassar,
Bugis dan Tana Toraja memiliki arsitektur yang hampir sama bentuknya. Rumah-rumah
tersebut dibangun di atas tiang-tiang sehingga rumah adat yang ada memiliki kolong
dibawahnya. Ada juga kesenian daerah lainnya yang sering dipentaskan pada acara tertentu,
yakni Tari Pakarena dan Tari Empat Etnis yang menunjukkan keberagaman etnis budaya
Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar di Sulawesi Selatan yang merupakan Tari Tradisional.
Sebagai bentuk dukungan atas nilai kebudayaan dan kesenian yang dimiliki Sulawesi
Selatan, Kota Makassar sebagai ibu Kota Provinsi mencanangkan tanggal 1 April 2019 lalu,
sebagai Hari Kebudayaan Kota Makassar dengan menampilkan sejumlah Kesenian dan
Kebudayaan Provinsi Sulawesi Selatan pada umumnya dengan melibatkan masyarakat secara
langsung melalui berbagai kegiatan, dengan harapan menumbuhkan minat dan apresiasi
masyarakat terhadapt Seni dan Budaya Lokal melalui salah satu kalender Tahunan tersebut.
B. Hubungan Antara Faktor Geografis dengan Keragaman Budaya Sulawesi
Menurut Herskovit kebudayaan menjadi bagian dari makhluk hidup yang diciptakan oleh
manusia. Kebudayaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor geografis, seperti:
1. Letak Geografis,
2. Posisi Strategis,
3. Kondisi Ekologis,
Letak geografis adalah posisi negara yang dilihat dari permukaan bumi secara nyata,
penampakan alam yang membatasi negara tersebut. Letak geografis menekankan pada
fenomena alam berupa keadaan alam yang melingkupi wilayah tersebut. Hal ini berarti
benua, samudera, danau, laut dan sebagainya.
Posisi strategis bisa diartikan suatu tempat dimana letaknya itu mudah dalam
mendapatkan sumber daya alam, perekonomian atau mata pencahariannya bagus, posisi
tersebut juga memiliki iklim yang bagus, cepat, mudah dan efisien yang dapat memberi
dampak plus pada penduduk di daerah tersebut.
Kondisi ekologis adalah hubungan timbal balik antar organisme dan lingkungannya,
mendorong manusia untuk beradaptasi agar dapat bertahan hidup. Adaptasi tersebut
kemudian salah satunya dimanifestasikan dalam bentuk budaya, mulai dari kebiasaan,
busana, hingga bahasa. Dengan kondisi geografis yang berbeda-beda dari satu tempat ke
tempat lain, timbulnya keragaman budaya.
Jawabannya adalah ya, karena faktor geografis dapat mempengaruhi munculnya
keanekaragaman mata pencaharian, pola-pola pemukiman, tradisi, adat istiadat, budaya, dan
aspek kehidupan sosial lainnya pada masyarakat.
Contohnya adalah pada suku toraja. Suku Toraja adalah suku yang menetap di
pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan. Populasinya diperkirakan sekitar 1 juta jiwa,
dengan sekitar 500.000 diantaranya masih tinggal di kabupaten Tana Toraja, kabupaten
Toraja Utara, dan kabupaten Mamasa. Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen dan
sebagian menganut agama Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To
Dolo.
Hubungan kekerabatan berlangsung secara timbal balik, dalam artian bahwa keluarga
besar saling menolong dalam pertanian, berbagi dalam ritual kerbau, dan saling
membayarkan utang. Tongkonan berdiri di atas tumpukan kayu dan dihiasi dengan ukiran
berwarna merah, hitam, dan kuning.
Dalam masyarakat Toraja upacara pemakaman merupakan ritual yang paling penting dan
berbiaya mahal. Semakin kaya dan berkuasa seseorang maka biaya upacara pemakamannya
semangat mahal. Bahasa Toraja adalah bahasa yang dominan di Tana Toraja, dengan Sa'dan
Toraja sebagai dialek bahasa yang utama.
Suhu dingin merupakan fenomena yang normal terjadi di Toraja karena topografi Toraja
yang berada di dataran tinggi, selain itu pada bulan Juli Toraja masuk pada fase musim
kemarau.
Suku Toraja adalah masyarakat agraris, sehingga mata pencaharian utamanya adalah
bercocok tanam di sawah atau berkebun di ladang dengan kegiatan menanam padi, jagung,
sayuran, singkong, ubi, kopi, cengkeh, kelapa dan buah markisa. masyarakat Toraja juga
melakukan kegiatan beternak kerbau dan babi.
Kondisi geografis juga berpengaruh pada alat musik yang digunakan. Contohnya alat
musik tradisional Toraja adalah suling bambu yang disebut Pa’suling, dan Pa’pelle yang
terbuat dari daun palem
Download