CRITICAL JOURNAL REPORT PSIKOLOGI PENDIDIKAN DOSEN PENGAMPU : FARIDZ RAVSAMJANI, S.Si., M.Or. DISUSUN OLEH : NAMA : MUHAMMAD FAUZA KELAS : PJKR A NIM : 6221111008 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN & REKREASI FAKULITAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022/2023 KATA PENGANTAR Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur ke hadirat ALLAH SWT, karna dengan rahmatnya dan karunianya serta kesehatan dan kesempatan kepada saya,sehingga mampu menjalankan tugas saya yaitu menyelesaikan penyusun tugas “Critikal Jurnal Report ”. Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas salah satu mata kuliah saya yaitu “Psikologi Pendidikan“. Yang mudah mudahan menambah pengalaman dan pengetahuan saya maupun pembaca. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya, hal ini dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penyusun, oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Tugas ini disusun dengan tujuan atau harapan menambah pengetahuan dan wawasan kita semua tentang Psikologi Pendidikan yang mudah mudahan membangun kemampuan kita agar kritis pada masalah yang terjadi dan mendapatkan solusi yang bagus. Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan Terima kasih kepada orang tua yang selalu mensuport saya dan dosen pengampu yang selalu memberikan ilmu dan serta pengalamannya pada saya dalam menyelesaikan tugas ini. Dengan segala pengharapan dan doa semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya, Terima kasih. Medan , Maret, 2022 Muhammad Fauza DAFTAR ISI Kata Pengantar……………………………………………………………………………… Daftar Isi …………………………………………………………………………………………….. BAB I pendahuluan …………………………………………………………………………………. A . Latar Belakang…………………………………………………………………… B. Tujuan…………………………………………………………………………….. C . Manfaat………………………………………………………………………….. D . Identitas Jurnal yang diamati……………………………………………………. BAB II Ringkasan jurnal………………………………………………………………………………………….. BAB III Pembahasan 1. Pembahasan isi jurnal…………………………………………………………………………………. 2. Kelebihan dan kelemahan……………………………………………………………………………. BAB IV Penutup………………………………………………………………………………... . Kesimpulan…………………………………………………………………………… Daftar pustaka………………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Psikologi pendidikan merupakan bahan ajar yang dapat digunakan untuk membantu untuk mengembangkan kompetensi pedagogik bagi profesinal guru, terutama dalam menguasai konsep untuk memahami perilaku dan proses kognitif di dalam proses belajar dan pembelajaran. Kompetensi ini dibangun melalui proses belajar, sehingga hasilnya diperoleh berupa pembaharuan pengetahuan, kemampuan untuk mengemas perasaan, pembahasan sikap, kecakapan dalam bertindak dan tumbuhnya kesadaran untuk bertanggung jawab. Mengingat betapa urgensinya persoalan psikologi dalam kehidupan manusia khususnya dalam dunia pendidikan maka factor ini mendorong psikologi terus dikaji dan dipelajari oleh banyak orang, guru, pengacara, manajer perusahaan, pembina dan lain sebagainy. Perkembangan psikologi pada akhirnya mencuat dan melintas lewat pemekaran disiplin, hal ini menjadikan psikologi berhak menjadi psikologipsikologi praktis yang termasuk di dalamnya adalah psikologi Pendidikan. B. Rasionalisasi pentingnya Jurnal Manusia mengupayakan eksistensinya untuk hadir di alam dalam berpikir agar apa yang dilihatnya dapat dipahami makna kehadiran sesuati di luar dirinya. Pikiran manusia dalam proses-proses pikirannya selalu nampak misterius dan menakjubkan, sehingga manusia terdorong memikirkannya secara mendalam. Untuk itu manusia butuh referensi untuk mengetahui semua secara mendalam. Maka dari itu penulis membuat ringkasan referensi untuk memudahkan kita untuk mencari informasi. C. Tujuan penulisan jurnal 1. 2. 3. 4. Mengkritisi satu topik materi Jurnal tentang Psikologi Pendidikan Menyelesaikan tugas matakuliah setiap semester Untuk menambah wawasan tentang Psikologi Pendidikan Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab dari jurnal utama dan jurnal pembanding 5. Melatih mahasiswa agar mampu membuat ringkasan ringkasan Psikologi Pendidikan D. Identitas Journal Jurnal I 1. Judul : PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN ILMU MENGAJAR 2. Edisi : 2016 3. Pengarang : Muhammad Ichsan, S.Pd.I, M. Ag1 4. Penerbit : UIN AR-Raniry Aceh 5. Kota terbit : Aceh 6. Tahun terbit : 2016 7. Issn : 2460-4917 Jurnal II 1. Judul : Pendidikan Remaja dalam Perspektif Psikologi Pendidikan 2. Edisi : 2018 3. Pengarang : Mohammad Zaini 4. Penerbit : Sekolah Tinggi Agama Islam YPBWI Surabaya 5. Kota terbit : Surabaya 6. Tahun terbit : 2018 7. Issn : 2061-211. BAB II RINGKASAN ISI JURNAL Jurnal I PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN ILMU MENGAJAR A. Pengertian Psikologi dan Pendidikan 1. Psikologi Kata psikologi berasal dari bahasa inggris psychology yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa. Kata pychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: (1) psyche yang berarti jiwa; (2) logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiyah psikologi memang berarti ilmu jiwa. Psikologi pada mulanya digunakan para ilmuan dan para filosof sebagaimana disebutkan oleh Reber untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memahami akal pikiran dan tingkah laku aneka ragam makhluk hidup mulai yang primitif sampai yang paling modern. Namun ternyata tidak cocok, lantaran menurut para ilmuan dan filosof, psikologi memiliki batas-batas tertentu yang berada diluar kaidah keilmuan dan etika falsafi. bermacam-macam defenisi psikologi yang satu sama lain berbeda, seperti: 1. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life) 2. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind) 3. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior); dan lain-lain defenisi yang sangat bergantung pada sudut pandang yang mendefenisikannya 2. Pendidikan Istilah pendidikan berasal dari kata “didik”, dengan memberinya awalan “pe” dan akhiran “kan”, mengandung arti “perbuatan” (hal, cara dan sebagainya). Istilah pendidikan ini awalnya berasal dari bahasa Yuanani, yaitu “paedagogie”, yang berarti bimbingan yang diberikan kepada anak. Istilah ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan “education” yang berarti pengembangan atau bimbingan. Dalam bahasa arab istilah ini sering diterjemahkan dengan “Tarbiyah” yang berarti pendidikan. B. ;Psikologi Pendidikan dan Mengajar 1. Psikologi Pendidikan Arthur S. Reber seorang guru besar psikologi pada Brooklyn College, University of New York City. Dalam pandangannya, psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas Pengembangan dan pembaharuan kurikulum Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan Sosialisasi proses-proses dan interaksi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif 5) Penyelenggaraan pendidikan keguruan.5 Sedangkan defenisi psikologi pendidikan secara lebih sederhana dan praktis 2. Mengajar Istilah mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Mengajar adalah sebagai kegiatan guru. mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Biggs (1991), seorang pakar psikologi, membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian, yaitu sebagai berikut: 1) Pengertian kuantitatif, dimana mengajar diartikan sebagai the transmission of knowledge, yaitu penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya. 2) Pengertian institusional yaitu mengajar berarti the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat, kemampuan, dan kebutuhannya. 3) Pengertian kualitatif dimana mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan pemahamannya sendiri Jurnal II Pendidikan Remaja dalam Perspektif Psikologi Pendidikan Pendahuluan Psikologi remaja (adolescence psikology) memberikan perhatian secara khusus pada kehidupan remaja. Tanda yang spesifik dalam kehidupan remaja adalah adanya perubahan-perubahan fisiologis yang menyebabkan remaja mengalami kematangan seksual dan pubertas. Masa ini dipenuhi pelbagai aktivitas yang pada intinya merupakan pencarian identitas diri (self identity). Perkembangan Fisik Remaja Pada umumnya remaja didefinisikan sebagai masa peralihan atau transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Menurut Mappiare masa remaja berlangsung antara umur dua belas sampai dengan dua puluh satu tahun bagi wanita dan tiga belas sampai dua puluh dua tahun bagi pria. perkembangan fisik remaja secara umum dibagi menjadi beberapa fase perkembangan fisik: fase awal/prapubertas yaitu antara dua belas sampai empat belas tahun bagi putra dan sepuluh sampai tiga belas tahun bagi putri. Fase tengah pubertas di antara empat belas sampai enam belas tahun untuk putra dan tiga belas sampai lima belas tahun bagi putri. Fase akhir bagi putra berkisar antara tujuh belas dan sembilan belas tahun, sedangkan remaja putri berkisar enam belas sampai sembilan belas tahun Aspek yang Menonjol dalam Perubahan Fisik Remaja Istilah adolescence mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak integrasi dalam masyarakat. Perkembangan Psikologis Remaja kebutuhan dasar remaja sesuai dengan perkembangan psikologinya: 1. masa remaja sebagai periode penting. anak muda, usia atara dua belas dan enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. remaja yang memperhatikan perkembangan atau kurangnya perkembangan dengan kagum, senang atau takut. 2. masa remaja sebagai periode peralihan. Perubahan fisik yang terjadi selama tahun awal masa remaja mempengaruhi tingkat perilaku individu dan mengakibatkann diadakannya kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah bergeser. 3. masa remaja sebagai periode perubahan. Selama awal masa remaja, ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat, perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Kalau perubahan fisik menurun maka perubahan sikap dan perilaku menurun juga. 4. masa remaja sebagai usia bermasalah. para remaja merasa diri mandiri, sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru. 5. masa remaja sebagai masa mencari identitas. Pada tahun-tahun awal masa remaja, penyesuaian diri dengan kelompok masih tetap penting bagi anak lakilaki dan perempuan. Lambat laun mereka mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-teman dalam segala hal, seperti sebelumnya. Bakat dan Minat Remaja Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, keterampilan khusus. Misalnya, berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik, dll. Minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian pada sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui, memiliki, mempelajari dan membuktikan. Minat terbentuk setelah diperoleh informasi tentang obyek atau kemauan dan keterlibatan perasaan, diiringi perasaan senang, terarah pada objek atau kegiatan tertentu dan terbentuk oleh lingkungan. Relasi antara Bakat dan Minat Remaja Tidak ada seorang pun yang tidak berbakat, yang membedakan ialah ada tidaknya minat untuk mengembangkannya. Bakat merupakan potensi bawaan yang dimiliki manusia, sedangkan minat tercipta karena adanya ketertarikan kuat atas sesuatu. Kedua hal ini seringkali dikaitkan dengan faktor kecerdasan dan kesuksesan seseorang. Orang cerdas itu orang yang mampu mengembangkan dan mendayagunakan bakatnya untuk kepentingan dan kebahagiaan hidupnya, dan orang sukses ialah orang yang mampu hidupnya. Sukses bisa saja karena bakat, tetapi sering juga karena minat. Jika demikian, bagaimana bakat itu muncul dan terbentuk dalam diri kita. Secara ilmiah, para ahli menyatakan bahwa saat lahir kita memiliki 100 miliar neuron. Tiga bulan atau 60 hari menjelang kelahiran, neuron yang kita miliki itu sudah berkomunikasi satu sama lain. Di usia tiga tahun, setiap 100 miliar neuron kita itu telah menciptakan jaringan sinapsis dengan neuron lainnya. Koneksi antar neuron inilah yang menjadi awal mula munculnya bakat. Dengan demikian, minat dan bakat merupakan faktor yang saling mempengaruhi, terlepas dari faktor mana yang lebih dominan. Keduanya penting untuk dikembangkan secara optimal bahkan dalam kenyatannya, bakat atau nature sering diartikan sebagai talenta, yakni kemampuan tertentu yang unik, kecakapan, gift (anugerah) yang dimiliki seseorang. Perkembangan Kognitif-Psikologis Remaja Perkembangan kognitif berhubungan dengan meningkatnya kemampuan berfikir (thinking), memecahkan masalah (problem solving), mengambil keputusan (decision making), kecerdasan (intellegence), bakat (aptittude). Dalam teori perkembangan kognitif Piaget, masa remaja adalah tahap transisi dari penggunaan berfikir konkret secara operasional ke berfikir formal secara operasional. Remaja mulai menyadari batasan-batasan pikiran mereka. Mereka berusaha dengan konsep yang jauh dari pengalaman mereka sendiri. Piaget menilai, pengalaman dengan masalah yang kompleks, tuntutan dari pengajaran formal, dan tukar menukar ide yang berlawanan dengan kelompok remaja, diperlukan untuk perkembangan berfikir secara operasional. Masa remaja adalah masa stress emosional yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Hal itu dipandang sebagai perkembangan proses psiko sosial yang terjadi seumur hidup. Tugasnya psiko-sosial adalah untuk tumbuh dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan mereka berhubungan dengan yang lainnya dalam gaya dewasa. Proses perkembangan perilaku dan pribadi setidaknya di pengaruhi oleh tiga faktor dominan yaitu faktor bawaan (heredity), kematangan (maturation), dan lingkungan (environment) termasuk belajar dan latihan (training and learning). Ketiga faktor ini yang kemudian saling bervariasi menjadi hal yang menguntungkan atau menghambat proses perkembangan, yang kemudian menjadi masalah yang tidak mudah di atasi oleh individu yang bersangkutan maupun oleh masyarakat secara keseluruhan. Model Pemecahan Masalah sebagai Fokus Ada beberapa model pembelajaran bagi usia remaja ditinjau dari perspektif psikologi perkembangan remaja. Dari beberapa model tersebut penulis melihat model pemecahan masalah sebagai model yang patut diberi perhatian berlebih. Untuk itu, Pieget menganjurkan bagaimana agar peserta didik selama masa remaja dapat mencapai tahap operasi formal di mana dia dapat menentukan kemungkinan-kemungkinan solusi atas masalah-masalah yang diberikan atau dihadapi. Proses pengembangan kemampuan operasi formal itu meliputi: (1) pembentukan identitas pribadi; (2) otonomi pribadi yang lebih besar; (3) kemampuan yang lebih besar dalam berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain, seperti anak sebaya dan lawan jenis; (4) pertumbuhan pemikiran susila atau akhlak yang lebih kompleks. BAB III PEMBAHASAN ISI JURNAL 1. Pembahasan Isi Jurnal I Pada jurnal ini lebih dalam membahas tentang pengertian psikologi Pendidikan tujuan dan mampaat,serta keterkaitan dengan dunia Pendidikan. Dan bagaimana menjadai seorang tenga pendidik dan cara mengajar agar dapat menyenagkan anak didik. Dan membahas berkaitan dengan psikologi pendidikan dan ilmu mengajar. Dimana keduanya memiliki korelasi yang erat dalam dunia pendidikan. sebagaimana dipahami bersama bahwa manusia adalah makhluk yang dapat diajar dan mengajar. Hal ini sebagaimana diawal penciptaannya dalam al-Qur’an Surat al-Baqarah ayat 31, manusia diajarkan oleh Allah SWT. 2. Pembahasan Isi Jurnal II Dalam jurnal ini menjelaskan tentang Pendidikan remaja tentang perspektif psikologi Pendidikan. remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, yang selalu diiringi dengan pelbagai pematangan fisik dan psikologis. Perubahan dramatis tersebut turut menyertakan perubahan yang signifikan terhadap pola pikir, sikap, perilaku dan mental spiritual. Metode pengajaran yang berlaku efektif bagi mereka tidak sama dengan masa sebelum ataupun sesudanya. Ini disebabkan perbedaan persoalan yang dihadapi, di antaranya: remaja disebut sebagai periode peralihan, perubahan, usia bermasalah, mencari identitas. Oleh karena itu, pada dasarnya metode yang paling optimal bagi usia remaja adalah pembelajaran yang menekankan pada etika-sosial mampu mengendalikan impelementasi dari id, ego dan super egonya. Sehingga mampu menumbuhkembangkan sekaligus menguatkan relasi yang terbentuk antara bakat dan minat yang inheren dalam diri remaja tanpa takut akan terjerumus sikap negatif. 3. Kelemahan dan kelebihan jurnal Kelebihan jurnal 1 Dilihat dari segi bahasanya, jurnal ini muda dipahami. Penyusunan materi yang simple, membuat buku ini mudah dicermati dan dimengerti. Ada indicator yang harus dicapai oleh pembaca pada awal sub-sub bahasan. Dari segi identitas lengkap dan referensinya sangat relevan Sesuai judulnya materi dalam jurnal ini sangat lengkap Kelebihan jurnal 2 Sesuai judulnya sangat lengkap tentang membahas tentang Pendidikan remasa dalam perspektif psikologi Dalam jurnal ini memili sub judul yang membuat pembaca tidak bingung Kelemahan jurnal 1 Ada Sebagian halaman yang memiliki kata kata sulit yang membuat pembaca susah untuk menafsirkannya Kelemahan jurnal 2 Beberapa poin-poin yang ditampilkan tidak sesuai dengan kalimat awal yang dijelaskan, seperti : tanggapan (nama ahli) memberikan 6 poin terhadap masalah (materi), namun Ketika ditelusuri poin-poin yang tertera kurang dari jumlah yang diberikan diawal. BAB IV A. KESIMPULAN Psikologi pendidikan merupakan ilmu pengetahuann yang berbicara tentang tingkah laku manusia dalam proses belajar-mengajar, dan ia memiliki hubungan erat dengan ilmu mengajar. Di mana dalam proses mengajar, para pendidik dituntut untuk memiliki pengetahuan yang memadai tentang materi yang diajarkan, dan juga menguasai berbagai metode dalam penyampaian agar apa yang disampaikan dapat dimengerti dan mudah dipahami oleh anak didik. Jadi penguasaan terhadap ilmu jiwa pendidikan (psikologi pendidikan) merupakan suatu tuntutan bagi para pendidik. Adapun psikologi pendidikan diartikan secara sederhana adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia yang berlangsung dalam proses belajar-mengajar. Sedangkan mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Dalam proses belajar-mengajar, pendidik harus memperhatikan keadaan anak didik, tingkat pertumbuhan dan perbedaan perorangan yang terdapat di antara mereka. B. SARAN Setelah membaca dan memahami isi dari jurnal ini, dengan berdasarkan kelemahan dan kelebihan isi buku yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka saya sebagai pembaca menyarankan untuk membaca buku ini karena sangat banyak informasi yang terdapat di dalamnya.sekian Terima kasih. DAFTAR PUSTAKA https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/cobaBK/article/view/691/0 http://ejournal.kopertais4.or.id/susi/index.php/elbanat/article/view/2983