Uploaded by hh5151596

pdf-geologi-regional-cekungan-jawa-barat-utara compress

advertisement
Geologi Regional Cekungan Jawa Barat Utara
Cekung
Cekungan
an Jawa
Jawa Barat
Barat Utara
Utara telah
telah dikena
dikenall sebaga
sebagaii hydrocarbon province.
province . Cekung
Cekungan
an ini terlet
terletak
ak
diantara Paparan Sunda di Utara, Jalur Perlipatan Bogor di Selatan, daerah pengankatan Karimun
Jawa di Timur dan Paparan Pulau Seribu di Barat. Cekungan Jawa Barat Utara dipengaruhi oleh
sist
sistem
em block faulting
faulting yang berarah Utara-Selatan.
Utara-Selatan. Patahan yang berarah Utara-Selatan
Utara-Selatan membagi
ekungan
ekungan men!adi graben atau beberapa sub-basin,
sub-basin, yaitu Jatibarang, Pasir Putih, Ciputat, "angkas
Bitung dan beberapa tinggian basement, seperti #r!awinangun, Cimalaya, Pamanukan, Kandanghaur$aled, "engasdengklok, dan Tangerang. %enurut Soe!ono &'()(*, berdasarkan stratigra+i dan pola
strukturnya, serta letaknya yang berada pada pola busur penun!aman dari waktu ke waktu, ternyata
Cekungan Jawa Barat Utara telah mengalami beberapa kali +ase sedimentasi dan tektonik se!ak osen
sampai dengan sekarang.
&Lokasi Cekungan Jawa Barat Uara*
Uara*
Cekungan Jawa Barat Utara terdiri dari beberapa sub-ekungan &Jatibarang, Ciputat, dan Pasir Putih
yang masing-masi
masing-masing
ng dipisahkan
dipisahkan satu dengan
dengan yang lainnya oleh tinggian-tinggia
tinggian-tinggian
n &Pamanukan
&Pamanukan,,
"engasdengklok, Tangerang,
Tangerang, dan #r!awigangun*. Kon+igurasi sub-ekungan dan tinggian-tinggian ini
sangat dipengaruhi oleh penyebaran +asies batuan sedimen berumur Tersier baik sebagai batuan induk
&Source Rock* maupun sebagai reseroir.
reseroir. ydroarbo
ydroarbon
n yang ditemukan
ditemukan di Cekungan
Cekungan Jawa Barat
Utara sebagian besar dihasilkan oleh batugampig /ormasi Batura!a, /ormasi Cibulakan, /ormasi
Parigi dan /ormasi Jatibarang. Ketebalan sedimen berkisar antara 0111m 2 3111m pada sub-ekungan
dan kurang dari '111m pada tinggian-tinggian &"eminton and 4asir, '()5*.
&isiografi Cekungan Jawa Barat Utara*
Tektonik dan Struktur Geologi Cekungan Jawa Barat Utara
Cekungan Jawa Barat Utara terdiri dari dua area, yaitu laut & offshore* di Utara dan Barat &onshore* di
Selatan &Sidi dkk, 6111*. Seluruh area didominasi oleh patahan ekstensional & e!tensional faulting*
dengan sangat minim struktur kompresional. Cekungan didominasi oleh rift yang berhubungan
dengan patahan yang membentuk beberapa struktur deposenter & half graben*, deposenter utamanya
yaitu Sub-Cekungan Pasirputih. 7eposenter-deposenter itu didominasi oleh s ikuen Tersier dengan
ketebalan melebihi 8811m. Struktur yang penting pada ekungan tersebut terdiri dari bermaammaam area tinggian yang berhubungan dengan antiklin yang terpatahkan dengan blok tinggian & horst
block*, lipatan pada bagian yang turun pada patahan utama, dan keystone folding yang mengenai
tinggian pada batuan dasar, struktur kompresional hanya ter!adi pada awal pembentukan rift pertama
yang berarah relati+ Barat 9aut 2 Tenggara pada perione Paleogen. Sesar ini akan akti+ kembali pada
:ligosen.
&"ondisi #ektonik Cekungan Jawa Barat Utara*
Tektonik Jawa Barat Utara dibagi men!adi tiga +ase tektonik yang dimulai dari Pra-Tersier hingga
Plio-Pleistosen, yaitu ;
1. Tekonik Pertama
Pada <aman #khir Kapur awal Tersier, Jawa Barat Utara dapat diklasi+ikasikan sebagai ore $rc
Basin dengan di!umpainya orientasi struktural mulai dari Cileutuh, Sub-Cekungan Bogor, Jatibarang,
Cekungan %uriah, dan Cekungan /lorene Barat yang mengindikasikan kontrol %eratus #rend.
Periode Paleogen &osen-:ligosen* dikenal sebagai &aleogene '!tensional Rifting. Pada periode ini
ter!adi sesar geser mendatar kanan kraton Sunda akibat dari prestiwa tumbukan lempeng hindia
dengan lempeng urasia. Sesar-sesar ini mewakili pembentukan ekungan-ekungan Tersier di
=ndonesia bagian Barat dan membentuk Cekungan Jawa Barat Utara sebagai pull apart basin.
Tektonik ekstensi ini membentuk sesar-sesar bongkah &half graben system* dan merupakan +ase
pertama rifting. Sedimen yang diendapkan pada +ase rifting pertama disebut sebagai sedimen synrift.
Cekungan awal rifting terbentuk selama +ragmentasi, rotasi dan pengerakan dari kraton sunda. 7ua
trend sesar normal yang diakibatkan oleh perkembangan rifting +ase pertama memiliki arah 4 151 o $
2 4 131 o $ dan hampir 4-S yang dikenal sebagai pola sesar sunda.
Pada masa ini terbentuk endapan lakustrin dan olkanik dari /ormasi Jatibarang yang menutup
rendahan-rendahan yang ada. Proses sedimentasi ini terus berlangsung dengan di!umpainya endapan
transisi /ormasi Talangakar. Sistem ini kemudian diakhiri dengan diendapkannya lingkungan
karbonat /ormasi Batura!a
2. Tektonik Kedua
/ase tektonik kedua ter!adi pada permulaan 4eogen &:ligosen-%iosen* dan dikenal sebagai (eogen
Compressional )renching . 7itandai dengan pembentukan sesar-sesar geser akibat gaya kompresi+
dan tumbukan 9empeng india. Sebagian besar pergeseran sesar merupakan reakti+itasi dari sesar
normal yang terbentuk pada periode Paleogen.
Jalur penun!aman baru terbentuk di Selatan Jawa. Jalur olkanik periode gunung api ini menghasilkan
endapan gunung api bawah laut yang s ekarang dikenal sebagai old andesite yang tersebar disepan!ang
Selatan Pulau Jawa. Pola tektonik ini disebut Pola Tektonik Jawa yang mengubah pola tektonik tua
yang ter!adi sebelumnya men!adi berarah Barat-Timur dan meghasilkan suatu si stem sesar naik,
dimulai dari Selatan &Cileutuh* bergerak ke Utara. Pola sesar ini sesuai dengan sistem sesar naik
belakang busur atau yang dikenal dengan trust fold belt system*
3. Tektonik Ketiga
/ase tektonik ketiga adalah +ase tektonik terakhir yang ter!adi pada Pliosen-Pleistones, dimana ter!adi
proses kompresi kembali dan membentuk perangkap-perangkap struktur berupa sesar-sesar naik
di!alur Selatan Cekungan Jawa Barat Utara. Sesar-sesar naik yang terbentuk adalah sesar naik
Pasir!adi dan sesar naik Subang, sedangkan di!alur Utara Cekungan Jawa Timur Utara terbentuk sesar
turun berupa sesar turun Pamanukan. #kibat adanya perangkap struktur tersebut ter!adi ke mbali
proses migrasi hidrokarbon.
Sedimentasi Cekungan Jawa Barat Utara
Peiode awal sedimentasi di Cekungan Jawa Barat Utara dimulai pada kala osen Tengah 2 :ligosen
#wal &+ase transgresi* yang menghasilkan sedimentasi ulkanik darat sampai laut dangkal /ormasi
Jatibarang. Pada saat itu aktiitas ulkanisme meningkat. al ini berhubungan dengan interaksi antara
lempeng disebelah selatan Pulau Jawa, akibatnya daerah-daerah yang masih labil sering mengalami
akti+itas tektonik. %aterial-material ulkanik dari a rah timur mulai diendapkan.
Periode selan!utnya merupakan +ase transgresi yang berlangsung pada kala :ligosen #khir 2 %iosen
#wal yang menghasilkan sedimen trangresi+ dilingkungan transisi sampai delta hingga laut dangkal
yang setara dengan /ormasi Talang #kar &>uialent /ormasi Talang #kar*. Pada awal periode,
daerah ekungan terdiri dari dua lingkungan pengendapan yang berbeda, yaitu bagian Barat berupa
paralic water sedangkan bagian Timur berupa laut dangkal. Selan!utnya akti+itas ulkanik semakin
berkurang sehingga daerah-daerah men!adi agak stabil, hanya sub-ekungan Ciputat yang masih akti+.
Kemudian air laut menggenangi daratan yang berlangsung pada kala %iosen #wal mulai bagian Barat
9aut terus ke arah Tenggara menggenangi beberapa tinggian keuali Tinggian Tangerang. Tinggiantinggian inilah sedimen-sedimen klastik yang dihasilkan setara dengan /ormasi Talang #kar.
Pada akhir %iosen #wal seluruh daerah ekungan relatie st abil. 7aerah Pamanukan sebelah Barat
merupakan paparan laut dangkal, tempat sedimen karbonat berke mbang dengan baik sehingga
membentuk kesetaraan dengan /ormasi Batura!a &>uialent dengan /ormasi Batura!a*, sedangkan
pada bagian timur merupakan dasar ekungan yang lebih dalam.
Pada kala %iosen Tengah yang merupaka +ase regresi, Cekungan Jawa Barat Utara diendapkan
sedimen-sedimen laut dagkal dari /ormasi Cibulakan #tas. Sumber sedimen yang utama /ormasi
Cibulakan #tas diperkirakan berasal dari arah Utara 2 Barat 9aut. Pada akhir %iosen Tengah kembali
men!adi kawasan yang stabil, batugamping berkembang dengan baik. Perkembagan yang baik ini
dikarenakan aktiitas tektonik sangat lemah dan lingkungan berupa laut dangkal.
Kala %iosen #khir 2 Pliosen &+ase regresi* merupakan +ase pembentukan /ormasi Parigi dan Cisubuh.
Kondisi daerah ekungan mengalami sedikit perubahan te mpat kondisi laut berubah kelingkungan
paralik.
Pada kala Pleistosen, sedimen berupa alium menandai sebagai pengangkatan sumbu uta ma?pan!ang
Pulau Jawa. Pengankatan ini !uga diikuti oleh meningkatnya aktiitas ulkanisme dan diikuti
pembentukan struktur utama Pulau Jawa. Pengangkatan sumbu utama Jawa tersebut berakhir seara
tiba-tiba sehingga mempengaruhi kondisi laut. Sedimentasi berbutir kasar diendapkan seara tidak
selaras diatas /ormasi Cisubuh.
Stratigrafi Cekungan Jawa Barat Utara
Sedimentasi Cekungan Jawa Barat Utara mempunyai kisaran umur mulai kala osen Tengah sampai
Kuarter. Sedimen tertua berumur osen Tengah, /ormasi Jatibarang yang diendapkan seara tidak
selaras diatas batuan dasar?basement.
&&enampang +eologi Cekungan Jawa Barat Utara*
Urutan stratigra+i regional dari yang paling tua berturut-turut; basement, /ormasi Jatibarang,
/ormasi Cibulakan Bawah &/ormasi Talang #kar, /ormasi Batura!a*, /ormasi Cibulakan #tas
&%assie, %ain, Pre-Parigi*, /ormasi Parigi dan /ormasi Cisubuh. Urutan stratigra+inya sebagai
berikut;
1. Batuan asar
Batuan dasar adalah batuan beku andesitik dan basaltik yang berumur Kapur Tengah sampai Kapur
#tas dan batuan %etamor+ yang berumur Pra Tersier &Sinalir, et, al, '((8*. 9ingkungan
Pengendapannya merupakan satu permukaan dengan sisa egetsi t ropis yang lapuk &Koesumadinata,
'()1*.
2. !ormasi Jati"arang
Satuan ini merupakan endapan early synrift, terutama di!umpai dibagian tengah dan Timur dari
Cekungan Jawa Barat Utara. Pada bagian Barat ekungan ini kenampakan /ormasi Jatibarang tidak
banyak &sangat tipis* di!umpai. /ormasi ini terdiri dari tu++, breksi, aglomerat, dan konglomerat alas.
/ormasi ini diendapkan pada +asies +luial. Umur +ormasi ini adalah osen #khir sampai :ligosen
#wal. Pada beberapa tempat di /ormasi ini ditemukan minyak dan gas pada rekahan-rekahan tu++
&Budiyanti, et. al,'(('*.
3. !ormasi Talang #kar
/ormasi ini terendapkan seara tidak selaras diatas /ormasi Jatibarang. 9itologi penyusunnya pada
bagian bawah terdiri dari serpih gampingan dengan sedikit kandungan pasir, batulanau dengan sisipan
batupasir terkadang !uga di!umpai konglomerat seara lokal. Pada bagian atas disusun oleh batuan
karbonat. /ormasi ini terbentuk pada lingkungan delta sampai laut yang merupakan hasil dari +ase
transgresi kedua pada 4eogen &Sinlair, et.al, '((8*. #dapun pembentuk +ormasi ini ter!adi dari kal a
:ligosen sampai dengan %iosen #wal. Pada +ormasi ini !uga di!umpai lapisan batubara yang
kemungkinan terbentuk pada lingkungan delta. Batubara dan serpih tersebut merupakan batuan induk
&source rock* untuk hidrokarbon. Ketebalan +ormasi ini berkisar antara 81 2 011m &Budiyanti, et.al,
'(('*.
$. !ormasi Batura%a
/ormasi ini terendapkan seara selaras diatas /ormasi Talang #kar. #dapun litologi penyusunnya
berupa batugamping terumbu dengan penyebaran tidak merata. Pada bagian bawah tersusun oleh
batuagamping massi+ yang semakin ke atas semakin berpori. Selain itu !uga ditemukan dolomit,
interklasi serpih glaukonitan, napal, ri!ang, dan batubara. /ormasi ini terbentuk pada kala %iosen
#wal 2 %iosen Tengah &terutama asosiasi +oramini+era*. 9ingkungan pembentukan +ormasi ini adalah
pada kondisi laut dangkal, air ukup !ernih, sinar matahari &terutama dari melimpahnya +oramini+era
Spriroclypeus sp** ketebalan +ormasi ini berkisar pada 81m &Budiyani, et.al, '(('*.
&. !ormasi Ci"ulakan #tas
/ormasi ini terdiri dari perselingan antara serpih dengan batupasir dan batugaming. Batugamping
pada satuan ini umumnya merupakan batugaming klastik serta batugamping termbu yang berkembang
seara setempat-setempat. Batugamping ini dikenali sebagai %id %ain Carbonate &%%C*. /ormasi
ini diendapkan pada kala %iosen #wal 2 %iosen #khir.
/ormasi ini terbagi men!adi 0 anggota +ormasi, yaitu %assive, %ain, dan &re-&arigi sebai berikut ;
Massive Unit
Satuan ini terendapkan seara tidak selaras diatas /ormasi Batura!a. 9itologi penyusun satuan ini
adalah perselingan antara batulempung dengan batupasir yang me mpunyai ukuran butir halus-sedang.
Pada +ormasi ini di!umpai kandungan hidrokarbon, terutama pada bagian atas. Selain itu, terdapat
+osil +oramini+era planktonik seperti +lobigerina trilobus, +oramini+era bentonik seperti $mphistegina
&#rpandi dan Patmosukismo, '(@8*.
Main Unit
Satuan ini terendapkan seara selaras diatas %assive Uinit. 9itologi penyusunnya adalah batulempung
berselingan dengan batupasir yang mempunyai ukuran butir pasir halus-sedang &bersi+at glaukonitan*.
Pada awal pembentukannya, berkembang betugampin dan terdapat lapisan tips betupasir yang pada
bagian ini dibedakan dengan %ain Unit itu sendiri, sehingga disebut sebagai %id %ain Carbonate
&Budiyanti, et.al, '(('*.
Pre-Parigi Unit
Satuan ini terendapkan seara selaras diatas %ain Unit. #dapun litologi penyusunnya adalah erselinga
batugamping, dolomit, batupasir, dan batulanau. /ormasi ini terbetuk pada kala %iosen Tengah-#khir.
9ingkungan pengendapannya adalah neritik tengah-dalam &#rpandi dan Patmosukismo, '(@8*, hal i ni
dapat dita+sirkan dari di!umpainya adanya biota laut dangkal dan !uga kandungan batupasir
glaukonitan.
'. !ormasi Parigi
/ormasi ini terendapkan seara selaras diatas /ormasi Pre-Parigi. 9itologi penyusunnya sebagian
besar adalah batugamping abu-abu terang, ber+osil dan berpori dengan sedikit dolomit. #dapun
litologi penyusun yang lain adalah serpih karbonatan, napal yang di!umpai pada bagian bawah.
Kandungan koral, alga ukup banyak di!umpai selain !uga bioherm dan biostrom. Selain itu !uga
di!umpai +oramini+era besar seperti $lveolina uoyi, +oraminigera bentonik keil seperti
.uiuelculina korembatira, +oramini+era plangtonik seperti +lobigerina siakensis. 9ingkungan
pengendapan +ormasi ini adalah laut dangkal-neritik tengah &#rpandi dan Patmosukismo, '(@8*.
Batugamping pada +ormasi ini umunya dapat men!adi reseroir yang baik karena mempunyai
porositas sekunder dan permeabilitas yang besar. Ketebalan +ormasi ini lebih kurang 311 m. dari hasil
penelitian terdahulu, tidak semua karbonat pada +ormasi ini menghasilkan hidrokarbon, hanya pada
punak tutupan dari sembulan karbona yang terbentuk didaerah shoal dan !uga karena tutupan
tersebut berasosiasi dengan sesar yang ber+ungsi sebagai !alan migrasi &Sinlair, et.al, '((8*.
(. !ormasi Cisu"u)
/ormasi ini terendapkan seara selaras diatas /ormasi Parigi. 9itologi penyusunnya adalah
batulempung berselingan dengan batupasir dan serpih gampingan, mengandung banyak
glaukonit,lignit, sedikit ri!ang, pirit, dan +ragmen batuan beku ulkanik. Pada bagian bawah terdapat
kandungan +osil yang semakin keatas semakin sedikit. Umur +ormasi ini adalah %iosen #khir sampai
Plio-Pleistosen. /ormasi Cisubuh diendapkan pada +ase regresi pada 4eogen, hal ini dapat dilihat dari
semakin keatas +ormasi ini semakin bersi+at pasiran dengan di!umpai batubara. /ormasi ini
diendapkan pada lingkungan laut dangkal yang semakin keatas men!adi lingkungan litoral-paralik
&#rpandi dan Patmosukismo, '(@8*. idrokarbon tidak pernah ditemukan pada +ormasi ini. Ketebalan
+ormasi ini berkisar anara '111m 2 '611m &Budiyani, '(('*.
&&enampang Stratigrafi Cekungan Jawa Barat Utara*
Petroleum Sistem Cekungan Jawa Barat Utara
ampir seluruh +ormasi di Cekungan Jawa Barat Utara dapat menghasilkan hidrokarbon yang
mempunyai si+at berbeda, baik dari lingkungan pengendapan maupun porositas batuannya.
1.
Batuan *nduk
Pada Cekungan Jawa Barat Utara terdapat tiga tipe utama batuan induk, yaitu lacustrine shale &/il
&rone*, fluvio deltaic coals, fluvio deltaic shales &/il and +as &rone* dan marine claystone &bacterial
gas* &Aordon,'()8*. Studi geokimia dari minyak mentah yang ditemukan di Pulau Jawa dan
9apangan 9epas Pantai #rd!una menun!ukan bahwa fluvio deltaic coals dan serpih dari /ormasi
Talang #kar bagian atas berperan dalam pembentukan batuan induk yang utama. Beberapa peran serta
dari lacustrine shale !uga ada terutama pada sub ekungan Jatibarang. Kematangan atuan induk di
Cekungan Jawa Barat Utara ditentukan oleh analisa batas kedalaman minak dan kematangan batuan
induk pada punak gunung Jatibarang atau dasar punak dari /ormasi Talag #kar atau bagian bawah
/ormasi Batura!a &"eminton dan Pranyoto, '()8*.
'.a.
Lacusrine Shales
Lacrustrine Shale terbentuk pada suatu periode syn rift dan berkembang dalam dua maam +asies
yang kaya material organi. /asies petama adalah +asies yang berkembang selama iniial-roft fill.
/asies ii berkempbbang pada /ormasi Banuwati dan ekuialen /ormasi atibarang sebagai lacustrine
clastic dan ulkanik klastik &4oble, et.al, '((@*. /asies kedua adalah +asies yang terbentuk selama
akhir syn rift dan berkembang pada bagian bawah ekuialen /or masi Talang #kar pada +ormasi ini
batuan indukk diirikan oleh klastika non marine berukuran kasar dan interbedded antara batupasir
dengan lacustrine shale.
'.b.
luvio 0eltaic Coal 1 Shale
Batuan induk ini dihasilkan oleh ekuialen /ormasi Talang #kar yang diendapkan selama post rift
sag. /asies ini diirikann leh coal bearing sediment yang terbentuk pada system +luial pada :ligosen
#khir. Batuan induk tipe ini menghasilkan mnyak dan gas &% oble, et.al, '(('*.
'..
%arine Lacustrine
Batuan induk ini dihasilkan oleh /ormasi Parigi dan Cisubuh pada ekungan laut. Batuan ini diirikan
oleh proses methanogenic bacterina yang menyebabkan degradasi material organik pada lingkungan
laut.
2.
Batuan Reser+oir
Semua +ormasi dari Jatibarang hingga Prig merupakan interal dengan si+at +isik reseroir yang baik,
banyak lapangan mempunyai daerah timbunan adangan yang terlipat. Cadangan terbesar
mengandung batupasir main atau massive dan /ormasi Talang #kar. %inyak diproduksi dari rekahan
volkanclastic dari /ormasi Jatibarang &#mril, et.al, '(('*. Pada daerah dimana batugamping Batura!a
mempunyai porositas yang baik kemungkinan menghasilkan akumulasi endapan yang agak besar.
Timbunan pasokan sedimen dan la!u sedimentasi yang ti ngg pada daerah shelf, diidenti+ikasikan dari
clinoforms yang menun!ukkan adanya progradasi. Pemasukan sedimen ini disebabkan oleh
pembauran ketidak stabilan tektonik yang merupakan akibat dari subsidence yang terus menerus pada
daerah foreland dari 9empeng Sunda &amilton, '(@(*. Pertambahan yang epat dalam sedimen
klastik dan la!u subsidence pada %iosen #wal diinterpretasikan sebagai akibat dari perhentian
deposisi Batugamping Batura!a. #nggota %ain dan %assive men!adi dasa dari seuence transgressive
marine yang sangat lambat, keuali yang berdekatan dengan akhir dari deposisi anggota %ain.
Ketebalan seluruh sedimen bertambah dari 311 feet pada daerah yang berdekatan dengan
paaleoshorline men!adi lebih dari 8111 feet pada Sub ekungan #rd!una &4oble, et.al, '((@*.
3. Jenis Je"akan
Jenis !ebakan hidrokarbon pada semua system petroleum di Jawa Barat Utara hamper sama, hal ini
disebabkan eolusi tektonik dari semua ekungan sedimen sepan!ang batas Selatan dari Kraton Sunda,
tipe struktur geologi dan mekanisme !ebakan yang hampir sama. Bentuk utama struktur geologi
adalah dome anticlinal yan lebar dan !abakan dari blok sesar yang miring. Pada beberapa daerah
dengan reseroir reefal built-up, perangka stratigra+i !uga berperan. Perangkap stratigra+i yang
berkembang uumnya dikarenakan terbatasnya penyebaran batugamping dan perbedaan +asies.
$.
Jalur ,igrasi
%igras hidrokarbon terbagi men!adi dua, yaitu migrasi primer dan sekunder, migrasi primer adalah
perpindahan hidrokarbon dari batuan induk kemudian masuk de dalam reseroir melalui lapisan
penyalur &Kosoemadinata, '(@@*. %igrasi sekunder dapat dianggap sebagai pergerakan +luida dalam
batuan penyalur menu!!u trap.
Jalur untuk perpindahan hidrokarbon mungkin ter!adi daei !alr keluar yang lateral dan atau ertial
dari ekungan awal. %igrasi lateral mengambil tempat didalam unit-unit lapisan dengan permeabilitas
hori<ontal yang baik, sedangkan migrasi ertial ter!adi ketika migrasi yang utama dan langsung yang
tegak menu!u lateral. Jalur migrasi lateral beriri tetap dari unit-unit permeable. Pada Cekungan Jawa
Barat Utara saluran utama utuk migrasi lateral lebih banyak berupa elah batupasir yang mempunyai
arah Utara-Selatan dari anggota %ain maupun %assive &/ormasi Cibulakan #tas*. Sesar men!adi
saluran utama untuk migrasi ertial dengan transportasi yang epat dari pergerakan sesar &4oble,
et.al, '((@*.
&.
-aisan Penutu
9apisan penutup atau tudung merupakan lapisan i mpermeable yang dapat menghambat atau
menghentikan !alannya hidrokarbon. 9itologi yang sangat baik sebagai lapisan penutup ialah
batulempung dan batuan eaporit. Pada Cekungan Jawa Barat Utara, hampir setiap /ormasi memiliki
lapisan penutup yang e+ekti+. 4amun +ormasi yang bertindak sebagai laposan penutup uatama adalah
/ormasi Cisubuh, karena /ormasi ini memiliki litologi yang baik sebagai lapisan penutup
&impermeable*.
&2ydrocarbon &lay Cekungan Jawa Barat Utara*
Download