Uploaded by nur Imansyah

peraturanakademik-dikonversi

advertisement
Lampiran SK Direktur Nomor : I-09/SK-Dir/PS/AMIK/V/2019
PERATURAN AKADEMIK
AMIK IBNU KHALDUN PALOPO
TAHUN
2019
BAB I
PENGERTIAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam salah
satu atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu.
2. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan pada Akademi yang diangkat oleh
pengurus Yayasan dengan usulan dari AMIK Ibnu Khaldun Palopo dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni kepada mahasiswa melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Dosen dapat merupakan dosen tetap, dosen luar biasa dan dosen tamu
3. Penasehat Akademik (PA) adalah dosen yang ditugaskan dan ditunjuk dengan Surat
Keputusan Direktur untuk membimbing mahasiswa selama masa studi yang bersangkutan.
4. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada akademi.
5. Sivitas akademika adalah satuan yang terdiri dari dosen dan mahasiswa pada akademi.
6. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
7. Sistem kredit semester adalah suatu sistim penyelenggaraan pendidikan dengan
menggunakan satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban studi mahasiswa,
beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program.
8. Sistem kredit semester selanjutnya disingkat SKS adalah takaran penghargaan terhadap
pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadual per
minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan yang
masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam kegiatan terstruktur dan sekitar 1-2 jam
kegiatan mandiri.
9. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu program
pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah
atau kegiatan terjadual lainnya, termasuk 1 sampai 2 minggu kegiatan penilaian.
10. Indeks Prestasi (IP) adalah kemajuan belajar mahasiswa pada satu semester tertentu yang
diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian kredit mata kuliah yang diambil dengan
angka mutu (bobot nilai) masing-masing mata kuliah tersebut dan kemudian dibagi dengan
jumlah semua kredit yang diambil pada semester tersebut atau dirumuskan sebagai berikut :
K : nilai kredit (sks) mata kuliah yang diambil
N : angka mutu (bobot nilai) masing-masing mata kuliah
11. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah kumulatif dari indeks prestasi (IP) mulai semester
I sampai semester terakhir untuk semua mata kuliah yang diambil.
12. Berhenti Studi Sementara (BSS) adalah mengundurkan diri secara resmi dari kegiatan
akademik kegiatan akademik pada semester tertentu disesuaikan dengan ketentuan yang
berlaku.
13.Transkrip akademik adalah daftar yang memuat nilai hasil belajar semua mata kuliah yang
ditempuh mahasiswa selama mengikuti pendidikan.
14. Kalender Akademik adalah jadual kegiatan akademik tahunan.
15. Kartu Rencana Studi (KRS) adalah lembaran yang memuat rencana Mata Kuliah yang
diambil oleh mahasiswa pada semester berjalan
16. Kartu Hasil Studi adalah lembaran yang memuat nilai hasil belajar semua Mata Kuliah
yang telah ditempuh mahasiswa selama semester berjalan.
BAB II
SISTIM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Bagian kesatu
SISTEM KREDIT SEMESTER
Pasal 2
Tujuan umum dan tujuan khusus
1. Tujuan umum pendidikan yang berlandaskan sistem SKS adalah untuk memungkinkan
penyajian program pendidikan yang bervariasi dan luwes sehingga memberi kesempatan
yang luas kepada mahasiswa untuk memilih suatu jalur studi yang akan membantu
mahasiswa kearah suatu bidang tertentu sesuai dengan minat dan tuntutan pembangunan
bangsa dan Negara.
2. Tujuan khusus adalah pendidikan yang berlandaskan sistim SKS adalah :
1. memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar untuk dapat
menyelesaikan studi dalam waktu yang lebih cepat.
2. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengambil mata kuliah yang sesuai
dengan kemampuan dan minatnya pada saat semester dilaksanakan.
3. Mempermudah penyusunan kurikulum sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang sedang berkembang dengan pesat.
4. Memberikan kemungkinan agar sistim evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat
diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
Pasal 3
Ciri-ciri dasar
1. Dalam sistem kredit semester setiap mata kuliah diberi bobot dan dinamakan nilai kredit
semester.
2. Banyaknya nilai kredit untuk setiap mata kuliah tidak selalu sama.
3. Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas dasar besarnya
usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam program perkuliahan,
praktikum, kerja lapangan maupun tugas-tugas lainnya.
Pasal 4
Alokasi waktu
1. Setiap mata kuliah dalam sistim kredit semester diselesaikan dalam kurun waktu satu
semester.
2. Satu jam perkuliahan untuk setiap mata kuliah adalah sama dengan 50 menit.
Bagian kedua
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
Pasal 5
1. Proses belajar mengajar diselenggarakan oleh akademi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2. Penyiapan perangkat lunak dan perangkat keras dari penyelenggaraan perkuliahan dan
praktikum di laboratorium dilakukan oleh unit pelaksana pendidikan yang ditugaskan
untuk itu.
BAB III
ADMINISTRASI AKADEMIK
Pasal 6
Kalender akademik
1. Kalender akademik diterbitkan pada setiap awal semester tahun akademik.
2. Di dalam kalender akademik tercantum informasi kegiatan akademik, administrasi beserta
jadual pendidikan dan pengajaran.
Pasal 7
Mahasiswa
1. Mahasiswa terdiri atas mahasiswa baru dan mahasiswa lama.
2. Mahasiswa baru adalah calon mahasiswa yang lulus ujian seleksi penerimaan mahasiswa
baru pada setiap awal tahun akademik atau semester yang ditetapkan.
3. Mahasiswa lama adalah mahasiswa yang telah mengikuti kuliah lebih dari 2 (dua)
semester.
Pasal 8
Pendaftaran mahasiswa
1. Calon mahasiswa sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (2), harus mendaftarkan diri
dengan melengkapi semua persyaratan dan melunasi semua pembayaran yang telah
ditentukan dalam waktu yang telah ditetapkan.
2. Mahasiswa lama sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (3), harus mendaftarkan diri
setiap awal semester setelah membayar uang kuliah untuk semester yang akan diikuti
dalam waktu yang telah ditetapkan.
3. Mahasiswa yang tidak mendaftarkan diri sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,
dinyatakan mengundurkan diri pada semester yang bersangkutan.
4. Syarat-syarat administratif dan prosedur pendaftaran seperti dimaksud ayat (1) dan (2)
pasal ini, ditetapkan tersendiri.
5. Mahasiswa yang telah mendaftarkan diri berhak menggunakan fasilitas akademik yang
tersedia sesuai dengan aturan yang berlaku.
Pasal 9
Pengisian Kartu Rencana Studi Mahasiswa
1. Sebelum mengikuti kegiatan proses belajar mengajar, mahasiswa harus mengisi Kartu
Rencana Studi (KRS) untuk semester bersangkutan.
2. KRS dapat diambil pada tata usaha setelah melunasi uang kuliah semester bersangkutan.
3. Untuk mengisi KRS, mahasiswa harus berkonsultasi dengan Penasehat Akademik (PA)
yang dilaksanakan sesuai jadual yang ditetapkan.
4. Beban studi untuk mahasiswa semester pertama dan kedua ditetapkan dalam bentuk paket.
Pasal 10
Berhenti Studi Sementara
1. Mahasiswa dapat mengajukan permohonan Berhenti Studi Sementara (BSS) kepada
Direktur jika memang dibutuhkan.
2. Surat permohonan BSS dapat diajukan oleh mahasiswa setelah tahun kedua dan harus
mendapat rekomendasi dari penasehat akademik.
3. Mahasiswa yang BSS dikenai biaya administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4. Mahasiswa yang telah memenuhi persyaratan untuk BSS akan ditetapkan dengan surat
keputusan Direktur.
5. Selama dalam masa BSS, mahasiswa tidak dibenarkan mengikuti kegiatan akademik dan
kemahasiswaan.
6. Mahasiswa diperkenankan BSS dalam waktu 2 (dua) semester selama masa studi.
7. Mahasiswa yang BSS selama lebih dari 2 semester tidak diperbolehkan aktif kuliah
kembali.
8. Jangka waktu BSS tidak diperhitungkan sebagai masa studi efektif mahasiswa.
9. Mahasiswa yang BSS dapat aktif kuliah kembali setelah membuat surat permohonan untuk
aktif kuliah kembali dan mendapat persetujuan tertulis dari Direktur.
Pasal 11
Aktif kuliah kembali
1. Mahasiswa yang berstatus BSS dapat aktif kuliah kembali pada semester berikutnya
dengan mengajukan permohonan tertulis kepada Direktur sesudah berkonsultasi dan
diketahui oleh PA.
2. Syarat-syarat administratif permohonan aktif kembali seperti dimaksud ayat (1) pasal ini,
ditentukan tersendiri.
3. Mahasiswa dapat aktif kuliah kembali sesudah mendapat balasan persetujuan tertulis dari
Direktur.
Pasal 12
Pengunduran Diri Mahasiswa
1. Mahasiswa diperkenankan mengundurkan diri dari kegiatan akademik pada semester
tertentu, apabila mahasiswa yang bersangkutan belum pernah mengikuti kegiatan akademik
pada semester tersebut.
2. Mengundurkan diri dari kegiatan akademik sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini harus
diketahui oleh Penasehat Akademik dan Direktur.
3. Pelaksanaan pengunduran diri sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini hanya dapat
dilakukan dalam selang waktu maksimal 3 (tiga) minggu setelah perkuliahan dimulai.
4. Mahasiswa yang mengundurkan diri sebagai mahasiswa harus mengajukan surat
permohonan kepada Direktur.
5. Syarat-syarat administratif dari permohonan pengunduran diri sebagaimana yang dimaksud
ayat (1) pasal ini ditentukan tersendiri.
Pasal 13
Mahasiswa Warga Negara Asing
1. Persyaratan bagi warga negara asing untuk menjadi mahasiswa pada Akademi \dalah
sebagai berikut :
a. memenuhi persyaratan akademik untuk mengikuti pendidikan
b. memiliki sumber biaya untuk menjamin kelangsungan pendidikan
c. Surat keterangan kesehatan dan tidak terindikasi pemakai narkotika dan bahan-bahan
d. Memenuhi peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku
2. Prosedur bagi warga Negara asing untuk menjadi
a. Membuat permohonan secara tertulis kepada Direktur
b. Mengurus visa pelajar ke kedutaan besar/perwakilan Negara Republik Indonesia melalui
atase pendidikan dan kebudayaan di tempat asal yang bersangkutan dengan memperlihatkan
surat keterangan atau pernyataan penerimaan dari AMIK Ibnu Khaldun Palopo
Pasal 14
Kartu Hasil Studi
Mahasiswa yang telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan perkuliahan dan telah mengikuti
ujian akhir semester, akan diberikan Kartu Hasil Studi (KHS).
Pasal 15
Wisuda
1. Mahasiswa yang telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan perkuliahan dan
menyelesaikan beban studi yang telah ditetapkan, akan dilantik oleh dalam suatu acara
wisuda.
2. Pelaksanaan dan persyaratan wisuda sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini diatur
tersendiri.
BAB IV
KURIKULUM, MATA KULIAH, RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) DAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
Bagian Kesatu
Kurikulum
Pasal 16
1. Kurikulum setiap program studi merupakan rambu-rambu untuk menjamin mutu dan
kompetensi sesuai dengan program studi yang ditempuh.
2. Kurikulum setiap program studi terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum institusional
yang memenuhi unsur-unsur kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi
lain yang bersifat khusus dan terkait dengan kompetensi utama.
3. Elemen-elemen kompetensi kurikulum program studi terdiri atas :
1. Landasan kepribadian
2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan
3. Kemampuan berkarya
4. Sikap dan prilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan
ketrampilan yang dikuasai
5. Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam
berkarya.
4. Kurikulum inti suatu program studi bersifat :
1. Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan
2. Acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi
3. Berlaku secara nasional dan internasional
4. Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa mendatang.
5. Kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan
pengguna lulusan.
5. Kurikulum institusional adalah sejumlah bahan kajian dan mata kuliah yang ditetapkan
oleh masing-masing program studi dengan memperhatikan keadaan kebutuhan lingkungan
serta ciri khas dari institusi dan dikelola di bawah pengawasan Pembantu direktur bagian
akademik.
Pasal 17
1. Kurikulum yang dirancang dan disusun ditetapkan dengan surat keputusan Direktur.
2. Kurikulum dibuat dan dirancang oleh akademi satu kali dalam lima tahun.
3. Kurikulum dapat dievaluasi satu kali dalam setahun dan dilakukan dengan
mempertimbangkan perubahan-perubahan dan perkembangan yang terjadi.
Bagian kedua
Mata kuliah
Pasal 18
1. Pengelompokkan mata kuliah adalah sebagai berikut :
2. Matakuliah pengembangan kepribadian (MPK)
3. Matakuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK)
4. Matakuliah keahlian berkarya (MKB)
5. Matakuliah prilaku berkarya (MPB)
6. Matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)
7. Matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap, dan mandiri
serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
8. Matakuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran
yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan ketrampilan
tertentu.
9. Matakuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang
bertujuan menghasilkan tenaga ahli dalam berkarya berdasarkan ilmu dan ketrampilan
yang dikuasai.
10. Matakuliah prilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang
bertujuan untuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam berkarya
menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang dikuasai.
11. Matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang diperlukan seseorang untuk dapat memahami kaidah berkehidupan
bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.
Bagian ketiga
RPKPS dan SAP
Pasal 19
1. RPKPS dan SAP merupakan penjabaran dari tujuan dan deskripsi setiap matakuliah.
2. RPKPS dan SAP merupakan bagian tidak terpisahkan dari kurikulum dan disusun oleh
dosen atau kelompok dosen dalam program studi bersangkutan.
3. RPKPS dan SAP dapat diperbaiki dan diubah dalam satu tahun tergantung dari tuntutan
dan perkembangan program studi.
4. Sebelum perkuliahan dimulai, RPKPS harus diserahkan atau disampaikan kepada
mahasiswa.
BAB V
PROSES BELAJAR MENGAJAR
Pasal 20
Beban dan masa studi
Beban studi program diploma tiga (DIII) sekurang-kurangnya 108 sks. Masa studi
dijadualkan untuk 6 semester dan dapat ditempuh paling lama 10 Semester.
Pasal 21
Semester
1. Pada dasarnya satu tahun akademik terdiri atas dua semester, yaitu semester ganjil dan
semester genap, namun apabila diperlukan dapat diadakan Semester Perbaikan (SP).
2. Satu semester terdiri atas 16 (enam belas) minggu perkuliahan, termasuk satu minggu ujian
tengah semester dan satu minggu untuk ujian akhir semester.
Pasal 22
Beban Studi per Semester
1. Pada setiap semester ditawarkan sejumlah matakuliah dan atau praktikum.
2. Beban studi seorang mahasiswa untuk tiap semester berdasarkan mata kuliah yang
diberikan pada tiap semester dan dengan mempedomani evaluasi hasil studi mahasiswa
tersebut tiap semester dari penasehat akademik
Pasal 23
Penasehat Akademik
1. Untuk membantu kelancaran studi mahasiswa ditunjuk dosen sebagai penasehat akademik.
2. Tugas dan wewenang penasehat akademik adalah :
1. Memberi bimbingan dan nasehat kepada mahasiswa tentang cara-cara yang baik dalam
menyelesaikan studi.
2. Membantu mahasiswa dalam menyusun rencana sudinya.
3. Menyediakan waktu yang cukup untuk berkonsultasi dengan mahasiswa di kampus,
minimal tiga kali dalam satu semester.
4. Mengikuti perkembangan dan kemajuan mahasiswa bimbingannya, serta melakukan
koordinasi dengan orang tua atau wali mahasiswa jika dianggap perlu.
5. Membantu pemecahan masalah mahasiswa yang dibimbingnya.
6. Melaporkan segala sesuatu yang dianggap perlu sehubungan dengan mahasiswa kepada
Pembantu Direktur bidang akademik.
Pasal 24
Perubahan, Penambahan dan Pembatalan Matakuliah
1. Mahasiswa diperkenankan merubah, menambah atau membatalkan matakuliah yang
diambilnya berdasarkan persetujuan pembantu direktur bidang akademik atas usul
penasehat akademik.
2. Pelaksanaan perubahan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini hanya dapat dilakukan
dalam jangka waktu maksimal 4 (empat) minggu sesudah perkuliahan dimulai.
Pasal 25
Pengulangan Matakuliah
1. Mahasiswa yang memperoleh nilai D dan E harus melakukan perbaikan nilai dengan
mengulang matakuliah tersebut selama batas studi yang diperkenankan belum terlampaui.
2. Nilai yang diakui untuk matakuliah yang mengulang tersebut adalah nilai tertinggi.
Pasal 26
Karya Tulis Ilmiah
Untuk menyelesaikan pendidikan pada akademi seorang mahasiswa wajib membuat Karya
Tulis Ilmiah.
Pasal 27
Pembimbing Karya Tulis Ilmiah
1. Dalam pembuatan karya tulis ilmiah, mahasiswa dibimbing oleh seorang dosen
pembimbing.
2. Dosen pembimbing sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini bertugas untuk membimbing
mahasiswa dalam penyelesaian karya tulis ilmiah dan sekaligus menjadi dosen penguji
mahasiswa yang dibimbingnya.
Pasal 28
Dosen Penanggungjawab Matakuliah
1. Dosen Penanggungjawab matakuliah adalah dosen yang memiliki keahlian pada bidang
matakuliah yang dibinanya.
2. Dosen Penanggungjawab matakuliah sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini memiliki
jabatan fungsional serendah-rendahnya Asisten Ahli.
BAB VI
SISTEM EVALUASI
Pasal 29
Kemajuan Hasil Belajar
1. Untuk mengetahui tingkat kemajuan dan hasil belajar seorang mahasiswa diadakan
evaluasi secara teratur
2. Penilaian terhadap tingkat kemampuan mahasiswa memahami suatu
matakuliah dilaksanakan sepanjang semester dengan berbagai metoda dan cara.
3. Untuk lebih mengungkapkan kemampuan ilmiah dan pendalaman materi disamping untuk
mencapai evaluasi yang lebih objektif, kepada mahasiswa dapat dibebankan tugas-tugas
akademik seperti :
1. Tugas individu berupa tugas terstruktur atau tugas mandiri
2. Tugas kelompok
3. Membuat laporan Praktek Kerja Lapangan
4. Menyusun atau membuat makalah
5. Kuis
6. Bentuk-bentuk tugas lainnya.
Pasal 30
Ujian
1. Ujian terdiri dari ujian matakuliah dan ujian akhir program
2. Dalam satu semester ujian matakuliah, paling sedikit diadakan dua kali yaitu :
1. Ujian tengah semester
3. Ujian akhir semester
Pasal 31
1. Ujian tengah semester dilaksanakan secara mandiri oleh dosen Penanggungjawab masingmasing bidang studi sesuai dengan kalender akademik.
2. Ujian akhir semester dilaksanakan secara terkoordinir sesuai dengan kalender akademik.
3. Ketentuan lebih lanjut tentang tata tertib ujian diatur tersendiri.
Pasal 32
1. Ujian tengah semester dari suatu matakuliah hanya dapat dilaksanakan bila materi
perkuliahan dari suatu matakuliah tersebut sudah mencapai minimal 40% dari materi
perkuliahan normal yang diharuskan atau telah melaksanakan perkuliahan minimal 7 kali
tatap muka.
2. Ujian akhir semester dari suatu matakuliah hanya dapat dilaksanakan bila materi
perkuliahan matakuliah tersebut telah selesai dilaksanakan atau telah melaksanakan
perkuliahan minimal 14 kali tatap muka.
Pasal 33
1. Mahasiswa diperkenankan mengikuti ujian akhir semester untuk suatu matakuliah bila
yang bersangkutan telah mengikuti perkuliahan minimal 75% dari jumlah kehadiran
matakuliah tersebut.
2. Mahasiswa yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini
tanpa alasan yang sah, tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian akhir semester.
3. Komponen nilai untuk mahasiswa sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini dinyatakan
gagal dan mahasiswa yang bersangkutan diwajibkan untuk mengikuti dan mengulang
perkuliahan kembali.
Pasal 34
1. Mahasiswa yang telah mengikuti kuliah minimal 75% akan tetapi tidak mengikuti ujian
akhir semester yang terjadual karena alasan-alasan yang dapat diterima oleh wakil direktur
bidang , dapat mengikuti ujian susulan
2. Ujian susulan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini selambat-lambatnya dilaksanakan
dua minggu sesudah ujian akhir semester yang bersangkutan berakhir.
Pasal 35
1. Naskah ujian disusun oleh dosen Penanggungjawab matakuliah, diserahkan kepada
pembantu direktur bidang akademik atau panitia ujian paling lambat 3 (tiga) hari sebelum
pelaksanaan ujian.
2. Lama ujian untuk setiap matakuliah adalah 60 – 120 menit.
Pasal 36
Ujian Akhir Program
1. Untuk dapat lulus dalam program studi setiap mahasiswa harus menempuh Ujian Akhir
Program.
2. Seorang mahasiswa diperkenankan ikut dalam Ujian Akhir Program dengan persyaratan
sebagai berikut :
3. Untuk kelancaran pelaksanaan UAP perlu dibentuk kepanitiaan.
1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang bersangkutan
2. Telah memenuhi seluruh persyaratan administrasi yang berlaku
3. Telah menyelesaikan seluruh tugas dan lulus ujian matakuliah yang dipersyaratkan dalam
kurikulum pendidikan akademi.
4. Tidak mempunyai nilai E
5. Nilai D tidak melebihi 1 matakuliah dan hanya boleh dari matakuliah selain MPK tetapi
tidak dari mata kuliah yang mempunyai sks praktik
6. Disetujui oleh pembimbing akademik dan telah menyelesaikan karya tulis ilmiah
Pasal 37
Tim penguji
1. Tim penguji ujian akhir program :
2. Tim penguji adalah dosen yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :
3. Tim penguji bertugas menguji dan memberikan penilaian.
4. Kriteria penilaian diatur tersendiri oleh akademi.
1. Tim penguji ditetapkan oleh direktur.
2. Susunan tim penguji terdiri dari seorang dosen pembimbing merangkap penguji, dan 2
orang dosen penguji lain.
1. Serendah-rendahnya mempunyai jabatan fungsional asisten ahli.
2. Penentuan tim penguji di luar persyaratan di atas ditentukan oleh direktur.
3. Anggota penguji dapat terdiri dari pembimbing dan dosen lain yang ditunjuk.
4. Penguji bukan pembimbing dapat diangkat dari dosen yang bidang ilmunya sesuai dengan
tugas akhir mahasiswa oleh Direktur.
Pasal 38
1. Penilaian dalam ujian akhir program meliputi :
2. Nilai ujian akhir program akademi minimal B.
1. Kualitas karya ilmiah yang meliputi bobot akademik dan tata cara penulisan
2. Penampilan selama ujian
3. Penguasaan materi yang ditunjukkan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari tim
penguji.
4. Nilai seminar proposal
5. Aspek lainnya sesuai dengan ketentuan akademi.
Pasal 39
Sidang Penilaian
1. Penilaian ujian dapat dilaksanakan dengan menggunakan penilaian acuan norma (PAN)
atau penilaian acuan patokan (PAP).
2. Penilaian ujian seperti disebutkan pada ayat (1) pasal ini digunakan tergantung kepada
proses belajar-mengajar, keadaan populasi nilai mahasiswa, dan jenis matakuliah.
3. Penilaian yang menggunakan penilaian acuan norma (PAN) menggambarkan sebaran nilai
dalam bentuk kurva normal.
4. Penilaian yang menggunakan penilaian acuan patokan (PAP) digunakan terutama untuk
matakuliah yang menuntut penguasan yang akurat dan matang untuk mencapai kemahiran
dalam aplikasi ilmu tersebut.
5. Nilai D diberikan kepada mahasiswa yang kemampuannya diragukan dan memerlukan
pemantapan belajar.
6. Nilai E diberikan kepada mahasiswa yang betul-betul gagal dalam mengikuti pelajaran.
7. Untuk matakuliah tertentu yang mempunyai beban sks praktikum yang sangat menentukan
kompetensi lulusan, nilai minimum kelulusan adalah C.
Pasal 40
1. Pembobotan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini ditentukan oleh dosen yang
bersangkutan dengan mengacu kepada kisaran berikut ini.
1. Nilai ujian akhir semester (UAS)
: 30 – 40%
2. Nilai ujian tengah semester (UTS)
: 20 – 30%
3. Kuis
: 10 – 20%
4. Nilai tugas akademik
: 10 – 20%
5. Absensi
: 10%
2. Nilai akhir suatu matakuliah adalah gabungan seperti disebutkan pada pasal 29 ayat (3) dan
pasal 40 ayat (1) setelah diberi pembobotan.
Pasal 41
1. Nilai akhir suatu matakuliah dinyatakan dengan nilai angka yaitu 0 (nol) hingga 100
(seratus) dan dikonversikan menjadi huruf mutu yaitu A, B, C, D dan E.
2. Huruf mutu dapat pula dinyatakan dengan angka mutu
3. Hubungan antara rentang nilai, huruf mutu, dan angka mutu adalah sebagai berikut :
Rentang nilai
Huruf mutu
Angka mutu
85 – 100
A
4
80 -84,9
-A
3,5
66 – 79,9
B
3
56 – 65
C
2
41 – 55
D
1
0 – 40
E
0
Pasal 42
1. Bila seorang mahasiswa tidak melengkapi seluruh komponen penilaian yang harus
dipenuhi untuk suatu matakuliah, maka nilai matakuliahnya untuk semester tersebut
dinyatakan belum lengkap (BL).
2. Nilai BL sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini akan diganti dengan nilai E apabila
mahasiswa tersebut tidak dapat melengkapi dalam jangka waktu maksimal satu bulan
sesudah nilai diumumkan.
3. Dalam menghitung indeks prestasi, matakuliah yang bernilai BL tidak diperhitungkan
Pasal 43
Evaluasi Keberhasilan Studi
1. Penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa dilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan dengan cara yang sesuai dengan karakteristik pendidikan yang
bersangkutan.
2. Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa untuk jenjang pendidikan diploma III adalah :
1. Evaluasi pertama apabila telah menempuh pendidikan minimal dua semester
2. Evaluasi kedua apabila telah menempuh pendidikan minimal tiga semester
3. Evaluasi ketiga apabila telah menempuh pendidikan minimal empat semester
4. Evaluasi terakhir apabila telah terlewati lama masa studi maksimal untuk program studi
jenjang pendidikan diploma III.
Pasal 44
Kriteria Lulusan
Seorang mahasiswa dinyatakan lulus program studi diploma III apabila telah memenuhi pasal
36 ayat (1) dan (2).
Pasal 45
Penyelesaian Akhir Program
1. Yudisium adalah penentuan predikat lulusan yang diberikan kepada seorang mahasiswa
berdasarkan indeks prestasi kumulatif yang bersangkutan.
2. Predikat lulusan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini adalah sebagai berikut :
1. Dengan pujian, apabila :
– indeks prestasi kumulatif sekurang-kurangnya 3,51
– tidak ada nilai C dan D
b. Sangat memuaskan, apabila :
– indeks prestasi kumulatif sekurang-kurangnya 2,76
– tidak ada nilai D
c.
Memuaskan, bila indeks prestasi kumulatif sekurang-kurangnya 3,00.
3. Pada setiap wisuda dipilih lulusan terbaik.
4. Lulusan terbaik diusulkan oleh pembantu direktur bidang akademik.
5. Direktur menetapkan lulusan terbaik dan mengumumkan pada tiap hari wisuda.
6. Lulusan terbaik dapat diberi surat penghargaan.
7. Syarat lulusan terbaik adalah :
a. Predikat lulus paling rendah “sangat memuaskan”.
b. Masa studi efektif n tahun (masa studi minimum) ditambah 1 (satu) tahun
c. Tidak pernah melanggar tata tertib dan peraturan yang berlaku.
d. Memenuhi persyaratan lain yang ditetapkan oleh pimpinan baik bersifat akademik
maupun non akademik.
Pasal 46
Semester Perbaikan
1. Pada dasarnya ketentuan tentang sistem evaluasi ini juga berlaku untuk semester perbaikan
(SP).
2. SP dapat diadakan pada setiap akhir Semester Genap, berlaku untuk perbaikan dari Mata
Kuliah yang belum lulus dan perbaikan nilai lulus yang dikehendaki mahasiswa
3. Syarat dan ketentuan mengenai SP yang belum diatur dalam ketentuan ini akan diatur
tersendiri.
BAB VII
SANKSI DAN PENGHARGAAN
Bagian Kesatu
SANKSI AKADEMIK
Pasal 47
1. Sanksi akademik adalah sanksi yang diberikan kepada mahasiswa yang melanggar
peraturan akademik.
2. Sanksi dapat diberikan berupa peringatan pertama, peringatan kedua dan drop out.
3. Sanksi akademik diberlakukan setelah mempunyai ketetapan melalui suatu keputusan
Direktur.
Pasal 48
1. Mahasiswa akan diberhentikan (drop out) dari akademi apabila melebihi batas studi yaitu
10 (sepuluh) semester efektif.
2. Pemberhentian seorang mahasiswa seperti dimaksud ayat (1) pasal ini ditetapkan dengan
surat keputusan direktur atas usul pembimbing akademik dan pembantu direktur bidang
akademik.
Bagian Kedua
PENGHARGAAN AKADEMIK
Pasal 49
1. Penghargaan akademik adalah penghargaan yang diberikan kepada mahasiswa yang
memenuhi ketentuan akademik yang ditetapkan.
2. Penghargaan akademik diberikan setelah mendapatkan penilaian sesuai dengan prestasi
akademik yang diperoleh oleh mahasiswa yang bersangkutan.
3. Penghargaan akademik sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini ditetapkan tersendiri
dengan surat keputusan Direktur.
Download