MAKALAH MANAJEMEN KOPERASI DAN UMKM MANAJEMEN PEMASARAN EKSTERNAL KOPERASI Disusun Oleh Kelompok 5 1. Sora Krisnanda Sari 2211011003 2. Revalina Dewita Sari 2211011005 3. Tisyah Apriliana 2211011030 4. Rizki Eka Ariyanti 2211011037 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS LAMPUNG 2023 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tugas mata kuliah Manajemen Koperasi dan UMKM yang berjudul “Manajemen Pemasaran Eksternal Koperasi”. Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok, dan tujuannya untuk menambah pengetahuan para pembaca dan pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami butuhkan untuk penyempurnaan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini dan dukungan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusun, Kelompok 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam lingkungan pasar yang bersaing, koperasi adalah salah satu organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan, baik pelanggan internal (anggota) maupun pelanggan eksternal (non anggota). Keberlangsungan koperasinya akan terus dirasakan jika koperasi memiliki keunggulan bersaing dan para anggota mampu mempertahankan keunggulan bersaing itu dengan berpartisipasi aktif pada koperasinya. Perusahaan koperasi perlu memperoleh dana tambahan yang berasal dari pasar eksternal guna membiayai pertumbuhan usaha dan membantu meningkatkan usaha anggotanya. Perusahaan koperasi yang memiliki banyak dana akan cenderung lebih mudah dalam mencapai tujuan peningkatan usaha anggotanya. Peluang bisnis di pasar eksternal bisa menjadi salah satu alternatif usaha koperasi dalam meraih dana yang cukup besar. Koperasi dihadapkan pada perubahan lingkungan persaingan yang semakin hari semakin ketat, dan koperasi tercecer dalam ketidakberdayaan karena kalah bersaing dengan para pesaing yang dikelola dengan manajemen yang profesional dan pelayanan prima. Pada makalah ini akan menjelaskan mengenai manajemen pemasaran eksternal koperasi untuk tujuan memaksimalkan pelayanan perusahaan koperasi dan koperasi kepada non anggota guna mencapai tujuan keuntungan yang optimal. Dan makalah ini akan menjelaskan tentang strategi pemasaran koperasi di pasar eksternal dalam membangun komunikasi dan jejaring usaha antara perusahaank operasi dan pelanggan eksternal dalam rangka menciptakan kepuasan dan loyalitas. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana tugas perusahaan koperasi di pasar eksternal? 2. Apa saja karakteristik pasar eksternal koperasi? 3. Apa saja cara yang digunakan manajemen koperasi dalam melakukan riset pasar? 4. Apa saja cara dalam menyusun rencana pemasaran eksternal? 5. Apa yang termasuk strategi bauran pemasaran koperasi di pasar eksternal? C. Tujuan 1. Menjelaskan tugas perusahaan koperasi di pasar eksternal. 2. Menjelaskan karakteristik pasar eksternal koperasi. 3. Menjelaskan cara-cara manajemen koperasi melakukan riset pasar eksternal. 4. Menjelaskan cara-cara menyusun rencana pemasaran eksternal koperasi. 5. Menjelaskan strategi bauran pemasaran koperasi di pasar eksternal. BAB II PEMBAHASAN A. TUGAS PERUSAHAAN KOPERASI DI PASAR EKSTERNAL Koperasi di pasar eksternal tidak berbeda dengan perusahaan nonkoperasi pada umumnya. Koperasi dapat mencari keuntungan untuk menumbuhkan usaha perusahaan koperasinya dan menghasilkan dana yang cukup untuk membantu perusahaan anggotanya. Guna mendapatkan keuntungan yang besar, manajemen koperasi harus melakukan aktivitas aktivitas seperti melaksanakan riset pasar eksternal, merancang dan merumuskan rencana pemasaran. serta mengatur strategi bauran pemasaran yang tepat untuk memuaskan pelanggannya. Riset pasar eksternal ditujukan untuk mendapatkan informasi tentang perubahan kebutuhan konsumen dan pertumbuhan pesaing, serta peluang-peluang bisnis yang dapat dimasuki. Informasi ini sangat penting untuk membuat rencana pemasaran koperasi di pasar eksternal dan strategi marketing mix yang tepat untuk pasar tersebut. Orientasi keuntungan di pasar eksternal mengharuskan perusahaan koperasi melayani pelanggannya dengan baik sebagaimana perusahaanperusahaan pesaingnya (nonkoperasi). Jika koperasi tidak mampu memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya, perusahaan koperasi akan mudah tergusur dari persaingan. Tidak seperti di pasar internal yang mungkin anggota masih setia untuk memanfaatkan produk-produk koperasi karena dampak kebijakan partisipasi yang ditetapkan, di pasar eksternal koperasi harus benarbenar memberikan kualitas pelayanan terbaik jika tidak ingin tengusur dari persaingan. Kualitas pelayanan seperti kecepatan, keramahan, dan kenyamanan dalam pelayanan diperlukan guna meraih dan mempertahankan pelanggan setia. B. KARAKTERISITIK PASAR EKSTERNAL KOPERASI Pemasaran adalah suatu proses penciptaan dan penyampaian barang dan jasa yang diinginkan pelanggan, yang meliputi kegiatan yang berkaitan dengan menarik dan mempertahankan pelanggen setia (Zimetres, 2002). Rahasia kesuksesan pemasaran koperasi di pasar elotemal pada dasarnya adalah memahami siapa pelanggan koperasi, apa kebutuhan, permintaan dan keinginan mereka sebelum pesaing menawarkan produk dan jasa yang sama. Pada koperasi, fungsi pemasaran melekat pada seluruh aspek kegiatan perusahaan koperasi, memengaruhi setiap aspek kegiatan dari kesangan dan produksi sampai perekrutan tenaga dan pembelian bahan. Dengan semakin bergejolaknya lingkungan. global, manajemen koperasi harus memahami pentingnya mengembangkan strategi pemasaran koperasi yang relevan di pasar eksternal Walaupun perusahaan koperasi umumnya relatif kecil dan anggatan pemasaran mereka tidak dapat dibandingkan dengan pesaing yang besit, bukan berani manajemen koperasi tidak mempunyai keluaran dalam mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Perusahaan-perusahaan koperasi yang ukuran skala usahanya relatif kecil dapat melalaikan strategi pemasaran gerilya, berbiaya rendah, dan kreatif namun menghasilkan. Secara umum karakteristik pemasaran koperasi sangat terkait dengan permasalahan yang dihadapi Koperasi sekarang ini Permasalahan itu menyangkut kemampuan koperasi yang lemah dalam mengakses informasi pasar ektemal, darrali pemasarannya terbatas dalam lingkup lokal, kesulitan atau kekurangmampuan mencari dan menemukan agen atau pembukaan outlet tenutama di luar negeri), kuatnya persaingan pasar dan produk (terutama oleh pengusaha besar), kemampuan yang lemah dalam manajemen penasaran yang mengakibatkan strategi pemasaran yang kurang mengena kekurangnampuan manajer koperasi menyewa sarana dan tempat penjualan, dan banyaknya penjiplakan atau pemalsuan produk. C. RISET PASAR KOPERASSI Riset Pasar (market research) merupakan sarana untuk mengumpulkan informasi yang menjadi dasar perencanaan pasar Riset ini mencakup kegiatan sistematis dalam pengumpulan, analitis dan interpretasi data yang berkaitan dengan persahaan, pelanggan, dan pesaing suatu perusahaan. Riset pasar eksternal dilakukan untuk mengurangi risiko yang berhubungan dengan pengambilan keputusan manajer (pengelola). Riset dapat menggantikan kesalahan informasi yang keliru maupun asumsi dengan falta. Opini dan desas-desus bukanlah landasan yang benar untuk mengembangkan strategi pemasaran yang kokoh. Terdapat empat langkah utama agat riset pasar berbasil, yakni mendefinisikan masalah, mengumpulkan data menganalisis dan menafsirkan data, serta menarik kesimpulan. 1. Mendefinisikan Masalah Masalah merupakan kesenjangan ata hasil yang dicapai dengan harapan (Dunn, 1994), oleh karena itu masalah adalah sesuatu yang harus segera dipecahkan dan diketahui jawabannya. Guna mendapatkan jawaban yang tepat, masalah harus terlebih dahulu didefinisikan dengan benar. Pendefinisian masalah (problem definition) yang dimaksud di sini adalah proses mengkarakteristikkan masalah-masalah sustansi ke dalam istilah-istilah yang paling dasar dan umum. 2. Mengumpulkan Data Perusahaan koperasi dapat menggunakan pendekatan pemasaran perorangan (satu lawan satu) atau individualized (one-to-one marketing) di pasar eksternal untuk mengumpulkan data dari setiap konsumen, kemudian mengembangkan program pemasaran yang dirancang, khusus untuk menarik kebutuhanan, selera, dan kesukaan mereka. Koperasi yang mengikuti pendekatan ini mengetahui pelanggannya, mengerti cara memberikan hal yang benilai yang diinginkan pelanggan, mengetahui cara membut mereka merasa khusus dan penting. Meskipun demikian, pendekatan pasar seperti ini mensyaratkan perlunya manajemen koperasi untuk mengumpulkan dan mengolah informasi tentang pasar sasaran. Dalam kasus ini, manajemen koperasi dapat mengumpulkan dan menggunakan informasi secara mudah dengan sedikit kreativitas dan bantuan basis data komputer. 3. Menganalisis dan Menafsirkan Data Hasil riset itu sendiri belum merupakan penyelesaian terhadap masalah, manajemen koperasi masih harus memberi arti pada hasil riset. Tidak ada cara yang cepat dan tepat dalam menafsirkan hasil riset pasar manajer koperasi hanus menggunakan akal sehat untuk menentukan anti angka- angka tersebut. Manajer koperasi hans menganalisis dan menafsirkan sendiri data yang diperoleh. 4. Menarik Kesimpulan dan Bertindak Proses riset pasar belum lengkap bila manajemen koperasi belum bertindak berdasarkan informasi yang dikumpulkan. Dalam banyak kasus, kesimpulannya menjadi jelas begitu manajemen menafsirkan hasil riset pasar. Berdasarkan pemahaman atas anti fakta-fakta yang diperoleh, manajemen koperasi harus memutuskan bagaimana menggunakan informasi tersebut dalam bisnis. Riset pasar yang menyeluruh merupakan dasar dari perencanaan pemasaran yang berhu Terdapat beberapa sumber informasi pasar yang berharga. Pada penelitian primer di mana semu informasi dikumpulkan sendiri, sumber informasi itu bisa berasal dari: 1. Survei pelanggan dan kuesioner. 2. Kelompok fokus. 3. Transaksi harian. 4. Gagasan lain, misalnya bentuk suatu sistem saran. Pada penelitian sekunder yang menggunakan basis data bukan secara langsung dari responden sumber Informasi di antaranya dapat diperoleh dari direktori bisnis, daftar direct-mail, data demografis, data sensus, ramalan, riset pasar pihak lain, artikel, media masa, data setempat, dan lain-lain. D. MENYUSUN RENCANA PEMASARAN Suatu perencanaan pemasaran koperasi yang baik di pasar eksternal harus memenuhi empat tujuan, yaitu: 1. Menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan melalui riset pasar. Perubahan demografi yang sangat cepat dewasa ini merupakan potensi kekuatan yang menjah lingkungan bisnis koperasi. Pergeseran pola dalam umur, pendapatan, pendidikan, dan karakteristik demografi lainnya akan memiliki pengaruh kuat terhadap bisnis perusahaan koperasi. Perusahaan koperasi yang mengabaikan kecenderungan demografis dan gagal menyesuaikan strateginya, akan menanggung risiko ketinggalan sama sekali dalam persaingan. 2. Menentukan pasar sasaran yang tepat. Salah satu tujuan utama riset pasar adalah mengidentifikasi pasar sasaran (target marker) yaitu kelompok pelanggan tertentu di mana perusahaan mengarahkan barang atau jasanya. Kebanyakan ahli pemasaran berpendapat bahwa kesalahan pemasaran eksternal yang terbesar yang dilakukan bisnis koperasi adalah gagal menentukan dengan jelas pasar sasaran yang akan dilayaninya. Dengan kata lain, kebanyakan perusahaan koperasi mengikuti "pendekatan asal tembak" dalam pemasaran, menembakkan jurus-jurus pemasaran ke setiap pelanggan yang mereka lihat dengan harapan dapat menangkap beberapa dari mereka. 3. Menyusun strategi pasar untuk mengembangkan daya saing. Daya saing (competitive edge) sangatlah penting dalam keberhasilan bisnis koperasi di pasar eksternal. Perusahaan koperasi memiliki daya saing bila pelanggannya memperoleh kesan bahwa produk atau jasanya lebih baik daripada produk atau jasa pesaing. Untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, manajemen koperasi perlu melihat enam sumber penting dalam mengembangkan daya saing, yakni fokus pada pelanggan, kesetiaan pada mutu, perhatiaan terhadap kenyamanan, konsentrasi terhadap inovasi, dedikasi pada pelayanan, dan tekanan pada kecepatan. 4. Menyusun strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang tepat. Unsur-unsur utama dalam strategi bauran penasaran (marketing mix) adalah empat "P" dalam pemasaran, yakni product (produk), place (distribusi), price (harga), dan promotion (promosi). Keempat faktor ini saling memperkuat dan bila terkoordinasi akan meningkatkan daya tarik penjualan dari produk atau jasa. Manajer perusahaan koperasi harus memadukan faktor-faktor tersebut untuk memaksimumkan pengaruh produk atau jasanya terhadap pelanggan. E. UNSUR-UNSUR BAURAN PEMASARAMN KOPERASI a. Produk Produk koperasi adalah barang atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan koperasi kepada anggota atau nonanggota yang menjadi pelanggannya. Melalui produk pulalah perusahaan koperasi akan menikmati keuntungan atau justru mengalami kerugian. Oleh karena in, produk merupakan faktor yang sangat penting dalam pemasaran. Produk koperasi adalah barang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan anggota atau nonanggota. Produk terdiri dari: a. Barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan koperasi itu sendiri untuk ditawarkan kepada anggota atau nonanggota. b. Barang-barang yang dibeli dari perusahaan anggota untuk dijual kembali kepada nonanggota. c. Barang-barang yang berasal dari nonanggota dan dipasarkan kepada anggota atau nonanggota. Berdasar hasil riset pasar, manajemen koperasi menghasilkan produk-produk yang siap diperkenalkan kepada anggota dan nouanggota. Kebijakan penjualan kepada nonanggota diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan koperasi dan memperkuat kedudukan perusahaan koperasi dalam persaingan. Kebijakan penjualan produk ke pasar eksternal perlu mendapat dukungan dari para anggotanya. Produk yang diperkenalkan koperasi di pasar eksternal akan berjalan melalui empat tahap yaitu tahap perkenalan, tahap pertumbuhan dan penerimaan, tahap kematangan dan persaingan, tahap kejenuhan pasar den tahap penurunan produk. b. Distribusi Distribusi merupakan segala aktivitas pemindahan barang dari produsen hingga ke konsumen. Pada perusahaan koperasi yang menghasilkan barang atau yang memasarkan barang hasil produksi anggotanya, saluran distribusi di pasar eksternal dapat memilih alternatif-alternatif sebagai berikut: i. Dari perusahaan koperasi ke pelanggan. Dalam beberapa kasus, perusahaan koperasi langsung menjual barang atau jasanya ke pelanggan. Koperasi yang menghasilkan jasa biasanya mengikuti jalur ini. Perusahaan koperasi yang memiliki produk jasa seperti rental mobil, persewaan pesta, unit simpan pinjam, dan lain lain akan langsung menjual jasanya ke pelanggan. ii. Dari perusahaan koperasi ke pengecer ke pelanggan. Saluran distribusi lain yang lazim digunakan koperasi adalah melibatkan pengecer sebagai perantara. Perusahaan koperasi yang menghasilkan produk pakaian, buku, sepatu dan produk konsumsi lain biasanya disalurkan lewat model ini. iii. Dari perusahaan koperasi ke pedagang besar ke pengecar he pelanggan. Ini adalah sistem distribusi yang paling umum dipakai terutama oleh koperasikoperasi besar. Perusahaan koperasi yang menjual produk makanan dan minuman dalam kemasan, alat pertukangan, mainan dan produk lain biasanya disalurkan dengan model seperti ini. Terdapat empat faktor yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen operasi dalam memilih saluran distribusi, yaitu: 1) Pertimbangan pasar Menyangkut jenis pasar yang akan dituju (pasar konsumen atau pasar industri), jumlah pelanggan potensial, konsentrasi geografis pasaran, dan banyaknya pesanan. 2) Pertimbangan produk Koperasi perlu mempertimbangkan. (1) nilai satuan artinya semakin besar nilai satuan, makin pendek saluran distribusi yang dipergunakan, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis. (2) Sifat cepat rusak, artinya produk yang secara fisik dapat cepat rusak atau mudah ketinggalan bentek, harus disalurkan dengan menggunakan saluran distribusi yang pendek. (3) sifat teknis produk, artinya suatu produk industri yang bersifat teknis tinggi kebanyakan didistribusikan secara langsung kepada pemakai atau konsumen terakhir dan harus disertai dengan penyediaan jasa pra jual dan jasa purna jual. 3) Pertimbangan perantara Hal-hal yang perlu diperhatikan di antaranya, (1) jasa-jasa yang disediakan oleh perantara. (2) tersedianya perantara yang dikehendaki, (3) sikap perantara terhadap kebijakan perusahaan. 4) Pertimbangan perusahaan Hal yang perlu diperhatikan di antaranya, (1) sumber dana keuangan, (2) kemampuan manajemen. (3) keinginan menguasai saluran, (4) jasa-jasa yang disediakan oleh penjual. c. Harga Harga adalah nilai uang (monetary value) dari produk atau jasa di pasar. Harga mengukur berapa banyak uang yang harus ditukarkan pelanggan untuk mendapatkan produk atau jasa. Harga juga merupakan petunjuk tentang nilai produk atau jasa bagi seseorang dan pelanggan yang berbeda akan memberikan nilai yang berbeda untuk barang atau jasa yang sama. Harga yang benar untuk produk atau jasa yang dipasarkan di pasar eksternal bergantung dari tiga falator yaitu: a. Struktur biaya perusahaan koperasi, maksudnya adalah harga yang ditetapkan kooperasi hendaknya lebih besar dari biaya per satuan produk agar koperasi tidak mengalami kerugian. b. Perkiraan hambatan pemasaran koperasi, maksudnya adalah penetapan harga harus memerhatikan harga barang yang sama yang dihasilkan pesaing. c. Citra perusahaan koperasi yang diinginkan untuk memenuhi kringan pelanggan. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan perusahaan koperasi sewaktu menetapkan harga akhir dari harang atau jasa meliputi: 1. Biaya menghasilkan atau mendapatkan produk atau jasa 2. Faktor permintaan dan penawaran di pasar 3. Jumlah penjualan yang diharapkan 4. Harga dari produk pesaing 5. Keunggulan bersaing perusahaan koperasi 6. Kondisi perekonomian 7. Lokasi usaha koperasi 8. Perubahan musiman 9. Faktor psikologis 10. Penjualan kredit dan potongan penjualan 11. Kepekaan pelanggan terhadap harga 12. Citra yang diinginkan Adapun strategi penetapan harga yang dapat dilakukan oleh perusahaan koperasi di pasa eksternal dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Strategi dan Taktik Penetapan Harga a. Memperkenalkan Produk Baru b. Penetrasi c. Harga Tinggi d. Meluncur Mengikuti Kurva Permintaan 2. Penetapan Harga untuk Barang dan Jasa yang Sudah Mapan a. Penetapan Harga Ganjil b. Penetapan Jenis Harga c. Penetapan Pemimpin Harga d. Penetapan Harga Geografis e. Penetapan Harga Opportunistik f. Potongan Harga g. Penetapan Harga Ganda h. Harga Eceran dan Disarankan d. Promosi Promosi adalah segala macam bentuk komunikasi persuasif yang dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang produk atau jasa dan untuk mempengaruhi mereka agar membeli barang dan jasa tersebut yang mencakup publisitas, penjualan perorangan, dan periklanan (Kotler, 2001). Dengan demikian promosi merupakan kegiatan untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada masyarakat dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengonsumsi. Kegiatan promosi tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan di antaranya: 1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial 2. Mendapatkan kenaikan penjualan dan profit 3. Mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan 4. Menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar 5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing 6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan Promosi koperasi mencakup publisitas, penjualan perorangan, dan periklanan. 1. Publisitas Publisitas adalah segala macam bentuk berita komersial yang diliput oleh media yang mendorong penjualan tetapi tidak perlu dibayar oleh perusahaan. Perusahaan koperasi dapat melakukan publisitas dengan berbagai cara, di antaranya dengan menulis artikel yang menarik pelanggan atau calon pelanggan di media masa, mengubungi stasiun TV dan radio setempat untuk melakukan wawancara, menerbitkan buletin, menawarkan atau mensponsori suatu sema menulis siaran pers dan mengirimnya ke media, secara sukarela ikut dalam kepengurusan dan kepanitiaan kemasyarakatan dan industri, dan mensponsori kegiatan kemasyarakatan atau mendanai organisasi nirlaba atau yayasan amal. 2. Penjualan Perorangan Penjualan perotangan (personal selling) adalah kontak perorangan antara penjual dan calon pelanggan yang diperoleh dari usaha penjualan. Penjualan perorangan yang efektif terhadap pelanggan koperasi akan membuat koperasi memiliki keunggulan dalam bersaing dari perusahaan besar dengan menciptakan perasaan adanya perhatian pribadi. Perusahaan koperasi dapat meningkatkan "rata-rata keberhasilan" tenaga penjualannya dengan beberapa petunjuk dasar: a. Mengembangkan suatu sistem penjualan b. Memahami perasaan orang lain c. Tetapkan sasaran ganda d. Memantau usaha penjualan dan hasilnya 3. Periklanan Periklanan adalah segala macam presentasi penjualan yang tidak bersifat perorangan dan dibayar oleh sponsor tertentu. Pilihan media periklanan dapat terdiri dari surat kabar, radio, televisi, majalah, pos langsung, iklan luar ruang, iklan berjalan, direktori, pameran dagang, barang promosi, spanduk, dan lainlain. PENUTUP Koperasi adalah salah satu organisasi yang ikut serta bersaing memperebutkan pelanggan baik pelangkan internal (anggota) maupun pelanggan eksternal (non anggota). Keberlangsungan koperasi hanya akan terus dirasakan jika koperasi memiliki tahap kejenuhan pas keunggulan bersaing dan para anggota mampu mempertahankan keunggulan bersaing itu dengan jalan berpartisipasi aktif pada koperasinya. Oleh karena itu koperasi di pasar eksternal tidak beda dengan perusahaan non koperasi pada umumnya. Koperasi dapat mencari keuntungan untuk menumbuhkan usaha perusahaan koperasinya dan menghasilkan dana yang cukup untuk membantu perusahaan anggotanya. Guna mendapatkan keuntungan yang besar, manajemen koperasi harus melakukan aktivitas- aktivitas mulai dari melaksanakan riset pasar eksternal, merancang dan merumuskan rencana pemasaran, serta mengatur strategi bauran pemasaran yang tepat untuk memuaskan pelanggannya. Karakteristik pemasaran koperasi sangat terkait dengan permasalahan yang dihadapi Koperasi sekarang ini. Permasalahan itu menyangkut kemampuan koperasi yang lemah dalam mengakses informasi pasar clusternal, daerali pemasarannya terbatas dalam lingkup lokal, kesulitan atau kekurangmampuan mencari dan menemukan agen atau pembukaan outlet (terutama di luar negeri), kuatnya persaingan pasar dan produk (terutama oleh pengusaha besar), kemampuan yang lemah dalam manajemen penasaran yang mengakibatkan strategi pemasaran yang kurang mengena. kekurangnampuan manajer koperasi menyewa sarana dan tempat penjualan, dan banyaknya penjiplakan atau pemalsuan produk.