Uploaded by myloxyloto.mxmx

pdf-laporan-praktikum-mineplan compress

advertisement
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Alat Gali-Muat merupakan alat yang digunakan untuk menggali material
keras/lunak dari hasil pembongkaran (ripping/blasting
(ripping/blasting) dan sekaligus memuatnya ke
alat angkut. Dalam pengoperasiannya terdapat istilah waktu edar (cycle
( cycle time)
time) alat
muat, adalah waktu/siklus perputaran dimana alat muat dimulai dari mengisi bucket
sampai menu
menumpahkannya
mpahkannya ke alat angkut dan kembali kosong secara berulang-ulang.
Semakin kecil cycle time alat muat maka semakin besar pula produktifitasnya. Setiap
operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang
vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai
penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing
plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempattempat lain di wilayah penambangan.
Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di
kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road
( road surface)
surface) yang
jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota.
Tujuannya agar jalan tanah bisa dilewati oleh alat-alat berat dan peralatan mekanis
yang menggunakan crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill
(CRD
CRD),
), track loader dan sebagainya. Untuk membuat jalan angkut tambang
diperlukan bermacam-macam alat mekanis, yaitu buldozer, alat garu ( roater atau
ripper), alat muat, alat angkut, motor grader, alat gilas. Seperti halnya jalan angkut
di kota, jalan angkut di tambang pun harus dilengkapi penyaliran ( drainage
drainage))
yang ukurannya memadai. Sistem penyaliran harus mampu menampung air hujan
pada kondisi curah hujan yang tinggi dan harus mampu pula mengatasi luncuran
partikel- partikel kerikil atau tanah pelapis permukaan jalan yang terseret arus air
hujan menuju penyaliran. Apabila jalan tambang melalui sungai atau parit, maka
harus dibuat jembatan yang konstruksinya mengikuti persyaratan yang biasa
diterapkan pada konstruksi jembatan umum di jalan kota. Parit yang dilalui jalan
tambang mungkin dapat diatasi dengan pemasangan gorong-gorong ((culvert
culvert).
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
kemudian dilapisi oleh campuran tanah dan batu sampai pada ketinggian
jalan yang dikehendaki.
Kegiatan desain dan perhitungan yang begitu kompleks menjadikan kegiatan
perencanaan ini harus dilakukan
dil akukan dengan tepat sesuai spesifikasi yang diminta. Salah
satu perangkat lunak
yang bisa
digunakan untuk pekerjaan desain
des ain adalah
Vulcan.
1.2
Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum perencanaan tambang ini yaitu agar kita dapat
mengenal, mengetahui dan menguasai ilmu tentang perencanaan tambang yang
menjadi salah satu aplikasi dasar terpenting dalam dunia pertambangan.
1.2.2 Tujuan
1.
Menghitung produktivitas alat muat dan alat angkut.
2.
Menghitung perencanaan berapa alat yang digunakan dalam mengambil bahan
galian atau OB ( OverBurden ).
3.
Menghitung Match Factor.
4.
Menentukan dan menghitung lebar jalan angkut pada
pa da penambangan.
5.
Menghitung dan merancang jalan angkut pada penambangan.
1.3
Alat dan Bahan
1.3.1 Alat
1.
ATM ( Alat Tulis Menulis )
2.
Laptop
3.
Busur derajat
4.
Mistar
5.
Kalkulator
1.3.2 Bahan
1.
2.
Kertas Grafik
Kertas A4
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.
Teori M
Mini
ining
ng E quip
uipm
ment Pla
Planning
nning (M E P)
Penggunaan alat mekanis merupakan suatu upaya yang sangat memberikan
pengaruh bagi kelangsungan aktifitas penambangan, pasalnya alat mekanis
memberikan peran penting bagi peningkatan produksi, khususnya dalam menggali
dan mengangkut material dengan kapasitas besar sehingga perusahaan tidak mesti
menggunakan alat sederhana/kecil lagi yang berkapasitas terbatas/kecil. Pemilihan
alat mekanis tentunya memiliki pertimbangan dan perhitungan tertentu. Adapun
pengelompokan alat mekanis sebagai berikut : (Prodjosumanto,
(Prodjosumanto, P., 1993)
a. Alat Gali-Muat
Alat Gali-Muat merupakan alat yang digunakan untuk menggali material
keras/lunak dari hasil pembongkaran (ripping/blasting
(ripping/blasting) dan sekaligus memuatnya ke
alat angkut. Dalam pengoperasiannya terdapat istilah waktu edar (cycle
( cycle time)
time) alat
muat, adalah waktu/siklus perputaran dimana alat muat dimulai dari mengisi bucket
sampai menu
menumpahkannya
mpahkannya ke alat angkut dan kembali kosong secara berulang-ulang.
Semakin kecil cycle time alat muat maka semakin besar pula produktifitasnya.
b. Alat Angkut (Dump truck)
Alat Angkut merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut bahan galian
dari lokasi tambang ke proses berikutnya, misalnya crushing plant, pabrik
pengolahan bahan galian, atau langsung ke konsumen. Berikut beberapa jenis alat
angkut tambang: (Prodjosumanto, P., 1993. Pemindahan Tanah Mekanis.ITB)
1.1.
Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Alat Mekanis
1.2.1
Faktor Material
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
Jenis dan kondisi material yang akan digali akan berpengaruh pada hasil
produksi.
1. Berat jenis (Density
Density))
Berat jenis adalah sifat yang dimiliki oleh setiap material. Kemampuan suatu
alat berat untuk
untuk melakukan pekerjaan seperti mendorong, mengangkat, mengangkut
dan lain sebaginya akan dipengaruhi oleh berat material tersebut.
2. Faktor Pengembangan Material
Pengembangan material adalah penambahan volume material atau tanah yang
diganggu dari bentuk aslinya. Material di alam itu terdapat dalam bentuk padat dan
terkonsolidasi dengan baik sehingga hanya sedikit bagian-bagian yang kosong atau
yang terisi oleh udara di antara butir-butirnya, terutama kalau butir tersebut halus
sekali. Tetapi bila material tersebut digali dari tempat aslinya akan terjadi
pengembangan volume.
volume.
Untuk material yang ada di alam kita mengenal istilah
isti lah :
a. Kekuatan Asli (Bank)
Keadaan material yang masih alami dan belum mengalami gangguan. Dalam
keadaan seperti ini, butiran-butiran yang dikandunginya masih terkonsolidasi dengan
baik.
b. Keadaan Gembur (Loose
Loose))
Material yang telah digali dari tempat aslinya, akan mengalami perubahan
volume yaitu pengembangan. Hal ini disebabkan adanya penambahan hingga udara
di antara butir-butir tanah.
c. Keadaan Padat (Compact
(Compact)
Keadaan ini akan dialami oleh material yang mengalami proses pemadatan
atau pemampatan. Perubahan volume terjadi karena adanya penyusutan rongga udara
di antara partikel-partikel tersebut.
3. Sifat Mekanik Material
Berpengaruh pada kemampuan alat gali saat pengoperasian penggalian. Sifat
ini dipengaruhi oleh kuat tekan, kuat geser material penggalian. Faktor-faktor
tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan kekerasan material. Karena perbedaan
kekerasan
material
yang
digali
sangat
bervariasi
maka
sering
dilakukan
pengelompokan sebagai berikut:
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
a. Lunak (soft) atau mudah digali (easy
(easy digging), misalnya tanah atas atau top soil,
pasir (sand), lempung pasiran (sandy clay),
clay), pasir lempungan (clayed
(clayed sand).
b. Agak keras
ker as atau (medium hard digging), misalnya tanah liat atau lempung (clay
(clay))
yang basah dan lengket. Batuan yang sudah lapuk
la puk (weathered
(weathered rock).
c. Sukar digali atau keras (hard
( hard digging), misalnya : batu sabak ( slate
slate),
), material yang
kompak (compacted
(compacted material), batuan sediman (sedimentary rock), konglomerat
(conglomerate
conglomerate),
), breksi (breccia
(breccia).
).
d. Sangat sukar digali atau sangat keras (very
(very hard digging) atau batuan segar (fresh
rock) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat digali, misalnya:
batuan beku segar (fresh igneous rock), batuan malihan segar (fresh metamorphic
rock).
1.2.2. Pola Penggalian
Penggalian dan Pemuatan
Pola pemuatan yang digunakan tergantung pada kondisi lapangan operasi
pengupasan serta alat mekanis yang digunakan dengan asumsi bahwa setiap alat
angkut yang datang, mangkuk (bucket
(bucket) alat gali muat sudah terisi penuh dan siap
ditumpahkan. Setelah alat angkut terisi penuh segera keluar dan dilanjutkan dengan
alat angkut lainnya sehingga tidak terjadi waktu tunggu pada alat angkut maupun alat
gali-muatnya.
Pola pemuatan pada operasi pengangkutan di tambang terbuka dikelompokkan
berdasarkan posisi excavator terhadap front penggalian dan posisi dump truck
terhadap excavator. Proses pemuatan pada operasi penambangan dapat dibagi tiga
macam yaitu frontal cut, parallel cut with drive-by,
drive-by, dan parallel cut with turn and
back.
1. Frontal cut
Excavator berhadapan dengan muka jenjang atau front penggalian. Pada pola
ini excavator memuat pertama pada dump truck sebelah kanan sampai penuh dan
berangkat, setelah itu dilanjutkan pada dump truck sebelah kiri.
2. Paralel cut with Drive-by
Excavator bergerak melintang dan sejajar dengan front penggalian. Pola ini
ditetapkan apabila lokasi pemuatan memiliki dua akses dan berdekatan dengan lokasi
penimbunan. Sudut putar rata-rata lebih besar daripada sudut frontal cut, tetapi waktu
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
tunggu bagi excavator dan dump truck lebih kecil daripada parallel cut with turn and
back.
3. Parallel cut with turn and back
Parallel cut with turn and back terdiri dari
dari dua metode berdasarkan cara
pemuatannya, yaitu:
a. Single stopping, dump truck kedua menu
menunggu
nggu selagi excavator memuat ke dump
truck pertama. Setelah dump truck pertama berangkat, dump truck kedua berputar
dan mundur. Saat dump truck kedua diisi, dump truck ketiga datang dan menu
menunggu
nggu
untuk manuver dan seterusnya.
b. Double stopping, dump truck memutar dan mundur ke salah satu sisi excavator
selagi excavator memuati dump truck pertama. Begitu dump truck pertama
berangkat, excavator mengisi dump truck kedua. Ketika dump truck kedua diisi
dump truck ketiga datang dan seterusnya.
1.2.3. Waktu Edar
Waktu edar (cycle
( cycle time)
time) adalah waktu yang diperlukan alat mulai dari
aktivitas pengisian atau pemuatan (loading
(loading), pengangkutan (hauling
(hauling) untuk truck dan
sejenisnya atau swing untuk back hoe dan shovel, pengosongan (dumping
(dumping), kembali
kosong dan mempersiapkan posisi (manuver
( manuver) untuk diisi atau dimuat. Disamping
aktivitas-aktivitas tersebut terdapat pula waktu menu
menunggu
nggu (delay
(delay time)
time) bila terjadi
antrian untuk mengisi atau memuat. Komponen waktu edar (cycle
( cycle time)
time) untuk alat
dorong, misalnya bulldozer adalah waktu dorong material sampai jarak
jar ak tertentu,
waktu kembali mundur, manuver, maupun siap dorong kembali.
Waktu edar (cycle
(cycle time)
time) terdiri dari dua jenis, yaitu waktu tetap ( fixed time)
time) dan
waktu variable (variable
(variable time).
time). Jadi waktu edar total adalah penjumlahan waktu tetap
dan waktu variable
variable.. Yang termasuk ke dalam waktu tetap adalah waktu pengisian
atau pemuatan termasuk manuver dan menu
menunggu,
nggu, waktu pengosongan muatan,
waktu membelok dan mengganti gigi d
dan
an percepatan, sedangkan waktu variable
adalah waktu mengangkut muatan dan kembali kosong.
1. Waktu edar alat gali-muat
Waktu edar alat gali muat dapat dirumuskan sebagai berikut:
CTgm = Tm1 + Tm2 + Tm3 + Tm4
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
Keterangan:
CTgm = waktu edar alat gali-muat (detik)
Tm1
Tm2
= waktu menggali material (detik)
= waktu putar dengan bucket yang terisi (detik)
Tm3 = waktu menu
menumpahkan
mpahkan muatan (detik)
Tm4 = waktu putar dengan bucket kosong (detik)
2. Waktu edar alat angkut
Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan sebagai berikut:
Cta = Ta1 + Ta2 + Ta3 + Ta4 + Ta5 + Ta6
Keterangan:
Cta
= waktu edar alat angkut (menit)
Ta1 = waktu mengambil posisi untuk dimuati (menit)
Ta2 = waktu diisi muatan (menit)
Ta3 = waktu mengangkut muatan (menit)
Ta4 = waktu
mengambil
posisi untuk
penumpahan (menit)
Ta5 = waktu pengosongan muatan (menit)
Ta6 = waktu kembali kosong (menit)
1.3.
Produktivitas Alat Gali Muat Dan Alat Angkut
Untuk memperkirakan produktivitas alat gali-muat dan alat angkut, dapat
digunakan rumus sebagai berikut:
1.3.1. Produktivitas Alat Gali Muat
Untuk memperkirakan produktivitas alat gali-muat dan alat angkut, dapat
digunakan rumus berikut ini:
Dimana :
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
Pm
= Produktifitas alat muat (ton/jam)bisa juga dlm m3/jam
Kb
= Kapasitas Bucket (ton) bisa juga dalam m3
SF
= Swell Factor (%)
FF
= Fill Factor (%)
Eff
= Efisiensi Kerja (%)
CT
= Cycle Time (menit)
1.3.2. Produktivitas Alat Angkut
Angkut
Untuk memperkirakan produktivitas alat gali-muat dan alat angkut, dapat
digunakan rumus berikut ini:
Dimana :
Pa = Produksi alat angkut (ton/jam) bisa juga dlm m3/jam
KB = Kapasitas Bak (ton) (atau dlm m3). (Kb x SF x FF).n
Kb = Kapasitas Bucket (ton)(atau dlm m3) alat muat.
SF = Swell Factor material (%)
FF = Fill Factor (%) alat muat.
n
= Jumlah Pengisian
Eff = Efisiensi Kerja (%)
CT = Cycle Time (menit)
1.3.3
Keserasian Kerja
Untuk mendapatkan hubungan kerja yang serasi antara alat gali muat dan alat
angkut, maka produktivitas alat gali muat harus sesuai dengan produktivitas alat
angkut. Faktor
keserasian
alat gali-muat dan alat
al at angkut didasarkan pada
produktivitas alat gali-muat dan produktivitas alat angkut, yang dinyatakan dalam
Match Factor (MF).
(MF). Secara perhitungan teoritis, produktivitas alat gali muat haruslah
sama dengan produktivitas alat angkut, sehingga perbandingan antara alat angkut dan
alat gali-muat mempunyai nilai satu, yaitu:
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
Dimana :
MF = Match Factor
Na
= Jumlah Alat Angkut
Ltm = Jumlah alat muat x Jumlah Pengisian
Pengisian
Nm = Jumlah Alat muat
Ca
1.4.
= Cycle time alat angkut (menit)
Teori M
Mii ne H auling R oad (M
MH
HR)
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana
infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang
berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang
dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan
karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan.
Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di
kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road
( road surface)
surface) yang
jarang sekali
sek ali dilapisi oleh aspal atau beton seperti
sep erti pada jalan
ja lan angkut di kota, karena
jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track,
misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD
CRD),
), track loader dan
sebagainya. Untuk membuat jalan angkut tambang diperlukan bermacam-macam alat
mekanis, antara lain:
a.
bulldozer yang berfungsi antara lain untuk pembersihan lahan dan pembabatan,
perintisan badan jalan, potong-timbun, perataan
perataan dll;
b.
alat garu (roater
(roater atau ripper) untuk membantu pembabatan dan meng-atasi
batuan yang agak keras;
c.
alat muat untuk memuat hasil galian yang volumenya besar;
d.
alat angkut untuk mengangkut hasil galian tanah yang tidak diperlukan dan
membuangnya di lokasi penimbunan;
e.
motor grader untuk meratakan dan merawat jalan angkut;
f.
alat gilas untuk memadatkan dan mempertinggi daya dukung jalan;
Seperti halnya jalan angkut di kota, jalan angkut di tambang pun harus
dilengkapi penyaliran (drainage
(drainage)) yang ukurannya memadai. Sistem penyaliran harus
mampu menampung air hujan pada kondisi curah hujan yang tinggi dan harus
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
mampu pula mengatasi luncuran partikel-partikel kerikil atau tanah pelapis
permukaan jalan yang terseret arus air hujan menuju penyaliran. Apabila jalan
tambang melalui sungai atau parit, maka harus dibuat jembatan yang konstruksinya
mengikuti persyaratan yang biasa diterapkan pada konstruksi jembatan umum di
jalan kota. Parit yang dilalui jalan tambang mungkin
dapat diatasi dengan
cara pemasangan gorong-gorong (culvert
(culvert), kemudian dilapisi oleh campuran tanah.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Mi ne E quipm
uipment Pla
Planning
nning (M E P)
Terlebih dahulu praktikan menyiapkan alat dan bahan, kemudian setelah itu
praktikan mengerjakan soal dengan menggunakan
menggunakan rumus sebagai berikut:
1.
Produktifitas alat muat
Keterangan:
2.
Pm
= Produktifitas alat muat (ton/jam)bisa juga dlm m3/jam
Kb
= Kapasitas Bucket (ton) bisa juga dalam m3
SF
= Swell Factor (%)
FF
= Fill Factor (%)
Eff
= Efisiensi Kerja (%)
CT
= Cycle Time (menit)
Produktifitas alat angkut
Keterangan:
Pa
= Produksi alat angkut (ton/jam) bisa juga dlm m3/jam
KB
= Kapasitas Bak (ton) (atau dlm m3). (Kb x SF x FF).n
Kb
= Kapasitas Bucket (ton)(atau dlm m3) alat muat.
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
2.
SF
= Swell Factor material (%)
FF
= Fill Factor (%) alat muat.
n
= Jumlah Pengisian
Eff
= Efisiensi Kerja (%)
CT
= Cycle Time (menit)
Jumlah alat muat
 = Pm xTP
24 jam
Keterangan:
3.
Jm
= Jumlah alat muat
TP
Pm
= Target produksi/hari
= Produktifitas alat muat
Jumlah alat angkut
 = Pm
Pa
Keterangan:
4.
Ja
= Jumlah alat angkut
Pm
= Produktifitas alat muat
Pa
= Produktifitas alat angkut
Match Factor
Keterangan :
MF
= Match Factor
Na
= Jumlah Alat Angkut
Ltm = Jumlah alat muat x Jumlah Pengisian
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
Nm = Jumlah Alat muat
Ca
5.
= Cycle time alat angkut (menit)
Kapasitas Bak
KB = (Kb x Sf x FF) x n
Keterangan :
3.1
3.2.1
KB
= Kapasitas Bak
Kb
= Kapasitas Bucket
Sf
= Sweel Factor
Ff
= Fill Factor
n
= Jumlah Pengisian
Mine
M
ine H auling R oad (M
(MH
HR)
Rumus Pengambaran
Sebelum melakukan pengambaran praktikan menyiapkan alat dan bahan
setelah itu menhitung desain jalan tambang dengan menggunakan rumus sebagi
berikut:
1.
Lebar jalan angkut minimum
Lmin = n.Wt + (n + 1) (1/2 . Wt)
Keterangan:
L min = lebar jalan angkut minimum, (m)
2.
n
= jumlah lajur
Wt
= lebar alat angkut (m)
Gradien

 =  
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
Keterangan:
3.
Gradien
= lebar jalan angkut minimum, (m)
V
= ketinggian tengah jalan
L min
= lebar jalan angkut minimum
Lebar dasar parit
 

 

.. 2
 

 
 =
2
3.2.1
Pengambaran geometri jalan tambang menggunakan Maptek Vulcan 9.0
Setelah menghitung desain jalan selanjutnya beralih pada penggambaran
dengan software Maptek Vulcan.
Vulcan. Adapun tahapan pembuatan jalan tambang pada
Maptek Vulcan adalah sebagai berikut:
1.
Buka aplikasi maptek vulcan pada laptop
Gambar 3.1 langkah 1
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
2.
Kemudian buat folder baru yang akan dijadikan tempat menyimpan data
pengolahan vulcan
Gambar 3.2 langkah 2
3.
Setelah itu buat project file vulcan baru dan beri nama sesuai yang diinginkan
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
Gambar 3.3 langkah 3
4.
Selanjutnya masukkan project coordinate extents seperti pada gambar 3.4 dan
klik OK
Gambar 3.4 langkah 4
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
5.
Setelah sudah terisi beri nama pada design file sesuai keinginan
Gambar 3.5 langkah 5
6.
Kemudian masukan data topografi yang sebelumnya telah disimpan pada
penyimpanan laptop dengan
dengan cara klik file kemudian klik load archive
Gambar 3.6 langkah 6
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
7.
Setelah masuk pada folder data topografi selanjutnya pilih semua file dan klik
OK
Gambar 3.7 langkah 7
8.
kemudian setelah datanya telah muncul pada jendela kerja Vulcan hapus
layer satu persatu hingga menyisahkan satu layer saja, dengan cara klik kanan
pada data gambar yang muncul kemudian
kemudian klik layer dan klik remove.
Gambar 3.8 langkah 8
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
9.
Langkah selanjutnya yaitu membuat tampilan 3D pada layer dengan cara klik
pada menu model kemudian klik triangle surface lalu klik create, pada menu
Pop up yang muncul klik OK
Gambar 3.9 langkah 9
10.
Setelah klik OK maka akan muncul menu pop up selanjutnya, klik layer dan
klik pada garis berwarna ungu lalu klik kanan dan cancel, maka akan muncul
menu seperti pada gambar berikut. Kemudian tentukan nama dan warna objek
3D-nya
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
Gambar 3.10 langkah 10
11.
Setelah tampilan 3D selesai selanjutnya membuat garis untuk jalan dengan
cara pilih tools line kemudian beri nama garisnya dan tentukan garis pada
lembar kerja.
Gambar 3.11 langkah 11
12.
Setelah membuat garis selanjutnya membuat jalan dengan klik pada menu
Open pit kemudian pilih Ramps dan klik build road.
Gambar 3.12 langkah 12
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
13.
Kemudian tentukan lebar jalan dan klik OK
Gambar 3.13 langkah 13
14.
Setelah terbentuk tiga garis maka selanjutnya hubungkan ketiga garis tersebut
dengan cara klik menu design pilih object edit dan pilih join lines.
lines. Lalu
hubungkan masing-masing ujung garis dan klik retain
retain..
Gambar 3.14 langkah 14
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
15.
Selanjutnya buat bench pada jalan dengan klik menu open pit kemudian klik
project string.
Gambar 3.15 langkah 15
16.
Maka akan muncul menu pop up lalu atur seperti pada gambar 3.16 dan klik
OK
Gambar 3.16 langkah 16
17.
Kemudian klik kiri pada bagian luar garis lalu klik retain
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
Gambar 3.17 langkah 17
18.
langkah selanjutnya yaitu membuat berm pada jalan dengan cara klik menu
open pit kemudian pilih open cut design dan klik berm string. Setelah muncul
menu pop up tentukan lebar jalan dan klik digitize berm direction lalu klik
OK. Kemudian klik kiri pada bagian luar garis dan klik retain
retain..
Gambar 3.18 langkah 18
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
19.
Selanjutnya membuat tampilan 3D dari jalan yang telah dibuat denngan cara
klik pada menu model kemudian klik triangle surface lalu klik create
create.. Maka
akan muncul menu pop up lalu pada boundary centang use boundary polygon
to limit triangulation dan klik OK.
Gambar 3.19 langkah 19
20.
Setelah klik OK selanjutnya klik object pada menu yang muncul dan klik
garis terluar selanjutnya klik layer dan klik garis paling tengah kemudian
cancel. Setelah itu akan muncul menu pop up lalu tentukan
tentukan nama
nama dan warna
jalan lalu klik OK.
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
Gambar 3.20 langkah 20
21.
Setelah membuat 3D jalan selanjutnya yaitu membuat 3D object dari tanah
yang akan dikupas dengan cara masuk ke menu open pit kemudian pilih open
cut design lalu pilih pit topography.
topography.
Gambar 3.21 langkah 21
22.
Setelah muncul menu pop up atur seperti pada gambar 3.22 dan beri nama
lalu klik OK.
Gambar 3.22 langkah 22
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
23.
Setelah itu klik kiri pada tanah yang
yang akan di kupas lalu klik kiri pada jalan
setelah itu klik generate surfaces lalu cancel.
Gambar 3.23 langkah 23
24.
Pada menu pop up yang muncul atur nama dan warna
Gambar 3.24 langkah 24
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
25.
Selanjutnya yaitu menentukan volume dari tanah yang akan dikupas dengan
cara klik pada menu model kemudian pilih triangle solid lalu pilih volume.
Pada menu pop up yang muncul klik OK.
Gambar 3.25 langkah 25
26.
Setelah itu klik pada tanah yang akan dikupas dan klik kanan sehingga akan
muncul data volume tanah yang akan dikupas.
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
Gambar 3.26 langkah 26
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
4.1.1 Mine Equipment Planning
1.
Dik : Kb = 2,4 m3
SF = 73 %
FF = 65 %
CT = 0,76 menit
Eff = 62,69 %
TP = 12069 m3
Dit : a. Produktivitas alat muat
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
b. Jumlah alat muat yang digunakan
digunakan
Penyelesaian :
a. Produktivitas alat muat
Kb  SF  FF  EFF  0 /
Pm =
C (enit)
,  0,7  0,  0,  0 /
=
0,7
,8
=
0,7
= 56,36 m3/jam
= 1352,64 m3/hari kerja
Jadi, produktivitas alat angkut perhari kerja adalah 1352,64 m3.
b. Jumlah alat muat yang digunakan
trget produksi/hri ker
produktivits lt
0 /hri ker
=
, /hri ker
nm =
= 9 unit
Jadi, jumlah alat muat yang dibutuhkan adalah 9 unit.
2. Berdasarkan alat muat :
Dik : Kb
= 2,4 m3
FF
= 65%
SF
= 73%
n
= 4 kali
EFF
= 50,69 %
CT
= 30 menit
Dit : a. Produktifitas alat angkut
b. Jumlah alat angkut yang dibutuhkan
c. Macth Factor
Penyelesaian:
a. Produktivitas alat angkut
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
KB  EFF 0 enit/
C (Menit )
Pa
=
KB.
= (Kb x SF x FF) x n
= ( 2,4 x 0,73 x 0,65) x 4
= 4,5 m3
,  0,0  0/
0 enit
,8
=
0
Pa
=
= 4,56 m3/jam
= 109,44 m3/hari kerja
Jadi, produktivitas alat angkut perhari kerja adalah 109,44 m3.
b. Jumlah alat angkut yang digunakan
na = produktivits lt ngkut
produktivits lt ut
56,36 
=
, 
= 13 alat
Jadi, jumlah alat angkut yang digunakan adalah 13 alat.
c. Match Factor
ulh
lt ngkut
 Lt
ulh
lt ut
 C lt
ngkut
  
=
  0
MF =
= 1,73
Karena match factor >1 maka alat angkut akan sering menganggur atau memiliki
waktu tunggu.
3.
Dik : Kb = 2,5 m3
SF = 66 %
FF = 86 %
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
CT = 0,76 menit
Eff = 60,69 %
TP = 12446 m3
Dit : 1. Produktivitas alat muat
2. Jumlah alat muat yang digunakan
Penyelesaian :
a. Produktivitas alat muat
Kb  SF  FF  EFF
E FF  0 /
C (enit)
,  0,  0,8  0,0  0 /
=
0,7
Pa =
= 67,98 m3/jam
= 1631,52 m3/hari kerja
3
Jadi, produktivitas alat muat perhari kerja adalah 1631,52 m .
b. Jumlah alat muat yang digunakan
nm =
trget produksi/hri ker
produktivits lt
12469 /hri ker
=
1631,52 /hri ker
= 8 alat
Jadi, jumlah alat muat yang dibutuhkan adalah 8 alat.
4. Berdasarkan alat muat :
Dik : Kb
= 2,5
FF
= 86%
SF
= 69%
n
= 4 kali
EFF
= 50,69 %
CT
= 30 menit
Dit : a. Produktifitas alat muat
d. Jumlah alat angkut yang dibutuhkan
e. Macth Factor
Penyelesaian:
a. Produktivitas alat angkut
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
KB  EFF 0 enit/
C (Menit )
Pa
=
KB.
= (Kb x SF x FF) x n
= ( 2,5 x 0,69 x 0,86) x 4
= 5,9 m3
,  0,0  0/
0 enit
7,
=
0
Pa
=
= 5,98 m3/jam
= 143,52 m3/hari kerja
Jadi, produktivitas alat angkut perhari kerja adalah 143,52 m3.
b. Jumlah alat angkut yang digunakan
na = produktivits lt ngkut
produktivits lt ut
7,8 
=
,8 
= 12 alat
Jadi, jumlah alat angkut yang digunakan adalah 12 alat.
c. Match Factor
ulh lt ngkut  Lt
MF = ulh lt ut  C lt ngkut
  
=
8  0
= 1,36
Karena match factor >1 maka alat angkut akan sering menganggur atau memiliki
waktu tunggu.
4.1.2 Mine Hauling Road
1.
Diketahui Lebar alat : 3450 mm
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
n=4
Lebar parit = 2 m
Gradien 3 %
Skala 1: 169
Kedalaman parit = 2 m
Penyelesaian
Lmin
= nWt + (n + 1) (½.Wt)
= 4x3,450 + ( 4 + 1 )(½.3,450)
= 22,425
= 23 m
=
00 
 = 13,6 cm

3% = ,
V
= 0,03 x 11,5
= 0,4 cm
Dalam parit
= 200 cm / 169
= 1,6 cm
Lebar bawah =
  
2
= 2,6 cm
2.
Diketahui Lebar alat : 3430 mm
n=2
Lebar parit = 1,5 m
Gradien 6 %
Skala 1: 169
Kedalaman parit =1,5 cm
Penyelesaian
Lmin
= nWt + (n + 1) (½.Wt)
= 2x3,430 + ( 2 + 1 )(½.3,430)
= 12,0 m
=
00
 = 7 cm
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
6% = ,
V
= 0,06 x 3,5
= 0,21 cm
Dalam parit
= 150 cm / 169
= 0,2 cm
Lebar bawah =
   
2
= 0,5 cm
3.
Diketahui Lebar alat : 3450 mm
n =2
Lebar parit = 1,2 m
Gradien 9 %
Skala 1: 100
Kedalaman parit = 1 m
Penyelesaian
Lmin
= nWt + (n + 1) (½.Wt)
= 2x 3,450 + ( 2 + 1 )(½.3,450)
= 12 m
=
00  = 12 cm
00
9% = 
V
= 0,06 x 6
= 0,54 cm
Dalam parit
= 100 cm / 100
= 1 cm
Lebar bawah
=
  
2
= 0,6 cm
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
4.2
Pembahasan
4.2.1 Mine Equpment Planning
1.
Sebuah Excavator jenis Back Hoe,
Hoe, dengan kapasitas bucket sebesar 2,4 m3,
bekerja selama satu hari dimana satu
s atu hari 8 jam kerja. Fill Factor sebesar 65
% dan Swell Factor material sebesar 73%, serta cycle time 0.76 menit dan
efisiensi kerja 62.69 % dengan tareget penggalian perhari 12069 m3.
Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan produktifitas
alat gali muat sebesar 1352,64 m3/hari sehingga untuk mencapai target
produksi diperlukan 9 alat gali muat.
2.
Sebuah Dump truck , bekerja selama satu hari dimana satu hari terdapat 8 jam
kerja. Fill Factor sebesar 65 % dan Swell Factor material sebesar 73%, serta
cycle time 30 menit dan efisiensi kerja 50.69% dengan jumlah pengisian
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
sebanyak 4 kali. Setelah dilakukan perhitungan didapatkan nilai produktifitas
alat angkut sebesar 109,44 m3/hari dengan jumlah alat angkut yang dibutuhkan
yaitu 13 alat.
Setelah melakukan perhitungan match factor didapatkan hasil 1,73
yang artinya jumlah alat angkut lebih banyak dibandingkan jumlah alat muat
yang menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan sehingga perlu penambahan
alat muat atau adanya koreksi pada waktu edar alat sehingga dapat
dioptimalkan.
3.
Sebuah Excavator jenis Back Hoe,
Hoe, dengan kapasitas bucket sebesar 2,5 m3,
bekerja selama satu hari dimana satu
s atu hari 8 jam kerja. Fill Factor sebesar 86
% dan Swell Factor material sebesar 66%, serta cycle time 0.76 menit dan
efisiensi kerja 60,69% dengan tareget penggalian perhari 12469 m 3.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai produktifitas alat muat sebesar
1631,52 m3/hari dengan alat muat yang dibutuhkan 8 alat.
4.
Sebuah Dump truck , bekerja selama satu hari dimana satu hari terdapat 8 jam
kerja. Fill Factor sebesar 86 % dan Swell Factor material sebesar 69%, serta
cycle time 30 menit dan efisiensi kerja 50.69% dengan jumlah pengisian
sebanyak 4 kali. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai produktifitas
sebesar 143,52 m3/hari dengan jumlah alat angkut yang dibutuhkan yaitu 12
alat.
Setelah melakukan perhitungan match factor didapatkan hasil 1,73
yang artinya jumlah alat angkut lebih banyak dibandingkan jumlah alat muat
yang menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan sehingga perlu penambahan
alat muat atau adanya koreksi pada waktu edar alat sehingga dapat
dioptimalkan.
4.2.2 Mine Hauling Road
1.
Setelah melakukan perhitungan dan pengambaran berdasarkan skala 1:169
didapatkan lebar jalan 13,6 cm, gradien sebesar 0,4 cm, lebar dasar parit 2,6 cm
dan kedalaman parit 1,2 cm.
2.
Setelah melakukan perhitungan dan pengambaran berdasarkan skala 1:169
didapatkan lebar jalan 7 cm, gradien sebesar 0,21 cm, lebar dasar parit 0,5 cm
dan kedalaman parit 1,5 cm.
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
3.
Setelah melakukan perhitungan dan pengambaran berdasarkan skala 1:100
didapatkan lebar jalan 12 cm, gradien sebesar 0,6 cm, lebar dasar parit 0,6 cm
dan kedalaman parit 1 cm.
Setelah melakukan pengambaran dengan menggunakan software Maptek
Vulcan 9.0 didapatkan jumlah tonnase dari tanah yang harus dikupas untuk membuat
jalan sebesar 1289,817 ton/m3
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan, bahwa alat angkut dan alat muat sangat
mempengaruhi kinerja dalam pertambangan sehingga perlu memperhatikan efesiensi
kerja alat, efektifitas alat kerja, kapasitas alat yang tersedia dan beberapa faktor
lainnya guna pengoptimalan produksi dari penambangan tersebut. Oleh karena itu
peranan perencanaan tambang sangatlah penting dalam mengoptimalkan produksi
penambangan baik itu dalam merancang jalan tambang maupun alat yang harus
digunakan.
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
5.2
Saran
5.2.1 Saran untuk Laboratorium
Kebersihan dan kenyamanan agar tetap dipertahankan dan ditingkat guna
kenyamanan dan kelancaran proses praktikum.
5.2.2 Saran untuk Asisten
Agar dapat membimbing praktikannya lebih baik lagi terutama dalam
penggunaan software
DAFTAR PUSTAKA
Koesnaryo, S. Ir. 1988. “Pemindahan Tanah Mekanis” Jurusan Teknik
Pertambangan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan
Nasional ”Veteran” Yogyakarta.
Yogyakarta.
Moelhim Karthodharmo., Irwandy Arif., Suseno Kramadibrata., 1984
“Peralatan
Tambang”,
Pertambangan,
Fakultas
Diktat
Kuliah
Teknologi
Jilid
I,
Jurusan
Teknik
Mineral,
Institut
Teknologi
“Panduan
Praktikum Perencanaan
Bandung.
Tim Asisten Perencanaan Tambang.
2019.
”. Universitas Muslim Indones
Indonesia.
ia. Makassar.
Tambang
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
PRAKTIKUM PERENCAN
P ERENCANAAN
AAN TAMBANG
LABORATORIUM PERENCANAAN TAMBANG
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MI NE E QUI PM
PMEE NT PL AN NI NG & MI NE H AUL I NG R OAD
ACHMAD ARIF FADHELUDIN
09320150176
MUHAMMAD SISWONO
09320160085
Download