ARTIKEL PENGARUH ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIC TERHADAP PENGELUARAN SPUTUM PASIEN PPOK Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktik Berbasis Bukti Pada Program Studi Magister Keperawatan Oleh: THEOPHYLIA MELISA MANUMARA 220120220001 PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN 2022 1 PENGARUH ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIC TERHADAP PENGELUARAN SPUTUM PASIEN PPOK Theophylia Melisa Manumara1 1 Program Studi Magister Keperawatan, Universitas Padjadjaran Kampus Jatinangor Jln. Ir. Soekarno km. 21 Jatinangor, Kab. Sumedang 45363 Jawa Barat e-mail : theophyliammedu@gmail.com Abstrak Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) menjadi penyebab kematian ketiga di dunia. Penyakit paru obstruktif kronik merupakan penyakit kronik yang menyerang paru-paru yang dapat menimbulkan beberapa tanda dan gejala antara lain batuk, peningkatan produksi sputum, dan dispnea. Salah satu tanda dan gejala yang banyak dijumpai yaitu adanya penumpukan sputum. Dampak dari penumpukan sputum yaitu adanya sesak napas, pola napas tidak normal, dan bahkan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius pada saluran pernapasan. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh active cycle of breathing technic terhadap pengeluaran sputum pada pasien PPOK. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah kajian pustaka yang berkaitan dengan artikel-artikel dalam bidang kesehatan. Jumlah artikel yang di telaah sebanyak sebelas artikel. Secara keseluruhan hasil telaah artikel menunjukkan bahwa adanya pengaruh active cycle of breathing technic terhadap pengeluaran sputum pada pasien PPOK. Lebih lanjut hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah adanya peningkatan sputum pada pasien PPOK adalah melakukan pengukuran sputum secara berkala. Kata Kunci : Active Cycle of Breathing Technic, ACBT, Breathing Technic, teknik pernapasan siklus aktif, Chest Physiotherapy, fisioterapi dada, Adult, sputum, Chronic Obstructive Pulmonary Disease, Bronkhitic, Cyctic Fibrosis, COPD, PPOK 2 Abstract Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is the third leading cause of death in the world. Chronic obstructive pulmonary disease is a chronic disease that attacks the lungs which can cause several signs and symptoms, including cough, over sputum production, and dyspnea. One of the most common signs and symptoms is sputum accumulation. The effects of sputum accumulation are shortness of breath, abnormal breathing patterns, and can even cause more serious respiratory diseases. This article aims to determine the effect of active cycle breathing techniques on sputum production in COPD patients. The method used in this article is a literature review related to articles in the health sector. The number of articles reviewed was eleven articles. Overall, the results of the article review show that there is an effect of active cycle breathing techniques on sputum production in COPD patients. Furthermore, the thing that needs to be considered to prevent an increase in sputum in COPD patients is to carry out regular sputum measurements. Key word : Active Cycle of Breathing Technic, ACBT, Breathing Technic, teknik pernapasan siklus aktif, Chest Physiotherapy, fisioterapi dada, Adult, sputum, Chronic Obstructive Pulmonary Disease, Bronkhitic, Cyctic Fibrosis, COPD, PPOK Pendahuluan Penyakit paru obstruksi kronik DKI Jakarta sebesar 2,7%, Jawa (PPOK) menjadi penyebab kematian Tengah ketiga di dunia dengan merokok sebanyak menjadi penyebab tertinggi PPOK sebanyak 3,6% dan Bali sebanyak dengan jumlah 3,23 juta kematian 3,6% pada tahun 2019. Prevalensi PPOK epidemologi prevalensi PPOK akan di Indonesia menempati posisi kedua terus yaitu sebesar 3,7% dengan prevalensi meningkatnya jumlah orang yang yang tinggi pada laki-laki yaitu merokok (Zhou et al., 2019; WHO, 4,2%. Salah satu provinsi yang 2021; memiliki kasus PPOK tertinggi yaitu dengan provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak kronik tentunya memiliki tanda dan 4,0% gejala yang khas berbeda dengan dibandingkan dengan prevalensi lain dipulau jawa seperti 3,4%, 3,1%, (Riskesdas, meningkat Kemenkes, penyakit di Yogyakarta Jawa Timur 2013). Secara sejalan dengan 2021). paru penyakit yang lainnya. Orang obstruksi 3 Penyakit paru obstruktif kronik satu penanganan non-farmakologi merupakan penyakit kronik yang untuk mengeluarkan sputum yaitu menyerang paru-paru yang dapat dengan menimbulkan beberapa tanda dan (Khotimah, 2013). gejala antara lain batuk, peningkatan produksi (Javier, sputum, 2017; dan GOLD dispnea Commite, menggunakan fisioterapi Fisioterapi yaitu salah satu cara non-farmakologis yang untuk masalah mengatasi berguna pada 2018; Singh et al., 2019; Barstow saluran pernafasan. Fisioterapi dapat and Forbes, 2019). Salah satu tanda mengatasi kesulitan mengeluarkan dan gejala yang banyak ditemukan sputum, memulihkan kondisi fisik pada dan pola napas (Turwanto, 2020). masyarakat yaitu adanya ketidakefektifan bersihan jalan napas Penelitian Rahayu (2019) yang berhubungan dengan adanya menunjukkan bahwa efektifitas peningkatan sekret sehingga terjadi fisioterapi tinggi untuk penumpukan mengeluarkan sekret yang sputum dan mengandung berbagai jenis bakteri memperbaiki ventilasi pernapasan seperti bakteri hemophylus yang dengan cara mengembalikan fungsi dapat mengakibatkan kerusakan pada otot-otot pernapasan dan mencegah alveolar dan dapat membantu proses penumpukan sekret sehingga proses produksi sputum. Sputum adalah pertukaran oksigen di penyebab infeksi atau sebagai suatu dapat terjadi dengan normal dan proses secara patologi penyakit yang sesak napas dapat berkurang. Latihan harus dikeluarkan lewat jalan napas pernafasan sehingga pada orang dengan PPOK meningkatkan saturasi oksigen dan tanda dan gejala sesak napas dapat menurunkan menurun, batuk menjadi berkurang pernafasan (Rahayu, 2020). dan adanya perbaikan pada pola juga efektif frekuensi Pernapasan paru-paru siklus dan aktif untuk pola atau napas (Nurarif & Kusuma, 2015; active cycle of breathing technique NHS, 2009). Untuk itu perlu untuk adalah menangani untuk mengatur pola napas serta peningkatan jumlah sputum pada pasien PPOK. Salah suatu membuka latihan jalan pernapasan nafas untuk 4 pengeluaran sputum. Latihan pengeluaran sputum pada pasien pernapasan siklus aktif atau active ppok. cycle of breathing technique ini juga METODE melatih pengembangan (compliance) Strategi pencarian artikel dan pengempisan (elastisitas) paru menggunakan publikasi dari database secara Pubmed, optimal dan meningkatkan Medline, dan Google sirkulasi udara (Guyton, 2012; Pyor, Scholar. Kata kunci yang dipakai 2010). Pelaksanaan active cycle of yaitu active cycle of breathing breathing technic menurut Huriah technic, ACBT, breathing technic, (2017) terdiri dari 3 tahap yaitu teknik pernapasan siklus aktif, chest breathing control, thoracic expansion physiotherapy, excercises (TEE), forced adult, sputum, chronic obstructive expiration technique. Penelitian pulmonary disease, bronkhitic, cyctic sebelumnya dan melaporkan bahwa fibrosis, dan fisioterapi COPD. dada, Literature terapi active cycle of breathing review ini mengacu atau berfokus technique pada PICOT dan kriteria inklusi yang saturasi (ACBT) Oksigen meningkatkan (SPO2) pasien sudah ditetepkan oleh penulis. PPOK. ACBT juga efektif untuk Untuk PICOTnya sendiri P untuk mengurangi sesak nafas, pola napas Pasien menjadi lebih baik, tenang dan obstruksi kronik, I untuk Active cycle mengurangi kelelahan pada pasien of breathing technic, C tidak ada TB Paru (Pakpahan, 2020; Lamuvel, perbaningan, O untuk Pengeluaran 2016; Safira & Nahdliyyah, 2017). sputum Penelitian lain melaporkan bahwa minggu – 1 bulan, sedangkan untuk ACBT Kriteria secara signifikan dapat dengan penyakit meningkat, artikel T yang paru untuk 3 direview menurunkan frekuensi nafas pada Rentang waktu penerbitasn jurnal pasien maksimal 10 tahun (2012-2022), penderita gagal jantung (Djamaludin dkk., 2021). Dengan Bahasa demikian untuk Inggris, Pasien PPOK dewasa muda mengenai – dewasa akhir (Usia 20 – 50 Tahun) terhadap yang dirawat di rumah sakit, Artikel melihat pengaruh penulis lebih tertarik dalam ACBT Indonesia dan Bahasa 5 dengan metode penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk memobilisasi yaitu eksperimen dnegan desain dan membersihkan kelebihan sekresi penelitian quasi eksperimen: non- pulmonal pada penyakit paru kronis equivalent control dan randomized dan secara umum meningkatkan controlled trials, dan tema artikelnya fungsi paru-paru. ACBT terdiri dari Pengaruh active cycle of breathing tiga technic terhadap pengeluaran sputum pernapasan, latihan ekspansi toraks pada pasien PPOK. dan pengeluaran sekresi aktif yaitu Penulis menemukan 1.200 artikel yang sesuai dengan kata kunci siklus dengan yaitu teknik relaksasi ekspirasi paksa (huffing) (Pakpahan, 2019). tersebut. Sebanyak 850 jurnal dari Penelitian yang dilakukan oleh jurnal yang ditemukan sesuai kata Melam (2012) dan Huriah (2017) kunci pencarian tersebut kemudian menyatakan dilakukan skrining, artikel tahapan dalam melakukan ACBT dieksklusi karena tersedia yaitu yang pertama adalah tahap artikel full 500 tidak text. Assessment Breathing bahwa Control terdapat dimana 3 pada kelayakan terhadap 350 artikel full tahap ini responden diminta untuk text dilakukan, jurnal yang duplikasi melakukan inspirasi dan ekspirasi dan tidak sesuai kriteria inklusi selama dilakukan 3-5 kali. Tahap dilakukan eksklusi sebanyak 339 yang artikel sehingga didapatkan 11 artikel Expansion Exercises. Pada tahap ini full text yang dilakukan review. responden HASIL DAN PEMBAHASAN dalam inspirasi dan ditahan selama 3 Berdasarkan hasil kedua yaitu diminta Thoracic untuk tampil telaah 11 detik sebelum ekspirasi santai pasif. jurnal dapat disimpulkan bahwa ada Tahap ini juga dilakukan selama 3-5 pengaruh active cycle of breathing kali. Tahap yang ketiga yaitu Forced technic pada pasien dengan COPD Expiration Technique. Responden baik pada pasien bronkhitis maupun diminta pasien cyctic fibrosis. Active cycle of ekspirasi paksa (huffs) dan periode breathing pernapasan merupakan technique suatu (ACBT) tindakan yang untuk pernapasan melakukan kontrol. diberikan dua Kontrol selama 2 6 hingga 3 detik diikuti oleh Ekspirasi sangkar toraks sehingga kebutuhan dengan glotis terbuka. Batuk atau oksigennya terpenuhi. terengah-engah dilakukannya ACBT lebih baik, agar Indikasi yaitu pada pengeluaran sekret dapat terjadi. pasien yang mengalami kesulitan Tahap ketiga ini dilakukan sebanyak dalam 2-3 kali. mengalami sesak napas misalnya mengeluarkan dahak dan Menurut (Elsayed et al., 2015) pada pasien dengan PPOK (TB Paru, tujuan active cycle of breathing bronkiektasis, dan atelektasis, cyctic technic yaitu dapat meningkatkan fibrosis), gagal jantung, serta covid- tidal volume dan membuka system 19 collateral untuk kontraindikasi dari ACBT saluran nafas, melatih (Rahman, 2021). kelenturan otot-otot pernapasan dan menurut memperbaiki ventilasi pernapasan, pasien yang tidak mampu bernapas sehingga kinerja otot pernafasan secara spontan, pasien tidak sadar, kembali normal dan membetulkan dan pertukaran gas serta oksigen yang mengikuti instruksi. Hal ini sejalan menurun. Hal ini sejalan dengan dengan penelitian yang dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Titih oleh Shen (2020) menemukan bahwa dan Dwi (2017) yang mengatakan ACBT bahwa Active Cycle of Breathing meningkatkan produksi dahak dan Technique mampu efisiensi batuk di pasien PPOK. Efek nilai fungsi paru-paru, gas darah analisis dan mengatasi dan aspek lain dari pasien dengan kesulitan untuk PPOK masih kontroversial. Efek mengeluarkan sputum pada pasien ACBT terhadap produksi mukus. PPOK di Rumah Sakit Paru Respira Pengukuran Yogyakarta. ACBT ini bisa dijadikan meliputi pengumpulan 1 jam pasca pola hidup pasien, untuk mengurangi intervensi (1+jam) dan volume basah akumulasi sputum dalam saluran sputum 24 jam. Uji coba terkontrol pernapasan, mengurangi sesak nafas, secara acak dari Zhang (2019) dan menunjukkan bahwa ACBT benar- membantu ekspansi masalah (ACBT) meningkatkan toraks meningkatkan mobilisasi Pakpahan Sebaliknya pasien yang dapat (2019) tidak secara produksi yaitu mampu efektif sputum 7 benar dapat meningkatkan 1+h dan 24-jam volume dibandingkan biasa sputum dengan basah perawatan termasuk KESIMPULAN Active cycle of breathing exercise adalah suatu teknik pendidikan pernapasan yang terdiri dari 3 tahap emosional, yaitu breathing control, thoracic dukungan keluarga dan pelatihan expansion excercises (TEE), dan fungsi pernapasan. Dalam uji coba forced expiration technique. Teknik terkontrol, ditunjukkan bahwa ACBT pernapasan ini sangat banyak dikombinasikan drainase digunakan pada pasien dengan postural efektif dalam meningkatkan gangguan 1 + jam dan Volume basah dahak 24 khususnya bagian paru-paru seperti jam dengan penerimaan yang baik. bronkhitis, sistik atelektasis. Teknik kesehatan, dukungan dengan Selain itu juga penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan siklus Shena Teknik aktif pada pernapasan fibrosis ini dan dapat (2021) mengembalikan fungsi paru sehingga pernapasan paru dapat berkerja dengan baik dan meningkat secara pertukaran gas dapat terjadi dengan signifikan produksi dahak dan fungsi normal, sesak menjadi berkurang, pernapasan pasien dengan penyakit batuk dapat keluar dengan mudah, paru obstruktif kronik, terutama pada dan pola nafas kembali normal. mereka yang Inisiatif Global untuk Dengan demikian ACBT sangat klasifikasi Penyakit Paru Obstruktif efektif digunakan. Kronis tidak DAFTAR PUSTAKA yang 1. AbdelHalim, tingkat menyebabkan 3, tetapi perbedaan H. A., signifikan dalam viskositas dahak, AboElNaga, H. H., & Fathy, kualitas hidup, atau efektivitas biaya K. A. (2016). Comparison pengobatan. Lebih-lebih lagi, hasil between kami menunjukkan bahwa program breathing mingguan dari siklus aktif teknik drainage versus conventional pernapasan merupakan terapi yang chest aman subjects dan layak untuk pasien penyakit paru obstruktif kronik. active with cycles of postural physiotherapy bronchiectasis. Egyptian in with 8 Journal of Chest Diseases and Tuberculosis, 65(1), 157165. 4. Elsayed, S. H., Basset, W. K. M. A., & Fathy, K. A. (2015). Impact of active cycle of 2. Cabillic, M., Gouilly, P., & Reychler, G. Techniques manuelles drainage (2018). bronchique de des breathing technique on functional capacity in patient with bronchiectasis. International adultes et adolescents : quel Journal of Therapies and niveau de preuve ? [Manual Rehabilitation airway clearance techniques Research, 4(5), 287. in adults and adolescents: What level evidence?]. Revue of 5. Guyton A, Hall J. Buku Ajar des Fisiologi Kedokteran. 11th maladies respiratoires, 35(5), ed. Jakarta: EGC; 2012 495–520. https://doi.org/10.1016/j.rmr. 2015.12.004 6. Hidayat Penatalaksanaan pada 3. Djamaludin, D., Gustini, G., & Setiawati, Asuhan S. (2021). keperawatan komprehensif PPOK (2015). Fisioterapi di BBKPM Surakarta. Naskah Publikasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMS. dengan penerapan active cycle breathing technique pada 7. Huriah, T., & Ningtias, D. W. (2017). pasien gagal jantung dengan Cycle masalah Technique jalan Faqih. ketidakefektifan nafas dan pola Pengaruh Of Peningkatan Active Breathing Terhadap Nilai VEP1, Sputum, dan nafas. JOURNAL OF Public Jumlah Health Concerns, 1(3), 162- Mobilisasi Sangkar Thoraks 170. Pasien PPOK. IJNP 9 (Indonesian Journal of Chronic Obstructive Nursing Practices), 1(2), 44- Pulmonary 54. Applied Disease. World Sciences Journal, 20(6), 818-822. 8. Lestari, R. I., Herawati, I., Fis, S., Dwi Rosella, K., & 11. NHS. (2018). The Active Fis, S. (2015). Manfaat active Cycle Breathing Techniques. cycle of breathing technique Oxford University Hospitals (ACBT) bagi penderita https://www.ouh.nhs.uk/patie penyakit paru obstruktif nt- kronik (PPOK) (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta). guide/leaflets/files/11659Pbre athing.pdf (Diakses Jumat, 4 Maret 2022 Pukul 10.57 WIT). 9. Lewis, L. K., Williams, M. T., & Olds, T. S. (2012). The 12. Nurarif, A. H., & Kusuma , active cycle of breathing H. 2015, Aplikasi asuhan technique: a keperawatan review and systematic meta- berdasarkan diagnosa medis dan Nanda – analysis. Respiratory Nic Noc medicine, 106(2), 155–172. Mediaction https://doi.org/10.1016/j.rmed Yogyakarta (1sted.). : Publishing, .2011.10.014 13. Pakpahan, 10. Melam, G. R., Zakaria, A. R., R. E. Pengaruh (2019). Kombinasi Buragadda, S., Sharma, D., & Fisioterapi Dada dan Active Alghamdi, M. A. (2012). Cycle Comparison Terhadap Saturasi Oksigen, of Autogenic Breathing Drainage & Active Cycle Frekuensi Breathing Kemampuan Techniques on FEV1, FVC & PERF in Sputum Tecnique Pernapasan, dan Mengeluarkan Lama Hari 10 Rawat pada Pasien Penyakit patients with Paru Obstruktif Kronik di obstructive Ruang Rawat Inap RSUP H. disease: Adam Malik Medan. randomized pulmonary A pragmatic, clinical International 14. Pryor, J. A., Tannenbaum, E., chronic Nursing trial. Journal Studies, of 117, Scott, S. F., Burgess, J., 103880. doi:10.1016/j.ijnurst Cramer, D., Gyi, K., & u.2021.10388 Hodson, M. E. (2010). Beyond postural drainage and 17. Shen, M., Li, Y., Ding, X., percussion: Airway clearance Xu, L., Li, F., & Lin, H. in cystic (2020). Effect of active cycle Cystic of breathing techniques in people with fibrosis. Journal of Fibrosis, 9(3), 187-192. patients with obstructive 15. Safira, A. R., & Nahdliyyah, of Fisioterapi journal Kondisi pulmonary disease: a systematic review A. I. (2017). Penatalaksanaan Pada intervention. European of physical Tuberkulosis Paru Dengan rehabilitation Modalitas medicine, 56(5), Infrared dan chronic and 625–632. Active Cycle Of Breathing https://doi.org/10.23736/S197 Technique (ACBT) 3-9087.20.06144-4 BBKPM SURAKARTA. Pena Jurnal DI Ilmu 18. Singh, T., Kumar, N., Pengetahuan dan Teknologi, Sharma, N., & Patra, A. 31(1), 37-44. (2019). Effectiveness of Active Cycle of Breathing 16. Shen, M., Li, Y., Xu, L., Shi, Technique H., Ni, Y., Lin, H., & Li, F. Postural (2021). Role of active cycle of Autogenic breathing Patients technique for along with Drainage Versus Drainage with in Chronic 11 Bronchitis. Physiotherapy journal of chronic obstructive and pulmonary disease, 13, 2849– Occupational Therapy, 12(1). 2858. https://doi.org/10.2147/COP 19. Üzmezoğlu, B., Altıay, G., D.S175085 Özdemir, L., Tuna, H., & Süt, N. (2018). The Efficacy of 22. Zuriati, Z., Surya, M., & Flutter® and Active Cycle of Zahlimar. Breathing (2020). Effectiveness Techniques in Active Patients with Bronchiectasis: Cycle of Breathing Technique A Prospective, Randomized, (ACBT) with Pursed Lips Comparative Study. Turkish Breathing Technique (PLBT) thoracic journal, 19(3), 103– to tripod position in increase 109. oxygen saturation in patients https://doi.org/10.5152/TurkT with COPD, West Sumatera. horacJ.2018.17050 Enfermería Clínica, 30, 164– 167. doi:10.1016/j.enfcli.201 20. WHO. 2010. Definition Of Quality 9.11.046 Of Life.https://www.who.int/heal 23. https://ktki.kemkes.go.id/info thinfo/survey/whoqol- /sites/default/files/KMK%20 qualityoflife/en/ No.%20HK.01.07-MENKES- Rabu, 26 (Diakses Oktober 2022, Pukul 06.30 WIT) 3152020%20ttg%20Standar%20 Profesi%20Tenaga%20Prom 21. Zhou, A., Zhou, Z., Peng, Y., osi%20Kesehatan%20dan%2 Zhao, Y., Duan, J., & Chen, 0Ilmu%20Perilaku.pdf P. (2018). The role of CAT in (Diakses Jumat , 28 Oktober evaluating the response to 2022, Pukul 14.00 WIT) treatment of patients with AECOPD. International 12 24. https://goldcopd.org/wpcontent/uploads/2017/11/GO LD-2018-v6.0-FINALrevised-20-Nov_WMS.pdf (Diakses Jumat , 28 Oktober 2022, Pukul 14.00 WIT) 25. https://digilib.esaunggul.ac.id /public/UEU-Undergraduate10647bab%201.Image.Marked.pdf (Diakses Jumat , 28 Oktober 2022, Pukul 14.00 WIT) 13