Uploaded by Theophyliamm edu

2. ARTIKEL EBP Theophylia Melisa Manumara 20220001

advertisement
ARTIKEL
PENGARUH ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIC
TERHADAP PENGELUARAN SPUTUM PASIEN PPOK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Praktik Berbasis Bukti
Pada Program Studi Magister Keperawatan
Oleh:
THEOPHYLIA MELISA MANUMARA
220120220001
PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2022
1
PENGARUH ACTIVE CYCLE OF BREATHING TECHNIC
TERHADAP PENGELUARAN SPUTUM PASIEN PPOK
Theophylia Melisa Manumara1
1
Program Studi Magister Keperawatan, Universitas Padjadjaran Kampus
Jatinangor Jln. Ir. Soekarno km. 21 Jatinangor, Kab. Sumedang 45363 Jawa Barat
e-mail : theophyliammedu@gmail.com
Abstrak
Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) menjadi penyebab kematian ketiga di
dunia. Penyakit paru obstruktif kronik merupakan penyakit kronik yang
menyerang paru-paru yang dapat menimbulkan beberapa tanda dan gejala antara
lain batuk, peningkatan produksi sputum, dan dispnea. Salah satu tanda dan
gejala yang banyak dijumpai yaitu adanya penumpukan sputum. Dampak dari
penumpukan sputum yaitu adanya sesak napas, pola napas tidak normal, dan
bahkan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius pada saluran pernapasan.
Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh active cycle of breathing technic
terhadap pengeluaran sputum pada pasien PPOK. Metode yang digunakan dalam
artikel ini adalah kajian pustaka yang berkaitan dengan artikel-artikel dalam
bidang kesehatan. Jumlah artikel yang di telaah sebanyak sebelas artikel. Secara
keseluruhan hasil telaah artikel menunjukkan bahwa adanya pengaruh active cycle
of breathing technic terhadap pengeluaran sputum pada pasien PPOK. Lebih
lanjut hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah adanya peningkatan sputum
pada pasien PPOK adalah melakukan pengukuran sputum secara berkala.
Kata Kunci : Active Cycle of Breathing Technic, ACBT, Breathing Technic,
teknik pernapasan siklus aktif, Chest Physiotherapy, fisioterapi dada, Adult,
sputum, Chronic Obstructive Pulmonary Disease, Bronkhitic, Cyctic Fibrosis,
COPD, PPOK
2
Abstract
Chronic obstructive pulmonary disease (COPD) is the third leading cause of
death in the world. Chronic obstructive pulmonary disease is a chronic disease
that attacks the lungs which can cause several signs and symptoms, including
cough, over sputum production, and dyspnea. One of the most common signs and
symptoms is sputum accumulation. The effects of sputum accumulation are
shortness of breath, abnormal breathing patterns, and can even cause more
serious respiratory diseases. This article aims to determine the effect of active
cycle breathing techniques on sputum production in COPD patients. The method
used in this article is a literature review related to articles in the health sector.
The number of articles reviewed was eleven articles. Overall, the results of the
article review show that there is an effect of active cycle breathing techniques on
sputum production in COPD patients. Furthermore, the thing that needs to be
considered to prevent an increase in sputum in COPD patients is to carry out
regular sputum measurements.
Key word : Active Cycle of Breathing Technic, ACBT, Breathing Technic, teknik
pernapasan siklus aktif, Chest Physiotherapy, fisioterapi dada, Adult, sputum,
Chronic Obstructive Pulmonary Disease, Bronkhitic, Cyctic Fibrosis, COPD,
PPOK
Pendahuluan
Penyakit paru obstruksi kronik
DKI Jakarta sebesar 2,7%, Jawa
(PPOK) menjadi penyebab kematian
Tengah
ketiga di dunia dengan merokok
sebanyak
menjadi penyebab tertinggi PPOK
sebanyak 3,6% dan Bali sebanyak
dengan jumlah 3,23 juta kematian
3,6%
pada tahun 2019. Prevalensi PPOK
epidemologi prevalensi PPOK akan
di Indonesia menempati posisi kedua
terus
yaitu sebesar 3,7% dengan prevalensi
meningkatnya jumlah orang yang
yang tinggi pada laki-laki yaitu
merokok (Zhou et al., 2019; WHO,
4,2%. Salah satu provinsi yang
2021;
memiliki kasus PPOK tertinggi yaitu
dengan
provinsi Jawa Barat yaitu sebanyak
kronik tentunya memiliki tanda dan
4,0%
gejala yang khas berbeda dengan
dibandingkan
dengan
prevalensi lain dipulau jawa seperti
3,4%,
3,1%,
(Riskesdas,
meningkat
Kemenkes,
penyakit
di
Yogyakarta
Jawa
Timur
2013).
Secara
sejalan
dengan
2021).
paru
penyakit yang lainnya.
Orang
obstruksi
3
Penyakit paru obstruktif kronik
satu penanganan non-farmakologi
merupakan penyakit kronik yang
untuk mengeluarkan sputum yaitu
menyerang paru-paru yang dapat
dengan
menimbulkan beberapa tanda dan
(Khotimah, 2013).
gejala antara lain batuk, peningkatan
produksi
(Javier,
sputum,
2017;
dan
GOLD
dispnea
Commite,
menggunakan fisioterapi
Fisioterapi yaitu salah satu cara
non-farmakologis
yang
untuk
masalah
mengatasi
berguna
pada
2018; Singh et al., 2019; Barstow
saluran pernafasan. Fisioterapi dapat
and Forbes, 2019). Salah satu tanda
mengatasi kesulitan mengeluarkan
dan gejala yang banyak ditemukan
sputum, memulihkan kondisi fisik
pada
dan pola napas (Turwanto, 2020).
masyarakat
yaitu
adanya
ketidakefektifan bersihan jalan napas
Penelitian
Rahayu
(2019)
yang berhubungan dengan adanya
menunjukkan
bahwa
efektifitas
peningkatan sekret sehingga terjadi
fisioterapi
tinggi
untuk
penumpukan
mengeluarkan
sekret
yang
sputum
dan
mengandung berbagai jenis bakteri
memperbaiki ventilasi pernapasan
seperti bakteri hemophylus yang
dengan cara mengembalikan fungsi
dapat mengakibatkan kerusakan pada
otot-otot pernapasan dan mencegah
alveolar dan dapat membantu proses
penumpukan sekret sehingga proses
produksi sputum. Sputum adalah
pertukaran oksigen di
penyebab infeksi atau sebagai suatu
dapat terjadi dengan normal dan
proses secara patologi penyakit yang
sesak napas dapat berkurang. Latihan
harus dikeluarkan lewat jalan napas
pernafasan
sehingga pada orang dengan PPOK
meningkatkan saturasi oksigen dan
tanda dan gejala sesak napas dapat
menurunkan
menurun, batuk menjadi berkurang
pernafasan (Rahayu, 2020).
dan adanya perbaikan pada pola
juga
efektif
frekuensi
Pernapasan
paru-paru
siklus
dan
aktif
untuk
pola
atau
napas (Nurarif & Kusuma, 2015;
active cycle of breathing technique
NHS, 2009). Untuk itu perlu untuk
adalah
menangani
untuk mengatur pola napas serta
peningkatan
jumlah
sputum pada pasien PPOK. Salah
suatu
membuka
latihan
jalan
pernapasan
nafas
untuk
4
pengeluaran
sputum.
Latihan
pengeluaran sputum pada pasien
pernapasan siklus aktif atau active
ppok.
cycle of breathing technique ini juga
METODE
melatih pengembangan (compliance)
Strategi
pencarian
artikel
dan pengempisan (elastisitas) paru
menggunakan publikasi dari database
secara
Pubmed,
optimal dan meningkatkan
Medline,
dan
Google
sirkulasi udara (Guyton, 2012; Pyor,
Scholar. Kata kunci yang dipakai
2010). Pelaksanaan active cycle of
yaitu active cycle of breathing
breathing technic menurut Huriah
technic, ACBT, breathing technic,
(2017) terdiri dari 3 tahap yaitu
teknik pernapasan siklus aktif, chest
breathing control, thoracic expansion
physiotherapy,
excercises
(TEE),
forced
adult, sputum, chronic obstructive
expiration
technique.
Penelitian
pulmonary disease, bronkhitic, cyctic
sebelumnya
dan
melaporkan
bahwa
fibrosis,
dan
fisioterapi
COPD.
dada,
Literature
terapi active cycle of breathing
review ini mengacu atau berfokus
technique
pada PICOT dan kriteria inklusi yang
saturasi
(ACBT)
Oksigen
meningkatkan
(SPO2)
pasien
sudah
ditetepkan
oleh
penulis.
PPOK. ACBT juga efektif untuk
Untuk PICOTnya sendiri P untuk
mengurangi sesak nafas, pola napas
Pasien
menjadi lebih baik, tenang dan
obstruksi kronik, I untuk Active cycle
mengurangi kelelahan pada pasien
of breathing technic, C tidak ada
TB Paru (Pakpahan, 2020; Lamuvel,
perbaningan, O untuk Pengeluaran
2016; Safira & Nahdliyyah, 2017).
sputum
Penelitian lain melaporkan bahwa
minggu – 1 bulan, sedangkan untuk
ACBT
Kriteria
secara
signifikan
dapat
dengan
penyakit
meningkat,
artikel
T
yang
paru
untuk
3
direview
menurunkan frekuensi nafas pada
Rentang waktu penerbitasn jurnal
pasien
maksimal 10 tahun (2012-2022),
penderita
gagal
jantung
(Djamaludin dkk., 2021). Dengan
Bahasa
demikian
untuk
Inggris, Pasien PPOK dewasa muda
mengenai
– dewasa akhir (Usia 20 – 50 Tahun)
terhadap
yang dirawat di rumah sakit, Artikel
melihat
pengaruh
penulis
lebih
tertarik
dalam
ACBT
Indonesia
dan
Bahasa
5
dengan metode penelitian kuantitatif
dapat digunakan untuk memobilisasi
yaitu eksperimen dnegan desain
dan membersihkan kelebihan sekresi
penelitian quasi eksperimen: non-
pulmonal pada penyakit paru kronis
equivalent control dan randomized
dan secara umum meningkatkan
controlled trials, dan tema artikelnya
fungsi paru-paru. ACBT terdiri dari
Pengaruh active cycle of breathing
tiga
technic terhadap pengeluaran sputum
pernapasan, latihan ekspansi toraks
pada pasien PPOK.
dan pengeluaran sekresi aktif yaitu
Penulis
menemukan
1.200
artikel yang sesuai dengan kata kunci
siklus
dengan
yaitu
teknik
relaksasi
ekspirasi
paksa
(huffing) (Pakpahan, 2019).
tersebut. Sebanyak 850 jurnal dari
Penelitian yang dilakukan oleh
jurnal yang ditemukan sesuai kata
Melam (2012) dan Huriah (2017)
kunci pencarian tersebut kemudian
menyatakan
dilakukan
skrining,
artikel
tahapan dalam melakukan ACBT
dieksklusi
karena
tersedia
yaitu yang pertama adalah tahap
artikel
full
500
tidak
text.
Assessment
Breathing
bahwa
Control
terdapat
dimana
3
pada
kelayakan terhadap 350 artikel full
tahap ini responden diminta untuk
text dilakukan, jurnal yang duplikasi
melakukan inspirasi dan ekspirasi
dan tidak sesuai kriteria inklusi
selama dilakukan 3-5 kali. Tahap
dilakukan eksklusi sebanyak 339
yang
artikel sehingga didapatkan 11 artikel
Expansion Exercises. Pada tahap ini
full text yang dilakukan review.
responden
HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam inspirasi dan ditahan selama 3
Berdasarkan hasil
kedua
yaitu
diminta
Thoracic
untuk
tampil
telaah 11
detik sebelum ekspirasi santai pasif.
jurnal dapat disimpulkan bahwa ada
Tahap ini juga dilakukan selama 3-5
pengaruh active cycle of breathing
kali. Tahap yang ketiga yaitu Forced
technic pada pasien dengan COPD
Expiration Technique. Responden
baik pada pasien bronkhitis maupun
diminta
pasien cyctic fibrosis. Active cycle of
ekspirasi paksa (huffs) dan periode
breathing
pernapasan
merupakan
technique
suatu
(ACBT)
tindakan
yang
untuk
pernapasan
melakukan
kontrol.
diberikan
dua
Kontrol
selama
2
6
hingga 3 detik diikuti oleh Ekspirasi
sangkar toraks sehingga kebutuhan
dengan glotis terbuka. Batuk atau
oksigennya
terpenuhi.
terengah-engah
dilakukannya
ACBT
lebih
baik,
agar
Indikasi
yaitu
pada
pengeluaran sekret dapat terjadi.
pasien yang mengalami kesulitan
Tahap ketiga ini dilakukan sebanyak
dalam
2-3 kali.
mengalami sesak napas misalnya
mengeluarkan
dahak
dan
Menurut (Elsayed et al., 2015)
pada pasien dengan PPOK (TB Paru,
tujuan active cycle of breathing
bronkiektasis, dan atelektasis, cyctic
technic yaitu dapat meningkatkan
fibrosis), gagal jantung, serta covid-
tidal volume dan membuka system
19
collateral
untuk kontraindikasi dari ACBT
saluran
nafas,
melatih
(Rahman,
2021).
kelenturan otot-otot pernapasan dan
menurut
memperbaiki ventilasi pernapasan,
pasien yang tidak mampu bernapas
sehingga kinerja otot pernafasan
secara spontan, pasien tidak sadar,
kembali normal dan membetulkan
dan
pertukaran gas serta oksigen yang
mengikuti instruksi. Hal ini sejalan
menurun. Hal ini sejalan dengan
dengan penelitian yang dilakukan
penelitian yang dilakukan oleh Titih
oleh Shen (2020) menemukan bahwa
dan Dwi (2017) yang mengatakan
ACBT
bahwa Active Cycle of Breathing
meningkatkan produksi dahak dan
Technique
mampu
efisiensi batuk di pasien PPOK. Efek
nilai
fungsi paru-paru, gas darah analisis
dan
mengatasi
dan aspek lain dari pasien dengan
kesulitan
untuk
PPOK masih kontroversial. Efek
mengeluarkan sputum pada pasien
ACBT terhadap produksi mukus.
PPOK di Rumah Sakit Paru Respira
Pengukuran
Yogyakarta. ACBT ini bisa dijadikan
meliputi pengumpulan 1 jam pasca
pola hidup pasien, untuk mengurangi
intervensi (1+jam) dan volume basah
akumulasi sputum dalam saluran
sputum 24 jam. Uji coba terkontrol
pernapasan, mengurangi sesak nafas,
secara acak dari Zhang (2019)
dan
menunjukkan bahwa ACBT benar-
membantu
ekspansi
masalah
(ACBT)
meningkatkan
toraks
meningkatkan
mobilisasi
Pakpahan
Sebaliknya
pasien
yang
dapat
(2019)
tidak
secara
produksi
yaitu
mampu
efektif
sputum
7
benar dapat meningkatkan 1+h dan
24-jam
volume
dibandingkan
biasa
sputum
dengan
basah
perawatan
termasuk
KESIMPULAN
Active cycle of breathing
exercise
adalah
suatu
teknik
pendidikan
pernapasan yang terdiri dari 3 tahap
emosional,
yaitu breathing control, thoracic
dukungan keluarga dan pelatihan
expansion excercises (TEE), dan
fungsi pernapasan. Dalam uji coba
forced expiration technique. Teknik
terkontrol, ditunjukkan bahwa ACBT
pernapasan
ini
sangat
banyak
dikombinasikan
drainase
digunakan
pada
pasien
dengan
postural efektif dalam meningkatkan
gangguan
1 + jam dan Volume basah dahak 24
khususnya bagian paru-paru seperti
jam dengan penerimaan yang baik.
bronkhitis,
sistik
atelektasis.
Teknik
kesehatan,
dukungan
dengan
Selain itu juga penelitian yang
dilakukan
oleh
menunjukkan
siklus
Shena
Teknik
aktif
pada
pernapasan
fibrosis
ini
dan
dapat
(2021)
mengembalikan fungsi paru sehingga
pernapasan
paru dapat berkerja dengan baik dan
meningkat
secara
pertukaran gas dapat terjadi dengan
signifikan produksi dahak dan fungsi
normal, sesak menjadi berkurang,
pernapasan pasien dengan penyakit
batuk dapat keluar dengan mudah,
paru obstruktif kronik, terutama pada
dan pola nafas kembali normal.
mereka yang Inisiatif Global untuk
Dengan demikian ACBT sangat
klasifikasi Penyakit Paru Obstruktif
efektif digunakan.
Kronis
tidak
DAFTAR PUSTAKA
yang
1. AbdelHalim,
tingkat
menyebabkan
3,
tetapi
perbedaan
H.
A.,
signifikan dalam viskositas dahak,
AboElNaga, H. H., & Fathy,
kualitas hidup, atau efektivitas biaya
K. A. (2016). Comparison
pengobatan. Lebih-lebih lagi, hasil
between
kami menunjukkan bahwa program
breathing
mingguan dari siklus aktif teknik
drainage versus conventional
pernapasan merupakan terapi yang
chest
aman
subjects
dan
layak
untuk
pasien
penyakit paru obstruktif kronik.
active
with
cycles
of
postural
physiotherapy
bronchiectasis. Egyptian
in
with
8
Journal of Chest Diseases
and Tuberculosis, 65(1), 157165.
4. Elsayed, S. H., Basset, W. K.
M. A., & Fathy, K. A. (2015).
Impact of active cycle of
2. Cabillic, M., Gouilly, P., &
Reychler,
G.
Techniques
manuelles
drainage
(2018).
bronchique
de
des
breathing
technique
on
functional capacity in patient
with
bronchiectasis. International
adultes et adolescents : quel
Journal of Therapies and
niveau de preuve ? [Manual
Rehabilitation
airway clearance techniques
Research, 4(5), 287.
in adults and adolescents:
What
level
evidence?]. Revue
of
5. Guyton A, Hall J. Buku Ajar
des
Fisiologi Kedokteran. 11th
maladies respiratoires, 35(5),
ed. Jakarta: EGC; 2012
495–520.
https://doi.org/10.1016/j.rmr.
2015.12.004
6. Hidayat
Penatalaksanaan
pada
3. Djamaludin, D., Gustini, G.,
&
Setiawati,
Asuhan
S.
(2021).
keperawatan
komprehensif
PPOK
(2015).
Fisioterapi
di
BBKPM
Surakarta. Naskah Publikasi,
Fakultas
Ilmu
Kesehatan,
UMS.
dengan
penerapan
active
cycle
breathing
technique
pada
7. Huriah, T., & Ningtias, D. W.
(2017).
pasien gagal jantung dengan
Cycle
masalah
Technique
jalan
Faqih.
ketidakefektifan
nafas
dan
pola
Pengaruh
Of
Peningkatan
Active
Breathing
Terhadap
Nilai
VEP1,
Sputum,
dan
nafas. JOURNAL OF Public
Jumlah
Health Concerns, 1(3), 162-
Mobilisasi Sangkar Thoraks
170.
Pasien
PPOK. IJNP
9
(Indonesian
Journal
of
Chronic
Obstructive
Nursing Practices), 1(2), 44-
Pulmonary
54.
Applied
Disease. World
Sciences
Journal, 20(6), 818-822.
8. Lestari, R. I., Herawati, I.,
Fis, S., Dwi Rosella, K., &
11. NHS. (2018). The Active
Fis, S. (2015). Manfaat active
Cycle Breathing Techniques.
cycle of breathing technique
Oxford University Hospitals
(ACBT)
bagi
penderita
https://www.ouh.nhs.uk/patie
penyakit
paru
obstruktif
nt-
kronik
(PPOK) (Doctoral
dissertation,
Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
guide/leaflets/files/11659Pbre
athing.pdf (Diakses Jumat, 4
Maret
2022
Pukul
10.57
WIT).
9. Lewis, L. K., Williams, M.
T., & Olds, T. S. (2012). The
12. Nurarif, A. H., & Kusuma ,
active cycle of breathing
H. 2015, Aplikasi asuhan
technique:
a
keperawatan
review
and
systematic
meta-
berdasarkan
diagnosa medis dan Nanda
–
analysis. Respiratory
Nic
Noc
medicine, 106(2),
155–172.
Mediaction
https://doi.org/10.1016/j.rmed
Yogyakarta
(1sted.).
:
Publishing,
.2011.10.014
13. Pakpahan,
10. Melam, G. R., Zakaria, A. R.,
R.
E.
Pengaruh
(2019).
Kombinasi
Buragadda, S., Sharma, D., &
Fisioterapi Dada dan Active
Alghamdi, M. A. (2012).
Cycle
Comparison
Terhadap Saturasi Oksigen,
of
Autogenic
Breathing
Drainage & Active Cycle
Frekuensi
Breathing
Kemampuan
Techniques
on
FEV1, FVC & PERF in
Sputum
Tecnique
Pernapasan,
dan
Mengeluarkan
Lama
Hari
10
Rawat pada Pasien Penyakit
patients
with
Paru Obstruktif Kronik di
obstructive
Ruang Rawat Inap RSUP H.
disease:
Adam Malik Medan.
randomized
pulmonary
A
pragmatic,
clinical
International
14. Pryor, J. A., Tannenbaum, E.,
chronic
Nursing
trial.
Journal
Studies,
of
117,
Scott, S. F., Burgess, J.,
103880. doi:10.1016/j.ijnurst
Cramer, D., Gyi, K., &
u.2021.10388
Hodson,
M.
E.
(2010).
Beyond postural drainage and
17. Shen, M., Li, Y., Ding, X.,
percussion: Airway clearance
Xu, L., Li, F., & Lin, H.
in
cystic
(2020). Effect of active cycle
Cystic
of breathing techniques in
people
with
fibrosis. Journal
of
Fibrosis, 9(3), 187-192.
patients
with
obstructive
15. Safira, A. R., & Nahdliyyah,
of
Fisioterapi
journal
Kondisi
pulmonary
disease: a systematic review
A. I. (2017). Penatalaksanaan
Pada
intervention. European
of
physical
Tuberkulosis Paru Dengan
rehabilitation
Modalitas
medicine, 56(5),
Infrared
dan
chronic
and
625–632.
Active Cycle Of Breathing
https://doi.org/10.23736/S197
Technique
(ACBT)
3-9087.20.06144-4
BBKPM
SURAKARTA.
Pena
Jurnal
DI
Ilmu
18. Singh,
T.,
Kumar,
N.,
Pengetahuan dan Teknologi,
Sharma, N., & Patra, A.
31(1), 37-44.
(2019).
Effectiveness
of
Active Cycle of Breathing
16. Shen, M., Li, Y., Xu, L., Shi,
Technique
H., Ni, Y., Lin, H., & Li, F.
Postural
(2021). Role of active cycle of
Autogenic
breathing
Patients
technique
for
along
with
Drainage
Versus
Drainage
with
in
Chronic
11
Bronchitis. Physiotherapy
journal of chronic obstructive
and
pulmonary disease, 13, 2849–
Occupational
Therapy, 12(1).
2858.
https://doi.org/10.2147/COP
19. Üzmezoğlu, B., Altıay, G.,
D.S175085
Özdemir, L., Tuna, H., & Süt,
N. (2018). The Efficacy of
22. Zuriati, Z., Surya, M., &
Flutter® and Active Cycle of
Zahlimar.
Breathing
(2020). Effectiveness
Techniques
in
Active
Patients with Bronchiectasis:
Cycle of Breathing Technique
A Prospective, Randomized,
(ACBT) with Pursed Lips
Comparative Study. Turkish
Breathing Technique (PLBT)
thoracic journal, 19(3), 103–
to tripod position in increase
109.
oxygen saturation in patients
https://doi.org/10.5152/TurkT
with COPD, West Sumatera.
horacJ.2018.17050
Enfermería Clínica, 30, 164–
167. doi:10.1016/j.enfcli.201
20. WHO. 2010. Definition Of
Quality
9.11.046
Of
Life.https://www.who.int/heal
23. https://ktki.kemkes.go.id/info
thinfo/survey/whoqol-
/sites/default/files/KMK%20
qualityoflife/en/
No.%20HK.01.07-MENKES-
Rabu,
26
(Diakses
Oktober
2022,
Pukul 06.30 WIT)
3152020%20ttg%20Standar%20
Profesi%20Tenaga%20Prom
21. Zhou, A., Zhou, Z., Peng, Y.,
osi%20Kesehatan%20dan%2
Zhao, Y., Duan, J., & Chen,
0Ilmu%20Perilaku.pdf
P. (2018). The role of CAT in
(Diakses Jumat , 28 Oktober
evaluating the response to
2022, Pukul 14.00 WIT)
treatment of patients with
AECOPD. International
12
24. https://goldcopd.org/wpcontent/uploads/2017/11/GO
LD-2018-v6.0-FINALrevised-20-Nov_WMS.pdf
(Diakses Jumat , 28 Oktober
2022, Pukul 14.00 WIT)
25. https://digilib.esaunggul.ac.id
/public/UEU-Undergraduate10647bab%201.Image.Marked.pdf
(Diakses Jumat , 28 Oktober
2022, Pukul 14.00 WIT)
13
Download