LAPORAN PRAKTIKUM ET2214 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2B MODUL : 01 BASIC CLI DAN IP ADDRESSING NAMA : LUNA LAVIENA NIM : 18121037 KELOMPOK :7 HARI, TANGGAL : SELASA, 14 FEBRUARI 2023 WAKTU : 07:00-09:00 ASISTEN : AMADEA RASHIDA LABORATORIUM TELEMATIKA PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2023 Basic CLI dan IP Addressing Luna Laviena (18121037) Teknik Telekomunikasi Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung 18121037@telecom.stei.itb.ac.id Abstract—Praktikum Jaringan Komputer I Modul 1: Basic CLI dan IP Addressing memiliki tujuan untuk melakukan konfigurasi dasar pada perangkat jaringan, melakukan konfigurasi remote management pada perangkat jaringan, melakukan verifikasi terhadap hasil konfigurasi dasar perangkat jaringan, dan memahami fungsi router dan switch. Hasil yang ingin dicapai adalah praktikan dapat melakukan konfigurasi dasar perangkat jaringan, melakukan konfigurasi remote management pada perangkat jaringan, memverifikasi hasil konfigurasi dasar perangkat jaringan, dan memahami fungsi router dan switch. Pada praktikum ini diperoleh hasil pengujian yang sesuai dengan teori sehingga praktikum dinyatakan berhasil. Keywords—IP address, remote management, ping, router, switch I. PENDAHULUAN Sebuah jaringan atau network lokal bisa memiliki beberapa perangkat, seperti komputer, router, switch, dan sebagainya. Perangkat-perangkat ini dapat berkomunikasi dengan satu sama lain dengan bantuan IP address dan koneksi melalui kabel-kabel yang terhubung pada port mereka. Akan tetapi, diperlukan konfigurasi serta verifikasi dari konfigurasi tersebut terlebih dahulu agar memastikan bahwa data yang ingin dikirim oleh pengguna dapat sampai ke tujuan tanpa ada kendala apapun. Maka dinilai perlu adanya kegiatan praktikum untuk memahami cara memahami cara kerja serta mengkonfigurasi perangkat jaringan seperti router dan switch, penulis telah melakukan praktikum Basic CLI dan IP Addressing yang memiliki tujuan sebagai berikut: konfigurasi pada perangkat B. Router Router merupakan sebuah perangkat jaringan yang berguna untuk menghubungkan lebih dari satu network untuk membuat sebuah internetwork atau internet. Router bekerja pada tiga layer sekaligus, yaitu physical layer, data link layer, dan network layer. Pada masingmasing layer tersebut router berfungsi untuk meregenerasi sinyal yang diterima, memeriksa address sumber dan tujuan yang ada pada paket, dan memeriksa address yang ada di layer IP [2]. C. Switch Switch merupakan perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan perangkat yang berada dalam sebuah jaringan ke perangkat lain yang berada pada jaringan yang sama. Tidak seperti router yang mengirimkan paket data ke jaringan dengan beberapa perangkat, switch hanya mengirimkan data ke satu perangkat tujuan (seperti sebuah router, komputer pengguna, atau bahkan switch lain pada jaringan yang sama) [1]. D. Telnet Telnet, atau teletype network, merupakan sebuah protokol network yang memungkinkan pengguna untuk mengakses komputer atau terminal yang remote melalui Internet atau jaringan komputer TCP/IP [5]. Pengguna yang ingin menggunakan Telnet akan diminta untuk login dengan memasukkan password yang sesuai sebelum mereka dapat mengakses komputer yang remote. 1. Melakukan jaringan. 2. Melakukan konfigurasi remote management pada perangkat jaringan. III. 3. Melakukan verifikasi terhadap hasil konfigurasi dasar perangkat jaringan. A. Alat Percobaan 1. PC (Personal Computer) 4. Memahami fungsi router dan switch. II. dasar identitas dari perangkat yang tersambung pada jaringan, sedangkan network id berfungsi untuk mengidentifikasi jaringan tempat perangkat berada [3]. DASAR TEORI A. IP Addressing IP address atau (Internet Protocol address) adalah sebuah alamat yang berfungsi sebagai identifikasi dari sebuah perangkat dalam jaringan lokal atau internet [4]. IP address memungkinkan adanya komunikasi antar perangkat dalam jaringan, seperti komputer, router, dan sebagainya. Pada praktikum kali ini akan digunakan IP address jenis IPv4, yaitu IP address dengan 32 bit yang dibagi menjadi empat oktet. IP address ini juga terbagi menjadi dua bagian, yaitu host id dan network id. Host id berfungsi sebagai METODOLOGI PERCOBAAN 2. Kabel UTP 3. USB to Serial 4. Software Putty 5. Router 6. Switch B. Langkah Kerja Langkah-langkah percobaan pada Modul 1 : Basic CLI dan IP Addressing adalah sebagai berikut. 1) Percobaan 1: Melakukan Konfigurasi Dasar pada Router via Console Membuka setting Open Network and Sharing Center pada taskbar Network. Menghidupkan PC. Menghubungkan kabel UTP straight ke port RJ45 di PC dan ujung lainnya ke port GE 0 di Router. Memastikan aplikasi Putty sudah terinstall di PC. Menyambungkan kabel power ke Router dan Switch Menyambungkan kabel Serial ke port Console di Router dan ujung lainnya ke port USB di PC. Memilih Ethernet yang digunakan dengan memilih Internet Protocol Version 4 dan menekan Properties. Mengatur IP address sesuai dengan panduan modul Membuka Device Manager pada PC. Melihat pada bagian Ports (COM & LPT), lalu mencatat port COM berapa yang terdeteksi USB to Serial. Menghidupkan Router dengan menekan tombol power ON di Router. Memilih connection type Serial pada Putty, lalu mengatur Serial Line sesuai port COM yang digunakan. Memastikan Speed = 96600 lalu menekan Open. Menunggu proses booting Router pada Putty sampai ditampilkan tulisan <Quidway>, kemudian menggunakan perintah pada modul untuk mengkonfigurasi IP address router. 2) Percobaan 2: Management Telnet Melakukan Konfigurasi Remote Membuka aplikasi Putty Menggunakan perintah yang tertera pada modul untuk mengkonfigurasi password Telnet 3) Percobaan 3: Verifikasi Konfigurasi Dasar Router Membuka aplikasi Command Prompt, lalu mengetikkan perintah 'ping 192.168.1.1'. Melakukan screenshoot hasil ping, lalu menganalisa hasil tersebut. 4) Percobaan 4: Melakukan Remote via Telnet Menghubungkan kabel UTP straight ke port RJ45 di PC dan ujung lainnya ke port GE 0 di Router seperti pada topologi di modul. Menjalankan Putty dan menggunakan tipe koneksi Telnet. Mengisi hostname dengan IP address router dan port 23 (telnet), lalu open. Ketika sudah tersambung dan diminta password untuk login, memasukkan password yang telah dibuat pada percobaan 1.4.2. 5) Percobaan 5: Verifikasi Konfigurasi Dasar Router via Switch Menghubungkan kabel UTP straight ke port RJ45 di PC dan ujung lainnya ke port RJ45 nomor 1 di switch. Menghubungkan kabel UTP straight lainnya ke port GE 0 di router dan ujung lainnya ke port RJ45 di switch. Menghidupkan switch dengan menekan tombol power ON di switch. Mengetik perintah 'ping 192.168.1.1' di Command Prompt. bukan lagi user view. Router pada awalnya bernama Quidway, tetapi dengan menggunakan perintah ‘sysname’ nama Router diganti menjadi Router1. Kemudian, setelah diberikan perintah ‘interface GigabitEthernet 0/0’ pada aplikasi Putty port GE 0 pada router jadi dapat dikonfigurasi. Setelah itu Putty diberikan masukan ‘ip address 192.168.1.1 255.255.255.0’ yang akan mengkonfigurasikan IP address router menjadi 192.168.1.1. Line terakhir pada screenshot, ‘undo shutdown’, akan mengenable interface sehingga konfigurasi yang telah dilakukan akan tersimpan. Gambar berikut menunjukkan tampilan CLI ketika diberi perintah ‘display ip interface.’ B. Percobaan 2: Melakukan Konfigurasi Remote Management Telnet Pada percobaan kedua, akan dilakukan langkah pertama untuk mengkonfigurasi Telnet, yaitu memasang password. Mengulangi percobaan tersebut dengan mengganti port RJ45 ke nomor lain pada switch, lalu menganalisa hasil ping yang diproleh. Melakukan screenshot hasil ping, lalu membandingkan hasil ping router tanpa switch dan dengan switch. IV. HASIL DAN ANALISIS PERCOBAAN A. Percobaan 1: Melakukan Konfigurasi Dasar pada Router via Console Pada percobaan ini akan dilakukan konfigurasi dasar pada router melalui koneksi jenis Console. Setelah PC dan Router telah terhubung melalui kabel Serial, aplikasi Putty dibuka. Kemudian, connection type dipilih dan Serial Line diatur sesuai dengan panduan modul, akan ditampilkan proses booting pada aplikasi Putty. Setelah proses booting selesai, digunakan perintah seperti yang tertera pada modul pada console Putty untuk mengkonfigurasi IP address router. Gambar berikut menunjukkan screenshot ketika perintah tersebut telah dimasukkan. Gambar 2. Foto konfigurasi percobaan 2. Line pertama, ‘user-interface vty 0 4’, membatasi jumlah maksimal concurrent user yang bisa terhubung pada konfigurasi yang telah dibuat menjadi 5 orang (dari user 0 hingga user 4). Baris berikutnya, yaitu ‘aunthetication-mode password’, memastikan bahwa mode authentication disetel menjadi password authentication sehingga user akan diminta untuk memasukkan password jika ingin login pada device. Line berikutnya (‘set authentication password simple <123456>’) merupakan perintah untuk memasang password sesuai dengan kemauan pengguna, dimana mode ‘simple’ menandakan bahwa tidak ada enkripsi pada password tersebut. Kemudian, terdapat line ‘user privilege level 3’ yang mengatur level pengguna sebagai user password authentication, dimana level 3 merupakan level management yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan perintah user management dan command level configuration. Baris terakhir merupakan perintah untuk menyalakan server Telnet. Gambar 1. Screenshot aplikasi Putty ketika diberi perintah untuk mengkonfigurasi IP address Router. Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa mulanya ditampilkan tulisan <Quidway>, tetapi ketika Putty diberikan perintah ‘system-view’ tulisan berubah menjadi [Quidway]. Nama router yang diberikan kurung kotak menunjukkan bahwa aplikasi Putty sedang berada dalam mode system view, C. Percobaan 3: Verifikasi Konfigurasi Dasar Router Pada percobaan ketiga, akan dilakukan verifikasi terhadap konfigurasi yang telah dipasang pada router. Kemudian, akan diubah IP address, subnet mask, dan default gateway pada settings di PC dengan pengaturan sebagai berikut. Gambar 5. Konfigurasi Putty untuk percobaan 4. Gambar 3. Foto konfigurasi percobaan 3. Lalu, aplikasi Command Prompt dibuka dan diberikan perintah ‘ping 192.168.1.1’. Gambar berikut menunjukkan hasil yang didapat. Setelah konfigurasi sudah sesuai dan ditekan tombol Open pada Putty, pada CLI akan diminta password agar pengguna dapat login. Password yang digunakan adalah password yang telah dipasang pada percobaan 1.4.2, yaitu <123456>. Gambar berikut menunjukkan tampilan CLI ketika pengguna memasukkan password yang tepat. Gambar 6. Tampilan CLI ketika pengguna berhasil login. Gambar 4. Hasil ping percobaan 3. Pada hasil yang diperoleh terdapat pengukuran nilai time dan TTL. Time merupakan waktu yang dibutuhkan untuk paket sampai ke router setelah dikirim dan router mengirim paket kembali ke pengirim. TTL atau Time-To-Live adalah waktu yang menunjukkan berapa ‘lompatan’ yang boleh dilakukan oleh paket data (atau jumlah router yang dapat dilalui paket pada jaringan tersebut) sebelum ia habis. Hasil ping pada Gambar X menunjukkan bahwa time kurang dari 1ms dan TTL bernilai 225. Maka, waktu yang diperlukan agar paket mencapai router lalu kembali ke pengirim kurang dari 1 ms, sedangkan jumlah lompatan yang dapat dilalui paket data sebelum expire adalah 255 lompatan. D. Percobaan 4: Melakukan Remote Via Telnet Untuk percobaan keempat, akan digunakan server Telnet untuk mengakses router secara remote. Setelah menghubungkan PC dengan router sesuai dengan topologi pada modul, aplikasi Putty dijalankan dan dikonfigurasi seperti pada gambar berikut. Cara mengakses router pada percobaan 1.4.4 berbeda dari cara pada percobaan 1.4.1 karena tipe koneksi yang digunakan pada percobaan 1.4.1 merupakan koneksi console, sehingga router dapat diakses oleh pengguna secara langsung melalui PC. Koneksi yang digunakan pada percobaan 1.4.4 adalah koneksi telnet, sehingga pengguna harus memasukkan IP address router pada pengaturan PC dan memasukkan password agar bisa login dan mengakses router. E. Percobaan 5: Verifikasi Konfigurasi Dasar Router via Switch Pada percobaan kelima, topologi yang digunakan hampir sama dengan topologi pada percobaan 1.4.3, tetapi ada switch sebagai perantara PC dan router. Kabel-kabel UTP straight dihubungkan pada port PC, switch dan router sesuai dengan instruksi pada modul. Gambar berikut menunjukkan port yang digunakan pada switch untuk pengujian pertama. Gambar 9. Default Gateway dikosongkan pada konfigurasi IP address. Hasil ping yang diperoleh dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 7. Port switch yang digunakan pada pengujian pertama. Setelah switch dihidupkan dengan menekan tombol power ON, aplikasi Command Prompt akan diberikan perintah ‘ping 192.168.1.1’, dan hasil yang diperoleh dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 10. Hasil ping ketika Default Gateway dikosongkan. Dapat dilihat bahwa hasil ping yang diperoleh pada pengujian ini sama dengan hasil ping yang diperoleh pada pengujian sebelumnya. Hal ini dikarenakan Default Gateway tidak diperlukan jika pengguna ingin mengirimkan paket data melalui local network, dan karena switch dan router terhubung langsung dengan PC maka tidak ada masalah pada pengiriman paket walaupun Default Gateway dikosongkan. Kemudian, pengujian diulang dengan menggunakan port lain pada switch. Pengaturan kabel pada port dan hasil yang diperoleh dapat dilihat pada kedua gambar berikut. Gambar 8. Hasil ping yang diperoleh ketika digunakan port 1 pada switch. Pada pengujian berikutnya, Default Gateway dikosongkan pada konfigurasi IP address pada PC seperti pada gambar berikut. Gambar 11a. Port switch yang digunakan pada pengujian kedua. Gambar 13. Perubahan konfigurasi IP address pada PC. Kemudian hasil ping yang diperoleh adalah sebagai berikut. Gambar 11b. Hasil ping untuk pengujian kedua. Dapat dilihat dari Gambar b bahwa hasil ping untuk pengujian kedua sama dengan hasil ping pengujian pertama (dengan time kurang dari 1ms dan TTL bernilai 255), sehingga penggunaan port yang berbeda pada switch tidak mempengaruhi pengiriman paket data. Lalu, pengujian diulang, tetapi kali ini kabel UTP straight dipindahkan ke port GE1 pada router. Berikut merupakan hasil yang ditampilkan pada aplikasi Command Prompt. Gambar 14. Hasil ping setelah konfigurasi IP address diubah. Gambar di atas menunjukkan bahwa pengiriman paket ketika digunakan port GE1 pada router berhasil ketika konfigurasi IP address diubah. V. KESIMPULAN Pada praktikum kali ini, dilakukan konfigurasi dasar untuk perangkat jaringan seperti mengubah IP address router dan mengubah nama router menggunakan CLI aplikasi Putty dan koneksi tipe console. Kemudian, dilakukan juga konfigurasi remote management pada perangkat jaringan dengan koneksi Telnet dengan memasang password tanpa enkripsi pada router dan mengubah privilege pengguna menjadi level 3. Gambar 12. Hasil ping ketika digunakan port GE1 pada router. Dapat dilihat pada gambar di atas bahwa pengiriman paket tidak berhasil karena paket tidak dapat mencapai destination host. Hal ini disebabkan konfigurasi IP address yang telah dibuat merupakan konfigurasi untuk port GE0 pada router, sehingga jika ingin menggunakan port GE1 maka harus ada perubahan pada konfigurasi IP address di PC. Lalu, dilakukan verifikasi terhadap hasil konfigurasi dasar perangkat jaringan dengan mencari hasil ping untuk konfigurasi yang telah ditetapkan. Hasil ping router yang diperoleh tetap sama baik dengan switch maupun tanpa switch, atau ketika port switch yang digunakan diubah. Namun, terjadi kegagalan dalam pengiriman paket data ketika port router yang digunakan diubah. Jika pengguna ingin mengganti port router yang digunakan, maka harus dilakukan konfigurasi lagi agar pengiriman data tidak bermasalah. Sebuah router berfungsi sebagai perangkat yang menghubungkan jaringan yang berbeda serta menentukan jalur yang akan dilalui paket, sedangkan switch berfungsi sebagai perangkat jaringan yang menghubungkan berbagai perangkat dalam sebuah jaringan. DAFTAR PUSTAKA [1] [2] [3] [4] Cloudflare. (n.d.). What is a network switch? | switch vs. Router | Cloudflare. What is a network switch? | Switch vs. router | Cloudflare. Retrieved February 14, 2023, from https://www.cloudflare.com/learning/network-layer/what-is-anetwork-switch/ Forouzan, B. A. (2010). Tcp/Ip protocol suite. McGraw-Hill Higher Education. Glenn, W. (2018, February 11). How Do Ip Addresses Work? How Do IP Addresses Work? - How-To Geek. Retrieved February 14, 2023, from https://www.howtogeek.com/341307/how-do-ip-addresseswork/ Kaspersky. (n.d.). What is an IP Address – Definition and Explanation. What is an IP Address – Definition and Explanation - Kaspersky. Retrieved February 15, 2023, from [5] https://www.kaspersky.com/resource-center/definitions/what-is-an-ipaddress Techopedia. (n.d.). Telnet (TN). What is Telnet (TN)? - Definition from Techopedia. Retrieved February 14, 2023, from https://www.techopedia.com/definition/2457/telnet-tn