REVIEW JURNAL No JUDUL Jurnal 1 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus Protobiont (2015) Vol. 4 (1) : 184-189 Maria Angelina , Masnur Turnip , Siti Khotimah Kemangi adalah tanaman berkhasiat obat yang digunakan sebagai obat sakit perut, obat demam, menghilangkan bau mulut, dan sebagai sayuran. Pada kemangi mengandung senyawa aktif seperti minyak atsiri, alkaloid, saponin, flavonoid, triterpenoid, steroid, tannin dan fenol. Beberapa golongan kandungan kimia tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, dan Klebsiella pneumonia seperti senyawa alkaloid, minyak atsiri dan fenol. Sifat dari penghambatan ini disebut sebagai bakteriostatik atau bakteriosida. Pada penelitian sebelumnya, dapat diketahui bahwa senyawa flavonoid pada daun kemangi berupa orientin dan visenin memberikan efek antibakteri yang sinergis terhadap E. coli, S. aureus, dan K. pneumonia. Jurnal 2 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Tanaman Johar (Cassia siamea Lamk.) Dari Beberapa Tingkat Kepolaran Pelarut TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kemangi terhadap pertumbuhan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. METODE Bahan yang digunakan yaitu ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum Linn.), Nutrient Agar (NA), Nutrient Broth (NB), biakan bakteri (Escherichia coli dan Staphylococcus aureus), akuades steril, FeCl3 5%, Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa antibakteri dalam daun johar bersifat polar, non polar atau semi polar, serta daya hambat tertinggi ekstrak daun johar terhadap bakteri gram negatif (Escherichia coli dan Shigella dysenteriae) dan gram positif (Staphylococcus aureus dan Micrococcus luteus) Bahan dan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun tanaman johar, bakteri patogen Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Mikrococcus luteus dan Shigella dysenteriae, Nutrien Agar (NA), JURNAL PENULIS PENDAHULUAN KOVALEN (2017) 3(3):242-251 Fitriah , Mappiratu , Prismawiryanti Tumbuhan memiliki banyak peran dalam kehidupan manusia, khususnya pada pengobatan secara tradisional. Pada tumbuhan terkandung senyawa metabolit sekunder , seperti : alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid dan triterpenoid. Berdasarkan penelitian toksikologi, farmakologi, dan identifikasi serta isolasi senyawa kimia aktif yang terdapat dalam tumbuhan, didalam daun tanaman johar terdapat metabolit sekunder seperti : saponin, antrakuinon, flavonoid dan alkaloid. Metabolit tersebut berfungsi sebagai anti malaria, anti diabetes, antioksidan, anti tumor, insektisida, analgesik dan anti inflamasi HASIL DAN PEMBAHASAN magnesium (Mg), HCL pekat, CH3COOH glasial, H2SO4 pekat, kloroform, pereaksi meyer, alkohol, etanol 96%, spritus, Thiamfenicol, dan Dimetilsulfoxida 10% (DMSO). Prosedur Kerja : 1. Pembuatan Ekstrak Daun Kemangi (O. sanctum) 2. Pembuatan Media Media nutrien agar (NA) 3. Pemurnian Bakteri 4. Pembuatan Suspensi Kultur Murni Bakteri Uji 5. Pembuatan Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Kemangi 6. Uji Aktivitas Antibakteri Nutrient Broth (NB), antibiotik, aquades, n-heksan, etil asetat, etanol, pereaksi dragendorf, serbuk magnesium, HCl pekat, H2SO4 pekat dan FeCl3, kertas saring, tissu, aluminium foil dan asam asetat anhidrat. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tabung reaksi, rak tabung reaksi, cawan petri, pembakar bunsen, blender, ayakan 60 mesh, rotary evaporator vakum, erlenmeyer, corong kaca, pipet tetes, neraca analitik, batang pengaduk, autoclave, gelas kimia, gelas ukur, alat penyaring vakum, inkubator, pipet volum, pipet mikro, jangka sorong, cork borer dan penangas air Prosedur Kerja : 1. Tahap pengolahan daun johar 2. Tahap ekstraksi daun johar 3. Uji fitokimia 4. Persiapan bahan uji antibakteri 5. Pembuatan suspensi bakteri uji 6. Pengujian aktivitas antibakteri dengan metode sumur difusi Metabolit sekunder adalah senyawa pada tanaman yang berfungsi untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit. Kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam tumbuhan berbedabeda karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian uji fitokimia dengan pereaksi yang berbeda menunjukkan bahwa ekstrak daun kemangi (Ocimum sanctum) mengandung golongan senyawa metabolit sekunder yang terdiri dari flavonoid, minyak atsiri, dan tannin. Hasil pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol O. sanctum terhadap pertumbuhan bakteri E. coli menunjukkan adanya zona hambat yang lebih kecil dibandingkan dengan zona hambat bakteri S. Aureus. Dan berdasarkan uji Turkey Metabolit sekunder dalam ekstrak daun Johar terdiri atas tanin dan alkaloid semi polar serta tanin alkaloid polar, flavonoid dan saponin yang bersifat polar. Berdasarkan daya hambatnya, Ekstrak heksana tidak memberikan daya hambat terhadap semua bakteri uji. Sedangkan Ekstrak etil asetat yang mengandung steroid semi polar dan tanin semi polar memberikan zona hambat terhadap semua bakteri uji, meskipun diameter zona hambatnya berbeda-beda. Ekstrak etanol yang mengandung senyawa–senyawa polar (alkaloid, flavonoid saponin dan tanin) juga memberikan zona hambat terhadap semua bakteri uji. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh daya hambat terbesar terdapat pada ekstrak etanol yang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin terhadap bakteri Staphylococcus aureus. konsentrasi ekstrak menunjukkan adanya hasil perbedaan dalam daya hambat pertumbuhan bakteri. Aktivitas penghambatan E. coli dan S. aureus oleh ekstrak etanol O. sanctum dapat disebabkan oleh adanya pengaruh senyawa metabolit sekunder yaitu senyawa tanin, flavonoid, dan minyak atsiri. Faktor penggunaan pelarut juga dapat berpengaruh terhadap hasil metabolit sekunder yang didapat. senyawa tanin mempunyai aktivitas antibakteri untuk melawan Staphylococcus aureus dengan mengganggu sintesa peptidoglikan bakteri yang menjadikan dinding sel tidak sempurna sehingga mengakibatkan inaktivasi. Sedangkan flavonoid menyebabkan perubahan komponen organik dan transport nutrisi yang akhirnya akan mengakibatkan timbulnya efek toksik terhadap bakteri. Senyawa tanin berperan sebagai antibakteri karena memiliki kemampuan membentuk senyawa kompleks dengan protein melalui ikatan hidrogen, jika terbentuk ikatan hidrogen antara tanin dengan protein maka protein akan terdenaturasi sehingga metabolisme bakteri menjadi terganggu Sedangkan mekanisme kerja Flavonoid dengan cara merusak membran sel bakteri pada bagian fosfolipid sehingga mengurangi permeabilitas yang mengakibatkan bakteri mengalami kerusakan PERBEDAAN Ekstraksi tumbuhan dengan menggunakan satu buah pelarut yaitu etanol Untuk mengetahui bahwa Metabolit sekunder pada daun kemangi memiliki aktivitas penghambat bakteri gram positif lebih baik dibandingkan dengan bakteri gram negative. Spesifik membahas tentang cara kerja dan daya hambat dari metabolit sekunder dalam pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif. Memiliki metabolit yang sama (Tanin dan flavonoid) namun dengan cara penghambatan bakteri yang berbeda. Ekstraksi tumbuhan dengan menggunakan 3 buah pelarut yaitu heksana, etil asetat, dan Etanol Membandingkan aktivitas penghambatan bakteri diantara 3 jenis pelarut. Fokus pada pembahasan perbedaan daya hambat antara pelarut. Memiliki metabolit yang sama (tanin dan flavonoid) namun dengan cara penghambatan bakteri yang berbeda.