FENOMENA TREND FASHION ZENTAI DI KALANGAN ANAK MUDA JEPANG PROPOSAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi mata kuliah Nihon Kenkyuu Zeminaru pada program studi Sastra Jepang STBA JIA Bekasi Hanny Fatmawati NIM : 43131520190048 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING JIA BEKASI 2022 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan mode pakaian di Jepang cukup meningkat signifikan, dari hanya sebatas kimono hingga pakaian modern. Bahkan saat ini trend fashion berpakaian gaya Jepang diikuti oleh banyak negara lainnya serta tidak jarang mereka pun mendirikan klub khusus untuk pecinta mode pakaian Jepang. Zentai (ゼンタイ) adalah singkatan kata dari Zenshin (全身) yang artinya seluruh tubuh dan Taitsu (タイツ) yang berarti pakaian ketat. Oleh karena itu Zentai dapat diartikan memakai pakaian ketat yang menutupi seluruh tubuh. Istilah zentai umumnya digunakan oleh anak muda didalam suatu komunitas dari berbagai usia di Jepang. Adapun golongan yang termasuk sebagai pengguna zentai ini adalah berbagai macam kalangan dari masyarakat Jepang dengan berbagai macam usia dan tidak mengenal laki – laki maupun perempuan dari berbagai jenis profesi, seperti pelajar, pekerja kantoran, mahasiswa di perguruan tinggi, maupun kaum orang dewasa. Zentai pertama kali ada pada tahun 1980-an yang awalnya zentai adalah busana ketat jenis celana yang digunakan dalam melakukan kegiatan olahraga dan akrobatik. Desain awalnya adalah terbuat dari kain yang sangat kasar. Tetapi seiring dengan perkembangannya busana ketat ini menjadi salah satu trend populer dari jenis pakaian renang, yang hingga saat ini digunakan oleh pria maupun wanita dengan konsep seperti pakaian olahraga renang full bodysuit. Berbagai kota di Jepang seperti Tokyo, Osaka, maupun Shibuya adalah beberapa lokasi dari berbagai komunitas trend – trend unik dan menarik selain Harajuku. Pelaku komunitas trend unik dan menarik ini rata- rata adalah remaja, dimana komunitas remaja inilah memiliki nama yang sama dengan pakaiannya yang juga disebut dengan zentai. Berbagai penampilan dari trend fashion zentai ini selalu mengalami perkembangan dan perubahan. Beberapa orang yang memakai zentai umumnya dibagi menjadi 2 kelompok, yakni orang – orang yang sepenuhnya zentai yang berarti mereka dapat memakai zentai disetiap waktu maupun di waktu tertentu seperti bertemu teman, berbelanja, jalan – jalan, dan sebagainya. Kemudian ada juga orang – orang yang menyukai zentai tetapi tidak tahu banyak mengenai zentai yang dapat digunakan dalam berbagai kegiatan dan kesempatan. (http://id.wikipedia.org/wiki/zentai). Trend fashion dapat menunjukkan suatu identitas dari orang yang menggunakannya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan remaja mengikuti trend fashion. Adanya pengaruh globalisasi dan pengaruh budaya asing yang menyebabkan pergaulan bebas pada remaja dan mengikuti trend fashion. Menurut Matsumoto (2002 : 126) didalam penjelasannya bahwa banyak dari trend yang muncul adalah berasal dari festival – festival tradisional yang rutin diadakan di Jepang, sehingga banyak yang ingin berpenampilan lain daripada yang lain agar tampak mencolok di muka umum (Macias, 2007 : 9). Fenomena berasal dari kata “Phenomenon” yang berarti terlihat. Koeswarno (2009 :2) mengatakan fenomenologi berusaha mencari pemahaman bagaimana mengkonstruksi makna dan konsep penting dalam kerangka pemahaman kita sebagai manusia mengenai dunia yang dibentuk dan terlihat oleh hubungan kita dengan orang lain. Dapat di sebut sebuah pemikiran yang tak hanya memandang setiap sesuatu dari luarnya saja namun juga berupaya untuk menggali makna apa yang ada dibalik gejala itu (Campbell dalam Wirawan, 2012:133). Pada dasarnya Jepang adalah negara yang mudah bagi seseorang untuk menciptakan suatu hal baru dan kemudian orang – orang tertentu akan turut mengikuti hal tersebut, terutama remaja Jepang yang pada dasarnya sangat senang mengikuti atau menciptakan suatu trend mode bahkan menciptakan suatu budaya baru sejak puluhan tahun yang lalu ( Macias, 2007 : 7). Seiring dengan kemajuan Jepang dalam bidang ekonomi, Jepang juga memiliki kemajuan di bidang fashion style (gaya berbusana). Hal ini ditandai dengan semakin luasnya fenomena gaya berbusana mereka baik di negara negara Asia maupun di negara-negara barat. Khususnya di Tokyo, daerah ini tidak luput dari banyaknya komunitas pengikut trend terkini, mulai dari trend yang unik atau pun menarik, sampai kepada trend yang aneh dan mencolok, sehingga Tokyo lebih tampak seperti suatu wadah dimana tidak luput dari berbagai macam komunitas yang banyak mengikuti trend terbaru. Sering para pecinta fashion ini, mengibaratkan Tokyo yakni ibu kota Jepang sebagai Paris kedua yang berada di Asia. Baik dari tatanan rambut, riasan wajah,sampai busana yang berasal dari negara matahari terbit ini disukai hampir dari seluruh anak muda Asia termasuk Indonesia. Berdasarkan dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk membahas tentang trend fashion zentai yang digemari kalangan anak muda Jepang dan mencoba menuangkannya dalam proposal yang diberi judul “FENOMENA TREND FASHION ZENTAI DI KALANGAN ANAK MUDA JEPANG” B. Rumusan Masalah dan Fokus Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan hal di atas, permasalahan penelitian ini mencoba menjawab masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : a. Bagaimanakah fenomena fashion zentai di kalangan anak muda Jepang? b. Bagaimanakah dampak sosial pengguna zentai terhadap anak muda Jepang? 2. Fokus Masalah Dari permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti menganggap perlu adanya pembatasan ruang lingkup dalam pembahasan.Hal ini dilakukan sebagai upaya agar masalah tidak menjadi terlalu luas dan berkembang jauh, sehingga penulisan dapat lebih terarah dan terfokus. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi ruang lingkup pembahasan yang akan difokuskan pada fenomena zentai di kalangan anak muda dan dampak sosialnya bagi remaja yang menaruh minat pada zentai. C. Tujuan Penlelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk memberikan wawasan pengetahuan tentang budaya fashion zentai di kalangan anak muda Jepang b. Untuk mendeskripsikan dampak sosial dari penggunaan zentai yang diminati oleh remaja di Jepang. 2. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penilitian ini, hasilnya diharapakan dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak tertentu, antara lain : a. Bagi peneliti sendiri diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai zentai lebih spesifik terutama pada remaja di Jepang saat ini. b. Memberikan informasi pada masyarakat luas pada umumnya, dan dapat membantu Mahasiswa Sastra Jepang khususnya agar menambah informasi dan wawasan tentang kebudayaan Jepang yang berhubungan dengan trend fashion zentai saat ini. D. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif melalui berbagai sumber data, yakni dari buku-buku budaya Jepang dan internet. Dalam hal ini peneliti akan melihat perkembangan budaya fashion Jepang, sehingga akan diperoleh gambaran mengenai fashion yang populer dan sangat digemari oleh anak muda Jepang. Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orangorang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik ( Bogdan dan Taylor, 1992:21-22 ). Menurut Whintney (1960 : 160) Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah – masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi – situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan – kegiatan, sikap – sikap, pandangan – pandangan, serta proses – proses yang sedang berlangsung dan pengaruh – pengaruh dari suatu fenomena. E. Objek Penelitian dan Sumber Data 1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah fashion zentai itu sendiri. Zentai adalah salah satu trend fashion yang populer di Jepang. 2. Sumber Data Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu akan membaca bahan bacaan yang memiliki relevansi dengan topik penelitian. Bahan bacaan bisa berupa buku, majalah, jurnal, artikel, maupun skripsi. F. Definisi Operasional Pada dasarnya variabel masih berupa konsep yang bersifat general dan memerlukan definisi yang dijelaskan secara spesifik sesuai kriteria sehingga dapat diuji atau diukur. Menurut Singarimbun dan Effendi Ed. (2006: 46) Definisi Operasional Variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variable. Dalam penelitian ini, definisi operasional variabelnya adalah sebagai berikut : 1. Fenomena Fenomena bisa diartikan sebagai fakta sosial dalam kehidupan masyarakat yang dilakukan lantaran adanya bentuk-bentuk perubahan sosial yang diakibatkan tindakan masyarakat itu sendiri. Dalam kehidupan bermasyarakat tentunya akan menjumpai banyak fenomena sosial atau kejadian-kejadian yang berkesan dan berpengaruh besar sedang terjadi. Fenomena dalam kehidupan bisa dalam bentuk hal-hal atau kejadian yang positif maupun negatif. 2. Trend fashion Trend Fashion yaitu cara berpakaian yang baru, atau up to date dan mengikuti perkembangan zaman. trend fashion juga merupakan gaya hidup seseorang yang diaplikasikan dengan cara seseorang mengenakan pakaian, aksesoris, atau bahkan dalam bentuk model rambut hingga riasan wajah. Setiap pergantian tahun, dunia fashion Jepang juga mengalami pergantian trend. Trend fashion Jepang memperkenalkan style unik, edgy, dan berkarakter. 3. Zentai Zentai merupakan sebutan untuk busana yang menutupi tubuh dengan ciri khas menampakkan setiap lekuk bentuk tubuh orang yang memakainya. Zentai dibagi atas dua: Zentai Full bodysuit dan Zentai tidak Fullbody suit. G. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan, dimana dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah dan fokus masalah, tujuan penelitian dan manafaat penelitian, objek penelitian dan sumber data, definisi operasional, sistematika penulisan, dan kerangka landasan teoritis. Bab II Landasan Teoritis, dimana dalam bab ini berisi teori-teori yang digunakan untuk meneliti topik yang diangkat. Bab III Metodologi Penelitian, dimana dalam bab ini berisi tentang Teknik pengumpulan data, Teknik analisis data dan sumber data. Bab IV Analasis Data, dimana dalam bab ini berisi tentang paparan data, analisis data, dan interpretasi hasil penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran, merupakan kesimpulan dan saran dari hasil analisis peneliti terhadap objek penelitian didalam penelitian kali ini. H. Kerangka Landasan Teoritis Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan fenomenologi dan teori Identitas dalam sosiologi remaja untuk meneliti tentang trend fashion zentai di Jepang. yaitu mempelajari tentang apa yang tampak atau menampakan diri. Menurut Kuswarno ( 2009 : 2 ) bahwa Fenomenologi berusaha mencari suatu pemahaman tentang bagaimana manusia mengkonstruksikan makna dan konsep penting dalam pemahaman kita mengenai dunia yang dibentuk oleh hubungan kita dengan orang lain. Dapat pula di sebut sebagai sebuah pemikiran yang tak hanya memandang setiap sesuatu dari luarnya saja namun juga berupaya untuk menggali makna apa yang ada dibalik gejala itu (Campbell dalam Wirawan, 2012:133). Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung hidup dengan cara berkelompok. Bermacam – macam kelompok manusia dapat kita temukan di berbagai belahan bumi. Pembentukan kelompok itu didasari oleh bermacam – macam hal dan biasanya dinamakan komunitas. Menurut George Hillery Jr dalam Fredian Tonny (2003 : 23) mengatakan bahwa komunitas adalah sekumpulan orang – orang yang hidup di satu wilayah dan memiliki ikatan untuk melakukan interaksi satu sama lain. Dalam berkelompok, manusia dapat mengembangkan visi dan misi serta tujuan yang sama dalam kepentingan bersama di dalam berkelompok. Menurut Erikson (1989: 20) identitas diri adalah kesadaran individu untuk menempatkan diri dan memberikan arti pada dirinya dengan tepat pada konteks kehidupan yang akan datang dan menjadi sebuah kesatuan gambaran diri yang utuh dan berkesinambungan untuk menemukan jati dirinya, khususnya remaja di Jepang. Sehingga, identitas bagi individu dan orang lain mampu memastikan perasaan subjektif tersebut. Berdasarkan teori fenomenologi dan teori identitas, maka zentai merupakan wadah bagi anggotanya dalam memenuhi kebutuhan psikologis maupun sosialnya serta untuk mengembangkan eksistensi dirinya. Dengan pendekatan ini, dapat ditinjau interaksi kehidupan masyarakat Jepang khususnya remaja saat ini. Komunitas remaja Jepang dapat memicu remaja agar dapat mengekspresikan diri sesuai dengan keinginan dan jati dirinya. DAFTAR PUSTAKA Mazari, Rauf. (2015). Fenomena Gyaru Dalam Kehidupan Remaja Di Jepang. Erikson, Erick, H. (1989). Identitas dan Siklus Hidup Manusia; Bunga Rampai 1. (Terj. Agus Cremers). Jakarta: PT. Gramedia Bancroft, Alison. (2012). Fashion and Psychoanalysis : Styling the Self . U.K : I.B. Tauris Kuswarno, Engkus. (2009). Fenomenologi (fenomena pengemis kota bandung). Bandung: Widya Padjadjaran Eundeok., Anna., dan Hyejeong K. (2011). Fashion Trend Aanalysis and Forecasting. New York: Berg