TUGAS INDIVIDU MAKALAH TENTANG SISTEM PENTANAHAN Mata Kuliah Pengukuran Besaran Listrik Dosen Pengampu : Ni Made Seniari, ST., MT DISUSUN OLEH : Nama : Erlani NIM : F1B021039 Kelas : Elektro B PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MATARAM TAHUN AJARAN 2021/2022 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya zaman dan semakin sempitnya tanah yang dapat digunakan maka pembangunan perumahan di wilayah Indonesia mengalami kendala pada perluasan bangunan. Sehingga pembangunan perumahan cenderung keatas atau bertingkat sebagai solusi menghadapi permasalahan tersebut. Bangunan bertingkat lebih rawan mengalami gangguan baik gangguan secara mekanik maupun gangguan alam. Salah satu gangguan alam yang sering terjadi adalah sambaran petir. Untuk melindungi dan mengurangi dampak kerusakan akibat sambaran petir maka dipasang sistem pengamanan pada perumahan. Sistem pengamanan itu berupa sistem penangkal petir beserta pentanahannya. Pemasangan sistem tersebut didasari oleh perhitungan resiko kerusakan akibat sambaran petir terhadap perumahan. Grounding atau pembumian instalasi listrik sangat dibutuhkan untuk mengamankan peralatan-peralatan listrik maupun manusia yang berlokasi di sekitar ganguan. Grounding juga mencegah terjadinya tegangan sentuh bila terjadi arus bocor. Sistem pembumian yang baik adalah memiliki resistans sekecil mungkin, tidak lebih dari 5 Ω. Resistans pembumian dipengaruhi oleh tahanan jenis tanah, keadaan tanah, jarak, ukuran, dan jenis elektroda serta susunan elektroda. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa itu sistem pentanahan? 2. Tujuan sistem pentanahan? 3. Komponen-komponen yang mempengaruhi sistem pentanahan? 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pentanahan? 5. Metode pengukuran tahanan jenis tanah? 1.3 Tujuan 1. Mahasiswa mampu memahami apa itu pentanahan 2. Mahasiswa mampu memahami tujuan dibuatnya system pentanahan 3. Mahasiswa mengetahui komponen-komponen yang mempengaruhi sistem pentanahan 4. Mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi system pentanahan 5. Mahasiswa mengetahui metode-metode pengukuran tahan jenis tanah BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem pentanahan atau biasa disebut sebagai grounding system adalah sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik utamanya petir. Sistem pentanahan digambarkan sebagai hubungan antara suatu peralatan atau sirkuit listrik dengan bumi. System grounding ini bekerja dengan cara meniadakan beda potensial sehingga ketika terjadi kebocoran tegangan listrik maupun arus listrik akan langsung diarahkan ke tanah atau bumi. 2.2 Tujuan Dibuatnya System Pentanahan Secara umum fungsi dari sistem pentanahan dan grounding pengaman adalah sebagai berikut : 1. Mencegah terjadinya perbedaan potensial antara bagian tertentu dari instalasi secara aman. 2. Mengalirkan arus gangguan ke tanah sehingga aman bagi manusia dan peralatan. 3. Mencegah timbul bahaya sentuh tidak langsung yang menyebabkan tegangan kejut. 4. Melindungi peralatan / saluran dari bahaya kerusakan yang diakibatkan oleh adanya ganguan fasa ke tanah 5. Melindungi peralatan / saluran dari bahaya kerusakan isolasi yang diakibatkan oleh tegangan lebih 6. Untuk keperluan proteksi jaringan 7. Melindungi makhluk hidup terhadap tegangan langkah (step voltage) 8. Melindungi mahluk hidup dari tegangan sentuh 9. Melindungi peralatan dari tegangan lebih Menurut IEEE Std 142™-2007 4, tujuan system pentanahan adalah: 1. Membatasi besarnya tegangan terhadap bumi agar berada dalam batasan yang diperbolehkan 2. Menyediakan jalur bagi aliran arus yang dapat memberikan deteksi terjadinya hubungan yang tidak dikehendaki antara konduktor system dan bumi. Deteksi ini akan mengakibatkan beroperasinya peralatan otomatis yang memutuskan suplai tegangan dari konduktor tersebut 2.3 Komponen-Komponen Sistem Pentanahan Komponen pentanahan terdiri dari Tanah dan Elektroda pentanahan. 1. Tanah Salah Satu yang menentukan besarnya tahanan sistem pentanahan adalah tahanan jenis tanah. Semakin Kecil Tahanan Tanah Maka Tahanan sistem pentanahan akan semakin kecil sehingga akan semakin baik Tahanan jenis tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor : Karakteristik Material Tanah Kelembaban Tanah Temperatur Table tahanan jenis tanah Jenis Tanah Tahanan Jenis (Ω) Tanah Rawa 30 Tanah Liat Dan Tanah Ladang 100 Pasir Basah 200 Kerikil Basah 500 Pasir Dan Krikil Kering 1000 Tanah Berbatu 3000 Tabel 1. Tahanan Jenis Tanah 2. Elektroda pentanahan Elektroda Pentanahan merupakan komponen penting yang berfungsi untuk menyalurkan arus ke Tanah. Tahanan Sistem Pentanahan dipengaruhi oleh karakteristik elektroda pentanahan yang digunakan antara lain : a. Elektroda batang Elektroda Batang, berupa batang yang ditanam tegak lurus dalam Tanah. Elektroda batang terbuat dari batang atau pipa logam yang di tanam vertikal di dalam tanah. Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel atau galvanised steel. Perlu diperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar terhindar dari galvanic couple yang dapat menyebabkan korosi. Elektroda batang ini mampu menyalurkan arus discharge petir maupun untuk pemakaian pentanahan yang lain. Elektroda ini banyak digunakan di gardu induk-gardu induk. Cara Pemasangannya dengan memancangkannya ke dalam tanah dan tidak memerlukan lahan yang luas. Gambar 1. Elektroda Batang b. Elektroda pita Elektroda Pita, berupa pita atau kawat berpenampang bulat yang ditanam di dalam tanah umumnya penanamannya tidak terlalu dalam (0,5 - 1 meter) dan caranya ada bermacam-macam. Gambar 2. Elektroda Pita Elektroda pita jenis ini terbuat dari bahan metal berbentuk pita atau juga kawat BCC yang di tanam di dalam tanah secara horizontal sedalam ± 2 feet. Elektroda pita ini bisa dipasang pada struktur tanah yang mempunyai tahanan jenis rendah pada permukaan dan pada daerah yang tidak mengalami kekeringan. Hal ini cocok untuk daerah – daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah makin tinggi dengan kedalaman. c. Elektroda plat Elektroda plat, berupa pelat yang ditanam tegak lurus dalam tanah. Elektroda ini terdapat tiga macam bentuk yaitu : - Bentuk Grid - Bentuk radial - Bentuk lingkaran Elektroda ini ditanam di tanah yang lebih dalam dibandingkan dengan elektroda pita. Digunakan bila diinginkan tahanan pentanahan yang kecil dan sulit diperoleh dengan menggunakan jenis-jenis elektroda yang lain. Gambar 3. Elektroda Plat 2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pentanahan 1. Pengaruh Kedalaman Elektroda Tanah Semakin Dalam Elektroda Tanah maka Tahanan Sistem Pentanahan Akan semakin kecil, karena semakin dalam maka tanah akan semakin lembab dan semakin dekat dengan unsur logam. 2. Pengaruh Luas Kontak Antar Elektroda tanah dengan Tanah Semakin Luas Kontak dengan tanah, maka tahanan sistem pentanahan akan semakin kecil, karena semakin luas kontak maka jalur arus ketanah semakin luas, dan juga resistansi elektroda semakin kecil 3. Pengaruh Jumlah dan Jarak Antara Elektroda Untuk mendapatkan Tahanan tanah yang optimal, maka jarak antara 2 elektroda minimal sekitar 2 kali dalam elektroda. 2.5 Metode Pengukuran Tahanan Jenis Tanah Pengukuran tahanan jenis tanah biasanya dilakukan dengan cara : 1. Metode tiga titik Metode tiga titik (three-point methode) dimaksudkan untuk mengukur tahanan pentanahan. Misalkan tiga buah batang pentanahan dimana batang 1 yang tahanannya hendak diukur dan batang-batang 2 dan 3 sebagai batang pengentanahan pembantu yang juga belum diketahui tahanannya, seperti pada gambar: Gambar 3. Rangkaian pengukuran tahanan jenis tanah dengan Metode tiga titik 2. Metode empat titik Peralatan yang dibutuhkan: • 4 kutub tanah pertolongan/batang besi • 1 buah Amperemeter • 1 buah Voltmeter sumberdaya AC Cara penyambungan: 4 batang besi (sebut saja sebagai batang C1, P1, P2 dan C2) ditancapkan ke tanah dalam satu baris dengan jarak masing-masing a meter. Antara P1 dan P2 dipasang Volt meter, antara C1 dan C2 disambungkan dengan Ampere meter dan sumber daya AC 110/220 VAC. Gambar 2.4. Rangkaian pengukuran tahanan jenis tanah dengan Metode empat titik Cara pengukuran: Sambungkan sumber daya, ukur berapa Ampere arus yang mengalir antara C1 dan C2, misalnya I Ampere. Ukur berapa beda potensial antara P1 dan P2, misalnya V (Volt). Masukkan besaran pada rumus: 𝜌=2πaR di mana π = 3,14 a = jarak antara batang besi R= 𝑉 𝐼 KESIMPULAN 1. grounding system adalah sistem pengamanan terhadap perangkat-perangkat yang mempergunakan listrik sebagai sumber tenaga, dari lonjakan listrik utamanya petir. Sistem pentanahan digambarkan sebagai hubungan antara suatu peralatan atau sirkit listrik dengan bumi. 2. Menurut IEEE Std 142™-2007 4, tujuan system pentanahan adalah: Membatasi besarnya tegangan terhadap bumi agar berada dalam batasan yang diperbolehkan Menyediakan jalur bagi aliran arus yang dapat memberikan deteksi terjadinya hubungan yang tidak dikehendaki antara konduktor system dan bumi. Deteksi ini akan mengakibatkan beroperasinya peralatan otomatis yang memutuskan suplai tegangan dari konduktor tersebut. 3. Komponen-komponen Pentanahan Tanah Elektroda Pentanahan : Elektroda Pita, Elektroda Batang, Elektroda Pelat. 4. Faktor yang mempengaruhi pentanahan Bentuk elektroda Jenis bahan dan ukuran elektroda Jumlah/konfigurasi elektroda Kedalaman pemancangan / penanaman didalam tanah Faktor-faktor alam Pengaruh luas kontak antar elektroda tanah dengan tanah Luas kontak antar elektroda tanah dengan tanah. 5. Metode pengukuran tahanan jenis tanah Metode tiga titik (three-point methode) Metode empat titik