Uploaded by Nanda Putri

Diabetes melitus gestasional

advertisement
MAKALAH
PENYAKIT KEHAMILAN (DIABETES MELITUS)
Mata Kuliah Keperawatan Kesehatan Reproduksi
Dosen Pengampu Ns. Jehan Puspasari, M.Kep
Disusun Oleh Kelompok 1:
Alya Putri Rachmah
2130054
Ayu Khotimah
2130052
Claudia Silfi Amanda
2130056
Nanda Putri Pratiwi
2130044
Nia Kurniawati
2130045
Selvia Fitriyani
2130025
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS HUSADA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya sehingga makalah dengan judul “Penyakit Kehamilan (Diabetes
Melitus)” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang berkontribusi dengan
memberikan materi maupun pikirannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata
kuliah Keperawatan Kesehatan Reproduksi. Selain itu, pembuatan makalah ini juga
bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk makalah ini
menjadi lebih baik.
Jakarta, 20 Februari 2023
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3. Tujuan Penulisan.............................................................................. 3
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................... 4
2.1. Pengertian Penyakit Kehamilan (Diabetes Melitus) ........................ 4
2.2. Etiologi Penyakit Kehamilan (Diabetes Melitus) ............................ 5
2.3. Manifestasi Klinik Penyakit Kehamilan (Diabetes Melitus) ........... 6
2.4. Patofisiologi Penyakit Kehamilan (Diabetes Melitus)..................... 7
2.5. Penatalaksanaan Penyakit Kehamilan (Diabetes Melitus)............... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 11
3.1. Kesimpulan ...................................................................................... 11
3.2. Saran ................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok kelainan
metabolik dengan: karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kena insulin atau kedua-duanya. Salah satu tipe
DM adalah Diabetes Melitus Gestasional (DMG) yang didefinisikan
sebagai suatu kelainan metabolik yang disebabkan intoleransi karbohidrat
ringan maupun berat, yang diketahui pertama kali pada saat kehamilan.
Definisi ini juga mencakup pasien yang sebetulnya sudah mengidap DM,
tetapi baru diketahui saat terjadi kehamilan dan yang mengalami
intoleransi glukosa tapi belum memenuhi kriteria diagnosis DM.
DMG meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas ibu, janin dan
perinatal serta meningkatkan risiko terjadinya DM. Penyulit yang dapat
terjadi pada ibu dengan DMG 23 meliputi preeklamsia, poli hidramnion,
infeksi saluran kemih, persalinan seksio sesana dan trauma persalinan
akibat bayi besar. Penyulit yang terjadi pada janin dan perinatal adalah
makrosomia, hambatan pertumbuhan janin, cacat bawaan, gangguan
metabolik karbohidrat/kalsium, magnesium ataupun billirubin, gangguan
hematologis, gangguan respirasi dan jantung.
Metoda penapisan, kriteria diagnosis dan cara pemantauan DMG
sangat penting dalam upaya untuk mencegah dan menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas; baik untuk ibu dan bayi. Pada makalah ini akan
dibahas mengenai DMG yang meliputi epidemiologi, patogenesis, kriteria
diagnosis, dan pemeriksaan laboratorium.
Diabetes melitus gestasional (DMG) adalah gangguan toleransi
glukosa yang pertama kali ditemukan pada saat kehamilan. DMG
merupakan keadaan pada wanita yang sebelumnya belum pernah
didiagnosis diabetes kemudian menunjukkan kadar glukosa tinggi selama
kehamilan, Diabetes melitus gestasional berkaitan erat dengan komplikasi
1
selama kehamilan seperti meningkatnya kebutuhan seksio sesarea,
meningkatnya risiko ketonemia, preeklampsia dan infeksi traktus urinaria,
serta meningkatnya gangguan perinatal (makrosomia, hipoglikemia
neonatus, dan ikterus neonatorum). Efek luaran jangka panjang DMG bagi
bayi adalah lingkungan intrauterin yang berisiko genetik terhadap obesitas
dan atau diabetes; bagi ibu, DMG merupakan faktor risiko kuat terjadinya
diabetes melitus permanen di kemudian hari.
Diabetes melitus gestasional menjadi masalah kesehatan masyarakat
sebab penyakit ini berdampak langsung pada kesehatan ibu dan janin.
Dampak yang ditimbulkan oleh ibu penderita diabetes melitus gestasional
adalah ibu berisiko tinggi terjadi penambahan berat badan berlebih,
terjadinya
preklamsia,
eklamsia,
bedah
sesar,
dan
komplikasi
kardiovaskuler hingga kematian ibu. Setelah persalinan terjadi, maka
penderita berisiko berlanjut terkena diabetes tipe 2 atau terjadi diabetes
gestasional yang berulang pada 3 masa yang akan datang. Sedangkan bayi
yang lahir dari ibu yang mengalami diabetes gestasional berisiko tinggi
untuk terkena makrosomia, trauma kelahiran. Selain itu, bayi berisiko
tinggi untuk terkena hipoglikemia, hipokalsemia, hiperbilirubinemia,
sindrom gangguan pernafasan, polistemia, obesitas dan diabetes melitus
tipe 2.
Berhubung penelitian mengenai diabetes mellitus gestasional masih
jarang dilakukan dilihat dari susahnya memperoleh data epidemiologi
yang menggambarkan tentang kasus diabetes mellitus gestasional di
Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan, maka akan dilakukan penelitian
tentang gambaran karakteristik pasien diabetes melitus gestasional di
RSIA Siti Khadijah Makassar. Pemilihan lokasi berdasarkan pertimbangan
RSIA Siti Khadijah Makassar merupakan rumah sakit tipe B khusus,
sehingga pasien yang menggunakan jasa pelayanan medis di rumah sakit
tersebut cukup banyak dan memiliki fasilitas pemeriksaan dalam
mendiagnosis diabetes melitus gestasional.
2
1.2.
Rumusan Masalah
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan penyakit kehamilan (Diabetes
Melitus)?
1.2.2. Apa saja etiologi penyakit kehamilan (Diabetes Melitus)?
1.2.3. Apa saja manifestasi klinik penyakit kehamilan (Diabetes
Melitus)?
1.2.4. Bagaimana patofisiologi penyakit kehamilan (Diabetes Melitus)?
1.2.5. Apa saja penatalaksanaan penyakit kehamilan (Diabetes Melitus)?
1.3.
Tujuan Penulisan
Disusunnya makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Keperawatan Kesehatan Reproduksi. Agar kami dapat memperluas
wawasan dan menyusun secara ilmiah. Serta mampu memahami apa yang
dimaksud dengan Penyakit Kehamilan (Diabetes Melitus).
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.
Pengertian Penyakit Kehamilan (Diabetes Melitus)
Diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metebolik yang
ditandai dengan hiperglikemia yang disebabkan oleh defek pada sekresi
insulin, kerja insulin atau keduanya.
Ada dua istilah diabetes dalam kehamilan. Diabetes Melitus
Gestasional (DMG) adalah gangguan toleransi glukosa yang terjadi pada
saat kehamilan (Adli, 2021). Kondisi ini terjadi pada wanita yang sebelym
kehamilannya belum pernah didiagnosis diabetes, kemudian menunjukkan
kadar glukosa yang tinggi selama kehamilan. DMG mempengaruhi sekitar
14% kehamilan di seluruh dunia, mewakili sekitar 18 juta kelahiran setiap
tahun (Pramana, Wiguna, Hamid, & Wibowo, 2021).
Diabetes Melitus PreGestasional (DMPG) adalah diabetes yang
terjadi pada ibu hamil, dengan ibu yang sudah memiliki riwayar diabetes
sebelumnya, baik diabetes melitus tipe 1 ataupun tipe (Mufdillah, Ningsih,
Subarto, & Fajarini, 2019).
Diabetes Melitus Gestasional (DMG) dapat mempengaruhi berbagai
aspek kesehatan keturunan sepanjang perjalanan hidupnya (Pedoman
Diagnosis dan Penatalaksanaan Hiperglikemia dalam kehamilan, 2021).
Untuk jangka panjang bayi akan mengalami hipoglikemia neonatal,
hiperbilirubinemia, dan makrosomia. Sedangkan untuk jangka panjangnya
anak akan mengalami obseitas. Diabetes Melitus tipe 2, hipertensi, dan
penyakit jantung koroner. Dampak bagi ibu untuk jangka pendek akan
berkemungkinan untuk mengalami preeklamsia, persalinan yang sulit,
operasi sesar, hingga kematian. Sedangkan untuk jangka panjang ibu akan
mengalami DMG pada kehamilan selanjutnya, mengalami Diabetes
Melitus tipe 2 setelah melahirkan, dan terganggunya sistem kardivaskuler.
4
2.2.
Etiologi Penyakit Kehamilan (Diabetes Melitus)
Faktor penyebab terjadinya diabetes melitus kehamilan atau diabetes
melitus gestasional (DMG) antara lain (Yanti, 2016):
a.
Usia
Wanita yang berusia lebih dari 25 tahun lebih rentan mengalami
DMG dibandingkan dengan yang berusia di bawah 25 tahun. Hal ini
disebabkan karena semakin tingginya tingkat pendidikan dan
kesempatan berkerja. Mereka yang memiliki pendidikan tinggi akan
lebih waspada terhadap GDM tetapi tidak akan memprioritaskan hal
tersebut karena kesibukannya dalam bekerja.
b.
Peningkatan berat badan selama kehamilan
Peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu
faktor resiko GDM. Wanita hamil yang mengalami kenaikan berat
badan sebanyak 6kg di usia kehamulan 28 minggu adalah hal yang
normal. Tetapi jika mengalami kenaikan >8kg, secara statistik
memiliki hubungan yang siginifikan dengan kejadian diabetes
melitus. Hal ini karena adanya persepsi bahwa mengkonsumsi
makanan secara berlebihan selama hamil sangat penting dan
mengurangi aktivitas fisik dalam pekerjaan rumah harus dilakukan
untuk mengurangi risiko kehilangan janinnya.
c.
Riwayat diabetes dalam keluarga
Wanita hamil dengan riwayat keluarga positif DM memiliki
kemungkinan besar untuk menderita GDM.
d.
Riwayat Polycytic Ovary Syndrome (PCOS)
Wanita dengan sindrom ini memiliki disfungsi sel 𝛽 yang
menyebabkan respon insulin yang tidak adekuat terhadap input
glukosa dalam tubuh, dikombinasikan dengan efek diabetik dalam
kehamilan yang semakin memungkinkan berkembangnya GDM
pada wanita dengan sindrom PCOS.
e.
Riwayat diabetes pada kehamilan sebelumnya
f.
Status sosio-ekonomi keluarga
5
Wanita dengan kondisi sosio-ekonomi yang rendah lebih rentan
mengalami GDM. Hal ini dikarenakan keterlambatan untuk
memeriksakan diri ke dokter dan tidak mematuhi diet yang
direkomendasikan. Wanita dengan status ekonomi rendah menjalani
diet tidak seimbang karena lebih banyak mengkonsumsi karbohidrat
dan makanan berlemak.
2.3.
Manifestasi Klinik Penyakit Kehamilan (Diabetes Melitus)
Tanda dan gejala ibu hamil yang mengalami GDM antara lain
(Johnson, 2014):
a.
Sering merasa lapar
b.
Sering merasa haus
c.
Sering buang air kecil.
d.
Infeksi pada bagina
e.
Pandangan kabur.
f.
Kelebihan berat badan.
g.
Mudah merasa lelah
h.
Kesemutan pada tangan dan kaki
i.
Kemungkinan terjadinya komplikasi:
1) Janin besar >4kg
2) Pra-eklamsia/eklamsia
3) Keguguran
4) Persalinan premature
5) Persalinan SC
6
2.4.
Patofisiologi Penyakit Kehamilan (Diabetes Melitus)
Sebagian kehamilan ditandai dengan adanya resistensi insulin dan
hiperinsulinemia (kondisi di mana jumlah insulin dalam darah lebih
tinggi dari biasanya) pada beberapa perempuan yang akan menjadi faktor
predisposisi terjadinya diabetes selama kehamilan. Resistensi ini berasal
dari hormon diabetogenik hasil sekresi plasenta yang terdiri dari atas
hormon pertumbuhan (growth hormon), Cortikotropin Releasing
Hormone (CRH), plasenta laktogen, dan progesterone. Hormon ini dan
perubahan endokrinologik serta metabolik akan menyebabkan perubahan
7
dan menjamin pasokan bahan bakar dan nutrisi ke janin sepanjang waktu.
Akan terjadi diabetes melitus gestasional apabila fungsi pankreas tidak
cukup untuk mengatasi keadaan resistensi insulin yang diakibatkan oleh
perubahan hormon diabetogenik selama kehamilan.
Kadar glukosa yang meningkat pada ibu hamil sering menimbulkan
dampak yang kurang baik terhadap bayi yang dikandungnya. Bayi yang
lahir dari ibu dengan diabetes melitus biasanya lebih besar, dan bisa
terjadi juga pembesaran dari organ-organnya (hepar, kelenjar adrenal,
jantung). Segera setelah lahir, bayi dapat mengalami hipoglikemia
karena produksi insulin janin yang meningkat.
Pada penderita diabetes terjadi hiperglikemia (kadar gula darah
tinggi) yang akan mempengaruhi fungsi setiap jaringan yang ada dalam
tubuh termasuk pembuluh darah yang menyebabkan gangguan sirkulasi
darah keseluruh tubuh, sehingga pemenuhan kebutuhan nutrisi keseluruh
tubuh terganggu yang menyebabkan ibu sering merasa lapar dan haus,
begitu pula dengan kebutuhan kencing oleh karena meningkatnya
sensivitas terhadap augiotensin, reum dan aldesteron pada ginjal yang
disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah pada penderita diabetes.
2.5.
Penatalaksanaan Penyakit Kehamilan (Diabetes Melitus)
Penatalaksaan pada wanita yang mengalami GDM antara lain:
a.
Pemantauan gula darah rutin
Setelah
terdiagnosa
diabetes
gestasional,
pasien
perlu
melakukan pemantauan kadar gula darah secara rutin, baik glukosa
darah puasa maupun glukosa darah post prandial. Sebaiknya pasien
melakukan kunjungan antenatal rutin setiap bulan untuk memantau
kadar gula darah dan pertumbuhan fetus.pengukuran kadar glukosa
darah biasanya diambil sebnyak 4 kali sehari (ketika bangun pagi,
sebelum makan siang, makan malam,dan sebelum tidur).
b.
Aktivitas fisik dan kontrol berat badan
Setiap ibu hamil dengan diabetes gestasional direkomendasikan
untuk melakukan aktivitas fisik selama 30 menit dalam sehari, atau
8
150 menit dalam seminggu. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan
adalah berenang, aerobic low impact, berjalan, dan sepeda statis.
Ibu hamil juga perlu mengontrol berat badan selama masa
kehamilan. Pada ibu yang memiliki riwayat obesitas, sebaiknya
pertambahan berat badan tidak melebih 11,5 kg. Sedangkan
rekomendasi penambahan berat badan pada ibu hamil yang memiliki
berat badan ideal sebaiknya pertambahan berat badan dijaga berkisar
0,5‒2,5 kg pada trimester pertama, dan 500 gram per minggu pada
trimester selanjutnya.
c.
Diet
Pasien diabetes gestasional sebaiknya berkonsultasi dengan ahli
gizi khusus karena kebutuhan kalori perlu disesuaikan dengan
kondisi masing-masing individu. Secara umum, kebutuhan kalori
pada wanita dengan diabetes gestasional adalah 35‒40 kkal/kg jika
underweight, 30‒34 kkal/kg pada berat badan yang ideal, dan 23-25
kkal/kg jika overweight.
Komposisi nutrisi tidak berbeda dengan ibu hamil yang tidak
mengalami diabetes. Rekomendasi intake protein adalah sebesar 1‒
1,5 gram/kg. Jenis karbohidrat sederhana dan gula sebaiknya
dikurangi, sedangkan makanan tinggi lemak dan produk olahan
sebaiknya dihindari. Dianjurkan untuk konsumsi sumber karbohidrat
yang lebih sehat, seperti sayur-sayuran, buah.
d.
Terapi insulin
Insulin sering menjadi drug of choice diabetes gestasional.
Insulin tidak melewati plasenta sehingga aman diberikan selama
kehamilan.
Pada wanita yang hiperglikemia puasa dan postprandial terjadi
pada setiap kali waktu makan, dosis insulin yang direkomendasikan
adalah 0,7‒1,0 unit/kgBB per hari. Dosis ini sebaiknya dibagi
menjadi beberapa regimen menggunakan insulin kerja panjang atau
menengah yang dikombinasikan dengan insulin kerja cepat.
9
Namun, apabila hiperglikemia terjadi pada saat tertentu saja,
maka regimen insulin sebaiknya difokuskan pada saat spesifik
tersebut. Jika seorang pasien hanya memiliki kadar glukosa darah
puasa yang tinggi, maka insulin kerja menengah sebaiknya diberikan
saat malam hari. Sedangkan pada pasien dengan hiperglikemia
postprandial saat sarapan, maka insulin kerja pendek diberikan saat
sarapan. Risiko terapi insulin pada ibu hamil di antaranya
makrosomia, besar bayi masa kehamilan, maupun perawatan
intensif.
10
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Diabetes melitus gestasional (DMG) adalah gangguan toleransi
glukosa yang pertama kali ditemukan pada saat kehamilan. DMG
merupakan keadaan pada wanita yang sebelumnya belum pernah
didiagnosis diabetes kemudian menunjukkan kadar glukosa tinggi
selama kehamilan, Diabetes melitus gestasional berkaitan erat dengan
komplikasi selama kehamilan seperti meningkatnya kebutuhan seksio
sesarea, meningkatnya risiko ketonemia, preeklampsia dan infeksi
traktus urinaria, serta meningkatnya gangguan perinatal (makrosomia,
hipoglikemia neonatus, dan ikterus neonatorum).
3.2.
Saran
Metoda penapisan, kriteria diagnosis dan cara pemantauan DMG
sangat penting dalam upaya untuk mencegah dan menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas; baik untuk ibu dan bayi. Pada makalah ini
akan dibahas mengenai DMG yang meliputi epidemiologi, patogenesis,
kriteria diagnosis, dan pemeriksaan laboratorium.
11
DAFTAR PUSTAKA
Adli, F. K. (2021). DIABETES MELITUS GESTASIONAL: DIAGNOSIS DAN
FAKTOR RISIKO. Jurnal Medika Hutama, 1545-1551.
Mufdillah, Ningsih, S. R., Subarto, C. B., & Fajarini, N. (2019). Mengenal dan
Upaya Mengatasi Diabetes Melitus dalam Kehamilan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Hiperglikemia dalam kehamilan.
(2021). PB PERKENI.
Pramana, K. A., Wiguna, V. V., Hamid, A. R., & Wibowo, E. P. (2021). Manajemen
Kehamilan dengan Diabetes Melitus Gestasional. Jurnal Kedokteran
Unram, 711-715.
Yanti, Y. D. (2016). Diabetes Melitus dalam kehamilan. International Conference
for Midwives, 351-354.
Adele, P. (2002). Asuhan Ibu & Anak (P. Endah (ed.)). EGC Buku Kedokteran.
Johnson, Y. J. (2014). Keperawatan Maternitas (P. A. & H. Dewibertha (ed.)).
Andipubliser.
Lowdermilk Leonard Deitra, Perry .E Shannon, C. K. (2013). Kaperawatan
Maternitas. Penerbit Salemba Medika.
12
Download