Case Study Fisika Statistik Kelompok 4 Kelas C: Alfyana Hidayanti (K2320007) Binti Mustamiul Azizah (K2320022) Sagita Widyastuti (K2320067) Velisa Nur’aini (K2320073) Fungsi distribusi : fungsi sejumlah partikel tiap satuan volume dalam ruang fase partikel tunggal. Pada titik tertentu, fungsi distribusi bernilai sama dengan probabilitas. Jika X adalah variabel sembarang, fungsi distribusi nya merupakan πΉ(π₯) = π(π≤π₯) Dimana π(π≤π₯) merupakan probabilitas bahwa X bernilai kurang dari atau sama dengan x. Probability density function : PDF adalah blok bangunan paling dasar dalam deskripsi statistik suatu variabel. PDF adalah ukuran seberapa besar kemungkinan variabel memiliki nilai tertentu. PDF yang diamati pada dasarnya adalah histogram yaitu jumlah kemunculan suatu nilai dalam rentang tertentu. Binomial dan Poisson tergolong dalam distribusi diskrit, sedangkan distribusi gauss tergolong dalam distribusi kontinu. 1. Uraikan kedua jenis distribusi tersebut dan temukan perbedaannya. Distribusi diskrit merupakan peubah acak yang ruang rentangnya berupa himpunan yang berhingga (finite) atau tak berhingga namun masih dapat terhitung (denumerable/countably infinite) dengan probabilitas tertentu yang peubahnya secara teoritis tidak dapat menerima sembarang nilai yang diberikan dengan sifat-sifat sebagai berikut ini: π (π₯) ≥ 0, ∀π₯ Ο΅ π π₯ πππ ∑ π(π₯) = 1 π₯Ο΅π π₯ Distribusi kontinu merupakan peubah acak yang dapat menerima semua nilai pada skala kontinu. Dimana terdapat perbedaan diantara keduanya yaitu Distribusi Diskrit Distribusi Kontinu Distribusi diskrit dikenalkan menggunakan Distribusi fungsi massa probabilitas kontinu dikenalkan dengan fungsi kepadatan probabilitas Peubahnya secara teoritis tidak dapat Peubah acak yang dapat memperoleh menerima sebarang nilai semua nilai pada skala kontinu Distribusi peluang diskrit atau variabel Distribusi peluang kontinu atau variabel diskrit adalah variabel yang nilainya tidak kontinu adalah variabel yang nilainya dapat dapat dalam bentuk pecahan dalam bentuk pecahan Variabel random diskrit adalah variabel Distribusi peluang kontinu itu tidak terukur random yang dapat dihitung (countable). (infinite) Variabel acak diskrit jika digambarkan Variabel acak kontinu jika digambarkan pada sebuah garis interval akan berupa menjadi sebuah garis interval, berupa deretan titik-titik yang terpisah. deretan titik yang bersambung membentuk suatu garis lurus. Distribusi Binomial Digunakan ketika terdapat dua luaran kemungkinan (khusus). Ingat secara definitive binomial. Hasil luarannya diberi label "sukses/berhasil" dan "gagal". Distribusi binomial digunakan untuk mendapatkan probabilitas mengamati keberhasilan x dalam uji coba sebanyak n, dengan probabilitas keberhasilan pada uji coba tunggal dilambangkan dengan p. Distribusi binomial mengasumsikan bahwa p tetap untuk semua percobaan. Persamaan untuk fungsi PDF-nya adalah π π₯ π−π₯ π(π₯) = πΆπ₯π π q = probabilitas gagal dalam trial tunggal p = 1- q 2. Kemungkinan seorang pasien dengan serangan jantung meninggal karena serangan itu adalah 0,04 (yaitu, 4 dari 100 meninggal karena serangan itu). Misalkan kita memiliki 5 pasien yang mengalami serangan jantung, berapa probabilitasnya semua akan selamat? Penyelesaian : dari ke 5 pasien dengan probabilitas semua akan selamat maka diketahui x = 5, dan jumlah pasien n = 5, dengan nilai probabilitas gagal dalam trial tunggal q = 0,04 , probabilitas keberhasilan pada uji coba tunggal p = 1-0,04 = 0,96. Kemudian substitusikan ke dalam persamaan : π π₯ π−π₯ π(π₯) = πΆπ₯π π 5 5 0−0 π(5) = πΆ50, 96 0, 04 π(π₯) = 5! 0!5! 5 0, 96 π(π₯) = 0, 815 Jadi, probabilitas semua akan selamat sebesar 0,815 3. Misalkan 80% orang dewasa dengan alergi melaporkan gejala sembuh dengan obat tertentu. Jika obat tersebut diberikan kepada 10 pasien baru dengan alergi, berapa kemungkinan obat itu efektif pada tujuh pasien? Penyelesaian: Diketahui: π₯=7 π = 0, 8 π = 10 π = 0, 2 Ditanya: π(7) =...? π π₯ π−π₯ Jawab: π(π₯) = πΆπ₯π π π(7) = 10! 3!7! 7 3 (0, 8) (0, 2) = 120 · 0, 21 · 0, 008 = 0, 201 4. Boleh kalian gunakan excel atau Matlab untuk membuat plot grafik berikut p = 0.1, N = 100, rentang untuk nilai x dari 0 sampai 100. p = 0.25, N = 100, rentang untuk nilai x dari 0 sampai 100. p = 0.5, N = 100, rentang untuk nilai x dari 0 sampai 100. p = 0.8, N = 100, rentang untuk nilai x dari 0 sampai 100. 5. Buatlah simpulan dari kelima grafik tersebut (hubungkan dengan nilai parameter lambda) Semakin besar nilai p maka distribusi akan semakin bergeser ke nilai x yang lebih besar (ke kanan). Rentang distribusi atau simpangan baku untuk p = 0.2 adalah sama dengan distribusi pada p = 0.8 walaupun pada rentang nilai x yang berbeda. Rentang distribusi atau simpangan baku untuk p = 0.5 merupakan yang paling besar sedangkan yang paling kecil yaitu rentang distribusi untuk p = 0.2. Persamaan untuk CDF dapat dituliskan π₯ π π π−π πΉ(π₯; π, π) = Σπ=0πΆπ π π 6. Buatlah grafik untuk CDF dengan nilai lambda seperti pada grafik PDF Distribusi Poisson Dikembangkan oleh Simeon Denis Poisson (Perancis) pada tahun 1837. Variabel Poisson memenuhi kondisi berikut : 1) Memodelkan sejumlah kejadian yang terjadi dalam dalam interval waktu tertentu 2) Probabilitas kejadian selama interval waktu yang kecil sebanding dengan lamanya interval waktu. Persamaan untuk fungsi PDF-nya adalah −λ π₯ π(π₯; λ) = π λ π₯! Untuk x = 0, 1, 2, … λ merupakan ukuran parameter yang mengindikasikan rata-rata jumlah kejadian dalam interval waktu tertentu. 7. Seorang Penjual menjual rata-rata 3 polis asuransi tiap minggu. Dengan menggunakan distribusi Poisson, hitunglah probabilitas penjual tersebut akan menjual a. Beberapa polis b. 2 polis atau lebih tetapi kurang dari 5 polis c. Dengan mengasumsikan bahwa ada 5 hari kerja tiap minggu, berapa probabilitas pada hari tertentu penjual tersebut akan menjual satu polis? Penyelesaian: a. Beberapa polis Probabilitas ditentukan dengan melakukan perhitungan pada 0 polis yaitu: π(π₯ > 0) = 1 − π(π₯ = 0) dengan λ = 3 sehingga diperoleh −3 0 π(π₯ = 0; 3) = π 3 0! = 0. 04978 maka π(π₯ > 0; 3) = 1 − π(π₯ = 0; 3) = 1 − 0. 04978 = 0. 95022 b. 2 polis atau lebih tetapi kurang dari 5 polis π(2 ≤ π₯ < 5; 3) = π(π₯ = 2; 3) + π(π₯ = 3; 3) + π(π₯ = 4; 3) −3 2 −3 3 = π 3 2! π 3 3! = (0.0498) 9 2 + + −3 4 + π 3 4! (0.0498) 27 6 + (0.0498) 81 24 = 0. 224 + 0. 224 + 0. 168 = 0. 616 c. Dengan mengasumsikan bahwa ada 5 hari kerja tiap minggu, berapa probabilitas pada hari tertentu penjual tersebut akan menjual satu polis? Rata-rata jumlah polis yang terjual dalam 5 hari kerja tiap minggu yaitu 3 5 = 0. 6 Menjual satu polis maka x = 1 sehingga −1.6 π(π₯ = 1; 1. 6) = π 1 1.6 1! = (0.2018) 1.6 1 = 0. 32929 8. Jika kegagalan daya listrik terjadi menurut distribusi Poisson dengan rata-rata 3 kegagalan setiap dua puluh minggu, hitung probabilitas bahwa tidak akan ada lebih dari satu kegagalan selama minggu tertentu. Penyelesaian: Misalkan X menjadi variabel acak Poisson. Diberikan λ = 3 20 = 0. 15 Hukum probabilitas Poisson, memberikan x kegagalan per minggu diperoleh dari −λ π₯ π(π = π₯) = (π λ ) π₯! −0,15 = (π (0,15)π₯) π₯! π₯ = 0, 1, 2, 3,.......... Maka probabilitas bahwa tidak akan ada lebih dari satu kegagalan diberikan oleh π ( π ≤ 1; 0, 15) = π(0; 0, 15) + π(1; 0, 15) −0.15 = π −0.15 = π [1 + 0. 15] (1. 15) = (0. 8607) (1. 15) = 0. 9898 Boleh kalian gunakan excel atau Matlab untuk membuat plot grafik berikut 1) λ = 5, rentang untuk nilai x dari 0 sampai 50. 2) λ = 10, rentang untuk nilai x dari 0 sampai 50. 3) λ = 15, rentang untuk nilai x dari 0 sampai 50. 4) λ = 25, rentang untuk nilai x dari 0 sampai 50. 5) λ = 40, rentang untuk nilai x dari 0 sampai 70. 9. Buatlah simpulan dari kelima grafik tersebut (hubungkan dengan nilai parameter lambda) Semakin besar π maka distribusi (median) akan semakin bergeser kekanan (x semakin besar) dan rentang distribusi atau simpangan baku juga akan semakin besar atau (modus) akan semakin rendah. Persamaan untuk CDF dapat dituliskan π₯ πΉ(π₯; λ) = Σπ=0 −λ π π λ π! 10. Buatlah grafik untuk CDF dengan nilai lambda seperti pada grafik PDF Disribusi Gauss Distribusi Gaussian juga disebut distribusi normal. Plot grafiknya adalah sebagai berikut 11. Tentukan ciri khusus dari distribusi Gaussian. a. Teori distribusi memiliki nilai mean, median, dan juga modus yang sama. Oleh karena itu distribusinya sering disebut dengan unimodal. Kurva distribusi bisa bersifat simetris dengan bentuk lonceng atau bell curve. b. Titik puncak kurva pada nilai rata-rata, nilai ini berada di posisi tengah kurva. Kemudian pada data distribusi terletak pada sekitar garis lurus yang ditarik ke bawah yang berasal dari titik tengah. c. Nilai rata-rata atau mean merupakan nilai dengan standar deviasi untuk menentukan lokasi dan juga bentuk distribusi tersendiri. d. Jumlah luas daerah yang terletak di bawah kurva normal memiliki nilai 1. Di antaranya adalah setengah (1/2) pada sisi kanan dan juga setengah (1/2) pada sisi kiri. Hal ini juga berlaku ke seluruh distribusi probabilitas kontinyu. e. Kurva distribusi disimpulkan jika setengah dari data populasi kemudian memiliki nilai yang kurang dari angka rata-rata. Sementara bagian yang lain lagi punya nilai yang jauh lebih besar. f. Masing-masing ekor kurva pada kedua sisi kemudian dapat memanjang dengan tak terbatas. Di berbagai kasus perhitungan distribusi, ekor kurva bahkan dapat memotong sumbu horizontal. 12. Tuliskan persamaan PDF nya. 2 π(π₯) = 1 σ 2π − (π₯−μ) π 2σ 2 μ = πππ‘π − πππ‘π πππ π‘ππππ’π π atau median atau modus 2 σ = π£ππππππ πππ π‘ππππ’π π x = variabel kontinu Buka link berikut https://jurnal.fmipa.unila.ac.id/jtaf/article/view/2608/1905 13. Cermati penerapan dari fungsi distribusi gauss di artikel tersebut. Dalam artikel tersebut, distribusi gaussian 1 dimensi dan 2 dimensi dimanfaatkan untuk menggambarkan proses difusi partikel. Dimana ditujukan untuk mengetahui probabilitas partikel yang berdifusi. Dalam artikel ini akan dilakukan perbandingan dari distribusi partikel bebas dalam 1 dimensi dan 2 dimensi dengan menggunakan dua pembangkit yaitu bilangan random normal dan box muller. 14. Buatlah plot grafik analitiknya untuk distribusi Gaussian 1 dimensi dengan menuliskan nilai tiap parameternya π(π₯) = 1 4ππ·π‘ π − (π₯−π₯0)2 4π·π‘ Parameter: π· =1 π‘ = 1; 2; 4; 8; 16 π₯ =− 30 βπππππ 30 π₯0 = 2