PROPOSAL PENGAJUAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN OPTIMASI KINERJA SUMUR MINYAK LAPANGAN-X MENGGUNAKAN PROSPER KERTAS KERJA WAJIB Oleh : RAKHA HELMIN SYAKIR NIM: 201410059 PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI MINYAK DAN GAS POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS CEPU, 2022 ABSTRAK Optimalisasi produksi sumur minyak dan gas menggunakan Integrated Petroleum Modeling (IPM) telah menjadi salah satu teknik yang sukses berkontribusi terhadap efisiensi dan kuantitas produksi yang lebih baik dari banyak sumur. Pemodelan sumur menggunakan PROSPER, salah satu komponen Integrated Production Modeling (IPM) diterapkan di lapangan X yang berlokasi di PT. Pertamina EP Zona 1 Jambi Model ini membawa semua sifat sumur dengan deskripsi terperinci tentang reservoir dan vertical lift performance. Prosesnya mencakup empat fase. Tahap pertama adalah membangun model sumur dengan menggunakan data PVT, IPR, surface dan equipment data. Tahap kedua adalah membangun well matching berdasarkan data well test bulanan. Hal ini membantu memastikan bahwa model dikalibrasi dan dibuat dengan baik. Fase ketiga adalah melakukan well analysis berdasarkan hasil well matching. Well analysis dapat dilakukan dengan mengevaluasi setiap komponen sumur produksi. Seringkali prosedur ini akan mengidentifikasi kemungkinan masalah yang terjadi pada komponen produksi yang membatasi aliran dan menyebabkan sumur produktivitas sumur tidak mencapai angka optimalnya. Secara keseluruhan, teknik optimasi produksi ini memungkinkan engineer untuk mendapatkan beberapa modifikasi dan saran yang diharapkan dapat meningkatkan produksi sebagai fase ke-empat. Kata kunci : PROSPER, optimasi, Well Analysis ABSTRACT Optimization of oil and gas well production using Integrated Petroleum Modeling (IPM) has become one of the successful techniques contributing to the efficiency and quantity of production that is better than many wells. Well modeling using PROSPER, one of the components of Integrated Production Modeling (IPM), is applied in field X located in PT. Pertamina EP Region 1 Jambi . The model carry all the properties of the well with a detailed description of the reservoir and vertical lift performance. The process includes four phases. The first stage is to build a well model using PVT, IPR, surface and equipment data. The second stage is to build well matching based on monthly well test data. This helps ensure that the model is calibrated and made properly. The third phase is to conduct a well analysis based on the results of well matching. Well analysis can be done by evaluating each component of a production well. This procedure will then identify possible problems occurring in production components that limit the flow and cause the well productivity well not to reach its optimum. Overall, this production optimization technique allows engineers to get some modifications and suggestions that are expected to increase production as a fourth phase. Keywords : PROSPER, optimization, well analysis DAFTAR ISI ABSTRAK ..................................................................................................................... i ABSTRACT ................................................................................................................... iii DAFTAR ISI ................................................................................................................ iv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 1 1.3 Tujuan ............................................................................................................. 2 1.4 Manfaat ........................................................................................................... 2 BAB II Kajian Pustaka .................................................................................................. 5 2.1 INTEGRATED PRODUCTION MODELLING- PROSPER .......................... 5 2.2 Reservoir Sembur Alam (Natural Flow) ........................................................ 6 2.3 Inflow Performance Relationship (IPR) ......................................................... 7 2.4 Vertical Lift Performance (VLP) ................................................................... 9 2.5 Well Productivity .......................................................................................... 10 2.6 Parameter Dasar ........................................................................................... 12 2.6.1 Productivity Index ................................................................................. 12 2.6.2 Pressure Gradient .................................................................................. 13 2.6.3 Viskositas .............................................................................................. 13 BAB III METODOLOGI ............................................................................................ 15 3.1 Alur Penelitian .............................................................................................. 15 3.2 Data dan Sumber Data .................................................................................. 16 BAB IV JADWAL PENELITIAN.............................................................................. 17 4.1 Tempat Penelitian ......................................................................................... 17 4.2 Waktu Penelitian Dan Jadwal Penelitian ...................................................... 17 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 18 LAMPIRAN ............................................................................................................... 21 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Menu Utama PROSPER ......................................................................6 Gambar 2.2 Kurva IPR ............................................................................................8 Gambar 2.3 Production System .............................................................................10 Gambar 3.1 Flowchart Sistem Optimasi Menggunakan PROSPER ......................15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada banyak sumur minyak dan gas di seluruh dunia yang belum dioptimalkan untuk mencapai objektifitas yang efisien. Bahkan, banyak yang mungkin secara rutin dilakukan maintenance yang tidak memaksimalkan potensi maksimum dari sumur. Optimalisasi produksi sumur minyak dan gas menggunakan well modeling telah berkontribusi pada peningkatan teknik penyelesaian, efisiensi yang lebih baik dan produksi yang lebih tinggi dengan banyak sumur. Salah satu aspek terpenting dari well analysis adalah menawarkan bahwa sumur dapat memproduksi dengan rate yang lebih tinggi dari rate sekarang. Dengan menggunakan Integrated Production Modeling (IPM), model sumur dibuat menggunakan PROSPER. Pemodelan sumur menggunakan PROSPER merupakan jembatan antara reservoir dan model permukaan. Model ini membawa semua properti sumur dengan deskripsi rinci tentang reservoir dan vertical lift performance. Pada akhir proyek ini, beberapa rekomendasi dan saran diajukan untuk mengoptimalkan produksi lapangan dalam waktu dekat. 1.2 Rumusan Masalah Perumusan masalah pada Kertas Kerja Wajib ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah sumur telah mencapai produksi optimal? 2. Bagaimana cara melakukan Well Modeling? 1 3. Apa parameter yang bisa ditingkatkan guna menaikkan produksi sumur? 1.3 Tujuan Tujuan dari metode optimasi produksi adalah untuk meningkatkan kinerja komponen sumur agar didapatkan laju potensial maksimumnya, khususnya menentukan kesesuaian ukuran tubing dengan tekanan reservoirnya. Dengan demikian memberikan kesempatan bagi engineer untuk mengusulkan kemungkinan rekomendasi dan modifikasi sumur yang dapat meningkatkan produksi di kemudian hari. 1.4 Manfaat Dalam Kerja Praktik ini adapun manfaat yang bisa didapat yaitu: a. Untuk Mahasiswa : • Memenuhi syarat penilaian mata kuliah Kerja Praktik di program studi Teknik Produksi Migas, Kampus PEM Akamigas. • Mendapatkan pengetahuan tentang masalah teknis yang nyata serta solusinya di dunia kerja. • Membangun sebuah metode berpikir secara sistematis dan konstruktif ketika menghadapi masalah di dunia kerja. • Menerapkan pembelajaran yang telah didapatkan selama mengikuti perkuliahan di PEM Akamigas. 2 • Mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana kerja secara nyata dan dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai upaya untuk memperluas wawasan dalam dunia kerja. • Memperdalam pemahaman mengenai dunia industri produksi minyak dan gas secara nyata khususnya yang diterapkan oleh PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Jambi b. Untuk Perusahaan : • Kesempatan untuk melakukan evaluasi terhadap sistem perguruan tinggi di Indonesia dari mahasiswa yang melakukan kegiatan kerja praktik. • Untuk mendapatkan input dari hasil analisis, penelitian serta pengembangan yang dilakukan peserta kegiatan kerja praktik. • Mengetahui metode ataupun teknologi yang bisa didapatkan untuk menyelesaikan masalah yang ada di perusahaan. • Mempunyai kesempatan yang lebih untuk melihat peluang yang bisa dikembangkan di bidang Produksi untuk perusahaan. • Mempunyai data dari calon mahasiswa yang berkualitas sebagai referensi perekrutan calon pekerja di masa mendatang. c. Untuk Institusi Pendidikan : • Berkontribusi untuk memfasilitasi mahasiswa mengenali dunia kerja yang nyata sehingga bisa menghasilkan lulusan yang lebih kompeten. 3 • Kesempatan untuk melakukan evaluasi metode pengajaran maupun kurikulum didasarkan hasil/ laporan dari proses kerja praktik mahasiswa. • Untuk mempererat dan memperkuat hubungan PEM Akamigas dengan PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Jambi 4 BAB II Kajian Pustaka 2.1 INTEGRATED PRODUCTION MODELLING- PROSPER Berdasarkan Integrated Petroleum Handbook yang diterbitkan oleh Petroleum Experts Limited, PROSPER adalah suatu program yang digunakan untuk desain, dan optimalisasi sumur yang merupakan bagian dari Integrated Production Modeling Toolkit (IPM). Beberapa aplikasinya meliputi: • Merancang dan mengoptimalkan well completion termasuk sumur multi lateral, multilayer, dan horizontal • Merancang dan mengoptimasi ukuran tabung dan pipa • Merancang, mendiagnosa, dan mengoptimalkan gas lift, hydraulic pump, dan sumur ESP. • Men-generate lift curves yang digunakan dalam simulator • menghitung kehilangan tekanan di sumur, saluran aliran, dan di seluruh choke • Memprediksi temperatur aliran di sumur dan pipa • Memantau kinerja sumur untuk mengidentifikasi sumur dengan cepat sumur yang membutuhkan tindakan perbaikan • Menghitung total skin dan tentukan kerusakan (kerusakan, penyimpangan atau penetrasi parsial) • mengalokasi produksi antar sumur 5 Gambar 2.1 Menu Utama PROSPER 2.2 Reservoir Sembur Alam (Natural Flow) Bila tekanan reservoar cukup besar, sehingga mampu mendorong fluida reservoar sampai ke permukaan disebut sebagai “sumur sembur alam”. Sumur semburalam dapat diproduksikan dengan atau tanpa “jepitan” (choke) di permukaan. Sebagian besar sumur sembur-alam menggunakan choke di permukaan dengan berbagai alasan, antara lain: 1. Sebagai pengaman 2. Untuk mempertahankan produksi, sebesar yang diinginkan 3. Mempertahankan batas atas laju produksi, untuk mencegah masuknya pasir. 6 4. Untuk memproduksikan reservoir pada laju yang paling efisien 5. Untuk mencegah water atau gas coning Biasanya choke dipasang pada awal produksi (choke/bean performance), kemudian dengan bertambahnya waktu ukuran choke akan bertambah, dan pada akhirnya choke akan dilepaskan seluruhnya agar tetap diperoleh laju produksi yang optimum. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan laju produksi maupun menganalisa kelakuan sumur sembur alam, yaitu: • Inflow Performance Relationship • Tubing (Vertical Flow) Performance • Sistem di permukaan • Fasilitas peralatan di permukaan • Fasilitas peralatan bawah permukaan Semua faktor di atas berkaitan erat satu dengan yang lain, dan akan mempengaruhi aliran minyak, gas dan air dari reservoar sampai ke fasilitas di permukaan. 2.3 Inflow Performance Relationship (IPR) Saat memproduksikan suatu sumur, sangat diperlukan informasi tentang kelakuan dari reservoir yang diproduksi. Kelakuan reservoir biasanya ditunjukkan dengan adanya aliran dari reservoir yang disebabkan oleh adanya tekanan reservoir (Pr). Aliran dari reservoir kelubang sumur dinamakan inflow performance, dan inflow 7 performance relationship untuk kurvanya atau disebut juga dengan kurva IPR (Hermadi, 2016). Kurva inflow performance relationship (IPR) merupakan kurva yang menggambarkan kemampuan suatu sumur untuk berproduksi, yang dinyatakan dalam hubungan antara laju produksi (q) terhadap tekanan alir dasar sumur (Pwf). Pembuatan kurva IPR terlebih dahulu harus diketahui nilai productivity index (PI) sumur yang didefinisikan sebagai gambaran secara kualitatif mengenai kemampuan sumur untuk berproduksi (Musnal, 2014). Gambar 2.2 Kurva IPR IPR didefinisikan dalam range tekanan antara tekanan reservoir rata-rata dan tekanan atmosfer. Laju alir yang sesuain dengan tekanan atmosfer disebut juga sebagai 8 absolute open flow potential (AOFP) dari sumur. Ketika sumur dalam kondisi shut-in, laju alir selalu nol ketika Pwf merupakan tekanan reservoir rata-rata. 2.4 Vertical Lift Performance (VLP) VLP membawa aliran fluida melalui tubing produksi, kepala sumur, dan flowline di permukaan. Menganalisis aliran fluida secara umum meliputi penentuan penurunan tekanan di setiap bagian sistem aliran. Ini merupakan masalah yang kompleks, karena meliputi aliran simultan dari minyak, gas, dan air (aliran multifasa), yang membuat penurunan tekanan tergantung pada banyak variabel, beberapa diantaranya saling bergantung. Solusi analitik tidak ditemukan untuk masalah ini, namun sebaliknya untuk memprediksi penurunan tekanan dalam aliran multifasa telah dikembangkan korelasi empiris dan metode mekanistik. Untuk penurunan tekanan dalam pipa vertikal, horizontal, dan directional sudah disediakan oleh program computer dan model tersebut (Abdel-Aal et al., 2003). Vertical Lift performance adalah analisa fluida dari dasar sumur ke permukaan melalui pipa tegak (tubing), dimana pada aliran melalui tubing ini terjadi kehilangan tekanan (pressure loss) paling besar Faktor-faktor yang mempengaruhi aliran fluida dari dasar sumur sampai ke permukaan antara lain 1. Gesekan antara fluida formasi dengan diameter dalam tubing. 2. Gradient tekanan fluida 3. Banyaknya gas yang terlarut dalam cairan (Amin, 2014) 9 2.5 Well Productivity Menurut jurnal yang diterbitkan oleh departemen teknik perminyakan dari Heriot-Watt University, produktivitas sistem tergantung pada kehilangan tekanan yang terjadi di beberapa area sistem aliran yaitu: • Reservoir • Wellbore • Tubing string • Choke • Flow line • Separator Dalam kondisi natural flow, tekanan reservoir harus menyediakan semua energi untuk mengatasi penurunan tekanan di dalam sistem. dimana: PR = βPSYSTEM + PSEP .................................. (2.1) PR = Reservoir Pressure Psep = Separator Pressure βPSYSTEM = Total System Pressure Drop PR = PSYSTEM + PSEP 10 Gambar 2.3 Production System Penurunan produksi yang terjadi di seluruh reservoir, Pres didefinisikan sebagai Inflow Performance Relationship atau IPR. Pressure Drop, tubing flow dan wellbore adalah faktor yang memengaruhi pengangkatan fluida dari reservoir ke permukaan dan dikenal sebagai Vertical Lift Performance atau VLP, atau Tubing Performance Relationship, TPR. Pressure Drop melintasi reservoir, tubing dan choke dan ini saling berkaitan, oleh karena itu hubungan ini menentukan cara kita dapat mengoptimalkan produksi cairan dari reservoir. (Koning, 2008) 11 2.6 Parameter Dasar Parameter dasar harus dipahami sebelum merencanakan dan mengevaluasi sebuah sumur. (Amin, 2013). Parameter tersebut adalah: 2.6.1 Productivity Index Persamaan yang umum digunakan dari kemampuan sumur untuk berproduksi adalah Productivity Index. Didefinisikan oleh simbol J, Productivity Index merupakan rasio laju aliran cairan total terhadap penarikan tekanan. Untuk produksi water-free oil, indeks produktivitas dinyatakan dengan: Dimana: π½π½ = ππππ ππππ −πππ€π€π€π€ = ππππ βππ ................................. (2.2) Qo = Oil Flow Rate (STB/day) J = Productivity Index, STB/day/psi Pr = volumetric average drainage area pressure (static pressure) pwf = bottom − hole flowing pressure βP = drawdown, psi Indeks produktivitas umumnya diukur selama uji produksi pada sumur. Sumur ditutup sampai tekanan reservoir statis tercapai. Sumur kemudian dibiarkan menghasilkan pada laju aliran konstan (Q) dan tekanan aliran lubang bawah (pwf) yang stabil. Karena tekanan yang stabil di permukaan tidak selalu menunjukkan pwf yang stabil, tekanan yang mengalir di lubang bawah harus dicatat terus menerus sejak sumur akan mengalir. (Ahmed, 2001) 12 2.6.2 Pressure Gradient Gradient tekanan suatu cairan didefinisikan sebagai besarnya perubahan tekanan terhadap suatu perubahan kedalaman sumur, biasanya dinyatakan dalam psi/ft dari kedalaman vertikal. ππππππππππππππ (ππππππ)=ππππππππππππππ π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ (ππππππππππ)×ππππππππππππππππππ π£π£π£π£π£π£π£π£π£π£π£π£π£π£π£π£ (ππππ) Tekanan disetiap titik kedalaman sumur akan selalu berbeda, perbedaan ini diakibatkan oleh berat kolom fluida tersebut. Perbedaan tekanan untuk setiap kedalaman disebut gradient tekanan vertikal. 2.6.3 Viskositas Viskositas merupakan parameter penting yanga mengindikasikan daya tahannya terhadap aliran dan digunakan pada persamaandan proses aliran. Viskositas hanya dapat diukur apabila fluida bergerak. Viskositas ada karena gaya tarik menarik antara lapisan cairan yang berdekatan (gesekan internal antar molekul, terpisah antara cairan dan dinding pipa. Viskositas cairan dapat berubah terhadap suhu. Viskositas menurun jika suhu meningkat, sedangkan viskositas gas menurun pada awal meningkatnya suhu dan terus meningkat seiring dengan naiknya suhu (Cendra, 2018). 13 2.6.4 Densitas Fluida Densitas merupakan perbandingan massa per volume dari suatu fluida pada kondisi suhu dan tekanan tertentu. Dengan naiknya tekanan reservoir maka densitas fluida juga naik (Sugihardjo & Purnomo, 2009). 14 BAB III METODOLOGI 3.1 Alur Penelitian Gambar 3.1 Flowchart Sistem Optimasi Menggunakan PROSPER 15 Agar terciptanya kesesuaian, keselarasan, dan keruntutan dalam melakukan penelitian ini, maka dalam sub bab alur penelitian ini penulis merencanakan urutan langkah-langkah yang akan penulis gunakan dengan Software PROSPER dalam melakukan penelitian berupa flowchat di gambar 3.1. 3.2 Data dan Sumber Data Data yang dibutuhkan untuk penelitian ini yaitu, data karakteristik sumur dan data produksi harian sumur lapangan X PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Lapangan Jambi. 3.3 Metode Pengambilan Data Metode pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi dokumen dimana motode ini dilakukan dengan meneliti berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang digunakan untuk penelitian ini berupa dokumen sekunder yang mana merukapan data yang ditulis oleh laporan orang lain dan kemudian dianalisis oleh penulis. 16 BAB IV JADWAL PENELITIAN 4.1 Tempat Penelitian Tempat pelaksanaannya penelitian ini akan dilakukan di PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Lapangan Jambi 4.2 Waktu Penelitian Dan Jadwal Penelitian Adapun untuk waktu pelaksanaan akan dilakukan mulai tanggal 9 Januari 2023 sampai dengan 9 April 2023 di PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 1 Lapangan Jambi. Tahun 2023 A No Januari Kegiatan Februari Maret pri l Minggu Ke2 1 Orientasi 2 Review Awal 3 Studi Literatur 4 Pengumpulan Data 5 Pengolahan Data 6 Review Akhir 7 Administrasi 3 4 17 1 2 3 4 1 2 3 4 1 DAFTAR PUSTAKA Ageh, A., Adegoke, A. & Uzoh, O.(2010). Integrated Production Modeling (IPM) as optimization tool for Field Development Planning and Management, 1-10. Ir. Joko Pamungkas, MT, 2004, “PENGANTAR TEKNIK PERMINYAKAN (TM110) BUKU IV Pengantar Teknik Produksi”, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta Musnal, A. (2014). Perhitungan Laju Aliran Fluida Kritis Untuk Mempertahankan Tekanan Reservoir Pada Sumur Ratu Di Lapangan Kinantan. Journal of Earth Energy Engineering, 3(1), 1–8. Hermadi, G. (2016). Analisa Sistem Nodal Dalam Metode Articial Lift. Abdel-Aal, H. K., Aggour, M., & Fahim, M. A. (2003). Petroleum and Gas Field Processing. In Chemical Industries 95. Marcel Dekker. Drs. M. Mustaghfirin Amin, MBA, 2014, “PK. Teknik Produksi Migas Semester 3”, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Koning, W.D.(2008).The Role of Production Technologist,1-12. Ahmed, T. (2018). Reservoir engineering handbook. In Reservoir Engineering Handbook. https://doi.org/10.1016/C2016-0-04718-6. Fitrianti., Putra, D. F., & Cendra, D. (2018). The Critical Investigation on Essential Parameters to Optimize the Gas Lift Performance In “J” Field Using Prosper Modelling. Jurnal of Earth Energy Engineering, 7(2), 46–54. 18 Sugihardjo, S., & Purnomo, H. (2009). Perubahan Sifat-Sifat Fluida Reservoir pada Injeksi CO2. Lembaran Publikasi Minyak Dan Gas Bumi, 43(1), 11–16. 19 Kepada : Manager HCBP Regional 1 Gedung RDTX, Jl. Dr. Prov. Satrio No. 17 Lt. 12 Kuningan Kuningan Karet Jakarta Selatan Pelamar : Rakha Helmin Syakir +62 851 6166 8303 rakhahelminsyakir@gmail.com Alamat Kampus Jl. Gajah Mada No. 38, Mentul, Karangboyo, Kec. Cepu, Kabupaten Blora. Jawa Tengah 58315 Telp. Fax. 0296425939 Website: https://akamigas.ac.id/ Email: info@akamigas.ac.id 20 Lampiran 21 22 23 24