PANDUAN PRAKTIKUM JARINGAN HEWAN KELOMPOK 1 XI MIPA 2 Nama Anggota kelompok : Absen 07 – absen 12 1. Bianca Cruz Boas Rifa 2. Catherine Natalie Simanungkalit 3. Dino Sebastian 4. Fidel Moreno Apta Favian 5. Gendis Aura Diva 6. Indra Giri El Gumes BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Landasan Teori Teori Jaringan hewan adalah macam-macam kelompok sel hewan yang dapat mengerjakan suatu fungsi spesifik, yang kemudian dapat membentuk berbagai macam organ. Sistem organ yang kompleks dan terspesialisasi terbentuk dari berbagai tipe jaringan. Sebagai contoh, paru-paru dan pembuluh darah memiliki fungsi yang berbeda namun tersusun atas jaringan yang memiliki tipe dasar yang sama. Terdapat beberapa jenis jaringan dimana masing-masing memiliki struktur yang berbeda dan memiliki fungsi spesifik. Jaringan hewan terbagi ke dalam empat kelompok, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf. Berikut fungsi dari 4 kelompok jaringan hewan tersebut: • • • • Jaringan epitel: melindungi bagian luar tubuh dan melapisi organ serta rongga di dalam tubuh. Umumnya jaringan ini tersusun atas sel yang terikat dengan kuat. Jaringan ikat: fungsi utamanya sebagai pengikat dan mendukung jaringan lain. Berisi sel yang tersebar di seluruh matriks ekstraseluler. Jaringan otot: tersusun atas sel berbentuk panjang yang disebut serabut otot yang memiliki kemampuan kontraksi sebagai respon dari adanya sinyal saraf. Jaringan saraf: tersusun atas neuron (sel saraf) yang memiliki fungsi penerimaan, proses dan transmisi informasi (sinyal). 1.2 Tujuan praktikum Mengetahui berbagai macam jaringan penyusun tubuh hewan menggunakan preparate awetan Alat dan Bahan : 1. Mikroskop 2. Preparat awetan (8 buah) ● Jaringan otot polos ● Jaringan otot lurik ● Jaringan otot jantung ● Jaringan tulang keras ● Jaringan tulang kartilago hialin ● Jaringan saraf ● Jaringan epitel silindris ● Jaringan epitel squamosus BAB II. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat pelaksanaan Senin, 5 September 2022 di Lab Biologi SMA Negeri 54 Jakarta B. Alat dan Bahan 1. Mikroskop 2. Preparat awetan (8 buah) ● Jaringan otot polos ● Jaringan otot lurik ● Jaringan otot jantung ● Jaringan tulang keras ● Jaringan tulang kartilago hialin ● Jaringan saraf ● Jaringan epitel silindris ● Jaringan epitel squamosus C. Cara Kerja BAB 1. Mengambil preparat awetan jaringan kemudian diamati di bawah mikroskop dengan perbesaran objektif 4X, 10X, atau 40X 2. Mengambil hasil pengamatan dengan cara difoto menggunakan handphone 3. Membuat laporan praktikum sesuai dengan format secara lengkap, bukan hanya memindahkan foto ke dalam tabel 4. Memberi keterangan bagian-bagian jaringan yang teramati pada tabel pengamatan 5. Menjawab pertanyaan yang telah disediakan pada bagian pembahasan III. HASIL PENGAMATAN TABEL HASIL PENGAMATAN Gambar Objek Keterangan Jenis preparat: Perbesaran: Jenis preparat: Perbesaran: Jenis preparat: Perbesaran: Jenis preparat: Perbesaran: Jenis preparat: Perbesaran: BAB IV. PEMBAHASAN Jelaskan perbedaan ciri-ciri berdasarkan hasil pengamatan terhadap: a. Jaringan otot polos, lurik dan jantung (dijelaskan dari bentuk dan inti selnya yang teramati) 1. 2. 3. 4. Ciri – Ciri Letak nukleus Jumlah nukleus Bentuk ujung Otot Polos Tengah satu Runcing Otot Lurik Tepi Banyak Tumpul Otot Jantung Tengah Satu Bercabang 5. Bentuk Gelendong 6. 7. Inti sel Satu Lambung uterus, pembuluh darah, rahim, kantung urin Tidak disadari Serabut tidak bercabang Banyak Melekat pada rangka Serabut bercabang Banyak Dinfing jantung Disadari Tidak disadari Terdapat 8. Kerja saraf b. Jaringan tulang keras dan tulang kartilago hialin (dijelaskan perbedaan struktur penyusunnya) c. Jaringan saraf (dijelaskan bagian yang teramati) d. Jaringan epitel silindris dan squamosus (dijelaskan perbedaan struktur yang teramati) 1.1 Epitelium pipih selapis terdapat pada alveolus paru-paru, endotelium, mesotelium, lapisan parietal kapsul bowman dan lengkung Henle, pleura (selaput pembungkus paruparu), peritoneum (selaput perut), perikardium (selaput pembungkus jantung), serta endotelium pada pembuluh darah dan pembuluh limfa. 2.1 Epitelium silindris selapis bersilia terdapat pada uterus, saluran uterus, vas deferens, dan bronkus intrapulmoner. Epitelium silindris selapis berfungsi untuk sekresi dan absorpsi. Epitelium pipih selapis berfungsi dalam proses difusi, osmosis, filtrasi, dan ekskresi. 2.2 Epitelium silindris berlapis terdapat pada pada uretra, laring, faring, dan kelenjar ludah. Fungsi epitelium silindris berlapis banyak, seperti untuk proteksi dan sekresi. 1.2 Epitelium pipih berlapis terdapat pada pada kulit, vagina, rongga mulut, esofagus, anus, dan kornea mata. Epitelium pipih berlapis berfungsi dalam proteksi (perlindungan). 2.3 Pada epitelium ini terdapat silia yang berfungsi menggerakkan partikel yang berada di atasnya. Fungsi epitelium silindris berlapis semu bersilia adalah untuk proteksi. No. 1. Nama Epitel Epitel Silindris (Berlapis batang) 2. Epitel Squamosus (Selapis Tipis) Bentuk Seperti batang yang berlapis Sel – selnya pipih Fungsi Pergerakan Dan Sekresi Perbedaan Struktur Pertukaran zat lebih keras karena mengandung protein keratin di dalamnya.