PENGARUH PROGRAM RAIH LESTARI OLEH DIFERENSIA FOUNDATION DALAM IMPLEMENTASI “AN-NADHAFATU MINAL IMAN” DI WARGA RT 02 RW 09 JALAN BUAH BATU NO 57 KOTA BANDUNG PROPOSAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Oleh: Auliya Hamidah Haris Poernomo NPM 10030118034 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG KOTA BANDUNG 2021 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang An-Nadhfatu Minal Iman yang artinya kebersihan sebagian dari iman merupakan sebuah riwayat hadist dari Addailami yang memiliki sanad yang dho’if jiddan (sangat lemah), sehingga pada hadist ini tidak bisa diamalkan, tetapi ditemukan pada sumber lain mengatakan dari hadits Ahmad, Muslim, dan Tarmidzi disebutkan bahwa: "Bersuci (thaharah) itu setengah daripada iman." (HR. Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi).1 Meski begitu teori ini sering digunakan untuk pengingat dalam kebersihan lingkungan, Dalam Al-Qur’an mengajarkan bahwa kebersihan merupakan cerminan iman, pada firman Allah Ta’ala: ِ ِ َوََل تُ ْف ِس ُد ْوا ِِف ْاَلَْر... ۚص ََل ِح َهاۚ ٰذلِ ُك ْم َخْي ر لَّ ُك ْم اِ ْن ُكْنتُ ْم ُّم ْؤِمنِ ْي ْ ض بَ ْع َد ا Artinya: ...“Janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Itulah yang lebih baik bagimu jika kamu orang beriman.” (QS. Al-Araf ayat 85) QS. Al-Baqarah ayat 205,“Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan”. Kemudian pada QS Al-Araf ayat 56,“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik." Dalam Penelaahan lebih dalam terdapat banyak ayat yang membahas tentang begitu pentingnya menjaga lingkungan untuk keberlangsungan hidup umat manusia sampai saat waktunya tiba. (Komarudin, 2021) Hadits yang menurut Imam Suyuthi berstatus hasan, yakni sabda Nabi SAW : “Sesungguhnya Allah Ta’ala adalah baik dan mencintai kebaikan, bersih dan mencintai kebersihan, mulia dan mencintai kemuliaan, dermawan dan mencintai kedermawanan. Maka bersihkanlah halaman rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang Yahudi.” (HR. Tirmidzi) (Lihat Imam As-Suyuthi, Al-Jami Ash-Shaghir, I/70;) Berdasarkan dalil yang telah dikemukanan kebersihan sebagian iman ini begitu luas untuk dibahas dalam kehidupan manusia bisa berupa kebersihan diri dan lingkungan sekitar, erat kaitannya dalam firman diatas dalam hal iman yang selalu disandingkan dengan menjaga 1 Diambil dari artikel “Bacaan Hadist tentang Kebersihan, Perintah Wajib bagi Umat Islam” di Kumparan.com dari kerusakan lingkungan maupun kerusakan pada diri, Allah tidak menyukai kerusakan yang terjadi di muka bumi dan lebih menyeru untuk menjaganya. Salah satu upaya untuk menjaga kerusakan bumi ialah dengan pelesetarian lingkungan. Pelestarian lingkungan hidup sudah seharusnya menjadi bagian dari perilaku seorang Muslim seperti pada Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 205, maka kebersihan merupakan ciri orang yang beriman dan menjadi pembeda, selain itu dalam menjaga lingkungan juga merupakan salah satu ciri manusia dalam bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan berupa dunia yang telah diciptakan. Pelestarian lingkungan dapat dilakukan dengan banyak upaya salah satunya pengolahan sampah yang baik. Di Indonesia pengolahan sampah masih sangat sulit diterapkan menjadi suatu kebiasaan yang telah dimiliki rakyatnya. Sampah menjadi penyebab bencana banjir karena banyaknya sampah menyumbat perairan seperti sungai dan selokan kecil, ketika curah hujan tinggi sampah-sampah itu akan meluap dan akhirnya mengakibatkan banjir dalam artikel web di Merdeka (Nugraha, 2021). Sampah yang ditemukan pun beragam, di Indonesia ditemukannya kasur bekas, baju bekas dan barang-barang yang tidak seharusnya ada di perairan, sampah tidak berhenti sampai di sungai, sampah itu terus mengalir sampai hanyut ke lautan luas. Dan kini ekosistem yang ada di laut pun menjadi terganggu karena sampah yang terbawa hanyut. Akan tetapi, Kota Bandung sejak kepemimpinan Ridwan Kamil isu tentang sampah sudah mulai berkurang dan pengelolaan secara besar-besaran dibeberapa daerah sudah lumayan terlaksana, serta sudah banyak gerakan untuk membersihkan dan memungut sampah ini. Akan tetapi, hal tersebut tidak merata dan masih ada kebiasaan membuang sampah ke sungai yang dilakukan oleh warga di beberapa daerah. (Perdana, 2014) salah satunya sudah mulai diterapkan pada sekolah-sekolah. Bukan tidak mungkin kebiasaan membuang sampah ini bisa diubah dalam suatu daerah secara merata, berdasarkan berita diatas pemicu suatu lingkungan ini mengolah sampahnnya karena ada yang menciptakan sebuah gerakan yang besar-besaran entah itu dalam satu rukun warga ataupun kelurahan, salah satu contoh pada program pengelolaan sampah terutama limbah rumah tangga ialah program Raih Lestari milik Diferensia Foundation kota Bandung yang mempengaruhi lingkungan RT 02 RW 09 di jalan Gunung Batu no.57 , Pasteur. Program ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah rumah tangga di sekitar lokasi Diferensia yang masih bisa dimanfaatkan dan dijual kembali. Pada dasarnya program ini memanfaatkan potensi lingkungan sekitar yang memang warganya memiliki kebiasaan untuk merawat lingkungan, ditemukan beberapa rumah warga disana yang memiliki kebun dan memiliki lingkungan yang bersih, dengan adanya program Diferensia untuk merawat lingkungan dari sampah membuat warga terdorong untuk melakukannya gerakan pengolahan limbah rumah tangga. Maka dari itu peneliti melihat bahwa sebuah perilaku tidak hanya bisa dilaksanakan apabila tidak ada sebab dan akibat maupun landasan yang kuat dari masing-masing warganya, motif dalam melestarikan lingkungan tentu terdapat pada rumah tangganya masing-masing karena ada rumah warga yang rapih dan bersih dan ada yang semi bersih dari sampah yang berceceram di depan rumahnya. Di lingkungan Diferensi Foundation dekat dengan masjid dan instansi pendidikan agama seperti Majelis Ta’alim. Dengan dikaitkannya fenomena adanya kesetaraan dalam menjaga lingkungan yang ditimbulkan oleh suatu gerakan atau warga daerah itu, maka peneliti memberikan judul pada penelitian ini “Pengaruh Program Raih Lestari Oleh Diferensia Foundation Dalam Implementasi “An-Nadhafatu Minal Iman” Di Warga RT 02 RW 09 Jalan Buah Batu No 57 Kota Bandung” judul ini diambil karena melihat adanya pewujudan secara teori kebersihan sebagian dari Iman dan gerakan kebersihan yang terjadi pada lingkungan yang bisa saja terpicu oleh program Diferensia Foundation Bandung. B. Perumusan Masalah Berdasarkan gambaran masalah di Diferensia Foundation Kota Bandung yang telah dipaparkan dalam latar belakang, maka peneliti menyusun permasalah sebagai berikut: 1. Apakah warga RT 02 RW 09 Jalan Buah Batu mengetahui dan memahami tujuan program Raih Lestari yang diselenggarakan oleh Diferensia Foundation Kota Bandung? 2. Mengapa dari Diferensia Foundation Kota Bandung mengajak warga RT 02 RW 09 Jalan Buah Batu untuk melaksanakan program Raih Lestari? 3. Bagaimana warga RT 02 RW 09 Jalan Buah Batu di lingkungan sekitar Diferensia Foundation Kota Bandung dalam menjalankan program Raih Lestari? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini secara umum adalah ditemukannya relevansi antara An-Nadhfatu Minal Iman dalam program Raih Lestari yang diadakan Diferensia Foundation untuk pengelolaan limbah rumah tangga. Pada penelitian secara khusus: 1. Mengetahui pemahaman warga RT 02 RW 09 Jalan Buah Batu di lingkungan sekitar Diferensia Foundation Kota Bandung dalam tujuan program Raih Lestari. 2. Mengetahui secara kontekstual cara Diferensia Foundation Kota Bandung dalam mengajak warga RT 02 RW 09 Jalan Buah Batu untuk melakasankan program Raih Lestari. 3. Mengetahui keberjalanan program Raih Lestari Diferensia Foundation Kota Bandung pada warga RT 02 RW 09 Jalan Buah Batu. D. Kegunaan Penelitian a. Teoritis Secara teori penelitian ini diharapkan dapat dijadikan perbandingan bagi para penggiat pendidikan di Indonesia terutama dalam melestarikan lingkungan secara teori keagamaan yang relevan yaitu An-Nadhfatu Minal Iman, Qur’an Surat Al-Araf ayat 85, Qur’an Surat Al-Araf ayat 56, Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 205. b. Praktis Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk dalam sebuah gerakan nyata dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, diturunkan dengan hikamah sekaligus solusi yang telah diberikan oleh Allah SWT, bagi yang sudah menyadarinya akan bisa lebih peduli menjaga kelestarian lingkungan sebagian dari iman-nya, demi mewariskan kepada generasi selanjutnya. E. Kerangka Pemikiran Jalan Buah Batu No. 57 ini merupakan kantor dari Diferensia Foundation dengan padat penduduk, lokasinya berdekatan dengan jalan raya, masjid dan juga beberapa ruko tempat berjualan. Daerah pemukiman ini bisa dikatakan bersih saat peneliti mengunjungi kantornya, beberapa rumah masih memiliki halaman depan luas dan di sampingnya terdapat kebun. Tidak jarang di sana selalu ditemukan tanaman pot atau pun lahan kecil yang selalu dihiasi oleh tanam-tanam yang bermanfaat untuk sekitar dan digunakan hasilnya. Daerah ini pun cukup beragam usia yang menempati pemukiman, dari usia anak-anak hingga lansia ada disini, sehingga kebiasaan yang ditimbulkan pada suatu daerah bisa saja berbeda-beda. Begitu pula kondisi ekonomi keluarga juga pasti beragam dari sekian keluarga, hal ini dapat menjadi anggapan dasar bahwa tentu masih ada keberagaman situasi di daerah tersebut. Entah itu dalam hal menjaga lingkungan atau besosialisasi dengan warga sekitar. Salah satu penggerak warga dalam menjaga lingkungan ini adalah Diferensia Foundation yang membuat program Raih Lestari untuk 30 kartu keluarga. Program ini bertujuan mengajak masyarakat untuk mengumpulkan sampah atau limbah rumah tangga yang bisa di daur ulang. Sebetulnya Diferensia Foundation ini bukan fokus di bidang kebersihan tapi di bidang kesehatan masyarakat. Diferensia Foundation mengedukasi warga RT 02 dan RW 09 dan beberapa daerah lain tentang pentingnya kesehatan. Dikutip melalui laman daringnya Diferensia merupakan lembaga nirlaba di bidang kesehatan yang berspesialis pada program wirausaha sosial kesehatan dan peningkatan kapasitas para pelaku pemberdayaan. Dapat diambil hipotesis hubungan tercetusnya program Raih Lestari ini tidak hanya semata-mata untuk menjaga kebersihan lingkungan tapi juga memiliki nilai lebih yaitu kesehatan otomatis akan terjaga karena lingkungan yang bersih, kewirausahaannya pun ikut andil karena limbah rumah tangga tidak hanya dikumpulkan tapi juga diolah ataupun dijual kembali kepada pengepul. Dalam teori pengolahan sampah yaitu, 3 R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yang artinya mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang yang dikampanyekan oleh pemerintah, akan terbantu dengan adanya program Raih Lestari bisa mengedukasi dari rumah ke rumah dalam minat warga sekitar sehingga kesedaran dapat terbangun terhadap menjaga lingkungan kepada warga sekitar yaitu RT 02 RW 09 diharapkan meningkat karena adanya program ini. Program Raih Lestari menjadi pengaruh eksternal tidak hanya sebagai pendukung saja tapi bisa juga memiliki pengaruh kuat terhadap lingkungan ini dalam pengolahaan sampah. Hal ini harapannya bisa mempengaruhi pendidikan karakter dengan keteladanan pada lingkungan sekitar dan adat kebiasaan yang dibangun dalam keluarga, sehingga bisa terbiasa berakhlak mulia dan menjaga lingkungan sebagai ciri dari keimanan seperti sebuah kalimat “An Nadzafatu minal iman” atau “Kebersihan sebagian dari Iman”. Dari pemaparan tersebut terdapat kerangka pemikiran sebagai berikut: (INPUT) Visi dan Misi keberjalanan Program Raih Lestari pada edukasi pengelolaan limbah rumah tangga di RT 02 RW 09 di 30 Kartu Keluarga (PROSES) (OUTPUT) Kesesuaian edukasi yang dijalankan dalam Program Raih Lestari yang dilakukan pada warga RT 02 RW 09 dengan teori “An Nadzafatu minal iman” Analisis pengarug berjalannya program Raih Lestari terhadap warga RT 02 RW 09 yang berhubungan dengan teori “An Nadzafatu minal iman” F. Penelitian Terdahulu yang Relevan Pada pembahasan kali ini saya memanfaatkan berbagai teori yang relevan dengan bahasan ini, peneliti juga melakukan telaah dari hasil penelitan terdahulu yang ada relevansinya dengan penelitin yang dilakukan. Adapun hasil temuan penelitian terdahulu adalah sebagai berikut: Pertama, Thesis, Hernawab Eko Wibowo, Universitas Diponegoro Semarang, “Perilaku Masyarakat Dalam Mengelola Sampah Permukiman Di Kampung Kamboja Kota Pontianak” hasilnya pada penelitian ini ditemukan ialah karakteristik dari wilayah Kamboja yang telah membentuk image kepada masyarakat di wilayah ini untuk menjadikan sungai sebagai bagian dari fasilitas atau bagian yang memfasilitasi dalam pengelolaan sampah pemukiman. Lalu anggapan masyarakat di Kampung Kamboja bahwa sungai sebagai tempat pemusnahan sampah yang tidak menimbulkan masalah. Kemudian bentuk rumah pangunggung yang mendukung, Pernyataan ini didasarkan atas fakta banyaknya sebaran timbulan sampah di permukiman di wilayah Kampung Kamboja, terutama sampah-sampah yang berada di kolong rumah. Kondisi kolong rumah terutama kolong rumah yang relatif pendek atau tidak aksesibel terhadap upaya pembersihan menjadikan timbulan sampah tidak dapat dimusnahkan dan hanya tergantung kepada dorongan arus pasang surut yang tidak dapat dikendalikan kualitas pembersihannya. Selain itu pola pembinaan pengelolaan sampah permukiman dengan peran masyarakat sebagai objek pelaku pengelolaan secara mandiri, memerlukan kontinuitas atau pelaksanaan pembinaan yang simultan guna membentuk atau mengkondisikan masyarakat untuk melaksanakan pengelolaan sampah. Sehingga pelaksanaan pembinaan yang tidak rutin dan pola pembinaan yang tidak menyentuh langsung kepada masyarakat melainkan hanya dilakukan dengan perwakilan oleh tokoh warga, menjadikan perkembangan upaya pengelolaan sampah oleh warga di wilayah ini cenderung stagnan. Kedua, Skripsi, Mirliani, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi “Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Usia Dini Di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Desa Simpang Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi” hasilnya penelitian ini lebih menekankan pada menemukan harusnya ada penumbuhan kebiasaankebiasaan inilah yang harus dirubah oleh guru, bahwa perlunya pembiasaan pada anak usia dini, untuk melatih kedisiplinan, kemandirian, sikap tanggung jawab anak. Penerapan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat sudah ada diterapkan tetapi masih terdapat banyak kekurangan baik dari penerapan atau pun terkendala oleh sarana prasarana yang mendukung sehingga tidak terlaksana dengan baik dan benar. Juga beberapa pembiasaan hidup sehat seperti membuang sampah pada tempatnya, terbiasa mencuci tangan, BAB dan BAK di kamar mandi secara mandiri dan makan-makanan yang bergizi. Ketiga, Skripsi, Novitri Asih, Institut Agama Islam Negeri “Pengelolaan Sampah Di Sekolah (Studi Tentang Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan di SD Negeri 3 Bancarkembar Kabupaten Banyumas)” hasil dari penelitan dari skripsi ini adalah proses pembentukan karakter peduli lingkungan pada siswa dapat dilakukan dengan metode Moral Knowing, berdasarkan latar belakang sekolah diperlukanna pengetahuan yang diperkuat, melalu mata pelajaran PLH, metode ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa terhadap lingkungan. Moral feeling, berasal dari arahan yang diberikan oleh kepala sekolah melalui rapat dewan guru, beliau menghimbau agar semua warga sekolah mulai dari kepala sekolah sendiri, guru, karyawan serta tim pengendali sampah untuk memberikan contoh yang baik dalam menjaga lingkungan kepada siswa-siswinya dan juga adik kelas. Melalui tahapan ini guru dapat memberikan nilai-nilai nyata pada siswa seperti membuang sampah sesuai jenisnya. Moral Doing, Adanya perbuatan nyata yang merupakan proses pembiasaan ini berasal dari kesepakatan antara kepala sekolah dan para guru untuk memberikan program pada siswa terkait dengan karakter peduli terhadap lingkungan. merupakan proses pembentukan karakter yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulangulang, baik dilakukan bersama-sama maupun sendirisendiri. Dari hasil penelaahan terdapat perbedaan yang tidak begitu signifikan sebuah tentang pembinaan, kebiasaan dan kedisplinan. Tapi hanya satu yang membedakan dari semua penelitian ini tidak adanya yang memabahas secara keagamaan terutama Islam didalam Islam ada penanaman langsung kepada akhlak yang mulia agar bisa tertanam dengan paten kebiasaan mengelola sampah dan sekaligus penanaman ketahuhidan kepada Allah Ta’ala. G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini nantinya penulis, dari rumusan permasalahan tentang analisis edukasi atau upaya yang dilakukan Diferensia Foundation Bandung kepada masyarakat sekitar, penelitian dengan maksud mengetahui pembentukan perilaku, faktor pembentukan perilaku individu dan masyarakat dalam mengelola limbah sampah di permukimannya. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan penelitian kuantitatif yang didasari oleh pendekatan kepada warga sekitar dengan metode deskriptif. 2. Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Diferensia Foundation Bandung, Jalan Gunung Batu no.57 pada warga RT 02 RW 06 Kota Bandung 3. Sumber Data Melalui wawancara dengan pihak Diferensia Foundation Bandung dalam merancang program raih lestari, kemudian akan digali sampel akan peneliti ambil adalah dari keluarga yang beragama Islam, mulai mencari data dari ketua RT untuk melihat jumlah kepala keluarga yang ada di Jalan Gunung Batu no.57 RT 02 RW 09 dan dipilih secara acak untuk diteliti yang hanya menajadi sasaran oleh Diferensia Foundation Bandung. 4. Metode Pengumpulan Data Penelitian diawali wawancara kepada pihak Diferensia Foundation dan Ketua RT di jalan Gunung Batu no.57, kemudian adanya pengalian infomasi tentang kebiasaan-kebisaan perilaku dan faktor pembentukan pengelolaan limbah sampah melalui melalui angket yang harus di isi oleh anggota keluarga yang dipilih. Kemudian diproses, lalu agar memperoleh informasi lebih mendalam dan mengambil dokumentasi terhadap kondisi yang berkaitan dengan infomasi. Kriteria informasi dalam penelitian kuantitatif adalah informasi yang dapat mengungkap dari sebuah fenomena, bukan sekedar informasi yang terlihat dan terucap, tetapi informasi yang mengandung makna di balik yang terlihat dan terucap. 5. Analisis Data Selanjutnya prosedur penelitian akan dilakukan dengan reduksi data dan kategorisasi untuk memperoleh gambaran yang lebih terfokus guna mempermudah dalam proses analisis yang dilakukan dengan model display atau penyajian informasi dalam bentuk bagan yang menggambarkan pola pengelolaan sampah oleh Diferensia Foundation Bandung kepada warga sekitar. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh, hipotesis yang selanjutnya diadakan pengujian dan analisis tentang kesusuaian fakta di lapangan dengan teori An-Nadhafatul Minal Iman. H. Sistematika Penulisan Supaya memudahkan pembaca dalam penelitan maka disusun dalam 5 (lima) bab, terdiri dari Bab pendahuluan, landasan teori, karakteristik wilayah, analisis dan kesimpulan dan saran dengan isi dari masing-masing bab sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, pada bab ini mengemukakan latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab. II Tinjauan literatur, pada bab ini akan di bahas tentang tinjauan pustaka yang terkait dengan tema penelitian yaitu tentang pengelolaan limbah rumah tangga permukiman dan perilaku sosial masyarakat yang didekatkan kepada bentuk-bentuk perilaku dan faktor pembentuk perilaku masyarakat dalam mengelola sampah permukiman. Bab III Pada bab ini diuraikan secara umum mengenai gambaran wilayah, kondisi persampahan beserta penanganannya di lokasi penelitian dan kondisi sosial budaya masyarakat yang dipaparkan dari hasil pengamatan secara langsung, Bab IV Analisis deskriptif untuk mendeskripsikan berbagai fakta dan fenomena pada program Diferensia Foundation Bandung di lingkungan Gunung Batu no.57 RT 02 RW 09 yang meliputi analisis terhadap bentuk perilaku individu, masyarakat dan faktor pembentuk perilaku individu, dan faktor keikutsertaan dalam program tersebut. Bab V Kesimpulan dan Saran, memuat temuan-temuan dalam penelitian yang selanjutnya dijadikan sebuah kesimpulan tentang analisis pendidikan pada pengelolaan limbah rumah tangga untuk menjaga pelestarian lingkungan dan membuat saran yang kontekstual terhadap pola pengelolaan sampah untuk menjaga lingkungan. Daftar Pustaka Admin, 2013. Tugas Manusia di Bumi. [Online] Available at: https://pasca.uinmalang.ac.id/tugas-manusia-di-bumi/ [Accessed 4 Juni 2021]. Asih, N.T., 2018. Pengelolaan Sampah Di Sekolah (Studi Tentang Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan. Skirpsi. Komarudin, 2021. Bagaimana Perintah Menjaga Lingkungan Menurut Alquran? [Online] Available at: https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4539467/bagaimana-perintah-menjagalingkungan-menurut-alquran [Accessed 24 September 2021]. MIRLIANI, 2019. Pembiasaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Pada Anak Usia Dini Di Raudhatul Athfal Nurul Yaqin Desa Simpang Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi. Skiripsi. Muhyiddin, 2021. Bukti Langit dan Bumi Menjadi Tanda Keesaan Allah SWT. [Online] Available at: https://www.republika.co.id/berita/qpck5y320/bukti-langit-dan-bumi-menjaditanda-keesaan-allah-swt [Accessed 29 Mar 2021]. Nugraha, J., 2021. 7 Penyebab Banjir Bandang yang Perlu Diwaspadai, Jangan Buang Sampah Sembarangan. [Online] Available at: https://www.merdeka.com/jateng/7-penyebabbanjir-bandang-yang-perlu-diwaspadai-jangan-buang-sampah-sembarangan-kln.html [Accessed 24 September 2021]. Perdana, P.P., 2014. Ridwan Kamil Bikin Gerakan Pungut Sampah Senin, Rabu, Jumat. [Online] Available at: https://regional.kompas.com/read/2014/06/23/1114368/Ridwan.Kamil.Bikin.Gerakan.Pungut. Sampah.Senin.Rabu.Jumat. [Accessed 8 Januari 2020].