REGRESI DATA PANEL Analisis Pemilihan Model Dalam metode estimasi model regresi menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain model Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), atau Random Effect Model (REM). Dalam metode estimasi model regresi dengan menggunakan data panel dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain (Widarjono, 2009): 1. Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS) Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Metode ini bisa menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS) atau teknik kuadrat terkecil untuk mengestimasi model data panel. 2. Fixed Effect Model (FE) Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel model Fixed Effects menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial, dan insentif. Namun demikian slopnya sama antar perusahaan. Model estimasi ini sering juga disebut dengan teknik Least Squares Dummy Variable (LSDV). 3. Random Effect Model (RE) Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model Random Effect perbedaan intersep diakomodasi oleh error terms masing-masing perusahaan. Keuntungan menggunkan model Random Effect yakni menghilangkan heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component Model (ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS). Dari tiga model regresi yang bisa digunakan untuk mengestimasi data panel, model regresi dengan hasil yang terbaiklah yang akan digunakan dalam menganalisis. Maka dalam penelitian ini untuk mengetahui model terbaik yang akan digunakan dalam menganalisis apakah dengan model Pooled Least Square (PLS), Fixed Effect Model (FEM), atau Random Effect Model (REM), maka dilakukan pengujian terlebih dahulu menggunakan uji Chow dan uji Hausman. 1. Uji Chow Uji chow dilakukan untuk membandingkan atau memilih mana yang terbaik antara Common Effect Model atau Fixed Effect Model. Pengambilan keputusan dengan melihat nilai probabilitas (p) untuk Cross-Section F. Jika nilai p > 0,05 maka model yang terpilih adalah Common Effect Model. Tetapi jika p < 0,05 maka model yang dipilih adalah Fixed Effect Model. Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic Cross-section F Cross-section Chi-square 8.633163 109.252944 d.f. Prob. (18,72) 18 0.0000 0.0000 Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: Y Method: Panel Least Squares Date: 01/05/23 Time: 14:09 Sample: 2015 2019 Periods included: 5 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 95 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C X1 X2 X3 X4 0.710464 0.002271 -0.048252 -0.001406 -0.009539 0.295626 0.001264 0.013126 0.003554 0.006556 2.403252 1.796890 -3.675959 -0.395600 -1.454929 0.0183 0.0757 0.0004 0.6933 0.1492 R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.363601 0.335317 0.106372 1.018354 80.64606 12.85520 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 0.196421 0.130473 -1.592549 -1.458134 -1.538235 0.892225 Berdasarkan j Tabel uji Chow di atas, kedua nilai probabilitas Cross Section F dan Chi square yang lebih kecil dari Alpha 0,05 sehingga menolak hipotesis nal. Jadi menunjukan yang terbik digunakan adalah model dengan menggunakan metode fixed effect. Berdasarkan hasil uji Chow yang menolak hipotesis nol, maka pengujian data berlanjut ke uji hausman. 2. Uji Hausman Uji Hausman Uji Hausman dilakukan untuk membandingkan atau memilih mana model yang terbaik antara Fixed Effect Model dan Random Effect Model. Pengambilan keputusan dengan melihat nilal probabilitas (p) untuk Cross-Section Random, Jika nilai p>0.05 maka model yang terpilih adalah Random Effect Model. Tetapi jika p < 0,05 maka model yang dipilih adalah Fix Effect Model. Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. 3.852641 4 0.0063 Random Var(Diff.) Prob. 0.000980 -0.066974 -0.005997 -0.008014 0.000000 0.001117 0.000104 0.000016 0.4584 0.3217 0.3452 0.7163 Test Summary Cross-section random Cross-section random effects test comparisons: Variable X1 X2 X3 X4 Fixed 0.000629 -0.100100 -0.015638 -0.006571 Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: Y Method: Panel Least Squares Date: 01/05/23 Time: 12:52 Sample: 2015 2019 Periods included: 5 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 95 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C X1 X2 X3 X4 1.989183 0.000629 -0.100100 -0.015638 -0.006571 0.705410 0.001113 0.038876 0.011554 0.007829 2.819897 0.564692 -2.574860 -1.353503 -0.839326 0.0062 0.5740 0.0121 0.1801 0.4041 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.798499 0.736929 0.066920 0.322438 135.2725 12.96902 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 0.196421 0.130473 -2.363632 -1.745325 -2.113790 2.633554 Berdasarkan Tabel uji hausman di atas, nilai probabilitas Cross Section F lebih kecil dari Alpha 0,05 sehingga menolak hipotesis nal. Jadi menunjukan yang terbik digunakan adalah model dengan menggunakan metode fixed effect. Sehingga dalam menampilkan hasil regresi data panel pada analisis ini lebih baik menggunkan Fixed Effect Model. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah data pada penelitian berdistribusi normal atau tidak. Akan tetapi, uji normalitas bukan merupakan syarat BLUE (Best Linier Unbias Estimator) menurut Prof. Mudrajad Kuncoro. Buku karangan Prof. Mudrajad Kuncoro (Judul: Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi) ini membahas uji Asumsi Klasik pada pendekatan OLS. Pada Regresi Data Panel, Model FEM dan CEM menggunakan pendekatan OLS. Jadi uji normalitas tidak wajib pada pendekatan OLS, sementara wajib untuk pendekatan GLS. Sehingga pada analisis ini tidak perlu melakukan uji normalitas karena menggunakan fixed effect model, 2. Uji Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah data terjadi gejala heteroskedastisitas atau tidak. Uji ini hanya akan akurat jika Anda lakukan untuk data cross section. Data panel memiliki ciri-ciri yang lebih dekat ke data cross section dari pada data time series. Sehingga Uji Heteroskedastisitas Wajib Anda lakukan untuk pendekatan OLS. Sementara untuk pendekatan GLS, uji Heteroskedastisitas tidak Wajib Pengujian yang dilakukan menggunakan uji Gletser, dilihat dari nilai probabilitas jika kecil dari 0,05 maka data terjangkit masalah heterokedastisitas. Dependent Variable: REABS Method: Panel Least Squares Date: 01/07/23 Time: 13:09 Sample: 2015 2019 Periods included: 5 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 95 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C X1 X2 X3 X4 0.260639 0.000386 -0.025184 0.000544 -0.005212 0.375175 0.000592 0.020676 0.006145 0.004164 0.694715 0.651956 -1.217996 0.088578 -1.251725 0.4895 0.5165 0.2272 0.9297 0.2147 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.194726 -0.051330 0.035592 0.091208 195.2543 0.791388 0.725549 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 0.046924 0.034712 -3.626406 -3.008099 -3.376564 2.628525 Dari hasil pengujian dapat dilihat setiap variabel bebas memiliki nilai probabilitas lebih dari 0,05 sehingga data dipastikan bebes dari masalah heterokedastisitas 3. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk melihat korelasi antara variabel bebas. Sudah jelas uji ini hanya dilakukan pada model regresi yang memiliki lebih dari 1 variabel bebas. Jadi, jika penelitian Anda menggunakan lebih dari 1 variabel bebas, maka model apapun yang terpilih (FEM / CEM / REM) wajib dilakukan uji Multikolinearitas. Pengujian menggunakan correltion matriks, dimana dilihat dari nilai hubungan antar variabel bebas yang tidak lebih dari 0,8 X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 1.000000 0.150282 0.071145 -0.214489 0.150282 1.000000 -0.797095 0.482305 0.071145 -0.797095 1.000000 -0.536199 -0.214489 0.482305 -0.536199 1.000000 dapat dilihat dari hubungan antar variabel X dimana setiap variabel memiliki nilai kecil dari 0,8 sehingga data terbebas dari masalah multikolinearitas. Hasil Analisis regresi berganda data panel menggunakan model fixed effect Dependent Variable: Y Method: Panel Least Squares Date: 01/05/23 Time: 14:43 Sample: 2015 2019 Periods included: 5 Cross-sections included: 19 Total panel (balanced) observations: 95 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C X1 X2 X3 X4 1.989183 0.000629 -0.100100 -0.015638 -0.006571 0.705410 0.001113 0.038876 0.011554 0.007829 2.819897 0.564692 -2.574860 -1.353503 -0.839326 0.0062 0.5740 0.0121 0.1801 0.4041 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.798499 0.736929 0.066920 0.322438 135.2725 12.96902 0.000000 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 0.196421 0.130473 -2.363632 -1.745325 -2.113790 2.633554 Variabel X1 berpengaruh positif terhadap Y dengan nilai probabilitas 0,5740 Variabel X2 berpengaruh signifikan negatif terhadap Y dengan nilai probabilitas 0,0121 Variabel X3 berpengaruh negatif terhadap Y dengan nilai probabilitas 0,1801 Variabel X4 berpengaruh negatif terhadap Y dengan nilai probabilitas 0,4041 Keempat variabel ecara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap Y sebesar 79% dan 21% dari variabel Y dijelaskan oleh variabel diluar variabel X Pemodelan : Y= 1,989 + 0,0006X1 – 0,1001X2 – 0,0156X3 – 0,0065X4 + 0,201