Dampak Culture Shock Pada Mahasiswa Baru di Dunia Perkuliahan Laporan Social Case Study oleh Kaniya Rizki Noviarni 2440030430 Accounting Radinka Callista P.H. 2440037670 Accounting Sheryl Vanya Irenia 2440046422 Accounting UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2021 DAFTAR ISI ABSTRAK ................................................................................................................................................. 3 Halaman Pernyataan Orisinalitas Laporan Social Case Study............................................................. 4 BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 5 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 5 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 6 1.3 Tujuan Social Case Study .......................................................................................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................................... 7 2.1 Culture Shock .............................................................................................................................. 7 2.1.1 Definisi Culture Shock......................................................................................................... 7 2.1.2 Tahapan Culture Shock ...................................................................................................... 7 2.1.3 Cara Mengatasi Culture Shock .......................................................................................... 8 2.2 Mahasiswa ................................................................................................................................... 9 2.2.1 Definisi Mahasiswa ............................................................................................................. 9 2.2.2. Ciri-ciri Mahasiswa ................................................................................................................. 9 BAB III METODE SOCIAL CASE STUDY ....................................................................................... 11 3.1 Metode Penelitian ..................................................................................................................... 11 3.2 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................................... 11 3.3 Fokus Penelitian ....................................................................................................................... 12 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................................ 12 BAB IV HASIL SOCIAL CASE STUDY, ANALISA, DAN SOLUSI .............................................. 13 4.1 Hasil Social Case Study ........................................................................................................... 13 4.2 Analisa ....................................................................................................................................... 13 4.3 Solusi.......................................................................................................................................... 14 BAB V KESIMPULAN .......................................................................................................................... 16 REFERENSI............................................................................................................................................ 16 TEACH FOR INDONESIA SOCIAL CASE STUDY Dampak Culture Shock Pada Mahasiswa Baru di Dunia Perkuliahan Kaniya Rizki Noviarni 2440030430 Radinka Callista P.H. 2440037670 Sheryl Vanya Irenia 2440046422 ABSTRAK Culture Shock adalah kondisi seseorang merasa takut dan khawatir yang berlebihan ketika berada di lingkungan baru yang tidak terbiasa oleh dirinya. Kehidupan perkuliahan baru secara daring selama pandemi Covid-19 ini membuat tak sedikit mahasiswa baru merasa tertekan dan gelisah mengenai apa yang harus dilakukannya di lingkungan barunya ini. Perkuliahan secara daring membuat mahasiswa baru mengalami kesulitan dalam beradaptasi sehingga memicu stres dari culture shock yang ia alami selama perkuliahan daring. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar pengaruhnya perkuliahan daring selama pandemi covid-19 sehingga memunculkan gejala culture shock pada mahasiswa baru. Penelitian dilakukan menggunakan kajian literatur dan metode introspeksi diri oleh penulis. Hasil penelitian ini menunjukan adanya permasalahan psikologis individu yaitu culture shock sebagai mahasiswa baru dalam menjalani perkuliahan daring. Kata kunci: Culture Shock; mahasiswa baru; perkuliahan daring Abstract Culture Shock is a condition when a person feels excessive fear and worry when he is in a new environment that he is not used to. The new online college life during the Covid19 pandemic made many new students feel depressed and anxious about what to do in their new environment. Lecturing online makes new students have difficulty adapting, which triggers stress from the culture shock he experienced during online lectures. This study aims to describe how much influence online lectures have had during the Covid-19 pandemic, causing symptoms of culture shock in new students. The research was conducted using literature review and self-introspection method by the author. The results of this study indicate the existence of individual psychological problems, namely culture shock as a new student in undergoing online lectures. Keywords: Culture Shock; new students; online class Halaman Pernyataan Orisinalitas Laporan Social Case Study Teach For Indonesia Pernyataan Penyusunan Laporan Saya, Kaniya Rizki Noviarni 2440030430 Radinka Callista P.H. 2440037670 Sheryl Vanya Irenia 2440046422 dengan ini menyatakan bahwa Laporan yang berjudul: Dampak Culture Shock Pada Mahasiswa Baru di Dunia Perkuliahan adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah, sebagian atau seluruhnya, atas nama saya Battle food yeah atau pihak lain. Kaniya Rizki Noviarni Radinka Callista P.H. Sheryl Vanya Irenia 2440030430 2440037670 2440046422 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Culture shock adalah suatu perasaan bingung, cemas, resah, gelisah ketika bertandang atau bermukim di lingkungan masyarakat yang baru dan sangat beda dengan situasi biasanya. Terlebih bagi mereka yang baru pertama kalinya tinggal dalam waktu lama di daerah baru. Culture shock sering terjadi dikehidupan seharihari terutama pada mahasiswa baru yang ingin memasuki dunia perkuliahan. Mahasiswa baru mengalami kesulitan untuk beradaptasi dikarenakan kuliah sangat berbeda dengan masa-masa SMA, dimana teman-teman kita berasal dari daerah yang berbeda-beda. Selain itu, cara belajar antara masa sekolah dan masa perkuliahan juga memiliki perbedaan jauh; dimana kalau di sma, siswa dituntun oleh guru dalam aktivitas belajar mengajar, sedangkan di perkuliahan kita harus dapat belajar sendiri, yang artinya dosen hanya memberi materi secara umum saja, jadi kita perlu belajar sendiri lebih lanjut untuk memahami serta memperdalam materi tersebut. Kemudian, di dunia perkuliahan banyak juga berbagai macam organisasi yang akan memberi kita banyak pengalaman, tetapi tidak sedikit mahasiswa yang nilainya turun karena mengikuti organisasi tersebut. Hal tersebut dapat terjadi sebab kebanyakan mahasiswa baru terlalu fokus dengan organisasinya sehingga lupa untuk fokus ke tujuan utamanya, yaitu belajar. Fenomena culture shock yang menyerang hampir seluruh mahasiswa baru dapat mempengaruhi kehidupan mahasiswa tersebut di dunia perkuliahannya dalam aspek positif maupun negatif. Mahasiswa harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, terlebih ketika memasuki dunia perkuliahan di mana lingkungannya juga sangat berbeda dengan dunia sekolah. Dalam pernyataan (Anugrah & Kresnowiati, 2008), culture shock juga dapat disebabkan karena setiap manusia memiliki perbedaan pandangan tentang nilai, sikap, kepribadian yang terbentuk dari keluarga dan lingkungan, sehingga ketika individu tersebut memasuki budaya baru akan mengalami kebingungan atau ketidaknyamanan pada lingkungan budaya baru tersebut. Maka dari itu, penulis tertarik untuk menulis study case yang berjudul “Dampak Culture Shock pada Mahasiswa Baru di Dunia Perkuliahan”. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana cara mahasiswa baru beradaptasi dalam lingkungan kampus? 2. Apa dampak culture shock yang dialami oleh mahasiswa baru? 3. Mengapa bisa terjadi culture shock pada mahasiswa baru? 4. Kapan biasanya mahasiswa baru dapat beradaptasi? 5. Di mana saat mahasiswa baru merasakan mulai terjadinya culture shock? 6. Siapa yang dapat membantu mahasiswa baru mengatasi culture shock? 1.3 Tujuan Social Case Study ● Agar para pembaca dapat mengetahui apa dampak culture shock pada mahasiswa baru ● Agar para pembaca paham bagaimana cara menghindari culture shock ● Agar para pembaca mengerti apa yang terjadi pada saat menjadi mahasiswa baru ● Agar para pembaca tahu kapan biasanya mahasiswa baru dapat beradaptasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Culture Shock 2.1.1 Definisi Culture Shock Dalam pernyataan Oberg dalam Ridwan (2016:197), culture shock adalah sebuah penyakit yang diderita karena hidup di luar lingkungan budayanya, dan dalam proses untuk menyesuaikan diri di lingkungan barunya. Hal lain dikutip oleh Simon Fraser University, culture shock merupakan hal yang normal terjadi kepada setiap orang ketika bertemu lingkungan baru yang tidak biasa. Dari dua definisi menurut para ahli ini, dapat disimpulkan bahwa culture shock merupakan hal yang akan diderita oleh setiap orang karena terjadi perubahan ke lingkungan baru yang tidak biasa atau berbeda dari lingkungan sebelumnya. Culture shock sendiri disebut hal yang lumrah terjadi, sehingga setiap orang harus dapat memahami agar culture shock dijadikan sebagai respon positif dalam proses pembelajaran. Menurut Kim dalam Martin, culture shock merupakan proses penting yang harus dilewati oleh setiap individu yang berpindah ke lingkungan yang baru. Jika tidak ada culture shock dalam melewati lingkungan baru, maka proses penting tersebut akan hilang dan akhirnya individu tersebut tidak dapat menghadapi masalah yang ada di lingkungan baru tersebut. Culture shock dapat dijadikan patokan dalam penyesuaian diri kepada lingkungan yang baru dan dasar untuk menguatkan diri dalam menghadapi interaksi sosial yang berbeda dibanding sebelumnya. 2.1.2 Tahapan Culture Shock Individu yang kurang dapat beradaptasi dalam lingkungan dapat mengalami culture shock. Namun, culture shock sendiri tidak langsung terjadi dalam sekejap. Ada beberapa tahapan yang menimbulkan culture shock, yaitu: 1. The Honeymoon Phase Tahapan ini merupakan tahapan pertama yang dirasakan oleh setiap individu yang melangkah ke lingkungan baru, di mana individu tersebut akan merasa sangat bahagia ketika berada di lingkungan yang baru. Misalnya, ketika siswa yang baru lulus sekolah akan melanjutkan jenjang ke dunia perkuliahan. Terdapat suasana baru, lingkungan baru, pergaulan baru yang belum pernah dirasakan sebelumnya. 2. The Crisis Phase Tahapan yang kedua ini merupakan tahapan ketika individu tersebut merasa “asing” ketika berada di lingkungan yang baru tersebut. Hal tersebut diakibatkan karena terdapat perbedaan yang sangat signifikan dibanding lingkungan yang sebelumnya, seperti perbedaan lingkungan, cara bertata krama, pergaulan, suasana, kebiasaan, dan lainnya. 3. The Adjustment Phase Tahapan ketiga ini adalah tahapan di mana individu tersebut sudah mulai dapat menyesuaikan dirinya di lingkungan yang baru secara perlahan. Individu tersebut sudah dapat berinteraksi dengan sesama, mulai dapat menerima kebiasaan atau suasana yang baru, dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. 4. Bi-Cultural Phase Tahapan yang terakhir ini adalah tahap di mana individu sudah nyaman hidup di lingkungan yang baru, atau sering dinyatakan sebagai tahapan sempurna karena setiap individu yang berhasil melewati tahapan ini berarti individu tersebut telah berhasil melalui suatu seleksi alam kecil. 2.1.3 Cara Mengatasi Culture Shock Culture shock memang sudah pasti dialami oleh setiap orang, namun tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk mengantisipasi munculnya culture shock agar tidak mengganggu suksesnya individu dalam menjalani kehidupannya di lingkungan yang baru. Hal-hal yang dapat mengatasi culture shock dapat dilakukan dengan cara: 1. Mencari tahu informasi lebih banyak mengenai aturan di lingkungan baru Informasi yang dicari dapat didapatkan dari banyak sumber, misalnya dari internet, teman, orang tua, kakak tingkat, dan lainnya. Cari tau bagaimana lingkungan hidupnya, aturan yang diberlakukan, cara pergaulannya, dan lain sebagainya. Hal tersebut akan membantu untuk mendapatkan teman yang cocok ketika melangkah ke lingkungan yang baru, sehingga tidak merasa asing ataupun kesepian. 2. Berkompromi dengan setiap budaya yang ada di lingkungan baru Setiap individu pasti akan merasa asing ataupun tidak cocok dengan budaya yang baru, yang berlawanan dengan budaya yang kita pelajari. Ketika terdapat perbedaan tersebut, setiap individu harus dapat berkompromi dengan perbedaan dengan mencari solusi yang paling tepat agar kita ataupun orang lain tidak salah paham. 3. Memunculkan pemikiran yang terbuka Pemikiran yang terbuka akan membuat setiap individu terbiasa melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, sehingga akan muncul pemikiran yang positif dalam melihat segala perspektif atau perbedaan yang ada. 2.2 Mahasiswa 2.2.1 Definisi Mahasiswa Menurut Sarwono, mahasiswa adalah setiap orang yang secara terdaftar untuk mengikuti pelajaran di sebuah perguruan tinggi dengan batasan umur sekitar 18 - 30 tahun. Berbeda dengan pendapat Sarwono, menurut Knopfemacher, mahasiswa adalah seorang calon sarjana yang dalam keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang didik dan diharapkan untuk menjadi calon-calon yang intelektual. 2.2.2. Ciri-ciri Mahasiswa Menurut Kartono (dalam Ulfah, 2010), mahasiswa mempunyai ciri-ciri tertentu, antara lain: a. Memiliki kemampuan dan juga kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai kaum intelegensia b. Dengan memiliki kesempatan yang ada, mahasiswa diharapkan bisa bertindak sebagai pemimpin yang mampu secara terampil, baik sebagai pemimpin masyarakat maupun dalam dunia kerja nantinya c. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis bagi proses modernisasi dalam kehidupan masyarakat d. Mahasiswa diharapkan mampu memasuki dunia kerja sebagai tenaga yang berkualitas serta profesional BAB III METODE SOCIAL CASE STUDY 3.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2017:3), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan, yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Sedangkan menurut Priyono (2016:1), metode penelitian adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data mengenai suatu objek penelitian dengan tujuan memecahkan suatu permasalahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode kualitatif deskriptif adalah pengumpulan data berbentuk kata atau gambar yang akan menggambarkan kenyataan yang ada, baik itu alamiah maupun rekayasa manusia berupa penarikan kesimpulan. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2016:193), teknik pengumpulan data adalah suatu langkah yang dinilai strategis dalam penelitian karena mempunyai tujuan yang utama dalam memperoleh data. Teknik pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan tata cara penulisan sehingga akan diperoleh data yang dibutuhkan. Dalam hal pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi dan dokumen. Melalui metode observasi peneliti akan melakukan pengamatan langsung, seperti perilaku manusia, proses kerja, dan responden. Pada metode dokumen, peneliti akan mengolah data dari dokumen-dokumen yang sudah ada sebelumnya yang mendukung data penelitian. 3.3 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah perilaku dan kondisi mental dari mahasiswa baru yang berkuliah di Jakarta. Penelitian akan meliputi bagaimana perasaan dan kondisi mahasiswa baru memasuki dunia baru, dunia perkuliahan, pengaruhpengaruh dari culture shock yang mereka rasakan, dan bagaimana cara mereka menghadapinya. 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat : Universitas di Jakarta Hari/tanggal : 02 April 2021 BAB IV HASIL SOCIAL CASE STUDY, ANALISA, DAN SOLUSI 4.1 Hasil Social Case Study Hasil penelitian kami yang kami dapatkan dari teknik observasi dan dokumentasi pada mahasiswa di universitas di Jakarta memperoleh nilai signifikan bahwa banyak mahasiswa yang mengalami culture shock pada saat memasuki dunia perkuliahan. Culture shock adalah kondisi yang pasti dirasakan oleh setiap individu terkhusus pada mahasiswa baru yang baru pertama kali memasuki dunia perkuliahan. Culture shock memiliki hubungan dengan cara mahasiswa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Mahasiswa yang dapat beradaptasi dengan cepat dan menyesuaikan diri dengan lingkungan cenderung dapat mengatasi culture shock secara cepat, berbanding terbalik dengan mahasiswa yang kurang dapat beradaptasi dengan cepat. Setiap terjadi culture shock pada mahasiswa baru, maka akan terjadi penurunan penyesuaian diri pada mahasiswa baru tersebut. 4.2 Analisa Culture shock adalah tahapan yang sudah pasti dialami oleh setiap mahasiswa baru yang memasuki dunia perkuliahan. Fase culture shock ini merupakan pengenalan budaya atau lingkungan yang baru dalam waktu yang singkat, dengan melewati berbagai tahapan yang terjadi sebelum culture shock tersebut terjadi. Mahasiswa baru yang baru memasuki dunia perkuliahan cenderung kaget karena banyak perbedaan dalam aspek lingkungan, pergaulan, suasana, dan lain sebagainya. Dunia perkuliahan merupakan dunia baru yang dirasakan oleh setiap orang yang baru lulus dari masa sekolah. Untuk menjadi mahasiswa baru, diwajibkan untuk dapat beradaptasi dalam menghadapi lingkungan kampus. Mahasiswa harus tahu cara untuk beradaptasi agar tidak mengalami culture shock saat menjadi mahasiswa baru. Cara pertama yang dapat diaplikasikan adalah dengan mencari teman baru, terutama saat masa ospek atau masa perkenalan agar mahasiswa baru tidak merasa terasingkan atau kesepian dalam menjalani masa perkuliahan. Selain itu, mahasiswa baru harus meningkatkan inisiatif diri sendiri dan proaktif karena sistem belajar di zaman sma dan dunia perkuliahan sangatlah berbeda. Mahasiswa baru juga harus dapat menerima keadaan mengenai perbedaan yang signifikan antara dunia sekolah dengan dunia perkuliahan. Culture shock sendiri dapat menghasilkan dampak yang cukup besar dalam kesuksesan perkuliahan mahasiswa. Mahasiswa yang mengalami culture shock akan cenderung memunculkan perasaan seperti perasaan terasingkan atau kesepian karena tidak mempunyai teman. Lalu karena adanya perasaan terasingkan tersebut, mahasiswa tersebut merasa berbeda dengan orang lain sehingga menimbulkan rasa minder dan tidak percaya diri ketika berada di depan umum. Bahkan, seseorang yang mengalami culture shock juga dapat mengalami depresi jika hal tersebut tidak ditangani secara cepat. Menurut Brent D. Ruben, culture shock yang dialami oleh mahasiswa baru dapat terjadi karena adanya kesulitan yang dialami mahasiswa dalam menghadapi situasi baru dan menimbulkan gejala seperti marah, rasa frustasi serta kecemasan sosial yang berlebihan. Culture shock dianggap sebagai hal yang lumrah terjadi pada mahasiswa baru, namun hal tersebut dapat diatasi agar culture shock tersebut tidak berlangsung lama dan tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi kesuksesan perkuliahan mahasiswa baru tersebut. 4.3 Solusi Dalam rangka mengatasi permasalahan culture shock pada mahasiswa baru, kami memiliki solusi untuk menyusun rancangan program yang berkelanjutan sebagai berikut: ● Nama program : Seminar Edukasi mengenai Cara Mengatasi Culture Shock pada Mahasiswa Baru ● Jenis program : edukasi ● Target Program : mahasiswa baru ● Tujuan Program : memberikan edukasi pada mahasiswa baru untuk mengatasi culture shock yang terjadi saat memasuki dunia perkuliahan ● Durasi atau lamanya program: satu minggu sebelum perkuliahan ● Sumber daya yang dibutuhkan: mahasiswa dan pembicara (motivator) ● Rancangan Biaya : kisaran Rp2.000.000 BAB V KESIMPULAN Jadi berdasarkan analisa yang kami sampaikan culture shock pasti dialami oleh setiap mahasiswa baru yang memasuki dunia perkuliahan. Dunia perkuliahan merupakan dunia baru yang dirasakan oleh setiap orang yang baru lulus dari masa sekolah. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menghadapi culture shock selama awal perkuliahan. Cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan mencari teman baru, terutama saat masa ospek atau masa perkenalan agar mahasiswa baru tidak merasa terasingkan atau kesepian dalam menjalani masa perkuliahan. Mahasiswa harus berani berkomunikasi dengan orang baru, jangan malu dan takut untuk mengenal orang baru. Selain itu, mahasiswa baru harus meningkatkan inisiatif diri sendiri dan proaktif karena sistem belajar di zaman sma dan dunia perkuliahan sangatlah berbeda. Perlu diperhatikan pula, sebaiknya mahasiswa baru juga harus berhati-hati dalam memasuki lingkungan dan mengenal orang baru karena hal itu akan berpengaruh untuk kehidupan perkuliahan kedepannya. Oleh karena itu, dalam rangka mengatasi permasalahan culture shock pada mahasiswa baru, kami memiliki solusi, yaitu menyusun rancangan program yang berkelanjutan, seperti melakukan seminar terhadap mahasiswa baru sebelum perkuliahan dimulai guna nya agar mahasiswa baru sudah memiliki bayangan seperti apa dunia perkuliahan dan juga dalam seminar tersebut akan ada beberapa tips dalam memasuki lingkungan baru. REFERENSI Admin, S. (2018). 6 Tips Cara Beradaptasi Ketika Menjadi Mahasiswa Baru. Diambil kembali dari https://sgu.ac.id/6-tips-cara-beradaptasi-ketika-menjadi-mahasiswabaru/ Andani, D. (2017). Penyesuaian Diri Mahasiswa Terhadap Culture Shock. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Anwar, I. C. (2021). Mengenal Penelitian Kualitatif: Pengertian dan Metode Analisis. Diambil kembali dari tirto.id: https://tirto.id/mengenal-penelitian-kualitatifpengertian-dan-metode-analisis-f9vh Editor, H. (2019). Culture Shock dan Cara Mengatasinya. Diambil kembali dari https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/once-you-arrive/culture-shockdan-caramengatasinya/?amp=true#aoh=16173564413598&referrer=https%3A%2F%2Fw ww.google.com&amp_tf=From%20%251%24s Hasibuan, R., S., W., & Karyanta, N. (2012). Hubungan Antara Interaksi Sosial dengan Culture Shock Pada Mahasiswa Luar Jawa di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Diambil kembali dari https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/148705/MTQ4NzA1#:~:text=Cultur e%20shock%20dapat%20mengakibatkan%20muncul,melakukan%20kesalahan %20serius%20dan%20berulang Rada. (2021). Teknik Pengumpulan Data. Diambil kembali dari Dosen Pintar: https://dosenpintar.com/teknik-pengumpulandata/#Menurut_Sugiyono_2016_193