Uploaded by selenaharrent

Dampak Culture Shock Pada Mahasiswa Baru di Dunia Perkuliahan

advertisement
Dampak Culture Shock Pada Mahasiswa Baru di
Dunia Perkuliahan
Laporan Social Case Study
oleh
Kaniya Rizki Noviarni
2440030430
Accounting
Radinka Callista P.H.
2440037670
Accounting
Sheryl Vanya Irenia
2440046422
Accounting
UNIVERSITAS BINA
NUSANTARA JAKARTA
2021
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................................. 3
Halaman Pernyataan Orisinalitas Laporan Social Case Study............................................................. 4
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 5
1.1
Latar Belakang ........................................................................................................................... 5
1.2
Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 6
1.3
Tujuan Social Case Study .......................................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................................... 7
2.1
Culture Shock .............................................................................................................................. 7
2.1.1
Definisi Culture Shock......................................................................................................... 7
2.1.2
Tahapan Culture Shock ...................................................................................................... 7
2.1.3
Cara Mengatasi Culture Shock .......................................................................................... 8
2.2
Mahasiswa ................................................................................................................................... 9
2.2.1
Definisi Mahasiswa ............................................................................................................. 9
2.2.2. Ciri-ciri Mahasiswa ................................................................................................................. 9
BAB III METODE SOCIAL CASE STUDY ....................................................................................... 11
3.1
Metode Penelitian ..................................................................................................................... 11
3.2
Teknik Pengumpulan Data ...................................................................................................... 11
3.3
Fokus Penelitian ....................................................................................................................... 12
3.4
Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................................................ 12
BAB IV HASIL SOCIAL CASE STUDY, ANALISA, DAN SOLUSI .............................................. 13
4.1
Hasil Social Case Study ........................................................................................................... 13
4.2
Analisa ....................................................................................................................................... 13
4.3
Solusi.......................................................................................................................................... 14
BAB V KESIMPULAN .......................................................................................................................... 16
REFERENSI............................................................................................................................................ 16
TEACH FOR INDONESIA
SOCIAL CASE STUDY
Dampak Culture Shock Pada Mahasiswa Baru di Dunia Perkuliahan
Kaniya Rizki Noviarni 2440030430
Radinka Callista P.H. 2440037670
Sheryl Vanya Irenia 2440046422
ABSTRAK
Culture Shock adalah kondisi seseorang merasa takut dan khawatir yang berlebihan ketika
berada di lingkungan baru yang tidak terbiasa oleh dirinya. Kehidupan perkuliahan baru
secara daring selama pandemi Covid-19 ini membuat tak sedikit mahasiswa baru merasa
tertekan dan gelisah mengenai apa yang harus dilakukannya di lingkungan barunya ini.
Perkuliahan secara daring membuat mahasiswa baru mengalami kesulitan dalam
beradaptasi sehingga memicu stres dari culture shock yang ia alami selama perkuliahan
daring. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa besar pengaruhnya
perkuliahan daring selama pandemi covid-19 sehingga memunculkan gejala culture
shock pada mahasiswa baru. Penelitian dilakukan menggunakan kajian literatur dan
metode introspeksi diri oleh penulis. Hasil penelitian ini menunjukan adanya
permasalahan psikologis individu yaitu culture shock sebagai mahasiswa baru dalam
menjalani perkuliahan daring.
Kata kunci: Culture Shock; mahasiswa baru; perkuliahan daring
Abstract
Culture Shock is a condition when a person feels excessive fear and worry when he is in
a new environment that he is not used to. The new online college life during the Covid19 pandemic made many new students feel depressed and anxious about what to do in
their new environment. Lecturing online makes new students have difficulty adapting,
which triggers stress from the culture shock he experienced during online lectures. This
study aims to describe how much influence online lectures have had during the Covid-19
pandemic, causing symptoms of culture shock in new students. The research was
conducted using literature review and self-introspection method by the author. The
results of this study indicate the existence of individual psychological problems, namely
culture shock as a new student in undergoing online lectures.
Keywords: Culture Shock; new students; online class
Halaman Pernyataan Orisinalitas Laporan Social Case Study
Teach For Indonesia
Pernyataan Penyusunan Laporan
Saya, Kaniya Rizki Noviarni 2440030430
Radinka Callista P.H. 2440037670
Sheryl Vanya Irenia 2440046422
dengan ini menyatakan bahwa Laporan yang berjudul:
Dampak Culture Shock Pada Mahasiswa
Baru di Dunia Perkuliahan
adalah benar hasil karya saya dan belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah,
sebagian atau seluruhnya, atas nama saya Battle food yeah atau pihak lain.
Kaniya Rizki Noviarni
Radinka Callista P.H.
Sheryl Vanya Irenia
2440030430
2440037670
2440046422
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Culture shock adalah suatu perasaan bingung, cemas, resah, gelisah ketika
bertandang atau bermukim di lingkungan masyarakat yang baru dan sangat beda
dengan situasi biasanya. Terlebih bagi mereka yang baru pertama kalinya tinggal
dalam waktu lama di daerah baru. Culture shock sering terjadi dikehidupan seharihari terutama pada mahasiswa baru yang ingin memasuki dunia perkuliahan.
Mahasiswa baru mengalami kesulitan untuk beradaptasi dikarenakan kuliah sangat
berbeda dengan masa-masa SMA, dimana teman-teman kita berasal dari daerah yang
berbeda-beda. Selain itu, cara belajar antara masa sekolah dan masa perkuliahan juga
memiliki perbedaan jauh; dimana kalau di sma, siswa dituntun oleh guru dalam
aktivitas belajar mengajar, sedangkan di perkuliahan kita harus dapat belajar sendiri,
yang artinya dosen hanya memberi materi secara umum saja, jadi kita perlu belajar
sendiri lebih lanjut untuk memahami serta memperdalam materi tersebut. Kemudian,
di dunia perkuliahan banyak juga berbagai macam organisasi yang akan memberi kita
banyak pengalaman, tetapi tidak sedikit mahasiswa yang nilainya turun karena
mengikuti organisasi tersebut. Hal tersebut dapat terjadi sebab kebanyakan
mahasiswa baru terlalu fokus dengan organisasinya sehingga lupa untuk fokus ke
tujuan utamanya, yaitu belajar.
Fenomena culture shock yang menyerang hampir seluruh mahasiswa baru
dapat mempengaruhi kehidupan mahasiswa tersebut di dunia perkuliahannya dalam
aspek positif maupun negatif. Mahasiswa harus dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, terlebih ketika memasuki dunia perkuliahan di mana lingkungannya
juga sangat berbeda dengan dunia sekolah. Dalam pernyataan (Anugrah &
Kresnowiati, 2008), culture shock juga dapat disebabkan karena setiap manusia
memiliki perbedaan pandangan tentang nilai, sikap, kepribadian yang terbentuk dari
keluarga dan lingkungan, sehingga ketika individu tersebut memasuki budaya baru
akan mengalami kebingungan atau ketidaknyamanan pada lingkungan budaya baru
tersebut. Maka dari itu, penulis tertarik untuk menulis study case yang berjudul
“Dampak Culture Shock pada Mahasiswa Baru di Dunia Perkuliahan”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mahasiswa baru beradaptasi dalam lingkungan kampus?
2. Apa dampak culture shock yang dialami oleh mahasiswa baru?
3. Mengapa bisa terjadi culture shock pada mahasiswa baru?
4. Kapan biasanya mahasiswa baru dapat beradaptasi?
5. Di mana saat mahasiswa baru merasakan mulai terjadinya culture shock?
6. Siapa yang dapat membantu mahasiswa baru mengatasi culture shock?
1.3 Tujuan Social Case Study
● Agar para pembaca dapat mengetahui apa dampak culture shock pada
mahasiswa baru
● Agar para pembaca paham bagaimana cara menghindari culture shock
● Agar para pembaca mengerti apa yang terjadi pada saat menjadi mahasiswa
baru
● Agar para pembaca tahu kapan biasanya mahasiswa baru dapat beradaptasi
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Culture Shock
2.1.1 Definisi Culture Shock
Dalam pernyataan Oberg dalam Ridwan (2016:197), culture shock
adalah sebuah penyakit yang diderita karena hidup di luar lingkungan
budayanya, dan dalam proses untuk menyesuaikan diri di lingkungan
barunya. Hal lain dikutip oleh Simon Fraser University, culture shock
merupakan hal yang normal terjadi kepada setiap orang ketika bertemu
lingkungan baru yang tidak biasa. Dari dua definisi menurut para ahli ini,
dapat disimpulkan bahwa culture shock merupakan hal yang akan diderita
oleh setiap orang karena terjadi perubahan ke lingkungan baru yang tidak
biasa atau berbeda dari lingkungan sebelumnya.
Culture shock sendiri disebut hal yang lumrah terjadi, sehingga setiap
orang harus dapat memahami agar culture shock dijadikan sebagai respon
positif dalam proses pembelajaran. Menurut Kim dalam Martin, culture
shock merupakan proses penting yang harus dilewati oleh setiap individu
yang berpindah ke lingkungan yang baru. Jika tidak ada culture shock
dalam melewati lingkungan baru, maka proses penting tersebut akan
hilang dan akhirnya individu tersebut tidak dapat menghadapi masalah
yang ada di lingkungan baru tersebut. Culture shock dapat dijadikan
patokan dalam penyesuaian diri kepada lingkungan yang baru dan dasar
untuk menguatkan diri dalam menghadapi interaksi sosial yang berbeda
dibanding sebelumnya.
2.1.2 Tahapan Culture Shock
Individu yang kurang dapat beradaptasi dalam lingkungan dapat
mengalami culture shock. Namun, culture shock sendiri tidak langsung
terjadi dalam sekejap. Ada beberapa tahapan yang menimbulkan culture
shock, yaitu:
1. The Honeymoon Phase
Tahapan ini merupakan tahapan pertama yang dirasakan oleh setiap
individu yang melangkah ke lingkungan baru, di mana individu
tersebut akan merasa sangat bahagia ketika berada di lingkungan
yang baru. Misalnya, ketika siswa yang baru lulus sekolah akan
melanjutkan jenjang ke dunia perkuliahan. Terdapat suasana baru,
lingkungan baru, pergaulan baru yang belum pernah dirasakan
sebelumnya.
2. The Crisis Phase
Tahapan yang kedua ini merupakan tahapan ketika individu tersebut
merasa “asing” ketika berada di lingkungan yang baru tersebut. Hal
tersebut diakibatkan karena terdapat perbedaan yang sangat
signifikan dibanding lingkungan yang sebelumnya, seperti
perbedaan lingkungan, cara bertata krama, pergaulan, suasana,
kebiasaan, dan lainnya.
3. The Adjustment Phase
Tahapan ketiga ini adalah tahapan di mana individu tersebut sudah
mulai dapat menyesuaikan dirinya di lingkungan yang baru secara
perlahan. Individu tersebut sudah dapat berinteraksi dengan sesama,
mulai dapat menerima kebiasaan atau suasana yang baru, dan
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
4. Bi-Cultural Phase
Tahapan yang terakhir ini adalah tahap di mana individu sudah
nyaman hidup di lingkungan yang baru, atau sering dinyatakan
sebagai tahapan sempurna karena setiap individu yang berhasil
melewati tahapan ini berarti individu tersebut telah berhasil melalui
suatu seleksi alam kecil.
2.1.3 Cara Mengatasi Culture Shock
Culture shock memang sudah pasti dialami oleh setiap orang, namun
tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk mengantisipasi munculnya
culture shock agar tidak mengganggu suksesnya individu dalam menjalani
kehidupannya di lingkungan yang baru. Hal-hal yang dapat mengatasi
culture shock dapat dilakukan dengan cara:
1.
Mencari tahu informasi lebih banyak mengenai aturan di
lingkungan baru
Informasi yang dicari dapat didapatkan dari banyak sumber,
misalnya dari internet, teman, orang tua, kakak tingkat, dan
lainnya. Cari tau bagaimana lingkungan hidupnya, aturan yang
diberlakukan, cara pergaulannya, dan lain sebagainya. Hal tersebut
akan membantu untuk mendapatkan teman yang cocok ketika
melangkah ke lingkungan yang baru, sehingga tidak merasa asing
ataupun kesepian.
2.
Berkompromi dengan setiap budaya yang ada di lingkungan baru
Setiap individu pasti akan merasa asing ataupun tidak cocok
dengan budaya yang baru, yang berlawanan dengan budaya yang
kita pelajari. Ketika terdapat perbedaan tersebut, setiap individu
harus dapat berkompromi dengan perbedaan dengan mencari solusi
yang paling tepat agar kita ataupun orang lain tidak salah paham.
3.
Memunculkan pemikiran yang terbuka
Pemikiran yang terbuka akan membuat setiap individu terbiasa
melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, sehingga
akan muncul pemikiran yang positif dalam melihat segala
perspektif atau perbedaan yang ada.
2.2 Mahasiswa
2.2.1 Definisi Mahasiswa
Menurut Sarwono, mahasiswa adalah setiap orang yang secara terdaftar
untuk mengikuti pelajaran di sebuah perguruan tinggi dengan batasan
umur sekitar 18 - 30 tahun. Berbeda dengan pendapat Sarwono, menurut
Knopfemacher, mahasiswa adalah seorang calon sarjana yang dalam
keterlibatannya dengan perguruan tinggi yang didik dan diharapkan untuk
menjadi calon-calon yang intelektual.
2.2.2. Ciri-ciri Mahasiswa
Menurut Kartono (dalam Ulfah, 2010), mahasiswa mempunyai ciri-ciri
tertentu, antara lain:
a. Memiliki kemampuan dan juga kesempatan untuk belajar di
perguruan tinggi, sehingga dapat digolongkan sebagai kaum
intelegensia
b. Dengan memiliki kesempatan yang ada, mahasiswa diharapkan bisa
bertindak sebagai pemimpin yang mampu secara terampil, baik
sebagai pemimpin masyarakat maupun dalam dunia kerja nantinya
c. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi daya penggerak yang dinamis
bagi proses modernisasi dalam kehidupan masyarakat
d. Mahasiswa diharapkan mampu memasuki dunia kerja sebagai
tenaga yang berkualitas serta profesional
BAB III METODE SOCIAL CASE STUDY
3.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2017:3), metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan, yaitu cara ilmiah, data, tujuan,
dan kegunaan. Sedangkan menurut Priyono (2016:1), metode penelitian adalah
cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk
mencapai suatu tujuan. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
metode penelitian adalah suatu cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh
data mengenai suatu objek penelitian dengan tujuan memecahkan suatu
permasalahan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
deskriptif. Metode kualitatif deskriptif adalah pengumpulan data berbentuk kata
atau gambar yang akan menggambarkan kenyataan yang ada, baik itu alamiah
maupun rekayasa manusia berupa penarikan kesimpulan.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2016:193), teknik pengumpulan data adalah suatu langkah
yang dinilai strategis dalam penelitian karena mempunyai tujuan yang utama
dalam memperoleh data. Teknik pengumpulan data digunakan untuk
mengumpulkan data yang sesuai dengan tata cara penulisan sehingga akan
diperoleh data yang dibutuhkan.
Dalam hal pengumpulan data, peneliti menggunakan metode observasi dan
dokumen. Melalui metode observasi peneliti akan melakukan pengamatan
langsung, seperti perilaku manusia, proses kerja, dan responden. Pada metode
dokumen, peneliti akan mengolah data dari dokumen-dokumen yang sudah ada
sebelumnya yang mendukung data penelitian.
3.3 Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah perilaku dan kondisi mental dari mahasiswa baru
yang berkuliah di Jakarta. Penelitian akan meliputi bagaimana perasaan dan
kondisi mahasiswa baru memasuki dunia baru, dunia perkuliahan, pengaruhpengaruh dari culture shock yang mereka rasakan, dan bagaimana cara mereka
menghadapinya.
3.4 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat
: Universitas di Jakarta
Hari/tanggal
: 02 April 2021
BAB IV HASIL SOCIAL CASE STUDY, ANALISA, DAN SOLUSI
4.1 Hasil Social Case Study
Hasil penelitian kami yang kami dapatkan dari teknik observasi dan
dokumentasi pada mahasiswa di universitas di Jakarta memperoleh nilai
signifikan bahwa banyak mahasiswa yang mengalami culture shock pada saat
memasuki dunia perkuliahan. Culture shock adalah kondisi yang pasti dirasakan
oleh setiap individu terkhusus pada mahasiswa baru yang baru pertama kali
memasuki dunia perkuliahan. Culture shock memiliki hubungan dengan cara
mahasiswa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Mahasiswa yang dapat beradaptasi dengan cepat dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan cenderung dapat mengatasi culture shock secara cepat, berbanding
terbalik dengan mahasiswa yang kurang dapat beradaptasi dengan cepat. Setiap
terjadi culture shock pada mahasiswa baru, maka akan terjadi penurunan
penyesuaian diri pada mahasiswa baru tersebut.
4.2 Analisa
Culture shock adalah tahapan yang sudah pasti dialami oleh setiap mahasiswa
baru yang memasuki dunia perkuliahan. Fase culture shock ini merupakan
pengenalan budaya atau lingkungan yang baru dalam waktu yang singkat, dengan
melewati berbagai tahapan yang terjadi sebelum culture shock tersebut terjadi.
Mahasiswa baru yang baru memasuki dunia perkuliahan cenderung kaget karena
banyak perbedaan dalam aspek lingkungan, pergaulan, suasana, dan lain
sebagainya.
Dunia perkuliahan merupakan dunia baru yang dirasakan oleh setiap orang
yang baru lulus dari masa sekolah. Untuk menjadi mahasiswa baru, diwajibkan
untuk dapat beradaptasi dalam menghadapi lingkungan kampus. Mahasiswa harus
tahu cara untuk beradaptasi agar tidak mengalami culture shock saat menjadi
mahasiswa baru. Cara pertama yang dapat diaplikasikan adalah dengan mencari
teman baru, terutama saat masa ospek atau masa perkenalan agar mahasiswa baru
tidak merasa terasingkan atau kesepian dalam menjalani masa perkuliahan. Selain
itu, mahasiswa baru harus meningkatkan inisiatif diri sendiri dan proaktif karena
sistem belajar di zaman sma dan dunia perkuliahan sangatlah berbeda. Mahasiswa
baru juga harus dapat menerima keadaan mengenai perbedaan yang signifikan
antara dunia sekolah dengan dunia perkuliahan.
Culture shock sendiri dapat menghasilkan dampak yang cukup besar dalam
kesuksesan perkuliahan mahasiswa. Mahasiswa yang mengalami culture shock
akan cenderung memunculkan perasaan seperti perasaan terasingkan atau
kesepian karena tidak mempunyai teman. Lalu karena adanya perasaan
terasingkan tersebut, mahasiswa tersebut merasa berbeda dengan orang lain
sehingga menimbulkan rasa minder dan tidak percaya diri ketika berada di depan
umum. Bahkan, seseorang yang mengalami culture shock juga dapat mengalami
depresi jika hal tersebut tidak ditangani secara cepat.
Menurut Brent D. Ruben, culture shock yang dialami oleh mahasiswa baru
dapat terjadi karena adanya kesulitan yang dialami mahasiswa dalam menghadapi
situasi baru dan menimbulkan gejala seperti marah, rasa frustasi serta kecemasan
sosial yang berlebihan. Culture shock dianggap sebagai hal yang lumrah terjadi
pada mahasiswa baru, namun hal tersebut dapat diatasi agar culture shock tersebut
tidak berlangsung lama dan tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi
kesuksesan perkuliahan mahasiswa baru tersebut.
4.3 Solusi
Dalam rangka mengatasi permasalahan culture shock pada mahasiswa baru,
kami memiliki solusi untuk menyusun rancangan program yang berkelanjutan
sebagai berikut:
●
Nama program
: Seminar Edukasi mengenai Cara
Mengatasi Culture Shock pada Mahasiswa Baru
●
Jenis program
: edukasi
●
Target Program
: mahasiswa baru
●
Tujuan Program
: memberikan edukasi pada mahasiswa
baru untuk mengatasi culture shock yang terjadi saat memasuki dunia
perkuliahan
●
Durasi atau lamanya program: satu minggu sebelum perkuliahan
●
Sumber daya yang dibutuhkan: mahasiswa dan pembicara (motivator)
●
Rancangan Biaya
: kisaran Rp2.000.000
BAB V KESIMPULAN
Jadi berdasarkan analisa yang kami sampaikan culture shock pasti dialami oleh
setiap mahasiswa baru yang memasuki dunia perkuliahan. Dunia perkuliahan
merupakan dunia baru yang dirasakan oleh setiap orang yang baru lulus dari masa
sekolah. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menghadapi culture shock
selama awal perkuliahan. Cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan
mencari teman baru, terutama saat masa ospek atau masa perkenalan agar
mahasiswa baru tidak merasa terasingkan atau kesepian dalam menjalani masa
perkuliahan. Mahasiswa harus berani berkomunikasi dengan orang baru, jangan
malu dan takut untuk mengenal orang baru. Selain itu, mahasiswa baru harus
meningkatkan inisiatif diri sendiri dan proaktif karena sistem belajar di zaman sma
dan dunia perkuliahan sangatlah berbeda. Perlu diperhatikan pula, sebaiknya
mahasiswa baru juga harus berhati-hati dalam memasuki lingkungan dan mengenal
orang baru karena hal itu akan berpengaruh untuk kehidupan perkuliahan
kedepannya. Oleh karena itu, dalam rangka mengatasi permasalahan culture shock
pada mahasiswa baru, kami memiliki solusi, yaitu menyusun rancangan program
yang berkelanjutan, seperti melakukan seminar terhadap mahasiswa baru sebelum
perkuliahan dimulai guna nya agar mahasiswa baru sudah memiliki bayangan
seperti apa dunia perkuliahan dan juga dalam seminar tersebut akan ada beberapa
tips dalam memasuki lingkungan baru.
REFERENSI
Admin, S. (2018). 6 Tips Cara Beradaptasi Ketika Menjadi Mahasiswa Baru. Diambil
kembali dari https://sgu.ac.id/6-tips-cara-beradaptasi-ketika-menjadi-mahasiswabaru/
Andani, D. (2017). Penyesuaian Diri Mahasiswa Terhadap Culture Shock. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Anwar, I. C. (2021). Mengenal Penelitian Kualitatif: Pengertian dan Metode Analisis.
Diambil kembali dari tirto.id: https://tirto.id/mengenal-penelitian-kualitatifpengertian-dan-metode-analisis-f9vh
Editor, H. (2019). Culture Shock dan Cara Mengatasinya. Diambil kembali dari
https://www.hotcourses.co.id/study-abroad-info/once-you-arrive/culture-shockdan-caramengatasinya/?amp=true#aoh=16173564413598&referrer=https%3A%2F%2Fw
ww.google.com&amp_tf=From%20%251%24s
Hasibuan, R., S., W., & Karyanta, N. (2012). Hubungan Antara Interaksi Sosial dengan
Culture Shock Pada Mahasiswa Luar Jawa di Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Diambil kembali dari
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/148705/MTQ4NzA1#:~:text=Cultur
e%20shock%20dapat%20mengakibatkan%20muncul,melakukan%20kesalahan
%20serius%20dan%20berulang
Rada. (2021). Teknik Pengumpulan Data. Diambil kembali dari Dosen Pintar:
https://dosenpintar.com/teknik-pengumpulandata/#Menurut_Sugiyono_2016_193
Download