PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN PENGERTIAN PAJAK Definisi Pajak Istilah daridari bahasa Jawa,Jawa, yaitu “ajeg”, yang berarti stilah pajak pajakberasal berasal bahasa yaitu “ajeg”, yangpungutan berarti teratur pada waktu teratur tertentu.pada waktu tertentu. Pa-ajeg berarti pungutan pungutan teratur terhadap hasil bumi sebesar 40 persen dari yangRobert dihasilkan petani untuk diserahkan kepadadalam raja dan Leroy Beaulieu, Traitepengurus de la Science Edwin Anderson Seligman, des Finances tersebut tahun 1906, menyatakan dalam on kecilnya Taxation (New York,yang diserahkan desa.essay Besar bagian hanyalah “L’berkembang impot et la contribution, 1925), menyatakan bahwa, “tax is asemata kontribusi wajibbahwa, berdasarkan adat kebiasaan yangterutang pada saatsoit oleh directeOP soitatau dissimulee, que la Puissance compulsory contribution from the badan itu (Soemarsaid Moertono dalam Effendi, 2006). publique exige des habitants ou des biens person, to the government to defray the expenses incurred in the common interest ofDEFINISI all without reference to special benefits conferred”. PAJAK bersifat memaksa pur subvenir aux depenses du gouvernment”. berdasarkan UU tidak mendapatkan H. C. Adams dalam bukunya The Science of imbalan langsung Finance merumuskan pajak sebagai “a digunakan untuk contribution from the citizen to the public keperluan negara bagipowers” kemakmuran rakyat Definisi Pajak Pasal 1 angka 1 UU KUP: Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. kontribusi wajib terutang oleh OP atau badan bersifat memaksa DEFINISI PAJAK bagi kemakmuran rakyat berdasarkan UU tidak mendapatkan imbalan langsung digunakan untuk keperluan negara Fungsi Pajak 1. Fungsi Anggaran Dalam hal ini pajak lebih difungsikan sebagai alat untuk menarik dana dari masyarakat untuk dimasukkan ke kas negara Pajak pusat institusi pengelola Pajak daerah 2. Fungsi Mengatur Pajak berfungsi sebagai alat pengaturan kebijakan negara atau yang biasa disebut kebijakan fiskal. Fungsi mengatur ini menggunakan pajak untuk mendorong dan Pajak langsung mengendalikan kegiatan masyarakat agar sejalan dengan rencana dan JENIS sifat keinginan pemerintah PAJAK Pajak tdk langsung 3. Fungsi Stabilitas Pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga, sehingga inflasi dapat dikendalikan Pajak subyektif 4. Fungsi Pemerataan sasaran dan menyeimbangkan antara Pajak berfungsi untuk menyesuaikan pembagian pendapatan dengan kebahagiaan dan kesejahteraan Pajak obyektif masyarakat. Jenis Pajak Pajak pusat institusi pengelola Pajak daerah JENIS PAJAK Pajak langsung sifat Pajak tdk langsung Pajak subyektif sasaran Pajak obyektif Sistem Pemungutan Pajak Official Assessment System Sistem Pajak Self Assessment System Withholding Assessment System ALUR PERPAJAKAN SELF ASSESSMENT WAJIB PAJAK PERSYARATAN SUBYEKTIF DAN OBYEKTIF Kewajiban Mendaftarkan/Mengukuhkan Diri SPN, PWPM, Registrasi Ulang PKP, Ekstensifikasi, Verifikasi, Pemeriksaan NPWP DAN/ATAU PKP Kewajiban Pembukuan, Potput, Pembayaran/Penyetoran, Kompensasi, Restitusi, Pbk Sosialisasi & Konsultasi SPT MASA/TAHUNAN Pembetulan Pengungkapan Ketidakbenaran Penelitian Verifikasi, Pemeriksaan, Pemeriksaan Ulang, Pemeriksaan Bukti Permulaan, Penyidikan ALUR PERPAJAKAN SELF ASSESSMENT WAJIB PAJAK SKP DAN/ATAU STP Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan, Penghapusan, Keberatan Pembetulan, Pembatalan, Pengurangan, Penghapusan Secara Jabatan SK PEMBETULAN, PEMBATALAN, PENGURANGAN, PENGHAPUSAN, KEBERATAN Banding, Gugatan Terbanding, Tergugat PUTUSAN BANDING Peninjauan Kembali Peninjauan Kembali PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI Imbalan Bunga Penagihan Pajak NPWP & PKP NPWP Pasal 2 Ayat 1 UU KUP: Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak. Persyaratan Subyektif dan Obyektif Subyek Pajak Dalam Negeri Subyek Pajak LN Badan swasta di Luar Negeri Warisan belum terbagi OP WNI & OP WNA >183hari Obyek: Penghasilan di Indonesia BUT Badan swasta WNA & OP WNI <183hari Obyek: Potput Bukan Subyek Pajak Bendahara Pemerintah Organisasi Internasional Badan Perwakilan Asing Kapan ber-NPWP? PMK-182/PMK.03/2015 1 bulan setelah usaha Usaha mulai dilakukan selain ke KPP domisili, OPPT juga ke KPP lokasi WP Orang Pribadi Karyawan Warisan Lainnya - Ph diatas PTKP - akhir bulan berikutnya. menggunakan NPWP OP yang meninggal dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP Pasal 7 ayat (2) UU PPh : PTKP ditentukan menurut keadaan Wajib Pajak pada awal tahun pajak atau pada awal bagian tahun pajak. PENGUSAHA KENA PAJAK Pasal 2 Ayat (2) UU KUP: Setiap Wajib Pajak sebagai Pengusaha yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya, wajib melaporkan usahanya pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Pengusaha, dan tempat kegiatan usaha dilakukan untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak. Pengertian PKP Pasal 1 Angka 5 UU KUP: PKP adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP yang dikenai pajak berdasarkan UU PPN dan perubahannya. Persyaratan Subyektif OP atau Badan yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya: 1.Menghasilkan barang 2.Mengimpor barang 3.Mengekspor barang 4.Melakukan usaha perdagangan 5.Melakukan usaha jasa, tms ekspor 6.Memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar daerah pabean 7.Memanfaatkan jasa dr luar pabean Persyaratan Obyektif: OP atau Badan yang melakukan: 1.Penyerahan BKP/JKP di dalam daerah pabean 2.Ekspor BKP 3.Ekspor JKP/BKP tidak berwujud Pengusaha wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP paling lama akhir bulan berikutnya, apabila sampai dengan suatu bulan dalam tahun buku jumlah peredaran brutonya melebihi Rp 600.000.000,00. 197/PMK.03/2013 : 4.8 Miliar per 1 Januari 2014 (dalam 1 tahun buku) Sanksi Tidak Ber-NPWP Apabila seseorang tidak melaksanakan kewajiban untuk mendaftarkan diri, DJP memiliki kewenangan untuk memberikan NPWP secara jabatan. Kewenangan ini harus memperhatikan saat terpenuhinya persyaratan subjektif dan objektif dari WP yang bersangkutan. Misalnya terhadap WP diterbitkan NPWP secara jabatan pada tahun 2018 dan ternyata WP telah memenuhi persyaratan subyektif dan obyektif sejak tahun 2015, maka kewajiban perpajakannya terhitung sejak tahun 2015. NPWP CASE NPWP 1 Ian Antono, seorang Sarjana Ekonomi yang lulus kuliah S1 pada tahun 2020. Mulai bulan Maret 2021, Ian diterima bekerja pada PT Komat Kamit dengan gaji dan tunjangan tiap bulan Rp 4.500.000,00. Tanggal 1 April 2021 Ian Antono melangsungkan pernikahan dengan pujaan hatinya. Kapankah Ian Antono paling lambat mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP? a. 31 Maret 2021 b. 30 April 2021 c. 31 Desember 2021 d. 31 Januari 2022 Pasal 7 ayat (2) UU PPh : PTKP ditentukan menurut keadaan Wajib Pajak pada awal tahun pajak atau pada awal bagian tahun pajak. NPWP 2 Ny. Thalia adalah seorang dokter yang melakukan pekerjaan bebas “Dokter Anak” di rumahnya. Ny. Thalia wajib mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP paling lama… a. Satu bulan setelah pekerjaan dokter dimulai b. Akhir bulan berikutnya setelah bulan saat pekerjaan dokter dimulai c. Sebelum pekerjaan dokter nyata-nyata dimulai d. Akhir bulan berikutnya setelah bulan penghasilan netonya melebihi PTKP PMK-182/PMK.03/2015 : untuk WP OP Usaha, 1 bulan setelah usaha mulai dijalankan. NPWP 3 Alvin adalah pemuda ulet. Pada umur 25 tahun Alvin yang tinggal di Cirebon sudah mempunyai beberapa toko sendiri yang menjual handphone dan aksesorisnya. Satu counter ada di Jalan Siliwangi, dua counter ada di Subang, dan satu counter lagi ada di Indramayu. Untuk memenuhi kewajiban perpajakannya maka Alvin harus... a. Mendaftarkan diri sebagai wajib pajak di kantor pajak yang membawahi tempat tinggalnya b. Mendaftarkan diri sebagai waiib pajak di semua kantor pajak yang membawahi setiap counter/toko yang dimilikinya saja karena penghasilan berasal dari toko saja c. Boleh memilih apakah mendaftarkan diri di kantor pajak yang membawahi tempat tinggalnya atau di kantor pajak yang membawahi counter/tokonya d. Mendaftarkan diri sebagai wajib pajak di semua kantor pajak yang membawahi baik tempat tinggalnya maupun setiap counter/toko yang dimilikinya PMK-182/PMK.03/2015 : untuk OPPT, selain ke KPP domisili juga ke KPP lokasi NPWP 4 CV. Maju Mapan adalah perusahaan perdagangan besar farmasi yang berkedudukan di Cirebon, tetapi CV Maju Mapan terdaftar sebagai Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi. Kasus tersebut bisa terjadi karena... a. CV. Maju Mapan merupakan Wajib Pajak Badan yang mempunyai penghasilan sangat besar b. CV. Maju Mapan merupakan Wajib Pajak Badan yang berdasarkan UndangUndang KUP harus terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi karena mempunyai penghasilan sangat besar c. CV. Maju Mapan merupakan Wajib Pajak Badan yang mempunyai penghasilan sangat besar dan tempat usahanya berkedudukan di wilayah Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi d. CV. Maju Mapan merupakan Wajib Pajak Badan yang ditetapkan Direktur Jenderal Pajak terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi. Pasal 2 Ayat (3) UU KUP: DJP dapat menetapkan tempat pendaftaran TERIMA KASIH